Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)

Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

PENGARUH PELAYANAN PRIMA (SERVICE EXCELLENCE)


TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SALON AGATA SINGARAJA
Nyoman Suparmanti Asih, NIM 1014011122

Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: suparmantiasih12@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pelayanan prima kemampuan, sikap, penampilan,
perhatian, tindakan, dan tanggung jawab secara parsial terhadap kepuasan pelanggan salon Agata
Singaraja, (2) pengaruh pelayanan prima sikap, perhatian, tindakan, kemampuan, penampilan dan
tanggung jawab berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode kuesioner dianalisis dengan
analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh antara pelayanan
prima secara parsial terhadap kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja yaitu kemampuan sebesar t
hitung 3.663 > t table 1.674, sikap sebesar t hitung -2.143 > t table 1.674, penampilan sebesar t hitung
6.307 > t table 1.674, tindakan sebesar t hitung 5.492 > t table 1.674, tidak terdapat pengaruh antara
pelayanan prima secara parsial terhadap kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja yaitu perhatian
sebesar t hitung -0.903 < t tbel 1.674, dan tanggung jawab sebesar t hitung -0.388 < t table 1.674, (2)
pengaruh pelayanan prima sikap, perhatian, tindakan, kemampuan, penampilan dan tanggung jawab
berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja besarnya F hitung
21,074 > F table 2,28.

Kata kunci: dimensi pelayanan prima, kepuasan pelanggan

ABSTRACK

This study aims to determine (1) the effect of excellent service ability, attitude, appearance, attention,
action, and responsibilities partially on customer satisfaction salon Agata Singaraja, (2) the effect of
excellent service attitude, attention, actions, capabilities, appearance and responsibility simultaneous
effect on customer satisfaction Agata salon Singaraja. This study is a qualitative research. Data were
collected by questionnaire were analyzed using multiple regression analysis. The results showed that (1)
there is influence between the partially excellent service to customer satisfaction Agata salon Singaraja
ie the ability of t count 3,663> t table 1,674, the attitude of t -2143> t table 1674, 6307 appearance at t> t
table 1674, measures amounting to 5,492 t> t table 1,674, there is no effect between partial excellent
service to customer satisfaction Agata salon Singaraja namely attention of t -0903 <t tbel 1674, and the
responsibility of t -0388 < t table 1,674, (2) the effect of excellent service attitude, attention, actions,
capabilities, appearance and responsibility simultaneous effect on customer satisfaction Agata salon
Singaraja magnitude 21.074 F count> F table 2.28.

Keywords: customer satisfaction, dimensions of service excellence


Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

PENDAHULUAN
Jasa sering dipandang sebagai berupa cuci rambut, creambath, facial
suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu wajah, hingga perawatan berupa spa. Saat
sendiri mempunyai banyak arti dari mulai ini, usaha salon mengalami perkembangan
pelayanan personal (Personal Service) yang sangat luar biasa, dimana
sampai jasa sebagai suatu produk. menjamurnya usaha jasa salon. Hal ini
Menurut Kotler (2007) jasa adalah Setiap diakibatkan karena semakin sadarnya para
tindakan atau kinerja yang dapat wanita dalam merawat kecantikan dan
ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, kesehatan. Bahkan pria sudah tidak
yang pada dasarnya tidak berwujud dan menjadikan perawatan salon sebagai hal
tidak mengakibatkan kepemilikan yang tabu. Semakin tinggi peminat jasa
sesuatu. Produksinya mungkin saja terkait salon ini menyebabkan peluang dan juga
atau mungkin juga tidak terkait dengan prospek yang besar dalam membangun
produk fisik, sedangkan menurut Rangkuti usaha jasa salon. Banyaknya usaha jasa
(2010) Jasa merupakan pemberian suatu salon ini berimbas pula pada tingginya
kinerja atau tindakan tak kasat mata dari persaingan antar salon dalam
satu pihak kepada pihak lain. Pada mempertahankan pelanggannya.
umumnya jasa diproduksi dan Kelangsungan hidup dari suatu
dikonsumsi secara bersamaan, di mana usaha sangat ditentukan atau tergantung
interaksi antara pemberi jasa dan penerima dari bagaimana persepsi pelanggan
jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut. terhadap perusahaan tersebut. Setiap
Dari definisi di atas, tampak bahwa perusahaan tentunya ingin mendapat
di dalam jasa selalu ada aspek interaksi tempat yang baik di hati pelanggan.
antara pihak konsumen dan pemberi jasa, Berbagai cara pun ditempuh oleh
meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak perusahaan untuk mendapatkan tempat di
selalu menyadari. Jasa juga bukan hati pelanggan. Persaingan usaha yang
merupakan barang, jasa adalah suatu semakin ketat membuat perusahaan harus
proses atau aktivitas, dan aktivitas-aktivitas mampu memberikan pelayanan terbaik
tersebut tidak berwujud. Jadi pada kepada pelanggan sehingga dapat
dasarnya jasa merupakan semua aktivitas memberikan kepuasan kepada pelanggan.
ekonomi yang hasilnya tidak merupakan Hal ini nantinya akan memperkuat
produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, perusahaan dalam memenangkan
yang biasanya dikonsumsi pada saat persaingan dan mempertahankan
yang sama dengan waktu yang eksistensi perusahaan. Konsep pemasaran,
dihasilkan dan memberikan nilai tambah perusahaan tidak cukup hanya dengan
(seperti misalnya kenyamanan, hiburan, memproduksi barang dan jasa yang
kesenangan atau kesehatan) atau berkualitas sesuai dengan keinginan dan
pemecahan atas masalah yang dihadapi kebutuhan konsumennya dengan harga
konsumen. yang menarik, yang harus dilaksanakan
Rangkuti (2010), mengatakan perusahaan adalah menempatkan
bahwa pemasaran jasa tidak sama dengan kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama
pemasaran produk. Pemasaran jasa lebih dari perusahaan. Selama ini, kepuasan
bersifat intangible dan immaterial karena pelanggan dijadikan sebagai kunci utama
produknya tidak kasat mata dan tidak dapat dalam memenangkan persaingan dan
diraba, produk jasa dilakukan saat mempertahankan eksistensi dari suatu
pelanggan berhadapan dengan petugas perusahaan. Kepuasan menurut Kotler
sehingga pengawasan kualitasnya (2008) adalah perasaan senang atau
dilakukan dengan segera, interaksi antara kecewa seseorang yang muncul setelah
pelanggan dan petugas adalah penting membandingkan antara persepsi/kesannya
untuk mewujudkan produk yang dibentuk. terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk
Usaha jasa salon merupakan usaha dan harapan-harapannya. Suatu kualitas
yang menawarkan jasa dalam perawatan pelayanan juga harus dihubungkan dengan
tubuh mulai dari ujung rambut hingga ujung harapan dan keinginan pelanggan terhadap
kaki. Perawatan yang ditawarkan dapat produk yang ditawarkan perusahaan agar
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

