Anda di halaman 1dari 2

Limbah Kulit Singkong

Limbah kulit singkong merupakan bagian dari singkong yang umumnya sudah tidak
dimanfaatkan dan terbuang, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah kulitnya, sehingga
menjadi limbah. Pada kulit tersebut terdapat dua jenis kulit yaitu kulit dalam dan kulit luar.
Kulit yang bagian dalam inilah yang kami gunakan sebagai bahan baku pembuatan lauk.
Kulit singkong merupakan limbah dari tanaman singkong yang memiliki kandungan
karbohidrat tinggi yang dapat digunakan sebagai sumber makanam baru bagi manusia.
Persentase jumlah limbah kulit bagian luar sebesar 0,5-2% dari berat total singkong segar dan
limbah kulit bagian dalam sebesar 8-15%.( Steel and Torrie, 1993)
C. Manfaat Kulit Singkong
Hampir semua bagian dari pohon singkong bisa dimanfaatkan mulai dari umbi hingga
daunnya. Umbi Singkong biasanya hanya diambil dagingnya dan untuk digoreng atau
direbus. Sedangkan kulitnya dibuang begitu saja atau di jadikan makanan untuk hewan
ternak. Kulit singkong selama ini memang sering disepelekan dan dianggap sebagai limbah
dari tanaman singkong. Padahal, kulit singkong ini memiliki kandungan karbohidrat yang
tinggi yang dapat dikonsumsi pula oleh manusia. Presentase jumlah limbah kulit bagian luar
sebesar 0,5-2% dari berat total singkong segar dan limbah kulit bagian dalam sebesar 8-15%.
www.academia.edu/8676704/Kulit_singkong

Sampah kulit singkong termasuk dalam kategori sampah organik karena sampah ini dapat
terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Pengolahan limbah kulit singkong dapat
dimanfaatkan sebagai:
1. Kompos
Kulit singkong dapat diproses menjadi pupuk organik yang kemudian disebut sebagi pupuk
kompos. Menurut penelitian (Ankabi, 2007) kompos kulit singkong bermanfaat sebagai
sumber nutrisi bagi tumbuhan dan berpotensi sebagai insektisida tumbuhan.
2. Pakan Ternak
Kulit singkong sebagai pengganti rumput lapang. Karena kulit singkong yang mengandung
karbohidrat tinggi dapat dengan cepat menggemukkan hewan ternak.

Dari setiap berat singkong akan dihasilkan limbah kulit singkong sebesar 16% dari berat tersebut
(Supriyadi, 1995).

http://indraachmadi.blogspot.co.id/2013/04/pengolahan-limbah-kulit-singkong.html
Kulit singkong merupakan salah satu sumber bioetanol dari bahan berserat. Kulit singkong
bisa berpotensi untuk diproduksi menjadi bietanol yang digunakan sebagai pengganti bahan
bakar minyak. Adapun kulit singkong merupakan limbah dari tanaman singkong yang
memiliki kandungan serat yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Persentase jumlah
limbah kulit bagian luar (berwarna coklat dan kasar) sebesar 0,5-2% dari berat total singkong
segar dan limbah kulit bagian dalam (berwarna putih kemerah-merahan dan halus) sebesar 815%.
Tabel berikut ini menunjukkan produksi hasil pertanian sekunder di Indonesia pada
tahun 2004-2008 dalam satuan ton.
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008

Jagung
11.225.243
12.523.894
11.609.463
13.287.527
16.323.922

Kedelai
723.483
808.353
747.611
592.534
776.491

Singkong
19.424.707
19.321.183
19.986.640
19.988.058
21.593.053

Ubi jalar
1.901.802
1.856.969
1.854.238
1.886.852
1.876.944

Kulit ubi kayu mempunyai berat sebesar 10-15% dari total berat ubi kayu.
Berdasarkan perhitungan, jumlah ubi kayu pada triwulan kedua dapat
menghasilkan sekitar 21.593.053 ton. Angka ini merupakan angka yang sangat
besar dan mempunyai potensi yang besar jika dimanfaatkan menjadi sesuatu
yang berdayaguna tinggi.

Anda mungkin juga menyukai