SENI RUPA
Perupa/seniman Apresiator/Pengamat
Tujuan Pameran:
1. Tujuan Sosial dan Kemanusiaan: hasil penjualan karya yang
dipamerkan digunakan untuk kegiatan sosial seperti
disumbangkan ke panti asuhan, diberikan kepada masyarakat
yang tidak mampu, atau korban bencana alam.
2. Tujuan Komersial: diharapkan karya yang dipamerkan terjual
dengan keuntungan yang tinggi bagi pemilik karya/perupa atau
penyelenggara pameran tersebut.
3. Tujuan Pendidikan: dalam konteks pembelajaran dan pendidikan
seni rupa, pameran diselenggarakan dengan tujuan untuk
mendapat apresiasi dan tanggapan dari pengunjung untuk
meningkatkan kualitas berkarya selanjutnya.
Manfaat Pameran
Secara khusus penyelenggaraan pameran di sekolah
memiliki beberapa manfaat, yaitu:
1. Menumbuhkan dan menambah kemampuan siswa
dalam memberi apresiasi terhadap karya orang
lain
2. Menambah wawasan dan kemampuan dalam
memberikan evaluasi karya secara lebih objektif
3. Berkaitan dengan organisasi penyelenggarannya,
penyelenggaraan pameran di sekolah bermanfaat
untuk melatih kerja kelompok (bekerjasama
dengan orang lain)
4. Memperbanyak pengalaman sosial
5. Melatih untuk bertanggungjawab dan bersikap
mandiri
6. Melatih untuk membuat suatu perencanaan kerja
dan melaksanakan apa yang telah direncanakan
C. Materi Pameran
Materi pameran seni rupa di sekolah terdiri dari 3 sumber, yaitu:
1. Koleksi karya tugas-tugas siswa terbaik, yaitu karya seni rupa dua dan
tiga dimensi hasil modifikasi (seni lukis, desain, kriya, atau karya lain) yang
dipilih oleh guru dan dikoleksi selama 1 semester.
2. Karya-karya hasil modifikasi yang dibuat siswa atas kehendak sendiri
diluar tugas yang diberikan oleh guru di sekolah.
3. Karya-karya siswa yang memenangkan lomba kesenirupaan (seni lukis,
desain, kriya, logo, animasi, dan lain-lain) baik pada tingkat lokal,
nasional, maupun internasional yang pernah diraih oleh siswa yang
sedang belajar efektif di sekolah yang mengadakan pameran.
D. Kurasi Pameran
Kurasi pameran biasanya ditulis oleh kurator seni rupa, guru seni budaya
(bidang seni rupa), dan dapat pula ditulis oleh siswa yang berbakat
menulis kritik seni. Penulisan informatif tentang koleksi materi pameran (sen i
lukis, grafis, desain, kriya, dan lain-lain) agar mudah dipaham i oleh
pengunjung pameran. Baik dari aspek konseptual, aspek visual, aspek
teknik artistik, aspek estetik, aspek fungsional, maupun aspek nilai seni,
desain, atau kriya yang dipamerkan. Ketika menyaksikan dan mengamati
karya seni di ruang pameran, adakalanya para pengunjung tidak
mengerti atau bingung melihat objek seni tertentu. Pada saat demikian,
pengunjung dapat membuka katalog pameran untuk mendapatkan
informasi tentang karya seni tertentu (seperti yang dijelaskan oleh seorang
kurator pameran.