Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TATA RIAS GROOMING

OLEH:

NAMA : IMANENSIA TARIGAN (5193143020)


LIZA SYAHRIANI (5193343045)
JESSICA C.P.E MANULLANG (5193143027)
NOVA ROHANA (5151143011)
SELLYANA ROULLINA (5193343045)

KELAS : TATA BUSANA C19

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan tuhan yang maha esa atas berkat dan
rahmatNya, yang selalu memberikan kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
Makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi materi
maupun penyajiannya. Hal ini dibebabkan oleh keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis.
Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk menambah pengetahuan penulis serta memperbaiki isi Makalah ini.

Medan, September 2020

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1. GROOMING
A. Pengertian Grooming
Penampilan diri (grooming) sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi bagi
tenaga pelayan, seperti sales, pedagang, atau penjual tentu saja harus berpenampilan yang
serasi dan menarik.
Secara harfiah, grooming artinya penampilan diri seseorang. Grooming dalam
penampilan prima adalah penampilan diri tenaga pelayanan pada waktu bekerja memberikan
pelayanan kepada kolega dan pelanggan.
Setiap orang tentu saja ingin selalu tampil serasi dan menarik agar disukai oleh orang
lain. Penampilan menarik mencerminkan kepribadian orangnya. Orang yang berpenampilan
menarik akan dinilai sebagai orang yang berkepribadian baik. Sebaliknya, orang yang kurang
memperhatikan penampilannya dinilai sebagai orang yang berkepribadian kurang menarik.
Penampilan yang menarik akan memberikan kesan yang positif bagi orang lain. Oleh
karena itu, penampilan diri perlu diperhatikan agar sedapat mungkin selaras dengan nilai-nilai
keindahan dan tata krama yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.

B. Fungsi Grooming
Dalam kehidupan sehari-hari, apapun kegiatan kita selalu dihadapkan pada tata aturan
dalam melakukan sesuatu yang diuraikan dalam tahap-tahap kegiatan atau langkah-langkah
pelaksanaan suatu kegiatan.  Setiap kantor memiliki tata aturan pelaksanaan kegiatan yang
berbeda-beda sesuai dengan jenis aktivitasnya, tetapi secara umum sering pula dijumpai
kesamaan dalam langkah-langkah mengenai sesuatu kegiatan, inilah yang kita sebut dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP).
Tata aturan yang dimaksud, diantaranya termasuk pentingnya grooming bagi perusahaan,
terbukti grooming dapat mempengaruhi para pelanggan atau pengunjung, karena grooming
bertujuan antara lain:
1. Penampilan pegawai mengatas-namakan suatu lembaga atau perusahaan,  sehingga
penampilan pegawai harus disukai oleh orang lain atau pelanggan.
2. Penampilan pegawai mencerminkan kepribadian yang baik dan memberikan kesan positif
dari pelanggan perusahaan.
3. Penampilan para pegawai, agar selaras dengan nilai-nilai keindahan dan tata krama yang
berlaku dalam kehidupan seluruh lapisan masyarakat.
4. Menyadari bahwa kecantikan bukan semata-mata dari bentuk wajah saja, tetapi dari hati 
nurani yang tulus dan ikhlas, sehingga keluar pancaran kecantikan dari dalam (inner-
beauty).

C. Kuantitas Kepribadian
Kepribadian adalah suatu pencerminan sikap, karakter, watak diri pribadi seseorang yang
dapat dilihat dari tingkah lakunya dalam berhubungan dengan orang lain.
Ada 2 tipe kepribadian, yaitu :
a.       kepribadian yang tertutup (Introvert)
b.      kepribadian yang terbuka (Ekstrovert)

Ada 7 usaha yang dapat dilakukan oleh seorang karyawan untuk memiliki kepribadian yang baik,
yaitu :
1. memperhatikan norma kesopanan
2. Mempunyai disiplin kerja
3. Memperhatikan penampilan pribadi
4. Membiasakan diri melakukan kebiasaan baik
5. Selalu menginat dengan baik nama orang
6. Selalu memberikan informasi secara benar
7. Dapat memisahkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan dinas.
BAB II
ETIKET DAN ESTETIKA BERBUSANA

Menjaga Standar Keamanan Penampilan Pribadi


terdapat beberapa tips penampilan pribadi yang baik dilakukan:

1. Perawatan tubuh,  karena tubuh yang terawat akan memancarkan keindahan, pesona dan
kecantikan.
2. Kosmetika, dibutuhkan oleh pekerja wanita.  Gunakan kosmetik seperlunya, jangan
terlalu berlebihan.  Pekerja pria pun perlu kosmetik, agar penampilannya lebih segar dan
terawat.  Kosmetik pria biasanya berupa, deodorant, parfum dan minyak rambut.
3. Pekerja wanita maupun pria, haruslah mengetahui dan menerapkan dalam kehidupannya,
dengan etika pergaulan dan etika dalam bekerja (kode etik). Secara umum seorang
pekerja haruslah sabar, jujur, loyal, sopan, penuh inisiatif, ramah, tulus, mematuhi hukum
dan norma yang berlaku, baik norma agama maupun norma-norma yang diyakini oleh
masyarakat. Tidak suka memuji diri sendiri, mau mendengarkan orang lain, peduli,
menghormati pendapat orang lain, memiliki pendirian yang kuat, berpikir objektif dan
rasional.
4. Duduk yang baik yakni, dapat mengatur badan sedemikian rupa, jangan menyandarkan
punggung sambil kaki menjulur ke bawah.  Khusus untuk wanita lutut harus selalu
berdekatan.  Usahakan tidak membungkuk waktu menulis dan duduk.  Jangan pula duduk
kaku seperti papan, karena itu akan cepat lelah.
5. Mengangkat dan memindahkan barang atau peralatan, maupun macam-macam bahan
dengan cara dan posisi yang tidak benar, akan mengakibatkan terkilir atau sakit
punggung atau anggota badan   lainnya.  Untuk itu, jika mengangkat benda yang cukup
berat usahakan posisi punggung lurus dan pergunakan otot paha sebagai tumpuan.
Banyak kecelakaan atau kesakitan dan kelainan pada punggung, yang disebabkan oleh
kesalahan pada waktu mengangkat benda yang kurang tepat maupun dalam posisi yang
salah. 
Etiket Berbusana

 Keserasian dengan tubuh (terutama: bentuknya)


 Warna kulit
 Usia
 Cuaca
 Kesempatan
 Jenis bahan

Pelengkap (alat bantu)

 Tas
 Sepatu
 Topi

Aksesoris

 Menambah rasa percaya diri


 Menimbulkan kesan yang indah
 Disesuaikan dengan situasi, tempat, waktu dan model busana
 Macam aksesori: gelang, kalung, arloji, kancing, dasi, ikat pinggang, scarf, etc.

Parfum

 Timur
 Bunga/ klasik
 Aroma buah
 Modern
 Hijau daun
 Rempah-rempah
 Beraroma kulit
 Wewangian hutan

Ciri-ciri orang yang menghayati tata busana

 Percaya diri
 Ucapannya mencerminkan perhatian kepada orang lain
 Sopan
 Ramah
 Menguasai diri
 Berusaha tidak mengecewakan orang lain

Busana dapat ‘berbicara’ tentang Anda tanpa orang lain mengenal Anda
Busana dapat mencerminkan kepribadian, pekerjaan dan status seseorang. Citra seseorang antara
lain memang dipengaruhi oleh busananya. Menurut sebuah penelitian yang dikutip Ratih
Poeradisastra (2002) dalam buku “Busana Pria Eksekutif”: 76% orang menilai kita dari
penampilan dan 59% orang berpendapat bahwa busana mencerminkan status sosial kita.
Penelitian serupa di AS menunjukkan kecenderungan sebagai berikut:

 55% kesan pertama dipengaruhi oleh penampilan visual (busana, rambut, ekspresi dan
gerak tubuh)
 38% dipengaruhi faktor verbal (nada bicara dan suara)
 7% dipengaruhi isi pembicaraan

Pakaian Kerja Wanita

Berbusana dapat menciptakan imej seseorang. Seperti cara berbusana kerja bagi wanita, hal ini
dapat menciptakan kesan baik dan profesional.

Untuk mengetahui etika berbusana di kantor, simak tips berikut ini yg dikutip dari women
republic.

Hindari busana yg terlalu seksi

Jangan sampai Anda menjadi objek seks di tempat kerja. Jika Anda terlalu banyak memamerkan
bagian kulit Anda, Anda hanya akan mendorong rekan kerja pria untuk menggoda Anda. Baju
kerja yg terlalu terbuka tidak akan menghasilkan apa-apa untuk karir Anda.

 Sepatu harus rapi, bersih dan nyaman

Alas kaki merupakan salah satu aspek penting dalam baju kerja wanita. Hindari sepatu yg terlalu
bermodel aneh. Sepatu dgn hak tinggi, cocok dgn setelan busana kerja Anda, namun tetap
perhatikan kenyamanannya. Hindari menggunakan sepatu boots yg tingginya sampai betis
karena sama sekali tidak

cocok dipakai untuk ke kantor.

Pakai busana dgn ukuran yg tepat

Banyak wanita memakai busana yg terlalu ketat atau kebesaran. Meskipun Anda tidak akan
dipecat dgn busana yg tidak sesuai, namun dapat berpengaruh terhadap promosi jabatan.
 

Pakaian dalam jangan sampai terlihat

Di tempat kerja, Anda merupakan seorang yg profesional. Jika bra Anda menerawang pada
kemeja tipis yg Anda kenakan, tentunya hal ini tidak layak untuk dilihat. Belum lagi, mata pria
yg memandang Anda bagaikan ingin menerkam.

Oleh sebab itu, jika baju Anda terlalu tipis, gunakan tank top sebagai dalaman agar bra tidak
langsung terlihat. Jika Anda memakai rok pendek, gunakan bicycle pants (celana ketat) untuk
menghindari hal-hal yg tidak diinginkan. Seperti, saat sedang menaiki tangga, bisa saja celana
dalam Anda terlihat dari bawah.

Pakaian kerja pria

 Kemeja
o Polos: sebaiknya putih, abu-abu, biru muda, krem, tidak berlogo dan tidak
mengilap
o Bermotif: sebaiknya motif garis halus, kotak-kotak halus, geometris halus
 Dasi
o Polos: hindari logo (merk), tidak mengilap, hindari putih
o Bermotif: sebaiknya bergaris, kotak-kotak, polos, reguler
 Ikat Pinggang: sewarna dengan celana, tidak berlogo; hindari warna merah dan putih
 Celana: polos, bergaris halus, kotak-kotak halus; hindari logo, warna merah, putih dan
mengilap
 Kaos Kaki: hindari putih, merah, logo, kilap dan sheer (tipis)
 Sepatu: hindari putih, merah, logo, half boots dan sol karet

Anda mungkin juga menyukai