Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan “Laporan Akhir Mata Kuliah Adi Busana”
ini dengan baik. Laporan ini disusun guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Adi Busana.
Saya selaku penyusun laporan menyampaikan terima kasih kepada ibu Enny Zuhny
Khayati, M.Kes dan ibu Kapti Asiatun, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah
memberikan arahan dan bimbingannya dalam pembuatan laporan ini, tidak lupa juga saya
sampaikan terimakasih kepada kedua orang tua serta pihak lain yang telah mendukung
kelancaran tugas ini.
Dalam penyusunan laporan Akhir ini, saya menyadari masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saya tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan laporan dimasa yang akan
datang.
Demikian yang ingin saya sampaikan, harapan saya semoga laporan ini bisa memberikan
suatu kebermanfaatan bagi para pembaca sekalian. Terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................... .4
B. Rumusan Makalah ..................................................................................................... .4
C. Tujuan Pembuatan Adi Busana ................................................................................. .5
D. Manfaat Pembuatan Adi Busana ............................................................................... .5
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, mode busana juga mengalami perubahan dari
masa ke masa. Zaman dahulu, busana hanya dikenakan sebagai alat pelindung diri saja, namun
pada saat ini, busana bukan hanya berfungsi sebagai pelindung diri saja namun juga sebagai
kebutuhan primer dan juga sebagai perhiasan. Busana yang dikenakan seseorang dapat
menentukan derajat atau kasta seseorang, oleh karena itu orang-orang rela untuk membayar
desainer ternama dan membeli baju dengan harga milyaran hanya untuk mendapatkan busana
yang mewah dan megah.
Saat ini, busana dappat dikelompokkan mejadi beberapa kesempatan pakai, contohnya
busana untuk kesempatan pakai pesta. Busana untuk kesempatan pesta biasanya menggunakan
teknologi Adi busana atau Haute couture untuk pembuatannya.
Adi busana atau Haute couture merupakan teknologi busana yang menggunakan teknik
jahit yang tinggi sehingga menghasilkan busana yang eksklusif dan limitied. karena dibuat 80%
menggunakan jahitan tangan dan dibuat hanya untuk satu orang saja, karena pembuatannya
disesuaikan dengan keinginan dan kesempatan pemakainya.
Model atau macam macam busana untuk kesempatan pesta sangat variatif, contohnya
yakni model busana ball gown, bustier, layered, draperi, TR cutting, Pattern making. Pembuatan
adi busana dimulai dari proses perencanaan yakni mencari konsep, mendesain, memilih teknik
menjahir, memilih kain, membuat pola, menjahit serta teknik penyelesaiannya. Untuk penjelasan
dan proses yang lebih lengkap akan dibahas pada laporan akhir ini.
B. Rumusan Masalah
Tujuan pembuatan adi busana yakni untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Adi Busana
dan dapat mengikuti mata kuliah Managemen Peragaan dengan baik.
Manfaat pembuatan adi busana bagi mahasiswa yakni agar mahasiswa mampu
mengetahui secara teoritis apa itu adi busana, mahasiswa mengetahui bagaimana prosedur dan
teknik- teknik membuat busana dengan teknik adi busana, serta mengetahui langkah-langkah
membuat serta menjahit adi busana secara cermat.
BAB II
Adibusana atau ngadibusono, disebut juga busana houte couture atau busana eksklusif
yaitu busana tingkat tinggi, dan dapat pula dikatakan busana yang elok, bagus, mewah atau
busana yang khusus dan busana yang utama. Busana jenis ini harganya relatif mahal, karena
terbuat dari jenis kain berkualitas tinggi disertai variasi hiasan yang menarik serta dengan teknik
pengerjaan butik.
Adi busana dikatakan busana utama atau busana khusus, karena busana tersebut dibuat
secara khusus berdasarkan pesanan, maka busana ini tidak dibuat secara masal sehingga tidak
akan ada yang menyamai, baik model maupun jenis kainnya yang digunakan. Apabila akan
mengikuti model tersebut, hendaknya seizin desainernya. Pembahasan adi busana tidak hanya
berbicara masalah busana saja melainkan termasuk pula pelengkap busananya, juga tata rias
wajah dan rambutnya. Biasanya tata rias wajah dan rambut pada adibusana lebih mewah serta
berbeda dengan tata rias wajah untuk sehari-hari.
Mode busana mempunyai suatu sifat atau penampilan yang sangat kuat pengaruhnya,
sehingga dapat menarik minat banyak orang. Jenis fashion tersebu dalam perkembangannya
terbagi menjadi beberapa aliran yang menjadi ciri khas tersendiri, seperti aliran Classic, New
Classic, Houte Couture, New Weaves, Cycle serta aliran Ready to Wear. Aliran Houte Couture
adalah mode yang memiliki kualitas yang tinggi dan dibuat terbatas hanya satu atau dua jenis
busana saja tergantung dari pesanan konsumen, harganya relatif mahal sehingga konsumen
yang menggunakan busana biasanya berasal dari kalangan atas serta perubahan atau siklus
modenya antara tiga bulan sampai satu tahun. Pemakaian jenis busana aliran ini hanya
digunakan pada acara istmewa dan khusus seperti acara pesta, perayaan, karnaval atau pesta
halloween. Busana ini biasa juga digunakan oleh kalangan ratu kerajaan, selebritis dan para artis.
Teknik menjahit adi Busana menggunakan teknik menjahit tingkat tinggi yang dibuat
khusus untuk pemesannya, menggunakan bahan-bahan berkualitas terbaik, biasanya dihiasi
detail, 80% pakaian adi busana dikerjakan dengan tangan sehingga membutuhkan waktu yang
lama.
Pakaian yang dibuat dengan teknologi adi busana, biasanya menggunakan vuring untuk
Busana dalamnya, berikut adalah teknik pemasangan vuring dengan teknologi menjahit adi
Busana :
a. Bahan yang tebal (kaku/jatuh) dengan vuring terbuka /lepas. Bagian buruk ketemu buruk.
b. Bahan yang lemas dan jatuh (tidak tebal/tidak terlalu tipis sekali) vuring lepas dan buruk
ketemu buruk.
c. Bahan yang tipis tidak tembus terang, vuring lepas tetapi bagian bawah keliman tertutup
atau jadi satu.
d. Bahan tembus terang (tipis/ tebal/ berlubang-lubang) vuring double, pertama melekat
kelihatan dari bahan, kemudian ditutupi vuring lagi buruk ketemu buruk, misalnya : bahan
brokat, sifon , dll.
e. Pemasangan vuring pada belahan harus menumpang bahan pokok dengan cara dipotong
persegi pada ujung belahan.
Pada bagian penyelesaian sambungan, sambungan harus diseterika hingga licin supaya
rapi, sebelum diselesaikan tirasnya. Penyelesaian tiras atau sisa jahitan pada teknologi adi
Busana dapat dilakukan dengan:
a. kampuh kostum untuk bahan tipis dan lembut.
b. kampuh balik untuk bahan tipis dan tembus terang (sifon)
c. kampuh buka dirompok (dengan bis/pita).
Pemasangan aksesoris, manik-manik, benang hias, bordir atau hiasan pada busana
harus dilapisi dengan kain kapas terlebih dahulu, agar tidak mengkerut. Pemasangan aksesoris
menggunakan jarum jahit.
D. Mood Board
E. Desain Adi Busana
1. Deskripsi Desain
Desain busana ini terinspirasi dari kekayaan alam yang ada di papua. Pada bagian atas
Busana, saya menggunakan noken, yakni kerajinan tradisional khas Papua yang telah diakui
UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Biasanya noken digunakan oleh masyarakat asli
Papua untuk membawa hasil panen atau sekedar membawa barang saja, namun saya ingin
menggunakan noken ini untuk busana saya ini, selain agar busana saya berbeda dengan yang
lain juga karena saya ingin melestarikan kerajinan khas dari Papua.
Pada bagian bawah busana, yakni pada rok setengah lingkar, saya menambah 3 layer
rok tulle, inspirasi ini saya ambil dari rumah adat khas Papua yang memiliki atap dari jerami yang
disusun berlayer-layer dan bertumpuk-tumpuk.
Pada lengan bisop saya menambahkan detail hiasan bulu ostich yang terinspirasi dari
rumbai-rumbai/ bulu-bulu yang biasa digunakan masyarakat asli Papua di tangan mereka.
Untuk hiasan atau aksesoris saya menggunakan mutiara sebagai pengganti kerang laut,
karena mutiara lebih mudah untuk didapat dan juga mutiara lebih terkesan mewah dan glamour
untuk dijadikan hiasan busana.
2. Desain Ilustrasi
3. Desain produksi
F. Proses Produksi
1. Pengambilan ukuran
a. Pola berskala
b. Rancangan bahan
Layer 1
Layer 3
Layer 2
Rancangan Bahan Layer Lengan
Tulle
(Lebar 150 cm, Panjang 65 cm)
Rancangan Bahan Vuring
Katun Ero
(Lebar 115 cm, Panjang 50 cm)
Rancangan Bahan Vuring
Katun Ero
(Lebar 115 cm, Panjang 110 cm)
3. Pemilihan bahan
Kain Maxmara
Harga: 25.000/ meter (Supra Jl.Urip Sumoharjo)
Kain tulle
Harga: 10.000/ meter (Zara Jl. Urip Sumoharjo)
Proses pengepresan
6. Fiting 1
7. Proses perbaikan
Bulu ostich
Mutiara dan
batu permata
Bando/ hiasan kepala. Mengambil inspirasi dari hiasan kepala orang papua yang dibuat
dari bulu kasuari yang dihiasi kerang dan dibentuk menyerupai mahkota, namun alih alih
menggunakan bulu kasuari saya menggunakan bulu ostich yang mudah didapat dan
menggunakan permata dan mutiara.
A. KESIMPULAN
Adibusana atau ngadibusono, disebut juga busana houte couture atau busana eksklusif
yaitu busana tingkat tinggi, dan dapat pula dikatakan busana yang elok, bagus, mewah atau
busana yang khusus dan busana yang utama. Busana jenis ini harganya relatif mahal, karena
terbuat dari jenis kain berkualitas tinggi disertai variasi hiasan yang menarik serta dengan teknik
pengerjaan butik.
Teknik menjahit adi Busana menggunakan teknik menjahit tingkat tinggi yang dibuat
khusus untuk pemesannya, menggunakan bahan-bahan berkualitas terbaik, biasanya dihiasi
detail, 80% pakaian adi busana dikerjakan dengan tangan sehingga membutuhkan waktu yang
lama.
Dalam pembuatan Adi Busana, terdapat dua tahap yakni tahap perencanaan da tahap
produksi. Tahap perencanaan Adi Busana terdiri dari :
1. Menentukan konsep/ tema rancangan sesuai dengan sumber ide yang telah ditentukan
2. Membuat moodboard sesuai dengan sumber ide
3. Membuat desain serta deskripsi desain