Anda di halaman 1dari 11

Diperlukan 1 Batang Pohon Usia 5 Tahun untuk

Memproduksi 1 Rim Kertas


17 Februari 2012   16:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:31  17189  1 3

13294956641380061325
Hari ini esok dan tidak lebih dari enam bulan kedepan, saya dan ratusan mahasiswa di kampus ini yang sementara
menjalani program mata kuliah tugas akhir/skripsi akan menjalani proses asistensi dan formalitas dan birokrasi yang
katanya menjengkelkan dan membunuh idealisme pribadi skripsioner. Ini bukan tentang proses dari pengerjaan skripsi
tetapi merupakan bagian terpenting dari pengerjaan skripsi, apalagi kalau bukan wadah alias bahan dasar yang digunakan
untuk menampung, merampung ide yang dalam bentuk khayalan dan ingatan kemudian dirubah menjadi berwujud
dimana wujud itulah yang dikatakan tulisan. Tulisan membutuhkan wadah, untuk formalitas seperti aktifitas kampus
tentunya lah membutuhkan kertas.

Keadaan dan pemandangan yang menjadi sangat biasa dan hal yang wajar di daerah perkuliahan adalah lembaran kertas.
baik itu tumpukan menggunung, selembaran yang berserakan, dan kertas laporan serta tugas akhir yang setiap harinya
akan menggunakan kertas minimal 100 lembar setiap mahasiswa dimana 100 lembar kertas = 1/5 rim kertas yang
akhirnya kebanyakan nasib dari kertas itu akan menuju ke tong sampah.

Maraknya pemerhati lingkungan dan tentunya tidak ketinggalan pula aksi kampus yang menyuarakan "go green" atau
"save our forest" dan masih banyak lagi kata-kata yang empati terhadap lingkungan dari orang yang juga harus
mendapatkan empati (walaupun tidak keseluruhan orang). Bagaimana mungkin instansi seperti kampus dikatakan
mencapai target dalam aksi "go green" atau "save our forest" sementara hal terkecil namun bisa berakibat fatal bagi
kelangsungan ekosistem hutan justru menjadi bahan konsumsi setiap hari.

Setiap Proses produksi kertas memerlukan bahan kimia, air dan energi dalam jumlah besar dan tentusaja bahan baku,
yang pada umumnya berasal dari kayu . Diperlukan 1 batang pohon usia 5 tahun untuk memproduksi 1 rim kertas.
Limbah yang dihasilkan dari proses produksi kertas juga sangat besar, baik secara kuantitatif dalam bentuk cair, gas, dan
padat, maupun secara kualitatif. Agar limbah ini tidak mencemari lingkungan, maka diperlukan teknologi tinggi dan
energi untuk mem-prosesnya.

Untuk memenuhi kebutuhan kertas nasional yang sekitar 5,6 juta ton/tahun diperlukan bahan baku kayu dalam jumlah
besar yang mahal dan tidak dapat tercukupi dari Hutan Tanaman Industri (HTI) Indonesia, ironisnya kita lihat di
sekeliling kita betapa banyaknya kertas yang ada di sekitar kita : dokumen, kemasan produk yang berlebihan, koran,
majalah, brosur/leaflet/katalog produk, surat-surat, produk-produk sekali pakai, dan lain-lain. Padahal dengan memakai
kertas bekas sebagai bahan baku kertas baru, sejumlah pohon, bahan kimia, air dan energi dapat dikurangi
penggunaannya.

Untuk pohon Pinus mungkin sangat sulit dipastikan jumlah yang tepat, tetapi dengan perhitungan yang sederhana kita
dapat memperkirakannya. Pertama, kita harus tahu pohon apa yang dimaksud? Sebuah batang pohon raksasa atau sekedar
batang pohon yang kecil. Kertas dibuat dari batang pohon Pinus, maka kita harus mensurveinya untuk mengetahui
diameter rata-rata pohon tersebut.

Sebagian besar pohon tersebut berdiameter 1 kaki (30.5 cm) dan tinggi 60 kaki(18 meter), ini menghasilkan volume
sebesar 81,430 Inchi kubik kayu:

pi x radius2 x panjang = volume 3,14 x 62 x (60x12) = 81,430


Di lapangan, 2X4 kaki dari lembayran kayu mempunyai berat 10 pound dan terdiri dari 504 kaki kubik kayu. Ini
menunjukan bahwa sebatang pohon pinus memiliki berat sekitar 1.610 pounds (81,430/504 * 10).Kita tahu bahwa pada
pembuatan kertas, kayu diolah menjadi pulp (bubur kertas), hasil yang diperoleh sekitar 50%-nya saja. Karena sekitar
setengah dari pohon yang diolah berupa mata kayu,lignin atau bahan lainnya yang tidak bagus untuk membuat kertas.
Sehingga sebatang pohon pinus menghasilkan sekitar 805 pond kertas.

Jika kita bandingkan dengan berat kertas photocopy, 1 rim kertas photocopy mempunyai berat 5 pounds dengan jumlah
kertas sebanyak 500 lembar. Sehingga berdasarkan perhitungan ini didapat (805/5 * 500)= 80,500 lembar kertas.

Jika kita tidak mulai memperbaiki pola konsumsi kertas sejak saatini, maka akan terjadi kebiasaan dan ketergantungan
untukselalu menggunakan kertas dalam jumlah besar. Hal ini tentunya akan memberikan tekanan secara terus menerus
kepada bumi kita dan memberi dampak yang kurang menguntungkan bagi lingkungan.

Jika sebuah organisasi terdiri dari 100 orang dapat menghemat 3 lembar kertas setiap hari, maka dalam setahun ada 156
batang pohon yang dapat diselamatkan.

sumber: Kementerian Negara Lingkungan Hidup,http://www.howstuffworks.com/

Sumber : https://www.kompasiana.com/dheanadya/550df44fa33311b12dba7e6c/diperlukan-1-batang-pohon-usia-5-tahun-untuk-
memproduksi-1-rim-kertas17 Feb 2012 ..
Mari Menghemat Kertas Demi Hutan Indonesia 

Quote:

Quote:
Setiap hari, kita pasti berhubungan atau menggunakan kertas. Dan dari sisi penggunaan kita dengan kertas, terkadang atau bahkan
sering kita boros. Sadarkah Anda apabila perilaku boros kertas itu ternyata turut membantu laju pengurangan hutan atau deforestasi?
Dan dalam skala mengerikan, kita turut andil dalam perusakan hutan Indonesia!

Setiap 15 rim kertas ukuran A4 itu akan menebang 1 pohon. Setiap 7000 eksemplar Koran yang kita baca setiap hari itu akan
menghabiskan 10 - 17 pohon hutan. Dalam satu hari ada berapa jutaan lembar kertas yang dipakai oleh orang Indonesia, dan ini artinya
ada jutaan pohon hutan yang ditebang untuk memenuhi kebutuhan itu.

Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk membantu menyelamatkan hutan Indonesia yang luasnya tinggal 120 juta ha? Jika kita hanyalah
‘orang biasa’ yang tidak punya kekuatan politik dan kebijakan yang bisa merubah sesuatu secara system, kita bisa berubah menjadi
orang luar biasa dengan menerapkan perilaku yang ramah terhadap hutan. Misalnya dengan menghemat penggunaan kertas, karena
kertas itu bahannya adalah dari kayu hutan. Sekitar 70% bahan kertas adalah menggunakan kayu dari hutan.

Mari kita menghemat kertas demi hutan Indonesia dengan tips-tips sederhana berikut ini.
Quote:
1. Gunakan Kertas Dua Sisi

Quote:
Untuk dokumen yang bersifat draft atau tidak terlalu penting, cetaklah dua sisi. Ini akan menghemat kertas, karena jika Anda
mencetaknya di satu sisi Anda butuh 100 lembar, maka dengan mencetaknya di dua sisi maka Anda hanya akan membutuhkan 50
lembar kertas saja.

Quote:
2. Gunakan Kertas Bekas

Quote:
Jangan buru - buru membuang kertas bekas Anda, coba lihat barangkali ada sisi yang masih kosong. Gunakan sisi kertas yang masih
kosong itu untuk menulis draft atau catatan memo Anda. Anda juga bisa membendel kertas bekas tersebut untuk buku kecil ( notebook )
yang bisa Anda bawa untuk catatan selama travelling.

Quote:
3. Ubah Margin Dokumen

Quote:
Perkecil margin dokumen Anda atau perkecil hurufnya sehingga akan lebih banyak memuat huruf dalam satu halamannya. Gunakan
font Times New Romanatau Arial, karena jenis font ini menggunakan ruang yang lebih sedikit dibanding font lainnya.