pelanggan merasa puas. Jadi unit kemampuan (ability), sikap (attitude),


pelayanan perusahaan seharusnya memiliki penampilan (appearance), perhatian
kemampuan untuk mengetahui apa yang (attention), tindakan (action), dan tanggung
menjadi keinginan pelanggan, sehingga jawab (accounttability).
dapat menjadi masukan bagi perusahaan Pelayanan prima merupakan
untuk memperbaiki kualitas produk maupun terjemahan istilah axcellent service yang
dalam berinovasi terhadap produk yang secara harfiah berarti pelayanan terbaik
dihasilkan karena pelangganlah yang atau sangat baik. Disebut sangat baik atau
berhak untuk menilai kualitas suatu produk terbaik karena sesuai dengan standar
dengan membandingkan apa yang mereka pelayanan yang berlaku atau memiliki
harapkan dengan apa yang mereka terima instansi pemberi pelanan, akan tetapi tidak
(Barata, 2011). cukup hanya memberikan rasa puas dan
Salah satu cara yang dilakukan oleh perhatian terhadap pelanggan saja, lebih
banyak perusahaan belakangan ini dalam dari itu adalah bagaimana cara merespon
mewujudkan kepuasan pelanggan adalah keinginan pelanggan sehingga dapat
dengan memberikan pelayanan yang menimbulkan kesan positif dari pelanggan.
optimal atau disebut juga dengan Pelayanan prima harus ditunjang oleh
pelayanan prima. Swastika (dalam Kurnia, kualitas sumber daya manusia yang handal,
2014:2) definisi pelayanan prima mempunyai visi yang jauh ke depan dan
mengandung tiga hal pokok, yaitu adanya dapat mengembangkan strategi dan kiat
pendekatan sikap yang berkaitan dengan pelayanan prima yang mempunyai
kepedulian kepada pelanggan, upaya keunggulan. Disamping itu, harus
melayani dengan tindakan yang terbaik, diupayakan terus menerus untuk
dan adanya tujuan untuk memuaskan meningkatkan kemampuan para petugas
pelanggan dengan beroreantasi pada pelayanan agar dapat menumbuhkan
standart layanan tertentu, sedangkan dedikasi dan memberikan pelayanan
menurut (Anonim: 2008), pelayanan prima sebaik-baiknya kepada pelanggan untuk
merupakan totalitas pelayanan yang tetap setia menggunakan produk barang
diberikan suatu perusahaan, dilakukan dan jasa kita tanpa sempat lagi melirik atau
secara sadar, terpadu (harus dilakukan oleh memakai produk lain.
seluruh pegawai) dan konsisten (mutu Salon merupakan salah satu usaha
pelayanan setiap unit harus sama/standar) jasa di bidang perawatan kecantikan wajah
dengan mengacu pada standar kualitas dan tubuh yang banyak dikembangkan di
pelayanan yang setinggi-tingginya dengan berbagai daerah. Perkembangan usaha
maksud untuk memuaskan kebutuhan jasa salon ini disebabkan banyaknya
pelanggan. Pelayanan prima bukanlah tenaga ahli kecantikan dan juga
istilah baru dalam dunia kerja, baik yang peningkatan kebutuhan dari konsumen.
bersifat profit maupun non profit. Semua Jika dilihat dalam persaingan Salon
tidak terlepas terhadap tiga komponen Kecantikan khususnya di Singaraja, Salon
penting yaitu adanya attitude, skill dan Agata merupakan salah satu salon yang
knowledge yang berakhir pada kompetensi harus bersaing dengan salon lain yang ada
yang handal sebagai aparatur pemerintah. di Singaraja. Dalam melaksanakan kegiatan
Menurut Barata (2011) Pelayanan prima, penyediaan jasa salon kecantikan bagi para
adalah kepedulian kepada pelanggan pelanggan, Salon Agata tentunya
dengan memberikan layanan terbaik untuk dihadapkan pada beberapa masalah yang
memfasilitasi kemudahan pemenuhan menyangkut pada pelayanan salon.
kebutuhan dan mewujudkan kepuasannya, Permasalahan tersebut paling sering
agar mereka selalu royal kepada dihadapi oleh karyawan salon dikarenakan
perusahaan. Dalam memberikan pelayanan pelayanan pada salon lebih difokuskan
yang prima sebagai usaha untuk mencapai pada bagian jasa karyawan yang menuntut
kepuasan pelanggan, pihak salon dapat karyawan yang bersikap perhatian dan
berpedoman pada variabel pelayanan berpenampilan menarik. Masalah-masalah
prima yang dijelaskan oleh Barata (2011). tersebut dapat menyebabkan munculnya
Variabel Pelayanan Prima tersebut ialah
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

rasa ketidak puasan pelanggan terhadap terikat. Dengan penelitian ini diharapkan
pelayanan yang diberikan pihak salon. mampu memberikan sumbangan pemikiran
Dengan demikian pelayanan prima kepada pihak Salon Agata Singaraja
Salon Agata Singaraja harus ditingkatkan mengenai pengaruh langsung dan
khususnya pelayanan pada jasa salon, pengaruh tidak langsung antara pelayanan
sebab apabila pelayanan prima tidak terhadap kepuasan pelanggan.
ditingkatkan, kemungkinan pelanggan akan Penelitian ini merupakan penelitian
berpaling pada salon lain yang dapat yang menggunakan kuisioner untuk
memberikan pelayanan lebih baik. Dalam mendapatkan data yang diperlukan, oleh
sebuah Salon Kecantikan, pihak salon karena itu masing-masing variabel
harus benar-benar mengetahui dan penelitian perlu dijabarkan dalam indikator-
memahami mengenai perilaku para indikator yang akan menjadi pertanyaan
pelanggan, tentang apa yang dibutuhkan kepada responden dalam penelitian ini
dan apa yang diinginkan. Disamping hal Populasi dalam penelitian ini adalah
tersebut pihak salon harus mampu seluruh pelanggan Salon Agatha Singaraja.
menganalisis variabel-variabel dari Dalam penelitian ini jumlah sampel yang
pelayanan prima yang nantinya akan digunakan 60 pelanggan Salon Agatha
berpengaruh terhadap tingkat kepuasan Singaraja yang dilakukan dengan teknik
pelanggan. Jasa pelayanan yang diberikan accidental sampling. Accidental sampling
oleh pihak salon belum cukup hanya (Sampling Kebetulan) pengambilan sampel
sekedar sikap dan tingkah laku para didasarkan pada kenyataan bahwa
karyawan dalam menghadapi pelanggan, pelanggan tersebut kebetulan berkunjung
tetapi juga harus mencakup variabel pada salon Agatha Singaraja pada waktu
pelayanan prima. Berdasarkan latar pengamatan.
belakang tersebut penulis tertarik Dalam penelitian ini penulis
melakukan penelitian dengan judul mempergunakan jenis data kualitatif. Data
Pengaruh pelayanan prima (service kualitatif adalah data yang berupa
excellence) terhdap kepuasan pelanggan pendapat-pendapat dalam bentuk angket
Salon Agata Singaraja. yang diberikan oleh para pengunjung pada
saat mengisi kuesioner. Dari kuesioner
METODE yang berupa pendapat akan dikuantitatifkan
Penelitian ini dilakukan untuk berupa angka-angka ke dalam SPSS.
mengetahui pengaruh antara pelayanan Data primer adalah data yang
prima (service excellence) dengan diperoleh langsung dari sumber asli dan
kepuasan pelanggan tahun 2015. sumber utama. Data primer dalam
Sehubungan dengan itu, maka pendekatan penelitian ini adalah data yang diperoleh
dalam penelitian ini adalah survei dari responden melalui kuesioner atau
sebagaimana dijelaskan Kerlinger dalam angket. Untuk memperoleh data dalam
Sugiyono (2010) penelitian survei adalah penelitian ini, peneliti menggunakan metode
penelitian yang dilakukan pada populasi angket digunakan untuk menjaring data
besar maupun kecil tetapi data yang mengenai pelayanan prima terhadap
dipelajari adalah data dan sampel yang kepuasan pelanggan pada Salon Agata
diambil dari populasi tersebut. Dalam Singaraja. Enam indikator pengukuran
pelaksanaan penelitian ini digunakan jenis pelayanan Prima yaitu : sikap, perhatian,
penelitian kuantitatif dalam bentuk tindakan, kemampuan, penampilan dan
penelitian explanatory yang menjelaskan tanggung jawab; sedangkan indikator
hubungan kausal antara variabel-variabel pengukuran kepuasan pelanggan, yaitu
malalui pengujian hipotesis. Metode yang Kualitas produk, Harga, Service Quality,
digunakan adalah metode survei dengan Emotional Factor dan Kemudahan. Secara
menggunakan kuesioner sebagai sumber merata dengan menggunakan instrument
data utama. Adapun variabel-variabel yang yang berupa kuesioner. Data sekunder
dapat dilibatkan dalam penelitian ini adalah adalah data yang tidak langsung
pelayanan prima (X) variabel bebas dan memberikan data pengumpul data
kepuasan pelanggan (Y) sebagai variabel sekunder dalam penelitian ini adalah
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

fasilitas dan daftar harga yang ada di Salon dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi
Agata Singaraja. oleh responden. Data yang dikumpulkan
Pengumpulan data menggunakan dalam penelitian menggunakan skala liket
metode kuesioner atau yang juga dikenal yang siap digunakan untuk memecahkan
sebagai angket merupakan salah satu masalah yang ada sehingga data tersebut
teknik pengumpulan data dalam bentuk harus benar-benar dapat dipercaya dan
pengajuan pertanyaan tertulis melalui akurat
sebuah daftar pertanyaan yang sudah

Tabel 1. Skala Pengukuran


Simbol Keterangan Nilai
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
CS Cukup Setuju 3
KS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
(Sumber: Sugiyono, 2012)

HASIL DAN PEMBAHASAN pengaruh antara kemampuan (X1), sikap


Hasil (X2), penampilan (X3), perhatian (X4),
Pengaruh pelayanan prima tindakan (X5) dan tanggung jawab (X6)
kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, terhadap kepuasan pelanggan (Y) dapat
tindakan, dan tanggung jawab secara dilihat pada Tabel 2 Dengan diperoleh hasil
parsial terhadap kepuasan pelanggan salon sebagai berikut.
agata singaraja. Berdasarkan hasil
pengelolaan SPSS diperoleh hasil

Tabel 2 .Pengaruh antara Kemampuan terhadap Kepuasan Pelanggan


a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 17.440 8.540 2.042 .046
X1 .921 .251 .387 3.663 .001
X2 -.788 .368 -.216 -2.143 .037
X3 2.273 .360 .524 6.307 .000
X4 -.126 .140 -.108 -.903 .370
X5 1.354 .246 .452 5.492 .000
X6 -.164 .423 -.046 -.388 .700
a. Dependent Variable: Y

Pengaruh pelayanan prima pengaruh antara kemampuan (X1), sikap


kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, (X2), penampilan (X3), perhatian (X4),
tindakan, dan tanggung jawab secara tindakan (X5) dan tanggung jawab (X6)
simultan terhadap kepuasan pelanggan terhadap kepuasan pelanggan (Y) dapat
salon agata singaraja. Berdasarkan hasil dilihat pada Tabel 3 Dengan diperoleh hasil
pengelolaan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut.
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

Tabel 3. Pengaruh Kemampuan, Sikap, Penampilan, Perhatian, Tindakan dan Tanggung


Jawab terhadap Kepuasan Pelanggan
b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 3601.258 6 600.210 21.074 .000
Residual 1509.476 53 28.481
Total 5110.733 59
a. Predictors: (Constant), X6, X1, X5, X3, X2, X4
b. Dependent Variable: Y

Pengaruh pelayanan prima sebesar 0,524 dan tingkat signifikansi


kemampuan secara parsial terhadap sebesar 0,000 < dari 0,05.
kepuasan Pelanggan Salon Agata Pengaruh pelayanan prima
Singaraja. Dari hasil perhitungan SPSS perhatian secara parsial terhadap kepuasan
didapat besarnya t hitung 3,663. jika pelanggan salon Agata Singaraja. Dari hasil
dibandingkan dengan besarnya t table perhitungan SPSS pada didapat besarnya t
(1,674) maka diperoleh hasil bahwa t hitung -0.903. Jika dibandingkan dengan
hitung > t table. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya t table (1,674) maka diperoleh
ada pengaruh yang signifikan antara hasil bahwa t hitung < t tabel. Hal ini
kualitas pelayanan dengan kepuasan menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
pelanggan, sehingga Ho ditolak dan Ha yang signifikan antara perhatian terhadap
diterima. Besarnya pengaruh kemampuan kepuasan pelanggan, sehingga Ho ditolak
tehadap kepuasan pelanggan sebesar dan Ha diterima. Besarnya pengaruh
0,387 dan tingkat signifikansi sebesar 0,001 perhatian terhadap kepuasan pelanggan
< dari 0,05. sebesar 0,108 dan tingkat signifikansi
Pengaruh pelayanan prima sikap sebesar 0,370 < dari 0,05.
secara parsial terhadap kepuasan Pengaruh Pelayanan Prima
pelanggan salon agata singaraja. Dari hasil Tindakan Secara Parsial Terhadap
perhitungan SPSS didapat besarnya t Kepuasan Pelanggan Salon Agata
hitung -2.143. Jika dibandingkan dengan Singaraja. Dari hasil perhitungan SPSS
besarnya t table (1,674) maka diperoleh didapat besarnya t hitung 5.492. Jika
hasil bahwa t hitung > t tabel. Hal ini dibandingkan dengan besarnya t table
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang (1,674) maka diperoleh hasil bahwa t
signifikan antara sikap terhadap kepuasan hitung > t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa
pelanggan, sehingga Ho diterima dan Ha ada pengaruh yang signifikan antara
ditolak. Besarnya pengaruh sikap terhadap tindakan terhadap kepuasan pelanggan,
kepuasan pelanggan sebesar -0,216 dan sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
tingkat signifikansi sebesar 0,037 < dari Besarnya pengaruh tindakan terhadap
0,05. kepuasan pelanggan sebesar 0,452 dan
Pengaruh pelayanan prima tingkat signifikansi sebesar 0,000 < dari
penampilan secara parsial terhadap 0,05.
kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja. Pengaruh pelayanan prima
Dari hasil perhitungan SPSS didapat tanggung jawab secara parsial terhadap
besarnya t hitung 6.307. Jika dibandingkan kepuasan pelanggan salon Agata Singaraja.
dengan besarnya t table (1,674) maka Dari hasil perhitungan SPSS didapat
diperoleh hasil bahwa t hitung > t tabel. Hal besarnya t hitung -0.388. Jika dibandingkan
ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang dengan besarnya t table(1,674) maka
signifikan antara penampilan terhadap diperoleh hasil bahwa t hitung < t tabel. Hal
kepuasan pelanggan, sehingga Ho ditolak ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
dan Ha diterima. Besarnya pengaruh yang signifikan antara tanggung jawab
penampilan terhadap kepuasan pelanggan terhadap kepuasan pelanggan, sehingga
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

