INDIKATOR
1.
2.
3.
1.
1.
4.
5.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Hal. 2
INDIKATOR
1.
5.
1.
2.
1.
1.
2.
1.
2.
2.
1.9 Pemberian informasi kepada instansi terkait sesuai ketentuan
yang berlaku dan pemangku kepentingan lainnya terkecuali menyangkut
hal yang patut dirahasiakan.
1.
2.
3.
4.
2.
3.
2.1.3 Perbenihan
Penglola perkebunan dalam menghasilkan benih unggul
bermutu harus mengacu kepada peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan baku teknis perbenihan.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
1.
2.
2.1.6 Pemeliharaan tanaman
1.
2.
2.1.7 Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Pengelola perkebunan harus menerapkan sistem Pengendalian
Hama Terpadu (PHT) sesuai Pedoman Teknis.
1.
2.
3.
4.
5.
2.1.8 Pemanenan
Pengelola perkebunan melakukan panen tepat waktu dan
dengan cara yang benar.
2.2 Penerapan Pedoman Teknis pengolahan
hasil perkebunan.
2.2.1 Pengangkutan Buah
Pengelola perkebunan harus memastikan bahwa TBS yang dipanen
harus segera diangkut ke tempat pengolahan untuk
Hal. 3
INDIKATOR
1.
2.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
2.2.5 Pengelolaan Limbah B3
Limbah B3 merupakan limbah yang mengandung bahan
berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan konsentrasinya
dan atau jumlahnya dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, oleh karena itu harus dilakukan upaya optimal
agar kualitas lingkungan kembali kepada fungsi semula.
1.
1.
2.
3.
4.
2.
3.
2.2.7 Pemanfaatan Limbah
Pengelola perkebunan / pabrik harus memanfaatkan limbah
untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Hal. 4
INDIKATOR
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
4.3 Penggunaan pekerja anak dan diskriminasi pekerja (Suku, Ras,
Gender dan Agama)
Penglola perkebunan tidak boleh mempekerjakan anak dibawah
umur dan melakukan diskriminasi.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
Hal. 5
INDIKATOR
1.
2.
1.
1.
2.
2.
3.
1.
1.