Anda di halaman 1dari 73

PEMBUATAN DAN PERAWATAN

JALAN & JEMBATAN

Pundu Learning Centre - 2012


PENDAHULUAN

Pundu Learning Centre - 2012


PENDAHULUAN

Pembangunan jalan di kebun harus


dengan sasaran dapat dilalui dalam segala
cuaca (“all weather road”), terkait dengan
fungsi dan peranan jalan sangat vital.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


PENDAHULUAN

a. Jalan dan jembatan sangat penting di usaha


kebun sawit, mulai dari pembangunan kebun baru
sampai pengangkutan hasil panen.
b. Fungsi jalan adalah sebagai sarana pengangkutan
peralatan dan bahan yang dibutuhkan pada kegiatan
pekerjaan serta sarana pengawasan dan
pemeriksaan
pelaksanaan kegiatan pekerjaan.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


PENDAHULUAN

c. Jalan sebagai batas areal blok dan juga sebagai batas


kegiatan pekerjaan pada setiap areal blok, sehingga
dengan adanya jalan tersebut akan mempermudah
pengawasan dan pemeriksaan kemajuan pekerjaan.
d. Salah satu kriteria penilaian kualitas usaha kebun sawit
adalah baik tidaknya kualitas jalan dan jalan yang terawat
akan membantu kelancaran kegiatan pekerjaan fisik
lapangan pada usaha kebun kelapa sawit.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


Struktur Penulisan SOP
Pembuatan dan Perawatan Jalan &
Jembatan

Pundu Learning Centre - 2012


Strukturisasi SOP Pembuatan dan Perawatan Jalan & Jembatan

SOP Pembuatan
dan Perawatan
Jalan & Jembatan
Pedoman
Teknis
Filosofi, Kebijakan &
Strukturisasi Pedoman Teknis
PTA & IOM

Prosedur
Pembuatan dan
Perawatan Jalan &
Jembatan

Instruksi Kerja

Pembuatan Pembuatan
Pembuatan
Jalan Di Jalan Di
Jalan Di Areal
Areal Areal
Datar
Rendahan Berbukit

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


Filosofi, Kebijakan dan Pedoman
Pembuatan dan Perawatan Jalan &
Jembatan

Pundu Learning Centre - 2012


FILOSOFI
 Didalam pembangunan perkebunan kelapa sawit, unsur/
faktor pertama yang menjadi bahan pertimbangan ialah
faktor topografi. Faktor topografi berkaitan dengan
kemudahan potong buah, pembuatan serta pemeliharaan
jalan. Jalan merupakan faktor penting (urat nadi) di dalam
perkebunan, maka harus diusahakan semua jalan di kebun
dapat dilalui dalam segala cuaca (all weather road).
 Membangun jalan adalah sangat penting, peranan dan
fungsi jalan di dalam perkebunan kelapa sawit adalah
sebagai berikut :

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


a) Transportasi TBS ke pabrik dan MKS/IKS keluar pabrik/
kebun. Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu
tanaman penghasil produksi/ raw material per ha yang
tinggi di dunia (22-35 ton TBS/ha/tahun) dengan bentuk
buah yang sulit diangkut secara manual.
Oleh karena itu, tanaman kelapa sawit dimasukkan ke
dalam kelompok heavy duty crop. Dalam menjaga mutu
produksi/minyak (ALB/FFA), transportasi TBS ke pabrik
harus “up date” setiap hari ke pabrik untuk diolah pada
hari itu juga. Semakin lambat diangkut ke pabrik maka
akan semakin naik nilai ALB/FFA.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


b) Transportasi pupuk masuk ke gudang kebun dan blok
(lapangan). Kebutuhan pupuk per ha mencapai 800-1.100
kg/ha/tahun. Oleh karena itu akses jalan yang baik sangat
diperlukan agar pemupukan dapat berjalan dengan efisien
dan efektif.
c) Transportasi bibit yang dikirim langsung ke lapangan.
d) Sarana transportasi bahan/ alat ke lapangan seperti
semprot unit, bahan jembatan, titi pasar pikul dan lain-lain.
e) Sarana mempercepat pergi dan pulangnya karyawan,
karena areal perkebunan yang sangat luas.
f) Sarana mempercepat dan mempertinggi intensitas
kontrol dan komunikasi.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