Ho ditolak dan Ha diterima. Besarnya sesuai teori yang dikemukakan oleh


pengaruh tanggung jawab terhadap Barata(2003) bahwa pelayanan prima yang
kepuasan pelanggan sebesar -0,046 dan salah satunya terdapat unsur sikap mampu
tingkat signifikansi sebesar 0,700 < dari mempengaruhi kepuasan pelanggan. Hal
0,05. ini dikarenakan pelanggan mengutamakan
Pengaruh pelayanan prima sikap, variabel sikap yang sudah seharusnya
perhatian, tindakan, kemampuan, setiap karyawan Salon Agata Singaraja
penampilan dan tanggung jawab secara memiliki standar yang baik dalam hal sikap.
simultan terhadap kepuasan pelanggan Variabel sikap disini berupa berperilaku
salon Agata Singaraja. Dari hasil sopan, ramah, memberi rasa aman dan
perhitungan SPSS didapat besarnya F melayani pelanggan. Oleh karena itu pihak
hitung 21,074. Jika dibandingkan dengan Salon Agata Singaraja harus memberikan
besarnya F table (2,28) maka diperoleh pelatihan kepribadian dan kemampuan
hasil bahwa F hitung > F tabel dengan dalam melayani sehingga karyawan dapat
tingkat signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,000. mengetahui bagaimana sikap yang
seharusnya dilakukan pada saat melayani
Pembahasan pelanggan.
Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
kemampuan dengan kepuasan pelanggan, penampilan dengan kepuasan pelanggan,
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
bahwa variabel kemampuan mempunyai bahwa variabel penampilan tidak
pengaruh yang signifikan terhadap mempunyai pengaruh yang signifikan dan
kepuasan pelanggan dan memiliki nilai memiliki nilai yang positif sehingga apabila
yang positif sehingga apabila terjadi terjadi kenaikan pada variabel ini, secara
kenaikan pada variabel ini, secara langsung langsung akan membantu memberikan
akan membantu memberikan kepuasan kepuasan pada pelanggan Salon Agata
pada pelanggan Salon Agata Singaraja. Hal Singaraja. Hal ini tidak sesuai dengan teori
ini sesuai dengan teori dari Barata (2003) dari Barata (2003) yang mengemukakan
yang mengemukakan bahwa apabila bahwa apabila Perusahaan membekali
perusahaan memberikan karyawannya karyawannya dengan penampilan
kemampuan (Ability) yang meliputi (Appearance) yang meliputi penampilan
pengetahuan dan ketrampilan tertentu yang seseorang baik yang bersifat fisik maupun
mutlak diperlukan untuk menunjang non fisik yang mampu merefleksikan
program pelayanan prima yang meliputi kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak
kemampuan dalam bidang kerja ditekuni, lain, maka pelanggan dapat merasakan
melaksanakan komunikasi yang efektif, terpenuhinya kebutuhan dan keinginan
mengembangkan motivasi, dan mereka sehingga kepuasan konsumen
mengembangkan public relation sebagai terwujudkan.
instrument dalam membina hubungan Hasil penelitian menunjukkan
kedalam dan keluar organisasi atau bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
perusahaan. antara perhatian dengan kepuasan
Hasil penelitian menunjukkan pelanggan, sehingga Ho diterima dan Ha
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara ditolak. Berdasarkan hasil penelitian,
sikap dengan kepuasan pelanggan, diketahui bahwa variabel perhatian tidak
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. ada pengaruh yang signifikan terhadap
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui kepuasan pelanggan. Hal ini tidak sesuai
bahwa variabel ini berpengaruh secara dengan teori dari Barata (2003) yang
signifikan dan memiliki nilai yang positif mengemukakan bahwa apabila perusahaan
sehingga apabila terjadi kenaikan pada memberikan perhatian (Attention) yang
variabel ini, secara langsung akan meliputi kepedulian penuh kepada
membantu memberikan kepuasan pada pelanggan, baik yang berkaitan dengan
pelanggan Salon Agata Singaraja. Hal ini perhatian akan kebutuhan dan keinginan
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

pelanggan maupun pemahaman atas saran suatu wujud kepedulian untuk


dan kritiknya yang meliputi mendengarkan menghindarkan atau meminimalkan
dan memahami secara sungguh-sungguh kerugian atau ketidak puasan pelanggan.
kebutuhan para pelanggan, dan Tanggung jawab dapat berupa melayani
mencurahkan perhatian penuh kepada saat tidak bertugas dan tidak melakukan
pelanggan, maka pelanggan dapat kesalahan dalam melayani pelanggan,
merasakan terpenuhinya kebutuhan dan maka pelanggan dapat merasakan
keinginan mereka sehingga kepuasan terpenuhinya kebutuhan dan keinginan
konsumen terwujudkan. mereka sehingga kepuasan konsumen
Hasil penelitian menunjukkan terwujudkan.
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Berdasarkan cara pengambilan
tindakan dengan kepuasan pelanggan, keputusan uji simultan dalam analisis
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. regresi dapat disimpulkan bahwa variabel
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui kemampuan (X1), sikap (X2), penampilan
bahwa variabel ini berpengaruh secara (X3), perhatian (X4), tindakan (X5) dan
signifikan dan memiliki nilai yang positif tanggung jawab (X6) jika diuji secara
sehingga apabila terjadi kenaikan pada bersama-sama atau serempak berpengaruh
variabel ini, secara langsung akan signifikan terhadap kepuasan pelanggan
membantu memberikan kepuasan pada salon agata Sinagaraja. Salon Agata
pelanggan Salon Agata Singaraja. Hal ini Singaraja pada dasarnya sudah memiliki
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh pelayanan prima yang baik, namun masih
Barata (2003) bahwa pelayanan prima yang terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki
salah satunya terdapat unsur sikap mampu lagi agar perusahaan dapat
mempengaruhi kepuasan pelanggan. Hal mempertahankan pelayanan prima yang
ini dikarenakan pelanggan kurang membuat pelanggan merasa puas. Guna
mengutamakan variabel tindakan yang mewujudkan hal tersebut, perusahaan
sudah seharusnya setiap karyawan Salon harus mengetahui apa yang menjadi
Agata Singaraja memiliki standar yang baik kebutuhan, keinginan, serta harapan
dalam hal tindakan. Variabel tindakan pelanggan.
standar disini berupa bertindak cepat dan
tanggap, tidak membeda-bedakan SIMPULAN DAN SARAN
konsumen, dan bertindak yang luwes dan Simpulan
cekatan dalam melayani pelanggan . Oleh Berdasarkan hasil penelitian yang
karena itu pihak Salon Agata Singaraja telah dilakukan di Salon Agata Singaraja
harus memberikan pelatihan kepribadian dapat disimpulkan (1) secara parsial
dan kemampuan dalam melayani sehingga kemampuan mempunyai pengaruh yang
karyawan dapat mengetahui bagaimana positif dan signifikan terhadap kepusan
tindakan yang seharusnya dilakukan pada pelanggan salon agata Singaraja, sehingga
saat melayani pelanggan. Ho ditolak dan Ha diterima, (2) secara
Hasil penelitian menunjukkan parsial sikap mempunyai pengaruh yang
bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan positif dan signifikan terhadap kepusan
antara Tanggung Jawab dengan kepuasan pelanggan salon agata Singaraja, sehingga
pelanggan, sehingga Ho diterima dan Ha Ho ditolak dan Ha diterima, (3) secara
ditolak. Berdasarkan hasil penelitian parsial penampilan mempunyai pengaruh
diketahui bahwa tidak ada pengaruh yang yang positif dan signifikan terhadap
signifikan antara variabel tanggung jawab kepusan pelanggan salon agata Singaraja,
terhadap kepuasan pelanggan, dan tidak sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, (4)
memiliki nilai yang positif. Hal ini tidak secara parsial perhatian tidak mempunyai
sesuai dengan teori dari Barata (2003) yang pengaruh yang positif dan signifikan
mengemukakan bahwa apabila perusahaan terhadap kepusan pelanggan salon agata
membekali karyawannya dengan Singaraja, sehingga Ho diterima dan Ha
pengetahuan tentang tanggung jawab ditolak, (5) secara parsial tindakan
(Responsibility) yang meliputi suatu sikap mempunyai pengaruh yang positif dan
keberpihakan kepada pelanggan sebagai signifikan terhadap kepusan pelanggan
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

