Anda di halaman 1dari 4

EVALUASI SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

PT COCA-COLA BOTTLING INDONESIA BALINUSA


BERDASARKAN ISO 14001:2004
Diva Denita1 dan Katharina Oginawati2
Program Studi Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10 Bandung 40132
divadenita@gmail.com1 dan katharina.oginawati@gmail.com2

Abstrak: PT Coca-Cola Bottling Indonesia Balinusa sebagai Industri minuman yang


menghasilkan produk yang berkualitas dalam kuantitas yang besar akan berpotensi untuk
menimbulkan dampak lingkungan dalam pengoprasiannya. Dalam upaya pengelolaan lingkungan,
PT Coca Cola Bottling Indonesia telah menerapkan sistem manajemen lingkungan berdasarkan
standard ISO 14001. Standard ISO 14001 berisi persyaratan manajemen lingkungan atas dasar
siklus yang dinamis dari plan, do, check, dan act. Sertifikasi ISO 14001:2004 telah diterapkan oleh
PT Coca Cola Bottling Indonesia Balinusa sejak tahun 2009 sampai sekarang. Penerapan ISO
14001:2004 terintegrasi dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) / OHSAS 18001:2007. PT CCBI Balinusa memiliki
komitmen yang besar dan senantiasa melakukan peningkatan penerapan Sistem Manajemen
Lingkungan untuk menjaga kualitas lingkungan.
Kata kunci: Sistem Manajemen Lingkungan, ISO 14001

Abstract: PT Coca-Cola Bottling Indonesia Balinusa as a beverage industry that produces high
quality products in large quantities will have the potential to have an environmental impact in its
operation. As an effort to manage and protect the environment, PT Coca Cola Bottling Indonesia
has implemented environmental management system based on ISO 14001 standard. ISO 14001
standard contains environmental management requirement on the basis of dynamic cycle of plan,
do, check, and act. ISO 14001:2004 certification has been implemented by PT Coca Cola Bottling
Indonesia Balinusa since 2009 until now. Implementation of ISO 14001:2004 is integrated with
ISO 9001:2000 Quality Management System and Occupational Safety and Health Management
System (SMK3) / OHSAS 18001:2007. PT CCBI Balinusa has a great commitment and always
make improvements in the implementation of Environmental Management System to maintain
environmental quality.
Keywords: Environmental Management System, ISO 14001

PENDAHULUAN penjualan yang terdiri dari Foodstores


PT Coca Cola Bottling Indonesia (supermarket dan mini market di seluruh
adalah produsen produk Coca-Cola melalui Indonesia) dan General Trade (outlet
lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar tradisional). Saat ini terdapat sepuluh pabrik
di seluruh Indonesia, dengan saluran pembotolan yang tersebar di seluruh
Indonesia, yaitu di Cibitung-Bekasi, Medan, Secara teknis pelaksanaan sistem manajemen
Lampung, Bandung, Semarang, Surabaya, lingkungan PT Coca-Cola Amatil Indonesia
Denpasar, Padang, Banjarbaru, dan Ujung Balinusa mengacu pada klausul-klausul ISO
Pandang. Semua pabrik diwajibkan untuk 14001:2004 yang merupakan ketentuan-
mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui ketentuan yang menjadi persyaratan
standarisasi internasional dan peraturan penerapan SML.
perundang-undangan yang berlaku. Sistem yang diimplementasikan oleh
Dalam upaya pengelolaan lingkungan, PT CCBI Balinusa adalah sistem Plan, Do,
PT Coca Cola Bottling Indonesia telah Check, Act yang direpresentasikan dalam
menerapkan sistem manajemen lingkungan Manual Sistem Kebijakan Lingkungan. Isi
berdasarkan standard ISO 14001. Standard dari Manual Sistem Kebijakan Lingkungan
ISO 14001 berisi persyaratan manajemen PT Coca-Cola Amatil Indonesia Balinusa
lingkungan atas dasar siklus yang dinamis yang mengikuti pola P-D-C-A yaitu
dari plan, do, check, dan act. Sertifikasi ISO sebagai berikut:
14001:2004 telah diterapkan oleh PT Coca Plan:
Cola Bottling Indonesia Bainusa sejak tahun 1. Komitmen
2009 sampai sekarang. Penerapan ISO 2. Langkah perencanaan EMS
14001:2004 dibarengari dengan penerapan 3. Aspek lingkungan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan 4. Undang-undang dan
Sistem Manajemen Keselamatan dan persyaratan lain
Kesehatan Kerja(SMK3)/ OHSAS 5. Tujuan dan sasaran.
18001:2007. Do:
Evaluasi dari penerapan Sistem 1. Struktur dan tanggung jawab
Manajemen Lingkungan di PT CCBI 2. Training, awareness, dan
Balinusa perlu dilakukan seiring dengan kemampuan
berkembangnya kegiatan operasional, 3. Komunikasi dan pelaporan
peraturan/kebijakan, serta kondisi eksisting 4. Dokumentasi environmental
di lapangan. Evaluasi dapat dilakukan management system
dengan meninjau kesesuaian antara Sistem 5. Pengendalian dokumen
Manajemen Lingkungan PT CCBI Balinusa 6. Pengendalian operasi
Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004. 7. Persiapan dan tanggapan
kondisi darurat
KONDISI EKSISTING Check:
Coca-Cola Amatil Indonesia Balinusa 1. Ketidaksesuaian, tindakan
telah mengimplementasikan Sistem pencegahan, dan perbaikan
Manajemen Lingkungan yang berbasis ISO 2. Audit Internal Environmental
14001:2004 dan telah mendapatkan sertifikat Management System
ISO 14001:2004 dari badan sertifikasi resmi Act:
yaitu SGS dan mulai berlaku sejak 23 1. Peninjauan kembali EMS oleh
Desember 2014 sampai 19 Oktober 2017. Manajemen CCAI Balinusa
ANALISIS DAN PEMBAHASAN memasang kebijakan lingkungan pada
PT CCBI Balinusa memerlukan website perusahaan.
beberapa perbaikan dalam pemenuhan 2. Klausul 4.4.5 Pengendalian Dokumen,
beberapa klausul yang terdapat pada ISO peningkatan penerapan klausul ini dapat
14001:2004. Metode yang digunakan untuk dilakukan dengan optimasi dalam
mengidentifikasi pemenuhan klausul yang melakukan dokumentasi secara terpusat
masih perlu diperbaiki adalah dengan 3. Klausul 4.4.6 Pengendalian Operasional,
observasi lapangan, wawancara, diskusi, peningkatan perlu dilakukan dari
serta studi literatur. Sehingga didapatkan penerapan klausul ini khususnya pada
sebuah check list yang dibuat berdasarkan bagian pengelolaan limbah padat,
klausul-klausul yang terdapat dalam SNI 19- pengelolaan limbah cair, dan
14001-2005. Dalam check list klausul pengendalian emisi. Pada pengelolaan
tersebut terdapat keterangan “Patuh”, “Patuh limbah padat perlu adanya perhatian
Sebagian” dan “Tidak Patuh”. Sehingga dalam pemisahan sampah organik dan
dapat diukur pencapaian setiap klausulnya anorganik, pada pengelolaan limbah cair
berdasarkan bobot nilai 1 untuk “Patuh”, 0,5 perlu memperhatikan kebersihan bak
untuk “Patuh Sebagian”, dan 0 untuk “Tidak ekualisasi agar tidak mengganggu kerja
Patuh.” Rekapitulasi hasil evaluasi dapat aerator, dan pada pengendalian emisi perlu
dilihat dalam Gambar 1. memperhatikan emisi dari genset dan jika
memungkinkan perlu penggantian bahan
bakar genset.

Gambar 2. Penerapan Klausul 4.4.6


Gambar 1. Rekapitulasi Pemenuhan Pengendalian Operaional yang Perlu
Diperbaiki
Klausul ISO 14001:2004 oleh PT CCBI
4. Klausul 4.5.4 Pengendalian Rekaman,
Balnusa
penerapan klausul ini dapat ditingkatkan
Berdasarkan data pada Gambar 1
dengan memperhatikan ketersediaan
maka perlu adanya perbaikan pada beberapa
konten di folder penyimpanan dan
klausul yang dianggap sangat penting untuk
merapihkan rekaman/catatan sesuai
dilakukan. Klausul yang memerlukan
dengan prosedur yang ada.
perbaikan adalah sebagai berikut:
1. Klausul 4.2 Kebijakan Lingkungan,
KESIMPULAN
klausul ini perlu untuk ditingkatkan lagi
untuk poin tersedia untuk 1. ISO 14001 adalah Standar Internasional
masyarakat/khalayak umum dengan untuk sistem manajemen lingkungan,
yang memungkinkan organisasi lingkungan yang dibutuhkan sehingga
mengembangkan dan menerapkan dokumen berupa rekaman tidak hanya
kebijakan dan tujuan-tujuan yang disimpan pada fungsi terkait saja.
berkaitan dengan sistem manajemen 3. Menggunakan bahan bakar alternatif
lingkungan seperti untuk melindungi untuk mesin genset 1 dan 2 untuk
lingkungan, untuk mencegah polusi, dan menurunkan emisi Nitrogen Oksida (NOx)
untuk meningkatkan kinerja lingkungan sebagai NO2 dan Karbon Monoksida
organisasi. (CO), contohnya dengan menggunakan
biodesel atau minyak dari biji jarak.
2. Sistem Manajemen Lingkungan yang
4. Memperbaharui sistem manajemen
diterapkan di PT CCBI Balinusa
lingkungan yang diterapkan di PT CCBI
tercantum dalam Manual Sistem
Balinusa berdasarkan ISO 14001:2015
Kebijakan Lingkungan yang disesuaikan
5. Menerapkan produksi bersih terutama
dengan standar ISO 14001:2004 dengan
pada bagian pengendalian operasional
menerapkan pola Plan-Do-Check-Act
dengan melakukan substitusi bahan
dan telah tersertifikasi berdasarkan ISO
pembantu, modifikasi proses, dan good
14001:2004 yang disertifikasi oleh oleh
house keeping.
SGS-ICS (Societe Generale de
Surveillance Internasional Certification DAFTAR PUSTAKA
Service). Dokumen PT CCBI Balinusa
3. Evaluasi implementasi Sistem I. Ritchie dan W. Hayes. 1998. A Guide to
Manajemen Lingkungan di PT CCBI the Implementation of the ISO 14000
yaitu kebijakan Lingkungan Series on Environmental Management.
penerapannya mencapai 93,75%, pada Prentice Hall.
poin perencanaan telah tercapai ISO. 2004. International Standard ISO
penerapannya sebesar 100%,poin 14001:2004. Environmental
implementasi telah tercapai penerapan Management Systems-General
96,875%, poin pemeriksaan telah Guidelines on Principles. Systems and
tercapai penerapan 97,727%, poin Supporting Techniques. Switzerland.
terakhir yaitu tindakan ketercapaian Kuhre, W. Lee. 1996. Sertifikasi ISO
penerapannya mencapai 100%. 14001:Sistem Manajemen Lingkungan.
SARAN Prenhallindo, Jakarta.
1. Menerapkan sistem stock monitoring yang Standar Nasional Indonesia. 2005. SNI
efektif dan mudah dimengerti oleh semua 14001 Sistem Manajemen Lingkungan –
pihak sehingga bahan-bahan yang Persyaratan Panduan Penggunaan.
dibutuhkan oleh perusahaan terkait Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
pengendalian lingkungan dapat dijamin Stoner, James A.F., & Charles Wankel.
ketersediaannya. 1986. Management, Third Edition
2. Melakukan optimasi dalam melakukan Prentice-Hall International, Inc.
dokumentasi secara terpusat terkait Englewood Clffes, New Jersey.
dokumentasi sistem manajemen

Anda mungkin juga menyukai