Anda di halaman 1dari 19

Nama : Yunike Bening Theresa

NIM : 5181143002
Istilah-Istilah dalan Bidang Busana
A

 A Line : Bentuk, siluet  atau garis luar baju (gaun/blus/rok) yang menyerupai bentuk
huruf A sempit di bagian atas, melebar ke bawah.
 Abaya : Busana wanita Arab, umumnya berwarna hitam dan berpotongan longgar.
Panjang baju menyapu lantai, panjang lengan hingga pergelangan.
 Abit : Pakaian traditional perempuan suku karo, terbuat dari kain tenun berbentuk persegi
panjang dan dililitkan ke sekeliling pinggang untuk menutupi bagian bawah tubuh.
 Accepted Quality Level (AQL) : Istilah pengendalian mutu yang di gunakan di pabrik,
menunjukanpresentase jumlah barang cacat yang dinilai bias diterima oleh buyer.
 Acetate : Serat buatan berbasis polimer selulosa alami.
 Acid Dyes : Zat warna (celup) terbuat dari larutan asam organik, banyak dipakai untuk
mewarnai atau mencelup serat protein seperti wol, sutra, dan sebagainya, selain serat
sintesis seperti nilon, akrilik, dan beberapa serat poliester.
 Activewear : Pakaian untuk kegiatan berolahraga dan beraktivitas di luar atau sekedar
untuk berekreasi.
 Adaptasi : Suatu desain yang mengikuti ciri-ciri atau bagian yang khas dari desain lain,
tetapi tidak sepenuhnya tiruan.
 Adibusana : Busana  adihulung dengan desain orisinil atas pesanan pelanggan, dibuat
secara ekslusif dengan kriteria khusus, a.l. bahan bermutu prima, teknik pembuatan pola
menggunakan patung, dibuat baju contohnya, dilakukan pengepasan, proses pengerjaan
80-90% dengan tangan dengan ketelitian terhadap setiap detail, tampak apik di bagian
luar maupun dalam busana.
 Akik : Batu mulia yang memiliki warna-warni cemerlang.
 Akrilik : Serat polimer sintetis buatan manusia, tampilannya mirip wol, ringan dan
mudah dicuci.
 Aksen : Penekana pada suatu bagian tertentu sebagai titik perhatian/titik focus.
 Aksesoris : Ornamen tambahan sebagai pelengkap untuk menyempurnakan penampilan
atau menciptakan suatu kesan tertentu pada busana.
 Alas-Alasan : Ragam  hias batik Solo dan Yogyakarta yang menggambarkan isi hutan,
dalam hal ini satwa yang tinggal dalam hutan.
 Apparel : Sebutan yang sering digunakan untuk menjelaskan segala suatu yang berkaitan
dengan baju, garmen dan pakaian.
 Argyle : Argyle dirajut dan ditenun jadi berbentuk berlian, menggunakan paling sedikit
dua warna.
 Ascot Collar : Biasanya dipakai dengan cravat. Ujung kerah ascot biasanya dinaikkan.
 Aviator Jacket : Jaket kulit yang memiliki kerah yang terbuat dari kulit domba, dan
jaketnya sendiri terbuat dari kulit. Jaket ini sering digunakan oleh pilot pesawat tempur
pada saat Perang Dunia Pertama dan Kedua.
 Aviator Sunglasses : Tipe kacamata hitam yang ukurannya gak besar, lagi-lagi gaya ini
menjadi terkenal karena sering digunakan oleh pilot.
 
B

 Baby Doll : Dress pendek yang biasanya digunakan untuk acara malam hari, tapi
sekarang juga sering digunakan untuk pakaian setiap hari
 Bag : Tas yang biasanya terbuat dari kulit, olastik, ataupun kain yang digunakan menjadi
selempangan, dijinjing, atau dipunggung
 Bandana : Kain yang digunakan melingkari kepala atau leher
 Bandeau : Kain yang berdiameter tipis yang digunakan untuk menutupi payudara
sebagai alternative dari bra
 Batwing : Lengan baju yang didesain dari kain berbentuk segitiga yang berbentuk besar
yang menyatu dari bahu sampai pergelangan tangan sampai kepinggang
 Bellow Pocket : Pocket guessted yang lebar yang biasanya disambungkan dengan jaket,
celana, ataurok.
 Belt : Ikat pinggang yang terbuat dari beberapa bahan yang fleksibel, bisa itu kulit, kain,
bahan yang ditenun atau rantai. Biasanya digunakan untuk menjadi menguatkan grid
celana namun sekarang sudah digunakan sebagai fashion aksesoris yang dipakai di
pinggang atau dibawah payudara.
 Beret : Aksesoris ini sangat terkenal di Prancis, bahannya lembut dan betuknya bundar.
Biasanya terbuat dari bahan wol.
 Bermuda Short : Celana pendek yang panjangnya sampai di atas lutut. Celana ini
kadang-kadang dikancing, namun bisa juga digunakan tanpa kancing.
 Bertha Collar : Kerah baju yang besar dan lebar, biasanya bias jatuh sampai ke pundak,
membiarkan bagian depan dan belakang terbuka.
 Bias : Potongan diagonal yang dibuat berlawanan dengan arah butir kain. Potongannya
sangat fluid dan mengikuti kurfa badan.
 Bib Necklace : Kalung yang didepannya memiliki banyak dekorasi, border dan manik-
manik.
 Bishop Sleeve : Lengan tangan panjang yang melebar di daerah pergelangan tangan.
 Blazer : Jaket yang memiliki lengan panjang dan kelapak. Biasanya bias digunakan
untuk acara formil dan informil.
 Blouse : Kemeja untuk wanita.
 Bootlet : Style jeans atau celana yang lancip disekitar lutut, namun melebar saat bertemu
dengan mata kaki. Dipakai oleh wanita dan pria.
 Boucle : Bahan yang ditenun atau dirajut yang teksturnya melingkar
 Breton Stripe : Strip horizontal berwarna biru yang memiliki background berwarna
putih.
 Brocade : Baju yang mempunyai tekstur yang timbul.
 Brogue : Brogue adalah sepatu yang menggunakan tali, tidak ada haknya, dan memiliki
pola desain yang berperforasi.
 Babushka : Penutup kepala dari kain berbentuk segitiga yang disimpulkan di dagu, biasa
di kenakan wanita di Eropa Timur.
 Backless : Baju berpunggung terbuka atau punggung yang digunting sangat rendah.
 Baggy : Celana model komprang untuk wanita maupun pria,
 Baguette : Potongan atau gosokan batu permata berbentuk persegi panjang.
 Baju Bodo : Baju tradisional perempuan bugis, bentuknya persegi panjang, lehernya
berbentuk bulat dan lengannya pendek
 Bulang : Tutup kepala laki-laki suku karo, terbuat dari kain tenun dengan hiasan benang
emas.
 Buna : Teknik aplikasi pada kain melalui penyalutan benang berwarna cerah pada lusi.
 Bustier : Pakaian dalam wanita mirip korset yang ketat membentuk tubuh, memperkecil
pinggang sekaligus membuat payudara lebih penuh, biasa di permanis renda, pita.
 Butik :Toko kecil yang menjual barang-barang khusus seperti baju atau perhiasan yang
tidak pasaran.
 Button Down Collar : Kerah kemeja dengan ujung runcing yang disatukan kebadan
kemeja oleh sepasang kancing. Biasa dikenakan pria untuk kesempatan non-formal.
 Bias cut : Garmen yang dipotong secara diagonal.
o Bordir : Ornamen pada suatu bahan yang biasanya dibuat dengan tangan-tangan
dekoratif atau jahitan mesin baik yang memiliki warna senada atau kontras.
 Boxer : Celana dalam pria dengan model seperti celana petinju.
 Braid : Garis vertical pada kedua sisi pipa pantalon black tie atau tails coat.

 
C

 Cadar : Penutup wajah bagian hidung hingga dagu
 Canvas : Tenunan rapat bahan katun atau linen yang dipergunakan untuk lapisan dalam
(interfacing) .
 Catch-stitch : Setik tangan menyilang biasa dipergunakan untuk menahan pinggiran
kasar/tiras pada tempatnya dan memberikan sedikit kemuluran (elastis).
 Clip : Suatu guntingan pendek pada kampuh jahit kurang lebih berkedalaman 0,3 cm dari
setikan.
 Cording foot : Sepatu mesin jahit dengan satu garpu, untuk menyetikkan tutup tarik
(risluiting/zipper) dan untuk memasang tali kor (cording).
 Cableknit : Dirajut sepeti kabel yang berputar. Style ini adalah style yang popular untuk
sweater.
 Cap Sleeve : Lengan baju kecil yang lebih pendek daripada lengan baju yang biasanya.
 Cape : Pakaian yang tidak memiliki lengan baju yang bergantung dari bahu.
 Capri Pants : Celana perempuan 3/4.
 Cargo Pants: Celana atau celana pendek cargo memiliki banyak kantong yang
digunakan untuk membawa peralatan dan lain-lainnya.
 Chelsea Boots : Boot yang tingginya semata kaki yang sampingnya memiliki bahan
elastik.
 Chemise : Dress yang agak besar yang menggantung dari pundak tanpa memberikan
aksentuasi pada garis pinggang.
 Cigarette Pants : Celana yang agak ketat sampai ke mata kaki.
 Cocktail Dress : Dress yang digunakan pada malam hari yang agak pendek dan semi-
formil..
 Column Dress : Dress yang panjang dan lurus yang tidak memiliki bentuk yang
mengikuti fitur tubuh.
 Cowl : Kain yang jatuh secara sangat lembut, dipotong sebagaimana caranya agar dapat
mengeluarkan efek lipatan yang sangat lembut. Biasanya digunakan untuk kerah leher
atau punggung.
 Crochet : Teknik merajut yang tujuannya adalah untuk dekorasi, dibuat secara berputar
(loop) menggunakan jarum tertentu.
 Camiknickers : Pakaian dalam dengan terusan celana sebelum mengenakan gaun
 Canting : Alat untuk membatik, berbentuk sepeti tangkai dan ada bagian sebagai wadah
penampung danpenyalur lilin sebagai bahan membantik.
 Cap : Topi yang memiliki model yang berbentuk menonjol pada bagian depan, bewarna
dan motif.
 Capuchon : Tudung pada jaket atau sweeter
 Cincin : Perhiasan yang dipakai di jari, berbentuk lingkaran, biasanya terbuat dari emas
atau perak dengan ada yang berpermata atau ada yang tidak berpermata.
 Cingkrang : Terlalu pendek
 Ciput : Dalam kerudung yang berukuran pas dengan kepala berfungsi menutupi rambut.
 Clog : Alas kaki yang berbahan kayu
 Clutch : Tas yang berukuran sedang dan tidak bertali
 Cone : Bentuk kerucut, dapat diaplikasikan ke bentuk kap bra, liontin kalung,cincin, atau
gelang, dan aksesoris pada sepatu atau tas.
 Corak : Gambar pada kain atau pakaian.
 Cosplay : Gaya berpakaian yang meniru suatu karakter anime atau game.
 Cowboy : Fashion yang terinspirasi dari pakaian kerja para cowboy Amerika.
 Cravat : Selendang penghias leher dengan dimasukkan dibalik kemeja.
 Cutout : Pakaian yang dipotong atau salah satu atau beberapa sisi tertentu untuk
menimbulkan kessan seksi.
 Cardigan: Busana rajut lengan panjang tanpa kerah dengan deretan kancing di depan,
memiliki garis vertikal pada bagian depan.
 Cashmere : Sejenis bahan wol yang berkualitas tinggi yang sangat halus.
 Cravat : Selendang penghias leher yang kedua ujungnya dimasukkan kebalik kemeja.
 Crew-neck : Model kerah yang melingkar ketat pada pangkal leher.
 Coatjacks : Berasal dari kata coat dan jacket. Model sports jacket yang potongannya
longgar.
 Cuff : Lipatan balik pada ujung pipa pantalon, manset lengan kemeja.
 Cuff link : Kancing hias pada manset lengan.
 Cummerbund : Sabuk besar dari kain berlipit-lipit yang dikenakan bersama tuxedo.
 Cellulose : Serabut yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
 Center of interest : Pusat perhatian yang terdapat pada desain busana.
 Custom-made : Busana yang dibuat dengan sistem tailor maupun couture untuk
perorangan sesuai dengan desain yang (couturis) exclusive.
 Camisole : Busana tanpa lengan bertali di depan sebagai pengait dan kebanyakan terbuat
dari sutra atau katun.
 Cargo Style : Busana yang diilhami gaya military dengan hiasan kantong besar di bagian
hips (pangkal paha) atau lutut.
 Cashmere : Bahan yang sering dijadikan busana hangat karena biasanya bahan terbuat
dari domba dan harganya pun lebih mahal.
 Chiffon : Biasanya bahan ringan dan lembut. Terbuat dari sutra, rayon atau serat sintetis
lain dan biasanya diaplikasikan pada gaun malam, scarf atau blus feminin.
 Corduroy : Biasanya terbuat dari bahan dengan tekstur “timbul-tenggelam” yang
menyerupai garis.
 Center of interest : Pusat perhatian yang terdapat pada desain busana.
 Coat : Baju luar yang dikenakan diatas baju lain untuk memberi kehangatan saat udara
dingin. Jenis, potongan, panjangnya sangat beragam.
 Cocktail Ring : Cincin yang besar dan mencolok, berhiaskan batu pemata.
 Colet : Teknik pewarnaan dengan menggunakan kuas dalam pembuatan batik yang
langsung diatas kain tanpa memakai lilin malam.
 Collar Stay : Lempengan kain, tipis, kaku dan runcing di salah satu ujungnya, untuk
disisipkan ke dalam ujung kerah kemeja agar tetap rapih dan lancip. Umumnya terbuat
dari plastic.
 Color Blocking : Penempatan bidang-bidang warna dalam satu busana untuk
menciptakan kesan visual tertentu.
 Color Fastness : Mutu pewarnaan bahan yang tahan terhadap pencucin, cahaya, gesekan,
dan gas. Istilah umumnya, tidak luntur ataupun pudar.
 Colorfast : Tahan luntur.
 Colorway : Pilihan warna atau kombinasi warna-warni yang diterapkan pada pakaian,
bahan, benang, dsb.
 Column Heel : Tumit sepatu berpenampang bulat dan tinggi, bentuknya seperti pilar/
tiang.
 Cumbed Cotton : Sejenis kain yang sentuhannya mirip sutra, karenanya dianggap lebih
unggul daripada kain katun biasa.
 Computer Patternmaking : Menggambar atau membuat pola lewat layar computer.
 Confection : Istilah dalam bahasa prancis untuk industri pakaian.
 Confezione : Istilah dalam bahasa italia untuk industri pakaian.
 Contemporer : Salah satu kategori dalam industry garmen, ditujukan untuk pangsa pasar
usia 20-30an yang menyukai busana seba modis dengan harga terjangkau.
 Coocdinated : Beberapa potong pakaian (rok/celana, atasan) yang dipadu padan secara
bersamaan dalam warna dan corak serasi, menciptakan penampilan menarik.
 Corduroy : Sejenis kain dari katun yang memiliki kekhasan berupa bulu-bulu halus
berbentuk lajur-lajur memanjang
 Comsilk : Serat lebut mirip sutra terbuat dari bahan dasar jagung.
 Coesage : Hiasan berbentuk bunga (asli atau buatan) yang ditempelkan pada dada,
pinggang, pergelangan, dsb.
 Costume Jewellery : Perhiasan terbuat dari bahan-bahan bukan asli (bebatuan sintesis,
logam dasar, dsb) yang dijual dengan harga lebih terjangkau.
 Court Shoe : Sepatu tertutup, bertumit, biasanya berujung runcing.
 Couture : Sering disebut sebagai kependekan dari haute couture, walau pengertian
couture dalam perkembangannya dapat merujuk pada busana siap pakai kelas teratas
(high-end) dengan kriteria mendekati haute-couture a.l. busana dibuat eksklusif dari
bahan berkualitas
 Cashmere : Sejenis bahan wol yang berkualitas tinggi yang sangat halus.
 Cravat : Selendang penghias leher yang kedua ujungnya dimasukkan kebalik kemeja.
 Crew-neck : Model kerah yang melingkar ketat pada pangkal leher.
 Coatjacks : Berasal dari kata coat dan jacket. Model sports jacket yang potongannya
longgar.
 Cuff : Lipatan balik pada ujung pipa pantalon, manset lengan kemeja.
 Cuff link : Kancing hias pada manset lengan.
 Cummerbund : Sabuk besar dari kain berlipit-lipit yang dikenakan bersama tuxedo.