salon agata Singaraja, sehingga Ho ditolak Anonim, (2008), Management Kualitas


dan Ha diterima, (6) secara parsial Pelayanan Prima. Jakarta: PT Pinter
tanggung jawab mempunyai pengaruh yang Konsultama.
positif dan signifikan terhadap kepusan
Atep, Adya Barata. 2011. Dasar dasar
pelanggan salon agata Singaraja, sehingga
Pelayanan Prima. Jakarta: Elex
Ho diterima dan Ha ditolak, dan (7) secara
Media Komputindo.
simultan kemampuan, sikap, penampilan,
perhatian, tindakan dan tanggung jawab Irawan, Handi. 2010. Sepuluh Prinsip
mempunyai pengaruh yang positif dan Kepuasan Pelanggan. Jakarta:
signifikan terhadap kepusan pelanggan Penerbit Elex Media Komputindo
salon agata Singaraja, sehingga Ho ditolak Kelompok Gramedia.
dan Ha diterima. Irawan, Yoga B. 2014. Pengaruh
Pelayanan Prima (Service
Saran Excellence) Terhadap Kepuasan
Dengan hasil kesimpulan tersebut Pelanggan di Smesco Mart Al-
diharapkan salon agata Singaraja lebih Hikam Kota Malang. Universitas
memperhatikan dimensi pelayanan prima Brawijaya Malang.
yang kurang sebagai berikut perhatian dan
tanggung jawab untuk diperbaiki kembali Kotler, Philip 2007, Alih Bahasa:
kinerjanya dan mempertahankan Benyamin Molan; Penyunting:
keunggulan dari variabel yang Bambang Sarwiji, SE; Manajemen
mempengaruhi kepuasan dengan cara (1) Pemasaran, edisi 12 Jilid 1, Jakarta:
lebih memperhatikan kebutuhan dan PT. Indeks.
keinganan pelanggan, (2) berusaha Kotler, Philip. 2008. Manajemen
meluangkan waktu menanggapi permintaan Pemasaran Di Indonesia: Analisis,
pelanggan, (3) tidak beristirahat saat Perencanaan, Implementasi Dan
sedang melayani pelanggan, (4) berusaha Pengendalian, Alih Bahasa: A.B
untuk tidak melakukan keasalahan, (5) Susanto. Edisi Pertama, Jakarta:
memberikan asuransi diperlukan untuk Salemba Empat.
menjamin kesejahteraan para karyawan,
dan (6) membuat Standar Operasional Kukuh, Silvester. (Pengaruh Variabel
Prosedur (SOP) sehingga tujuan yang Pelayanan Prima Terhadap
sudah direncanakan dapat tercapai. Tidak Kepuasan Konsumen (Studi Kasus
terlepas dengan memberikan evaluasi pada Pada Bank Negara Indonesia
setiap dimensi sehingga bisa memperbaiki Cabang Jalan Margonda Raya).
jika terjadi penurunan dan bisa Univesitas Gunadarma.
meninggkatkan apabila sudah mencapai Lupiyoadi, Rambat. 2011. Manajemen
kepuasan dan mempertahankan pelayanan Pemasaran Jasa Teori Dan Praktek.
prima sehingga kepuasan pelanggan tetap Edisi Pertama, Jakarta: Salemba
terjaga secara konsisten. Empat.
DAFTAR PUSTAKA Novita, Meilastri. 2012. Pengaruh
Achnes, Sofia. Pelayanan Prima Pelayanan Prima Terhadap
SebagaiUpaya Pelaksanaan Good Kepuasan Nasabah Pada pt. Bank
Government. Universitas Riau Mandiri (persero) tbk Cabang Kartini
Kampus Bina Widya. Makassar. Universitas Hasanuddin
Makassar.
Adzany, Kurnia. 2014. Pelayanan Prima.
Tersedia pada http://kurniadzany- Rangkuti, Fredy, 2010, Riset Pemasaran.
fib13.web.unair.ac.id/artikel_detail- Cetakan Kelima. Jakarta: PT.
96329-Psikologi%20Pelayanan- Gramedia Pustaka Utama.
Pelayanan%20Prima.html (diakses Ratna, Asih. 2014. Pengaruh Pelayanan
tanggal 23 Mei 2015). Prima Terhadap Pencitraan Pada
Bagian Pelayanan Teknik (YANTEK)
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

PT PLN (PERSERO) Area


Pelayanan Dan Jaringan Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia:
perpustakaan.upi.edu.
Riduwan, dkk. 2011. Cara Mudah
Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi
Statistik Penelitian. Bandung:
CV. Alfabeta.
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chanra.
2011. Servise: Quality Satisfaction.
Yogyakarta: CV. Andi
Tjiptono, Fandy. 2009. Pemasaran Jasa.
Malang: Bayumedia Publishing.
Prinsip-prinsip Total Quality Service.
Yogyakarta: CV. Andi
.. 2010. Manajemen Terpadu (Edisi
ke 2). Yogyakarta: CV. Andi.

Anda mungkin juga menyukai