Anda di halaman 1dari 32

OCCUPATIONAL HEALTH NURSING

DI PT JAPFA COMFEED INDONESIA


TBK
CIREBON

Oleh,
Andriyan Lutfi Arip (213.C.0006)
Siti Rohimah (213.C.0013)
Siti Nuraina Inayah (213.C.0022)
Ely Ferdiana (213.C.0029)
Rina Maryatiana (213.C.0031)
Neng Ledy Lestary (213.C.0043)

Teori dan Model Pelayanan


Keperawatan Kesehatan Kerja
Teori dan model tersebut antara lain
adalah:
(1) Model Epidemiologi,
(2) Model Keperawatan Kesehatan
Kerja dari Rogers (1994),
(3) Model Promosi Kesehatan untuk
Karyawan dari Downie dan Tannahill
(1996).

Rogers (1994) dalam Permatasari, N (2010) merancang model


keperawatan kesehatan kerja dengan memfokuskan kesehatan
karyawan yang dipengaruhi oleh lima faktor yang berhubungan
langsung dengan kesehatan karyawan. Kelima faktor tersebut
adalah:
1. Praktek pelayanan OHN yang terdiri dari 8 elemen.Kedelapan
elemen tersebut merupakan gambaran peran dan tugas OHN
2. Tim kesehatan dan keselamatan kerja yang terdiri dari dokter
spesialis kesehatan kerja, dokter umum, ahli kesehatan
lingkungan, konsultan gizi, fisioterapist, psikolog, occupational
hygienist Karyawanan dan health hazards yang terdapat di
lingkungan kerja
3. Sumber-sumber yang ada di masyarakat; pelayanan kesehatan
rujukan karyawan seperti Rumah Sakit, organisasi pemerintah
dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memberikan
perhatian terhadap populasi karyawan
4. Karyawan dan Health Hazard yang terdapat dilingkungan kerja
5. Visi dan misi dari perusahaan atau institusi kerja yang mencakup
tujuan, kebijakan dan peraturan yang ditetapkan perusahaan
baik yang berhubungan dengan aspek bisnis, ekonomi maupun
yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja

Ilmu Kesehatan Kerja


(Occupational Health)
Tujuan utama ilmu kesehatan kerja adalah untuk
meningkatkan produktifitas kerja, yang meliputi: pencegahan
penyakit, pencegahan kelelahan kerja, dan lainnya.
Menurut Mubarak, Wahit Iqbal dan Nurul C, (2011) tiga hal
penting yang harus diperhatikan dalam pencegahan dan
pengobatan untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan industri.
Hubungan
antara
karyawanan
dan
kesehatannya
(relationship of work to helath)
Efek dari karyawanan terhadap karyawanannya (effects of
the work up on the worker) efek meningkatnya kebutuhan
dasar, dan efek enigkatnya kebutuhan hidup karyawan.
Masalah kesehatan pada karyawanan (health problem at
work).

Kesehatan dan
Keselamatan Kerja

Dengan mencari dan mengungkapkan kelemahan operasional yang


memungkinkan terjadinya kecelakaan:
Pada mesin
seperti pada mesin peralatan dan bahan (keadaan mesin yang rusak, licin,
longgar, kasar dan tajam); kondisi pengaman mesin (kegiatan dengan kecepatan
berbahaya, tidak memanfaatkan perlengkapan, bekerja pada perlengkapan yang
bergerak/ berbahaya); kondisi alat-alat kerja; dan kondisi bahan.
Karyawan
Kondisi mental dan fisik, kebiasaan kerja (baik dan aman), penggunaan APD.
Tata cara kerja
Prosedur kerja yang benar, protap untuk kegiatan yang berulang, dan kebiasaan
kerja menurut petunjuk manual. Pencegahan kecelakaan kerja dengan
memerhatikan pada aspek manusia dan aspek peralatan. Aspek manusia
(tenaga kerja) harus memenuhi beberapa syarat, yaitu terampil sesuai jenis
karyawanannya.

Penyakit Akibat Kerja


Faktor fisik, meliputi: Kebisingan, Suhu,
Kelembaban udara, Kecepatan angin, Getaran,
Radiasi, Tekanan udara
Faktor kimia, meliputi: Gas, Uap debu, Fume,
Kabut, Asap
Faktor biologis, meliputi: Bakteri, Virus, Jamur,
Cacing
Faktor fisiologis, meliputi: Sikap dan cara kerja;
Jam kerja; Istirahat; Shift kerja; Lembur.
Faktor mental psikologis, meliputi: Suasana kerja;
Hubungan antar karyawan; Pengusaha.

Masalah Kesehatan Kerja yang


Menurunkan Produktivitas Kerja
1. Penyakit umum pada karyawan
2. Penyakit yang timbul akibat kerja
(PAK)
3. Gizi buruk.

Kegiatan Higiene Perusahaan dan


Kesehatan Kerja
Kebersihan perusahaan kerja (industri) juga harus harus memiliki sistem
sanitasi demi higiene industri dan lingkungan di sekitar industri, Meliputi:
Higiene perusahaan
Mengadakan penilaian pada faktor penyebab penyakit dalam
lingkungan kerja dan perusahaan.
Kesehatan kerja
Ditujukan kepada masyarakat karyawan dan sekitar perusahaan agar
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik,
mental, maupun sosial.
Hiegene perusahaan dan kesehatan kerja
Usaha kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat
karyawan, masyarakat sekitar perusahaan, dan masyarakat umum
yang menjadi konsumen dari hasil produk perusahaan.

Hirarki Pengendalian Bahaya


pada keselamatan, kesehatan
kerja

Eliminasi
Substitusi
Pengendalian tehnik/engineering
control
Sistem peringatan/warning
system
Alat pelindung diri

Keperawatan Komunitas pada


Agregate Karyawan
Keperawatan kesehatan kerja/ occupational health
nursing (OHN) adalah cabang khusus dari
keperawatan komunitas yang merupakan aplikasi
dari konsep dan frame work dari berbagai disiplin
ilmu (keperawatan, kedokteran, kesehatan
masyarakat, ilmu sosial dan perilaku, prinsip-prinsip
manajemen) yang bertujuan meningkatkan dan
memelihara status kesehatan karyawan serta
melindungi karyawan dari kecelakaan kerja dan
faktor risiko bahaya di tempat kerja (health
hazards) dalam konteks lingkungan kerja yang
sehat dan aman.
(American Asscociation of Occupational Health

Keperawatan Komunitas pada


Agregate Karyawan
Tujuan dari keperawatan industri:
kesehatan karyawan (workers health)
keselamatan karyawan (safety worker)
kesejahteraan karyawan (wokers welfare)
Sehingga tujuan utama dalam keperawatan industri
terwujud, yaitu status kesehatan tinggi (high health
satatus) produktifitasnya tinggi (high productivity).
(Mubarak, Wahit Iqbal dan Nurul C, 2011).

Peran dan Fungsi Perawat


Kesehatan Kerja
1.
2.
3.
4.
5.

Melakukan supervisi terhadap kesehatan karyawan


Melakukan surveilens terhadap lingkungan kerja
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
Mencegah terjadinya penyakit akibat kerja
Penatalaksanaan penyakit baik yang berhubungan maupun yang tidak
berhubungan dengan karyawanan, kecelakaan di tempat kerja, serta
pelayanan kesehatan dasar
6. Mengatur dan mengkoordinasikan upaya pertolongan pertama di tempat
kerja
7. Melakukan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit di tempat kerja
8. Melakukan konseling untuk karyawan
9. Melakukan upaya rehabilitasi untuk karyawan yang kembali bekerja setelah
mengalami kecelakaan atau dirawat di rumah sakit
10.Melakukan pencatatan dan pelaporan kesehatan kerja
11.Melakukan penatalaksanaan terhadap manajemen pelayanankesehatan
kerja termasuk menetapkan perencanaan,pengembangan kebijakan,
pendanaan, staffing dan
12.Melakukan tugas admininstrasi di unit kesehatanatau klinik kesehatan yang

Tugas keperawatan yang dapat


dilakukan oleh perawat industri adalah
sebagai berikut:
Kesehatan lingkungan kerja (higiene of
work environment). Misalnya,
lingkungan kerja yang bagaimana yang
sesuai dengan karyawanannya.
Kesehatan karyawan (occupational
health), terutama penyakit akibat kerja
dengan tujuan untuk mencegah,
mendiagnosis dan merehabilitasi
penyakibat kerja.
Keselamatan kerja (safety of work)

PROSES ASUHAN KEPERAWATAN


Pengkajian
Identitas
Jumlah karyawan
Jumlah karyawan sebanyak 628 orang dengan jumlah karyawan
pria 482 dan karyawan wanita sebanyak 147 orang. Untuk
karyawan dari PT. JCI sebanyak 242 orang, dari PT. SIGAP 43 dan
dari PT. MKK sebanyak 343 orang.
Jumlah Perempuan: sebanyak 147 orang.
Jumlah Laki-laki: 482 orang
Tingkatan pendidikan karyawan PT. JCI adalah sebagai berikut :
1) S2 : 2 orang
2) S1 : 42 orang
3) D3 : 38 orang
4) SMU/SMK : 129 orang
5) SD/SMP : 32 orang

History
Lama bekerja
Umur Karyawan Berikut adalah data umur karyawan
PT. JCI :
Tabel 1Umur Karyawan

Masa Kerja, Berikut data masa kerja karyawan PT.


JCI :
Tabel 2 Masa Kerja

Unit Kerja
Transportasi : berjalan kaki 5%, sepeda 5%, motor 75%,
menggunakan mobil 10%, angkutan umum 5%.
Lama bekerja dalam 1 minggu yaitu 5 hari mulai dari hari seninjumat.
Pergantian shift dalam bekerja selama 1 hari 3x sift, Jumlah Shift
Tenaga Kerja : 3 (tiga) shift yaitu:
Shift I : 06.00 - 14. 00 (plant) / 08.00 17.00 (Non plant)
Shift II : 14.00 - 22.00 (plant)
Shift III : 22.00 - 06.00 (plant)
Lama bekerja dalam 1 shift 8 jam
Waktu untuk beristirahat 1 jam
Penampilan/seragam: semua karyawan di wajibkan
menggunakan seragam, namun para karyawan di bagian loading
dok terkadang menggunakan kaos dan bahkan tidak
menggunakan kaos karena merasa tidak nyaman dan tidak
fleksibel dalam bekerja.

ERGONOMI
Posisi yang di gunakan karyawan dalam
bekerja berdasarkan data yaitu yang duduk
sebanyak 35%, membungkuk 35% sedangkan
yang berdiri 30%.
Lama ganti posisi dalam bekerja: tidak terkaji
Masalah kesehatan yang timbul disebabkan
oleh faktor yang tertinggi adalah emisi dan
bau yang dihasilkan produksi pakan ayam
Keluhan yang ditimbulkan berupa gangguan
pernapasan ringan karena produk yang
dihasilkan yaitu pakan ayam.
Penyakit selama bekerja: tidak ada insiden
yang disebabkan secara spesifik oleh
perusahaan PT. Japfa Comfeed

Perlindungan Diri
Penggunaan APD : semua karyawan 100%
menggunakan APD sesuai dengan APD yang
dibutuhkan pada setiap bagian misallnya pada bagian
gudang para karyawan menggunakan masker, pada
bagian produksi karyawan menggunakan masker dan
helm.
Jenis APD yang disediakan pada perusahaan PT.
Japfa Comfeed berupa masker, helm proyek,
sepatu safety, handgloves, safety
glases,wearepack atau jas, safety harness,
masker khusus (purifying respirator) untuk bagian
laboratorium, ear muff, ear plug.
Pada perusahaan PT. Japfa comfeed APD yang digunakan
sangat cukup melindungi bagi karyawannnya.
Karyawan PT. Japfa Comfeed 100% sudah
menerima pendidikan tentang APD yang
dilakukan secara rutin yaitu 1 tahun sekali secara
bergantian, begitupun pada karyawan baru mereka
segera diberikan informasi mengenai APD dan K3
terlebih dahulu.

Kecelakaan Kerja

Karyawan PT. Japfa Comfeed 100% sudah


mendapatkan pelatihan mengenai K3
(keselamatan kesehatan kerja), bisa berupa PAK,
pemadam api, evakuasi bencana dll. Namun terdapat
beberapa karyawan yang tidak mengikuti pelatihan yang
telah di programkan, karena terkendala sift kerja yang
tidak bisa di tinggalkan, tetapi alternatifnya beberapa
karyawan tesrsebut bisa diberikan pelatihan pada waktu
tertentu atau didatangi langsung ke tempat mereka
bekerja.
Mengalami kecelakaan kerja : PT. Japfa Comfeed
sudah mendapatkan resertifikasi zero Accident
yang dievaluasi setiap 3 tahun sekali, pada
perusahaan ini tidak ada kecelakaan yang berat, namun
sering terjadi kecelakaan ringan seperti tergores. Untuk
mengetahui banyaknya kecelakaan kerja dilihat dari
habisnya atau banyaknya pemakaian obat tersebut,
seperti contohnya di bagian produksi dan teknik sering
menghabiskan hansaplast pada bagian itu sering
karyawan terjadi kecelakaan tergores atau lecet, pada
bagian gudang sering menghabiskan tetes mata (y-rins)
karena pada bagian gudang sering terpajan oleh debu.

Kecelakaan Kerja

Fasilitas P3K : Fasilitas yang tersedia di perusahaan


disesuaikan dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor :
Per.15/Men/Viii/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan Di Tempat Kerja. Pada PT. Japfa Comfeed
menyediakan fasilitas P3K sebanyak 17 kotak dan setiap bagian
atau bidang seperti gudang, teknik, produksi diberikan P3K yang
P3Knya berisi 12 macam obat. Selain itu disediakan satu mobil
ambulance khusus untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan
kerja. Sedangkan untuk pertolongan pertama, perusahaan tidak
menyediakan klinik namun terdapat empat dokter serta bermitra
dengan 4 rumah sakit yaitu: Rumah sakit Sumber kasih, Rumah
sakit Ciremai, Rumah sakit Pelabuhan dan Rumah sakit Putra
Bahagia.

Terdapat Asuransi dalam perusahaan 100% menggunakan


asuransi BPJS ketenagakerjaan.

Pendidikan kesehatan dilakukan secara rutin yaitu dalam


1 tahun sekali ataupun secara incidental yang
bekerjasama dengan PMI, pemadam Kebakaran dan KPA.

Terpajan zat-zat berbahaya: para karyawan dibagian

Lingkungan
Polusi ditempat kerja: perusahaan PT. Japfa Comfeed tidak
menghasilkan polusi namun hanya menghasilkann emisi dari
produk yang dihasilkan. Perusahaan sudah mendapatkan
penilaian dari KLHK proper (program penilaian peringkat kinerja
perusahaan) berdasarkan peraturan PPLH No.27 tahun 2012 tentang
izin lingkungan hidup yang mendapatkan zona warna biru dengan
kriteria:
Memilki dokumen lingkungan/izin lingkungan. Dengan kriteria,
Luasan area dan kapasitas produksi masih sesuai dokumen
lingkungan/izin lingkungan, pengelolaan lingkungan terutama aspek
pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, dan
pengelolaan LB3 memiliki dasar ketentuan dalam AMDAL/UKLUPL/RKL-RPL/Laporan pelaksanaan UKL-UPL, serta Melaporkan
pelaksanaan dokumen lingkungan/izin lingkungan (terutama aspek
pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, dan
pengelolaan LB3)
Sistem pemadam kebakaran: terdapat satu titik hidran serta
tersedia 82 alat pemadam api ringan yang tersebar di setiap
bagian perusahaan.

Lingkungan

Binatang berbahaya: Terdapat binatang-binatang yang dapat


membahayakan produksi untuk pakan, sehingga produksi
menjadi kurang optimal yaitu seperti tikus, kucing, burung,
hama dan kutu

Suhu tempat kerja: perusahaan ini terdapat 2 tipe suhu


yaitu suhu dingin dan suhu panas. Suhu panas terdapat di
area produksi dan area mesin, pada area produksi akan sangat
panas karena terdapat boyler (pesawat uap), sedangkan di area
mesin menghasilkan kalor yang digunakan untuk memanaskan
pakan. Suhu dingin terdapat pada Cool Room yang menjadi
tempat untuk menyimpan bahan baku yang memang harus
dibawah suhu sekian drajat.

Kondisi penerangan: Pada sebagian besar area gudang


dan produksi memiliki cukup penerangan tanpa ada
lampu sekalipun, hal ini dikarenakan tersedianya
ventilasi yang cukup masuknya masuknya cahaya.
Sedangkan di area kantor dan area mesin tetap
menggunakan lampu, terutama di area mesin yang
membutuhkan penerangan yang cukup untuk

Lingkungan

Ventilasi: Pada perusahaan ini memiliki ventilasi yang baik

Tingkat kebisingan: Pada area tertentu terdapat tingkat


kebisingan yang cukup tinggi yaitu sampai 92dB, maka
karyawan yang berada di area tersebut wajib menggunakan air maff
ataupun air plug.

Pengolahan limbah: Perusahaan menyesuaika dengan


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun
2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun (B3). PT. Japfa Comfeed memiliki limbah padat dan cair,
dimana limbah padat pun dibagi kembali menjadi 2 bagian yaitu
limbah (Bahan Berbahaya dan Beracun) B3 dan limbah domestik.
Limbah domestik langsung di buang ke TPA yang sudah bekerjasama
dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cirebon.
Sedangkan untuk limbah B3 ini di simpan di TPS perusahaan terlebih
dahulu dan kembali bekerjasama dengan pihak ketiga. Limbah B3
tersebut seperti limbah sisa percikan neon yang mengandung merkuri,
oli, bekas bahan kimia, aki, batu baterai mulai dari yang besar sampai
yang kecil. Pembuangan limbah oli bekerjsama dengan PT. Gemilang
indonesia, sedangkan sisanya seperti neon, bahan kimia, batu baterai
perusahaan ini bekerjasama yang ada di bogor yaitu PT. Andika
makmur persada perusahaan yang berijin untuk mengangkut limbah

Perilaku Hidup Sehat


Olahraga: Aerobik, Pingpong, Badminton, dan Futsal.
Sarapan: mewajibkan karyawan untuk sarapan pagi
dengan makanan bergizi terlebih dahulu sebelum
bekerja.
Luas tempat kerja: 4,3 Hektar.
Makan saat istirahat: makan pada saat istirahat di
Koperasi perusahaan, sebagiannya lagi ada yang
memilih membeli makan di luar.
Cuci tangan sebelum makan: Perusahaan menyediakan
2 tabung yang dikhususkan untuk cuci tangan dan cuci
kaki para karyawannya.
Minum saat bekerja: Perusahaan menyediakan air suling
yang gratis setiap hari bagi karyawan, namun untuk
tempat minumnya sendiri mereka membawa tempat
minum dari rumahnya masing-masing.
Mendapatkan penkes gizi: Selain menganjurkan sarapan
dengan makanan bergizi, perusahaan memberikan satu
susu bantal real good per orang pada seluruh karyawan
setiap hari.
Merokok saat kerja: dilarang. Kecuali di tiga titik tempat
khusus untuk merokok, namun sering sekali
ditemukannya beberapa batang rokok di tempat

Ekonomi
Penghasilan: tidak menjelaskan secara detail mengenai
gaji karyawan, namun karyawannya digaji minimal
sesuai UMR kota cirebon (1,6 juta).
Pemenuhan pangan: pada saat istirahat karyawan ada
yang sebagian membeli makan di warteg sekitar pabrik
dan ada juga yang membeli makan di koperasi, selain itu
perusahaan setiap hari memberikan satu susu bantal
real good.
Pemenuhan pendidikan anak: Perusahaan tersebut
memiliki program beasiswa Japfa For Kids untuk anakanak karyawan yang berprestasi. Selain itu,
menyisihkan dana CSR (pertanggung jawaban
kerja lingkungan) untuk sekolah-sekolah yang
mengalami bencana, sekolah yang ambruk, sekolah
yang mengalami keretakan dan maupun sekolah yang
memang harus di renovasi.

Pemenuhan rekreasi: PT. Japfa Comfeed merutinkan


rekreasi seperti gathering, outbound, dll. Selain itu jika
terdapat departemen ataupun divisi yang ingin mengadakan
rekreasi akan diizinkan dan diberi fasilitas mobil ataupun bus
karyawan jika dibutuhkan.

Pemenuhan kesehatan : Setiap satu tahun sekali perusahaan


mengadakan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi
seluruh karyawan.

Tabungan : PT. Japfa Comfeed memiliki koperasi perusahaan


yang memfasilitasi penggunaan simpanan wajib maupun
simpanan sukarela.

Jaminan kesehatan yang di peroleh: Semua karyawan PT.


Japfa Comfeed mendapatkan jaminan asuransi untuk anggota
keluarga seperti istri, suami dan tiga anak yang di tanggung oleh
perusahaan jika membutuhkan pelayanan kesehatan.

