Anda di halaman 1dari 15

A.

PAMERAN

1.PENGERTIAN PAMERAN
Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat
diapresiasi oleh masyarakat luas. Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menyampaikan ide atau gagasan perupa ke pada publik melalui media karya seninya. Melalui
kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antaran perupa yang diwakili oleh karya seninya
dengan apresiator. Penyelenggaraan pameran di sekolah menyajikan materi pameran berupa
hasil studi para siswa dari kegiatan pembelajaran kurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler atau
menyajikan karya para perupa dan seniman profesional untuk diapresiasi warga sekolah.

2.JENIS-JENIS PAMERAN

Berdasarkan waktu penyelenggaraan nya, pameran bisa dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Pameran periodik, yaitu pameran yang diselenggarakan secara teratur dalam waktu
tertentu, misalnya sebulan sekali atau setahun sekali.
2. Pameran insidental, yaitu pameran yang diselenggarakan jika diperlukan, sehingga
waktunya tidak bisa ditentukan.

3. Pameran permanen, yaitu pameran yang diadakan dengan tempat yang tetap dan dibuka
dengan waktu yang telah ditentukan. Contohnya: pameran di museum.

3. Tujuan Pameran
Pameran merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam bidang kesenirupaan terutama
bagi siswa. Mengunjungi sebuah pameran seni dapat menambah pengetahuan, meningkatkan
apresiasi serta mempertajam imaginasi dan intuisi. Melalui pameran, seorang siswa bisa
memperkenalkan karya-karyanya kepada masyarakat baik dilingkungan sekolah ataupun
masyarakat umum. Kegiatan pameran seni di sekolah biasanya dilakukan pada akhir semester,
akhir tahun ajaran atau dalam rangka memperingati hari-hari besar. Penyelenggaraan pameran di
sekolah memiliki beberapa tujuan seperti tujuan sosial dan kemanusiaan, tujuan komersial, dan
tujuan yang berkaitan dengan pendidikan.

1. Tujuan sosial berarti bahwa kegiatan pameran seni rupa baik skala besar maupun skala
terbatas di sekolah. Karya seni yang dipamerkan dipergunakan untuk kepentingan sosial.

2. Tujuan komersial pameran berkaitan dengan kegiatan untuk menghasilkan profit atau
keuntungan terutama bagi seniman dan penyelenggara penyelenggara pameran.
Berkaitan dengan tujuan komersial, sebuah kegiatan pameran diselenggarakan dengan
harapan karya yang dipamerkan terjual dan mendatangkan keuntungan bagi pemilik
karya atau penyelenggara pameran.

3. Sedangkan tujuan kemanusiaan kegiatan pameran adalah untuk kepentingan pelestarian,


pembinaan nilai-nilai, dan pengembangan hasil karya seni budaya yang dimiliki oleh
masyarakat. Jika pameran bertujuan sosial kemanusiaan, maka dana hasil penjualan
karya akan digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti
asuhan, masyarakat tidak mampu atau korban bencana alam.

4. Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa di sekolah, tujuan utama pameran
disekolah adalah untuk mendapatkan apresiasi dan tanggapan dari pengunjung dalam
rangka meningkatkan kualitas berkarya selanjutnya serta peningkatan wawasan
kesenirupaan

4. Fungsi Pameran
Pameran seni rupa yang diselenggarakan di sekolah, biasanya merupakan pameran heterogen,
karena menampilkan jenis karya seni rupa yang beragam. Fungsi utama dari pameran seni rupa
pada hakekatnya adalah untuk membangkitkan apresiasi seni pada siswa, di samping sebagai
media komunikasi antara seniman dengan penonton. Kegiatan pameran seni rupa merupakan
wahana untuk menumbuhkembangkan apresiasi siswa tehadap seni. Menurut Cahyono (2002:
9.6) membedakan fungsi pameran menjadi empat kategori, yaitu fungsi apresiasi, fungsi edukasi,
fungsi rekreasi, dan fungsi prestasi.

1. Fungsi apresiasi diartikan sebagai kegiatan untuk menilai dan menghargai karya seni.
Melalui kegiatan pameran ini diharapkan dapat menimbulkan sikap menghargai terhadap
karya seni. Suatu penghargaan akan timbul setelah pengamat (apresiator) melihat,
menghayati, memahami karya seni yang disaksikannya. Melalui kegiatan ini pula akan
muncul apresiasi aktif dan apresiasi pasif. Apresiasi aktif, biasanya seniman, seteleh
menonton pameran biasanya termotivasi/terdorong untuk mencipa karya seni sedangkan
apresiasi pasif biasanya terjadi pada orang awam, setelah menyaksikan pameran biasanya
bisa menghayati, memahami dan menilai serta menghargai karya seni.

2. Fungsi edukasi, kegiatan pameran karya seni di sekolah akan memberikan nilai-nilai
ajaran terhadap masyarakat terutama apresiator, misalnya nilai keindahan, nilai sejarah,
nilai budaya, dan sebagainya. Selain itu karya yang dipamerkan harus memiliki nilai-nilai
yang positif terhadap siswa dan warga sekolah.

3. Fungsi rekreasi, kegiatan pameran memberikan rasa senang sehingga dapat memberikan
nilai psikis dan spiritual terutama hiburan. Dengan menyaksikan pameran, apresiator
menjadi senang, tenang dan memberikan pencerahan.

4. Fungsi prestasi dimaksudkan bahwa dengan kegiatan pameran di sekolah dapat diketahui
siswa yang berbakat dalam bidang seni, Hal ini bisa disaksikan dari bentuk-bentuk kreasi
yang ditampilkan oleh para siswa. Apresiator bisa memberi penilaian apakah siswa yang
menciptakan karya ini kreatif atau kurang kreatif.

5. Manfaat Pameran
Hasil karya yang dipamerkan pada pameran seni rupa biasanya dikumpulkan dengan cara
seleksi. Jenis karya yang dikumpulkan terdiri dari karya seni rupa yang meliputi dua dimensi dan
tiga dimensi. Pengumpulan karya seni rupa ini juga sekaligus sebagai pengumpulan atau
pemasukan nilai mata pelajaran Seni Budaya dan Kerajinan. Pameran di sekolah memiliki nilai
manfaat bagi sekolah, guru dan siswa. Secara khusus, manfaat pameran bagi siswa ditegaskan
Rasjoyo (Cahyono, 1994) bahwa: Penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki manfaat, di
antaranya sebagai berikut .

1. Menumbuhkan dan menambah kemampuan siswa dalam memberi apresiasi terhadap


karya orang lain.

2. Menambah wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya secara lebih
objektif;

3. Melatih kerja kelompok (bekerjasama dengan orang lain).

4. Mempertebal pengalaman sosial.

5. Melatih siswa untuk bertanggungjawab dan bersikap mandiri.

6. Melatih siswa untuk membuat suatu perencanaan kerja melaksanakan apa yang telah
direncanakan, (membangkitkan motivasi dalam berkarya seni.

7. Sebagai sarana untuk penyegaran bagi siswa dari kejenuhan belajar di kelas, dan
sebagainya.

B. Perencanaan pameran
Rencana sebuah pameran perlu dirancang secara sistematis dan logis agar pada waktu
pelaksanaannya berjalan lancar. Tanpa perencanaan yang sistematis sebuah pameran tidak dapat
berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Urutan kegiatan dalam merencanakan pameran
seni rupa adalah : (1) Menentukan Tujuan Pameran, (2) Menentukan Tema Pameran, (3)
Menyusun Kepanitiaan Kegiatan Pameran, (4) Menentukan Waktu dan Tempat Kegiatan
Pameran, (5) Menyusun Agenda Kegiatan Kegiatan Pameran dan (6) Menyusun Proposal
Kegiatan Kegiatan Pameran. Mari kita pelajari tahapan umum dalam perencanaan
penyelenggaran pameran seni rupa berikut ini.

1. Menentukan Tujuan Pameran


Langkah awal yang harus diperhatikan dalam menyusun program pameran adalah menetapkan
terlebih dahulu tujuan pameran tersebut. Penyelenggaraan pameran dapat saja bertujuan untuk
menggalang dana yang bersifat komersial, sosial atau kemanusiaan. Cobalah diskusikan dengan
teman-teman kalian tujuan penyelenggaraan yang paling tepat untuk kegiatan pameran dalam
pekan seni akhir semester atau tahun ajaran yang akan datang.

