Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PAMERAN BUSANA

Disusun Oleh Kelompok 1 :


1. Fitrya Rahmah 5193343025
2. Khoirul Ikhsan 5192143003
3. Poetri Ningsih 5193143013
4. Rahmatika Prasasti 5192443008
5. Yona Lian Indria 5193143026

Dosen Pengampu :
Dra. Nurhayati Tanjung, M.Pd
Eka Rahma Dewi , M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FALKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN S-1 TATA BUSANA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat dan
Rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas kuliah ini, dalam mata kuliah pameran
busana.
Kami berterimakasih kepada Ibuk dosen yang sudah membimbing kami dalam
menyelesaikan tugas ini,kepada semua yang sudah memberikan saran dan kritik,dan semua
yang sudah membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini. Kami mengharapkan agar
tugas ini tidak hanya agar terpenuhinya tugas kuliah, tetapi juga dapat bermanfaat bagi
semua pembacanya,dan semoga juga dapat menambah pengetahuan bagi kami dan
pembaca.
Kami sadar bahwa kami masih dalam proses belajar, dan tugas ini pun tidak luput
dari kesalahan. Kami mohon maaf jika ada terdapat kesalahan pada penulisan dan tata
bahasa dalam makalah ini, dan kami mohon kritik dan saran membangun makalah yang
kami buat ini.

Medan, 21 Agustus 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................2

DAFTAR ISI .................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................4


A. Latar Belakang...................................................................................................4
B. Tujuan ................................................................................................................4
C. Manfaat ..............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................5


A. Pengertian Pameran Busana ..............................................................................5
1. Pengertian Pameran......................................................................................
2. Pengertian Busana........................................................................................
3. Pengertian Pameran Busana.........................................................................
B. Jenis Pameran Busana........................................................................................
C. Tujuan Pameran Busana.....................................................................................
D. Fungsi Pameran Busana.....................................................................................
E. Kepanitiaan Pameran Busana.............................................................................
F. Unsur Pokok Pameran Busana...........................................................................

BAB III PENUTUP .......................................................................................................21


A. Kesimpulan ........................................................................................................21
B. Saran ..................................................................................................................21

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usaha konveksi banyak diminati pada saat ini terkhusus di tanah air hal ini
dikarenakan kebutuhan manusia akan busana terus meningkat dan untuk menjawab
hal diatas tentunya membutuhkan suatu kreatifitas dan inovasi sehingga bentuk dan
model busana baik busana anak busana remaja maupun busana untuk orang dewasa
dapat diminati oleh konsumen oleh karenanya perlu adanya suatu usaha keras .
Usaha konveksi yang berkembang pada saat ini dapat kita lihat baik sebagai
usaha rumahan sampai usaha industri yang penanganannya sampai skala besar dan
mereka terus bersaing untuk mempertahankn usahanya oleh karen itu mereka harus
dapat menjaga kwalitas dan terlebih mereka harus mampu membuat model model
yang kekinian dan merancang busana dengan bentuk yang mampu menyesuaikan
dengan permintaan konsumen.

B. Tujuan
Hal ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah usaha
busana terutama cara kelompok kami menyelesaikan proses menjahit busana sesuai
dengan model yang telah disepakati.

C. Manfaat
Kegiatan kali ini memiliki manfaat-manfaat, antara lain kita bisa
mengetahui bagaimana cara menyelesaikan sebuah busana dan mempromosikannya
ke masyarakat umum.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pameran Busana


1. Pengertian Pameran
 Isabel Briggs Myers
Isabel Briggs Myers berpendapat bahwa pengertian pameran adalah
suatu kegiatan yang melibatkan ruangan dan menampilkan hasil karya seni
seperti ukiran, gambar foto, lukisan, dll.

 Evelina Lidia
Evelina Lidia berpendapat bahwa pengertian dari pameran adalah
suatu bentuk kegiatan yang bisa diadakan oleh suatu organisasi yang
independen dan sifatnya terbuka untuk masyarakat.

 Freed E. Han dan Kenneth G. Mangun


Freed E. Han dan Kenneth G. Mangun mengatakan bahwa
pengertian pameran adalah suatu bentuk pemasaran yang sangat efektif
untuk kampanye produk tertentu, sosialisasi beberapa program perusahaan,
dan juga menginformasikan keunggulan produk kepada masyarakat, serta
sebagai usaha untuk meningkatkan pangsa pasar.

