~Week 8&9~
MK. PEMODELAN LINGKUNGAN
TUJUAN
Pemodelan Pencemaran Udara
Memprediksi konsentrasi polutan di ambien sekitar
sumber
Identifikasi kontribusi sumber pada problem kualitas
udara
Assesmen pada impact dan membuat rencana
pengendalian strategis atau membuat regulasi baru
Memperkirakan konsentrasi polutan dari sumber setelah
diterapkan program/regulasi baru.
MANFAAT
Pemodelan Pencemaran Udara
Sebagai bagian dari sistem manajemen kualitas udara untuk
mengendalikan pencemaran udara
Mengidentifikasi sumber masalah pencemaran udara
Membantu dalam merancang strategi yang efektif untuk
mengurangi pencemar udara yang membahayakan
Membantu dalam proses perizinan untuk memverifikasi bahwa
sumber baru tidak akan melebihi standar kualitas udara
ambien
Memprediksi konsentrasi pencemar
Pemrosesan
Data
Model dispersi di
atmosfer
Kinetika
transformasi
kimia
Kesetimbangan
atmosfer
Adsorbsi/desorbsi
dsb
Output
Prediksi Polutan
pada Ground
Level
Analisis
Output
Assesmen efek
pada lingkungan
Assesmen efek
pada kesehatan
Impact
Pengelolaan, dsb
Parameter-parameter dalam
model udara
Sumber (karakteristik emisi)
laju emisi (massa/waktu)
lokasi sumber (koordinat)
temperatur gas emisi (K)
tinggi plume rise (m)
Meteorology
temperatur atmosfer
stabilitas atmosfer (diperlukan untuk menentukan
koefisien dispersi)
kecepatan dan arah angin, turbulensi
Parameter permukaan
geometri permukaan, kekasaran/terrain, lautan,
daerah kota atau desa
Transport
Pencemaran
Udara
Pengukuran Pergerakan
Udara
Pergerakan udara diamati dengan
pengukuran meteorologi
Pengukuran data meteorologi berdasarkan
waktu:
Sesaat
Kontinu
Pengukuran data meteorologi berdasarkan
lokasi:
Pengukuran oleh fix-station
Data satelit
Adveksi :
pergerakan
horisontal
mengikuti
pergerakan
angin
Diffusi :
pergerakan
vertikal
dan acak
karena
gaya tarik
antar
partikel
Reaksi :
reaksi
kimia
(kering,
basah,
fotokimia)
Deposisi :
jatuhnya
pencemar
udara ke
bumi
akibat gaya
gravitasi
baik
melibatkan
air
(deposisi
basah)
maupun
tidak
(deposisi
kering)
Deposisi basah : yang melibatkan hujan, salju ataupun uap air di udara.
Deposisi kering : melalui proses absorpsi atau sedimentasi
gravitasional dengan kontak antara asap dengan permukaan tanah,
vegetasi, maupun permukaan air.
50% melalui mekanisme deposisi kering.
Lagrangian Modeling
Diarahkan pada deskripsi transport sulfur
jarak jauh (long-range), dimulai dengan
penelitian Rohde (1972, 1974), Eliassen
(1975) dan Fisher (1975).
Lagrangian modeling digunakan untuk
periode waktu yang lebih panjang
bahkan sampai skala tahunan
Secara umum dipakai di Eropa, fokus
utama pada SO2 yang terdistribusi jauh
dan waktu yang lama
Prinsip : perubahan konsentrasi
dideskripsikan relatif terhadap
pergerakan fluida
Eulerian Modeling
Dimulai dengan studi Reynolds
(1973) untuk ozon di area urban; Shir
and Shieh (1974) untuk SO2 di area
urban, Egan (1976) dan Carmichael
(1979) untuk sulfur skala regional.
Reynolds (1973) Los Angeles,
simulasi fotokimia well-known Urban
Airshed Model-UAM.
Pemodelan Eulerian grid secara luas
diaplikasikan di US, meliputi area
urban dengan fokus utama pada O3.
Box Model
Single Box
Multi Box
2015
Gaussian
~Week 8~
MK. PEMODELAN LINGKUNGAN
Gaussian Modeling
Persamaan Gauss merupakan persamaan yang
sangat penting dalam pemodelan pencemaran
udara dan merupakan dasar dari hampir semua
program komputer yang dikeluarkan oleh US.
