Anda di halaman 1dari 33

Kesehatan dan Keselamatan

Kerja (K3) Laboratorium

Occupational Health and Safety


DESKRIPSI MATA AJAR
 
 Memberikan pengetahuan tentang potensi risiko atau kecelakaan di
laboratorium, serta pedoman penanganannya.

 Materi:
- Pengantar K3,
- Kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
- Analysis risiko dan pengendaliannya (P3K),
- Personal hygiene (APD),
- Pengendalian kebakaran,
- Konsep ergonomi kerja,
- AMDAL,
- Sistem manajemen K3,
- Hazard analysis dan MSDS,
- Biosafety level (BSL),
- Liquid waste treatment, dan
- Sanitasi standard operating procedures.
TUJUAN PENGAJARAN

 Mahasiswa mampu memahami cakupan K3,


 Mengidentifikasi ancaman di lingkungan kerja,
 Menerapkan prosedur proteksi diri di dalam laboratorium,
 Melakukan tindakan pencegahan dan penanganan terhadap potensi
kecelakaan,
 Memahami prosedur manajemen laboratorium,
 Melakukan penanganan terhadap limbah laboratorium.
TIM TEACHING
KONTRAK PERKULIAHAN

Kode Mata Kuliah : BIO-122TE-2-D


SKS : 2 (2-0)
Jadwal Kuliah : Rabu (10.00 – 11.40 WIB)

Koordinator MK : Dr. Isna Arofatun Nikmah, S.Si., M.Si


(isnaarofatun@gmail.com)
0857-9069-3984

Tim teaching : Dr. Mentari Putri Pratami, S.Si., M.Si


(mentariputripratami@gmail.com)
0838-6270-6570

Kolonel Kes Dr. IDK Kertawidana, SKM., MKKK


TIM TEACHING
PENILAIAN
Tugas Individu : 15%
Tugas Kelompok : 15%
Ujian Tengah Semester : 35%
Ujian Akhir Semester : 35%
SUMBER REFERENSI
MANFAAT

 Mengetahui berbagai potensi bahaya yang mungkin timbul di


tempat kerja dengan identifikasi bahaya dan penilaian risiko;

 Memilih tindakan pencegahan yang tepat dalam


menanggulangi potensi bahaya;

 Menambah wawasan dan pengetahuan K3 di berbagai


laboratorium
Mengapa perlu K3 ?

2002 - hilangnya 71 juta jam orang kerja,


kerugian laba sebesar 340 milyar
rupiah
2008 - kecelakaan kerja di Indonesia:
urutan ke-52 dari 53 negara,
jumlah kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja: 65,474
kecelakaan
meninggal 1,451 orang, cacat tetap 5,326
orang dan sembuh tanpa cacat
58,697 orang
Mengapa perlu K3 ?
Tiga alasan utama :
1. Keselamatan kerja merupakan hak yang paling dasar bagi pekerja.

2. Hak Asasi Pekerja maka perlu dilindungi oleh Undang-Undang atau


aturan-aturan hukum baik ditingkat nasional maupun internasional.

3. Tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan, untuk


mendukung tujuan tersebut faktor keselamatan kerja menjadi penting
untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kerugian akibat
kecelakaan kerja.

WORK SAFELY
Definisi keselamatan dan kesehatan kerja

 Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya


dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

 Keselamatan Kerja adalah keselamatan yang


berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja,
bahan, dan proses pengolahannya, landasan
tempat kerja dan lingkungannya serta cara-
cara melakukan pekerjaan.

 Keselamatan Kerja memiliki sifat :


a. Sasarannya adalah lingkungan kerja
b. Bersifat teknik
Kesehatan Kerja
 spesialisasi dalam ilmu
kesehatan/kedokteran beserta
praktiknya yang bertujuan agar
- pekerja/masyarakat pekerja beserta
memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya, baik fisik atau
mental, maupun sosial
- dengan usaha-usaha preventif dan
kuratif,
- terhadap penyakit-penyakit/gangguan-
gangguan kesehatan yang diakibatkan
faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan
kerja, serta terhadap penyakit-penyakit
umum.
 Kesehatan kerja memiliki sifat :
- Sasarannya adalah manusia.
- Bersifat medis.
Kesehatan Kerja
Status kesehatan Blum (1981) :
a. Lingkungan : lingkungan fisik (alami,
buatan), kimia (organik/anorganik,
logam berat, debu), biologik (virus,
bakteri, mikroorganisme), dan sosial
budaya (ekonomi, pendidikan,
pekerjaan).
b. Perilaku: meliputi sikap, kebiasaan,
tingkah laku.
c. Pelayanan kesehatan: promotif,
perawatan, pengobatan, pencegahan
kecacatan, rehabilitasi
d. Genetik: faktor bawaan setiap
manusia.
TUJUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
FUNGSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

1. Fungsi dari kesehatan kerja :

a. Identifikasi dan melakukan penilaian


terhadap risiko dari bahaya kesehatan di
tempat kerja.
b. Memberikan saran terhadap
perencanaan dan pengorganisasian dan
praktik kerja termasuk desain tempat
kerja.
c. Memberikan saran, informasi, pelatihan,
dan edukasi tentang kesehatan kerja
dan APD.
d. Melaksanakan survei terhadap
kesehatan kerja.
e. Terlibat dalam proses rehabilitasi.
f. Mengelola P3K dan tindakan darurat.
FUNGSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

2. Fungsi dari keselamatan kerja

a. Antisipasi, identifikasi, dan evaluasi


kondisi serta praktik berbahaya.

b. Buat desain pengendalian bahaya,


metode, prosedur, dan program.

c. Terapkan, dokumentasikan, dan


informasikan rekan lainnya dalam hal
pengendalian bahaya dan program
pengendalian bahaya.

d. Ukur, periksa kembali keefektifan


pengendalian bahaya dan program
pengendalian bahaya.
ORGANISASI KESELAMATAN KERJA
1. Tujuan utama :
- untuk mengurangi tingkat
kecelakaan, sakit, cacat, dan kematian
akibat kerja, dengan lingkungan kerja
yang sehat, bersih, aman, dan nyaman

2. Organisasi bisa dibentuk di tingkat


pemerintah, perusahaan atau oleh
kelompok atau serikat pekerja

3. Di Indonesia, organisasi pemerintah


yang menangani masalah
keselamatan kerja di tingkat pusat
dibentuk di bawah Direktorat
Pembinaan Norma Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.

4. Organisasi K3 juga dibentuk di


perusahaan-perusahaan dan ikatan
ahli tertentu.
LAMBANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

1. Palang bermakna bebas dari


kecelakaan dan penyakit akibat kerja
(PAK).

2. Roda gigi bermakna bekerja dengan


kesegaran jasmani maupun rohani.

3. Warna putih bermakna bersih dan


suci.

4. Warna hijau bermakna selamat,


sehat, dan sejahtera.

5. Sebelas gerigi roda bermakna


sebelas bab dalam Undang-undang
No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 mengenai Kesehatan
 Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 05 Tahun 1996 mengenai
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 04 Tahun 1967 mengenai
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara
Penunjukkan Ahli Keselamatan Kerja
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03/MEN/98 tentang Tata Cara
Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan
 Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 155 Tahun 1984 yang
merupakan penyempurnaan Keputusan Menteri Tenaga Kerja
Nomor 125 Tahun1982 mengenai Pembentukan Susunan dan Tata
Kerja DK3N, DK3W, dan P2K3, pelaksanaan dari Undang-undang
Keselamatan Kerja
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012
mengenai Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 02 Tahun 1992 mengenai
Tata cara Penunjukkan, Kewajiban, dan Wewenang Ahli K3.
 Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 1993 tentang Penyakit Yang
Timbul Akibat Hubungan Kerja.
SASARAN K3

 · Menjamin keselamatan pekerjaan dan orang lain


 · Menjamin keamanan peralatan yang digunakan
 · Menjamin proses produksi
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

1. · Mesin
2. · Alat angkutan
3. · Peralatan kerja yang lain
4. · Bahan kimia
5. · Lingkungan kerja
6. · Dan penyebab lainnya.

Faktor penyebab utama
kecelakaan:
- peralatan,
- cara kerja dan
- manusia atau pekerja.
 MEMAHAMI PENYEBAB TERJADINYA SAKIT DAN
CELAKA
1. 3.
Hazard Asess, evaluate
5.
Control,
2. 4. manage
Identify Risk

Pola pikir dasar K3 :


- bagaimana mengendalikan resiko dan
masing-masing bidang keilmuan akan
mempunyai pendekatan-pendekatan
tersendiri yang sifatnya sangat khusus
Contoh Tindakan Pencegahan Sederhana
a. Asupan makanan b. Hirupan pernafasan
- Dilarang makan di tempat kerja. - Menggunakan pelindung pernafasan
- Menjaga kebersihan diri dengan yang sesuai untuk substansi-substansi
mencuci tangan sebelum makan. tertentu.
- Dilarang merokok di tempat kerja - Menyediakan ventilasi keluar (exhaust
ventilation).
- Ekstraksi uap dan debu.

c. Penyerapan
- Menggunakan sarung tangan
- Membersihkan area terkontaminasi
dengan air sabun.
- Menggunakan krim pelindung kulit.

d. Masukkan langsung
- Mengobati seluruh luka dan sayatan.
- Menutupi seluruh luka dan sayatan
ketika bekerja
IMPLEMETASI SAFETY MODEL PDCA (Plan-Do-Check-
Action)
1. Perencanaan (Plan) Melakukan perencanaan atau membuat
program sesuai dengan tujuan dan
permasalahan yang ada atau
berdasarkan OH&S Policy

2. Pelaksanaan (Do) Melaksanakan program-program atau


rencana yang sudah di tetapkan pada
tahap perencanaan

Memastikan bahwa semua program


3. Pengecekan (Check)
yang sudah ditetapkan berjalan sesuai
dengan rencana dan waktu yang sudah
disepakati

4. Tindakan (Action) Melakukan perbaikan terhadap temuan


atau kekurangan pelaksanaan program
yang sudah ditetapkan.
IMPLEMETASI SAFETY MODEL PDCA (Plan-Do-Check-
Action)
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA
(SMK3)

 Organisasi Buruh Sedunia (ILO)


menerbitkan : panduan Sistim
Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja 
• Indonesia : SMK3
• Amerika : OSHAS 1800-1, 1800-2 
• Inggris : BS 8800
• Australia : AS/NZ 480-1.
• Asosiasi di setiap sektor industri di
dunia :
- khusus dibidang transportasi udara,
- industri minyak dan gas, serta
- instalasi nuklir
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA
(SMK3)

 Fungsi utama dari manajemen


disemua tingkatan adalah Kontrol

 Faktor yang menyebabkan kurang


baiknya kontrol dari manjemen:
a. Kebijakan K3 yang tidak tepat.
b. Program K3 yang tidak memenuhi
standar atau persayaratan
c. Implementasi program yang tidak
sepenuhnya di jalankan atau
didukung oleh pekerja.
GARIS BESAR PROGRAM K3

1. Kepemimpinan dan administrasinya


2. Manajemen K3 yang terpadu
3. Pengawasan dan control
4. Analisis pekerjaan dan procedural
5. Penelitian dan analisis pekerjaan
6. Training bagi pekerja
7. Pelayanan kesehatan bagi pekerja
8. Penyediaan alat pelindung diri (APD)
9. Peningkatan kesadaran pekerja terhadap K3
10. Sistem audit
11. Laporan dan pendataan.

Anda mungkin juga menyukai