Hak Cuti dan Cuti Ekstra


Jika terdapat karyawan yang cuti, perusahaan memotong gaji
atau diberikan dispensasi. Karyawan perempuan yang menjalani
proses kehamilan-persalinan diberi cuti selama 3 bulan,
karyawan yang keluarga inti meninggal boleh cuti selama 3 hari,

Potensial Hazard

Hazard fisik: Terdapat getaran dari pengoperasian


mesin, alat-alat mekanis, suhu panas mesin dan
kebisingan.
Hazard Biologi: Terdapat tikus, kucing, burung, hama
dan kutu
Hazard Kimia: Hasil bahan kimia di timbulkan dari
laboratorium dan produksi pakan ayam tersebut seperti
emisi udara dan limbah produk.
Hazard Enviromechanical/ergonomik: Posisi manual
handling, Posisi Duduk pada staff yang berada di kantor.
Hazard Psikososial: Banyak masyarakat sekitar PT.Japfa
Comfeed yang komplen dan mengkritik mengenai
pencemaran udara

Analisa Data
Tabel 5 Analisa Data
N

Data

Masalah

O
1

Hasil Wawancara :

Resiko

Beberapa karyawan gudang berpendapat bahwa

Kecelakaan

Kerja

jika menggunakan sepatu boot maka berpotensi


untuk

terjadi

kecelakaan

kerja

karena

menyebabkan kondisi menjadi licin


Hasil Observasi :
-

Terdapat alat-alat berat

Para karyawan terlihat berdiri di atas tumpukan


karung produk pakan ayam

Hasil Wawancara :
-

Menurut head section HSE, beberapa karyawan


tampak sering batuk dan bersin
Hasil Observasi :

Area gudang dan produksi tercium bau pakan ayam


yang menyengat

Resiko

Gangguan

Pernapasan

3 Hasil Wawancara :
-

Resiko

Penyakit

Menurut head section HSE, beberapa karyawan Muskuloskeletal


tampak sering mengeluh nyeri punggung dan

pinggang
Hasil Observasi :
-

Posisi

manual

handling

yang

dilakukan

para

karyawan untuk memanggul atau memindahkan


barang
Data Sekunder :
-

Posisi yang di gunakan karyawan dalam bekerja


berdasarkan data yaitu yang duduk sebanyak
35%, membungkuk 35% sedangkan yang berdiri
30%.

4 Hasil Wawancara :
-

Resiko

Head section HSE mengungkapkan terdapat kebisingan Pendengaran


yang ditimbulkan mesin, namun dapat diatasi dengan
penggunaan ear muff atau ear plug.

Data Sekunder :
-

Mesin penggiling / grinding menimbulkan suara mesin

Penyakit

Diagnosa Keperawatan
Resiko Kecelakaan Kerja pada karyawan di PT jafpa comfeed
berhubungan dengan faktor lingkungan yang beresiko
dimanifestasikan dengan : Terdapat alat-alat berat, karyawan terlihat
berdiri di atas tumpukan karung produk pakan ayam,dan sepatu boot
berpotensi untuk terjadi kecelakaan kerja karena menyebabkan
kondisi menjadi licin.
Resiko Gangguan Pernapasan pada karyawan di PT jafpa comfeed
berhubungan dengan adanya emisi produk pakan ternak yang
dimanifestasikan dengan : beberapa karyawan tampak sering batuk
dan bersin, Area gudang dan produksi tercium bau pakan ayam yang
menyengat.
Resiko Penyakit Muskuloskeletal pada karyawan di PT jafpa comfeed
berhubungan dengan teknik ergonomi yang kurang tepat yang
dimanifestasikan dengan beberapa karyawan tampak sering
mengeluh nyeri punggung dan pinggang, Posisi manual handling, dan
posisi duduk sebanyak 35%, membungkuk 35% sedangkan yang
berdiri 30%.
Resiko Penyakit Pendengaran pada karyawan di PT jafpa comfeed
berhubungan dengan pengoprasian mesin produksi yang
dimanifestasikan dengan terdapat kebisingan yang ditimbulkan
mesin, namun dapat diatasi dengan penggunaan ear muff atau ear
plug, Mesin penggiling / grinding menimbulkan suara mesin 92 dB.

SKORING
&
TABEL ASUHAN
KEPERAWATAN
CLICK HERE

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai