PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelapa sawit (Elais guineensis Jack) merupakan sumber minyak nabati yang
sangat penting disamping beberapa minyak nabati lain, seperti kelapa dalam,
kacang-kacangan dan biji-bijian lain. Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia oleh
pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848. Beberapa bijinya ditanam di Kebun
Raya Bogor, sementara sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman
hias di Deli, Sumatera Utara pada tahun 1870-an (Adlin U. Lubis 1992 ).
Pembukaan perkebunan kelapa sawit terus meluas seiring dengan meningkatnya
permintaan minyak nabati di berbagai belahan dunia.
Minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak makan, margarin, sabun,
kosmetika, industri baja, kawat, radio, kulit dan industri farmasi. Minyak sawit
dapat digunakan untuk beragam kegunaan karena keunggulan sifat yang
dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan
kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai daya melapis yang
tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetik
(Sastrosayono Selardi, 2003) .
Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah daging
buah yang banyak menghasilkan minyak sawit mentah yang diolah menjadi bahan
baku minyak goreng dan berbagai keturunannya. Kelebihan minyak sawit adalah
harga yang murah, rendah kolestrol dan memiliki kandungan karoten tinggi.
Dalam konteks pembangunan dan pengembangan pertanian, dirasakan betapa
perlunya tenaga-tenaga yang lebih spesifik, lebih berperan dan profesional serta
terampil
dalam
menangani
bidangnya
masing-masing
dengan
karakter
B. Tujuan PKL
1. Mahasiswa dapat lebih memahami dan menghayati kehidupan dan sistem
kerja di kebun.
2. Untuk ikut serta melakukan/membantu/praktek kerja dalam semua kegiatan
bidang tanaman.
3. Mempelajari cara penyelenggaraan/pengelolaan kebun secara menyeluruh
bidang tanaman sesuai dengan levelnya.
4. Melatih mahasiswa dalam merencanakan,
mengawasi
dan
mengevaluasi
mengatur,
melaksanakan,
kegiatan-kegiatan
dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tempat dan Waktu Praktek Kerja Lapangan III
C. Stuktur Organisai
GENERAL MANAGER
SUGIANTO, A.md
5
Kepala Devisi S
Krani Devisi S
Apri Yuliana
Kondaktor Devisi S
Hardiwansyah
Mandor
Perawatan
Krani Panen
Mandor Panen
Karyawan
BAB III
MANAJEMEN BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT
A. Pengelolaan Kegiatan Kebun di Afdeling/Bagian :
Tabel 1. Kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa diarea selama magang
Jenis Kegiatan
Lokasi
Pemeliharaan
1.
2.
3.
4.
5.
Panen
Mekanisasi Panen1. Transport
Devisi Seira
Devisi Seira
Dan Pengankutan
belanja (RAB). Ketentuan NHK yang digunakan dalam pengerjaan rawat piringan manual
yaitu 1.80/Ha. Dan Alat yang digunakan yaitu penggaruk parang panjang, dan sabit.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Kepala divisi dengan conductor memberikan arahan dan penjelasan kepada mandor
yang mengawasi kegiatan piringan manual mengenai lokasi yang akan dikerjakan hari ini,
serta standar piringan yang akan di kerjakan.
c. Pelaksanaan (Actuanting)
Menebas gulma yang berada di piringan serta menggaruk gulma, sampah
bekas-bekas pemanen yang berada di piringa dengan penggaruk, mencabuk seedling
yang ditemui dan mengendalikan anakan kayu. Diameter piringan yang di kerjakan
yaitu lebar 2 meter dari pokok tanaman. Untuk mengetahui target tenaga kerja yaitu :
Ha
target orang
1
=
=
=0,55 h a /TK
TK
NHK 1.80
upa h/ Ha=upa h xNHK=65.000 x 1.80=117.000 / Ha
mencari cost press=
upa h 65000
=
=36.111/ Ha
NHK
1.80
d. Pengawasa (Controlling)
Mandor perawatan piringan langsung mengawasi diblok yang dikerjakan,
mandor juga harus memberikan arahan apa bila pekerja tidak mengerjakan sesuai
arahannya, bila perlu menegurnya. Setelah pekerjaan selesai mandor melaporkan
pekerjaannya kepada kepala divisi dan conductor bahwa pekerjaan telah selesai serta
membuat laporan kerja harian, untuk di masukan di uprekening.
B. Perawatan Pasar Pikul Manual
1) Target : Dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai acuan norma kerja yang telah
ditentukan
2) Tujuan : Mengendalikan gulma yang berada di pasar pikul, serta
mempermudah perawatan dan pengawasan perkembangan kelapa sawit, juga
mempermudahkan jalan pada saat pengaplikasian pupuk serta, mempermudah
jalan pemanen untuk melangsir buah menuju TPH.
3) Sasara : Gulma yang berada di areal, tunggulan, dan membuat aliran air di
karenakan tergenang air.
a. Perencanaan (Planning)
Kepala divisi merencanakan kegiatan perawatan pasar pikul dengan membuat
anggaran yang di butuhkan untuk membayar upah para- pekerja, melakukan
kalibrasi di lapangan, serta berkoordinasi dengan conductor dan mandor
perawatan untuk menentukan blok yang akan di kerjakan. Kepala divisi atau
8
10
4. Pengawasan (Controlling)
Mandor mengawasi tenaga kerja dalam penakaran herbisida,
penggunaan alat kerja yang benar, mandor mengawasi kinerja tenaga kerja,
dan mandor juga memandu tenaga kerja dalam setiap pekerjaannya. Mandor
wajib menegur anggotanya apa bila dalam proses penuangan herbisida ke
dalam takaran kurang atau lebih, mandor wajib menegur hal yang demikian.
Setelah pekerjaan selesai, mandor membuat laporan hasil kerjanya.
F. Rawat Pasar Pikul Chemist
Rawat pasar pikul chmist ialah jenis pekerjaan membasmi atau
mengendalikan gulma, pasar pikul merupakan akses jalan untuk mengeluarkan buah
saat panen maupun pada perawatan. Oleh karena itu pasar pikul harus dijaga
kebersihannya agar tidak menghambat proses panen dan perewatan. Rawat pasar
pikul chemist dilakukan dengan menggunakan bahan aktif gliphosat dan methyl
apabila gulma yang terdapat disana termasuk golongan gulma berdaun lebar atau
berkayu, sedangkan bahan aktif glyphosate digunakan untuk gulma daun sempit
maupun kacangan yang sudah merambat ke pasar pikul sedangkan untuk dosis yang
digunakan 120cc/12 liter air dalam 1 Ha, atau untuk 1 cap.
1. Perencanaan (Planning)
Kepala divisi mengatur jumlah kebutuhan anggaran tenaga kerja yang akan di
gunakan, target capaian di lapangan, alat yang akan di gunakan, serta menentukan
blok yang akan di kerjakan. Kepala divisi menentukan rotasi pengerjaan rawat
piringan chemist kedalam rencana anggaran bulanan dan merincikannya kedalam
buku kegiatan kerja harian. Untuk norma hari kerja nya adalah 0.25HK/Ha dan
alat yang di gunakan Sprayer dengan jenis inter dan herbisida,paraquat dan
methyl.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Kepala devisi memberikan kewenangan tugas kepada conductor, sedangkan
conductor memberikan arahan kepada mandor yang bertugas langsung
kelapangan. Mandor di lapangan mengarahkan kegiatan kerja kepada karyawan.
3. Pelaksanaan (actuating)
Melakukan penyemprotan pada gulma yang tumbuh di areal pasar tengah,
uantuk
penyemprotan
piringan
ini
dengan
menggunakan
bahan
kimia
=
=10 TK
norma
0,005 m
Target orang/ha
panjatenga h ng pasar
=
TK
2000 m
10 TK
200 m/TK
harapkan pekrjaan dapat di selesaikan sesuai norma yang ada, jika bisa di
bawah ketetapan norma. Pengerjaan di lakukan dengan rotasi 1x/3 bulan.
Pekerjaan juga dapat di selesaikan tepat waktu serta cost press tidak melebihi
anggaran yang telah di buat.
2. Pengorganisasian (Organnizing)
Kepela divisi memberikan mandatnya kepada conductor divisi, dan
conductor memberikan rencana kerja beserta target pekerjaan kepada mandor
13
H. Konsolidasi
Kegiatan konsolidasi bertujuan untuk memperbaiki fisik pertumbuhan
tanaman yang kurang baik, mencegah tanaman yang rawan roboh, membuat
batang tanaman lebih kokoh, seperti pembuatan tapak kuda dan penimbunan di
piringan dapat memacu perkemmbangan akar-akar adventif kembali sehingga
proses penyerapan unsur hara lebih baik, dan mamadatkan tanah yang berada
dipiringan terutaman dekat batang tanaman.
1. Perencanaan (Planning)
Kepala divisi dan condacktor serta mandor merencanakan kegiatan
kerja dengan baik, dalam perencanaan kepala divisi menyusun anggaran yang
di butuhkan, merincikan kedalam buku anggaran bulanan, membuat surat
permohonan alat ke gudang, menentukan norma kerja sebagai acuan kerja.
Agar pekerjaan dapat di laksanakan dengan baik serta kegiatan yang di
laksanakan tidak mengalami up biayanya. Kepala divisi membuat jadwal
14
rotasi perawatan yaitu 1x/3 bulan. Dan kegiatan di lakukan sesuai kondisi
lapangan.
a. Kebutuhan Alat dan Bahan
Kebutuhan alat dan bahan : parang,arit dan cangkul
Kebutuhan Tenaga Kerja
Luas : 15,10 ha
Upah : 65.000
Norma : 1,07
Kebutuhan Tenaga Kerja
fisik x NHK=15,10 x 1,07=16 TK
Kebutuhan biaya cost press
NHK x upa h=1,07 x 65.000=69.550 / cost prest
2. Pengorganisasian (Organizing)
Kepala divisi membawahi condactor dan mengarahkan mandor untuk
terus mengecek biaya pengeluaran setiap item kerjanya. Condaktor
mengarahkan mandor untuk melaksanakan pekerjaan sesuai anggaran keja hari
ini, condaktor juga mengawasi kegiatan kerja mandor. Mandor mengarahkan
kegiatan kerja langsug ke pada tenaga kerja di lapangan dan mengawasi
langsung tenaga kerja.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Mandor perawatan mengapelkan tenaga kerja di lapangan untuk
mengarahkan kerjaan hari ini. Mandor mengancakan tenaga kerja,
mengarahkan tenaga kerja untuk menyiapkan alat kerja yang akan di gunakan.
Tenaga kerja mengambil tanah dari luar piringan dengan cangkul, kemudian
membumbun atau menimbun pada bagian batang tanaman yang kurang tegak
dan akarnya muncu di permukaan. Merapikan bumbunan yang berada di dekat
batang tanaman, dan memadatkan tanah yang telah di bumbunkan. Pekerjaan
di mulai dari jam 06.00-11.00 WIB dan ada waktu istirahan di pertengahan
jam kerja.
4. Pengawasan (Controling)
Mandor mengawasi langsung kegiatan yang berada di blok. Mandor
mengontrol kerjaan anggotanya, jika tenaga kerja dalam kesulitan, mandor
memberikan arahan kepada anggota, apa bila di dapat pekerjaan yang kurang
baik, mandor wajib menegur anggota secara lisan dan di arahkan kembali.
Mandor membuat laporan setelah kegiatan selesai.
15
Target orang/ha
luasan
TK
21
=5,25 h a /org
4
2) Pengorganisasian (Organizing)
Kepala divisi dan condaktor mengerahkan dan member penjelasan kepada
mandor perawatan mengenai tugas dan tujuan pengambilan sample. Mandor
langsung menggerakan tenaga kerja di lapangan.
3) Pelaksanaan (Acuating)
Menentukan tanaman yang akan di jadikan pengambilan sample. Menulis
nomer LSU yang tertera diblanko pada pokok yang pertama di blok. Menentukan
arah pusingan dan arah pertumbuhan menentukan nomor pelepah 1 dan mengambil
sample pada nomer pelepah ke 3 yang di mana pelepah 17 dan memotongnya.
Mengambil 2 helai daun dari kiri dan 2 dari kanan pada pelepah sirip hiu,
memotong daun 20 cm dan di potong kecil-kecil dan dimasukkan kedalam
plastik.
16
4) Pengawasan (Controling)
Mandor perawatan menentukan ancak yang telah di arahkan oleh condaktor,
kemudian mandor mengarahkan pekerjaan kepada tenaga kerja. Mandor
mengawasi dalam penentuan daun yang di ambil, serta dalam proses pemotongan.
Bila di temui kesalahan, mandor memberikan contoh daun yang di ambil. Jika
pekerja tidak sesuai kerjanya, mandor segera menegur karyawan tersebut.
J. Pemupukan
Pemupukan adalah pemberian unsur hara kimia buatan pabrik untuk
melengkapi atau memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman. Unsur hara yang
persediaanya di alam tidak memadai harus di penuhi dengan pemupukan.
Pemupukan sebaiknya dilakukan pada curah hujan yang cukup untuk menghindari
terjadinya penguapan pupuk.
Perencanaan (Planning)
Kepala divisi dan condaktor menyiapkan kebutuhan pupuk
dengan baik dengan melakukan kalibrasi kebutuhan tenaga kerja,
alat, dan membuat surat permintaan barang ke gudang sesuai
pemupukan yang di lakukan. Norma kerja yang di gunakan 0,47
hk/ha. Kepala divisi mengkoordinir mandor supaya pekerjaan dapat
19,51 h a
= 2,16 ha/orang
9 TK
Target pokok/orang
= Target orang/ha x populasi/ha
= 2,16 ha/orang x 143 pokok/orang
= 308 pokok/orang
Target sak/orang
targe t pokok /orang dosis/ pokok
=
25 kg / pokok
=
= 36 sak/orang
Pengorganisasian (organizing)
Kepala divisi membawahi condaktor dan memberikan tugas
untuk selalu mengecek kegiatan yang di lakukan mandor pupuk,
mengarahkan dan menjelaskan target kerja kepada mandor, dan
mandor pupuk mengarahkan anggotanya langsung ke lapangan.
Pelaksanaan (Actuating)
18
19
23 h a
4 TK = 5,75 ha/orang
Target pokok/orang
= Target orang/ha x populasi/ha
= 5,75 ha/orang x 143 pokok/orang
= 822 pokok/orang
Target sak/orang
target pokok /orang dosis / pokok
=
25 kg / pokok
=
= 3,2 sak/orang
Pengorganisasian (organizing)
Kepala divisi membawahi condaktor dan memberikan tugas
untuk selalu mengecek kegiatan yang di lakukan mandor pupuk,
mengarahkan dan menjelaskan target kerja kepada mandor, dan
mandor pupuk mengarahkan anggotanya langsung ke lapangan.
Pelaksanaan (Actuating)
Menyiapkan alat pemupukan, mengenakan rompi pupuk dan
menggunakan sarung tangan, mengecer pupuk ke blok yang akan di
pupuk pada pagi hari. Membagi tim pupuk menjadi tiga team, satu
team membuat lubang (pocket) pada piringan pohon masing-masing 4
lubang, team kedua mengangkat pupuk ke penabur dan team ketiga
team penabur, setelah pupuk di masukan kedalam lubang, ditutup
kembali dengan tanah bekas galian tersebut.
Pengawasan (Controlling)
Kepala devisi mengawasi mengawasi kegiatan pemupukan di
pasar kontrol atau pasar tengah, dan mandor pupuk mengawasi di
depan blok untuk mengatur penaburan pupuk yang mengancak di
jaluran yang akan di pupuk. Kepala divisi mengawasi jalan proses
20
29,45 h a
13 TK = 2,26 ha/orang
Target pokok/orang
= Target orang/ha x populasi/ha
= 2,26 ha/orang x 143 pokok/orang
= 323 pokok/orang
Target sak/orang
target pokok /orang dosis / pokok
=
50 kg/ pokok
=
= 13 sak/orang
Pengorganisasian (organizing)
21
2. Panen
Panen adalah pekerjaan puncak dari kegiatan budidaya kelapa sawit yang artinya memotong
tandan buah segar (TBS) yang masak, mengutip/mengumpulkan brondolan, dan pengangkutan buah
dari dalam blok ke tempat pengumpulan hasil (TPH) serta pengangkutan buah dari TPH ke pabrik.
Pemanenan kelapa sawit yang salah akan mengakibatkan rendahnya produksi dan pendeknya
usia ekonomis, oleh karena itu, pemanenan harus dilakukan dengan tepat agar tanaman tetap
berproduksi dengan baik dan diperoleh mutu yang baik pula. Selain itu setelah panen harus dilakukan
penanganan pasca panen mengingat tandan buah kelapa sawit akan mengalami penurunan mutu dalam
waktu 24 jam setelah pemotongan buah.
Kegiatan panen meliputi pekerjaan memotong tandan TBS yang masak, mengumpulkan
brondolan, mengangkut dari dalam blok ke TPH, dari TPH ke loading rem dan dari loading rem ke
22
PKS. Alat-alat yang di gunakan diantaranya ialah eggrek, dodos, kampak, gancu, artco, helm,
keranjang brondolan, dan karung. Basis 1 pekerja untuk tanaman tahun 2001 ialah 85 jajang/HK,
2005 ialah 95 janjang/HK, 2007 ialah 80 janjang/HK, 2009 ialah 140 janjang/HK, 2010 ialah 145
janjang/HK, 2011 ialah 155 janjang/HK, dan 2012 adalah 165 janjang/HK. Jika pemanen memanen
lebih dari target maka dihitung premi panen. Jika basis yang di berikan kepada pemanen tidak
tercapai, maka buah yang dipanen pada hari itu ialah dihitung premi secara keseluruhan.
Tugas Pemanen dan Cara Panen di PT. Musirawas Citraharpindo
a. Mengikuti master morning
b. Wajib menjaga mutu ancak
c. Bertanggung jawab menyelesaikan ancak
d. Memotong pelepah yang menyangga (songgo) buah matang dipotong dan menyusun rapi
e.
f.
g.
h.
i.
pokok
j. Di TPH, tangkai tandan di potong mepet 2 cm
k. Tandan di susun rapi di TPH
l. Member nomor pemanen.
1) Kegiatan Prapanen
Tahapan kegiatan sebelum panen (penjelasan pada perawatan TBM dan TM)
a) Pembuatan jalan pasar pikul
b) Pemasangan titi panen dilokasi yang diperlukan
c) Pembuatan TPH ukuran 4 x 6
d) Tunas pasir (kastrasi) pada TBM
e) Persiapan tenaga panen dan peralatan panen.
2) Kriteria Panen
Suatu areal sudah dapat dikatakan siap panen apa bila :
a) Pada umumnya tanaman telah berumur 30 bulan dilapangan.
b) Lebih dari 60 % populasi tanaman telah memiliki buah sawit yang siap panen.
c) Berat rata-rata TBS > 3 kg
Ciri cirri buah kelapa sawit yang telah matang
a. Warna buah orange kemerahan.
b. Sudah terdapat buah yang membrondol dipiringan.
Fraksi
00
% Jumlah Brondolan
Tidak ada buah yang membrondol
Derajat kematangan
Sangat mentah
Mentah
Kurang matang
23
Matang 1
Matang 2
Lewat matang 1
Lewat matang 2
Tandan kosong
3) Peralatan panen
Alat alat panen yang di gunakan sesuai dengan umur tanamannya sebagai berikut:
Umur Tanaman
Tanaman
Tinggi batang
Alat Panen
( Tahun )
34
Menghasilkan
12
( Meter )
< 0,9
Dodos kecil/8 cm
57
35
0,9 2,5
Dodos besar/14 cm
>8
>5
> 2,5
Eggrek
Kampak
Dodos
Egrek
Gancu
Keranjang brondolan
Artco dan kayu pikulan
Penggaruk brondola
Helm dan karung.
24
1) Ancak tetap, yaitu setiap pemanen di beri ancak tetap masing-masing untuk
melakukan kegiatan panen tanpa ada campur tangan dari pemanen lain. Keuntungan
menggunakan sistem ini, pemanen dan ancaknya lebih mudah di kontrol.
2) Ancak giring, yaitu ancak yang dipanen secara bersama-sama oleh pemanen dalam 1
blok, tanpa ditentukan baris panennya dan perpindahan jalur panennya juga secara
acak.
3) Ancak tetap semi giring, yaitu pemanen mempunyai ancak tetap dan mengerjakannya
ancaknya masing-masing, namun apabila sudah selesai acaknya, pemanen dapat
mengerjakan ancak panen dari pemanen yang tidak masuk/sakit.
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan kegiatan panen di lakukan oleh kepala divisi dan telah di
koordinasikan bersama condaktor dan mandor panen. Sebelum melakukan kegiatan
panen, kegiatan yang harus di lakukan yaitu melakukan kegiatan persiapan panen,
menentukan kapveld, sensus buat, pembuatan rotasi panen, dan taksasi buah. Kepala
divisi dapat melihat kondisi di lapangan ataupun berkoordinasi dengan mandor panen
bagaimana kondisi buah di lapangan apakah sudah siap atau layak di panen.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian dapat di lakukan oleh mandor satu panen atapun kepala
divisi langsung. Kepala divisi dapat menentukan pekerjaan panen pada hari ini di
lakukan di ancak berapa, dan dapat juga menentukan target panen tiap harinya.
Pengorganisasian biasa dilakukan pada saat master morning oleh condaktor.
1. Cara perhitungan kebutuhan pemanen jika areal panen seluas 500 ha dengan rotasi
panen 7 hari dengan kemampuan pemanen 2,5 ha/hari dan angka kerapatan panen 4
serta berat janjang rata-rata (BJR) mencapai 4 kg.
luas
500
=
=71,42ha /hari
jumla h hari kerja
7
rotasi 1hari
71,42
=
=28 TK /hari
kemampuan pemanen
2,5
Dari data diatas dapat diketahui luasan areal yang akan dipanen pada hari itu dan jumlah
pemanen yang akan dikerjakan pada hari itu juga. Jika dalam 1 hari pemanen bisa
memanen seluas 2,5 ha maka luasan areal yang dipanen perharinya mencapai 71,42 ha
dengan 28 tenaga pemanen.berikutnya menghitung prakiraan hasil panen dalam 500 ha
tersebut. Jika SPH yang dicantumkan ialah 130 pokok/ha maka dalam 71,42 ha terdapat
9.284 pokok tanaman kelapa sawit.
mentah dan tidak lengkap memakai alat kerja, mandor wajib member sanksi denda
kepada pemanen. Setelah selesai kegiatan panen, mandor panen dan krani panen
dapat mengecek buah di TPH yang telah tersusun rapi, apa bila terdapat buah
mentah turun di TPH dapat di pisahkan dan di catat jumlah tandan serta nama
pemanennya. Kesalahan yang demikian dapat merugikan perusahaan dan
pemanenn itu sendiri.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Perawatan
Pemeliharaan tanaman kelapa sawit merupakan salah satu tindakan yang
sangat penting dan menentukan masa produktifitas tanaman. Pemeliharaan pada
27
pada saat pemanenenan dan menjaga buah tetap bersih pada saat jatuh diareal
piringan.mempermudah pengaplikasian pupuk serta menjaga agar tanaman kelapa sawit dapat
menyerap unsur hara dengan sempurna,dan tidak terjadi persaingan antara tanaman kelapa
sawit dan tanaman penggangu atau gulma.
Sedangkan untuk alat yang digunakan dalam perawatan piringan ini menggunakan
garuk, arit, dan parang, untuk ukuran piringan tergantung dari umur tanaman, untuk tanaman
muda ukuran piringan selebar tajuk daun,sedangkan untuk tanaman dewasa ukuran piringan
skitar 2-2.5 meter dari pokok sawit.
2) Rawat pasar pikul manual
Rawat pasar pikul manual adalah pekerjaan membersihkan jalan pikul yang berguna
untuk mempermudah perawatan dan pengawasan perkembangan kelapa sawit,juga
mempermudah jalan pada saat melakukan aplikasi pemupukan.
Untuk peralatan yang digunakan dalam perawatan pasar pikul yaitu garuk,ombangambing dan parang panjang.
Syarat-syarat pasar pikul manual yaitu lebar antara 1,5 2 m, bersih dari dari gulma
atau kayu penghalang, untuk mempermudah pengangkutan TBS menuju TPH (tempat
pengumpulam hasil). Sehingga pada saat proses pengumpulan TBS ke TPH lebih cepat dan
mudah .
30
Rawat pasar pikul chmist ialah jenis pekerjaan membasmi atau mengendalikan
gulma, pasar pikul merupakan akses jalan untuk mengeluarkan buah saat panen maupun
pada perawatan. Oleh karena itu pasar pikul harus dijaga kebersihannya agar tidak
menghambat proses panen dan perewatan. Rawat pasar pikul chemist dilakukan dengan
menggunakan bahan aktif gliphosat dan methyl apabila gulma yang terdapat disana
termasuk golongan gulma berdaun lebar atau berkayu, sedangkan bahan aktif glyphosate
digunakan untuk gulma daun sempit maupun kacangan yang sudah merambat ke pasar
pikul sedangkan untuk dosis yang digunakan 120cc/12 liter air dalam 1 Ha.
9) Leaf sample unit ( pengambilan sampel daun)
Pengambilan sampel daun bertujuan untuk merekomendasikan pemupukan
dan menentukan dosis pupuk, dan untuk mengetahui defisiensi atau kekekurangan unsur
hara apa saja yang di butuhkan tanaman tersebut, kegiatan sampel daun di lakukan pada
daun ke 17, di karenakan pada daun ke 17 dapat mewakili daun-daun yang lain, dimana
daun ke 17 lebih dominan terlihat kekurangan defisiensi haranya. Pengambilan sampel
daun tidak di perbolehkan di pinggir jalan, dekat dengan gedung, di pinggir sungai dan
di dekat pokok mati, juga pokok tanaman sulaman di karenakan daerah-daerah tersebut
di pengaruhi oleh faktor luar seperti suhu dan kelembapan.
10) PEMUPUKAN
Pemupukan adalah pemberian unsur hara kimia buatan pabrik untuk melengkapi atau
memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman. Unsur hara yang persediaanya di alam tidak
memadai harus di penuhi dengan pemupukan. Pemupukan sebaiknya dilakukan pada curah
hujan yang cukup untuk menghindari terjadinya penguapan pupuk.
a. Aplikasi pemupukan KCL/ MOP
Aplikasi pemupukan kcl di berikan setiap satu semester sekali dengan dosis
1,5kg/pkk dengan aplikasi di tabur di bibir piringan , dimana dalam pemupukan kcl ini
bertujuan untuk mempengaruhi ukuran tandan dan jumlah janjang dan merangsang
pertumbuhan bunga dan buah serta resistensi tahan terhadap penyakit dan juga
mempengaruhi proses pertumbuhan daun dan fotosintesa, apabila daun tumbuh dengan
baik maka proses fotosintesa berjalan dengan baik pula.
b.Aplikasi pupuk Palmo (NPK)
Aplikasi pupuk palmo diberikan setiap satu semester sekali, dengan dosis 3kg/pkk
apliaksi dengan cara di poket. Setiap pokok 4 lubang pupuk, dimana aplikasi pupuk
31
palmo diberikan pada umur tanam muda dan ditanah pasiran, karena pada tanaman
muda untuk pertumbuhan tanaman dimana unsur N merupakan unsur penyusun protein
dan klorofil dan meningkatkan leaf area dan berperan dalam fotosintesis. Sedangkan
unsur P dan K berpengaruh terhadap perkembngan akar dan memperbaiki mutu buah dan
produksi pelepah serta jumlah janjang dan berat janjang rata-rata. Sedangkan di tanah
pasir memerlukan unsur hara makro, dimana tanah pasir sangat miskin unsur hara, maka
dari itu digunakan pupuk makro, guna memenuhi kebutuhan hara pada tanaman.
c. Aplikasi pemupukan Dolomite
Aplikasi pupuk dolomite di berikan setiap satu semester sekali, dengan dosisi 2kg/pkk
dengan cara di tabur dan harus melingkar di area piringan. Tujuan dari apliaksi
pemupukan dolomit yaitu untuk memperbaiki pH tanah mencapai kisaran pH optimal,
pembentukan dinding sel dan berperan dalam perkembangan jaringan meristematik dan
perkembangan akar.
B. Panen
Panen pada tanaman kelapa sawit meliputi pekerjaan memotong tandan buah
segar (TBS) yang masak, memungut/ mengutip/ mengumpulkan brondolan,
mengangkut/ membawa buah dari pohon ke tempat pengumpulan hasil (TPH) serta
pengangkutan buah dari TPH ke pabrik.
Panen merupakan Pekerjaan Utama karena merupakan sumber pendapatan
perusahaan melalui penjualan minyak kelapa sawit (CPO) dan inti kelapa sawit (IKS/
kernel). Oleh karena itu tugas utama personil dilapangan adalah mengambil buah
(TBS) dari pohon kelapa sawit dan mengantarnya ke pabik se banyak-banyaknya
dengan cara dan waktu yang tepat.
Waktu dan cara pemanenan buah yang tepat akan mempengaruhi kualitas
produksi yaitu ekstraksi/ rendement, sedangkan waktu pengiriman buah yang tepat
akan mempengaruhi kualitas produksi yaitu kandungan asam lemak bebas (ALB).
Sebagai tolak ukur tingkat produksi adalah jumlah produksi MKS dan IKS per Ha.
32
roduksi yang maksimal dapat di capai apabila tingkat losses (kehilangan) dapat di
tekan serendah-rendahnya. Dengan demikian pengertian menaikkan produksi adalah
memperkecil losses, sehingga inti pekerjaan panen adalah memperkecil losses
produksi.Sedangkan tujuan dari panen adalah Untuk mendapatkan produksi per hektar
(Ha) yang tinggi, biaya yang rendah dan rendement minyaknya tinggi.
6. Kriteria matang panen
Blok dikatakan siap panen apabila 40 % dari tanaman dalam blok telah
memenuhi kriteria matang pohon, berat janjang rata-rata 3 kg dan 5 brondolan per
janjang. Kriteria matang panen dipakai adalah apabila dari tandan telah terdapat 5
brondolan lepas alami per tandan (dijumpai 5 butir brondolan lepas secara alami di
piringan).
7. Kerapatan Panen( penyebaran panen )
Penyebaran panen adalah tingkat tandan buah matang panen sesuai dengan kriteria
matang yang telah ditentukan oleh perusahaan yang akan dipanen pada luasan tertentu
yang diperiksa/ dihitung satu hari sebelum panen.
Atas dasar tingkat kerapatan tandan buah tersebut dapat ditaksir jumlah
produksi esok harinya dari blok/luasan tersebut.Untuk perkiraan jumlah TBS dipanen
pada esok hari, dilakukan pemeriksaan karapatan panen di lapangan dengan rumus
sebagai berikut :
KP : Luas areal sample (Ha) x Jumlah pokok/ Ha
Jumlah buah siap panen
Dengan rumus tersebut akan ditemukan rata-rata penyebaran buah siap panen.Hasil
rumus tersebut adalah perbandingan jumlah buah siap panen/ pokok
(1:
perbandingan pokok).
Tujuan mengetahui kerapatan panen :
1. Untuk mengetahui jumlah pemanen yang dibutuhkan
2. Untuk mengetahui jumlah unit angkutan yang diperlukan
3. Rencana pengolahan pabrik
8. Kebutuhan tenaga kerja panen
Kebutuhan tenaga kerja panen dapat di tentukan dengan rumus berikut
KT : Luas areal panen x Populasi/ Kerapatan
Kapasitas pemanen (janjang)
33
Memudahkan pengawasan
2.
3.
jalan transportasi.
Sistem ancak panen terbagi menjadi ancak tetap & ancak giring , dapat juga
dilakukan modifikasi setengah ancak giring/ tetap.
a. Ancak tetap
Pemanen diberi ancak dengan luas tertentu untuk dapat diselesaikan pada hari
itu juga tanpa ada perpindahan dan ancak tersebut dikerjakan terus-menerus oleh
orang yang sama setiap rotasinya.
34
v Kebaikan
o Kondisi pohon terjaga
o Memungkinkan panen tuntas
o Bila terdapat kesalahan dalam pelaksanaan panen mudah melacaknya
o Pemanen memiliki rasa tanggung jawab
v Kelemahan
o Biaya panen relatif mahal, apabila kerapatan rendah
o Kerapatan rendah, sulit mendapatkan target
o Buah terlambat diangkut ke pabrik
o Kemungkinan buah mentah dipanen tinggi
b. Ancak giring
Pemanen diberi ancak dengan luas tertentu yang dipanen bersama-sama dan
bila telah selesai berpindah ke ancak lain / berikutnya yang ditentukan oleh mandor.
v Kebaikan
o Jumlah tenaga Yang digunakan/ sesuai dengan kebutuhan sehingga relatif
menghemat/ menekan cost
o Pemanen bisa mendapatkan output tinggi
o Buah hasil panen cepat keluar dan cepat terangkut ke pabrik
v Kelemahan
o Panen tidak tuntas
o Kondisi tanaman kurang terjaga
c. Setengah(semi) ancak giring
Pemanen melaksanakan sistem ancak tetap semi giring pada tahap pertama agar
supaya suplai buah ke pabrik sudah dapat terpenuhi selambat-lambatnya jam 09.00 pagi,
kemudian diteruskan dengan sistem ancak yang sama seterusnya.
Untuk memilih sistem mana yang ditetapkan, beberapa faktor sebagai pertimbangan :
1. Kondisi areal
2. Jumlah dan keterampilan pemanen.
3. Budaya kerja karyawan.
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
Perawatan adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang bertujuan untuk memilihara
tanaman khususnya tanaman kelapa sawit.Perawatan pada tanaman kelapa sawit ini meliputi
perawatan secara mekanisasi pertaniaan dan secara manual.Perawatan yang dilakukan selama
PKL dilapangan yaitu dengan cara manual dan chemist, yang meliputi : perawatan piringan
manual/chemist, perawatan pasar tengah manual, perawatan pasar pikul manual/chemist,
perawatan TPH, konsolidasi tanaman, pemupukan, sensus daun.
Produksi,produksi adalah proses pengambilan hasil dengan cara memanen buah
kelapa sawit.Pengambilan hasil produksi adalah hal yang utama pada suatu perusahaan
perkebunan,karena dari hasil produksi inilah untuk mendapatkan suatu masukan atau
pendapatan.Keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada hasil produksi yang diperoleh.
Alat yang digunakan untuk panen adalah egrek/dodos dan perlengkapannya adalah
artco/angkong, ember/karung, gancu, kapak,tojok dan garuk. Persiapan panen meliputi
36
persiapan kondisi areal, penyediaan tenaga kerja, pembagian ancak, dan penyediaan alat.
Pelaksanaan panen meliputi memotong buah matang, membuang dan menyusun pelepah pada
gawangan mati, mengeluarkan dan mengumpulkan TBS maupun brondolan ke TPH sampai
pengangkutan ke pabrik.
B.SARAN
1. Sebaiknya sebelum melaksanakan kegiatan perawatan maupun panen, dipersiapkan
terlebih dahulu segala peralatan dan perlengkapannya.
2. Gunakan alat pelindung diri dengan baik dan benar untuk keselamatan kerja
3. Untuk kegiatan panen, dalam penentuan kriteria kematangan buah harus diperhatikan,
agar tidak ada buah mentah yang dipanen.
4. Taati aturan-aturan yang sudah di tetapkan oleh perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
37