“TATA CARA PENYELENGGARAAN PAMERAN KARYA SENI RUPA”
1. Perencanaan Pameran Karya Seni Rupa
Rencana sebuah pameran perlu dirancang secara sistematis dan logis agar pada pelaksanaannya berjalan lancar. Tanpa perencanaan yang sistematis sebuah pameran tidak dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Pelajari tahapan umum dalam perencanaan penyelenggaran pameran seni rupa berikut ini. 1) Menentukan Tujuan Pameran Tujuan penyelenggaraan pameran seni rupa perlu difikirkan secara matang. Hal ini perlu dilakukan sebab tujuan akan mempengaruhi keseluruhan konsep atau agenda kegiatan yang akan diselenggarakan. Pameran seni rupa bisa saja dilakukan dengan tujuan edukasi, sosial, kemanusiaan, kebudayaan, atau tujuan komersil dalam bentuk penggalangan dana. 2) Menentukan Tema Pameran Penentuan tema pameran befungsi untuk memperjelas tujuan yang ingin dicapai, gunakan tema yang sesuai dengan “misi” yang ingin dilaksanakan. Dalam menentukan tema biasanya disesuaikan dengan peristiwa monumental yang melatarbelakangi pelaksanaan pameran. Tema pameran yang diselenggarakan harus mencakup sebagai berikut : Hal yang melatarbelakangi diadakan pameran. Maksud dan tujuan diadakan pameran. Fungsi diadakan pameran. Sasaran diadakan pameran. 3) Menentukan Materi Pameran Materi pameran adalah isi yang akan diusung dalam pameran seni rupa. Materi pameran seni rupa tentu dalam bentuk karya-karya seni rupa. Beberapa karya seni rupa yang dapat dijadikan materi pameran antara lain lukisan, patung, kerajinan tangan, dan sebagainya. Materi pameran disusun dan dikembangkan berdasarkan tema. 4) Menyusun Kepanitiaan Penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan, situasi dan kondisi tempat dan instansi yang mengadakan pameran akan memastikan setiap individu bekerja sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing. Kepanitiaan suatu pameran meliputi: 1. Ketua. Pimpinan yang bertanggungjawab secara umum terhadap kelancaran pelaksanaan pameran. 2. Wakil Ketua. Mendampingi ketua untuk memastikan kelancaran pelaksanaan dengan lebih intens berhubungan langsung dengan seksi-seksi khusus pameran. 3. Sekertaris. Memastikan berbagai kebutuhan dokumen formal pameran seperti surat izin, pemberitahuan kepada instansi dan pihak berwenang tersedia dengan baik. 4. Bendahara. Bertanggungjawab penuh terhadap penerimaan, penyimpanan dan penggunaan dana yang masuk dan tersedia untuk penyelenggaraan pameran. 5. Seksi Kesekretariatan. Biasanya dokumen yang harus disiapkan tidak akan sedikit dan sekertaris membutuhkan tim khusus untuk membantunya. 6. Seksi Usaha. Merupakan seksi yang khusus untuk menggalang dana baik dari peserta pameran (jika bukan pameran tunggal) maupun mencari sponsor atau sumbangan dari instansi terkait. 7. Seksi Publikasi dan Dokumentasi. Memastikan pameran tersebar pada khalayak luas seperti sosial media, poster, dsb. Seksi ini juga berkewajiban untuk mendokumentasikan pameran dengan baik. 8. Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang. Seksi ini berfungsi untuk memastikan penataan dan pengaturan benda-benda seni terpajang dengan baik, mengarahkan pengunjung melalui akses jalan yang baik, memberikan dekorasi dan atau musik dan lagu pengiring sesuai dengan tema. 9. Seksi Stand. Bertugas untuk memastikan kelancaran pelaksanaan pameran, termasuk mengarahkan dan membantu melayani pengunjung mulai dari masuk, berkeliling, hingga keluar dari ruang pameran. 10. Seksi Pengumpulan dan Seleksi Karya. Seksi yang bertugas untuk mengumpulkan dan menyeleksi karya yang sesuai dengan tema pameran yang telah ditentukan. 11. Seksi Perlengkapan. Sesuai dengan namanya, seksi perlengkapan bertugas untuk menyiapkan dan mengatur semua perlengkapan seperti fasilitas dan alat-alat yang dibutuhkan untuk menyokong pelaksanaan pameran. 12. Seksi Keamanan. Memastikan terjaganya ketertiban dan keamanan di lokasi pameran. 13. Seksi Konsumsi. Menyiapkan kudapan dan hidangan makanan pada saat berjalannya pameran, terutama untuk tamu undangan. 5) Menentukan Waktu dan Tempat Penentuan waktu dan tempat pameran yang diselenggarakan harus disesuaikan dengan tujuan dan tema yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, jika pameran diselenggarakan di instansi pendidikan seperti sekolah, maka tentukan waktu yang tepat agar pameran mendapatkan eksposur maksimal (pengunjung yang banyak) dan tidak mengganggu kegiatan penting lainnya di sekolah, seperti hari jumat-sabtu. Tentukan tempat yang strategis dan memadai, misalnya gedung serba guna/aula sekolah hingga ke beberapa kelas connecting. 6) Menyusun Agenda Kegiatan Penyusunan agenda kegiatan dimaksudkan untuk memberikan kejelasan waktu pelaksanaan kepada semua pihak yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pameran. Agenda kegiatan disusun dalam sebuah table dengan mencantumkan komponen jenis kegiatan dan waktu (biasanya dalam bulan, minggu dan tanggal). 7) Menyusun Proposal Kegiatan Proposal disusun sebagai pedoman pameran tertulis yang sistematis dan sangat bermanfaat untuk semua pihak penyelenggara dan pihak luar yang ingin ikut terlibat secara tidak langsung, misalnya melalui sponsorship. Tentunya seperti namanya, proposal dapat digunakan untuk menjadi pengajuan resmi pada pihak lain, untuk menggalang dana maupun bantuan dalam bentuk lainnya. Sistematika penulisan proposal meliputi: nama kegiatan, tema, latar belakang, landasan/dasar penyelenggaraan, tujuan, kegiatan, susunan kepanitiaan, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship, dsb. 2. Persiapan Pameran Karya Seni Rupa Setelah penyusunan rencana, maka langkah selanjutnya dalam menyelenggarakan pameran seni rupa adalah melakukan persiapan konkret. Persiapan-persiapan tersebut sebagai berikut. 1) Menyiapkan dan Memilih Karya Mengundang perupa untuk berkarya sesuai dengan tema lalu memilih karya yang akan dipajang adalaha hal mutlak untuk pameran. Karena karya-karya tersebut adalah inti dari kegiatan pameran seni rupa. Pemilihan karya setelah karya dapat didasarkan terhadap kualitas, jenis karya yang memungkinkan didisplay di lokasi, dan kesesuaian karya terhadap tema pameran. 2) Menyiapkan Perlengkapan Pameran Jangan lupa bahwa ini adalah tahapan persiapan, bukan hanya rencana lagi. Maka, secara konkret berbagai perlengkapan pameran sudah harus mulai disediakan. Perlengkapan tersebut meliputi: 1. Ruangan pameran yang telah dipersiapkan untuk pelaksanaan pameran. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam ruang pameran sebagai berikut. a. Ruang pameran ditata agar dpaat memberikan kenyamanan kepada pengunjung. b. Usahakan komunikasi antara pengunjung dan penyelenggara pameran dapat berjalan dengan baik. c. Jalur lalu lintas dalam ruang pameran diatur dan diusahakan satu arah dengan membedakan antara pintu masuk dan pintu keluar. d. Karya yang dipamerkan disusun dengan menarik (artistik) dan mudah dilihat sehingga pengunjung dapat menikmatinya dan mengapresiasi karya tersebut. 2. Sekat partisi (panel/panil), untuk menata karya berdasarkan jenis atau temanya, dapat digunakan sebagai pengatur aliran pengujung juga. 3. Katalog pameran atau buku pameran yang berisi kuratorial atau teks pernyataan/gagasan kurator terhadap tema dan karya yang dipamerkan, gambar dan teks pernyataan/gagasan seniman terhadap karya yang diperlihatkan pada pameran. 4. Buku tamu, untuk menampung data para pengunjung yang akan berguna sebagai laporan akhir dan evaluasi pameran. 5. Pencahayaan, seperti lampu sorot untuk memperjelas penampilan karya-karya yang dipamerkan, lampu penerangan, lampu ambient, dsb. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tata cahaya antaralain: 1) Jangan menyilaukan mata pengunjung. 2) Usahakan lampu cukup terang biar karya terlihat dengan jelas. 3) Sumber cahya tidak spesialuntuk dari salah satu sudut saja. 4) Usahakan biar lampu tidak mensugesti warna karya terutama lukisan. 6. Menyiapkan Sound System Meski tidak menyerupai pergelaran yang identik dengan musik dan suara, pameran karya seni rupa juga membutuhkan sound system. Sound system dipakai dalam program pembukaan dan untuk memperdengarkan musik instrumental diberirama lembut selama pameran berlangsung. Musik diberirama lembut berfungsi mendukung suasana pameran sehingga pengunjung lebih terhibur dan tidak merasa jenuh. 7. Poster, x-banner, brosur dan media penunjang display lainnya. Terkadang beberapa pameran juga biasanya menampilkan seni instalasi untuk mengganti penunjang display ini.