 Frank William Jefkins


Frank William Jefkins berpendapat bahwa pengertian pameran suatu
bentuk pemasaran yang mampu menyentuh seluruh panca indera banyak
orang.

 Adi Irwanto
Adi Irwanto mengatakan bahwa pengertian dari pameran adalah satu
dari sekian banyak cara untuk memamerkan karya seni dua dimensi atau
tiga dimensi secara visual.

5
2. Pengertian Busana
Kata ‘busana’ diambil dari bahasa Sansekerta ‘bhusana’. Di dalam Bahasa
Jawa dikenal ‘busono’. Pada kedua Bahasa itu artinya sama yaitu ‘perhiasan’.
Namun dalam bahasa Indonesia terjadi penggeseran arti ”busana” menjadi
”padanan pakaian”. Meskipun demikian pengertian busana dan pakaian
merupakan dua hal yang berbeda. Pendek kata busana itu “pakaian yang enak di
pandang mata, serasi, selaras, harmonis dengan pemakai dan kesempatan
pemakaian. Ini sesuai dengan arti semula dari kata busana yaitu “perhiasan”,
sebagai sesuatu yang memiliki makna yang indah,bagus atau bernilai seni.
Sedangkan pakaian merupakan bagian dari busana yang tergolong pada
busana pokok. Jadi pakaian merupakan busana pokok yang digunakan untuk
menutupi bagian-bagian tubuh. Menurut Riyanto (2003: 2) “busana dalam arti
umum adalah bahan tekstil atau bahan lainnya yang sudah dijahit atau tidak
dijahit yang dipakai atau disampirkan untuk menutup tubuh seseorang”.
Sedangkan menurut Ernawati dkk (2008: 24) “Busana merupakan segala
sesuatu yang kita pakai mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki”. Busana
ini mencakup busana pokok, pelengkap (milineris dan aksesories) dan tata
riasnya. Milineris yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana
mutlak, serta mempunyai nilai guna di samping juga untuk keindahan seperti
sepatu, tas, topi, kaus kaki, kaca mata, selendang, scraf, shawl, jam tangan dan
lainlain. Sedangkan aksesoris yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya
untuk menambah keindahan sipemakai seperti cincin, kalung, leontin, bross dan
lain sebagainya.
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa busana adalah bahan
tekstil atau bahan lainnya baik yang sudah dijahit maupun tidak dijahit yang
digunakan dari ujung rambut sampai ujung kaki mencangkup busana pokok dan
pelengkap (milineris dan aksesoris). Busana tidak hanya terbatas pada pakaian
seperti rok, blus atau celana saja, tetapi merupakan kesatuan dari keseluruhan
yang kita pakai mulai dari kepala sampai ke ujung kaki, baik yang sifatnya
pokok maupun sebagai pelengkap yang bernilai guna atau untuk perhiasan.

6
3. Pengertian Pameran Busana

7
B. Jenis Pameran Busana
Pada umumnya, terdapat dua jenis pameran yang dibedakan menjadi
pameran dagan dan pameran yang berorientasi pada pelanggan.
 Pameran Dagang
Pengertian pameran dagang adalah suatu jenis pameran yang
diselenggarakan untuk beberapa industri tertentu, seperti industri
perdagangan dan manufaktur. Tujuan utamanya adalah untuk saling
bertukar informasi dan juga melakukan negosiasi perdagangan. Umumnya,
yang diundang dalam pameran dagang ini hanyalah orang-orang tertentu
saja, sangat jarang masyarakat umum diterima dalam pameran seperti ini.
Beberapa contohnya adalah pameran East Food Indonesia, Communic Asia,
IFFINA, dan Hongkong Fashion Week.

 Pameran Berorientasi Konsumen


Pengertian pameran berorientasi konsumen adalah suatu bentuk
pameran yang melibatkan sejumlah industri yang berbeda untuk
memasarkan produknya kepada masyarakat. Pada dasarnya, pameran ini
akan menampilkan barang konsumsi untuk bisa dijual langsung. Pameran
ini juga diselenggarakan untuk menarik minat atau orang-orang tertentu.
Beberapa contoh pameran berorientasi konsumen adalah GIIAS, Big Bad
Wolf Book Sale, Jakarta Smart Living Expo, dll. Pameran juga bisa
dibedakan berdasarkan lamanya waktu penyelenggaraan pameran, yaitu:

 Pameran Tetap
Pengertian pameran tetap adalah suatu bentuk pameran yang
menampilkan berbagai karya koleksi dari Galeri Nasional Indonesia yang
diselenggarakan secara periodik berdasarkan konsep kuratorial, yang mana
penyelenggaraannya dilakukan oleh Galeri Nasional Indonesia. Biasanya,
jenis pameran ini akan diselenggarakan secara teratur dalam kurun waktu
tertentu, seperti setahun sekali atau beberapa bulan sekali.

8
 Pameran Temporer
Pengertian pameran temporer adalah suatu jenis pameran yang
dilakukan secara bersama atau tunggal dalam kurun waktu tertentu dengan
memamerkan beragam karya seni rupa yang diadakan oleh Galeri Nasional
Indonesia atau bekerjasama dengan pihak perusahaan lain. Umumnya, jenis
pameran ini diadakan selama minimal 10 hari atau maksimal 30 hari.

 Pameran Keliling
Pengertian pameran keliling adalah suatu pameran yang
menampilkan atau mamerkan berbagai koleksi yang berasal dari Galeri
Nasional Indonesia atau dari luar galaeri yang dimeriahkan dibeberapa
daerah di Indonesia atau di luar negeri. Pameran ini akan diadakan oleh
Galeri Nasional Indonesia atau bekerjasama dengan pihak lainnya dimana
waktu penyelenggaraannya akan berlangsung paling sedikit 10 hari.

C. Tujuan Pameran Busana


Tujuan utama dari pameran pada dasarnya adalah untuk memamerkan ataupun
menampilkan suatu karya seni atau produk kepada masyarakat, serta untuk
mendapatkan opini ataupun apresiasi dari masyarakat terkait produk yang
ditampilkannya. Pameran pun memiliki tujuan lain, yaitu:
 Tujuan Komersial
Kegiatan pameran yang bertujuan untuk komersial adalah suatu
kegiatan pameran yang bertujuan agar setiap karya yang dipamerkan bisa
dibeli oleh para pengunjung, sehingga nantinya para penyelenggara bisa
mendapatkan keuntungan. Setiap yang terlibat dalam pameran juga bisa
menjual produknya pada konsumen yang tepat. Selain itu, pihak perusahaan
juga berkesempatan untuk mengakses para konsumennya secara intim
dengan efisien dan efektif.

 Mengumpulkan Informasi
Dengan melakukan kegiatan pameran, maka seluruh pihak yang
terlibat berkesempatan untuk mengumpulkan dan juga mendapatkan

9
informasi tren yang tengah berkembang dalam suatu industri. Sehingga,
setiap pihak yang terlibat dalam kegiatan pameran akan mengerti industri
yang menjadi bidang bisnis perusahaannya.

 Tujuan Kemanusiaan
Kegiatan pameran yang dilakukan untuk tujuan kemanusiaan adalah
suatu bentuk kegiatan pameran yang dilakukan untuk kepentingan
pembinaan, pelestarian, nilai, dan juga mengembangkan hasil karya seni
budaya yang berkembang di masyarakat. Nantinya, hasil penjualan karya
yang dihasilkan pameran tersebut akan disumbangkan untuk kegiatan
kemanusiaan, seperti panti asuhan, korban bencana, dll.

 Tujuan Sosial
Aktivitas pameran yang dilakukan untuk tujuan sosial adalah suatu
kegiatan pameran yang dilakukan untuk kepentingan sosial semata.
Nantinya, hasil penjualan produk ataupun tiket pameran akan
disumbangkan guna keperluan aktivitas sosial.

D. Fungsi Pameran Busana


Dalam proses pelaksanaannya, terdapat beberapa fungsi pameran yang bisa
diperoleh oleh banyak pihak. Beberapa fungsi pameran tersebut adalah:
 Fungsi Edukasi
Fungsi edukasi pada pameran berguna untuk memberikan
pendidikan dan melatih masyarakat luas dalam memahami arti dari keahlian
rohani manusia. Kenapa hal ini sangat bermanfaat? Karena kegiatan ini
mampu menyeimbangkan kembali ingatan dan juga pandangan manusia
terhadap lingkungan sekitarnya.

 Fungsi Apresiasi
Pameran sangat berguna untuk digunakan sebagai suatu media
dalam menyampaikan apresiasi kepada para seniman, sehingga para
pengunjung akan menyampaikan apresiasinya kepada seniman dan hasil
karyanya.

10
 Fungsi Prestasi
Pameran juga berfungsi untuk membantu memacu para pegiat seni
untuk bisa berprestasi dalam menghasilkan suatu karya yang sangat
menginspirasi.

