DAN B3
Tujuan : Agar mahasiswa dapat memahami macam dan sifat limbah serta cara
penanganannya.
Materi :
• Definisi Pencemaran
• Definisi Limbah
• Parameter Ukuran Pencemaran
• Penanganan Limbah Padat dan B3
• Penanganan Limbah Cair
• Penanganan Limbah Gas
• Aturan Mengenai Pengelolan Lingkungan Pengayaan
• Konsep Produksi Bersih
Pustaka :
• Eckenfelder, W.W. and Ford, D.L. 1970. Water Pollution Control. The
Pemeertone Press. New York
• Melcaltf and Eddy. Wastewater Engineering : Treatment, Reuse , and Disposal .
1994
PENCEMARAN DAN PARAMETER
PENCEMARAN
Sumber dari Alam
Kegiatan manusia
meliputi :
- Aktivitas
- Industri
Komponen
limbah : Jalur paparan
- Padat Kehidupan
- Cair Lingkungan Manusia
- Gas • Inhalation
- B3 • Ingestion
• Dermal (skin contact)
• Eye Contact
• Makanan
Efek Ekologi
atau Efek Kesehatan
terhadap alam Manusia
Daya Dukung Lingkungan
Proses Fisika.
Proses Kimia.
Proses Biologi.
Skema proses produksi
CANE bagasse fly ash
BOILER
(70% water) MILLING HOUSE
steam
imbibition water boiler
filtrate blowdown
Cooling FILTERS
CLARIFICATION
filter mud
Pond
condensate acid-caustics
EVAPORATION
condensate
VACUUM PANS
condenser water
- Milk of lime
- SO2 gas
CRYSTALLIZATION
(PerMen LH No 02/2008)
KLASIFIKASI B3
a. Mudah Meledak (explosive)
b. Pengoksidasi (oxidizing)
c. Mudah menyala (flammable)
d. Beracun (toxic)
e. Berbahaya (harmful)
f. Mampu mengiritasi (irritant)
g. Korosif (corrosive)
h. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to environment)
i. Karsinogenik (carsinogenic)
j. Mutagenik (mutanegic)
k. Teratogenik (teratogenic)
l. Bahaya lain berupa gas bertekanan (pressure gas)
explosive (E) .
toxic (T)
flammable (F)
1. Mudah meledak
2. Mudah terbakar
3. Bersifat reaktif
4. Beracun
5. Menyebabkan infeksi
6. Bersifat korosif
7. Limbah lain yang apabila diuji
TCLP nya di bawah ambang batas
Sumber Limbah B3 di Pabrik Gula
1 Oli Bekas
2 Chemical Cleaning
3 Accu Bekas
4 Neon Bekas
Pengolahan/
HITAM pemanfaatan/ MERAH
penimbunan
belum memiliki
izin & alat serta belum memiliki izin tetapi alat
fasilitas yang serta fasilitas yang digunakan
digunakan belum telah memenuhi persyaratan
memenuhi
persyaratan Sudah memiliki izin dari
Kementerian Negara
Dikelola oleh Lingkungan Hidup namun
pihak ketiga belum melaksanakan ketentuan
yang belum yang dipersyaratkan dalam izin
memiliki izin
Pengelolaan Limbah B3
• PENGELOLAAN LB3 Kegiatan yg meliputi
pengurangan, penyimpanan, pengumpulan,
pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau
penimbunan
• PENYIMPANAN kegiatan menyimpan limbah B3 yang
dilakukan oleh penghasil dan/atau pengumpul dan/atau
pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau penimbun
limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara
2.Karakteristik Kimia
- pH
- Kandungan zat kimia tertentu
- Minyak dan Lemak
- Bahan Organik
- Surfaktan
- Protein, Karbohidrat.
Karakteristik Fisik
Padatan
Padatan total adalah semua bahan yang tertinggal sebagai
residu bila diuapkan pada suhu 103-105oC
Padatan yang dapat mengendap adalah padatan yang
dapat mengendap dalam cone pengendap selama 60 menit
(ml/L)
-- mengendap pada pengendap awal
Saringan yang digunalan untuk klasifikasi padatan : Kertas
Saring (Whatman GF/C) dengan ukuran nominal 1.2
mikrometer/membran polikarbonat
Fraksi Padatan Tersaring = padatan terlarut + koloid
Fraksi Koloid = Partikel dengan ukuran 0.001 - m, tidak
dapat dihilangkan melalui pengendapan
Padatan terlarut = molekul organik dan anorganik
Padatan organik menguap pada suhu di atas 550oC
sedangkan padatan anorganik tetap
Pengukuran Padatan Pada Limbah
Cair TS
Padatan sampel Evaporasi
Imhoff Cone
dapat
mengendap
Saringan
TS
Pengukuran Kandungan Organik
Keterbatasan BOD :
- Membutuhkan bakteri dalam jumlah yang tinggi
- Diperlukan pre – treatment untuk sampel terdapat
bahan beracun
- Hanya mengukur bahan yang terurai secara
biologis
- Pengukuran tidak stoikiometri
- Membutuhkan waktu lama + 5 hari
COD (Chemical Oxygen Demand)
Metode Analisa
COD
- Refluks terbuka dengan
menggunakan
pendingin balik
- Refluks tertutup dengan
menggunakan COD
reaktor
LAGOON SYSTEM
PENGOLAHAN LIMBAH DENGAN SISTEM LAGUN
Ekualisasi Anarobic
Fakultatif Pond
Pond
Aerobic
Kolam kontrol Sedimentasi Pond/Aerated
Lagoon
Anaerobic Pond
Skema Anaerobic Pond/
Kolam Anaerobik Kerja Kolam Anaerobik
Kolam anaerobik pada sistem lagoon
merupakan kolam terpenting, karena
pada kolam ini terjadi degradasi bahan
organik hingga mencapai 60%
Pada kolam ini dimanfaatkan bakteri
anaerobik sebagai pengolah limbah
Kedalaman kolam > 4 m, supaya kondisi
anerobik dapat dicapai di dasar bak
Kolam didesain , dilengkapi dgn tanggul
penahan dan slope (seperti gambar) dan
dasar serta tepi harus kedap air untuk
mencegah kontaminasi air tanah ole
limbah
Titik Kritis Pada Anaerobic Pond (Kolam Anaerobik)
Catatan :
pH Effluent dari anaerobic pada range
6.5 – 7.8 sebagai indikator proses berhasil.
Penambahan bahan kimia penetral pH
ditambahkan dilihat dari alkalinity air limbah
bukan pada pH influent limbah.
Range alkalinity 5000 – 10000 mg/L CaCO3
Fakultatif Pond
Menyempurnakan proses
degradasi limbah yang
setelah proses anaerobic
dan fakultatif.
Perbandingan :
Untuk waktu tinggal 3 hari dengan kedalaman kolam
+ 3m maka oksigen yg disuplai adalah 6 W/ m3
limbah ( 30 hp/ 106 gal)
PABRIK
KOLAM MINYAK KOLAM
FAKULTATIF
3 4
KOLAM KOLAM
AERAS AERAS
I I
2 1
KOLAM
ANAEROB 2 5 POMPA
TRANSFER
KOLAM
EKUALISASI 1
KOLAM
STABILISASI
inokulasi bakteri
KOLAM
MONITOR
SUNGAI
Instalasi Pengolah Air Limbah