Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN PAMERAN

SENI RUPA

Seni Budaya Kelas XI


Niken Yunitasari, S.Pd.
Pameran seni rupa itu apa?
Pernahkah kamu mengunjungi
pameran seni rupa?
Pameran Seni Rupa
Pameran adalah salah satu bentuk penyajian karya seni rupa agar dapat
dikomunikasikan kepada pengunjung sebagai pengamat seni (apresiator).
Makna komunikasi disini berarti bahwa karya-karya seni rupa yang dipamerkan
tersaji dengan baik, sehingga para pengunjung dapat mengamatinya dengan
nyaman untuk mendapatkan pengalaman estetis dan pemahaman nilai-nilai
seni.

Untuk mencapai penyelenggaraan pameran yang baik diperlukan


pengetahuan manajemen tata pameran yang meliputi proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.

Ide/gagasan Pameran Apresiasi


(karya)

Perupa/seniman Apresiator/Pengamat

“Pameran sebagai media komunikasi antara perupa dengan pengamat”


Jenis Pameran
1. Berdasarkan Waktu Penyelenggaraan
a. Pameran Periodik; merupakan pameran yang diselenggarakan secara
berkala pada periode tertentu, seperti event tahunan. Contohnya; annual
(satu tahunan), biennale (dua tahunan), Triennale (tiga tahunan)
b. Pameran Insidental; merupakan pameran yang diselenggarakan hanya
jika diperlukan dan bisa diselenggarakan kapan saja.
c. Pameran Permanen (Tetap); merupakan pameran yang diadakan pada
tempat yang tetap dan terbuka hampir setiap hari pada jam-jam tertentu.
Contohnya: pameran di museum, galeri, atau tempat bersejarah lainnya.
2. Berdasarkan Jumlah Seniman
a. Pameran Perorangan (Tunggal); merupakan pameran yang
diselenggarakan oleh satu orang seniman dan biasanya hanya terdapat
satu jenis karya seni.
b. Pameran Kelompok; merupakan pameran yang diselenggarakan oleh
suatu kelompok atau komunitas dan menampilkan banyak karya dari
berbagai seniman.
3. Berdasarkan Ragam Jenis Karya
a. Pameran Heterogen; yaitu pameran yang menampilkan berbagai jenis
karya seni.
b. Pameran Homogen; yaitu pameran yang hanya menampilkan satu jenis
karya seni.
Tujuan, Manfaat, dan Fungsi
Pameran
Kegiatan pameran dapat diselenggarakan dalam lingkup terbatas
(sekolah) maupun lingkup yang lebih luas (publik/masyarakat),
keduanya dapat memiliki tujuan, manfaat, dan fungsi yang sama.

Tujuan Pameran:
1. Tujuan Sosial dan Kemanusiaan: hasil penjualan karya yang
dipamerkan digunakan untuk kegiatan sosial seperti
disumbangkan ke panti asuhan, diberikan kepada masyarakat
yang tidak mampu, atau korban bencana alam.
2. Tujuan Komersial: diharapkan karya yang dipamerkan terjual
dengan keuntungan yang tinggi bagi pemilik karya/perupa atau
penyelenggara pameran tersebut.
3. Tujuan Pendidikan: dalam konteks pembelajaran dan pendidikan
seni rupa, pameran diselenggarakan dengan tujuan untuk
mendapat apresiasi dan tanggapan dari pengunjung untuk
meningkatkan kualitas berkarya selanjutnya.
Manfaat Pameran
Secara khusus penyelenggaraan pameran di sekolah
memiliki beberapa manfaat, yaitu:
1. Menumbuhkan dan menambah kemampuan siswa
dalam memberi apresiasi terhadap karya orang
lain
2. Menambah wawasan dan kemampuan dalam
memberikan evaluasi karya secara lebih objektif
3. Berkaitan dengan organisasi penyelenggarannya,
penyelenggaraan pameran di sekolah bermanfaat
untuk melatih kerja kelompok (bekerjasama
dengan orang lain)
4. Memperbanyak pengalaman sosial
5. Melatih untuk bertanggungjawab dan bersikap
mandiri
6. Melatih untuk membuat suatu perencanaan kerja
dan melaksanakan apa yang telah direncanakan

Selain itu, jika karya yang dipamerkan mendapatkan


apresiasi yang baik, kegiatan pameran juga
bermanfaat untuk membangkitkan motivasi siswa
dalam berkarya seni.
Fungsi Pameran
Kegiatan pameran memiliki fungsi utama sebagai
media komunikasi antara pencipta seni
(seniman/perupa) dengan pengamat seni
(apresiator). Pameran karya seni rupa pada
hakikatnya berfungsi untuk membangkitkan
apresiasi seni dalam masyarakat.

Fungsi pameran di sekolah, di


antaranya:
1. Meningkatkan apresiasi seni
2. Membangkitkan motivasi
berkarya seni
3. Penyegaran dari kejenuhan
belajar di kelas
4. Berkarya visual lewat karya
seni
5. Belajar berorganisasi
Perencanaan Pameran Seni Rupa

Penyelenggaraan pameran melibatkan banyak orang yang mempunyai tugas


dan tanggung jawab masing-masing dalam satu koordinasi sebagai unsur
utama/pembentuk. Selain itu terdapat pula berbagai unsur pendukung yang
biasanya terdapat pada setiap pameran seni rupa. Untuk mencapai
keberhasilan dalam penyelenggaraan pameran seni rupa diperlukan
perencanaan yang matang dari aspek teknis maupun non teknis, serta
program kerja yang cermat, teliti dan terarah sesuai tujuan dan tema
pameran.
Tahap Perencanaan Penyelenggaraan Pameran: 5.
4.
3. Menyusun
proposal
2. Menyu-
kegiatan
Menyusun sun
1. agenda
kepanitiaan
Menentu- kegiatan
kan tema
Menentu-
pameran
kan tujuan
Hal-hal yang umumnya ada dan harus diperhatikan dalam perencanaan
penyelenggaraan pameran:
A. PANITIA PAMERAN
Sebelum menyelenggarakan pameran seni rupa di sekolah, kita perlu
membuat perencanaan terlebih dahulu yaitu dengan membentuk panitia
pameran dengan menerapkan sikap profesional. Sebagai contoh siswa
yang mempunyai bakat seni rupa dapat dijadikan penyeleksi karya, sepeti
lukisan, desain, patung dan seni kriya. Setiap siswa diharapkan menempati
posisi sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya agar pameran seni
rupa terkelola dan terlaksana dengan baik dan behasil.

Untuk mencapai tujuan pameran kita perlu bekerjasama dan membagi


tugas sesuai kebutuhan (sangat tergantung dari apa yang dipamerkan, di
mana pameran diselenggarakan, dan siapa yang akan menyaksikan
pameran tersebut). Dengan dem ikian volume pekerjaanlah yang akan
menentukan jumlah dan susunan panitia. Biasanya, untuk pameran tingkat
sekolah, struktur panitia yang sederhana sudah memadai. Terdiri dari Ketua,
Sekretaris, Bendahara, dan sejumlah seksi-seksi: kesekretariatan, publikasi
dan dokumentasi, dekorasi dan penataan ruang, perlengkapan,
pengumpulan dan seleksi karya, dan sebagainya sesuai kebutuhan.
B. Proposal Pameran
Banyak format penulisan proposal yang dapat digunakan, namun pada
hakikatnya inti dari proposal ialah latar belakang pameran, dasar acuan
kegiatan pameran, tujuan pameran, hasil dan dampak pameran yang
diharapkan, tema pameran, waku dan tempat, anggaran biaya, tata tertib
dan lain-lain.

Biasanya proposal dibuat untuk kepentingan mendapatkan izin kegiatan


dari pihak sekolah/keamanan, pencarian sponsor, informasi bagi orang tua
siswa, informasi bagi pers, dan pihak-pihak lainnya yang menjadi mitra kerja
penyelenggaraan pameran. Oleh karena itu kualitas penulisan dan
tampilan suatu proposal pameran harus diusahakan seoptimal mungkin
untuk menarik simpati dan dukungan dari berbagai kalangan.

C. Materi Pameran
Materi pameran seni rupa di sekolah terdiri dari 3 sumber, yaitu:
1. Koleksi karya tugas-tugas siswa terbaik, yaitu karya seni rupa dua dan
tiga dimensi hasil modifikasi (seni lukis, desain, kriya, atau karya lain) yang
dipilih oleh guru dan dikoleksi selama 1 semester.
2. Karya-karya hasil modifikasi yang dibuat siswa atas kehendak sendiri
diluar tugas yang diberikan oleh guru di sekolah.
3. Karya-karya siswa yang memenangkan lomba kesenirupaan (seni lukis,
desain, kriya, logo, animasi, dan lain-lain) baik pada tingkat lokal,
nasional, maupun internasional yang pernah diraih oleh siswa yang
sedang belajar efektif di sekolah yang mengadakan pameran.
D. Kurasi Pameran
Kurasi pameran biasanya ditulis oleh kurator seni rupa, guru seni budaya
(bidang seni rupa), dan dapat pula ditulis oleh siswa yang berbakat
menulis kritik seni. Penulisan informatif tentang koleksi materi pameran (sen i
lukis, grafis, desain, kriya, dan lain-lain) agar mudah dipaham i oleh
pengunjung pameran. Baik dari aspek konseptual, aspek visual, aspek
teknik artistik, aspek estetik, aspek fungsional, maupun aspek nilai seni,
desain, atau kriya yang dipamerkan. Ketika menyaksikan dan mengamati
karya seni di ruang pameran, adakalanya para pengunjung tidak
mengerti atau bingung melihat objek seni tertentu. Pada saat demikian,
pengunjung dapat membuka katalog pameran untuk mendapatkan
informasi tentang karya seni tertentu (seperti yang dijelaskan oleh seorang
kurator pameran.

Fungsi seorang kurator antara lain menganalisis berbagai faktor


keunggulan seni yang dipamerkan, disamping menunjukkan pula
kecenderungan kreatif peserta pameran, baik untuk bidang lukis, desain,
atau kriya. Sehingga pengunjung mendapatkan bahan banding untuk
mengapresiasi karya yang diapresiasinya. Artikel kurasi pameran dimuat
dalam katalog pameran, sehingga isinya menjadi topik bahasan yang
menarik dalam aktivitas diskusi yang akan dilaksanakan.
E. Aktivitas Diskusi
Kegiatan diskusi diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan pameran.
Tujuannya adalah pengembangan wawasan dan sikap apresiatif. Bagi
penyelenggara, aktivitas diskusi ini menjadi ajang evaluatif (mendapatkan
masukan dari peserta diskusi) dan sekaligus sebagai peluang menjelaskan
gagasan dan tujuan seni yang diciptakannya (pertanggungjawaban
karya).
Sebagai pembicara utama biasanya dipilih
pengkritik seni rupa atau tokoh lain yang
dipandang layak karena keahliannya telah diakui
di tengah masyarakat. Pembicara menyampaikan
makalah sebagai topik kajian diskusi (makalah
dibagikan kepada semua peserta diskusi). Diskusi
dipandu oleh moderator (yang berwawasan seni
baik), bisa oleh siswa, perupa, atau guru seni
budaya. Kegiatan diskusi dikelola oleh panitia
pameran dan didokumentasikan dalam bentuk
catatan tertulis, rekaman audio, foto, video, atau
media lain sesuai kemampuan panitia pameran.
Terima kasih

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik

Niken Yunitasari, S.Pd. SMAN 1


Martapura. 2021.

Anda mungkin juga menyukai