 Fungsi Rekreasi
Pameran juga bermanfaat untuk media releksasi dan juga
melepaskan diri dari berbagai tekanan kegiatan sehari-hari yang sangat
menguras banyak pikiran dan energi.

E. Manfaat Pameran Busana


Berdasarkan pengertian pameran dan fungsi serta tujuannya, manfaat
adanya kegiatan pameran sebagai suatu sarana yang tepat bagi para seniman dan
para pencipta karya untuk meningkatkan dan mengembangkan suatu produk atau
karya seni. Pameran juga bermanfaat sebagai sarana bagi masyarakat umum dalam
meningkatkan dan mengembangkan kemampuannya dalam memberikan apresiasi
kepada seniman dan pencipta produk.
Tidak hanya itu, dengan adanya pameran, maka akan membantu masyarakat
untuk lebih mampu dalam memberikan evaluasi atau menilai hasil karya secara
objektif, bukan subjektif. Pameran juga memberikan pengalaman yang banyak
kepada para seniman dan pencipta produk.
Manfaat lainnya dari pameran adalah sebagai sarana melatih masyarakat
terkait menyelenggarakan atau merencanakan suatu kegiatan dan sebagai sarana
releksasi dan penyegaran jiwa, baik itu untuk masyarakat ataupun pihak
penyelenggara.

F. Kepanitiaan Pameran Busana


Menurut Sri Adriati Kamil (1996) Panitia gelar busana terdiri dari ketua
panitia, wakil ketua, sekretaris dan humas, bendahara, announcer, perlengkapan,
penanggung jawab peragawati dan rias. Adapun tugas-tugasnya antara lain :
 Ketua panitia, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan
acara pagelaran busana dari awal kegiatan hingga akhir.

11
 Wakil ketua panitia, yaitu orang yang membantu ketua dalam
penyelenggaraan gelar busana dan orang yang bertanggung jawab untuk
membantu kerja panitia dari awal hingga akhir kegiatan.

 Sekretaris dan humas, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap


semua undangan, surat-menyurat dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan masyarakat.

 Bendahara, yaitu orang yang bertugas membuat anggaran biaya dan


pembukuan serta mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan keluar
masuknya uang.

 Announcer, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kelancaran


pagelaran busana. Announcer ini biasanya merangkap sebagai seorang
Master of Ceremony (MC).

 Penanggung jawab peragawati dan rias, yaitu orang yang bertanggung


jawab terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan peragawati
ataupun rias.

 Penanggung jawab ruangan, yaitu orang yang mengurus dan bertanggung


jawab mengawasi segala keperluan secara teknis yang berhubungan dengan
penyelenggaraan gelar busana.

 Perlengkapan, yaitu orang yang mengurus dan bertanggung jawab


mengawasi segala keperluan secara teknis yang berhubungan dengan tempat
penyelenggaraan pagelaran busana.

G. Unsur Pokok Pameran Busana


Dalam pelaksanaan peragaan busana tidak lepas dari unsur-unsur pokok
yang menyusunnya (Harpini Kadarsan dkk, 1983: 149) antara lain:
 Pakaian/busana yang diperagakan

12
Busana yang diperagakan adalah unsur pokok yang harus ada dalam
pagelaran busana. Sedangkan tujuan dari peragaan busana tersebut adalah
menampilkan bagian yang menarik dari busana yang diperagakan.

 Peragawati/ model
Seorang peragawati harus memiliki proporsi tubuh yang ideal.

 Cara memperagakan dan keluwesan


Dalam pagelaran busana, cara memperagakan pakaian adalah
dengan gaya yang tenang, lebih sering berhenti dibeberapa tempat dan dapat
memberikan sasaran perhatian penonton.

 Tertib penyelenggarakan
Yang dimaksud dengan tertib penyelenggaraan adalah segala
sesuatu yang harus dipikirkan dengan baik dalam penyelenggaraan.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam menyelesaikan tugas kali ini, kami dapat mempelajari banyak hal
mulai dari pemilihan bahan yang tepat sesuai dengan model busana, kemudian
mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, membuat pola dan menjahit
busananya hingga selesai.
Selain itu, kami dapat mempromosikan hasil jahitan dan menjualnya
sehingga mendapatkan keuntungan.

B. Saran
Disarankan, dalam membuat sebuah busana dengan sistem konveksi tetap
perhatikan kebersihan, kerapihan dan kenyamanan pakaian untuk digunakan.
Karena kualitas yang baik akan mempengaruhi daya jual.

14

Anda mungkin juga menyukai