Anda di halaman 1dari 3

Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.[1]

Pameran merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan. Yang


mempertemukan antara produsen dan pembeli namun pengertian pameran lebih jauh
adalah suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen, kelompok,
organisasi, perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan display produk kepada
calon relasi atau pembeli. Adapun macam pameran itu adalah : show, exhibition, expo,
pekan raya, fair, bazaar, pasar murah.

Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan
sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. Pameran merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa ke pada publik melalui
media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antaran
perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Penyelenggaraan pameran
di sekolah menyajikan materi pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan
pembelajaran kurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler atau menyajikan karya para
perupa dan seniman profesional untuk diapresiasi warga sekolah.

1. Tujuan Pameran Seni


Pameran merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam bidang kesenirupaan
terutama bagi siswa. Mengunjungi sebuah pameran seni dapat menambah
pengetahuan, meningkatkan apresiasi serta mempertajam imaginasi dan intuisi.
Melalui pameran, seorang siswa bisa memperkenalkan karya-karyanya kepada
masyarakat baik dilingkungan sekolah ataupun masyarakat umum. Kegiatan pameran
seni di sekolah biasanya dilakukan pada akhir semester, akhir tahun ajaran atau dalam
rangka memperingati hari-hari besar. Penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki
beberapa tujuan seperti tujuan sosial dan kemanusiaan, tujuan komersial, dan tujuan
yang berkaitan dengan pendidikan.

1. Tujuan sosial berarti bahwa kegiatan pameran seni rupa baik skala besar
maupun skala terbatas di sekolah. Karya seni yang dipamerkan dipergunakan
untuk kepentingan sosial. 
2. Tujuan komersial pameran berkaitan dengan kegiatan untuk menghasilkan
profit atau keuntungan terutama bagi seniman dan penyelenggara
penyelenggara pameran.  Berkaitan dengan tujuan komersial, sebuah kegiatan
pameran diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terjual dan
mendatangkan keuntungan bagi pemilik karya atau penyelenggara pameran.
3. Sedangkan tujuan kemanusiaan kegiatan pameran adalah untuk kepentingan
pelestarian, pembinaan nilai-nilai, dan pengembangan hasil karya seni budaya
yang dimiliki oleh masyarakat.  Jika pameran bertujuan sosial kemanusiaan,
maka dana hasil penjualan karya akan digunakan untuk kegiatan sosial
kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti asuhan, masyarakat tidak mampu
atau korban bencana alam.
4. Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa di sekolah, tujuan
utama pameran disekolah adalah untuk mendapatkan apresiasi dan tanggapan
dari pengunjung dalam rangka meningkatkan kualitas berkarya selanjutnya
serta peningkatan wawasan kesenirupaan
2. Manfaat Pameran Seni Rupa
Hasil karya yang dipamerkan pada pameran seni rupa biasanya dikumpulkan dengan
cara seleksi. Jenis karya yang dikumpulkan terdiri dari karya seni rupa yang meliputi
dua dimensi dan tiga dimensi. Pengumpulan karya seni rupa ini juga sekaligus sebagai
pengumpulan atau pemasukan nilai mata pelajaran Seni Budaya dan Kerajinan.
Pameran di sekolah memiliki nilai manfaat bagi sekolah, guru dan siswa. Secara
khusus, manfaat pameran bagi siswa ditegaskan Rasjoyo (Cahyono, 1994) bahwa:
Penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki manfaat, di antaranya sebagai berikut .

1. Menumbuhkan dan menambah kemampuan siswa dalam memberi apresiasi


terhadap karya orang lain.
2. Menambah wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya
secara lebih objektif; 
3. Melatih kerja kelompok (bekerjasama dengan orang lain).
4. Mempertebal pengalaman sosial. 
5. Melatih siswa untuk bertanggungjawab dan bersikap mandiri. 
6. Melatih siswa untuk membuat suatu perencanaan kerja melaksanakan apa
yang telah direncanakan, (membangkitkan motivasi dalam berkarya seni. 
7. Sebagai sarana untuk penyegaran bagi siswa dari kejenuhan belajar di kelas,
dan sebagainya.

3. Fungsi Pameran
Pameran seni rupa yang diselenggarakan di sekolah, biasanya merupakan pameran
heterogen, karena menampilkan jenis karya seni rupa yang beragam. Fungsi utama
dari pameran seni rupa pada hakekatnya adalah untuk membangkitkan apresiasi seni
pada siswa, di samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton.
Kegiatan pameran seni rupa merupakan wahana untuk menumbuhkembangkan
apresiasi siswa tehadap seni. Menurut Cahyono (2002: 9.6) membedakan fungsi
pameran menjadi empat kategori, yaitu fungsi apresiasi, fungsi edukasi, fungsi
rekreasi, dan fungsi prestasi.

1. Fungsi apresiasi diartikan sebagai kegiatan untuk menilai dan menghargai


karya seni. Melalui kegiatan pameran ini diharapkan dapat menimbulkan sikap
menghargai terhadap karya seni. Suatu penghargaan akan timbul setelah
pengamat (apresiator) melihat, menghayati, memahami karya seni yang
disaksikannya. Melalui kegiatan ini pula akan muncul apresiasi aktif dan
apresiasi pasif. Apresiasi aktif, biasanya seniman, seteleh menonton pameran
biasanya termotivasi/terdorong untuk mencipa karya seni sedangkan apresiasi
pasif biasanya terjadi pada orang awam, setelah menyaksikan pameran
biasanya bisa menghayati, memahami dan menilai serta menghargai karya
seni. 
2. Fungsi edukasi, kegiatan pameran karya seni di sekolah akan memberikan
nilai-nilai ajaran terhadap masyarakat terutama apresiator, misalnya nilai
keindahan, nilai sejarah, nilai budaya, dan sebagainya. Selain itu karya yang
dipamerkan harus memiliki nilai-nilai yang positif terhadap siswa dan warga
sekolah. 
3. Fungsi rekreasi, kegiatan pameran memberikan rasa senang sehingga dapat
memberikan nilai psikis dan spiritual terutama hiburan. Dengan menyaksikan
pameran, apresiator menjadi senang, tenang dan memberikan pencerahan.
4. Fungsi prestasi dimaksudkan bahwa dengan kegiatan pameran di sekolah
dapat diketahui siswa yang berbakat dalam bidang seni, Hal ini bisa disaksikan
dari bentuk-bentuk kreasi yang ditampilkan oleh para siswa. Apresiator bisa
memberi penilaian apakah siswa yang menciptakan karya ini kreatif atau
kurang kreatif.

Dalam konteks penyelenggaraan pameran seni rupa di sekolah, Nurhadiat (1996)


secara khusus menyebutkan lima fungsi pameran seni rupa sekolah, diantaranya: (1)
meningkatkan apresiasi seni warga sekolah khususnya siswa; (2) membangkitkan
motivasi siswa berkarya seni; (3) penyegaran dari kejenuhan belajar di kelas; (4)
motivasi berkarya visual lewat karya seni, dan (5) belajar berorganisasi dalam
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pameran.

Pameran seni rupa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa di sekolah baik
secara perorangan maupun kelompok untuk menyampaikan ide atau gagasannya ke
pada warga sekolah maupun masyarakat melalui media karya seni sehingga melalui
kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antara siswa yang diwakili oleh karya
seninya dengan apresiator/masyarakat.
 b.   Pameran rutin
adalah pameran yang selalu diadakan dalam waktu-waktu tertentu, misalnya pameran seni
rupa yang diadakan tiap tahun sekali dan pameran ARSIP Tulungagung yang memuat
.budaya,sejarah,sosial dan agama

Anda mungkin juga menyukai