SEJARAH BUSANA
DISUSUN OLEH:
NIM : 5193343005
DOSEN PENGAMPU:
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
critical book mata kuliah Sejarah Busana. Penulis berterima kasih kepada Ibu
dosen selaku dosen mata kuliah sejarah busana di Universitas Negeri Medan
yang sudah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap Critical Book Report ini dapat berguna untuk
memngetahui kelebihan dan kekurangan buku. Saya juga menyadari bahwa tugas
ini masih banyak kekurangan oleh karena itu saya minta maaf jika ada kesalahan
dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih semoga
dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………..i
Daftar Isi…………………………………………………………………………..ii
Bab I Pendahuluan………………………………………………………………...1
A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Tujuan……………………………………………………………………..1
C. Manfaat……………………………………………………………………1
Bab II Pembahasan………………………………………………………………..2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Busana adalah segala sesuatu yang di pakai dari ujung rambut hingga ujung
kaki termasuk pelengkap, rias wajah dan rambut. Busana dulu berasal dari bahan
alami seperti kulih hewan, kulit kayu dan bahan alami lainnya, seiring
berkembangnya jaman busana telah di buat dari bahan kain yang berasal dari
kapas, bulu domba dan lain-lain. Kini busana dapat di sesuaikan dengan kondisi
dan situasinya tergantung busana apa yang ingin di pakai dan dalam kondisi apa.
B. Tujuan
3. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan
oleh setiap bab dari sebuah buku.
C. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identitas Buku 1
BUKU 1:
Jumlah Halaman: 93
B. Ringkasan Buku 1
Buku ini ditulis oleh Goet Poespo yang berjudul Jaket, Mantel dan Vest. Buku ini
diterbitkan pada tahun 2001 oleh Penerbit Kanisius di Yogyakarta. Jadi bab yang
saya bahas pada buku ini adalah tentang pengenalan dari jaket, mantel dan vest
serta beberapa variannya.
BAGIAN 4.
“Jacket adalah sebuah coat atau mantel pendek , sedangkan sebuah cape adalah
busana tanpa lengan baju (serupa mantel) yang mengelilingi leher dan pundak-
pundak serta menutupi bagian depan, belakang dan lengan-lengannya.
Banyak model-model coats diambil alih dari pakaian pria serta dimodifikasi
untuk pakaian wanita. Detil-detil seperti panjangnya, warna, kancing-kancing,
bentuk kerah, serta hiasan penyelesaiannya mungkin berubah untuk mengikuti
trend berlaku, dan siluet baru bisa diciptakan dengan mengubah garis pundak dan
keliman bawahnya.
Coats seringkali dibuat dari bahan wool dan bahan worsted yang hangat , tahan
lama, serta menarik. Dalam pembuatannya dianjurkan untuk diberi bahan lapisan
sehingga mempermudah untuk dikenakan serta ditanggalkan. Kelonggaran jahitan
harus bisa menempatkan ketebalan atau kekakuan bahan , karena ada busana
tambahan lainnya yang dipakai dibawahnya.
Bahan untuk raincoats (jas hujan) haruslah tahan air dan biasanya ringan untuk
memudahkan melipat dan membawanya bilamana sedang tidak dipakai. Plastik
dan vinyls menolak air dan seringkali mempunyai eyelet (lubang kecil untuk
udara) dibawah lengan untuk perputaran udara, sebab bahan ini tidak bernafas.
C. Identitas Buku 2
BUKU 2:
Penerbit : Angkasa
Jumlah Halaman : 74
D. Ringkasan Buku 2
Buku ini di tulis oleh athea kania, yang berjudul mengenal sejarah busana yang
untuk mempermudah kita belajarmengenai sejarah busana. Buku ini di terbitkan
oleh gramedia pustaka utama, di terbitkan pada tahun 2014, memiliki tebal 71
halaman dengan warna sampul merah muda dan putih di didesain oleh ichsan
widodo.
Bentuk pakaian bungkus merupakan pakaian yang berbentuk segi empat panjang
yang dipakai dengan cara dililitkan atau dibungkus ke badan mulai dari dada, atau
dari pinggang sampai panjang yang diinginkan seperti celemek panggul. Pakaian
bungkus ini tidak dijahit, walaupun pada saat pakaian bungkus ini muncul jarum
jahit sudah ada. Pemakaian pakaian bungkus ini dengan cara dililitkan ke tubuh
seperti yang ada di India yang dinamakan sari, toga dan palla di Roma, chiton dan
peplos di zaman Yunani kuno, kain panjang dan selendang di Indonesia.
a. Himation, yaitu bentuk busana bungkus yang biasa di pakai oleh ahli filosof
atau orang terkemuka di Yunani Kuno. Himation ini panjangnya 12 atau 15 kaki
yang terbuat dari bahan wol atau lenan putih yang seluruh bidangnya di sulam.
Busana ini dapat dipakai di atas chiton atau dengan mantel. Bentuk busana yang
hampir menyerupai himation ini yaitu pallium yang biasa dipakai di atas toga oleh
kaum pria di Roma pada abad kedua.
c. Mantel/shawl, yaitu busana yang berbentuk segi empat panjang yang dalam
pemakaiannya disampirkan pada satu bahu atau kedua bahu. Pada bagian dada
diberi peniti sehingga muncul lipit-lipit dan pada kedua ujungnya diberi jumbai-
jumbai.
d. Toga, merupakan bentuk pakaian resmi yang dipakai sebagai tanda kehormatan
di zaman republik dan kerajaan di Roma. Ada beberapa jenis toga di antaranya
yaitu, toga palla yaitu toga yang dipakai saat berkabung dan toga trabea yang
dibuat menyerupai cape bayi.
e.Palla, yaitu busana wanita Roma di zaman republik dan kerajaan, dipakai di atas
tunika atau stola. Pemakaiannya hampir sama dengan shawl yang disemat dengan
peniti. Warna palla pada umumnya warna biru, hijau dan warna keemasan.
f.Paludamentum, sagum dan abolla, yaitu sejenis pakaian jas militer di zaman
prasejarah.
g.Chiton, yaitu busana pria Yunani Kuno yang mirip dengan tunik di Asia. Bahan
chiton biasanya terbuat dari bahan wol, lenan dan rami yang diberi sulaman
dengan benang berwarna dan benang emas sebagai pengaruh tenunan Persia.
h. Peplos dan haenos, yaitu busana wanita Yunani Kuno yang bentuk dasarnya
sama dengan chiton, ada yang dibuat panjang dan ada yang pendek. Pada bagian
bahu ada lipit-lipit yang ditahan dengan peniti dan ada kalanya pada pinggang
juga dibuat lipit-lipit sehingga terlihat seperti blus. Peplos dari Athena memakai
ikat pinggang yang diikat di atas lipit-lipit di pinggang.
i. Cape atau cope, yaitu busana paling luar pada pakaian pria di Byzantium yang
berbentuk mantel yang diikat pada bahu atau leher dan diberi hiasan bros.
BAB III
PENUTUP
A. Kritik
B. Saran
Demikianlah hasil dari critical book dengan mata kuliah sejarah busana ini,
sebagai manusia kita tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu jika terdapat
kesalahan dalam pembuatan makalah critica book ini, saya selaku penulis
meminta maaf dan membutuhkan saran yang membangun. Atas perhatiannya saya
ucapkan terimakasih