Quote:
4. Maksimalkan E-mail

Quote:
Untuk surat menyurat yang tidak terlalu penting dan tidak butuh bukti fisik berupa print surat, cukup gunakan email. Untuk komunikasi
internal antar kantor cabang / perwakilan, biasakan gunakan email, tidak perlu surat menyurat dengan mencetak kertas. Menggunakan
email akan menghemat kertas dan juga biaya, karena Anda tidak perlu membayar biaya pos pengiriman surat. Undangan diskusi atau
seminar juga lebih efektif dan hemat jika menggunakan email.

Quote:
5. Simpan Dokumen Secara Digital

Quote:
Untuk dokumen atau laporan bulanan tidak harus slelau dicetak, cukup dalam bentuk digital dan disimpan secara sistematis di komputer
Anda. Pengiriman laporan juga cukup via email saja. Jika memang Anda benar - benar membutuhkan untuk mengeprint dokumen
tersebut, maka Anda bisa mencetak dokumen tersebut. Tidak semua dokumen perlu dicetak bukan? Cukup simpan saja file - nya di
komputer Anda dan pastikan Anda punya back up - nya di tempat lain misalnya di flash disc, disc atau external hard disc untuk jaga - jaga
jika file di komputer utama Anda error.

Quote:
6. Gunakan Kamera Digital

Quote:
Jika Anda hobby fotografi atau ingin mendokumentasikan sebuah momen dengan kamera foto, gunakan kamera digital. Simpan foto - foto
hasil jepretan Anda di komputer secara sistematis. Jika Anda ingin mencetak foto tersebut, pilih mana foto yang memang benar - benar
Anda inginkan untuk dicetak.

Quote:
7. Tidak Perlu Membagikan Buku Notes Dalam Seminar

Quote:
Bila menyelenggarakan sebuah seminar atau workshop, Anda tidak perlu membagikan buku notes. Kebanyakan orang yang mau
menghadiri sebuah seminar atau workshop itu sudah punya buku catatan sendiri, apalagi untuk orang yang memang sudah professional.
Dengan tidak membagikan buku notes ke peserta seminar Anda akan hemat kertas dan juga hemat biaya. Untuk dokumen yang yang
akan dibahas dalam sebuah seminar / workshop, Anda bisa mengirimkannya via email bersama undangan seminar tersebut, dengan
demikian peserta punya waktu untuk mempelajarai materi seminar tersebut.

___________________________________________________
Diubah oleh RandiiiBoo 14-11-2014 10:20
0
 Kutip Balas
Beri apresiasi terhadap thread ini Gan! 
Urutan  Komentar Terlama 

Halaman 1 dari 30
 1
 2
 3
 4

RandiiiBoo
13-03-2013 12:07
Kaskus FreakPosts: 35,550
#1

Quote:
8. Mengoptimalkan Koran

Quote:
Masyarakat modern selalu membutuhkan berita dan salah satu sumbernya adalah dari Koran. Jika Anda sudah merasa cukup
mendapatkan informasi atau berita dari media online atau internet, maka Anda tidak harus membeli Koran tersebut. Jika Anda memang
ingin membaca Koran secara konvensional, coba bacalah Koran yang ada di kantor Anda. Anda tidak harus selalu membeli koran,
apalagi kalau hanya sekedar untuk mengisi waktu kosong saja.

Jika Anda langganan Koran di rumah atau kantor, kumpulkan Koran tersebut dengan rapi dan jika sudah dalam jumlah cukup banyak jual
ke tukang loak, karena kertas Koran bekas tersebut bisa didaur ulang lagi. Lumayan Anda akan punya pemasukan kecil dari menjual
kertas Koran bekas tersebut dan turut membantu proses daur ulang.

Quote:
9. Gunakan Kertas Daur Ulang Atau 
Kertas Berbahan Non Kayu

Quote:
Jika memungkinkan gunakan kertas hasil daur ulang atau kertas berbahan non kayu 
( misalnya kertas dari merang ). Sayangnya di Indonesia masih sangat sulit menemukan produk ini, jika adapun harganya lebih mahal
dibanding kertas biasa.

