Anda di halaman 1dari 5

Pameran Seni Rupa

A. Pengertian Pameran Karya Seni Rupa

Pameran Karya Seni Rupa adalah kegiatan yang dilakukan oleh para seniman baik itu
perorangan ataupun kelompok untuk menyampaikan ide gagasan pada masyarakat melalui
media seni rupa sehingga pameran tersebut dapat menjadi alat komunikasi antara seniman
dengan sang apresiator.

B. Jenis-Jenis Pameran

Berdasarkan waktu penyelenggaraannya, pameran bisa dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

 Pameran periodik yakni pameran yang diselenggarakan secara teratur dalam waktu
tertentu, misalnya sebulan sekali atau setahun sekali.
 Pameran insidental yakni pameran yang diselenggarakan jika diperlukan sehingga
waktunya tidak bisa ditentukan.
 Pameran permanen yaitu pameran yang diadakan dengan tempat yang tetap dan
dibuka dengan waktu yang telah ditentukan. Contohnya, pameran di museum.

Merujuk pendapat Susanto (2004) ada beberapa jenis pameran yakni sebagai berikut: 

1. Menurut jumlah peserta (tunggal dan bersama) 


Pameran tunggal adalah bentuk pameran yang mengetengahkan karya atau seorang yang
biasanya diambil dengan sudut pandang tertentu misalnya proses kreatif (seperti karya-
karya terbarunya), respons atas kejadian yang menimpa perupa, atau alasan lainnya,
sedangkan pameran bersama lebih mengetengahkan kebersamaan dari dalam
berpameran atau setidaknya pameran dengan peserta lebih dari satu orang. 

2. Menurut waktu/ berkala (annual, biennial, triennial) 


Pameran yang mencoba menjadikan waktu sebagai penanda dan bagian dari pijakan
pelaksanaannya. Annual adalah pameran yang diselenggarakan tiap satu tahun sekali,
sementara biennial adalah pameran yang diselenggarakan tiap dua tahun sekali,
sedangkan triennial adalah pameran yang diselenggarakan tiap tiga tahunan. 

3. Menurut jenis karya 


Pameran menurut jenis karyanya merupakan pameran yang lebih mengetengahkan unsur-
unsur yang ada pada karya seni rupa itu sendiri, baik tema maupun kebijaksanaan
pameran yang diambil setelah mencermati karya seni rupa yang dipamerkan. Pameran
karya seni rupa berdasarkan pada ragam jenis karya yang ditampilkan dibedakan menjadi
dua, yaitu pameran “homogen” dan pameran “heterogen”. Pameran homogen artinya
pameran yang hanya menampilkan satu karya seni rupa saja, misalnya: pameran lukisan,
pameran patung, pameran keramik, dan lain sebagainya. Pameran heterogen artinya
pameran yang sekaligus menampilkan berbagai jenis karya seni rupa yang dilakukan dalam
satu ruang pameran dan dilakukan dalam waktu bersamaan. 

4. Menurut tempat (indoor & out door) 


Pameran Indoor adalah pameran yang digagas di dalam gedung/bangunan baik di galeri,
museum, mall, rumah tinggal, rumah sakit, hotel, restoran, dan lain-lain. Pameran
Outdoor adalah pameran yang diselenggarakan di luar ruangan. 

C. Fungsi Pameran Seni Rupa

Pameran karya seni rupa memiliki berbagai fungsi sosial bagi masyarakat, diantaranya:

 Sarana Edukasi yaitu pameran mendidik siswa pentingnya pengalaman batin yang
berguna untuk menyeimbangkan kegiatan akal dan pikiran manusia.
 Sarana Apresiasi yaitu Apresiasi dalam menilai karya seni sangat penting bagi
pencipta karya tersebut, proses apresiasi dapat digunakan menjadi 2 yaitu apresiasi
aktif dan apresiasi pasif.
 Sarana Prestasi yaitu pameran bisa menjadi ajang kompetisi bagi para pencipta
seni, karena melalui karya seni kita akan tahu setinggi apa keaktifan dan kreativitas
pencipta seni dalam membuat karya.
 Sarana Rekreasi yaitu Rutinitas sekolah kita setiap hari tentu menguras energi dan
pikiran, untuk membuat pikiran rileks kita bisa mengunjungi pameran seni.

D. Tujuan Pameran Seni Rupa

Pameran di sekolah memiliki beberapa tujuan, seperti tujuan sosial, komersial dan
kemanusian.

 Tujuan sosial ialah karya seni yang dipamerkan digunakan untuk kepentingan
sosial.
 Tujuan komersial ialah pameran bertujuan untuk menghasilkan keuntungan bagi
seniman atau penyelenggara seniman, diharapkan karya yang dipamerkan terjual.
 Tujuan kemanusiaan ialah demi kepnetingan pelestarian, pembinaan nilai-nilai
serta pengembangan hasil karya seni budaya yang masyarakat miliki. Penjualan
karya dengan tujuan ini akan disumbangkan ke panti asuhan, korban bencana,
maupun masyarakat kurang mampu.

Pameran di sekolah memiliki tujuan utama yakni untuk mendapat apreasiasi dan
tanggapan dalam pengunjung dengan tujuan meningkatkan tujuan berkarya dan
peningkatan wawasan seni rupa.

E. Unsur-Unsur Perlengkapan Pameran Seni Rupa

Unsur-unsur perlengkapan dalam pameran seni rupa sebagai berikut.

1. Karya-karya seni rupa yang akan dipamerkan.


2. Panel atau sketsel, standart display atau box untuk memajang karya seni yang akan
dipamerkan.
3. Dekorasi yakni perlengkapan untuk menyajikan karya seni agar lebih indah.
4. Sound system yakni sarana audio yang diperlukan untuk menciptakan suasana
nyaman bagi pengunjung pameran.
5. Label karya digunakan untuk menulis identitas (judul, pecipta, teknik dan tahun
penciptaan) dan ditempel di dekat karya seni yang dipamerkan.
6. Katalog yakni lembaran petunjuk yang berisi penyelenggaraan pameran.
7. Buku tamu yang diisi oleh pengunjung pameran.
8. Buku pesan atau kesan, digunakan untuk mengetahui tanggapan pengunjung
terhadap karya yang dipamerkan.

F. Manfaat Pemeran Seni Rupa

Berikut adalah manfaat dari pemeran seni rupa:

1. Dapat menumbuhkan dan menambah kemampuan Apresiasi Terhadap Seni Rupa


2. Dapat melatih diri untuk dapat bekerja sama dengan orang lain
3. Dapat melatih sikap tanggung jawab dan mandiri
4. Dapat menumbuhkan motivasi
5. Dapat menghilangkan rasa stress dan jenuh
6. Dapat dijadikan sebagai sarana promosi
G. Tahapan Umum dalam Perencanaan Penyelenggaran Pameran Seni Rupa

Tahapan umum dalam perencanaan penyelenggaran pameran seni rupa berikut ini.

1. Menentukan Tujuan
Langkah pertama yang harus diperhatikan dalam menyusun program pameran
adalah menetapkan tujuan pameran. Cobalah diskusikan dengan guru dan teman
kamu tujuan penyelenggaraan yang paling tepat untuk kegiatan pameran seniman
atau lembaga kesenian profesional di sekolah.
2. Menentukan Tema Pameran
Setelah tujuan pameran dirumuskan selanjutnya adalah menentukan tema pameran.
Penentuan tema berfungsi untuk memperjelas tujuan yang akan dicapai. Dengan
adanya tema dapat memperjelas misi pameran yang akan dilaksanakan. Melalui
penentuan tema ini kamu akan lebih mudah menentukan jenis karya yang akan
dipamerkan. Sebagi contoh jika tujuan pameran untuk meningkatkan apresiasi
kamu terhadap karya seni rupa yang dihasilkan oleh seniman profesional di daerah
tempat kamu tinggal, maka tema pameran dapat berupa ajakan untuk mencintai
seni rupa daerah setempat. Dengan demikian karya yang dipilih adalah karya
seniman profesional di daerah tempat tingal kamu yang karyanya dapat
menumbuhkan apresiasi terhadap kerya seni rupa di daerah setempat.
3. Menyusun Kepanitiaan
Setelah rumusan tujuan dan tema telah kita tetapkan, langkah berikutnya adalah
menyusun kepanitiaan pameran. Penyusunan struktur organisasi kepanitiaan
pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi, dan kondisi sekolah. Oleh
karena itu tujuannya adalah untuk memamerkan karya seniman atau lembaga
kesenian profesional, maka seksi yang mengurus karya yang akan dipamerkan
harus bekerja lebih hati-hati. Kehati-hatian dalam merawat karya yang akan
dipamerkan menunjukkan profesionalitas penyelenggaraannya. Untuk itu, perlu
dibuat seksi dan atau subseksi yang secara khusus menerima karya, mencatat,
mengategorikan, merawat hingga mengembalikannya.
4. Menentukan Waktu dan Tempat
Penentuan waktu pameran yang diselenggarakan bersamaan dengan pekan seni di
sekolah biasanya dilakukan saat tidak ada kegiatan pembelajaran di kelas seperti
pada akhir semester atau tahun ajaran menjelang hingga saat pembagian raport. Hal
ini dimaksudkan agar penyelenggaraan pameran tidak mengganggu kegiatan belajar
dan dapat diikuti serta disaksikan oleh segenap warga sekolah. Walaupun demikian
jika memungkinkan, maka pameran tidak harus selalu diadakan pada kegiatan akhir
semester. Kegiatan pameran dapat diselenggarakan pada waktu persekolahan tetapi
pembukaannya dipilih pada akhir pekan atau hari libur akhir pekan sehingga tidak
mengganggu jam belajar di sekolah.
Penentuan tempat pameran disesuaikan dengan kondisi sekolah dan ukuran, jumlah
serta karakteristik karya yang akan dipamerkan, apakah akan dilakukan di kelas, di
aula, gedung serba guna, di halaman sekolah atau tempat lain di luar sekolah.
5. Menyusun Agenda Kegiatan
Penyusuan agenda kegiatan bertujuan untuk memberikan kejelasan waktu
pelaksanaan dan tahapan kegiatan kepada semua pihak yang berkaitan dengan
proses penyelenggaraan pameran. Agenda kegiatan dapat disusun dalam sebuah
tabel dengan mencantumkan komponen jenis kegiatan dan waktu (biasanya dalam
bulan, minggu, dan tanggal).
6. Menyusun Proposal Kegiatan
Penyusunan proposal kegiatan sangat bermanfaat dalam kegiatan persiapan
pameran. Proposal kegiatan dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pameran. Selain itu, proposal ini juga dapat digunakan untuk mencari dana
dari berbagai pihak (sponsorship) untuk membantu kelancaran penyelenggaraan
pameran. Secara umum sistematika isi proposal biasanya mencakup: latar belakang,
tema, nama kegiatan, lkamusan/ dasar penyelenggaraan, tujuan kegiatan, susunan
panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai