Anda di halaman 1dari 9

PAMERAN SENI RUPA

Disusun oleh :
Nama : Dewi Rahmawati
Kelas : XII MIPA 5
No. : 10

SMA NEGERI 1 PATI


Tahun Ajaran 2022/2023
PAMERAN SENI RUPA

A. PENGERTIAN PAMERAN
Menurut galeri nasional, pameran memiliki definisi “suatu kegiatan penyajian
karya seni rupa untuk dikomunikasikan sampai dapat diapresiasi oleh masyarakat
luas.”
Pameran adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan memberikan gagasan
dari Sang seniman kepada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan
tersebut, diharapkan akan terjadi komunikasi antara seniman yang diwakilkan oleh
karya seninya dengan publik sebagai apresiator.
Definisi lain mengenai pameran adalah “sebagai salah satu sarana yang
memenuhi sifat kodrati manusia, seperti keinginan untuk menonton, mengetahui,
memperhatikan sesuatu, mendalami sesuatu, memahami atau menghayati.”
Sementara itu, dalam arti sempit pameran dapat didefinisikan sebagai “suatu
pengaturan, penyusunan, dan penyajian benda-benda sedemikian rupa sehingga
menimbulkan kesan serta pengertian tertentu bagi orang yang melihatnya.”

B. FUNGSI PAMERAN
Pameran karya seni rupa memiliki berbagai fungsi sosial bagi masyarakat,
diantaranya:
1. Sebagai Sarana Edukasi : yakni pameran berfungsi mendidik siswa untuk
mengetahui pentingnya pengalaman batin yang berguna untuk menyeimbangkan
kegiatan akal dan pikiran manusia.
2. Sebagai sarana apresiasi : yakni Pameran tersebut diadakan berfungsi untuk
mengeluarkan ide gagasan pencipta yang kemudian para pengunjung akan
memberikan apresiasi atau memberi penilaian terhadap karya seni yang mereka
buat, proses apresiasi dapat dibedakankan menjadi 2 yaitu apresiasi aktif dan
apresiasi pasif.
3. Sebagai sarana prestasiyakni pameran dapat menjadi ajang kompetisi bagi para
pencipta seni, karena melalui karya seni kita akan tahu setinggi apa keaktifan dan
kreativitas pencipta seni dalam membuat karya.
4. Sebagai sarana rekreasi : yakni Pameran dapat berfungsi sebagai tempat untuk
merilekskan pikiran dan menghilangkan kejenuhan atas kegiatan atau rutinitas
sehari-hari baik itu sekolah, kerja atau sebagainya yang banyak menguras energi
dan pikiran.

C. TUJUAN PAMERAN
1. Tujuan Sosial : Tujuan sosial memiliki arti yaitu kegiatan pameran seni rupa baik
dalam skala besar maupun dalam skala yang terbatas di sekolah tersebut.Karya seni
yang dipamerkan dapat digunakan untuk kepentingan sosial.
2. Tujuan Kemanusiaan : Tujuan kemanusiaan Berbeda dengan tujuan kemanusiaan
kegiatan pameran.Kegiatan ini memiliki tujuan untuk kepentingan pembinaan nilai-
nilai, pelestarian, dan pengembangan sebuah hasil dari karya seni yang dimiliki oleh
masyarakat. Apabila pameran bertujuan untuk sosial kemanusiaan, maka dana dari
hasil penjualan karya akan digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti
sumbang ke panti asuhan, ataupun masyarakat kurang mampu serta korban bencana
alam.
3. Tujuan Komersial : Tujuan komersial pameran ini berkaitan dengan adanya
kegiatan yang dapat menghasilkan profit atau keuntungan terutama bagi seniman
dan juga penyelenggara-penyelenggara pameran. Berkaitan dengan tujuan
komersial, sebuah kegiatan pameran akan diselenggarakan dengan tujuan agar karya
yang dipamerkan akan laku terjual dan akan mendatangkan keuntungan bagi si
pemilik karya atau bagi si penyelenggara pameran.

