Anda di halaman 1dari 61

Manajemen

Pemeliharaan Pabrik
dan Infrastruktur Sipil
Team Teaching :
ZULFA HENDRA & KUNTHI
WIDHYASIH
SME PT LPP Agro Nusantara
I. PENDAHULUAN

Pembangunan jalan di kebun harus dengan


all
sasaran dapat dilalui dalam segala cuaca (“
weather road ”), terkait dengan fungsi dan
peranan jalan sangat vital.
Pentingnya jalan di kebun Kelapa Sawit :

a. Jalan dan jembatan sangat penting di usaha kebun sawit, mulai dari
pembangunan kebun baru sampai pengangkutan hasil panen.
b. Fungsi jalan adalah sebagai sarana pengangkutan peralatan dan bahan yang
dibutuhkan pada kegiatan pekerjaan serta sarana pengawasan dan
pemeriksaan pelaksanaan kegiatan pekerjaan.
c. Jalan sebagai batas areal blok dan juga sebagai batas kegiatan pekerjaan
pada setiap areal blok, sehingga dengan adanya jalan tersebut akan
mempermudah pengawasan dan pemeriksaan kemajuan pekerjaan.
d. Salah satu kriteria penilaian kualitas usaha kebun sawit adalah baik tidaknya
kualitas jalan dan jalan yang terawat akan membantu kelancaran kegiatan
pekerjaan fisik lapangan pada usaha kebun kelapa sawit.
2. FILOSOFI

 Didalam pembangunan perkebunan kelapa sawit, unsur/ faktor pertama


yang menjadi bahan pertimbangan ialah faktor topografi. Faktor
topografi berkaitan dengan kemudahan potong buah, pembuatan serta
pemeliharaan jalan. Jalan merupakan faktor penting (urat nadi) di
dalam perkebunan, maka harus diusahakan semua jalan di kebun
all weather
dapat dilalui dalam segala cuaca ( road ).
 Membangun jalan adalah sangat penting, peranan dan fungsi jalan di
dalam perkebunan kelapa sawit adalah sebagai berikut :
a) Transportasi TBS ke pabrik dan MKS/IKS keluar pabrik/
kebun. Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu
tanaman penghasil produksi/ raw material per ha yang
tinggi di dunia (22-35 ton TBS/ha/tahun) dengan bentuk
buah yang sulit diangkut secara manual.
Oleh karena itu, tanaman kelapa sawit dimasukkan ke
dalam kelompokheavy duty crop . Dalam menjaga mutu
produksi/minyak (ALB/FFA), transportasi TBS ke pabrik
harusup“ date ” setiap hari ke pabrik untuk diolah pada
hari itu juga. Semakin lambat diangkut ke pabrik maka
akan semakin naik nilai ALB/FFA.
b) Transportasi pupuk masuk ke gudang kebun dan blok (lapangan).
Kebutuhan pupuk per ha mencapai 800-1.100 kg/ha/tahun. Oleh
karena itu akses jalan yang baik sangat diperlukan agar pemupukan
dapat berjalan dengan efisien dan efektif.
c) Transportasi bibit yang dikirim langsung ke lapangan.
d) Sarana transportasi bahan/ alat ke lapangan seperti
semprot unit, bahan jembatan, titi pasar pikul dan lain-lain.
e) Sarana mempercepat pergi dan pulangnya karyawan, karena areal
perkebunan yang sangat luas.
f) Sarana mempercepat dan mempertinggi intensitas kontrol dan
komunikasi.
 Mengacu kepada fungsi jalan tersebut di atas,
maka jalan
perawatan secara rutin adalah sangat perlu.
Perawatan rutin dengan teknis yang tepat akan dapat
mengurangi biaya pemeliharaan itu sendiri dan biaya
transport.
 Ada 5 faktor penyebab kerusakan jalan :
a) Air
b) Bahan organik Kurangnya sinar matahari
c) Jenis dan sifat tanah (tekstur dan struktur)
d) Beban (tonase) angkutan
e)
3. PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN

A. FUNGSI JALAN :
1. Transportasi TBS ke pabrik.
2. Transportasi pupuk masuk ke gudang kebun dan ke
blok
3. Sarana transportasi bahan/alat ke lapangan
4. Sarana mempercepat pergi dan pulangnya karyawan
5. Saran mempercepat dan mempertinggi intensitas
kontrol dan komunikasi
B. TUJUAN
a. Bagaimana cara dan urutan-urutan kegiatan
pekerjaan pembuatan jalan tanah dan
jembatan.
b. Bagaimana upaya untuk meminimalkan erosi
permukaan tanah pada jalan tanah.

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


C. PENGERTIAN
a. Jalan pada usaha kebun kelapa sawit merupakan penyediaan akses
yang dapat menghubungkan pusat antar kegiatan, sebagai sarana
transportasi material, TBS hasil panen dan pengawasan.
b. Bagian jalan tanah adalah badan jalan, benteng/tanggul jalan, parit
jalan dan talang air jalan atau saluran air dari badan jalan ke parit
jalan.
c. Jembatan adalah suatu bangunan yang dipakai untuk
menghubungkan jalan yang terputus akibat adanya saluran air yang
memutus jalan, dan bangunan tersebut tidak menghalangi aliran air.
D. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

1. Memeriksa dan memastikan titik pancang pada


bloking areal menjadi as jalan dan kelurusan barisan
pancang.
2. Memeriksa dan mendata keadaan areal
dan vegetasi tumbuh pada rencana pembuatan jalan
dan dipetakan pada peta kerja pembangunan jalan.
3. Merencanakan dan mempersiapkan kebutuhan
pemakaian sumber daya dan pelaksanaan kegiatan
pekerjaan.
4. Melakukan kegiatan pekerjaan pembuatan jalan sesuai dengan
prinsip-prinsip pembuatan jalan, dan urutan-urutan kegiatan
pekerjaan.
5. Mendata keadaan dan jenis tanah permukaan badan jalan dan
dipetakan pada peta pembangunan jalan.
6. Keadaan permukaan tanah jalan : lapisan keras/padat, lembek/
berlumpur
7. Jenis tanah permukaan jalan : tanah laterit/berbatu, berpasir, debu
dan liat.
- MR -Mekanis/manual -Manual/mekanis
- Mengikuti
- CR -Pengerasan -Rotasi
bentuk blok
-Parit dan benteng parit
JALAN - Jalan daerah datar - Jl. Panen, Kontrol,
-Penggalian, penimbunan
- Jalan daerah Pringgan
- Ukuran, kebutuhan jalan
Bukit/lembah -Bahan pengeras
- tiap blok

LAY OUT KLASIFIKASI PEMBUATAN PERAWATAN


E. LAY OUT JALAN
- Lay out jalan dilakukan bersamaan dengan
pembuatan blok kebun. Tiap blok berbentuk persegi panjang
berukuran 1.007 m x 296,6 m. Disebelah utara dan selatan blok
dibatasi jalan utama, sedang disebelah timur dan barat dibatasi jalan
sekunder.
- Dengan membuat blok berukuran 29,87 Ha, maka tiap hektar terdapat
33,71 m collection road dan 9,93 m main road, maka luas jalan tiap
ha blok adalah 327,5 m²
atau 3,2 %.
LAY OUT JALAN
- Jangan memaksakan jalan dibuat berbentuk grid pada daerah
kemiringan besar atau lembah yang curam.
Apabila kemiringan > 22º, pembuatan jalan harus dibelokkan
melambung ke kiri atau kekanan, kemudian kembali keposisi semula.
- Hindari pembuatan jalan buntu atau jalan pusingan.
9 Mtr
M.R. (303,6 Mtr)
4,5 Mtr

3,5 Mtr
9,2 M

8 Mtr

9,2

M
M

9,2
3,5 M
1,1 Mtr
C.R. (1.016

LAY OUT JALAN DAERAH DATAR


Mtr)
Lembah curam > 22º

Bukit terjal > 22º

LAY OUT JALAN DAERAH


BERBUKIT DAN LEMBAH
F. KLASIFIKASI JALAN
Jalan dibedakan atas jalan utama (main road), jalan sekunder
(collection road), jalan kontrol serta jalan pinggir kebun.

a.Jalan Utama (Main Road)


- Lebar keseluruhan : 9 meter
- Lebar badan bersih : 7 meter
- Parit : 1 x 1 m (sesuaikan keadaan)
- Kaki lima jalan : 0,8 m (minimal)

Fungsi dari jalan ini adalah untuk menghubungkan tiap-tiap divisi,


pabrik,emplasmen dan keluar masuk kebun.
b. Jalan Sekunder (Collection Road)
- Lebar keseluruhan : 7 meter
- Lebar badan bersih : 5 meter
- Parit : 1 x 1 m (sesuaikan keadaan)
- Kaki lima jalan : 0,8 m (minimal)

Fungsi dari jalan ini adalah untuk membagi blok dan pengangkutan hasil ke pabrik,
serta pengangkutan bahan-bahan perawatan.

c. Jalan Kontrol dan Jalan Panen


Jalan ini terdapat didalam blok, jalan panen terletak diantara barisan tanaman yang
berselang seling (2:1) dan jalan control membagi blok Utara – Selatan dan tepat ditengah
blok.

d. Jalan Pinggir Kebun


Jalan ini berfungsi sebagai pembatas kebun dan juga sebagai isolasi alang-alang.
Disebelah luar jalan dibuat parit isolasi.
G. CARA PEMBUATAN JALAN
a. Jalan di Daerah Datar
- Sebelum jalan dibentuk, semua sisa akar dan tunggul kayu harus dibongkar.
Pembuatan jalan ini dapat menggunakan buldozer ataupun motor greader.
Permukaan tanah dikupas dengan membentuk badan jalan cembung seperti batok
tengkurap.
- Apabila permukaan atas tanah mengandung tanah lempung/debu, harus dikeluarkan
dari badan jalan. Sehingga permukaan jalan terdiri lapisan sub soil yang merata.
- Di kiri kanan jalan dibuat parit dan kaki lima jalan.
Setiap 50 m dibuat penyaluran air parit ke luar parit drainease yang ada.
- Di daerah benar-benar datar diatur kedalaman parit
dan parit jalan ini harus terjaga sepanjang waktu
b. Jalan di Daerah Kemiringan
- Pada daerah kemiringan, jalan dibuat seperti pembuatan teras
bersambung, tetapi tidak perlu waterpas, melingkari memutari
gunung atau bukit.
- Konstruksi jalan sama dengan jalan datar, hanya perlu dibuat rorak
kecil di dalam parit sebagai pematah aliran air dan erosi.
- Konstruksi jalan dibuat miring ke arah dalam sebesar 5º – 10º .
Setiap jarak 50 m dibuat saluran pembuangan dari parit drainase
berupa gorong- gorong memotong jalan di dalam tanah. Atau dapat
pula membuat parit melintasi jalan dan diatasnya dibuat jembatan
betina.
c.Jalan di Daerah Rendahan (Rawa)
- Pada daerah rendahan (rawa), pekerjaan pembuatan jalan
dilakukan dengan cara menggali salah satu sisi jalan yang akan
dibuat kemudian
tanahnya dipindahkan keatas. Setelah tanah tersebut cukup
kering baru dilapisi dengan tanah laterit
atau sirtu.
H. PERAWATAN JALAN
a. Perawatan jalan harus dilakukan secara rutin. Jangan menunggu
sampai kondisi jalan rusak parah. Untuk itu diperlukan tenaga kerja
± 8 % tiap divisi untuk pengerjaan perawatan jalan.
b. Disamping itu lakukan pemadatan jalan, menghindari genangan air
dengan melancarkan parit jalan merupakan kunci perawatan jalan.
c. Kegiatan perawatan jalan meliputi :
- Pengerasan dan pembentukan kembali.
Hal ini untuk mengembalikan fungsi dan bentuk jalan kepada
keadaan semula yang dapat dilaksanakan secara mekanis dan
manual.
- Semprot jalan dimana gulma yang menutupi jalan.
- Cuci/rawat parit.
- Tunas pelepah tanaman secukupnya yang menaungi jalan.
GAMBAR
Permukaan tanah
asal
Kaki lima jalan
1 mtr
60 cm

Badan jalan

40 cm

Gambar penampang jalan, parit dan kaki lima


jalan di daerah datar
GAMBAR
Permukaan tanah
asal
Badan jalan

Kemiringan 5º –
10º

Parit Drainase
Tanah timbunan
dikumpulkan

Gambar konstruksi jalan di daerah miring


I. JEMBATAN & GORONG - GORONG
- Jembatan sangat penting sebagai penguhubung dari parit atau sungai
untuk jalan masuk.
Pada area dimana volume air yang mengalir sangat deras, jembatan
lebih sesuai daripada gorong-gorong.
- Ada beberapa type jembatan seperti Jembatan kayu, jembatan beton,
dan jembatan semi beton.
- Pada umumnya yang sering digunakan di perkebunan adalah jembatan
kayu atau semi beton. Merupakan hal yang penting untuk memperbaiki
papan/kayu jembatan, supaya dapat dilalui oleh kendaraan yang berat.
- Kelebarannya harus disesuaikan dengan kelebaran roda kendaraan.
GORONG - GORONG
Fungsi dari gorong-gorong adalah sama dengan jembatan, umumnya
supaya air mengalir dengan baik, selain itu juga untuk mengalirkan air
yang tergenang di jalan.

Ukuran dari gorong-gorong tergantung volume air yang mengalir


terutama dimusim hujan. Bagaimanapun juga gorong-gorong yang
berfungsi sebagai saluran dibawah tanah harus mempunyai diameter
tidak kurang dari 45 cm.
HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PEMBUATAN JALAN

a. Kontruksi yang diinginkan


b. Sistem drainase jalan
c. Sistem geometrik jalan
d. Leveling kontur jalan
e. Perlakuan geoteknik pondasi jalan
f. Desain kapasitas jalan dan kelas jalan
LAY OUT PEMBUATAN JALAN
Jembata
n Jalan Jembata
n
Produksi
Jembata Parit
n
Koleksi
Jalan Utama

Parit Utama

Parit Utama
Blok 30 Ha

Jembata
n Parit
Koleksi
Lay out Pembuatan
CARA PEMBUATAN JALAN

1.Jalan di areal Datar


2.Jalan di areal mineral berbukit
3.Jalan di areal rawa/ rendahan
JALAN DI AREAL DATAR

Gb. 1.1.1 Layout Main Road

3 meter Badan jalan 9 meter 3 meter

Badan jalan dibuat cembung 2 - 4 %, kemiringan kontur 10 - 12 derajat


JALAN DIAREAL DATAR
Gb. 1.1.2 Layout Collection Road

3 meter Badan jalan 7 meter 3 meter

Badan jalan dibuat cembung 2 - 4 %, kemiringan kontur 10 - 12 derajat


JALAN DIAREAL DATAR

Pembuatan jalan pada areal


datar
JALAN DI AREAL MINERAL BERBUKIT

Tanaman penutup

Tumpukan karung
100 yang berisi pasir
75 cm
Saluran Masuk Ø 30 cm
-
Saluran keluar
75 cm

Lay out Jalan pada areal


berbukit
JALAN DI AREAL MINERAL BERBUKIT

Pembuatan jalan pada areal


berbukit
JALAN DI AREAL RAWA/RENDAHAN/GAMBUT
Layout Main Road Areal Gambut

1 7 1 2
2m 4m m
m m m

4
m

2, Main
5m Road
Main
drain
JALAN DI AREAL RAWA/RENDAHAN/GAMBUT

Layout Collection Road Areal Gambut

1m 5m
2m 2m 1m 2m

2m

Collection Road
1,5m
Collection drain
JALAN DI AREAL RAWA/RENDAHAN/GAMBUT

Pembuatan jalan MR pada areal


rendahan
PEMBUATAN JALAN AREAL RENDAHAN

Pembuatan jalan CR pada areal


rendahan
TEKHNIK PENGERASAN JALAN
TEKHNIK PENGERASAN JALAN

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


J. PEMELIHARAAN JALAN

1. Pemeliharaan parit jalan (cuci parit) agar aliran air selalu lancar.
2. Semprot jalan yaitu memberantas gulma yang menutupi jalan.
3. Tunas “pasar” yaitu memotong pelepah yang menaungi jalan.
4. Meratakan dan membentuk ulang jalan dengan menggunakan
grader dan dilanjutkan dengan pemadatan dengan compactor/
roller.
Pembuatan
Jembatan
Zulfa Hendra
JENIS – JENIS JEMBATAN

1. Box Culvert
2. Culvert
3. Jembatan Kayu Ulin
4. Jembatan Beton Bertulang
5. Jembatan Kontruksi Baja dan Beton
Komposit
BOX CULVERT

Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA XV


CULVERT
CULVERT
JEMBATAN KAYU ULIN
JEMBATAN BETON BERTULANG
JEMBATAN KONSTRUKSI BAJA DAN BETON KOMPOSIT
JEMBATAN KONSTRUKSI BAJA DAN BETON KOMPOSIT

Jembatan Kontruksi Baja dan Beton


Komposit
DINDING PENAHAN
TANAH
1. Dinding penahan tanah adalah suatu bangunan yag
berfungsi untuk mencegah keruntuhan tanah yang
kondosinya curam/lereng.
2. Dinding penahan tanah harus memiliki pondasi yang kokoh
terutama yang berbatasan langsung dengan sungai
TIPE DINDING PENAHAN TANAH

1. DPT Tembok pasangan batu (Stone masonry)


2. DPT Type gravitasi
3. DPT Type Menyandar
4. DPT Type Kantilever
5. DPT Type dengan penahan/penyokong
6. DPT Type khusus
TIPE DINDING PENAHAN TANAH
BENDUNGAN
Bendungan (dam ) adalah salah satu bentuk
bangunan yang berfungsi menahan air dibagian
hilirnya dengan membuat tampungan airnya dalam
run
rangka pengaturan aliran ( off ).
TYPE BENDUNGAN

1.Type Timbunan
Tanah 2.TypeGravity
3.TypeArch
4.TypeHollow
Gravity
5.TypeButtress

Anda mungkin juga menyukai