 Mengacu kepada fungsi jalan tersebut di atas, maka
perawatan jalan secara rutin adalah sangat perlu.
Perawatan rutin dengan teknis yang tepat akan dapat
mengurangi biaya pemeliharaan itu sendiri dan biaya
transport.
 Ada 5 faktor penyebab kerusakan jalan :
• a) Air
• b) Bahan organik
• c) Kurangnya sinar matahari
• d) Jenis dan sifat tanah (tekstur dan struktur)
• e) Beban (tonase) angkutan

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


PEMBUATAN DAN PERAWATAN
JALAN

Pundu Learning Centre - 2012


PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN

Fungsi Jalan :
1. Transportasi TBS ke pabrik.
2. Transportasi pupuk masuk ke gudang
kebun dan ke blok
3. Sarana transportasi bahan/alat ke
lapangan
4. Sarana mempercepat pergi dan pulangnya
karyawan
5. Saran mempercepat dan mempertinggi
intensitas kontrol dan komunikasi

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


TUJUAN

a. Bagaimana cara dan urutan-urutan kegiatan


pekerjaan pembuatan jalan tanah dan
jembatan.
b. Bagaimana upaya untuk meminimalkan erosi
permukaan tanah pada jalan tanah.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


PENGERTIAN

a. Jalan pada usaha kebun kelapa sawit merupakan


penyediaan akses yang dapat menghubungkan pusat
antar kegiatan, sebagai sarana transportasi material,
TBS hasil panen dan pengawasan.
b. Bagian jalan tanah adalah badan jalan,
benteng/tanggul jalan, parit jalan dan talang air jalan
atau saluran air dari badan jalan ke parit jalan.
c. Jembatan adalah suatu bangunan yang dipakai untuk
menghubungkan jalan yang terputus akibat adanya
saluran air yang memutus jalan, dan bangunan
tersebut tidak menghalangi aliran air.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Memeriksa dan memastikan titik pancang pada bloking


areal menjadi as jalan dan kelurusan barisan pancang.
2. Memeriksa dan mendata keadaan areal
dan vegetasi tumbuh pada rencana pembuatan jalan
dan dipetakan pada peta kerja pembangunan jalan.
3. Merencanakan dan mempersiapkan kebutuhan
pemakaian sumber daya dan pelaksanaan
kegiatan pekerjaan.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

4. Melakukan kegiatan pekerjaan pembuatan jalan


sesuai dengan prinsip-prinsip pembuatan jalan,
dan urutan-urutan kegiatan pekerjaan.
5. Mendata keadaan dan jenis tanah permukaan badan
jalan dan dipetakan pada peta pembangunan jalan.
6. Keadaan permukaan tanah jalan : lapisan keras/padat,
lembek/berlumpur
7. Jenis tanah permukaan jalan : tanah laterit/berbatu,
berpasir, debu dan liat.

Pundu Learning Centre - 2012


Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV
BAGAN ALIR PEMBUATAN JALAN DAN
JEMBATAN

- MR -Mekanis/manual -Manual/mekanis
- Mengikuti -Pengerasan -Rotasi
bentuk blok - CR
- Jl. Panen, Kontrol, -Parit dan benteng
JALAN - Jalan daerah datar parit
- Jalan daerah Pringgan
- Ukuran, kebutuhan -Penggalian, penimbunan
Bukit/lembah jalan
- tiap blok
-Bahan pengeras

LAY OUT KLASIFIKASI PEMBUATAN PERAWATAN

Pundu Learning Centre - 2012


Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV
LAY OUT JALAN

- Lay out jalan dilakukan bersamaan dengan


pembuatan blok kebun. Tiap blok berbentuk persegi
panjang berukuran 1.007 m x 296,6 m. Disebelah utara
dan selatan blok dibatasi jalan utama, sedang disebelah
timur dan barat dibatasi jalan sekunder.
- Dengan membuat blok berukuran 29,87 Ha, maka tiap
hektar terdapat 33,71 m collection road dan 9,93 m main
road, maka luas jalan tiap ha blok adalah 327,5 m²
atau 3,2 %.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


LAY OUT JALAN

- Jangan memaksakan jalan dibuat berbentuk grid pada


daerah kemiringan besar atau lembah yang curam.
Apabila kemiringan > 22º, pembuatan jalan harus
dibelokkan melambung ke kiri atau kekanan, kemudian
kembali keposisi semula.
- Hindari pembuatan jalan buntu atau jalan pusingan.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


LAY OUT JALAN DAERAH DATAR

M.R. (303,6 Mtr) 9 Mtr

4,5 Mtr

3,5 Mtr
9,2 M

8 Mtr

M
9,2

9,2
M

3,5 M
1,1 Mt r
(1.016 Mtr)
C.R.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


LAY OUT JALAN DAERAH BERBUKIT DAN
LEMBAH

Lembah curam > 22º

Bukit terjal > 22º

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


KLASIFIKASI JALAN

Jalan dibedakan atas jalan utama (main road),


jalan sekunder (collection road), jalan kontrol
serta jalan pinggir kebun.

a. Jalan Utama (Main Road)


- Lebar keseluruhan : 9 meter
- Lebar badan bersih: 7 meter
- Parit : 1 x 1 m (sesuaikan keadaan)
- Kaki lima jalan : 0,8 m (minimal)
Fungsi dari jalan ini adalah untuk menghubungkan
tiap-tiap divisi, pabrik, emplasmen dan keluar
masuk kebun.
Pundu Learning Centre - 2012
Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV
KLASIFIKASI JALAN

b. Jalan Sekunder (Collection Road)


- Lebar keseluruhan : 7 meter
- Lebar badan bersih : 5 meter
- Parit : 1 x 1 m (sesuaikan keadaan)
- Kaki lima jalan : 0,8 m (minimal)
Fungsi dari jalan ini adalah untuk membagi blok
dan pengangkutan hasil ke pabrik, serta
pengangkutan bahan-bahan perawatan.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


KLASIFIKASI JALAN

c. Jalan Kontrol dan Jalan Panen


Jalan ini terdapat didalam blok, jalan panen terletak
diantara barisan tanaman yang berselang seling (2:1)
dan jalan kontrol membagi blok Utara – Selatan dan
tepat ditengah blok.

d. Jalan Pinggir Kebun


Jalan ini berfungsi sebagai pembatas kebun dan
juga sebagai isolasi alang-alang.
Disebelah luar jalan dibuat parit isolasi.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


CARA PEMBUATAN JALAN

a. Jalan di Daerah Datar


- Sebelum jalan dibentuk, semua sisa akar dan
tunggul kayu harus dibongkar. Pembuatan jalan
ini dapat menggunakan buldozer ataupun motor
greader. Permukaan tanah dikupas dengan
membentuk badan jalan cembung seperti batok
tengkurap.
- Apabila permukaan atas tanah mengandung tanah
lempung/debu, harus dikeluarkan dari badan jalan.
Sehingga permukaan jalan terdiri lapisan sub soil
yang merata.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


CARA PEMBUATAN JALAN

- Di kiri kanan jalan dibuat parit dan kaki lima jalan.