Quote:
10. Pikir Uang Sebelum Menyebarkan Brosur

Quote:
Seringkali untuk kepentingan promosi kita membagi - bagikan brosur, namun apakah pembagian brosur tersebut sudah efektif? Ada
banyak fakta bahwa orang ( 80% ) yang menerima brosur tersebut ternyata kemudian membuang brosur tersebut. Jika demikian
bukankah promosi kita akan menjadi sia - sia?

Jika harus membagikan brosur, pastikan brosur tersebut diterima orang yang benar - benar tertarik dengan produk yang Anda tawarkan
atau orang yang memang benar - benar potensial untuk membeli produk yang Anda tawarkan. Menyebarkan brosur di jalanan bukalah
tindakan bijak, ini bukan hanya akan mengotori jalan namun juga boros dan tidak efektif.

Sayangi Bumi Kita, Hemat Kertas Mulai Dari Sekarang 


Sumber : https://www.kaskus.co.id/thread/51400942572acfed76000002/mari-menghemat-kertas-demi-hutan-indonesia/13 Mar 2013 

Dampak Penggunaan Kertas dan Tisu Bagi Hutan


Laporan Restu Indah | Sabtu, 29 Maret 2014 | 12:35 WIB

suarasurabaya.net - Tahukah Anda, penggunaan kertas dan tisu yang berlebihan ikut
mendukung kerusakan hutan?

Perubahan gaya hidup dan jaman menyebabkan


penggunaan kertas dan tisu terus meningkat.
Misalnya kertas untuk kebutuhan tulis dan cetak juga
tisu untuk membersihkan.

Peningkatan kebutuhan kertas dan tisu tentunya


diiringi dengan peningkatan kebutuhan akan bahan
baku dan bahan tambahan lainnya. 

Kebutuhan kertas nasional sendiri diketahui sekitar


5,6 juta ton per tahun. Untuk membuatnya diperlukan
bahan baku kayu dalam jumlah besar dan mahal.
Sebenarnya Hutan Tanaman Industri (HTI) Indonesia tidak mampu mencukupi kebutuhan
kertas dan tisu nasional ini. Tapi ironisnya di sekeliling kita banyak kertas dan tisu digunakan
secara boros dan berlebihan.

Sementara itu, untuk memproduksi 1 rim kertas diperlukan 1 batang pohon usia sekitar 5 tahun,
dan untuk menghasilkan 2 pack tisu berisi 40 sheet membutuhkan 1 batang pohon berumur 6
tahun. Padahal 1 batang pohon itu bisa menghidupkan sekitar 3 orang.

Selain itu, limbah yang dihasilkan dari proses produksi kertas dan tisu juga sangat besar. Baik
secara kuantitatif dalam bentuk cair, gas dan padat maupun secara kualitatif.

Jika kita tidak mulai memperbaiki pola konsumsi kertas dan tisu sejak sekarang, maka akan
terjadi kebiasaan dan menyebabkan pembabatan hutan terus menerus dan kurang diimbangi
dengan penanaman kembali.

Dan jika hutan terus dibabat, keseimbangan ekosistem akan kacau dan menyebabkan apa yang
sekarang kita kenal dengan global warming.

Sampai saat ini pun Indonesia sudah kehilangan sekitar 72 persen hutan aslinya dan semakin
haripun kerusakan hutan masih tetap berlanjut. (berbagai/nia/ipg)

Sumber : https://www.suarasurabaya.net/fokus/172/2014/132265-Dampak-Penggunaan-Kertas-dan-Tisu-Bagi-Hutan29 Mar 2014 

Satu Rim Kertas Sama dengan Satu


Pohon, Ini Penjelasan Soal
Birokrasi Ramah Lingkungan
Rabu, 31 Oktober 2018 11:39
Banjarmasinpost.co.id/nurholis huda
Samsul Ramli, ketika mengisi dan menjadi pemateri dalam Work Shop G-PRO di ruang kelas BPSDM prov Kalsel di Banjarbaru, (30/10/2018) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Pola disposisi hingga laporan di setiap Kantor


memerlukan kertas. Termasuk di perkantoran Pemprov Kalsel. Tentunya kertas-kertas tersebut akan
menjadi sampah yang tak berguna.
Akan tetapi pola dengan sistem kertas itu, kedepannya akan diubah dengan program yang lebih moderen
dan ramah lingkungan. Salah satunya yang harus dilakukan dengan cara memanfaatkan kertas seminim
mungkin (Paperless). Bukan hanya itu Kalsel mulai berfikir untuk mengadakan pengadaan barang dan
jasa yang lebih ramah. Misalnya, lampu tenaga surya dan green building.
Konsep itu kedepan akan dimasukkan satu Pergub yang dinamankan Green Public Procurement untuk
mendukung revolusi hijau di Kalsel.

Baca: Sudah Sah! Ini Foto Pernikahan Maia Estianty dan Irwan Mussry
Baca: Maia Estianty Punya Panggilan Khusus untuk Irwan Mussry Pascamenikah, Dul Ucapkan Hal Ini

Praktisi Pengadaan Barang Dan Jasa, Samsul Ramli, S.Sos, SCM Cert (ITC), menjelaskan bahwa jika
kemudian Kalsel akan membuat Pergub itu akan sangat baik sebab itu terobosan terbaru yang mana
lebih ramah lingkungan.
"Sejauh ini saya sebagai pengajar di bidang Pengadaan Barang dan Jasa, dari 34 Provinsi dan 55
kabupaten kota, belum pernah saya temukan akan terobosan ini. Dan ini saya sangat senang karena
pemprov membuat langkah nyata dalam pogram perubahan birokrasi yang lebih ramah lingkungan," kata
Samsul Ramli.
Menurut dia, jika diterapkan maka akan sangat menghemat pemakaian kertas."Bayangkan saya, satu
rim kertas, sama dengan satu pohon pinus berumur lima tahun. Jika kita menghemat mertas di kantor,
kantor berapa pohon yang kita hemat," sebutnya.
Belum lagi, berbicara soal zat kimia yang ada di kertas yang ada. "Jangan di kira kertas HVS putih itu,
bisa seputih itu karena pakai zatkimia Chlorine," kata dia.

Baca: Jadwal Siaran Langsung Liga Matchday 4 Live di RCTI, Juventus vs Man United, Inter vs Barcelona
Baca: Jadwal Siaran Langsung Fox Sports Semifinal Piala AFC U19 2018 Qatar vs Korsel, Jepang vs Arab
Saudi

Dari penelitian kesehatan, disebutja. Bahaya Kanker itu tumbuh karena tumpukan residu dari Chlorine
dan ini tidak baik. "Jika kita mengubah pola kita tidak pakai kertas, maka kita akan hemat secara tidak
langsung dengan pemanfaatan pohon dan kesehatan kita," kata Samsul Ramli.
Sementara, ketua Panitia work Shop Green Public Procurement untuk mendukung revolusi hijau di
Kalsel, Mirhan membenarkan bahwa kedepan akan dirancang Pergub tentang Green Public
Procurement tersebut yang disingkat menjadi G-PRO.
"Saat ini masih draft, dan kami gelar work shop sekala kecil dulu, dan kedepannya akan diundang
dengan peserta yang lebih banyak lagi. Tujuannya tidak lain untuk menghasilkan barang dan jasa yang
tepat dengan pola yang terbarukan, selain itu bisa meningkatkan produk unggulan lokal maupun dalam
negeri yang ramah lingkungan, " kata Mirhan, Rabu (31/10/2018).
Dia berharap peraturan gubernur tersebut akan rampung dan dijalankan awal 2019. "Tapi kita akan coba
tawarkan dulu kepada instansi atau SKPD yang lebih siap untuk menerapkan pergub ini sebagai
percontohan," kata Mirhan.

Baca: Ini Panggilan Khusus Maia Estianty untuk Irwan Murssy Usai Keduanya Resmi Menikah di Tokyo
Baca: Irwan Mussry Nikahi Maia Estianty, Terungkap Irwan Sempat Minta Izin Ahmad Dhani Sebelum
Dekati Maia

Adapun sekertaris Dishut Kalsel, Rahmadin menjelaskan bahwa Dishut siap melaksanakan jika
kemudian sudah aturan G-PRO sudah disyahkan jadi Pergub.
"Kita sangat konsen kepada kondisi hutan. Tentu G-PRO ini sangat selaras dan gerakan revolusi hijau
yang digaungkan Pemprov Kalsel melalui Dishut Kalsel. Penghematan kertas ini sudah harus dilakukan
karena ada korelasinya dengan pohon. Sebab satu pohon pinus lima tahun itu sama dengan satu
rim kertas. Sungguh kalau kita paperless maka kita akan menghemat pemanfaatan kayu, " kata
Rahmadin. (banjarmasinpost.co.id

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Satu Rim Kertas Sama dengan Satu Pohon, Ini Penjelasan Soal Birokrasi
Ramah Lingkungan, http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/10/31/satu-rim-kertas-sama-dengan-satu-pohon-ini-penjelasan-soal-birokrasi-ramah-
lingkungan.
Penulis: Nurholis Huda
Editor: Elpianur Achmad

Sumber : http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/10/31/satu-rim-kertas-sama-dengan-satu-pohon-ini-penjelasan-soal-birokrasi-ramah-
lingkungan31 Okt 2018 ...

akta Kertas
1 Desember, 2009 at 10:34 9 komentar

Kertas bagi generasi kita adalah sesuatu yang sudah menjadi hal biasa dan sehari-hari sehingga sering kali kita
memakai kertas tanpa berpikir jauh mengenai konsekuensinya. Saya coba merekap beberapa fakta kertas agar kita semua mengerti akan
pentingnya mengurangi penggunaan kertas dan mendaur ulang kertas yang sudah digunakan. Semoga berguna dan memperdalam pengetahuan
kita sehingga kita lebih sadar akan lingkungan.
Produksi kertas:
 1 Batang pohon (kayu) menghasilkan 16 rim kertas
 1 Batang pohon dapat menghasilkan oksigen yang dibutuhkan untuk 3 orang bernapas
 Untuk memproduksi 1 ton kertas, dibutuhkan 3 ton kayu dan 98 ton bahan baku lainnya
 Setiap jam, dunia kehilangan 1.732,5 hektar hutan karena ditebang untuk menjadi bahan baku kertas
 Industri Kertas diseluruh dunia menggunakan 35% dari seluruh panen kayu komersial setiap tahun
 Industri kertas  menghabiskan 670 juta ton kayu untuk menghasilkan 178 juta ton of pulp dan 278 juta ton kertas dan karton
 1 ton kertas = 400 rim = 200.000 lembar
 Untuk memproduksi 3 lembar kertas dibutuhkan 1 liter air
 Untuk memproduksi 1 Kilogram kertas dibutuhkan 324 liter air (environment Canada)
 95% kertas dibuat dari bahan serat kayu
 Untuk memproduksi 1 ton kertas, dihasilkan gas karbondioksida (CO2) sebanyak kurang lebih 2,6 ton atau sama dengan emisi gas
buang yang dihasilkan oleh mobil selama 6 bulan.
 Untuk memproduksi 1 ton kertas, dihasilkan kurang lebih 72.200 liter limbah cair dan 1 ton limbah padat
 Industri kertas adalah pemakai energi bahan bakar ke-3 terbesar di dunia (American Forest and Paper Association)
 Dulu kertas hanya digunakan untuk menulis, sekarang industri Packaging menggunakan 41% dari seluruh penggunaan kertas

Daur ulang kertas:


 Mendaur ulang 54 kg kertas menyelamatkan 1 batang pohon (government of Canada)
 Mendaur ulang 1 ton kertas menyelamatkan kira-kira 17 batang pohon (Purdue Research Foundation and US Environmental Protection
Agency, 1996)
 Mendaur ulang kertas menggunakan 60% energi yang lebih sedikit dibandingkan membuat kertas dari batang pohon
 Mendaur ulang 1 ton kertas dapat menghemat 682.5 galon bahan bakar dan 7000 galon air dan 4000 kwh listrik (Onondaga Resource
Recovery Center)
 30%-40% kertas yang dibuang adalah kertas Packaging atau kemasan (The Recycler’s Handbook, 1990)
 Saat kertas membusuk atau menjadi kompos akan menghasilkan gas Metana yang 25 kali lebih berbahaya dari CO2 (International
Institute for Environment and Development, 1971)

Sumber : https://akuinginhijau.org/2009/12/01/fakta-kertas/1 Des 2009 

Membangun Paperless School di Madrasah


 September 15, 2015  Unknown
Konsep Paperles School adalah mengurangi penggunaan kertas di sekolah dengan tujuan efektifitas dan efisiensi
dalam manajemen sekolah. Semua ini dapat dilakukan dengan bantuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang
telah berkembang dengan pesat saat ini.

Saat ini sudah umum bagi individu untuk memiliki lebih dari satu perangkat elektronik seperti laptop, smartphone,
phablet dan tablet yang dapat mempermudah kita dalam mengakses sebuah informasi yang kita inginkan dan dapat
berkomunikasi dengan siapapun tanpa mengenal jarak, ruang dan waktu. Tapi alangkah ruginya kita sebagai guru,
jika perangkat TIKtersebut tidak dapat digunakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan transformasi
pengetahuan dan keterampilan dalam proses pembelajaran di Madrasah.

Kita semua sudah mengetahui bahwa sebuah perubahan pastinya akan mempunyai dampak postif dan negatif,
sama halnya seperti perubahan perkembangan ICT saat ini. Masih banyak Sekolah/Madrasah yang tidak
memperbolehkan siswa/i nya untuk membawa smartphone dikarenakan melihat dari dampak negatif yang
diakibatkan oleh teknologi tersebut. Peran orang tua dan guru dalam menanamkan pendidikan agama pada anak-
anaknya serta menanamkan nilai-nilai kehidupan dan norma-norma yang baik dan tidak baik, agar pemanfaatan
teknologi itu sendiri lebih tepat. Dengan demikian dampak negatif dapat semakin tersaring dan meminimaliskan
dampak negatif itu sendiri.

Berbicara dalam sudut pandang positif, penggunaan teknologi, seperti smartphone, internet dan komputer telah
menjadi sebuah media yang efektif untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan sehingga seorang guru dapat
memberikan materi secara interaktif, menarik dan efisiensi waktu. Sekarang ini proses pembelajaran di
Sekolah/Madrasah mulai disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga memicu terjadinya
perubahan paradigma dalam dunia pendidikan dari teacher centered menjadi student centered.

Hal positif dalam penggunaan teknologi dalam pembelajaran adalah mendukung program Go Green, yaitu
mengurangi penggunaan kertas di Sekolah/Madrasah. Karena penggunaan kertas dapat digantikan oleh aplikasi-
aplikasi pendidikan berbasis Teknologi.
Beberapa contoh penggunaan kertas yang digantikan oleh ICT:
1. Tidak perlu memperbanyak kertas ulangan/ujian (foto copy) karena dengan membuat aplikasi Ujian Online
siswa/i dapat mengakses soal ujian melalui akses internet maupun intranet Sekolah/Madrasah melalui
smartphone atau laptop mereka, dalam hal ini dapat membantu mengurangi ataupun meniadakan biaya
memperbanyak soal ulangan/ujian.
2. Sekolah/Madrasah yang masih mencetak hasil ujian dan menempelnya di papan pengumuman sekolah
dapat beralih dengan menggunakan Email yang dibuat secara otomatis maupun dengan menggunakan
website berbasis Sistem Informasi internal untuk mempublikasikan hasil ujian secara aman.
3. Mengirim tugas elektronik. Untuk memudahkan melakukan pengecekan, guru hanya menerima tugas yang
dikirim melalui email resmi siswa ataupun menggunakan aplikasi terbaru, yaitu Google Classroom.
4. Berbagi silabus dan catatan melalui Google Drive, sehingga siswa tidak perlu foto copy, karena sudah
berbentuk digital dan dapat dibagikan secara cepat ke akun Google Drive mereka.
5. Melakukan survey atau angket ke siswa/i dengan menggunakan Google Form, survey atau angket dengan
cepat dapat kita ketahui hasilnya.
6. Membagikan Jadwal Pelajaran dan Kalender Pendidikan Sekolah/Madrasah dengan menggunakan Google
Calendar.
7. Bimbingan Karya Tulis Ilmiah siswa dengan menggunakan Google Docs yang dapat dilakukan secara
kolaborasi real time, sehingga guru dapat mengoreksi dan siswa dapat memperbaiki secara bersamaan,
sehingga Karya Tulis Ilmiah yang sudah dikoreksi dan disetujui oleh pembimbing barulah dapat dicetak.
Paperless School merupakan salah satu bentuk dari Paradigma Pendidikan Nasional Abad  XXI, yang dapat dibaca
berdasarkan informasi dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP)

Sumber : http://www.caturyogam.info/2015/09/membangun-paperless-school-di-madrasah.html15 Sep 2015 ...

Anda mungkin juga menyukai