Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“ Pameran Busana ”

Dosen Pengampu : Dra.Nurhayati

Disusun oleh :

Devi Ayu Butar – Butar ( 5183143010 )

Elsa Mayora Malau ( 51833143017 )

Kartika Tresia Siagian ( 5183343012 )

PROGAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA BUSANA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah senantiasa memberkati dalam
menyelesaikan Makalah Pameran Busana, adapun tugas ini dikerjakan untuk memenuhi mata
kuliah Pameran Busana. Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya tetapi
mungkin masih ada kekurangan-kekurangan untuk mencapai kesempurnaan.

Kami selaku penulis menerima berbagai kritikan yang sifatnya membangun agar Makalah
ini menjadi lebih baik lagi. Selanjutnya, kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat serta menambah wawasan bagi para pembaca. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan.

Medan, September 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Karlyle; “Pakaian adalah perlambang dari jiwa. Pakaian tidak dapat dipisahkan dari
perkembangan sejarah kehidupan dan budaya manusia”. Dengan kata lain, fashion dapat
diartikan sebagai kulit segi sosial yang mengandung pesan dan juga cara hidup individu maupun
komunitas tertentu yang menjadi bagian dari kultur sosial. Di samping itu, fashion juga bisa
menunjukan identitas dari pemakainya. Oleh karena itu, wajar jika banyak kalangan yang
menjadi sangat peduli dengan mode yang mereka kenakan. Sebab hal ini dianggap bisa
berdampak pada nilai diri mereka dihadapan publik. Hal tersebut tentunya menjadi salah satu
alasan mengapa fashion menjadi sangat penting dalam perkembangan kehidupan manusia.
Berdasarkan pada sejarah perkembanganya, fashion merupakan suatu lambang dari terjadinya
fase perubahan budaya dalam suatu kelompok.

Selain itu, fashion juga bisa menjadi ukuran untuk menentukan status sosial dan lain
sebagainya. Pada awal tahun 1000 Masehi, fashion di Eropa bergaya klasik dengan ciri khas
seperti baju berukuran besar. Hal ini tidak terlepas dari adat dan budaya Eropa pada masa itu,
yang menjunjung tinggi nilai kesopanan. Sedangkan pada zaman modern sekarang ini, nyaris
setiap bangsa dan negara seperti sedang berlomba-lomba menciptakan trend-nya masing-masing.
Umumnya, setiap negara memiliki ciri khas, presepsi dan pandangan yang berbeda mengenai
fashion. Sehingga perkembangan desain fashion juga menjadi tidak terbatas.

B. Rumusan Masalah

 Pengertian dari pameran

 Tujuan dari pameran secara umum

 Fungsi dari pameran

 Manfaat dari pameran


 Tahap perencanaan pameran

 Tahan persiapan pameran

C. Tujuan
 Agar dapat mengetahui pengertian dari pameran
 Agar dapat mengetahui tujuan di adakanny pameran secara umum
 Agar mengetahui apa fungsi dari pameran
 Agar kita dapat mengetahui manfaat dari pameran
 Agar kita dapat mengetahui tahap perencanaan pameran
 Agar dapat mengetahui tahap persiapan pameran
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pameran

Secara etimologis, kata pameran atau eksibisi diadaptasi dari bahasa Inggris yaitu exhibition.
Secara sederhana, eksibisi adalah pertunjukan, peragaan, atau tontonan. Secara umum,
pengertian pameran adalah suatu kegiatan atau acara di mana satu atau lebih penjual
memamerkan produknya (barang atau jasa) kepada sekelompok konsumen atau calon pembeli.

Pendapat lain mengatakan, pengertian pameran adalah suatu kegiatan yang menyajikan
karya seni atau produk tertentu untuk dikomunikasikan pada khalayak sehingga dapat diapresiasi
oleh masyarakat secara luas. Kegiatan pameran memiliki karakteristik tertentu yang
membedakannya dengan acara lainnya, antara lain;

 Pameran merupakan cara mengkomunikasikan suatu informasi secara kompleks, intuitif,


visual, dan jelas.
 Dalam pameran terjadi komunikasi langsung secara dua arah antara penyelenggara
dengan publik.
 Kegiatan pameran pada umumnya menarik bagi masyarakat umum sehingga sering
digunakan perusahaan sebagai ajang pencitraan kepada publik.
 Pameran merupakan kegiatan publik yang komprehensif berskala besar sehingga
berpotensi menjadi berita.

Dengan kata lain, kegiatan pameran adalah suatu bentuk promosi yang dilakukan oleh
produsen, organisasi, atau perkumpulan tertentu dengan menampilkan display produk kepada
calon pembeli atau relasi.

B. Tujuan Pameran
1. Tujuan Komersial
Kegiatan pameran untuk tujuan komersial adalah suatu aktivitas pameran yang bertujuan
agar karya yang dipamerkan dibeli pengunjung sehingga penyelenggara pameran
memperoleh keuntungan. Mereka yang terlibat dalam pameran juga dapat menjual produk
mereka ke konsumen yang tepat. Selain itu, perusahaan dapat mengakses konsumen secara
individual dengan efektif dan efisien.
2. Mengumpulkan Informasi
Melalui kegiatan pameran, semua pihak dapat mengumpulkan dan memahami tren yang
sedang berkembang di suatu industri. Dengan begitu, maka pihak-pihak yang terlibat dalam
kegiatan pameran dapat lebih memahami industri yang menjadi bidang bisnisnya.
3. Tujuan Kemanusiaan
Kegiatan pameran untuk kemanusiaan adalah suatu aktivitas pameran yang bertujuan
untuk kepentingan pelestarian, pembinaan, nilai-nilai, serta pengembangan hasil karya seni
budaya yang ada di masyarakat.
4. Tujuan Sosial
Kegiatan pameran untuk tujuan sosial adalah suatu aktivitas pameran yang bertujuan
untuk kepentingan sosial. Dalam hal ini, hasil penjualan tiket maupun produk dalam
pameran akan disumbangkan untuk kepentingan kegiatan sosial
C. Fungsi Pameran
1. Fungsi Edukasi
Fungsi pameran yang bermanfaat untuk mendidik dan melatih masyarakat dalam
memahami makna keahlian rohani manusia. Hal ini sangat bermanfaat karena dapat
membantu menyeimbangkan ingatan dan pandangan manusia terhadap sekitarnya.
2. Fungsi Apresiasi
Fungsi pameran yang bermanfaat sebagai media dalam menyampaikan inspirasi para
seniman sehingga para pengunjung dapat memberikan apresiasi kepada seniman dan
karyanya.
3. Fungsi Prestasi
Fungsi pameran yang membantu memacu para pencipta seni untuk berprestasi dan
menghasilkan suatu karya yang menginspirasi.
4. Fungsi Rekreasi
Fungsi pameran yang bermanfaat sebagai media untuk relaksasi dan melepaskan diri dari
tekanan kegiatan sehari-hari yang menguras banyak energi dan pikiran.
D. Manfaat Pameran
 Sebaga sarana bagi para seniman dan pencipta karya untuk menumbuhkan dan
meningkatkan kemampuan dalam membuat suatu produk atau karya seni yang
berkualitas.
 Sebagai sarana bagi masyarakat luas untuk menumbuhkan dan meningkatkan
kemampuan dalam mengapresiasi hasil karya orang lain.
 Membantu masyarakat luas agar lebih mampu dalam menilai atau mengevaluasi suatu
hasil karya secara objektif.
 Memberikan lebih banyak pengalaman bagi para pencipta produk atau karya seni.
 Sebagai sarana untuk melatih masyarakat dalam hal merencanakan dan
menyelenggarakan suatu kegiatan.
 Sebagai sarana untuk relaksasi dan penyegaran jiwa.
E. Tahap Perencanaan Pameran
1. Menyusun Kepanitiaan Penyelenggaraan Pameran.
Suatu pameran atau pargelaran yang baik untuk saja membutuhkan sistem yang baik pula
pengorganisasiannya terarah, mulai dari susunan kepanitiaan rangkaian jadwal kerja dan
kegiatan sampai pelaksanaan pameran yang telah direncanakan. pengorganisasian seperti ini
hanya mungkin terjadi apabila dikelola oleh Sistem organisasi yang tertata. keorganisasian
untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat insidental dan sementara seperti pameran atau
pagelaran ini disusun dalam bentuk panitia. susunan kepanitiaan sebuah pameran busana
setidaknya harus terdiri dari:
 Penanggung jawab kegiatan.
 Penasihat dan Pembina kegiatan yaitu dosen pengajar pameran busana.
 Ketua panitia beserta wakilnya.
 Sekretaris dan wakilnya.
 Bendahara dan wakilnya.
2. Menentukan Tema Pameran.
Tema merupakan titik pusat yang mewarnai serta menjiwai seluruh kegiatan dan proses
kreasi dalam sebuah pameran. Dengan kata lain tema adalah jiwa dari suatu kreasi.
Penentuan tema ini akan dapat dilakukan dengan cara memberikan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang dapat dijadikan pedoman berikut ini.
 Dalam rangka Apakah kegiatan pameran itu diselenggarakan?
 Bagi Siapakah pemeran itu dilaksanakan?
 Apa tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan pameran tersebut?
3. Menentukan Jenis Pameran
Jenis pameran yang dimaksud adalah pameran tunggal atau pameran kolektif.
4. Menentukan Tujuan Pameran
Tujuan pameran dipilih yang mengacu pada nilai-nilai edukatif. Tujuan pameran ini
dirumuskan bersama-sama oleh seluruh panitia.
5. Menentukan Sasaran Pameran
Sasaran pameran dapat bermacam-macam, dapat diperuntukkan bagi mahasiswa yang
bersangkutan saja, bagi para orang tua mahasiswa, atau terbuka bagi umum. sasaran
pengunjung pameran ini akan menentukan Sebesar apa pameran yang akan dilaksanakan
tersebut.
6. Menentukan Tanggal Pelaksanaan Pameran Sebagai Target Kerja Kepanitiaan.
Penentuan tanggal untuk pameran di lingkungan sekolah dikaitkan dengan proses
pembelajaran, sehingga sebaiknya dikonsultasikan dengan dosen pengajar.
7. Menyusun Proposal Pameran
Penyusunan proposal kegiatan sangat bermanfaat dalam kegiatan persiapan pameran.
Proposal kegiatan dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pameran.
Selain itu, proposal ini juga dapat digunakan untuk mencari dana dari berbagai pihak
(sponsor) untuk membantu kelancaran penyelenggaraan pameran. Secara umum sistematika
isi proposal biasanya yang mencakup: latar belakang, tema, nama kegiatan, landasan atau
dasar penyelenggaraan, tujuan kegiatan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan,
ketentuan sponsor dan lain-lain.
F. Tahap Persiapan Pameran
1. Mengumpulkan Karya Seni Yang Akan Dipamerkan
2. Menyeleksi Karya Yang Akan Dipamerkan
3. Mempromosikan Kegiatan Pameran Dan Menyiapkan Dokumen Pameran.
4. Mempersiapkan Tempat Dan Ruang Pameran Beserta Seluruh Perlengkapannya.
5. Menata ruang pameran serta karya karya yang akan dipamerkan.
6. Mempersiapkan Dan Mengatur Letak Meja Informasi Dan Meja Penerima Tamu.

Anda mungkin juga menyukai