Setiap 50 m dibuat penyaluran air parit ke luar parit
drainease yang ada.
- Di daerah benar-benar datar diatur kedalaman parit
dan parit jalan ini harus terjaga sepanjang waktu

b. Jalan di Daerah Kemiringan


- Pada daerah kemiringan, jalan dibuat seperti
pembuatan teras bersambung, tetapi tidak perlu
waterpas, melingkari memutari gunung atau bukit.
- Konstruksi jalan sama dengan jalan datar, hanya
perlu dibuat rorak kecil di dalam parit sebagai
pematah aliran air dan erosi.
Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV
CARA PEMBUATAN JALAN

- Konstruksi jalan dibuat miring ke arah dalam


sebesar 5º – 10º . Setiap jarak 50 m dibuat saluran
pembuangan dari parit drainase berupa gorong-
gorong memotong jalan di dalam tanah. Atau dapat
pula membuat parit melintasi jalan dan diatasnya
dibuat jembatan betina.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


CARA PEMBUATAN JALAN

c. Jalan di Daerah Rendahan (Rawa)


- Pada daerah rendahan (rawa), pekerjaan
pembuatan jalan dilakukan dengan cara menggali
salah satu sisi jalan yang akan dibuat kemudian
tanahnya dipindahkan keatas. Setelah tanah tersebut
cukup kering baru dilapisi dengan tanah laterit
atau sirtu.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


PERAWATAN JALAN

a. Perawatan jalan harus dilakukan secara rutin.


Jangan menunggu sampai kondisi jalan rusak parah.
Untuk itu diperlukan tenaga kerja ± 8 % tiap divisi
untuk pengerjaan perawatan jalan.
b. Disamping itu lakukan pemadatan jalan,
menghindari genangan air dengan melancarkan
parit jalan merupakan kunci perawatan jalan.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


PERAWATAN JALAN

c. Kegiatan perawatan jalan meliputi :


- Pengerasan dan pembentukan kembali.
Hal ini untuk mengembalikan fungsi dan bentuk
jalan kepada keadaan semula yang dapat
dilaksanakan secara mekanis dan manual.
- Semprot jalan dimana gulma yang menutupi jalan.
- Cuci/rawat parit.
- Tunas pelepah tanaman secukupnya yang
menaungi jalan.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


GAMBAR

Permukaan tanah
Kaki lima jalan asal
1 mtr 60 cm

Badan jalan

40 cm

Gambar penampang jalan, parit dan kaki lima jalan


di daerah datar

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


GAMBAR

Permukaan tanah
asal
Badan jalan

Kemiringan 5º – 10º

Parit Drainase
Tanah timbunan
dikumpulkan

Gambar konstruksi jalan di daerah miring

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


JEMBATAN

- Jembatan sangat penting sebagai penguhung


dari parit atau sungai untuk jalan masuk.
Pada area dimana volume air yang mengalir sangat deras,
jembatan lebih sesuai daripada gorong-gorong.
- Ada beberapa type jembatan seperti Jembatan kayu,
jembatan beton, dan jembatan semi beton.
- Pada umumnya yang sering digunakan di perkebunan
adalah jembatan kayu atau semi beton. Merupakan hal
yang penting untuk memperbaiki papan/kayu jembatan,
supaya dapat dilalui oleh kendaraan yang berat.
- Kelebarannya harus disesuaikan dengan kelebaran
roda kendaraan.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


GORONG - GORONG

Fungsi dari gorong-gorong adalah sama dengan jembatan,


umumnya supaya air mengalir dengan baik, selain itu juga
untuk mengalirkan air yang tergenang di jalan.

Ukuran dari gorong-gorong tergantung volume air yang


mengalir terutama dimusim hujan. Bagaimanapun juga
gorong-gorong yang berfungsi sebagai saluran dibawah
tanah harus mempunyai diameter tidak kurang dari 45 cm.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PEMBUATAN JALAN

a. Kontruksi yang diinginkan


b. Sistem drainase jalan
c. Sistem geometrik jalan
d. Leveling kontur jalan
e. Perlakuan geoteknik pondasi jalan
f. Desain kapasitas jalan dan kelas jalan