D. MANFAAT PAMERAN
1. Khususnya pada pameran sekolah, dapat menumbuhkan kemampuan siswa dalam
memberikan apresiasi kepada karya temannya.
2. Menambah wawasan dalam upaya mengevaluasi karya secara objektif.
3. Melatih kerja kelompok
4. Menambah pengalaman sosial
5. Melatih individu untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab
6. Membangkitkan motivasi untuk menciptakan karya seninya sendiri
7. Sebagai alat komunikasi antara pencipta seni (seniman) dengan pengamat seni
(apresiator)
8. Dapat menjadi pembangkit apresiasi seni pada masyarakat umum
9. Dapat menjadi sarana rekreasi dan hiburan masyarakat umum
10. Dapat menjadi sarana pencapaian prestasi seniman
11. Mengembangkan kepekaan terhadap alam sekitarnya

E. UNSUR PAMERAN
1. Objek atau kumpulan objek yang akan dipamerkan (berupa benda)
2. Didasarkan pada masyarakat umum atau publik
3. Mengkomunikasikan ide atau informasi
4. Dilakukan dengan maksud dan tujuan tertentu
5. Panel atau sketsel, standart display atau box untuk memajang karya seni yang akan
dipamerkan.
6. Dekorasi sebagai perlengkapan untuk menyajikan karya seni agar terlihat lebih
indah.
7. Sound system sebagai sarana audio yang diperlukan untuk menciptakan suasana
nyaman bagi para pengunjung pameran/apresiator.
8. Label karya yang digunakan untuk menulis identitas (judul, pecipta, teknik dan
tahun penciptaan) dan ditempel di dekat karya seni yang dipamerkan.
9. Katalog sebagai lembaran petunjuk yang berisi tentang penyelenggaraan pameran.
10. Buku tamu yang nantinya akan diisi oleh pengunjung pameran.
11. Buku pesan atau kesan, buku tersebut digunakan untuk mengetahui tanggapan
pengunjung terhadap karya yang dipamerkan atau bisa dibilang sebagai media
komunikasi antara seniman dengan apresiator.

F. JENIS JENIS PAMERAN


1. Berdasarkan jumlah penyelenggaranya
a. Pameran Tunggal
Jenis pameran ini biasanya dilakukan oleh perseorangan dan biasanya
hanya menampilkan satu jenis karya seni saja.
b. Pameran Kelompok
Jenis pameran ini biasanya dilakukan oleh sekelompok seniman yang
masing-masing senimannya menampilkan karya seni.
2. Berdasarkan bentuk karya seninya
a. Pameran retrospeksi
Jenis pameran ini dapat dilakukan secara perseorangan dengan
menampilkan berbagai bentuk karya seni, misalnya karya seni lukis, seni
patung, seni keramik, seni grafis, atau lainnya dengan atas nama perorangan.
b. Pameran Desain
Dalam jenis pameran ini, akan menampilkan pameran desain atau
pameran produk kerajinan. Misalnya hasil riset produk, seni kriya, furnitur,
produk elektronik, otomotif, perhiasan, dan lain-lain.
3. Berdasarkan Jenis Dimensi Karya Seni Rupa
a. Pameran karya seni rupa dua dimensi
Pameran yang hanya menyajikan karya seni rupa pada bidang datar
seperti gambar, lukisan, seni grafis. Karya ini hanya dapat dinikmati dari satu
arah.
b. Pameran karya seni rupa tiga dimensi
Pameran yang hanya menyajikan karya seni yang memiliki
volume/kesan ruang yang sebenarnya, yaitu memiliki ukuran Panjang x lebar
x tinggi. Karya seni ini dapat diamati dari berbagai arah.
4. Berdasarkan Ragam Jenis Karya yang Digelar
a. Pameran homogen
Pameran seni rupa yang memamerkan berbagai jenis karya seni rupa.
b. Pameran heterogen
Pameran seni rupa yang memamerkan satu jenis karya seni rupa yang
seragam
5. Berdasarkan Tempat Berlangsungnya
a. Pamaran terbuka
Pameran seni rupa yang berlangsung di luar ruangan secara tarbuka.
b. Pameran tertutup

G. PENYELENGGARAAN PAMERAN
Dalam upaya menyelenggarakan pameran, harus didahului dengan sebuah
rencana. Rencana tersebut perlu disusun secara sistematis dan logis supaya pada waktu
pelaksanaannya berjalan dengan lancar.
Dalam menyusun rencana penyelenggaraan pameran, ada tahapan-tahapan
umum, yakni:
1. Menentukan Tujuan
Menentukan tujuan ini adalah tahapan pertama dalam menyusun program
pameran. Tujuan dalam penyelenggaraan pameran ini tentu saja beragam,
misalnya untuk menggalang dana, komersial, atau lainnya.
2. Menentukan Tema Pameran
Setelah menentukan tujuan, tahapan kedua adalah menentukan tema
pamerannya. Penentuan tema ini berfungsi untuk lebih memperjelas tujuan atau
misi yang akan dilaksanakan.
3. Menentukan Kepanitiaan
Dalam menentukan susunan kepanitiaan pameran sebenarnya dapat
bervariasi, bergantung tujuan dan tema pameran. Namun, terdapat posisi inti yang
harus ada dalam susunan kepanitiaan, yakni:
a. Pembina (Bapak Kaslan)
Pembina diampu oleh kepala sekolah, sebagai kedudukan tertinggi
yang ada di struktur sekolah.

b. Penanggung jawab (Bapak Nurhudi Utomo)


Penanggung jawab diampu oleh guru dengan bidang studi kesenian.
c. Ketua panitia (Dewi Rahmawati)
Merupakan koordinator kegiatan yang bertanggung jawab atas segala
hal yang menyangkut kelancaran pameran. Ketua diharapkan bisa mencari
jalan keluar untuk menyelesaikan berbagai masalah yang timbul sejak
perencanaan hingga pelaksanaan pameran. Karena itu, hendaknya ketua
panitia bersikap tegas, jujur, bijaksana, dan bertanggung jawab.
d. Wakil Ketua (Raihul Jinan Febrianto)
Wakil ketua harus bisa menjalin komunikasi yang baik dengan ketua
pameran. Sebab, wakil ketua bertugas sebagai pendamping yang membantu
ketua untuk memperlancar penyelenggaraan pameran. Apabila ketua sedang
berhalangan, wakil ketua yang menggantikan tugas ketua untuk sementara.
e. Sekretaris (Lydia Sri Rahmawati (sekretasi 1) dan Fryda Angelin
(sekretaris 2) )
Seperti yang telah dijelaskan, sekretaris berperan dalam membantu
masalah administrasi. Misalnya, menulis seluruh kegiatan panitia selama
penyelenggaraan dan membuat surat-surat pemberitahuan kepada pihak-pihak
penting yang terlibat. Sekretaris juga bertugas mengurus surat izin kepada
instansi pemerintah yang berwenang apabila pameran diselenggarakan di
tempat umum.
Tugas lain sekretaris adalah mengarsipkan surat-surat penting tersebut
dan menyusunnya sesuai tanggal dan waktu pengeluaran surat secara cermat
dan teratur. Selain itu, bersama ketua, sekretaris membuat laporan kegiatan
sebelum, selama, dan sesudah pameran digelar.
f. Bendahara (Hesty Rahmayanti (bendahara 1) dan Aurellia Nur F
(sekretaris 2) )
Seorang bendahara bertanggung jawab secara penuh dengan
penggunaan, penyimpanan, dan penerimaan dana yang masuk sebagai biaya
penyelenggaraan pameran. Di samping itu, bendahara juga harus menyusun
laporan penggunaan dan pengelolaan keuangan selama pameran berlangsung.
g. Seksi-seksi
1) Seksi publikasi (Firda Maulida) yang bertanggung jawab untuk
mengkomunikasikan kepada masyarakat umum mengenai pameran dalam
bentuk poster, spanduk, atau brosur.
2) Seksi perlengkapan (Cahya Ratna Salsabila): bertanggung jawab untuk
menyediakan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan pameran.
3) Seksi konsumsi (Karina Rosa Velia) : bertanggung jawab atas
ketersediaan konsumsi bagi staf pameran lain selama berlangsungnya
kegiatan.
4) Seksi P3K (Annisa Rahmadani) : bertanggung jawab atas kesiapan obat-
obatan dan sarana kesehatan lain selama pelaksanaan pameran.
5) Seksi dokumentas (Rahma Ayu Lathifa)i : bertanggung jawab dalam
mengabadikan peristiwa pameran (biasanya dalam bentuk foto atau video
dokumentasi) dan membuat catatan penting sebagai arsip pameran.
6) Seksi keamanan (Aura Azhara Rizki A) : bertanggung jawab untuk
menjaga ketertiban dan mengamankan hasil karya seni selama pameran
berlangsung.
4. Menetapkan waktu pameran
Dalam pelaksanaan pameran harus ditentukan pukul berapa pameran akan
berlangsung. Apabila pameran diselenggarakan di sekolah yang berkaitan dengan
proses pembelajaran, maka penetapan waktu tersebut akan ditentukan oleh guru
mata pelajaran yang bersangkutan.
5. Menentukan lokasi pameran
Dalam menentukan tempat pameran, hendaknya memilih lokasi yang
strategis. Lokasi pameran seharusnya mudah dilalui pengunjuk, memiliki sirkulasi
udara yang baik, dan mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
Apabila pameran diselenggarakan di sekolah, maka dapat dilaksanakan
dengan menggunakan aula sekolah atau ruang kelas yang ditata sedemikian rupa.
6. Menyusun agenda kegiatan
Penyusunan agenda kegiatan ini supaya dapat memperjelas waktu
pelaksanaan pameran kepada semua pihak yang berkaitan.
Agenda kegiatan hendaknya disusun dalam bentuk tabel dengan
mencantumkan komponen jenis kegiatan dan waktu (biasanya dalam bentuk bulan,
minggu, dan tanggal).

