Anda di halaman 1dari 13

PAMERAN

1. Pengertian pameran menurut para ahli


Isabel Briggs Myers
Pengertian pameran adalah suatu aktivitas yang melibatkan ruangan (galeri) dan memamerkan hasil
karya seni seperti lukisan, ukiran, gambar foto, dan karya lainnya.
Evelina Lidia
Pameran adalah suatu kegiatan masyarakat yang dapat diselenggarakan oleh suatu organisasi
independen dan terbuka untuk umum.
Freed E. Han dan Kenneth G. Mangun
Pameran adalah suatu sarana pemasaran yang efektif untuk tujuan kampanye, baik itu produk tertentu,
sosialisasi program perusahaan, serta informasi tentang keunggulan suatu produk kepada masyarakat
sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan penetrasi pasar.
Frank William Jefkins
Pengertian pameran adalah satu-satunya media pemasaran yang dapat menyentuh semua pancaindra
manusia (mata, telinga, kulit, hidung, lidah).
Adi Irwanto
Pameran adalah satu di antara cara untuk dapat menyajikan sebuah karya seni secara visual, baik itu
karya seni dua dimensi maupun tiga dimensi.

2. Tujuan pameran

Pada dasarnya tujuan utama pameran adalah untuk menampilkan atau memamerkan suatu produk atau
karya seni kepada khalayak serta mendapatkan opini atau apresiasi dari masyarakat luas terhadap
produk atau karya seni yang dipamerkan.

Selain itu, beberapa tujuan pameran adalah sebagai berikut:

Tujuan komersial

Kegiatan pameran untuk tujuan komersial adalah suatu aktivitas pameran yang bertujuan agar karya
yang dipamerkan dibeli pengunjung sehingga penyelenggara pameran memperoleh keuntungan.

Mengumpulkan informasi

Melalui kegiatan pameran, semua pihak dapat mengumpulkan dan memahami tren yang sedang
berkembang di suatu industri. Dengan begitu, maka pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pameran
dapat lebih memahami industri yang menjadi bidang bisnisnya.

Tujuan kemanusiaan

Kegiatan pameran untuk kemanusiaan adalah suatu aktivitas pameran yang bertujuan untuk kepentingan
pelestarian, pembinaan, nilai-nilai, serta pengembangan hasil karya seni budaya yang ada di masyarakat.

Hasil penjualan karya dalam pameran tersebut disumbangkan untuk tujuan kemanusiaan, seperti korban
bencana, panti asuhan, dan lainnya.
Tujuan sosial

Kegiatan pameran untuk tujuan sosial adalah suatu aktivitas pameran yang bertujuan untuk kepentingan
sosial. Dalam hal ini, hasil penjualan tiket maupun produk dalam pameran akan disumbangkan untuk
kepentingan kegiatan sosial.

Fungsi dan Manfaat Pameran

Dalam proses pelaksanaannya, ada beberapa fungsi pameran yang bisa diperoleh oleh banyak pihak.
Beberapa fungsi pameran tersebut adalah:

Fungsi edukasi

Fungsi edukasi pada pameran berguna untuk memberikan pendidikan dan melatih masyarakat luas
dalam memahami arti dari keahlian rohani manusia. Kegiatan ini mampu menyeimbangkan kembali
ingatan dan pandangan manusia terhadap lingkungan sekitarnya.

Fungsi apresiasi

Pameran sangat berguna digunakan sebagai suatu media dalam menyampaikan apresiasi kepada para
seniman sehingga para pengunjung akan menyampaikan apresiasinya kepada seniman dan hasil
karyanya.

Fungsi prestasi

Pameran berfungsi membantu memacu para pegiat seni untuk bisa berprestasi dalam menghasilkan
suatu karya yang sangat menginspirasi.

Fungsi rekreasi

Pameran bermanfaat untuk media releksasi dan melepaskan diri dari berbagai tekanan kegiatan sehari-
hari yang menguras pikiran dan energi.

Manfaat pameran

Setelah memahami tujuan dan fungsi pameran, kamu juga perlu mengetahui apa manfaat kegiatan
pameran. Mengacu pada penjelasan fungsi dan tujuannya, berikut ini beberapa manfaat pameran:

 Sebagai sarana bagi para seniman dan pencipta karya untuk menumbuhkan dan meningkatkan
kemampuan dalam membuat suatu produk atau karya seni yang berkualitas.
 Sebagai sarana bagi masyarakat luas untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan dalam
mengapresiasi hasil karya orang lain.
 Membantu masyarakat luas agar lebih mampu dalam menilai atau mengevaluasi suatu hasil
karya secara objektif.
 Memberikan lebih banyak pengalaman bagi para pencipta produk atau karya seni.
 Sebagai sarana untuk melatih masyarakat dalam hal merencanakan dan menyelenggarakan suatu
kegiatan.
 Sebagai sarana untuk relaksasi dan penyegaran jiwa.

Dalam menyusun rencana penyelenggaraan pameran, ada tahapan-tahapan umum, yakni:

1. Menentukan Tujuan
Menentukan tujuan ini adalah tahapan pertama dalam menyusun program pameran. Tujuan dalam
penyelenggaraan pameran ini tentu saja beragam, misalnya untuk menggalang dana, komersial, atau
lainnya.

2. Menentukan Tema Pameran


Setelah menentukan tujuan, tahapan kedua adalah menentukan tema pamerannya. Penentuan tema ini
berfungsi untuk lebih memperjelas tujuan atau misi yang akan dilaksanakan.

3. Menentukan Kepanitiaan
Dalam menentukan susunan kepanitiaan pameran sebenarnya dapat bervariasi, bergantung tujuan
dan tema pameran. Namun, terdapat posisi inti yang harus ada dalam susunan kepanitiaan, yakni:

a. Ketua panitia; selaku yang bertanggung jawab atas segala hal demi kelancaran pelaksanaan
pameran.
b. Sekretaris; membantu ketua panitia dalam bidang administrasi.
c. Bendahara; yang bertanggung jawab untuk mengatur keuangan pameran. Termasuk mencatat
pemasukan dan pengeluaran anggaran.
d. Seksi publikasi; yang bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan kepada masyarakat umum
mengenai pameran dalam bentuk poster, spanduk, atau brosur.
e. Seksi perlengkapan; bertanggung jawab untuk menyediakan peralatan yang diperlukan dalam
pelaksanaan pameran.
f. Seksi konsumsi; bertanggung jawab atas ketersediaan konsumsi bagi staf pameran lain selama
berlangsungnya kegiatan.
g. Seksi P3K; bertanggung jawab atas kesiapan obat-obatan dan sarana kesehatan lain selama
pelaksanaan pameran.
h. Seksi dokumentasi; bertanggung jawab dalam mengabadikan peristiwa pameran (biasanya
dalam bentuk foto atau video dokumentasi) dan membuat catatan penting sebagai arsip
pameran.
i. Seksi keamanan; bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban dan mengamankan hasil karya
seni selama pameran berlangsung.
4. Menetapkan waktu pameran
Dalam pelaksanaan pameran harus ditentukan pukul berapa pameran akan berlangsung. Apabila pameran
diselenggarakan di sekolah yang berkaitan dengan proses pembelajaran, maka penetapan waktu tersebut akan
ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

5. Menentukan lokasi pameran


Dalam menentukan tempat pameran, hendaknya memilih lokasi yang strategis. Lokasi pameran
seharusnya mudah dilalui pengunjuk, memiliki sirkulasi udara yang baik, dan mendapatkan cahaya
matahari yang cukup.
Apabila pameran diselenggarakan di sekolah, maka dapat dilaksanakan dengan menggunakan aula
sekolah atau ruang kelas yang ditata sedemikian rupa.

6. Menyusun agenda kegiatan


Penyusunan agenda kegiatan ini supaya dapat memperjelas waktu pelaksanaan pameran kepada
semua pihak yang berkaitan.

Agenda kegiatan hendaknya disusun dalam bentuk tabel dengan mencantumkan komponen jenis
kegiatan dan waktu (biasanya dalam bentuk bulan, minggu, dan tanggal).

Penyusunan Proposal Pameran


Setelah rencana penyelenggaraan pameran selesai disusun, maka tahapan selanjutnya adalah
menyusun proposal pameran. Komponen-komponen yang harus dirumuskan dalam sebuah proposal
pameran adalah sebagai berikut:

1. Pendahuluan
Dalam komponen pendahuluan ini akan berisi mengenai gambaran umum tentang rencana kegiatan
pameran secara keseluruhan. Dalam pendahuluan juga harus memuat latar belakang masalah serta
dasar pemikiran secara umum mengenai penyelenggaraan pameran.

2. Landasan dan dasar pemikiran


Landasan dan dasar pemikiran ini harus dikaitkan dengan salah satu peristiwa tertentu dan menjadi
program induk misalnya dari kegiatan OSIS di sekolah.

3. Tujuan penyelenggaraan pameran


Dalam komponen tujuan penyelenggaraan pameran hendaknya meliputi tujuan khusus dan tujuan
umum. Apabila penyelenggaraan pameran diadakan di sekolah maka tujuannya harus berkaitan
dengan kepentingan sekolah dan siswa.

4. Tema kegiatan
Sama halnya dengan rencana penyelenggaraan pameran, dalam proposal juga harus terdapat tema
kegiatan yang berhubungan dengan kepentingan acara tersebut.

5. Bentuk kegiatan
Dalam komponen ini harus membuat seluruh kegiatan yang akan diselenggarakan. Termasuk jenis
karya seni yang akan dipamerkan dalam kegiatan tersebut. Misalnya pameran karya lukisan, karya
patung, seni kriya, dan lain-lain.

6. Sasaran kegiatan
Komponen sasaran kegiatan ini mengacu kepada siapa kegiatan pameran tersebut diperuntukkan.
Apabila penyelenggaraan pameran diadakan di sekolah, biasanya sasaran kegiatannya adalah untuk
siswa, warga sekolah, orang tua siswa, dan pihak-pihak lainnya.

7. Peserta yang terlibat


Dalam komponen ini, harus jelas mengenai jumlah panitia, jumlah pendukung penyelenggara
kegiatan pameran, dan perkiraan jumlah pengunjung pameran.

8. Susunan kepanitiaan
Komponen susunan kepanitiaan sebaiknya dijadikan sebagai lampiran yang memuat sejumlah nama
beserta tugas dan tanggung jawabnya dalam penyelenggaraan pameran tersebut.

9. Waktu dan tempat penyelenggaraan


Dalam komponen ini harus disebutkan dengan jelas terkait dengan waktu dan alamat lokasinya.
Misalnya, penyelenggaraan pameran tersebut sekitar pukul 09.00 s/d 12.30. Lalu, untuk
menjelaskan alamat, supaya lebih jelas dapat menggunakan gambaran denah.

10. Rencana anggaran


Dalam komponen ini, memuat rincian pengeluaran dan perkiraan anggaran dana. Rencana anggaran
ini sebaiknya disusun sebagai lampiran. Jangan lupa untuk menyertakan tanda tangan bendahara
dan ketua panitia.

Apabila pameran diselenggarakan di sekolah, sertakan juga tanda tangan kepala sekolah dan guru
mata pelajaran yang bersangkutan.

11. Jadwal kegiatan


Jadwal kegiatan penyelenggaraan pameran ini memuat jadwal sejak tahap persiapan hingga
pelaksanaan pameran. Jadwal penyelenggaraan pameran ini sebaiknya dibuat dalam bentuk tabel
sehingga lebih mudah untuk dipahami dan diperiksa oleh pihak-pihak terkait.

12. Selanjutnya, proposal penyelenggaraan pameran tersebut diajukan kepada pihak yang
memiliki kekuasaan lebih atas terselenggaranya pameran tersebut.
Apabila pameran tersebut diselenggarakan di sekolah, maka proposal penyelenggaraan diajukan
kepada kepala sekolah dan dijadikan pedoman bagi penyelenggara kegiatan.

https://www.pexels.com/
Hal-Hal yang Berkaitan dengan Persiapan Pameran
1. Menyiapkan dan memilih karya seni
a) Mencatat dan meneliti seluruh karya seni yang akan diserahkan pada pameran, lalu
mencantumkan beberapa deskripsi supaya lebih mudah dipahami pengunjung.
 Judul karya
 Nama pencipta karya
 Jenis karya
 Bentuk karya
 Bahan yang digunakan
 Teknik pembuatan
 Tanggal penyerahan karya
b) Menandai karya yang diterima sesuai nomor urut

c) Apabila si pembuat karya hendak menjual karya seninya dalam pameran, diberi tanda atau
catatan khusus.

d) Sediakan tempat khusus untuk menyimpan karya seni supaya tidak rusak.

e) Membuat booklet yang berisi catatan-catatan karya seni yang akan dipamerkan. Booklet tersebut
dapat dijadikan sebagai pedoman pengunjung pameran.

2. Perlengkapan Pameran
a) Ruang pameran dengan adanya meja, panel, dan kursi.

b) Meja penerimaan tamu.

c) Buku tamu.

d) Buku kesan dan pesan (berguna sebagai masukan terhadap penyelenggaraan pameran
kedepannya).

e) Panel, berfungsi sebagai penyekat ruangan dan media menempelkan karya seni dua dimensi.

f) Poster atau brosur. Berfungsi untuk menginformasikan kegiatan pameran yang akan
dilaksanakan.

g) Katalog. Berisi identitas seniman beserta karya seninya,

h) Folder yang berisi daftar karya seni dan harganya (apabila pameran yang diselenggarakan
bersifat komersial).

i) Lampu penerangan. Digunakan untuk memperjelas karya yang dipamerkan. Lampu penerangan
ini harus diatur sedemikian rupa supaya tidak terlalu menyilaukan bagi pengunjung.

j) Sound system. Sebaiknya memperdengarkan musik instrumental yang berirama lembut supaya
dapat mendukung suasana pameran dan pengunjung akan merasa nyaman dalam kegiatan apresiasi
karya seninya.
A. Proses Persiapan Pameran.
Proses Persiapan pameran terdiri dari dua tahapan dimana setiap tahapan memiliki bagian -
bagiannya tersendiri diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Menyiapkan dan memilih karya Pameran

Sesuai dengan salah satu persyaratan pameran, keberadaan karya yang akan dipamerkan tentulah
harus ada dan mutlak keberadaannya. Untuk memperoleh karya yang akan dipamerkan, kita perlu
mempersiapkan karya tersebut.

Kita dapat membuat karya yang seni rupa yang secara khusus diperuntukkan bagi pemeran yang
direncanakan tersebut atau memilih karya lainnya.

Pemilihan atau seleksi dari karya yang akan dipamerakan tersebut dilakukan setelah semua karya
itu terkumpul dan proses pemilihan dapat dilakukan beserta teman atau kerabat lainnya yang terlibat
didalam kepanitiaan pameran.

Teknik dalam memilih karya dapat dilakukan dengan berdasarkan kualitas karya kerajinan seni rupa
yang akan dipamerkan dengan kata lain kita melihatnya dari segi layak atau tidaknya karya
tersebut, jenis karya seni rupa baik itu karya seni rupa dua dimensi atau karya seni rupa tiga
dimensi, ukuran, dan kriteria lainnya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh panitia
pameran.

Jenis karya yang akan dipamerkan dapat ditentukan satu jenis karya saja atau berupa campuran dari
berbagai jenis karya seni rupa. Penentuan karya ini tentu juga akan mempengaruhi perlengkapan
pameran yang hendak disediakan.

Sebagai contoh, jika karya yang banyak ditampilkan adalah karya seni rupa 2 dimensi maka
kemungkinan besar panitia pameran harus bisa menyediakan tempat untuk menggantung karya -
karya tersebut dan sebaliknya, jika karya yang akan ditampilkan lebih pada karya seni rupa 3
dimensi maka akan dibutuhkan tempat untuk meletakkan karya tersebut yang harus mendapatkan
perhatian lebih.

2. Menyiapkan Perlengkapan Pameran.

Tentunya penyelenggaraan pameran akan membutuhkan banyak tahap perencanaan pameran,


perlengkapan atau sarana dan prasarana, seperti ruangan, buku tamu, meja, buku pesan dan kesan,
panil atau penyekat ruangan, lampu sorot, sound sistem, dan poster.

 Ruang Pameran.

Ruangan yang digunakan dalam kegiatan pemeran seni rupa dapat berupa ruangan aula, gedung serba guna,
dan lainnya dengan prses penataan yang menggunakan meja, panel dan kursi.

 Meja.
Meja digunakan untuk memajang karya seni 3 dimensi atau barang kerajinan lainnya dan juga
dapat digunakan sebagai tempat untuk menerima tamu.

 Buku Tamu.

Buku berisi isian untuk para tamu yang datang seperti, nama lengkap, alamat, asal, nomor hp dan tanda
tangan dengan tujuan untuk mengetahui ada berapa banyak pengunjung yang datang dan jika terdapat hal -
hal yang tidak diinginkan dapat dihubungi seperti jika ada yang kehilangan sesuatu pada lokasi pameran.

 Buku Pesan dan Kesan.

Buku ini bertujuan untuk mendapatkan tanggapan atau saran atau kritikan dari pengunjung pameran seni
rupa yang diadakan dan akan menjadi referensi kedepannya bagi panitia penyelenggaraan pameran agar lebih
baik lagi jika para prosesnya masih dianggap ada yang kurang.

 Panil.

Panil memiliki fungsi untuk menempelkan karya seni 2 dimensi seperti lukisan, gambar, foto dan
lainnya, selain itu panil juga dapat digunakan sebagai penyekat ruangan yang satu dengan yang
lainnya.

 Poster/Brosur Pameran.
Media ini dimanfaatkan untuk memberikan informasi kegiatan pameran yang akan diselenggarakan.
Dengan demikian sebelum pelaksanaan pameran dilaksanakan, poster dan brosur kegiatan sudah
digunakan sebagai media informasi.

 Katalog Pameran.

Katalog pameran berisikan identitas dari para seniman dan karya dari seniman tersebut serta
kuratorial penyelenggaraan pameran yang berfungsi untuk menjelaskan mengenai hal ihwal
seniman dan karya yang dipamerkan.

 Folder Pameran.

Folder pada pameran berisikan judul lukisan dan harga dari karya seni perupa yang mengikuti
penyelenggaraan tersebut yang jika dijual maka akan sangat membantu guide untuk menjelaskan kepada
pengunjung pameran.

 Penerangan Pameran.

Penerangan pada pameran tentunya bertujuan dan digunakan untuk memperjelas karya yang dipamerkan dan
setiap penerangan dipasangkan pada setiap papan pamer atua panil atau plafon. Jenis lampu dan
pemasangannya lampu harus dilakukan dengan sedemikian rupa agar penerangan dari lampu tersebut tidak
membuat mata pengunjung menjadi silau.

 Sound Sistem Pameran.

Manfaat pemasangan sound sistem pada pameran diperuntukkan dalam acara pembukaan dan juga untuk
memperdengarkan kepada pengunjung musik - musik instrumental sebagai pendukung suasana pameran agar
lebih nyaman pada saat pengunjung mengapresiasi karya yang dipamerkan.
B. Proses Pelaksanaan Pameran Seni Rupa.
Proses pelaksanaan pameran terdiri dari kegiatan pelaksanaan kerja panitia secara bersama- sama,
penataan ruang, pelaksanaan pameran dan penyusunan laporan.

3. Pelaksanaan Kerja Panitia Pameran.

Pelaksanaan pameran adalah puncak dari implemetasi perencanaan yang telah disusun pada
tahapan perencanaan pameran. Pelaksanaan kegiatan ini akan berjalan lancar jika semua pihak
terkhusus para panitia pemeran bisa melakukan kerjasama dan berkomitmen untuk mensukseskan
pameran tersebut.

4. Penataan Ruangan Pameran.

Sebelum dilakukan penataan ruang pameran, panitia pemeran terlebih dahulu membuat rancangan
denah ruangan pameran tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengatur arus pengunjung, komposisi tata
karya yang serasi, pengaturan jarak dan tinggi rendahnya pandangan terhadap karya 2 dimensi atau
3 dimensi yang di pamerakan tersebut.

Sehubungan dengan hal tersebut maka beberapa hal yang patut diperhatikan oleh panitia
penyelenggara pameran adalah sebagai berikut;

 Karya yang memiliki komposisi warna yang kuat hendaknya tidak didekatkan pada karya dengan
komposisi warna yang lemah.

 Karya dengan komposisi warna yang kurang hendaknya tidak diletakkan pada ruangan yang
memiliki sedikit pencahayaan karena akan semakin membuat warna karya seni tersebut semakin
lemah.

 Pemberian cahaya lampu jangan sampai menyilaukan mata pengunjung yang hendak melihat dan
mengapresiasi karya seni rupa tersebut.

 Pemasang karya seni rupa hendaknya sejajar dengan pandangan mata, tidak terlalu tinggi atau tidak
pula terlalu rendah.

 Pemasangan karya yang lebih tinggi dari tubuh penikmatnya harus dibuat condong kebawah
sehingga mudah untuk diamati.

 Letakkan beberapa pot bunga atau tanaman hias untuk memberi kesan yang elegan dan menyegarkan
ruangan.

 Pada karya seni rupa 3 dimensi, peletakkan harus di letakkan pada tempat yang bisa diamati dari
sudut pandang mana saja.

 Memperhatikan pengelompokan karya seni rupa berdasarkan ukurannya.

 Jika tidak terdapat AC didalam ruangan maka perlu ditempatkan kipas angin untuk menghilangkan
suasana panas atau gerah, dan

 Sediakan pula tempat sampah untuk menjaga kebersihan lokasi pameran.

a. Penataan Arus Masuk dan Keluar Pengunjung.


Pada proses ini terdapat dua opsi yang disesuaikan dengan bentuk dan ukuran ruangan yang
digunakan untuk melakukan atau melangsungkan kegiatan pameran, yaitu ruangan dengan 1 pintu
dan ruangan dengan dua pintu. Penataan ruangan harus disesuaikan dengan kondisi ruangan
pameran.

b. Penataan dan Penempatan Karya Seni Rupa.

Penataan karya yang dipamerkan dilakukan atas dasar pertimbangan jenis, ukuran, warna, tinggi-
rendah pemasangannya.
c. Penataan Pencahayaan.

Aspek lain yang tidak kalah pentingnya yaitu dari segi pencahayaan. Pencahayaan pada ruangan
pameran dikelompokkan menjadi pencahayaan khusus (menggunakan spot lite) dan secara umum
( pencahayaan untuk pengunjung dalam membaca katalog, folder dan lainnya) yang diusahakan
agar tidak membuat mata pengunjung menjadi silau.

d. Pembukaan Penyelenggaraan Pameran Seni Rupa.

Penyelenggaraan pameran biasanya dimulai dengan seremonial pembukaan pameran yang ditandai
dengan kata sambutan dari ketua panitia, dan undangan khusus lainnya yang diundang untuk
membawakan sambutan sekaligus membuak acara pameran.

Pada waktu pembukaan biasanya para pengunjung dibagi - bagikan katalog pameran dan
dipersilahkan untuk mencicipi jamuan yang telah disediakan leh panitia penyelenggara kegiatan
pameran. Terdapat beberapa hal yang perlu untuk dilakukan pada saat para pengunjung mulai
mengunjungi ruangan pameran diantaranya adalah sebagai berikut;

 diupayakan agar para pengunjung mengisi buku tamu terlebih dahulu,

 pengunjung yang hadir diberikan katalog,

 sewaktu - waktu panitia harus mengamati kondisi ruangan terutama kondisi pencahayaan, dan
keutuhan karya yang dipamerkan,

 Seksi stan membantu para pengunjung atau mendampingi pengunjung dalam menikmati materi
karya seni rupa pameran yang ditampilkan, seperti memberikan arahan dan penjelasan kepada para
pengunjung tentang karya yang sedang diamatinya, dan

 pengunjung hendaknya mengisi buku kesan dan pesan, hal ini sangat bermanfaat untuk menilai
tanggapan pengunjung terhadap proses pelaksanaan pemeran dan karya yang dipamerkan.

5. Laporan Kegiatan Pameran.

Laporan kegiatan dibuat secara tertulis oleh panitia pameran sebagai betuk pertanggungjawaban
atas pelaksanaan penyelenggaraan pameran seni rupa tersebut. Laporan ini kemudian ditujukan
kepada pihak yang bertanggungjawab atas segala aktifitas pameran yang telah dilaksanakan.

Laporan kegiatan juga diberikan kepada sponsorship utama jika diminta sebagai penyandang dana
utama kegiatan tersebut, pihak sponsor biasanya ingin mengetahui bagaimana dana yang
diberikannya digunakan secara baik atau tidak oleh panitia.

Laporan kegiatan pameran tidak hanya berisikan hal - hal yang baik - baik saja namun juga
kekurangan dan kelemahan dalam proses penyelenggaraan pameran yang dilaksanakan. Hal ini
bertujuan sebagai bahan evaluasi sehingga kelemahan dan kekurangan tersebut dapat diperbaiki
dalam kegiatan pameran berikutnya dimasa yang akan datang.

Isi laporan pertanggungjawaban:


1. latar belakang
2. tujuan
3. sasaran
4. manfaat
5. susunan kepanitiaan
6. materi pameran
7. waktu dan tempat penyelenggaraan
8. pemasukan dan pengeluaran dana
9. kesan dan kesan pengunjung
10. hambatan dan kendala
11. penutup

Anda mungkin juga menyukai