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


JENIS JALAN

1. Jalan Akses (Access road)


2. Jalan Utama (Main road)
3. Jalan pengumpul/koleksi (Collection road)

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


LAY OUT PEMBUATAN JALAN

Jembatan Jembatan
Jalan Produksi

Jembatan Parit Koleksi


Jalan Utama

Parit Utama

Parit Utama
Blok 30 Ha

Jembatan
Parit Koleksi
Lay out Pembuatan Jalan

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


CARA PEMBUATAN JALAN

1.Jalan di areal Datar


2.Jalan di areal mineral berbukit
3.Jalan di areal rawa/ rendahan

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


JALAN DI AREAL DATAR

Gb. 1.1.1 Layout Main Road

3 meter Badan jalan 9 meter 3 meter

Badan jalan dibuat cembung 2 - 4 %, kemiringan kontur 10 - 12 derajat

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


JALAN DIAREAL DATAR

Gb. 1.1.2 Layout Collection Road

3 meter Badan jalan 7 meter 3 meter

Badan jalan dibuat cembung 2 - 4 %, kemiringan kontur 10 - 12 derajat

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


JALAN DIAREAL DATAR

Pembuatan jalan pada areal datar

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


JALAN DI AREAL MINERAL BERBUKIT

Tanaman penutup

Tumpukan karung
0
10 yang berisi pasir
75 cm
Saluran Masuk Ø 30 cm
-
Saluran keluar
75 cm

Lay out Jalan pada areal berbukit


Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV
JALAN DI AREAL MINERAL BERBUKIT

Pembuatan jalan pada areal berbukit

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


JALAN DI AREAL RAWA/RENDAHAN/GAMBUT

Layout Main Road Areal Gambut

1m 7m 1m 2m
2m 4m

4m

2,5m Main Road


Main drain

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


JALAN DI AREAL RAWA/RENDAHAN/GAMBUT

Layout Collection Road Areal Gambut

2m 2m 1m 5m 1m 2m

2m

Collection Road
1,5m
Collection drain

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


JALAN DI AREAL RAWA/RENDAHAN/GAMBUT

Pembuatan jalan MR pada areal rendahan

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


TEKHNIK PENGERASAN JALAN

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


PEMBUATAN JALAN AREAL RENDAHAN

Pembuatan jalan CR pada areal rendahan

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


TEKHNIK PENGERASAN JALAN

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


PEMELIHARAAN JALAN

1. Pemeliharaan parit jalan (cuci parit) agar aliran air selalu


lancar.
2. Semprot jalan yaitu memberantas gulma yang menutupi
jalan.
3. Tunas “pasar” yaitu memotong pelepah yang menaungi
jalan.
4. Meratakan dan membentuk ulang jalan dengan
menggunakan grader dan dilanjutkan dengan pemadatan
dengan compactor/roller.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


PEMBUATAN DAN PERAWATAN
JEMBATAN

Pundu Learning Centre - 2012


JENIS – JENIS JEMBATAN

1. Box Culvert
2. Culvert
3. Jembatan Kayu Ulin
4. Jembatan Beton Bertulang
5. Jembatan Kontruksi Baja dan Beton Komposit

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


BOX CULVERT

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


CULVERT

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


CULVERT

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


JEMBATAN KAYU ULIN

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


JEMBATAN BETON BERTULANG

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


JEMBATAN KONSTRUKSI BAJA
DAN BETON KOMPOSIT

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


JEMBATAN KONSTRUKSI BAJA
DAN BETON KOMPOSIT

Jembatan Kontruksi Baja dan Beton Komposit

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


DINDING PENAHAN TANAH

1. Dinding penahan tanah adalah suatu bangunan


yag berfungsi untuk mencegah keruntuhan
tanah yang kondosinya curam/lereng.
2. Dinding penahan tanah harus memiliki pondasi
yang kokoh terutama yang berbatasan langsung
dengan sungai

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


TIPE DINDING PENAHAN TANAH

1.DPT Tembok pasangan batu (Stone masonry)


2.DPT Type gravitasi
3.DPT Type Menyandar
4.DPT Type Kantilever
5.DPT Type dengan penahan/penyokong
6.DPT Type khusus

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


TIPE DINDING PENAHAN TANAH

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


BENDUNGAN

Bendungan (dam) adalah salah satu


bentuk bangunan yang berfungsi
menahan air dibagian hilirnya dengan
membuat tampungan airnya dalam
rangka pengaturan aliran (run off).

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


TYPE BENDUNGAN

1.Type Timbunan Tanah


2.Type Gravity
3.Type Arch
4.Type Hollow Gravity
5.Type Buttress

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV
ADMINISTRASI

Semua Jalan yang ada harus dipetakan dan diberi


keterangan sebagai berikut:
1. Warna hijau untuk jalan yang keadaannya baik
2. Warna kuning untuk jalan yang keadaannya kurang
baik dan memerlukan perbaikan ringan
3. Warna merah untuk jalan yang keadaanya buruk,
sulit dilalui oleh truk atau traktor dan memerlukan
perbaikan berat

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


PETA KONDISI JALAN

Contoh Peta Kondisi Jalan divisi 1 GME


Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV
ADMINISTRASI

Semua Jembatan dan gorong


gorong yang ada harus dipetakan
dan diberi keterangan.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


PETA GORONG - GORONG

Gorong-gorong 2 x 4 M
Gorong-gorong 1 x 4 M

Contoh Peta Gorong –gorong GME


Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV
Standard and Measurements
Build & Maintenance of Road and Bridge (BGAAGRKS-STDR-PJJ)

Standards Achievement Level


Weight
Excellent Good Satisfactory Fair Poor Method of Measurement
No. Name Description
4 3 2 1 0 %
1 Jalan Persentase (%) penyelesaian BGAAGRKS-STFR-PJJ
>90 - <100 >80 - <90 >70 - <80 >60 - <70 <60 25

1.A. Penyelesaian program pembuatan jalan Persentase (%) penyelesaian program pembuatan jalan
>90 - <100 >80 - <90 >70 - <80 >60 - <70 <60
60 54 48 42 36

1.B. Penyelesaian program grading jalan Persentase (%) penyelesaian program grading jalan
>90 - <100 >80 - <90 >70 - <80 >60 - <70 <60
40 35 30 25 20

2 Desain dan Bentuk Jalan Persentase (%) jalan yang sesuai dengan desain dan bentuknya
(ketentuan) >90 - <100 >80 - <90 >70 - <80 >60 - <70 <60 25

3 Jembatan Persentase (%) penyelesaian


>90 - <100 >80 - <90 >70 - <80 >60 - <70 <60 20

3.A. Penyelesaian program pembuatan jembatan Persentase (%) penyelesaian program pembuatan jembatan
>90 - <100 >80 - <90 >70 - <80 >60 - <70 <60
60 54 48 42 36

3.B. Penyelesaian program pemeliharaan jembatan Persentase (%) penyelesaian program pemeliharaan jembatan
>90 - <100 >80 - <90 >70 - <80 >60 - <70 <60
40 35 30 25 20

4 Kualitas Prasarana Persentase (%) Kualitas


>90 - <100 >80 - <90 >70 - <80 >60 - <70 <60 20

4.A. Jalan Persentase (%) jalan yang bisa dilalui dengan baik oleh
transport (truk) >90 - <100 >80 - <90 >70 - <80 >60 - <70 <60
60 54 48 42 36

4.B. Jembatan Persentase (%) jembatan yang bisa dilalui dengan baik oleh
transport (truk) >90 - <100 >80 - <90 >70 - <80 >60 - <70 <60
40 35 30 25 20

5 Biaya Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (Rp/Ha) Persentase (%) pencapaian realisasi biaya pemeliharaan
prasarana terhadap anggaran >90 - <100 >100 - <105 >105 - <110 >110 - <115 >115 10

Total 100

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


Disampaikan
DisampaikanPada
PadaMateri
MateriKelas
KelasPAMA
PAMAXV
XV

Anda mungkin juga menyukai