 
D

 Dacron : Bahan pelapis yang terbuat dari bahan sintetis dan diolah menjadi bahan
lembaran.
 Denim : Bahan celana yang tebal (dulunya sebagai celana penambang) istilah lainnya
adalah jeans. Bahan katun biru yang biasa digunakan untuk jins.
 Depun : Penyelesaian dengan lapisan menurut bentuk yang dijahit kebagian dalam.
 Desain : Kerangka bentuk, rancangan, motif, model.
 Double-breasted : Model jas yang bagian depannya saling bertumpuk.
 Drapping : Teknik pembuatan pola dengan cara memulir/drapping.
 Dress code : Jenis busana yang harus dikenakan untuk menghadiri suatu acara
 Dressform : Boneka jahit dengan bermacam-macam ukuran.
 Dressmaker : Penjahit busana wanita
 Dress making : Pembuatan pakaian wanita.
 Darts : Lipatan yang dibuat pada suatu pakaian untuk memberikan bentuk pada pakaian
tersebut.
 Distressed : Bagian dari sebuah kain yang secara artificial diciptakan agar kelihatan tua
dan sudah lama digunakan. Biasanya dikombinasikan dengan denim.
 Dolman Sleeve : Hampir sama dengan batwing, lengan bajunya memiliki lubang besar di
sikut, bentuknya menyimpul di daerah pergelangan tangan.
 Duffel Coat : Coat tebal yang terbuat dari wol yang namanya berasal dari suatu kota di
Belgia. Secara tradisional, coat ini memiliki kancing yang terbuat dari kayu
 Dalaman : Blus atau atasan yang dikenakan di dalam jas atau baju lain, contohnya
kamisol.
 Damask : Bahan kuat dari serat katun, linen, sutra, wol, rayon, atau serat sintesis, dibuat
dengan mesin jacquard menghasilkan permukaan bercorak dengan latar berstruktur satin.
 Dasi : Pelengkap busana pria, banyak dipakai sebagai bagian dari busana formal ataupun
bisnis
 Dasi Kupu-Kupu : Pelengkap busana pria berupa dasi yang disimpul menyerupai pita
mirip kupu-kupu. Terbuat dari berbagai jenis bahan, dari sutra hingga bahan sintesis,
begitu pula warna. Dasi kupu-kupu hitam paling popular sebagai pelengkap busana resmi
pria.
 Daster : Baju rumah yang populer di kalangan wanita indonesia.
 Daya Kilap : Istilah untuk menunjukan intensitas kilapan cahaya pada sehelai kain.
 Daya Regang : Sifat bahan atau pakaian yang lentur, elastis, karena dibuat dengan teknik
rajut atau terbuat dari campuran serat elastic seperti elastane, spandex dsb.
 Daya Serap : Kemampuan kain atau benang menyerap zat cair.
 Deck Pants : Celana dengan panjang di bawah lutut.
 Decline : Tahap dalam siklus mode saat menurunnya popularitas suatu tren karena sudah
melawati titik jenuh.
 Decolletage : Garis leher perpotongan rendah.
 Demi Boot : Sepatu bot yang tingginya hanya mencapai mata kaki.
 Demi-Bra : Beha dengan mangkuk yang hanya menutupi setengah hingga tiga perempat
bagian payudara.
 Denim : Kain tenun berstruktur kepar (bergaris-garis miring) terbuat dari benang pakan
berwarna dan lusi yang putih (tanpa celup).
 Departement Store : Toko besar yang menjual berbagai jenis barang eceran dari garmen
hingga perabotan rumah-tangga, yang dipajang secara terpisah dalam berbagai devisi.
 Derby : Istilah di inggris untuk sepatu pria model tertutup dengan tali-temali yang diikat
diatas lidah sepatu yang menghubungkan dua klep saling berhadapan.
 Dernier : Unit ukuran densitas linear benang, umumnya digunakan sebagai ukuran
kehalusan atau ketebalan benang sutra atau stoking.
 Desain : Rancangan, bentuk, atau gambar yang dibuat untuk menunjukan tampilan dan
rupa suatu busana atau obyek lainnya, sebelum dibuat atau diproduksi.
 Dedainer : Perancang atau orang yang membuat rancangan/desain.
 Designer Label : Merek desainer ternama dari produk busana siap pakai kelas atas.
 Destar : kain atau  ikat kepala.
 Diamante : Berlian imitasi yang dipakai dalam perhiasan bukan asli

 
E

 Elbow Patch : Tambalan yang terbuat dari kain biasanya kulit atau suede, digunakan di
daerah sikut untuk memberikan bantuan.
 Embellishments : Ornamen yang luar biasa yang menambahkan kecantikan dan
keanggunan.
 Embroidery : Metode dekorasi sebuah kain dimana desainnya dijahit bersama benang
berwarna atau benang rajutan.
 Empire Line : Dress yang potongannya pendek dengan garis pinggang yang tinggi.
 Epaulettes: Strip ornamen atau kain yang menyelempang diatas bahu. Secara tradisonal
digunakan untuk seragam militer sebagai perangkat untuk menahan sandang dan untuk
melindungi bahu saat perang terjadi.
 Espadrill : Model sandal berhak fleksibel dari bahan tali.
 EveningWear: Pakaian yang digunakan untuk acara formil.
 Extra Wide Leg: Satu tipe atau style celana yang didesain agar lebih muat untuk
pinggul, paha, lutut dan hem yang agak lebar.
 
F

 Fast dye : Bahan pengental yang dicampur dengan pewarna sandye menghasilkan
sablonan tidak timbul.
 Fast track : Sepatu dengan bagian tumit terbuat dari karet.
 Fiston : Salah satu dari nama tusuk hias.
 Fitting : Proses mengepas busana sebelum pakaian selesai keseluruhan / pakaian resmi
digunakan.
 Four in hand : Cara mengikat dasi yang menghasilkan simpul asimetris.
 Flanel : Salah satu jenis bahan wol yang permukaannya sangat berbulu.
 Flat shoes : Sepatu dengan hak datar.
 French-cuff (double cuff) : Model manset lengan dengan lipatan balik.
 Fringe bag : Tas model indian, ada rumbai-rumbainya.biasanya terbuat dari kulit.
 Fabric : Tekstil yang ditenun, dirajut, direnda, atau diikat menggunakan benang wol atau
benang biasa.

 Fad : Fashion atau suatu budaya/kultur yang menjadi sangat populer dalam waktu yang
sangat pesat. Biasanya waktu terkenal sebuah “fad” hanya berlangsung sebentar, lalu
akan kehilangan masa terkenalnya dalam waktu yang sangat drastis.
 Fashionista : Orang yang sangat mengkuti fashion, atau bisa juga disebut fashion-savvy.
Orang-orang ini sangat terlibat dalam dunia fashion.
 Fatigues : Baju tempur militer.
 Fedora : Topi yang terkenal pada tahun 50an. Terbuat dari bulu kempa yang sangat
halus. Topi ini memiliki lipatan di tengah atas.
 Fez : Topi yang berbentuk seperti kerucut tanpa ujungnya ini berasal dari Fez, Moroko.
Panggilan lainnya adalah tarboosh. Warnanya merah dan memiliki tali hitam
disampingnya.
 Fishnet : Adalah pola fishnet biasanya dipakai oleh banyak stockings. Fashion statement
ini sangat terkenal pada akhir tahun 70an, saat gerakan Punk di London memiliki
popularitas tinggi.
 Fishtail : Tambahan dari suatu dress yang menjadi ‘ekor’ berbentuk kipas. Biasanya
dipakai untuk pesta formi di malam hari.
 Fit and Flair : Adalah style suatu dress yang dibagian atasnya sangatlah pas pada badan
kita, namun berkuar dari pinggang ke bawah.
 Flannel : Hampir mirip dengan handuk, flannel adalah tumpukan kain pendek, celana
pendek yang dibuat dengan flannel sangat populer pada tahun 70an untuk olahraga.
 Flippy : Dress atau mini skirt yang mempunyai aksen “melambai” dan ruffles.
 Floral : Bahan yang memiliki motif bunga.
 Footwear : Sepatu yang sampai ke pergelangan kaki, digunakan untuk melindungi kaki
dan memiliki style yang sangat banyak dan terbuat dari banyak macam bahan.
 Fragrance : Parfum yang terbuat dari essential oils, memiliki aroma yang sangat enak.
 Fit and Flair : Style suatu dress yang dibagian atasnya sangatlah pas pada badan kita,
namun berkuar dari pinggang ke bawah.
 Fluted : Lengan baju panjang yang berkuar di pergelangan tangan.
 Faux fur : Istilah ini dari Perancis.

 
G

 Gabardine : Salah satu jenis bahan wol.


 Ganden : Alat pemukul dari kayu.
 Garis Empire : Garis hias yang melebar terdapat dibawah dada.
 Garis Princess : Garis dari bahu atau tengah ketiak sampai panjang baju.
 Garment : Satu pakaian yang terbuat dari beberapa jenis bahan dan kancing.
 Garter : Kain yang digunakan untuk menopang stocking.
 Gawangan : Tempat untuk membentangkan mori pada waktu membatik tulis.
 Geblogan (piece) : Satu gulung kain yang sudah ditentukan oleh pabrik yang untuk
tekstil biasa dari masing-masing pabrik tidak selalu sama panjangnya.
 Geometric : Desain yang dasar polanya adalah bentuk sederhana seperti lingkaran,
kotak, segitiga, atau trapezoid.
 Georgette : Busana yang terbuat dari bahan tipis dan berkerut, terlihat ringan dan ‘jatuh’
saat digunakan.
 Gingham : Kain katun yang sangat ringan, biasanya bermotif kotak-kotak. Biasanya
menggunakan kombinasi warna putih, merah, hijau atau biru.
 Glam : Musik yang sangat berhubungan dengan fashion yang datang pada awal tahun
70an. Pakaian pada tahun ini memiliki warna yang menyala, yang digunakan dengan
sepatu platform dan jas berglitter!
 Gunmetal : Warna logam campuran pada tahun 1890an. Dibuat dari 90% tembaga dan
10% timah

 Halter-neck : Atasan untuk wanita yang talinya bertemu dibelakang leer.


 Harem Pants : Celana yang agak kedodoran yang ketat dibagian pergelangan kaki, baju
berasal Turki ini terkenal untuk menari perut atau ‘belly dancing’.
 Harris Tweed : Wol yang tebal dan halus yang sering digunakan untuk coat atau jaket
untuk pria dan wanita.
 Hats : Atau topi digunakan diatas kepala.
 Haute Couture : Fashion ini sangat eksklusif dan biasanya dibuat untuk masing-masing
individu
 Heels : Bagian dari sepatu yang ditambahkan untuk memberikan sepatu tinggi yang lebih
dengan cara mengangkat bagian belakang suatu sepatu hingga tidak lagi menginjak tanah.
 Hem : Ujung suatu pakaian yang dilipat dan dijahit agar potongan ujung suatu bahan
tidak koyak dan kencang.
 High Waist : Model celana atau rok yang jatuh pada bagian atas pinggang, memberi
kesan langsing dan tinggi. Cocok untuk yang berkaki kurang jenjang.
 Hipster : Style suatu rok atau celana yang pita pinggangnya jatuh tepatnya di bagian
bawah pinggul bukan di pinggang.
 Hosiery : Bahan yang ketat yang digunakan untuk kaki.
 Hounds-tooth : Pola tekstil yang biasanya berwarna hitan dan putih memiliki bentuk
dengan empat sisi, biasanya digunakan untuk baju bagian luar, jaket dan rok.
 Haute couture : Pembuatan busana tingkat tinggi.
 Henley Shirt : Atasan tanpa kerah namun berkancing.
 Huarache : Sendal ber-heels pendek yang di atasnya ada aksen tali menyilang dari kulit

 
I

 Inseam : Lapisan dari sebuah celana atau celana pendek dari selangkangan sampai
dengan Hem bagian bawah.
 Inset : Sepotong bahan yang disisipkan dalam sebuah pakaian untuk pengepasan (fitting)
atau untuk maksud dekoratif.
 Interfacing (lapisan dalam) : Bahan yang dipasangkan diantara pakaian dan lapisan
singkap (facing) untuk memberikan kekuatan, badan, dan bentuk.
 Intercontinental (bahan pelapis antara) : Bahan yang cocok atau pantas diletakkan
diantara pakaian dan bahan pelapis dalam (vuring/Lining) untuk menambah kehangatan
dan bentuk.
 Inverted pleats (lipit handap) : Lipit dua sisi yang membalik (saling berhadapan) satu
dengan lainnya yang membentuk lipit kotak pada bagian buruk kain

 
J

 Jabot collar : Model kerah berdiri yang memiliki lipatan, kerutan atau renda di bagian
dada.
 Jaket : Pakaian yang memiliki kancing atau ritsleting di bagian depan. Fungsinya untuk
melindungibdan dari angina tau hawa dingin.
 Jacquard weaving : Teknik tenunan dimana beberapa bagian dari tetunannya lebih
muncul dari pada yang lainnya.
 Jeans : Celana yang dibuat dari bahan denim maupun kain katun twill.
 Jegging : Gabungan antara kata “jeans” dengan “legging”. Celana ketat untuk perempuan
yang bentuknya mirip dengan celana jeans.
 Jersey : Bahan yang ditenun, biasanya dibuat dari bahan wol, kataun, atau serat sintesis.
 Jodhpurs : Model celana yang ketat di kaki bagian bawah tapi melebar di bagian lutut ke
atas. Celana ini digunakan untuk menunggang kuda.
 Jogger pants : Model celana dan bagian pinggang dan ujungnya elastis karena ujungnya
di pasangi karet. Bagian pinggangnya sempit dan bagian kakinya lebih luas lalu
menyempit dibagian bawahnya.
 Jelly Shoes : Sepatu yang dibuat dari bahan plastic Pvc. Sepatu ini memiliki berbagai
macam warna dan kadang ditambahi dengan glitter.
 Jene Sais Quoi : Kualitas memuaskan yang sudah digambarkan.

 
K

 Kampuh Kostum : Kampuh yang diselesaikan dengan mesin pada bagian buruk,
kemudian tirasnya diselesaikan dengan tangan.
 Kain bagi/strimin : Kain yang anyaman lungsi dan pakannya renggang/jarang, sehingga
seratnya mudah dihitung.
 Kain Kaca : Kain yang transparan atau tembus pandang.
 Kalengan : Hasil dari proses batik hanya diberi warna biru.
 Kelim : Semacam penyelesaian akhir kain dengan dijahit tangan.
 Kemplong : Alat pemukul dari kayu dengan alas kayu.
 Kertas Asturo : Bahan yang digunakan untuk membuat gambar/motif berlubang.
 Klok : Model pakaian yang menyerupai lingkaran.
 Klowong : Bentuk atau gambaran pokok yang dibuat dengan menggunakan canting dan
lilin klowong.
 Kodatrace : Bahan yang digunakan sebagai film diapositif, yaitu untuk memisah motif
tiap warna sebelum diaduk.
 Kop : Lengan yang bermodel kerut dibagian atasnya.
 Krielzoom : Semacam penyelesaian akhir kain dengan bentuk silinder kecil.
 Kupnat : Garis lipit pantas pada pinggang suatu busana
 Kuwuk : Rumah binatang kerang.

 
 
L

 Lace-up : Sepatu yang memiliki lidah dan tali.


 Lame : Bahan yang mengkilat yang terbuat dari benang emas atau silver.
 Lapel : Dua kain berbentuk segitiga yang menjadi ekstensi dari sebuah kerah jaket.
 Leather : Bahan yang terbuat dari kulit berbagai binatang, biasanya kerbau, sapi, domba,
kambing atau babi.
 Leg Warmers : Kaus kaki rajutan yang digunakan disekeliling kaki bagian bawah
sampai pergelangan kaki. Biasa dipakai oleh penari balet untuk melindungi kaki dari
hawa dingin.
 Line : Bagian-bagian dari suatu pakaian yang digunakan untuk memberikan deskripsi
atas bentuk dan penampilannya.
 Lingerie : Pakaian yang digunakan wanita untuk pakaian dalam. Bahan yang digunakan
biasanya adalah sutera, katun, satin, polyester atau nilon.
 Lipitkup : Garis lipatan untuk membentuk tubuh wanita
 Loafer : Sepatu tanpa tali.
 Logo : Simbol grafis yang digunakan untuk menjadi perwakilan suatu perusahaan,
produk, pelayanan atau industri.
 Look Book : Publikasi yang memperlihatkan style-style yang berbeda-bedaatau ide-ide
kreatif dan inspiratif.
 Long John : Celana dalam pria yang panjangnya semata kaki.
 Long Sleeves : Lengan panjang
 Lusi/lungsi/lungsin : Benang yang memanjang searah panjang kain.
 Lycra : Serat spandex yang sering diaplikasikan pada baju renang, kaus kaki atau
underwear

 
M

 Maat Kontrol : Ukuran untuk mengontrol pola agar sesuai dengan bentuk tubuh,
terutama tinggi dan rendahnya bahu. Diukur dari ujung bahu sampai tengah pinggang
depan.
 Management Contingency Skill : Keterampilan mengelola kemungkinan/ketidak aturan
(solusi dalam menemukan masalah).
 Manset : Ujung lengan kemeja yang dibuat lebih kaku dan berkancing.
 Manutex : Agar-agar rumput laut yang tidak berwarna dan tidak mewarnai bahan,
digunakan sebagai pengental zat warna dalam bentuk serbuk seperti zat warna reaktif
atau dispersi.
 Matroos : Kerah kelasi yang mempunyai bentuk segi empat lebar di bagian belakang dan
segitiga di depan.
 Maxi dress : Baju/rok panjang yang lebar membentuk silouet huruf A, biasanya tanpa
lengan.
 Mbironi : Menutup pada bagian motif yang akan tetap berwarna biru atau putih.
 Measurement : Ukuran.
 Medel : Memberi warna biru pada batikan.
 Meja Afdruk : Meja yang dilengkapi lampu neon dan diatasnya menggunakan kaca
bening sehingga sinar tembus ke benda yang akan diafdruk.
 Meja Gambar : Meja yang digunakan untuk membuat desain motif untuk cetak saring
dan untuk memindah gambar ke kodatrace.
 Meja Sablon : Meja untuk menyablon kaos atau lembaran yang ukurannya kecil,
dilengkapi dengan klem penjepit dan dapat diputar, cukup untuk 4 screen.
 Melorod : Menghilangkan lilin secara keseluruhan dalam air mendidih.
 Memarker : Membuat rancangan bahan sesuai ukuran sebenarnya
 Mencipta : Memuat sesuatu yang belum pernah ada yang sesuai dengan keinginan
seseorang.
 Mencolet : Menggambar dengan kuas di atas kain dengan menggunakan pasta sablon.
 Menembok : Menutup motif dengan lilin yang akan tetap berwarna putih.
 Mengemplong : Memukul berulang-ulang dengan ganden bertujuan meratakan
permukaan Mori.
 Mengetel/meloyor : Mencuci mori dengan bahan minyak nabati dan bahan alkali.
 Menyoga : Memberi warna coklat pada batikan.
 Merengga : Merubah bentuk-bentuk dari alam menjadi sebuah hiasan.
 Merining/mengesik : Menutup dengan llin pada bagian motif tertentu yang akan tetap
berwarna putih dan biru.
 Mesin Jahit Kabinet : Mesin jahit yang tertutup menyerupai meja/kotak.
 Midangan : Alat untuk meregangkan kain pada waktu menyulam, yang terbuat dari kayu
atau plastik, berbentuk lingkaran, terdiri dari dua bagian yaitu lingkaran dalam, lingkaran
luar dan memiliki baut.
 Mlampah Sareng : Cap-capan motif menggunakan dua cap berjalan berdampingan.
 Model : Peragawati/pemesan/pelanggan
 Money Clip : Logam yang didesain untuk menjepit uang kertas.
 Motif : Gambaran bentuk yang merupakan sifat dan corak suatu perwujudan.
 Mubeng : Berputar.

 
N

 Naad : Ketepatan tempat atau posisi sambungan.


 Neckline : Garis leher
 Ngawat : Membentuk suatu garis lilin bekas canting tulis yang baik (seperti kawat).
 Ngerok/ngerik : Membuka lilin batik pada motif tertentu dengan alat kerok.
 Nglorod : Melorod atau menghilangkan lilin batik pada kain dengan cara di rebus
 Nglowong : Pelekatan lilin yang pertama pada mori mengikuti gambar pola.
 Ndasari : Memberi warna dasar.
 Nyareni : Dalam pencelupan dengan soga Jawa berarti mencelup dalam larutan kapur.
Pencelupan pada umumnya berarti fiksasi.
 Nyocoh : Membuat lubang-lubang dengan menggunakan alat yang kecil runcing (dari
jarum) dikerjakan berulang-ulang.
 Natural Fibres (Serat Alami) : Serat baju yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan
hewan yang dapat dipintal menjadi benang seperti wol, sutra, katun linen, dan rami.
 Neoprene : Karet sintetis yang digunakan untuk pakaian selam dan pakaian olahraga air
lainnya. Memiliki model yang ketat sehingga dapat menahan panas tubuh.
 Nylon : Bahan yang kuat ringan dengan sifat elastis digunakan untuk pakaian dan barang
lainnya.

 
O

 Siluet O : Memiliki bentuk yang bulat menyerupai bentuk bola.


 Organdi : Kain kapas yang paling transparan dan kaku. Dan karena teksturnya yang kaku
itu menjadikan kain ini rentan terhadap kerutan, namun banyak kain organdi diberi
finishing bebas-kerut (bellmanizing) untuk mengatasi hal tersebut.
 Kain Oxford : Merupakan jenis bahan kain tekstil bertekstur rata yang biasa digunakan
untuk membuat kemeja, seragam kerja, dan seragam sekolah.
 Kain Oscar :  Bahan sintetis yang memiliki struktur dan bentuk menyerupai kulit.
 Offshoulder : Sama dengan bateau (Garis leher arah melebar,bisa disebut juga garis
leher perahu.garis leher ini memberi kesan lebar pada dada) hanya saja lebih lebar,karena
garis leher ini di mulai dari puncak lengan dan membentuk seperti perahu dan terdapat
variasi di sekelilingnya.
 Obat peka cahaya : Larutan pokok dalam proses afdruk screen, merupakan campuran
antara emulsi dan sensitizer (kromatin dan emulsi).
 OpaqueInk: Tinta Cina untuk menggambar memisahkan motif tiap warna pada kertas
HVS/kalkir atau kodatrace dengan menggunakan kuas. OpaqueInk untuk menggambar
memisahkan motif tiap warna pada kodatrace.
 Overcoat: Mantel.
 Oversizebelt: Ikat pinggang yang lebarnya ekstra lebar(sekarang ini dipergunakan di
bawah payudara).

 
 
P

 Padding : Bantalan bahu


 Palet : Tempat untuk mencampur cat poster /tinta warna dalam proses desain
 Pendedel : Alat yang di gunakan untuk melepas jahitan
 Papan Landasan : Terdiri dari triplex yang di lapisi busa dan blangket sebagai landasan
pada penyablonan T- shirt atau kain.
 Pashmina : Selendang lebar dengan bahan tenun dari persia
 Patcwork : Suatu tehnik dalam membuat kerajinan textile dengan menggunakan
potongan-potongan kain /perca dan di gabungkan dengan cara di jahit.
 Pattern Making : Pembuatan pola
 Pelanggan : Pemesan/konsumen/kolega
 Penyucukan : Memasang benang pda gun dan sisir
 Perca : Sisa-sisa guntingan kain yang ada setelah membuat karya kerajinan textile
 Pilot Case : Tas berbentuk boks keras ,biasa di pakai para pilot.dan hanya bisa di buka
pada bagian atasnya saja.
 Pique Vest : Kompi yang biasa di kenakan dengan busana white tie
 Plooi : Lipit searah
 Puff : Lengan bermodel kerut di bagian pangka dan ujungnya
 Peterpan Collar : Kerah kecil yang berbentuk bundar
 Portofolio : Tempat arsip, bentuknya tipis
 Pressing : Penyetrikaan busana atau bahan textile
 Pullover : Bahan rajut tanpa kancing
 Pump : Sepatu hitam yang di kenakan dengan busana black tie ,tanpa tali dan biasanya di
hias sebuah pita sutera di depan.
 Polo Shirt : Kemeja kaus berkerah
 Piqneer : Tusuk tulang ikan yang di buat pada viver atau kerah mantel wanita.
 Parka : Jaket tebal penahan dingin yang bagian furingnya menggunakan bulu dan
memiliki penutup kepala.
 Peasant : Biasanya aksen-nya mengembug pada busana yang sering di sebut model
busana balon
 Patchwork : sering di aplikasikan dengan kain pasta atau tambal sulam pada busana
yang di kenakan

 
 
 
Q

 Quited : Teknik Pelapisan yang di lapisi oleh lapisan kapas diantara dua lapisan kain, di
antara pola jahitan.
 Quilting : Metode jahit tumpuk yang biasanya terdiri atas tiga lapis dengan jahit tindas
membentuk pola di lapis teratas.
 Quality Control : Pengawasan mutu pada bahan.

 
R

 Ruffle Crop Top : Istilah untuk atasan lengan panjang dengan aksen lipat di bagian
depan dan bagian belakang lebih panjang
 Ready To Wear : Kebanyakan busana yang kita lihat dibutik.
 Rayon : Busana dengan menggunakan serat sintesis dari kayu. Teksturnya halus daya
absorbsinya tinggi dengan permukaan berkilau dan busana ini bisa dijadikan sebagai
pengganti sutera
 Round Neck : Kerah bulat / lonjong
 Ruffle : Busana dengan akses kerut
 Rompok : Hiasan tepi dengan kumai serong yang terlihat dari luar dan dalam dengan
ukuran yang sama
 Rain Coat : Jas hujan
 Robe : Jubah
 Rugby Shirt : Kemeja rugby

 Skiny Jeans : Celana panjang jeans/denim yang potongannya ketat


 Short Sleves : Lengan pendek
 Scarf : Hiasan leher dari kain tipis, lebih difungsikan sebagai pemanis penampilan
 Syal/shawl : Selendang panjang yang tebal/rajut yang difungsi utamanya mengusir
dingin
 Stiletto : Sepatu yang hak nya lancip dan tinggi
 Sneakers: Sepatu yang memiliki tali banyak dan fungsinya sebagai fungsi gaya dan
kenyamanan.
 Skinny Belt : Ikat pinggang yang lebarnya kecil
 Serabut Sintetis : Serabut buatan
 SOP: Standar Operasional Prosedur.
 Standar: Level/tingkat yang digunakan untuk mengukur unjuk kerja yang dapat diterima.
 Sillhoutte : Bayangan atau garis luar dari pakaian
 Serip: Hiasan dengan lapisan menurut bentuk yang dijahit kearah luar
 Satin : Bahan tradisional yang memiliki permukaan mengilap, sering dipakai untuk
pakaian pesta.
 Seam : Garis jahitan yang terbentuk akibat dua potong kain dijahit menjadi Saturday.
 Season : Sebuah periode waktu pada musim pada tahun tersebut yang menghasilkan
koleksi-koleksi yang sesuai dengan musim tersebut.
 Shape (Bentuk) : Berbagai macam model baju yang sesuai dengan bentuk tubuh.
 Sheer : Bahan yang tipis atau semi transparan yang dirajut dengan sangat halus, sering
digunakan untuk menghasilkan celana ketat, legging dan stoking atau juga lingerie dan
blus
 Shoes : Alas kaki yang panjangnya dampai mata kaki, digunakan untuk melindungi kaki
dan dibuat degan berbagai model dan bahan seperti dari kulit, plastic, karet, maupun
berbahan kanvas
 Silhouette : Bentuk yang tercipta dari pakaian saat dikenakan.
 Spaghetti Strap : Pakaian dengan tali yang sangat tipis di bagian bahu, contohnya seperti
camisoles, cocktail dresses, dan gaun malam.
 Spandex : Bahan sintetis, terlihat mengkilap, biasanya digunakan pada baju olahraga
seperti pada baju renang, baju ketat, dan kaus kaki
 Stole (Selendang) : Berbentuk seperti pita yang terbuat dari kain atau syal yang
dikenakan di sekitar pundak atau dibiarkan jatuh ke badan. Contohnya seperti selendang
bulu.
 Stripe : Sebuah pita atau garis lurus yang berbeda warna pada satu bahan.
 Suit (Setelan Jas) : Satu setel pakaian yang dibuat dalam pabrik yang sama dan didesain
untuk dipakai secara bersamaan

 
T

 Tail Coat : Busana Formal berupa jas hitam yang pada bagian belakangnya sepanjang
lutut. Kerahnya dibuat dari sutera atau satin hitam. Pantalonnya diberi dua garis vertikal
dari sutera atau satin hitam.
 Tailored : Jahitan, penjahit atau busana untuk pria. Jahitan busana pria (tailor-made lebih
banyak digunakan untuk pria dan dress making untuk wanita)
 Tali Garapan : Tali bagian kanan dan kiri.
 Tali Taruhan : Tali pada bagian tengah.
 Tapak Lilin : Bekas goresan lilin pada canting.
 Tapestry Loom : Alat berupa kerangka untuk membuat anyaman karya tapestri.
 Telusupan : Alat untuk membantu memasukkan benang pada jarum.
 Tembokan : Bentuk dan bidang yang akan berwarna putih ditutup dengan lilin tembok.
 Tenun Kepar : Anyaman pada tenun yang bentuknya silang miring/bergaris-garis
miring.
 Tenun Polos : Anyaman pada tenun yang bentuknya datar, yaitu benang pakan mengisi
benang lusi/lungsi dengan hitungan sama.
 Teropong Pipih : Alat untuk tempat benang pakan pada teknik tenun.
 Terusan : Pembatikan pada permukaan sebelah.
 Triming : Pembersihan sisa-sisa benang pada produk busana sebelum dipress dan
dikemas.
 Trubenys : Kain pengeras untuk kerah.
 T-Shirt : Busana kaus berlengan pendek, tanpa kerah.
 Tubrukan : Bergeser satu langkah ke kana atau satu langkah ke muka.
 Tudung jari : Alat untuk melindungi jari dari jarum pada saat menjahit tangan.
 Tumpangan : Proses pewarnaan di atas warna yang telah ada.
 Tunik : Pakaian yang panjang blusnya sampai diatas lutut.
 Turunan warna : Tingkatan dalam satu warna, dari warna yang terang mengarah ke
warna yang gelap.
 Turtleneck : Kerah yang menutupi seluruh leher dan dapat dilipat setengahnya sampai
setinggi jangut. Kerah tinggi seleher (biasanya pada kaos/t’shirt).
 Tusuk Piqneer : Tusuk tulang ikan yang dibuat pada river atau kerah mantel wanita.
 Tuxedo : Setelan jas dan pantalon hitam atau biru kelam dengan kemeja putih dan dasi
kupu-kupu. Kelepak jasnya dari sutera atau satin. Pantalonnya diberi garis vertikal.

 
U

 U- Shaped Neckline : Garis leher yang berlekuk berbentuk seperti huruf U atau
berbentuk seperti bentuk sepatu kuda. Pas untuk yang berleher pendek karena membuat
kesan leher menjadi lebih panjang.
 Underwires : Sejenis kawat kaku yang berbentuk seperti huruf U, biasa digunakan pada
bagian dasar bra.
 Utilitarian : Pakaian yang mengutamakan tujuan fungsional, seperti untuk memberikan
kehangatan, untuk melindungi tubuh, atau untuk kegunaan lainnya.
 Unit Kompetensi : Komponen berbeda dalam standar kompetensi.
 Ulano 5 : Bahan untuk menghapus obat peka cahaya pada screen yang sudah tidak
digunakan.
 Ulano 6 : Bahan untuk menghapus bayangan pada screen.
 Unity : Prinsip desain yang menitikberatkan pada adanya pengulangan suatu macam
warna, garis, atau, bentuk.
 Undergarment : Busana dalam yang membantu membentuk tubuh..
 Underwear : Busana dalam yang longgar.
 
V

 Variasi : Bentuk yang bermacam-macam.


 V-neck : Potongan leher berbentuk V. Garis/kerung leher berbentuk V.
 Vest (rompi) : Busana tanpa lengan yang membalut kemeja. Baju luar tanpa lengan baik
rajutan maupun tenun.
 V-shaped Neckline : Garis potongan leher pada pakaian yang berbenuk seperti huruf V.
 Variegated : Sebuah pakaian yang diproduksi massal dengan benang berwarna berbeda
atau corak, tanda, atau patch warna yang berbeda.
 Velour : Mirip dengan beludru, berbahan lembut. Digunakan untuk baju olahraga.
 Velvet : Bahan yang lembut bila disentuh.
 Vent : An opening in the fabric that allows for greater movement.
 Vintage : Sebuah model pakaian yang terinspirasi dari tren yang sebelumnya ada.
 Vogue : Trend fashion terkini.

 
W

 Wedges : Sepatu sandal bersol tebal dan ringan


 Wajik : Motif berbentuk jajar genjang
 Wanten : Pewarna pakaian
 Wedges : Sepatu (untuk wanita) yang memiliki haktebal pada keseluruhan telapak kaki
 Waistcoat : Pakaian tanpa lengan dengan bentuk potongan yang lurus sampai pinggang
dengan kancing di depan.
 Weave : Pola menggabungkan benang yang biasa terjadi pada saat pembuatan kain
dengan menggunakan alat tenun.
 Wide Leg : Mengacu pada model yang biasa digunakan pada celana jeans dimana
memiliki potongan kaki yang sngat besar..
 Wool : Jenis serat kain yang berasal dari bulu domba dan binatang lainnya yang berasal
dari binatang ternak lainnya seperti kambing, kelinci, dan alpacas.
 Waskom : Tempat air yang bagian bibir atas lebih lebar dan biasanya dibuat panci.
 Wedelan : Proses memberi warna biru pada proses membatik.
 Wedges : Sepatu sandal bersol tebal dan ringan.
 Wedges Shoes :Sepatu yang memiliki hak depan samapi belakang tebal.
 White Tuxedo : Modelnya sama dengan tuxedo hitam, tapi jasnya berwarna putih atau
beige. Pantalonnya berwarna hitam
 Windsor : Cara mengikat dasi yang menghasilkan simpul simetris.
 Wings Collar : Model kerah kemeja putih berbentuk segi tiga kecil, dikenakan bersama
dasi kupu-kupu.

 
X
 X-ray Fabrics : Kain tipis dengan efek tembus cahaya
 X-Line : Figur wanita – pinggang kecil, penekanan pada bahu dan hem penuh mengikuti
bentuk huruf ‘X’

·         XL : Ukuran baju Xtra Large yang berarti ekstra besar yang biasanya digunakan pada
seseorang yang memiliki badan yang besar atau bisa juga ukuran baju XL digunakan untuk mode
busana seperti yang sedang nge trend di korea atau western·         XXL : Ukuranbaju Xtra Xtra
Large yang berarti ekstra ekstra large yang digunakan pada seseorang yang memiliki ukuran
tubuh lebih besar dari XL.
Y
 

 Yarn : Serat panjang yang digunakan untuk memproduksi tekstile atau bahan rajutan
lainnya.
 Yoke : Teknik menjahit dengan memberikan potogan jahitan pada bagian atas kemeja,
celana, atau rok.
 Yanky : Celana yanky, panjangnya sampai betis

 
Z

 Zeitgeist : Kecenderungan moral dan intelektual pada era tertentu.


 Zig-zag : pita bika-biku, dapat dipakai untuk hiasan busana maupun lenan rumah tangga
 Zipper : tutup Tarik/ ritsluiting.
 Zipper Foot : sepatu untuk memasang ritsluiting.
 Zipper Pull : Merupakan aksesori pakaian yang terbuat dari bahan metal yang
merupakan alat untuk membuka-tutup ritsleting.

Anda mungkin juga menyukai