H. PENYUSUNAN PROPOSAL PAMERAN


Setelah rencana penyelenggaraan pameran selesai disusun, maka tahapan
selanjutnya adalah menyusun proposal pameran. Komponen-komponen yang harus
dirumuskan dalam sebuah proposal pameran adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Dalam komponen pendahuluan ini akan berisi mengenai gambaran umum
tentang rencana kegiatan pameran secara keseluruhan. Dalam pendahuluan juga
harus memuat latar belakang masalah serta dasar pemikiran secara umum
mengenai penyelenggaraan pameran.
2. Landasan dan dasar pemikiran
Landasan dan dasar pemikiran ini harus dikaitkan dengan salah satu
peristiwa tertentu dan menjadi program induk misalnya dari kegiatan OSIS di
sekolah.
3. Tujuan penyelenggaraan pameran
Dalam komponen tujuan penyelenggaraan pameran hendaknya meliputi
tujuan khusus dan tujuan umum. Apabila penyelenggaraan pameran diadakan di
sekolah maka tujuannya harus berkaitan dengan kepentingan sekolah dan siswa.
4. Tema kegiatan
Sama halnya dengan rencana penyelenggaraan pameran, dalam proposal
juga harus terdapat tema kegiatan yang berhubungan dengan kepentingan acara
tersebut.
5. Bentuk kegiatan
Dalam komponen ini harus membuat seluruh kegiatan yang akan
diselenggarakan. Termasuk jenis karya seni yang akan dipamerkan dalam kegiatan
tersebut. Misalnya pameran karya lukisan, karya patung, seni kriya, dan lain-lain.
6. Sasaran kegiatan
Komponen sasaran kegiatan ini mengacu kepada siapa kegiatan pameran
tersebut diperuntukkan. Apabila penyelenggaraan pameran diadakan di sekolah,
biasanya sasaran kegiatannya adalah untuk siswa, warga sekolah, orang tua siswa,
dan pihak-pihak lainnya.
7. Peserta yang terlibat
Dalam komponen ini, harus jelas mengenai jumlah panitia, jumlah
pendukung penyelenggara kegiatan pameran, dan perkiraan jumlah pengunjung
pameran.
8. Susunan kepanitiaan
Komponen susunan kepanitiaan sebaiknya dijadikan sebagai lampiran yang
memuat sejumlah nama beserta tugas dan tanggung jawabnya dalam
penyelenggaraan pameran tersebut.
9. Waktu dan tempat penyelenggaraan
Dalam komponen ini harus disebutkan dengan jelas terkait dengan waktu
dan alamat lokasinya. Misalnya, penyelenggaraan pameran tersebut sekitar pukul
09.00 s/d 12.30. Lalu, untuk menjelaskan alamat, supaya lebih jelas dapat
menggunakan gambaran denah.
10. Rencana anggaran
Dalam komponen ini, memuat rincian pengeluaran dan perkiraan anggaran
dana. Rencana anggaran ini sebaiknya disusun sebagai lampiran. Jangan lupa
untuk menyertakan tanda tangan bendahara dan ketua panitia.
Apabila pameran diselenggarakan di sekolah, sertakan juga tanda tangan
kepala sekolah dan guru mata pelajaran yang bersangkutan.
11. Jadwal kegiatan
Jadwal kegiatan penyelenggaraan pameran ini memuat jadwal sejak tahap
persiapan hingga pelaksanaan pameran. Jadwal penyelenggaraan pameran ini
sebaiknya dibuat dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah untuk dipahami dan
diperiksa oleh pihak-pihak terkait.
12. Selanjutnya, proposal penyelenggaraan pameran tersebut diajukan kepada
pihak yang memiliki kekuasaan lebih atas terselenggaranya pameran
tersebut. 
Apabila pameran tersebut diselenggarakan di sekolah, maka proposal
penyelenggaraan diajukan kepada kepala sekolah dan dijadikan pedoman bagi
penyelenggara kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai