Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KRITIK PAMERAN DAN KARYA SENI RUPA.

NAMA : WINDI
KELAS : XII.
TUGAS : SENI BUDAYA [ PHOTOFORLIO KARYA SENI
RUPA DAN PAMERAN ]

SELAMAT MEMBACA...
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1.2 Latar Belakang
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian KRITIK KARYA SENI RUPA
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
3.2 KARYA
3.3 Prosedur Kerja
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
4.2 Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan

1.1 TUJUAN.
Tujuan Pameran
Pada dasarnya tujuan utama pameran adalah untuk
menampilkan atau memamerkan suatu produk atau
karya seni kepada khalayak serta mendapatkan opini
atau apresiasi dari masyarakat luas terhadap produk
atau karya seni yang dipamerkan.

1.2 LATAR BELAKANG.


LATAR BELAKANG
Pameran merupakan suatu kegiatan penyajian karya
seni rupa sehingga dapat
dikomunikasikan dan diapresiasi oleh masyarakat.
Pameran juga merupakan sebuah kegiatan
yang dilakukan untuk menyampaikan sebuah ide atau
gagasan kepada masyarakat luas melalui
media karya seni. Dalam kegiatan ini diharapkan dapat
terjadi komunikasi antara perupa yang
diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Dan
pameran bukan hanya mengelola unsurunsur, objek
atau karya yang dipamerkan dalam ruang pamer saja,
tetapi juga segala unsur yang
berada di luar ruang pamer, seperti perupa, kurator,
dan penontonnya. Dalam
perkembangannya, pameran tidak hanya sebagai
wadah bagi perupa untuk tetap eksis.
Namun dalam setiap pameran terkadang
pelaksanaannya lemah akan sistem
manajemen pamerannya dan keberhasilan sebuah
pameran, tidak begitu saja bisa diukur dari
banyaknya karyayang dipamerkan dan berapa banyak
karya yang laku terjual, akan tetapi
bagaimana apresiasi masyarakat dalam menanggapi
pameran tersebut. Sehingga, manajemen
pameran berperan penting dalam pengelolaan kegiatan
pameran seni. Untuk
mengorganisasikan setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam sebuah pameran, agar
tercapai kesuksesan pelaksanaan kegiatan yang efektif
dan efisien oleh, seorang yang
berpengalaman yang disebut kurator.
Seorang kurator bisa lebih rinci dan komprehensif
dalam tingkat keterampilan dan
pengetahuannya untuk proses manajemen pameran,
bahkan berpengalaman memamerkan
karya yang cocok untuk di pamerkan,karena kurator
mengetahui cara manajemen pameran
yang tepat dan untuk menghasilkan karya seni yang
akan dipameran di galeri-galeri melalui
suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian berdasarkan
dengan situasi dan kondisi suatu lingkungan seni itu
sendiri.
Galeri seni adalah sebuah bangunan atau ruang untuk
pamer seni, yang disediakan
untuk suatu kegiatan apresiasi seni dan pengkajian
karya seni. Pada umumnya galeri
memberikan fungsi edukasi kepada masyarakat
mengenai ilmu dan perkembangan seni yang
merupakan bagian dari perkembangan dari kondisi
sosial dan budaya dan memberikan
dorongan kepada masyarakat untuk ikut semakin
kreatif dan produktif dalam berkarya secara
positif.
Pada tahun 2015 galeri besar di Bandung yaitu galeri
Selasar Sunaryo Art Space
mengadakan pameran fotografi yang berjudul Bandung
Photo Showcase 2015, ini adalah
sebuah pameran fotografi yang menampilkan karya-
karya foto dan kegiatan-kegiatan yang
bertujuan untuk menunjukkan perkembangan fotografi
di Bandung dari sudut pandang
seniman-seniman, baik seniman dalam negeri maupun
seniman luar negeri dan juga bertujuan
untuk memetakan perkembangan fotografi di Bandung
dalam beberapa tahun terakhir dan
menghubungkannya dengan khalayak yang lebih luas.
Galeri Selasar Sunaryo Art Space itu sendiri adalah
sebuah ruang dan organisasi nirlaba
yang bertujuan mendukung pengembangan praktik dan
pengkajian seni dan kebudayaan visual
di Indonesia. Didirikan pada tahun 1998 oleh Sunaryo,
galeri Selasar Sunaryo Art Space aktif
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berorientasi
pada edukasi publik dengan arahan dan
dukungan dari Yayasan Selasar Sunaryo. Fokus utama
galeri Selasar Sunaryo Art Space adalah
pada penyelenggaraan program-program seni rupa
kontemporer, melalui pameran, diskusi,
residensi dan lokakarya. Berdasarkan dari latar
belakang tersebut, maka perlu dilakukan
penelitian terkait dengan manajemen pameran
fotografi untuk menjelaskan berberapa hal yang
terkait dalam penyelenggaraan pameran Bandung
Photo Showcase 2015 di galeri Selasar
Sunaryo Art Space`
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana manajemen kegiatan pameran Bandung
Photo Showcase 2015 yang
berada di galeri Selasar Sunaryo Art pace?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Secara khusus penulisan memiliki tujuan sebagai
berikut :
1. Untuk menjelaskan manajemen pameran fotografi
pada Bandung Photo Showecase
yang diterapkan oleh galeri Selasar Sunaryo Art Space.
1.4 BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai
berikut :
a. Ruang lingkup penelitian adalah pameran Bandung
Photo Showcase di galeri
Selasar Sunaryo Art Space.
b. Pameran fotografi yang dianalisa oleh penulis yaitu
pameran Bandung Photo
Showcase 2015.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan mendapatkan hasil yang
memuaskan dan pada akhirnya
penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang
lebih luas, khususnya dalam bidang
manajemean pameran fotografi maupun pameran seni
lainnya. Manfaat lain bagi pendidikan
yaitu, menambah referensi untuk pengetahuan tentang
apresiasi seni fotografi dan seni lainnya,
dan juga sebagai sarana edukasi masyarakat mengenai
ilmu perkembangan seni dari kondisi
sosial budaya masyarakat agar semakin kreatif dan
produktif dalam berkarya secara positif.
1.6 METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini
adalah metode kajian studi pustaka,
observasi dan pendokumentasian yang bersifat
kualitatitf dengan menggunakan teknik meneliti
dan analisa sumber-sumber data. Sumber data
merupakan hal yang sangat penting untuk
mendapatkan data yang penulis perlukan dalam upaya
pemecahan. Penulis mengumpulkan
data-data melalui literatur atau buku-buku dan media-
media informasi yang berhubungan
dengan permasalahan untuk pembahasan seperti
internet.
BAB II KAJIAN PUSTAKA.

PENGERTIAN KRITIK KARYA SENI RUPA.

Kritik seni adalah bentuk kegiatan menanggapi karya


seni untuk dapat menunjukkan kelebihan atau
kekurangannya. Kritik sering diungkapkan seseorang
untuk mengapresiasi ide atau karya orang lain. Kritik
seni membantu pemirsa memahami, menafsirkan, dan
menilai suatu karya seni.

BAB III METODE PRAKTIKUM.

WAKTU DAN TEMPAT.


SABTU, 4-5 SAGA ABEPURA.
KARYA
Stan, lukisan 2 dimensi, kerajinan 3 dimensi, dan
hiasan-hiasan yang ada di stan, DLL.
PROSEDUR KERJA
Rencana Kerja Pameran Seni Rupa Tentu sebuah
pameran seni akan sulit jika hanya direncanakan dan
dikerjakan oleh satu orang saja, sehingga perlu
dibentuk sebuah panitia yang beranggotakan beberapa
orang dengan tugas yang berbeda-beda. Berikut ini
rencana kerja untuk membuat sebuah pameran seni
yang baik: Syarat penyelenggaraan pameran: A. Ada
karya yang akan dipamerkan Karena akan membuat
pameran karya seni, maka pertama harus ada karya
seni yang akan dipamerkan. Karya itu terbagi menjadi 2
yakni: Karya seni homogen. Yang dimaksud dengan
karya seni homogen adalah karya seni yang jenisnya
sama. Misalnya karya seni rupa 2 dimensi saja, atau
karya seni rupa 3 dimensi saja, atau karya lukis saja,
karya grafis saja dan sebagainya. Karya seni heterogen.
Yang dimaksud karya seni heterogen adalah campuran
beberapa karya seni, seperti karya lukis dan karya
grafis. Atau karya seni 2 dimensi dan karya seni 3
dimensi, dan sebagainya.
B. Pembentukan panitia pameran Panitia pameran seni
akan memiliki tugas masing-masing yang harus
dikerjakan dengan baik. Berikut ini contoh susunan
panitia pameran: 1. Pembimbing. Bertugas memberi
nasehat pada seluruh panitia dan membimbing agar
acara berjalan lancar. 2. Ketua. Bertanggung jawab atas
seluruh pelaksanaan dan jalannya pameran mulai dari
awal hingga penutupan. 3. Wakil ketua. Bertugas
membantu tugas ketua 4. Sekretaris. Bertugas
menyusun administrasi pameran termasuk mencatat
segala hal. 5. Bendahara. Bertugas dalam bidang
keuangan pameran. 6. Seksi penyeleksi. Bertugas
memilih dan menyeleksi karya seni yang akan
dipamerkan. 7. Seksi usaha. Tugasnya adalah mencari
dana untuk terlaksananya pameran. 8. Seksi publikasi
dan humas. Tugasnya dalam hal menghubungi pihak
seniman, mengkomunikasi perihal izin, dan segala hal
yang berkait dengan hubungan dengan pihak luar
panitia. 9. Seksi dekorasi. Tugasnya mengatur dekorasi
ruangan pameran termasuk penempatan karya 10.
Akomodasi. Tugasnya menyiapkan segala perlengkapan
pameran termasuk tempat dan display. 11. Operasional.
Tugasnya menjaga saat berlangsungnya pameran, dan
menemani pengunjung. 12. Keamanan. Tugasnya
menjaga keamanan pameran. 13. Seksi kesehatan.
Tugasnya mengatasi apabila terjadi kecelakaan di
pameran. C. Menyusun rencana kerja dan jadwal
kegiatan Menyusun rencana kerja lengkap termasuk
menyusun jadwal kegiatan pameran dapat dilakukan
seperti contoh di bawah ini: 1. Tema pameran.
Menentukan tema pameran yang akan digelar nanti,
misalnya Hari Kemerdekaan, atau Sumpah Pemuda, dan
lainnya. 2. Rencana kerja berbagai aspek dalam
pameran. Misalnya meliputi hal-hal seperti berikut:
Materi pameran, berupa karya yang akan dipamerkan
seperti apa Tempat kegiatan Waktu, hari, jam, dll.
Panitia Anggaran Kelengkapan dan properti Publikasi
Dekorasi ruang D. Pelaksanaan pameran Hari H saat
pameran digelar ada banyak yang harus dikerjakan.
Berikut ini contoh susunan pelaksanaan pameran:
Persiapan berbagai hal yang dibutuhkan dalam
pameran, dilakukan oleh panitia dengan bidangnya
masing-masing. Penataan tempat Dekorasi tempat
bersama-sama Hari H pelaksanaan pameran. E. Evaluasi
Pada saat pameran usai, maka digelar evaluasi untuk
melihat hasil dari pekerjaan yang sudah dilakukan. Apa
saja yang harus dilakukan saat evaluasi adalah seperti
berikut: Pembubaran panitia Laporan hasil pameran
oleh masing-masing bidang panitia.

HASIL DAN PEMBAHASAN IV.


Hasil percobaan.
Hari ke-
Hari ke-1 di mulai dari penyiapan stan dan tempat
tempat untuk memulai pamerannya.
Hari ke-2 di buka dengan persiapan dan tataan. Untuk
memulai pameran, dengan menata hisan, lukisan, dan
kerajinan-kerajinan yang di buat.

PEMBAHASAN.
Membuat pameran itu harus dengan teliti dan juga
bersih ketika di pandang oleh kita dan orag lain, agar
bisa memikat pelanggan yang datang, tidak lupa dengan
kreatifitas yang di miliki oleh kita sebagai panitianya,
agar nantinya proses pameran berjalan dengan baik
tanpa ada halangan nya.

Tujuan Sosial : Tujuan sosial memiliki arti yaitu kegiatan


pameran seni rupa baik dalam skala besar maupun
dalam skala yang terbatas di sekolah tersebut.Karya
seni yang dipamerkan dapat digunakan untuk
kepentingan sosial.
Tujuan Kemanusiaan : Tujuan kemanusiaan Berbeda
dengan tujuan kemanusiaan kegiatan
pameran.Kegiatan ini memiliki tujuan untuk
kepentingan pembinaan nilai-nilai, pelestarian, dan
pengembangan sebuah hasil dari karya seni yang
dimiliki oleh masyarakat. Apabila pameran bertujuan
untuk sosial kemanusiaan, maka dana dari hasil
penjualan karya akan digunakan untuk kegiatan sosial
kemanusiaan seperti sumbang ke panti asuhan,
ataupun masyarakat kurang mampu serta korban
bencana alam.
Tujuan Komersial : Tujuan komersial pameran ini
berkaitan dengan adanya kegiatan yang dapat
menghasilkan profit atau keuntungan terutama bagi
seniman dan juga penyelenggara-penyelenggara
pameran. Berkaitan dengan tujuan komersial, sebuah
kegiatan pameran akan diselenggarakan dengan tujuan
agar karya yang dipamerkan akan laku terjual dan akan
mendatangkan keuntungan bagi si pemilik karya atau
bagi si penyelenggara pameran.

Fungsi Pameran Karya Seni Rupa

Pameran karya seni rupa memiliki berbagai fungsi sosial


bagi masyarakat, diantaranya:

Sebagai Sarana Edukasi : yakni pameran berfungsi


mendidik siswa untuk mengetahui pentingnya
pengalaman batin yang berguna untuk
menyeimbangkan kegiatan akal dan pikiran manusia.
Sebagai sarana apresiasi : yakni Pameran tersebut
diadakan berfungsi untuk mengeluarkan ide gagasan
pencipta yang kemudian para pengunjung akan
memberikan apresiasi atau memberi penilaian terhadap
karya seni yang mereka buat, proses apresiasi dapat
dibedakankan menjadi 2 yaitu apresiasi aktif dan
apresiasi pasif.
Sebagai sarana prestasiyakni pameran dapat menjadi
ajang kompetisi bagi para pencipta seni, karena melalui
karya seni kita akan tahu setinggi apa keaktifan dan
kreativitas pencipta seni dalam membuat karya.
Sebagai sarana rekreasi : yakni Pameran dapat
berfungsi sebagai tempat untuk merilekskan pikiran dan
menghilangkan kejenuhan atas kegiatan atau rutinitas
sehari-hari baik itu sekolah, kerja atau sebagainya yang
banyak menguras energi dan pikiran.
Pameran seni rupa yang diselenggarakan, biasanya
adalah pameran heterogen, karena pameran heterogen
ini menampilkan jenis karya seni rupa yang lebih
beragam.Fungsi utama dari pameran seni rupa ini pada
intinya adalah untuk membangkitkan sebuah apresiasi
seni pada siswa, di samping itu pula sebagai media
komunikasi antar seniman dengan para penonton.
Kegiatan pameran seni rupa ialah wahana dalam
menumbuhkembangkan apresiasi tehadap karya
seni.Menurut Cahyono (2002: 9.6) membedakan antara
fungsi pameran menjadi empat kategori, yaitu fungsi
apresiasi, fungsi rekreasi, fungsi edukasi, dan fungsi
prestasi.

Fungsi Apresiasi dapat diartikan sebagai kegiatan dalam


menilai dan menghargai karya seni. Melalui kegiatan
pameran ini diharapkan dapat menimbulkan sikap
menghargai terhadap karya seni orang lain. Suatu
penghargaan yang akan timbul setelah pengamat
melihat, menghayati, memahami karya seni yang
ditampilkannya. Melalui kegiatan ini juga akan muncul
sebuah apresiasi aktif dan apresiasi pasif. Apresiasi
aktif, biasanya berupa seniman, seteleh menonton
pameran biasanya akan termotivasi atau terdorong
untuk menciptakan karya seni sedangkan apresiasi pasif
biasanya terjadi pada orang yang memiliki sifat awam,
setelah menyaksikan pameran biasanya dapat
menghayati, memahami dan menilai serta menghargai
suatu karya seni.
Fungsi Edukasi, kegiatan pameran karya seni dapat
memberikan nilai-nilai pelajaran terhadap masyarakat
luas terutama apresiator, misalnya nilai keindahan, nilai
sejarah, nilai estetik nilai budaya, dan lain sebagainya.
Selain itu karya yang dipamerkan juga harus memiliki
nilai-nilai yang positif.
Fungsi Rekreasi, kegiatan pameran akan memberikan
rasa senang sehingga dapat memberikan nilai psikis dan
juga spiritual terutama untuk hiburan. Dengan
menyaksikan pameran, apresiator menjadi senang,
tenang dan dapat memberikan pencerahan.
Fungsi Prestasi disini dimaksudkan bahwa dengan
kegiatan pameran diselenggarakan di sekolah dapat
diketahui bahwa siswa yang berbakat dalam bidang
seni, Hal ini bisa disaksikan dari bentuk-bentuk kreasi
yang dapat ditampilkan. Apresiator ini bisa memberi
penilaian apakah seseorang yang menciptakan karya
seni ini kreatif atau bisa juga kurang kreatif.
Jenis Pameran Seni Rupa
Menurut Jumlah Pesertanya : Pameran
tunggal,Merupakan pameran seni rupa yang hanya
diselenggarakan secara individual (perorangan).
Pameran kelompok/bersama,Marupakan pameran seni
rupa yang diselenggarakan oleh baberapa
saniman/pengrajin. Materi yang dipamerkan pada
pameran bersama marupakan karya-karya lebih dari
satu seniman. Biaya Pameran ditanggung oleh seniman
yang bersangkutan. Peminjaman gedung dilakukan
dengan cara mangajukan parmohonan disertai proposal
kepada galeri tempat berlangsungnya pameran.
Selanjutnya pormohonan tersebut akan
dipertimbangkan oleh kurator. Fasilitas pokok yang
disediakan gedung pameran biasanya berupa panel,
lampu, bantuan teknis tata pameran, dan fasilitas
keamanan. Penyelanggaraan pameran dapat
dilangsungkan antara 1 minggu sampai 3 minggu.
Menurut Sifatnya,
Pameran Insidental, yaitu pameran seni rupa yang
diselenggarakan secara berkala yang didasarkan atas
kebutuhan yang ada, misalnya: pameran kaligrafi guna
menyongsong perayaan Isro’ Mi’raj.
Pameran rutin, yaitu pameran seni rupa yang
diselenggarakan pada periode tertentu secara tetap dan
berkelanjutan, misalnya: pentas seni yang dilakukan
setiap akhir semester.
Pameran permanen, yaitu pameran seni rupa yang
diselenggarakan secara terbuka, tetap dan terus
menerus.
Menurut Ragam Jenis Karya yang Digelar : Pameran
homogen, yaitu pameran seni rupa yang memamerkan
berbagai jenis karya seni rupa. Pameran heterogen,
yaitu pameran seni rupa yang memamerkan satu jenis
karya seni rupa yang seragam.
Menurut Tempat Berlangsungnya : Pamaran terbuka,
yaitu pameran seni rupa yang berlangsung di luar
ruangan secara tarbuka. Pameran tertutup, yaitu
pameran seni rupa yang berlangsung di dalam ruangan
suatu gedung.
Pameran bergerak, yaitu pameran seni rupa yang
diselenggarakan menggunakan alat yang bergerak,
seperti kendaraan/ mobil.
Menurut Jenis Dimensi Karya Seni Rupa : Pameran
karya seni rupa dua dimensi. Pameran yang hanya
menyajikan karya seni rupa pada bidang datar seperti
gambar, lukisan, seni grafis. Karya ini hanya dapat
dinikmati dari satu arah. Pameran karya seni rupa tiga
dimensi. Pameran yang hanya menyajikan karya seni
yang memiliki volume/kesan ruang yang sebenarnya,
yaitu memiliki ukuran Panjang x lebar x tinggi. Karya
seni ini dapat diamati dari berbagai arah.
Unsur Pameran seni rupa

Dalam pameran seni rupa, terdapat unsur unsur


pelengkapnya. Diantaranya:

Karya seni rupa yang akan dipamerkan.


Panel atau sketsel, standart display atau box untuk
memajang karya seni yang akan dipamerkan.
Dekorasi sebagai perlengkapan untuk menyajikan karya
seni agar terlihat lebih indah.
Sound system sebagai sarana audio yang diperlukan
untuk menciptakan suasana nyaman bagi para
pengunjung pameran/apresiator.
Label karya yang digunakan untuk menulis identitas
(judul, pecipta, teknik dan tahun penciptaan) dan
ditempel di dekat karya seni yang dipamerkan.
Katalog sebagai lembaran petunjuk yang berisi tentang
penyelenggaraan pameran.
Buku tamu yang nantinya akan diisi oleh pengunjung
pameran.
Buku pesan atau kesan, buku tersebut digunakan untuk
mengetahui tanggapan pengunjung terhadap karya
yang dipamerkan atau bisa dibilang sebagai media
komunikasi antara seniman dengan apresiator.
Syarat Penyelenggaraan Pameran

Untuk menyelenggarakan pameran, kita harus


memenuhi syarat-syarat utamanya, yaitu sebagai
berikut.
Karya yang Akan Dipamerkan
Karya seni rupa homogen
Karya seni rupa 2 dimensi saja.
Karya seni rupa 3 dimensi saja.
Karya lukis saja.
Karya grafis saja, dan sebagainya.
Karya yang heterogen
Campuran dari berbagai jenis karya seni rupa, baik
dimensi maupun medianya. Selain menurut jenisnya,
pameran juga dapat dikelompokkan menurut jumlah
seniman yang akan memamerkan karyanya, yakni:
pameran tunggal, yaitu karya-karya yang dipamerkan
merupakan hasil karya satu orang seniman. pameran
kelompok, yaitu karya-karya yang dipamerkan
merupakan hasil karya beberapa seniman.
Panitia Pameran
Manfaat Pameran Seni Rupa

Berikut ini adalah manfaat dari pameran karya seni:


Untuk menumbuhkan dan menambah kemampuan
apresiasi seseorang terhadap karya seni rupa.
Untuk melatih diri agar bisa bekerja sama dengan orang
lain.
Untuk melatih sikap tanggung jawab dan kemandirian.
Untuk menumbuhkan motivasi.
Untuk menghilangkan rasa stres dan jenuh dari
rutinitas.
Untuk dijadikan sebagai sarana promosi.
Prinsip Penyelenggaraan Pameran Seni Rupa

Prinsip Interaksi adalah prinsip yang harus berorientasi


pada kepentingan penyelenggara dan pengunjung
dalam penyelenggaraan pameran.
Prinsip Inisiatif adalah penyelenggaraan pameran yang
mengambil inisiatif serta menentukan langkah-lagkah
yang sistematis dan terencana ke arah pendekatan
khalayak ramai pada pameran yang sedang
diselenggarakan.
Prinsip Repetisi adalah prinsip penyelenggaraan
pameran yang dilakukan secara berulang-ulang.
Prinsip Integritas adalah prinsip penyelenggaraan yang
menampilkan banyak koleksi pameran, contohnya
pameran seni lukis, yang di dalamnya terdiri dari
bermacam-macam aliran.
Prinsip Efisiensi adalah penyelenggaraan pameran
dengan melakukan penulisan secara sistematis agar
tidak merepotkan penyelenggara dan pengunjung.
Prinsip Efisiensi dapat didukung oleh lingkungan yang
indah dan menarik, cara penataan warna suara maupun
komposisi materi pameran hingga tercipta suasana yang
menyenangkan.
BAB V PENUTUP.
Kesimpulan.

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
pameran karya seni rupa adalah suatu kegiatan
penyajian suatu ungkapan ide/perasaan yang bernilai
estetis dan bermakna dari pembuatnya untuk
dikomunikasikan/ditampilkan hingga dapat diapresiasi
oleh masyarakat luas.
Tujuan dari sebuah pelaksanaan pameran secara umum
adalah sebagai sarana hiburan, motivasi, memupuk rasa
cinta terhadap kebudayaan daerah dan pengembangan
budaya nasional, wujud dari hasil praktik seni rupa,
sebagai media dan sarana untuk menunjukan (to show)
dan mengembangkan bakat (di bidang seni), serta
meningkatkan apresiasi seni pada generasi muda.
Pameran kelas atau sekolah merupakan kegiatan studi
untuk menampilkan hasil karya siswa. Menurut
jenisnya, pameran dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu pameran umum dan pameran khusus. Tahapan
persiapan pameran kelas atau sekolah meliputi tahap
perencanaan (persiapan awal), tahap pengumpulan
karya, tahap seleksi karya, persiapan akhir (gladi
bersih), dan pelaksanaan pameran.
Ketersediaan peralatan dan perlengkapan sangat
diperlukan dalam penataan karya seni rupa yang
hendak dipamerkan. Beberapa peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan dalam pameran kelas
atau sekolah adalah Sketsel atau panil, Level, Meja dan
kursi, Tata lampu atau pencahayaan, Dekorasi ruangan,
Katalog, Brosur, Buku tamu atau buku kesan dan pesan,
dan Sound system.
Penataan karya seni rupa harus tepat sehingga dapat
dinikmati secara optimal oleh pengunjung. Dengan
demikian, proses apresiasi berlangsung dengan baik.
Penempatan karya yang kurang tepat akan
menghambat terjadinya proses apresiasi.
B. Saran
Melaksanakan kegiatan pameran seni rupa harus
dilakukan dengan perencanaan yang matang, tersusun
secara sistematis dan logis. Kerja sama dan tanggung
jawab dalam melaksanakan kegiatan mendukung
kelancaran kegiatan pameran. Penataan ruang pameran
karya seni rupa yang baik akan mendukung kegiatan
apresiasi sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.
Melalui kegiatan pameran kita tidak hanya belajar
mengapresiasi karya seni rupa, tetapi juga belajar untuk
berdisiplin dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab, belajar untuk saling menghargai dan
bekerjasama, selain itu juga belajar mengakui
kekurangan dan kelemahan serta belajar untuk
berkomitmen untuk berbuat lebih baik di masa yang
akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Ningrum, Rindy Nuristya. 2015. Makalah Pameran,


[Online]. Tersedia:
http://rindynuristyaningrum.blogspot.co.id. [09
Februari 2016]
Muzayyin, Moh. 2014. Pengertian Seni Rupa, [Online].
Tersedia: http://senibudayasmktap.blogspot.co.id. [09
Februari 2016] Sajid, Fahmi. 2014. Pengertian, Tujuan,
manfaat, dan Fungsi Pameran Karya Seni Rupa,
[Online]. Tersedia: http://sma-
senibudaya.blogspot.co.id. [09 Februari 2016]
Tugino. 2015. Pameran Karya Seni Rupa, [Online].
Tersedia: http://mastugino.blogspot.co.id. [09 Februari
2016]

Pradana, Lawinda Jeffry. Dkk. 2015. Makalah Pameran


Seni, [Online]. Tersedia:
http://lawindajeffrypradana11.blogspot.co.id. [09
Februari 2016]

SEKIAN DARI SAYA TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai