DISUSUN OLEH
ADRIAN
YUSRIL BAHARUDDIN
FITRIAL
Pameran adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap pelaku seni. Kegiatan ini
dapat menguji kemampuan seorang seniman. Tujuan dari sebuah pameran sebagai
media komunikasi bagi para pelaku seni untuk dapat memerhatikan atau
menunjukkan hasil-hasil karya seninya kepada orang banyak sebagai apresiator.
Secara umum, tujuan pameran adalah untuk keperluan edukatif, komunikatif,
kompetitif, dan sosial.
Kegiatan pameran dan pergelaran memiliki manfaat atau fungsi yang dapat di rasakan
langsung maupun tidak langsung.
a. Sebagai media untuk berekspresi diri, berkomunikasi, pengembangan bakat, dan
apresiasi.
b. Mengembangkan kepekaan terhadap alam sekitar dan menambah kehalusan budi
pekerti.
c. Sebagai media ekspresi diri bagi pembuat karya seni.
d. Sebagai media pengembang bakat. Makin banyak kesempatan untuk pameran,
makin banyak latihan untuk mengasah bakat seniman dan makin banyak yang
dihasilkan.
e. Media komunikasi antara pencipta karya seni dengan penikmatnya. Seniman
menyampaikan sesuatu ide dan pesan lewat karyanya dan kemudian di tangkap oleh
penikmat seni yang melihat pameran.
f. Media apresiasi seni. Apresiasi merupakan kegiatan yang meliputi pengamatan,
penghayatan, penilaian, dan penghargaan terhadap sesuatu.
Pameran karya merupakan akhir dari sebuah proses berkarya agar karya – karya yang
dibuat dapat di apresiasi oleh orang lain secara lebih luas. Selama beberapa pelajaran
yang telah dilaksanakan, tentulah telah cukup karya yang dihasilkan, baik karya –
karya seri rupa dua dimensi maupun karya seni rupa tiga dimensi, baik karya seni
kriya maupun karya – karya seni murni.
Meskipun bentuk karya masih terbatas, mungkin saja ditemukan penemuan –
penemuan menarik yang telah dilakukan oleh para siswa lainnya sehingga
sepantasnya pameran karya ini dilakukan. Tujuan manfaat yang dapat dicapai melalui
sebuah pameran karya seni rupa di lingkungan pendidikan meliputi hal – hal sebagai
berikut
a.menumbuhkan rasa percaya diri untuk menampilkan karyanya di hadapan publik
secara luas.
b. Membiasakan diri untuk bersikap sportif, dalam arti dituntut untuk bersikap jujur
dan bertanggung jawab atas hasil kerja dan kemampuan kita sendiri.
c. Mengembangkan sikap apresiasi serta kreasi seni di kalangan para siswa.
d. Memperluas wawasan dan pengetahuan berorganisasi melalui pameran
e. Kita memiliki kesempatan untuk memperkenalkan diri sebagai perupa atau perkriya
( Pencipta karya seni rupa dan seni kriya )
f.Pameran seni merupakan komunikasi estetis, yaitu wahana komunikasi antara
pencipta ( kreator ) dan khalayak sebagai apresiator. Pada kesempatan ini kita belajar
komunikasi dengan cara khalayak pengunjung pameran melalui media seni rupa.
2. Jenis Pameran karya seni rupa
Beberapa jenis Pameran meliputi sebagai berikut :
a. Pameran tunggal yaitu pameran yang dilakukan oleh perorangan dan biasanya
hanya menampilkan satu jenis karya seni.
b. Pameran kelompok yaitu menyebut pameran yang dilakukan oleh sekelompok
seniman.
c. Pameran retrospeksi yaitu pameran sejarah perjalanan seorang seniman dalam
berkarya dan dilakukan oleh perorangan. Pameran retrospeksi dapat berisi karya seni
lukis, seni patung, keramik, grafis, atau karya seni lainnya atas nama perorangan.
d. Pameran desain yaitu pameran desain atau pameran produk kerajinan seperti
arsitektur, pameran hasil riset produk, pameran kriya, pameran furnitur, pameran
produk elektronik, pameran otomotif, pameran perhiasan, pameran produk pelengkap
rumah sakit, dan sebagainya.
B. Merencanakan Pameran
Rencana sebuah pameran perlu dirancang secara sistematis dan logis agar pada
waktu pelaksanaannya berjalan lancar. Tanpa perencanaan sistematis sebuah
pameran tidak dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Pelajari tahapan
umum dalam perencanaan penyelenggaraan pameran seni rupa berikut :
1.Menentukan Tujuan
Langkah awal yang harus di perhatikan dalam menyusun program pameran adalah
menetapkan dulu tujuan pameran tersebut. Penyelenggaraan pameran dapat saja
bertujuan untuk menggalang dana yang bersifat komersial, sosial atau kemanusiaan.
2.Menentukan Tema Pameran
Tema pameran ditentukan setelah tujuan pameran di rumuskan. Penentuan tema
berfungsi untuk memperjelas tujuan yang akan dicapai, dengan adanya tema akan
memperjelas misi pameran yang akan dilaksanakan. Setelah rumusan pameran dan
tema telah ditetapkan, langkah berikutnya adalah menyusun kepanitiaan pameran.
3.Menetapkan Kepanitiaan
Susunan panitia dalam suatu pameran selengkapnya sebenarnya dapat bervariasi,
tetapi yang penting staf panitia inti biasanya terdiri dari susunan sebagai berikut :
1. Seksi publikasi memberitahu pada khalayak umum dalam bentuk poster, spanduk
atau surat pemberitahuan kepada orang tua siswa.
2. Seksi pelengkapan mengusahakan peralatan yang diperlukan.
3. Seksi dekorasi mengatur ruangan, tata letak hasil karya yang di pamerkan.
4. Seksi konsumsi mengatur penyediaan konsumsi bagi para petugas pameran
selama berlangsungnya kegiatan.
5. Seksi P3K menyiapkan obat – obatan dan sarana kesehatan lainnya selama
pameran.
6. Seksi dokumentasi membuat foto – foto ( Mengabdikan ) peristiwa pameran,
membuat cacatan penting untuk di simpan sebagai arsip sekolah.
7. Seksi keamanan menjaga ketertiban waktu pameran, menjaga dan mengamankan
hasil karya.
4.Menetapkan waktu
Pada lingkungan pendidikan, waktu pelaksanaan pameran karya siswa akan berkaitan
langsung dengan rangkaian proses pembelajaran. Oleh karena itu, penetapan
pameran karya siswa ini akan di tentukan oleh pihak sekolah melalui guru mata
pelajaran.
5.Menetapkan tempat pameran
Tempat pameran yang di pilih hendaknya merupakan tempat yang strategis. Tempat
tersebut harus mudah dilalui pengunjung, memiliki sirkulasi udara yang cukup baik,
seta sedapat mungkin mendapat kepercayaan yang cukup ( sebaiknya cahaya
matahari ). Untuk ini kita dapat menggunakan aula sekolah atau ruang kelas yang di
tata sedemikian rupa.
11. Jadwal kegiatan yang ( Terutama ) memuat jadwal kegiatan kepanitiaan sejak
tahap persiapan hingga pelaksaan. Jadwal kegiatan ini di buat dalam bentuk matriks
agar mudah dilihat dan diperiksa oleh pihak – pihak terkait.
12. Proposal ini kemudian diajukan kepada kepala sekolah dan dijadikan pedoman
bagi penyelenggaraan kegiatan. Pada proposal ini pula tercantum rencana kerja dan
sistematika kerja seluruh kegiatan
D.Persiapan Pameran
1. menyiapkan dan memilih karya
Langkah pengumpulan karya dilakukan dengan cara berikut.
a. Mencatat secara teliti setiap karya yang diserahkan, lalu mencantumkan:
- Judul karya ;
- Nama pencipta atau pembuat karya ;
- Jenis karya ;
- Bentuk karya ;
- Bahan yang digunakan ;
- Teknik pembuatan ; dan
- Tanggal penyerahan.
b. Menandai atau menomori karya yang diterimanya sesuai nomor urut catatannya.
c. Apabila karya yang diterimanya itu sangat baik, tanyakanlah kepada pembuatnya
apakah karya itu dijual atau tidak. Kalau dijual, beri tanda khusus pada tanda itu dan
pada catatan nya ( Misalnya memberi tanda berupa kertas hijau ).
d. Sediakan tempat khusus untuk menyimpan seluruh karya. Tempat itu sebaiknya
tidak lembab sehingga karya – karya yang disimpan di sana tidak rusak.
e. Simpanlah semua karya itu dengan hati – hati agar tidak rusak dan tergores.
f. Apabila seluruh karya telah terkumpul, salinlah catatan yang telah dibuat itu ke
dalam format lain untuk di perbanyak menjadi bentuk katalog pameran atau booxlate.
Katalog atau booxlate ini nanti dibagikan kepada pengunjung, sebagai pedoman
dalam menikmati pameran karya seni rupa.
g. Agar pameran dapat berlangsung dengan tepat dan sukses buatlah publikasi yang
cukup dengan pembuat poster, plakat, dan sejenisnya. Jika diperlukan, lakukan
pendekatan kepada perusahaan – perusahaan tertentu sebagai sponsor kegiatan. Jika
ada, jangan lupa untuk menerakan logo perusahaan yang menjadi sponsor pameran
pada poster dan katalog pameran.