EPA. Untuk model dispersi atmosferik.
Persamaan Gauss memodelkan dispersi untuk
polutan yang nonreaktif untuk suatu sumber
dengan ketinggian tertentu pada kondisi steady
state pada suatu titik (x,y,z) pada arah
downwind dari sumber
PLUME
Mixed layer
Gaussian Model
Stabilitas Pasquill
s
a
t
i
l
i
r
b
e
f
a
s
St m o
t
A
Stability
class
very
unstable
unstable
slightly
unstable
neutral
slightly
Nightstable
stable
Cloud Cover
A
B
C
D
Surface
wind speed
at 10 m
(m/s)
Day
Incoming Solar radiation
Definition
Strong
Moderate
Slight
Thinly
Overcast
Mostly
Cloudy
<2
A-B
2-3
A-B
3-5
B-C
5-6
C-D
Perkiraan Konsentrasi
Sebaran Plume
(Point Source)
C( x, y, z )
exp
2 y z u
1 y
2 y
exp
2
1 zH
zH
exp
z
2 z
Dimana :
C(x,y,z) = konsentrasi polutan (kg/m 3, m3/m3, g/m3) ppb
Q
= laju emisi, g/detik atau g/detik
y & z
= koefisien dispersi horisontal dan vertikal
(merupakan fungsi dari jarak X dan stabilitas
atmofer.
u = kecepatan angin pada ketinggian stack (m/detik)
y = jarak horizontal dari plume centerline (m)
z = jarak vertikal dari ground level (m)
H = tinggi efektif stack
(H = h +h) = dengan h tinggi stack (m) dan h = plume rise
(m)
Q
y
C ( x, y , z , H )
exp
2
2 u y z
2y
C(x,y,z,H)
( z H )2
( z H )2
exp
exp
2
2
2z
2z
Q
2 u y z
y 2
exp
2 2
y
( z H )2
exp
2 z2
(z H )2
exp
2 z2
Vs
D
u
P
Ts
Ta
=
=
=
=
=
=
Menentukan
oefisien dispersi
y
Menentukan
oefisien dispersi
z
unit case 1
m/s
2
m
45
m 90,602
135,60
m
2
Nitroge
parameter
n
polutan (gas) n Oxides
beban
(loading)
g/s 19,834
stabilitas
atmosfer
Case 1 (g/Nm3)
parameter
wind speed
(from or to
south west)
stack height
h
efective stack
height (He)
unit case 1
m/s
3
m
45
m
60,401
105,40
m
1
Nitroge
parameter
n
polutan (gas) n Oxides
beban
(loading)
g/s 19,834
stabilitas
atmosfer
parameter
wind speed
(from or to
south west)
stack height
h
efective stack
height (He)
parameter
polutan (gas)
beban
(loading)
stabilitas
atmosfer
unit case 1
m/s
m
m
m
n
5
45
36,241
81,241
Nitroge
n
Oxides
g/s
19,834
c
case 1
7
stack height
45
h
efective stack
height (He)
parameter
polutan (gas)
25,886
70,886
Nitrogen
Oxides
beban (loading)
g/s
stabilitas
atmosfer
19,834
d
unit
m/s
stack height
45
h
efective stack
height (He)
parameter
polutan (gas)
36,241
81,241
Nitrogen
Oxides
case 1
5
19,834
e
unit case 1
m/s
m
m
m
n
3
45
60,401
105,401
Nitroge
n
Oxides
g/s
19,834
f
X = 3 digit terakhir NIM dibagi 10, kecuali yang NIMnya 1-10 (tidak
perlu dibagi).
Laju emisi Sulfur Dioksida dari suatu pabrik adalah Y g/detik dengan
tinggi efektif cerobong 60 m. Kecepatan angin sebesar 6 m/detik, dan
stabilitas atmosfer tergolong D. Y = 3 digit terakhir NIM dikali 10,
kecuali yang NIMnya 100 (tidak perlu dikali).
Hitung konsentrasi polutan dalam g/m 3 pada jarak 0,5 km dari
lokasi tersebut! (y=z=0)
Hitung konsentrasi polutan dalam g/m 3 pada jarak 5 km dari lokasi
tersebut! (y=z=0)
Buatlah grafik konsentrasi polutan (g/m 3) dibandingkan dengan
jarak (km).