Anda di halaman 1dari 5

Template Artikel Original (Hasil Penelitian)

MANFAAT SERAT DAUN NANAS PADA TEKSTIL


BENEFITS OF PINEAPPLE LEAF FIBER IN TEXTILES

Rahmatika Prasasti

Desa Muka Paya Dusun IV, Kec. Hinai, Kab, Langkat, Prov. Sumatera Utara
E-mail: rtika0471@gmail.com

ABSTRAK

Serat daun nanas (pineapple–leaf fibres) adalah salah satu jenis serat yang berasal dari tumbuhan (vegetable
fibre) yang diperoleh dari daun-daun tanaman nanas. Tanaman nanas yang juga mempunyai nama lain, yaitu Ananas
Cosmosus (termasuk dalam famili Bromeliaceae), pada umumnya termasuk jenis tanaman semusim. Daun nanas
mempunyai lapisan luar yang terdiri dari lapisan atas dan bawah. Diantara lapisan tersebut terdapat banyak ikatan
atau helai-helai serat (bundles of fibre) yang terikat satu dengan yang lain oleh sejenis zat perekat (gummy
substances) yang terdapat dalam daun. Karena daun nanas tidak mempunyai tulang daun, adanya serat-serat dalam
daun nanas tersebut akan memperkuat daun nanas saat pertumbuhannya. Dari berat daun nanas hijau yang masih
segar akan dihasilkan kurang lebih sebanyak 2,5 sampai 3,5% serat serat daun nanas. Pengambilan serat daun nanas
pada umumnya dilakukan pada usia tanaman berkisar antara 1 sampai 1,5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat manfaat dari serat daun nanas pada tekstil dengan menggunakan metode penelitian study litelatur, dari
pembahasan maka di dapat hasil penelitian bahawa serat daun nanas yang memiliki sifat physical dan mechanical
propeties sangat memungkinkan serat tersebut untuk di pintal menjadi benang.

Kata kunci: Serat, Serat alam, serat daun nanas.

ABSTRACT

pineapple–leaf fibers is one of them type of fiber derived from plants obtained from the leaves pineapple plant.
Pineapple plant which also has another name, namely Ananas Cosmosus (including in the family
Bromeliaceae), generally including annual plant species. Pineapple leaves have an outer layer consisting of
an upper and lower layer. BetweenIn this layer there are many bonds or strands of fiber (bundles of fiber) that
are bound togetherone another by a kind of gummy substance contained in the leaves. Because pineapple
leaves do not have leaf bones, there are fibers in pineapple leavesThis will strengthen the pineapple leaves as
they grow. From the weight of the green pineapple leaves that are. When still fresh, approximately 2.5 to 3.5%
of pineapple leaf fiber will be produced.Pineapple leaf fiber extraction is generally carried out at the age of
the plant ranging from 1up to 1.5 years.This study aims to see the benefits of pineapple leaf fiber in textiles by
using the research method of literature studies. From the discussion, it can be seen that the results of the
research that pineapple leaf fiber which has physical and mechanical properties allows the fiber to be spun
into yarn.

Keywords: Fiber, Natural fiber, pineapple leaf fiber.

PENDAHULUAN telntarkan begitu saja tanpa mereka tahu bahwa


terdapat banyak sekali manfaat yang di dapat dari
Indonesia adalah salah satu negara yang daun nanas tersebut yang telah di jadikan limbah
beriklim teropis di mana tubuhan akan pertanian. Salah satu manfaat dari daun nanas
berkembang dan tumbuh dengan baik salah satu adalah sebagai bahan baku tekstil dari serat alam.
nya adalah tumbuhan nanas. Sangat banyak petani- Sekarang ini Indonesia bayak bergantung pada
petani Indonesia yang memilih nanas sebagai bahan baku tekstil yang in imoport dari luar negri
tamanam di ladang nya di mana cara perawatan dan membuat biaya produksi semakin mahal,
yang mudah menjadi daya tarik. Namun para untuk mengatasi hal ini produsen-produsen
petani biasa nya hanya mengambil buah nanas Indonesia lebih baik untuk memanfaatkan bahan
untuk di jual dan di manfaatkan sebagai bahan baku tekstil dari serat daun nanas sehingga biaya
baku makanan, dan daun daun nanas akan di
Template Artikel Original (Hasil Penelitian)

produksi tidak akan semahal mengambil bahan lebih besar dari pada lebarnya. Sifat
baku dari luar. karakteristiknya semata-mata ditentukan oleh
Serat alam (natural fibre) adalah jenis- bentuknya, yaitu: perbandingan yang besar antara
jenis serat sebagai bahan baku industri tekstil atau
panjang dan lebar, dan tidak ditentukan oleh zat-
lainnya, yang diperoleh langsung dari alam.
Berdasarkan asal usulnya, serat alam dapat zat pembentukannya. Serat daun nanas (pineapple–
diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu leaf fibres) adalah salah satu jenis serat yang
serat yang berasal dari binatang (animal fibre), berasal dari tumbuhan (vegetable fibre) yang
bahan tambang (mineral fibre) dan tumbuhan diperoleh dari daun-daun tanaman nanas. Tanaman
(vegetable fibre) [Kirby, 1963]. nanas yang juga mempunyai nama lain, yaitu
Serat alam yang berasal dari binatang, Ananas Cosmosus (termasuk dalam famili
antara lain wool, sutera, cashmere, ilama dan
Bromeliaceae), pada umumnya termasuk jenis
camel hair. Serat yang berasal dari bahan baku
tambang, misal serat asbes. Sedang serat yang tanaman semusim.
berasal dari tumbuhan dapa dikelompokkan lagi Daun nanas mempunyai lapisan luar yang
sesuai dengan asal serat diambil. Serat yang terdiri dari lapisan atas dan bawah. Diantara
diambil dari biji (seed fibres), misal serat cotton lapisan tersebut terdapat banyak ikatan atau helai-
dan kapok. Serat yang diambil dari batang (bast helai serat (bundles of fibre) yang terikat satu
fibres), misal serat jute, flax, hemp, dan ramie. dengan yang lain oleh sejenis zat perekat (gummy
Serat yang diambil dari daun (leaf fibres), misal
substances) yang terdapat dalam daun. Karena
abaca,henequen, sisal, daun nanas dan lidah
mertua. Secara kimiawi, semua serat yang berasal daun nanas tidak mempunyai tulang daun, adanya
dari tumbuhan unsur utama yang ada dalam serat serat-serat dalam daun nanas tersebut akan
adalah cellulose, meskipun unsur-unsur lain yang memperkuat daun nanas saat pertumbuhannya.
jumlahnya bervariasi juga terdapat didalamnya, Dari berat daun nanas hijau yang masih segar akan
seperti hemicellulose, lignin, pectin, ash, waxes dihasilkan kurang lebih sebanyak 2,5 sampai 3,5%
dan zat-zat lainnya [Kirby,1963]. serat serat daun nanas. Pengambilan serat daun
Nanas merupakan salah satu contoh
tanaman buah tropika yang mempunyai nama nanas pada umumnya dilakukan pada usia tanaman
ilmiah Ananas comosus L. Merr. merupakan berkisar antara 1 sampai 1,5 tahun.
tanaman dari keluarga Bromeliaceae adalah
tanaman tropika yang berasal dari Amerika METODE
Selatan. Nanas dapat dibedakan menjadi lima Bahan
kelompok dengan karakteristik daun dan buah Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
yang berbeda beda, yaitu: (1) Spainsh (daun adalah serat daun nanas yang sudah berumur
panjang kecil, berduri halus, buah bulat dengan minimal 1,5 tahun atau bias di sebut sebagai daun
mata datar),(2) Queen (daun pendek berduri tajam, nanas yang sudah dewasa yang pertumbuhan nya
buah lonjong mirip kerucut), (3) Abacaxi (daun sebagain terlindungi dari sinar matahari. Panjang
panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti rata-rata 4.5 mm dengan ratio perbandingan antara
piramida), (4) Cayenne (daun halus tidak berduri, panjang dan diameter adalah 450. Rata rata
buah besar) dan (5) Maipure (buah silinder, warna ketebalan dinding cel dari serat daun nanas adalah
daging buah putih dan kuning tua, rasa lebih manis 8.3 µm. Ketebelan dinding cell ini terletak antara
dari pada Cayenne). serat sisal (12.8 µm) dan serat batang pisang (1.2
Menurut Hidayat (2008), tanaman nanas µm.
(Ananas cosmosus (L) Merr) yang termasuk famili
Metode
Bromeliaceae merupakan tumbuhan tropis dan Pemisahan atau pengambilan serat nanas
subtropis yang banyak terdapat di Indonesia. dari daunnya (fiber extraction) dapat dilakukan
Bentuk daun nanas menyerupai pedang yang dengan dua cara, yaitu dengan tangan (manual)
meruncing diujungnya dengan warna hijau ataupun dengan peralatan decorticator [Kirby,
kehitaman dan pada tepi daun terdapat duri yang 1963]. Cara yang paling umum dan praktis adalah
tajam. Tergantung dari species atau varietas dengan proses water retting dan scraping atau
secara manual. Water retting adalah proses yang
tanaman, panjang daun nanas berkisar antara 55
dilakukan oleh micro-organism (bacterial action)
sampai 75 cm dengan lebar 3,1 sampai 5,3 cm dan untuk memisahkan atau membuat busuk zat-zat
tebal daun antara 0,18 sampai 0,27 cm. perekat (gummy substances) yang berada disekitar
Menurut Soeprijono P., (1974) serat daun nanas, sehingga serat akan mudah
berpendapat bahwa salah satu ciri yang dimiliki terpisah dan terurai satu dengan lainnya. Proses
oleh semua serat, ialah ukuran panjang yang relatif retting dilakukan dengan cara memasukkan daun-

26
Template Artikel Original (Hasil Penelitian)

daun nanas kedalam air dalam waktu tertentu. berupa sarung, dan pakaian dari serat daun nanas.
Karena water retting pada dasarnya adalah proses Di filiphina sendiri masyarakat nya menjuluki kain
micro-organism, maka beberapa faktor sangat dari serat nanas adalah ratu bahan kain dan mereka
berpengaruh terhadap keberhasilan proses ini, menggunakan nya sebagai bahan pembuatan baju
antara lain kondisi dari retting water, pH air, tradisional mereka. Serat ini uga mudah di
temperatur, cahaya, perubahan kondisi lingkungan, kombinasikan dengan fiber lain. Misalnya di
aeration, macro-nutrients, jenis bacteri yang ada padukan dengan serat sutra dan poluester yang
dalam air, dan lamanya waktu proses. Daun-daun membuat kain terlihat lebih mewah. Selain di
nanas yang telah mengalami proses water retting filiphina pemakaian serat nanas juga sudah cukup
kemudian dilakukan proses pengikisan atau lama di lakukan di india dan china. Tak sekedar
pengerokan (scraping) dengan menggunakan plat digunakan dalam pembuatan tekstil serat nanas
atau pisau yang tidak tajam untuk menghilangkan juga bisa di buat untuk produk berupa; tas, taplak
zat-zat yang masih menempel atau tersisa pada meja, tirai jendela, keset rumah, hiasan dinding,
serat, sehingga serat-serat daun nanas akan lebih sepatu, dan juga tali.
terurai satu dengan lainnya. Serat-serat tersebut
kemudian dicuci dan dikeringkan. Karena
dilakukan dengan tangan (manual), proses water KESIMPULAN
retting dan terutama pada proses scraping Serat daun nanas (pineapple–leaf fibres) adalah salah
diperlukan keahlian dan kesabaran seseorang satu jenis serat yang berasal dari tumbuhan
untuk mengerjakannya. kadang proses water (vegetable fibre) yang diperoleh dari daun-daun
retting ini akan menghasilkan warna serat daun tanaman nanas. Serat yang berasal dari daun nanas
nanas yang kecoklat-coklatan akibat adanya proses yang masih muda pada umumnya tidak panjang dan
micro-organism yang tumbuh pada serat tersebut, kurang kuat. Sedang serat yang dihasilkan dari
yang pada umumnya dikenal dengan istilah rust tanaman nanas yang terlalu tua, terutama tanaman
atau karat [Kirby, 1963] yang pertumbuhannya di alam terbuka dengan
intensitas matahari cukup tinggi tanpa pelindung,
akan menghasilkan serat yang pendek kasar dan getas
Peralatan atau rapuh (short, coarse and brittle fibre). Dalam
pemanfaatan nya dalam bidang tekstil serat daun
Peralatan yang di gunakan dalam penelitian
nanas dapat di buat menjadi kain ataupun benang,
ini adalah perang lunak dan perangkat keras untuk
biasanya kain yang di hasilkan dari serat daun nanas
mendukung pencarian dan pengumpulan data yang akan berkilau dan transparan, selain memanfaaatkan
digunakan dalam pembuatan jurnal. serat daun nanas sebagai tekstil serat daun nanas juga
bisa digunakan dalam pembuatan tas, sepatu, hiasan
dinding dan juga tali. Dengan memanfaatkan serat
HASIL DAN PEMBAHASAN daun nanas maka petani lokal dan juga produsen
Dari beberapa sifat, terutama physical dan tekstil Indonesia akan saling menguntungkan dimana
mechanical properties, yang dimiliki serat daun petani dapat menjual barang yang biasana di anggap
nanas, sangat memungkinkan serat tersebut untuk sebagai limbah pertanian kepada produsen tekstil,
dapat dipintal menjadi benang. Namun demikian, dan produsen tekstil juga dapat manfaat dimana biaya
mengingat physical properties serat daun nanas, produksi bahan baku testil tidakan akan semahal
khususnya sifat elasticity, torsional dan flexural dengan bahan baku import apabila memanfaatkan
rigidity, yang sangat berbeda dengan serat cotton, limbah daun nanas dari petani lokal.
maka diperlukan modifikasi peralatan pemintalan
yang digunanakan, baik menggunakan sistem PUSTAKA
cotton, rotor ataupun dengan sistem spinning yang 1. Doraiswarmy et al. (1993). Pineapple Leaf
lain. Meski hanya mampu untuk pembuatan Fibres, Textile Progress Vol. 24 Number
benang dengan nomor-nomor yang masih kasar, 1,Textile Institute.
dari beberapa penelitian [Doraiswarmy et al., 2. Kirby. (1963). Vegetable Fibres, Leonard Hill,
1993] pemintalan dapat dilakukan dengan 100% London.
terdiri dari serat daun nanas maupun dengan cara
blending (campuran dengan serat lain), misal 3. Hidayat, Pratikno. (2008). Teknologi
polyester, cotton, ataupun serat wool. Hasil tekstil Pemanfaatan Serat DaunNanas Sebagai Bahan
dari serat daun nanas berupa tekstil yang Baku Tesktil. Universitas Islam Indonesia:
transparan. Di Indonesia sendiri serat kain yang Yogyakarta.
terbuat dari serat daun nanas telah di gunakan oleh
penduduk Sulawesi Selatan , masyarakat di sana 4. Jumaeri, Okim Djamhir, Wagimin. (1974).
menggunakan seart daun nanas jauh sebelum Textile Design. Institut Teknologi Tekstil:
mereka mengenal serat dari kapas. Sehingga Bandung
masyarakat sulawesi selatan membuat produk

27
Template Artikel Original (Hasil Penelitian)

5. Watanabe S., N. Sugiarto.H. (2003). Teknologi


Tekstil. PT. Pradnya Paramita: Jakarta.

6. www.pengawetkayu.com/serat -daun-nanas-dan-
pemanfaatannya/

7. bundasuci.com/pemanfaatan-serat-duan-nanas/

8. Rizky Azizah Hidaya, Astri Azizun Nisa’,2018,


Ekstraksi Serat Daun Nanas Sebagai Bahan
Untuk Serat Tekstil, Surabaya, Departemen
Teknik Kimia Industri Fakultas Vokasi

9. Pratikno Hidayat,2008, Teknologi Pemanfaatan


Serat Daun Nanas Sebagai Alternatif Bahan
Baku Tekstil, Yogyakarta, Jurusan Teknik
Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
IslamIndonesia

28
Template Artikel Original (Hasil Penelitian)

29

Anda mungkin juga menyukai