2. Menentukan Tema Pameran

Tema pameran kita tentukan setelah tujuan pameran dirumuskan. Penentuan tema berfungsi
untuk memperjelas tujuan yang akan dicapai, dengan adanya tema dapat memperjelas misi
pameran yang akan dilaksanakan. Setelah rumusan tujuan dan tema telah kita tetapkan, langkah
berikutnya adalah menyusun kepanitiaan pameran.

3. Menyusun Kepanitiaan Kegiatan Pameran

Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pameran agar berjalan dengan lancar perlu
dibuat kepanitiaan dalam sebuah organisasi kepanitiaan pameran. Penyusunan struktur organisasi
kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi, dan kondisi. Umumnya
struktur kepanitiaan sebuah pameran terdiri dari panitian inti dan dibantu dengan seksi-seksi.
Penyelenggaraan pameran seni rupa akan berjalan lancar bila ada pembagian tugas kepanitian
yang jelas. Hal ini dilakukan agar masing-masing orang yang terlibat dalam kepanitiaan pameran
memiliki rasa tanggung jawab dan kebersamaan. Secara singkat, berikut ini pembagian tugas
kepanitiaan dalam pameran seni rupa.

a. Ketua

Ketua panitia adalah pimpinan penyelenggaraan pameran yang bertanggungjawab terhadap


kelancaran pelaksanaan pameran. Ketua diharapkan dapat mencari jalan keluar untuk
menyelesaikan berbagai masalah yang timbul sejak perencanaan hingga pelaksanaan pameran.
Seorang ketua seyogianya memiliki sikap kepemimpinan yang tegas dan jujur yang disertai sifat
sabar dan bijaksana penuh rasa tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban yang telah menjadi
garapannya. Dalam menjalankan tugasnya, seorang ketua harus mampu berkomunikasi dan
bekerja sama dengan semua pihak, yang mendukung kegiatan pameran.

b. Wakil Ketua

Secara umum tugas sebagai wakil ketua adalah pendamping ketua, bertanggung jawab atas
kepengurusan berbagai hal dan memperlancar kegiatan seksi-seksi, juga mengganti ketua atau
melaksanakan tugas ketua, apabila ketua berhalangan. Seorang wakil ketua harus memiliki sikap
tegas, jujur, sabar, serta memiliki rasa tanggung jawab atas pekerjaan.

c. Sekretaris

Tugas pokok sekretaris dalam suatu kegiatan pameran atau suatu organisasi diantaranya adalah
menulis seluruh kegiatan panitia selama penyelenggaraan pameran. Pembuatan surat-surat
pemberitahuan kepada kepala sekolah, orang tua, kepada dinas terkait, apabila pergelaran
tersebut akan dilangsungkan di sekolah. Sedangkan apabila pameran tersebut akan
diselenggarakan di luar sekolah, perlu ada surat izin dan dan pemberitahuan kepada instansi
pemerintah yang berwewenang.

Tugas sekretaris lainnya adalah mengarsipkan surat-surat penting tersebut dan menyusunnya
sesuai tanggal, waktu pengeluaran surat-surat tersebut secara cermat dan teratur. Selain itu,
bersama ketua, membuat laporan kegiatan sebelum, sedang dan sesudah pergelaran berlangsung.

d. Bendahara

Seorang bendahara bertanggung jawab secara penuh tentang penggunaan, penyimpanan, dan
penerimaan uang dana yang masuk sebagai biaya penyelenggaraan pameran. Bendahara harus
juga dapat menyusun laporan pertanggungjawaban atas penggunaan dan pengelolaan keuangan
selama pameran berlangsung. Untuk itu bendahara memang harus betul-betul mereka yang
memiliki sikap yang jujur, teliti, cermat, sabar, tidak boros, dan tidak lepas rasa tanggung jawab
terhadap seluruh tugas yang dilaksanakannya.

e. Seksi Kesekretariatan

Seksi ini bertugas membantu sekretaris dalam pembuatan dokumen tertulis seperti surat-
menyurat, penyusunan proposal kegiatan, dan mencatat segala sesuatu yang terjadi hingga
pameran selesai.

Selain susunan panitia inti di atas, seksi-seksi pun dibentuk sebagai penunjang pelaksanaan
pameran, di antaranya:

f. Seksi Usaha

Seksi ini berkewajiban membantu Ketua dalam pencarian dana atau sumbangan dari berbagai
pihak, untuk menutupi biaya pameran. Beberapa usaha untuk memperoleh dana, misalnya dari
iuran peserta pameran, sumbangan dari siswa secara kolektif, sumbangan dari donatur atau para
simpatisan terhadap diselenggarakannya pameran, baik berupa uang atau barang yang sangat
diperlukan dalam penyelenggraan kegiatan tersebut.

g. Seksi Publikasi dan Dokumentasi

Seksi publikasi bertugas sebagai juru penerang kepada umum melalui berbagai media, seperti
dengan surat-surat pemberitahuan, spanduk kegiatan, pembuatan poster pameran, katalog,
undangan, dan sebagainya. Apabila dalam masalah pemberitahun tersebut ternyata memerlukan
surat-surat izin dapat berhubungan dengan sekertaris penyelenggaraan pameran.

Seksi publikasi juga bertugas untuk membuat laporan dokumentasi pameran, dengan jalan
mengumpulkan hasil pemotretan tentang kegiatan dari awal sampai selesai (berakhir),
dokumentasi pameran ini sangat penting sebagai tolok ukur dan wawasan di masa mendatang.

f. Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang

Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang pameran bertugas mengatur tata ruang pameran. Seksi ini
selain bertugas untuk menghias ruang pameran juga bertugas mengatur denah dan penempatan
karya yang dipamerkan. Dalam penataan ruang pameran Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang
pameran perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pengaturan benda-benda yang dipajang tergantung di dinding ruangan berupa lukisan,


jangan sampai dicampur atau satu tempat dengan benda-benda seni kerajinan lainnya
yang dipajang di atas meja pameran, bila mungkin disediakan ruangan gelar yang
terpisah.

2. Penataan benda-benda untuk mengarahkan pengunjung agar dapat berkonsentrasi waktu


menonton dan melihat berbagai barang (karya) yang dipamerkan.

3. Pemberian hiasan dekorasi ruangan diharapkan tidak berlebihan sehingga mengganggu


penikmatan karya yang dipamerkan.

4. Pengaturan jalan masuk dalam ruang pameran sesuai dengan keinginan karya mana yang
diharapkan dilihat pertama kali dan karya mana yang diharapkan dilihat terakhir kali.

5. Penyertaan musik dan lagu sebagai pengantar dan pengisi suasana pameran bertujuan
untuk membantu pengunjung pameran menikmati karya yang dipamerkan.

6. Penyertaan musik pengiring yang berlebihan dapat mengganggu pengunjung pameran


sehingga tujuan apresiasi karya dapat tidak tercapai.

g. Seksi Stand
Seksi stand atau petugas stand adalah penjaga pameran yang bertugas menjaga kelancaran
pameran, mengatur (mengarahkan) pengunjung mulai dari masuk sampai ke luar dari ruang
pameran.

Petugas penjaga stand diharapkan melayani para pengunjung secara ramah dan sopan membantu
memberikan informasi tentang karya-karya yang dipamerkan.

h.Seksi Pengumpulan dan Seleksi Karya

Karya yang akan dipamerkan dikumpulkan dan dipilih, dikategorikan sesuai dengan tema
pameran yang ditentukan. Seksi pengumpulan dan seleksi karya bertugas melakukan pencataan
dan pendataan karya (nama seniman, judul, tahun pembuatan, kelas, harga, dll) serta melakukan
pemilihan karya yang akan dipamerkan.

i. Seksi Perlengkapan

Seksi Perlengkapan memiliki tugas untuk mengatur berbagai perlengkapan (alat dan fasilitas
lain) yang digunakan dalam penyelenggaraan pameran. Seksi ini bekerjasama dengan seksi
dekorasi dan penataan ruang mempersiapkan tempat penyelenggaraan pameran serta
berkordinasi secara khusus dengan seksi pengumpulan dan seleksi karya dalam pengumpulan
dan pemilihan karya.

j. Seksi Keamanan

Tugas seksi keamanan dinataranya menjaga ketertiban dan keamanan lokasi pameran khususnya
kemanan karya-karya yang dipamerkan.

k. Seksi Konsumsi

Saat pembukaan pameran umumnya disediakan kudapan atau hidangan bagi tamu undangan.
Seksi Konsumsi bertugas menyediakan dan mengatur konsumsi ketika pembukaan pameran
tersebut. Seksi konsumsi juga bertanggung jawab menyediakan dan mengatur konsumsi dalam
kegiatan kepanitian pameran.

4. Menentukan Waktu dan Tempat Kegiatan Pameran

Penentuan waktu pameran yang diselenggarakan bersamaan dengan pekan seni di sekolah
biasanya dilakukan saat tidak ada kegiatan pembelajaran di kelas seperti pada akhir semester
atau tahun ajaran menjelang hingga saat pembagian raport. Hal ini dimaksudkan agar
penyelenggaraan pameran tidak mengganggu kegiatan belajar dan dapat diikuti serta disaksikan
oleh segenap warga sekolah.

Penentuan tempat pameran disesuaikan dengan kondisi sekolah dan ukuran, jumlah serta
karakteristik karya yang akan dipamerkan, apakah akan dilakukan di kelas, di aula, gedung
serba guna, di halaman sekolah atau tempat lain di luar sekolah.
5. Menyusun Agenda Kegiatan Kegiatan Pameran

Penyusuan agenda kegiatan dimaksudkan untuk memberikan kejelasan waktu pelaksanaan


kepada semua fihak yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pameran. Agenda kegiatan
disusun dalam sebuah tabel dengan mencantumkan komponen jenis kegiatan dan waktu
(biasanya dalam bulan, minggu dan tanggal).

6. Menyusun Proposal Kegiatan Kegiatan Pameran

Penyusunan proposal kegiatan sangat bermanfaat dalam kegiatan persiapan pameran. Proposal
kegiatan dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pameran. Selain itu,
proposal ini juga dapat digunakan untuk mencari dana dari berbagai pihak (sponsorship) untuk
membantu kelancaran penyelenggaraan pameran. Secara umum sistematika isi proposal
biasanya mencakup: latar belakang, tema, nama kegiatan, landasan/dasar penyelenggaraan,
tujuan kegiatan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship, dan
lain-lain.
C. Persiapan pameran
Setelah menyusun perencanaan, maka kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan (pelaksanaan)
pameran. Kegiatan utama dalam persiapan pameran ini menyiapkan dan memilih karya serta
menyiapkan perlengkapan pameran. Setelah dilaksanakan pameran langkah selanjutnya adalah
membuat laporan pameran. Sebelum pelaksanaan pameran seni rupa langkah yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Menyiapkan dan memilih Karya


Syarat utama terselenggaranya pameran adalah ketersediaan karya seni rupa yang secara khusus
diperuntukan bagi pameran yang direncanakan tersebut atau memilih dari karya tugas yang
pernah buat dalam pembelajaran seni rupa pada semester yang lalu. Kriteria karya yang akan
dipilih untuk dipamerkan disesuaikan dengan tujuan dan tema pameran.

Wujud karya yang akan dipamerkan pun harus diketahui oleh para siswa. Secara wujudnya,
karya seni rupa dapat dibagi menjadi karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi. Karya seni
rupa dua dimensi berupa: seni lukis, senicetak/grafis, gambar (ilustrasi, dekorasi, bentuk, dan
sebagainya). Sementara itu, wujud karya seni rupa tiga dimensi berupa: seni patung, relief, seni
kerajinan (anyam, keramik, boneka, makrame, topeng kertas, barang-barang mainan, dan lain-
lain).

Sesuai dengan salah satu persyaratan pameran, keberadaan karya mutlak diperlukan. Untuk itu,
untuk memperoleh karya yang akan dipamerkan, guru dan siswa perlu mempersiapkan karya
yang akan dipamerkan. Hal ini bisa dilakukan dengan alternatif sebagai berikut.

1. Siswa berkarya dan diinformasikan bahwa pada masa yang akan datang akan ada
pameran

2. Siswa yang memiliki bakat seni rupa dipilih oleh guru untuk mewakili kelasnya agar
berpameran

3. Siswa dan guru menginventarisir karya koleksi sekolah untuk dipamerkan.

4. Panitia menunggu seluruh siswa mendaftarkan diri mengikuti pameran sesuai jadwal
yang telah ditetapkan

2. Menyiapkan Perlengkapan Pameran


Penyelenggaraan pameran memerlukan perlengkapan (sarana dan prasarana) agar karya yang
dipamerkan dapat diapresiasi dengan baik sehingga tujuan pameran sesuai dengan yang
diharapkan. Perlengkapan yang umum disediakan dalam kegiatan pameran diantaranya adalah:
ruang pamer, panil
(penyekat ruangan dan untuk menyimpan karya 2 dimensi), setumpu (untuk menyimpan karya 3
dimensi), lampu sorot, sound system, poster, brosur, katalog, folder, meja, buku tamu, buku
pesan dan kesan, tanaman hias dan lain lain.
1. Ruang Pameran, ruangan yang dapat digunakan dalam kegiatan pameran seni rupa di
sekolah bisa menggunakan aula atau ruang kelas. Penataan ruang dapat dilakukan dengan
menggunakan meja, panel, kursi.

2. Meja, meja dapat digunakan untuk meja penerima tamu dan dapat pula digunakan
sebagai dasar penyimpanan karya tiga dimensi seperti patung atau barang kerajinan
lainnya.

3. Buku tamu, bukti tamu (berisi: no, nama, alamat/asal kelas/asal sekolah, dan tanda
tangan) dapat digunakan untuk mengetahui berapa orang yang mengunjungi pameran.

4. Buku kesan dan pesan (berisi: tanggal, tanggapan pribadi pengunjung, identitas
seperlunya) berguna sebagai masukan terhadap penyelenggan pameran.

5. Panil berfungsi untuk menempelkan karya dua dimensi seperti: lukisan, gambar, dan
sebagainya. Panil juga dapat digunakan sebagai penyekat ruangan.

6. Poster atau brosur digunakan untuk menginformasikan kegiatan pameran yang akan
dilaksanakan. Dengan demikian sebelum pelaksanaan pameran dilakukan, poster dan
brosur sudah digunakan sebagai media informasi.

7. Katalog berisi identitas seniman dan karya serta kuratorial penyelenggara pameran)
berfungsi sebagai penjelasan mengenai hal ilhwal seniman dan karya seni yang
dipamerkannya.

8. Folder berisi judul lukisan dan harga lukisan jika dijual membantu guide untuk
menjelaskan kepada pengunjung pameran.

9. Lampu penerangan digunakan untuk memperjelas karya yang dimerkan. Lampu ini
dipasang di setiap papan pamer, di plafon, agar tidak menyilaukan.

10. Sound system (tape dan kaset instrumentalia) berfungsi untuk menambah suasana santai
dan mendukung suasana pameran.

Sebelum dilakukan penataan ruang pameran, panitia pameran terlebih dulu membuat rancangan
fisik pameran. Hal ini berfungsi untuk mengatur arus pengunjung, komposisi penataan yang
serasi, pengaturan jarak pandang dan tinggi rendah pandangan terhadap karya dua dimensi dan
tiga dimensi.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang pameran antara lain sebagai
berikut.

1. Penataan alur arus pengunjung perlu disesuaikan dengan kondisi ruang. Dalam pameran
sekolah dapat dibagi menjadi dua model alur: yaitu pengaturan lalu lintas pengunjung
bila pameran dilakukan di dalam ruang kelas dengan satu pintu. dan dua pintu.
2. Penataan dan Penempatan Karya Penataan karya yang dipamerkan dilakukan atas dasar
pertimbangan berdasarkan jenis, ukuran, warna, tinggi-rendah pemasangannya.

3. Aspek lain yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang pameran adalah aspek
pencahayaan. Penataan cahaya ruang pameran dikelompokan menjadi pencahayaan
secara khusus (pencahayaan terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan secara
umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca katalog,
folder dan sebagainya). Pencahayaan terhadap karya ini diupayakan tidak menyilaukan
pandangan pengunjung.

Pengaturan lalu lintas dua pintu


D. Pelaksanaan Pameran
Agar tidak terjadi berbagai kemungkinan negatif, maka sebelum pelaksanan pameran, panitia
yang dipimpin oleh Ketua melakukan cek terakhir mengenai kesiapan pelaksanaan pameran
tersebut. Pelaksanaan pameran di sekolah biasanya dimulai dengan kegiatan pembukaan
pameran yang ditandai dengan kata sambutan dari ketua panitia pelaksana, pembimbing, serta
acara sambutan sekaligus pembukaan pameran oleh Kepala Sekolah atau yang mewakilinya.
Pada waktu pembukaan bisanya setiap pengunjung dibagi katalog pameran dan dipersilahkan
untuk mencicipi jamuan yang telah disediakan oleh panitia.. Ada beberapa hal yang perlu
dilakukan ketika pengujung mengunjungi ruang pameran, di antaranya:

1. Pengunjung diupayakan mengisi buku tamu.

2. Bila masih ada katalog, pengunjung yang hadir diberinya.

3. Sewaktu-waktu panitia mengamati suasana ruangan seperti kondisi pencahayaan, dan


keutuhan karya yang dipamerkan;
4. Untuk memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi pameran, maka
peran Seksi Stand sebagai pemandu pameran perlu bekerja secara profesional perlu
memberikan arahan dan penjelasan kepada para pengunjung, apalagi pengunjung
pameran memerlukannya.

5. Pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan, hal ini sangat berguna
untuk menilai proses pelaksanaan pameran

Laporan Kegiatan Pameran


Setelah kegiatan pameran berakhir, panitia harus menyusun laporan kegiatan pameran secara
tertulis. Laporan dibuat sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan
pameran. Laporan ini kemudian ditujukan kepada Kepala Sekolah sebagai pihak yang
menyelenggarakan kegiatan ini dalam bentuk tulisan. Secara singkat, isi laporan
pertanggungjwaban kegiatan pameran adalah sebagai berikut:

1. Lata Belakang

2. Tujuan

3. Sasaran

4. Manfaat

5. Susunan Kepanitiaan

6. Materi Pameran

7. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan

8. Pemasukan dan dan Pengeluaran Dana

9. Kesan dan Pesan Pengunjung

10. Hambatan dan Kendala

11. Penutup

Laporan kegiatan pameran tidak hanya berisi hal-hal yang baik saja tetapi juga kekurangan dan
kelemahan dalam penyelenggaraannya. Laporan juga berfungsi sebagai alat evaluasi sehingga
kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam
kegiatan pameran di masa yang akan datang. Laporan dan proposal kegiatan yang baik dapat
digunakan juga sebagai contoh oleh adik-adik kelas kamu dalam perencanaan, persiapan dan
pelaksanaan pameran dikemudian hari.
E.Kesimpulan

Dengan adanya pendidikan seni di sekolah anak dapat mengembangkan keterampilan berkarya
serta cita rasa keindahan dan kemampuan menghargai seni. Pendidikan seni di sekolah
dilaksanakan melalui mata pelajaran kerajinan tangan dan kesenian

(kertangkes) mempunyai tujuan:

(1). Mengembangkan kemampuan dan kterampilan siswa melalui


penelaahan,jenis,sifat,fungsi,alat,bahan,proses dan teknik dalam membuat berbagai
produk teknologi serta seni yang berguna bagi kehidupan manusia

(2). Mengembangkan kemampuan intelektual imajinatif,ekspresi dari berbagai wilayah


nusantara dan mancanegara, dan

(3). Menumbuhkan sikap professional,kooperatif,toleransi,kepemimpinan,karyaan,dan


kewirausahaan.

Pembelajaran kterampilan seni rupa berfokus pada pembinaan praktik pengalaman studio
atau aspek psikomotorik,pelajaran ini lebih di warnai oleh latihan berolah seni rupa baik
dalam bentuk latihan dasar(pengenalan alat,bahan teknik) maupun latihan penciptaan.

Untuk siswa ,dalam berkarya mempunyai tema yang bervariasi,mulai dari mahluk luar
angkasa,bintang,atau pemandangan yang dianggap menarik untuk di apresiasikan.

Anda mungkin juga menyukai