BUSANA TAILORING
Dosen Pengampu:
DISUSUN OLEH:
Puji syukur saya penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil Mini Riset ke usaha tailoring. Penulisan laporan
ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Tailoring.
Dalam Penulisan laporan ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini
Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Teknik menjahit tailoring merupakan teknik menjahit yang tergolong tingkat tinggi,
karena dilihat dari hasilnya sudah berbeda dengan busana yang lain, hasil dari busana
tailoring lebih rapi dan halus. Pengerjaannya banyak menggunakan keterampilan tangan.
Bahan yang digunakan juga bahan yang bagus serta berkualitas baik, sebagian besar
menggunakan kain wol. Dalam pembuatannya diperlukan kecakapan khusus seperti
keterampilan tangan, ketelitian, kesabaran, dan ketekunan dalam bekerja.
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
1. The Hard Tailoring Busana Tailoring yang dibuat dari bahan yang memiliki
konstruksi tetap dan bersifat agak kaku, sehingga bentuk busananya terkesan kuat,
dan bersifat maskulin.
2. The Soft Tailoring Busana tailoring yang dibuat dari bahan yang memiliki
konstruksi kain tetap dan bersifat lembut , tidak kaku, sehingga bentuk busananya
terkesan kuat, busananya dapat mengikuti bentuk tubuh, dan bersifat feminin
Konsep dari busana tailoring yaitu :
3. Kompabilitas Yaitu cara menggabungkan antara bahan desain dan teknik yang
digunakan.
4. Fitting Yaitu kesesuaian bentuk alami dari badan pemakai
5. Shaping Memberikan bentuk pada busana ditentukan oleh pemilihan bahan dan
teknik pengerjaan
6. Kestabilan Menjaga bahan dari perubahan bentuk,dengan mengadakan penyusutan
bahan.
7. Reducing Pengurangan bagian kampuh Busana tailoring dapat dilihhat dari jenis,
model, teknik menjahit dan penyelesaiannya.
1) Jas Sport
Jas merupakan busana dengan model kerah yang mempunyai kelepak atau
rever, berlengan panjang dengan jahitan pada bagian depan dan belakang
(lengan jas), dikenakan dengan pantalon yang pada umumnya terbuat dari
kain yang sama terutama busana kesempatan pesta atau acara resmi dan
5
kadang berbeda kain antara pantaloon dan jas terutama untuk pemakaian
busana kerja atau acara lain, seperti acara reuni atau sering dipakai para
artis sebagai pelengkap busana. Penggunaan jas secara lengkap terdiri dari
pantalon, kemeja lengan panjang dengan kerah bord, vest dan jas
dilengkapi dengan dasi yang serasi.
2) Vest merupakan pelengkap pemakaian jas, yang dikenakan sebelum jas
atau setelah pemakaina kemeja. Bentuk vest hampir sama dengan rompi,
vest panjangnya sampai pinggang dengan belahan pada bagian muka yang
dikuatkan oleh kancing dan garis lehernya rendah agar dasi dapat terlihat
dari luar. Pada bagian belakang bisa dipasang ban, gesper atau tali
B. Syarat – Syarat Busana Tailoring
1. Tampak Luar
a. Terdapat kerah
b. Terdapat saku vest atas
c. Saku pada bagian depan ( kanan dan kiri )
Saku vest berklep
Saku paspoille berklep
d. Kup depan atau garis hias
e. Lengan jas
f. Lubang kancing tangan / paspoille
g. Belahan belakang
2. Tampak Dalam
a. Bagian dalam tertutup dengan lining ( furing )
b. Terdapat saku pada bagian lining depan
c. Menggunakan bahan pelapis
d. Terdapat bantalan pada bagian bahu
6
C. Membuat Pola Jas
https://fitinline.com/article/read/membuat-pola-jas-almamater/
Skala kertas
Penggaris panjang
Penggaris pola
Pensil mekanik
Penghapus
Pulpen warna hitam
Pulpen warna merah
Pulpen warna biru
7
Lebar muka : 45
Panjang belakang : 70
Lingkar leher : 48
Panjang punggung : 46
Lingkar kerung lengan : 54
½ Lingkar siku : 19
Panjang lengan : 61,5
½ Lingkar pergelangan tangan : 15
Panjang siku : 28
Pola Jas
Hubungkan F – G
E1 – H : panjang punggung
8
J : E1 – I dibagi 2
J – J1 : B – G dikurangi 1cm
D – D2 = D3 – D4 : 4cm
D – D3 = D2 – D4 : 18cm
Hubungkan K – L untuk membuat kerung leher depan dengan membuat garis lengkung
Hubungkan K – M
N–O :I–H
O–C :H–D
A–P : A – N dibagi 3
9
O – O1 : lingkar pinggang dibagi 4
U – U1= U2 – U3 : 10cm
U – U2 = U1 – U3 : 2cm
V – V1 = V2 – V3 : 12cm
V – V2 = V2 – V3 : 5cm
K1 – K2 : 2cm
M–T : dari titik M tarik garis bantu titik-titik sampai batas terluar
tempat kancing
10
T – T1 : 4cm
T1 – T2 : naik 3 cm
T – T2 : 4cm
Hubungkan S – R – T2
Dari T1 buat garis bantu titik-titik sampai pada batang pinggang, kemudian dari T1 buat
garis lengkung untuk membentuk krah.
Pola Lengan
A – A1 : A – B dibagi 2
11
C – C1 : C – D dibagi 2
B – B1 : 4cm (tetap)
A–G :B–F
G–H : G – A1 dibagi 2
H – H1 : naik 0,5cm
D – D1 : 2cm
D – D2 : turun 1cm
Hubungkan E – D2
Hubungkan I – J
Hubungkan J – D2
B1 – B2 : 2cm
12
G – G1 : masuk 5cm
Hubungkan G1 – I1
Hubungkan I1 – J2
Hubungkan B2 – E
Pada busana tailoring, pelapis yang digunakan untuk kelepak atau rever dan kerah
bawah merupakan pelapis yang terbuat dari rambut kuda (bulu kuda).
Bahan dasar bagian muka dilapisi kain gula dan kufner, sementara pada bagian
belakang kira-kira setengah badan dilapisi kain gula.
Kufner merupakan bahan pelapis yang penggunaannya sama seperti viselin, tapi kufner
ini cenderung lebih lebih tebal dan mempunyai tekstur yang lebih kasar. Selain itu
kufner juga memiliki ketebalan bertingkat dari tepi kain satu ke tepi kain lainnya.
Kufner banyak digunakan pada busana tailoring khususnya jas dan mantel.
Dengan adanya bahan pelapis dan pembentuk yang ditempatkan pada bagian tertentu
dari jas maka tampilan busana yang dihasilkan pasti juga akan kelihatan lebih baik.
Selain itu busana tersebut juga akan tahan lebih lama jika dibandingkan busana yang
tidak dilengkapi dengan bahan pembentuk sama sekali.
Dalam proses pembuatan jas pria dengan teknik tailoring penyelesaian akhirnya selalu
diikuti dengan:
Menyeterika jahitan pada pakaian untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus dan rapi.
13
Untuk memastikan bahwa busana tailoring yang anda buat memiliki kualitas yang
benar-benar baik perhatikan beberapa hal berikut:
Pastikan letak kancing pertama dan saku dari busana yang anda buat sudah tepat dan
sesuai model. Bentuk krah sesuai model dan tepat letak maupun bentuknya. Jatuhnya
badan, pinggang, panggul, krah sesuai dengan model. Pas badan si pemakai (pemakai
dapat bergerak secara leluasa dan bebas).
14
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Analsis Data
Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, analisis data kualitatif merupakan data
yang bukan dalam bentuk angka atau bilangan dan biasanya berupa data informasi yang
berbentuk teks, kalimat verbal maupun narasi. Metode analisis data ini merupakan
metode dengan menggunakan wawancara dan observasi dengan menjawab pertanyaan.
15
BAB IV
PEMBAHASAN
16
Diukur pada 5 cm di bawah lekuk leher atau pertengahan jarak bahu terendah dan
ketiak dari batas lengan yang kanan sampai batas lengan yang kiri.
10. Panjang muka (PM).
Diukur dari lekuk leher di tengah muka ke bawah sampai di bawah ban pinggang.
11. Tinggi dada (TD).
Diukur dari bawah ban pinggang tegak lurus ke atas sampai di puncak buah dada.
12. Panjang bahu (PB).
Diukur pada jurusan di belakang daun telinga dari batas leher ke puncak lengan,
atau bahu yang terendah.
13. Lingkar kerung lengan .
Diukur sekeliling lubang lengan, pas dahulu ditambah 2 cm untuk lubang lengan
tanpa lengan, dan ditambah 4 cm untuk lubang lengan yang akan dipasangkan
lengan.
14. Panjang lengan
Diukur dari puncak lengan terus ke bawah lengan sampai batas lengan yang
diinginkan.
15. Lebar dada (LD).
Diukur jarak dari kedua puncak buah dada.
B. Membuat Pola
Dari hasil miniriset ini,pemilik Taylor mengatakan bahwasanya Pola jas wanita nya
itu harus lebih besar bagian pola depan dari belakang .cara membuat pola sama dengan
membuat pola jas umumnya,hanya saja pada tempat ini menggunakan pola diatas
kain.Pola diatas kain adalah teknik pembuatan pola secara langsung di atas bahan kain
yang akan dibuat busana sesuai dengan model yang diinginkan. Biasanya untuk model
yang sederhana seperti kemeja, celana pendek atau panjang dan lain-lain.Di tempat ini
juga mengunakan ukuran inci bukan ukuran cm seperti biasanya, dan juga untuk model
dan bahan jas sesuai keinginan pelanggan.Lalu untuk kampuh ,kampuh bersih pada
jas yaitu 1 inci. Pada bagian kerah jas interfacing yang digunakan yaitu kain fislin,dan
untuk kantongnya dingunakan kain keras atau straplex.Untuk lobang kancing , dapat
dingunakan kancing bobok maupun lubang kancing manual yg dijahit pake tangan
sendiri Biasanya kancingnya ada 2 dengan posisi melintang.Kancing yang biasa
dingunakan pada tempat Taylor ini yaitu kancing bungkus atau kancing jas.
17
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Busana tailoring adalah busana yang dijahit dengan jahitan yang halus dan dengan
penyelesaian menggunakan jahitan tangan,dibuat dari bahan yang berkualitas baik,
seperti wol atau sejenisnya. Pada proses pembuatannya memperhatikan kehalusan,
kerapian, kekuatan jahitan,dengan penggunaan lapisan serta banyak menggunakan
keterampilan tangan.
Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya pembuatan jas dengan
teknik tailoring pada umumnya sama dengan teknik yang digunakan oleh usaha Ridwan
Tailoring hanya saja terdapat perbedaan pada pembuatan pola usaha ridwan Tailoring
langsung membuat pola pada kain dan cara pengukurannya menggukan ukuran inchi.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat , kami menyadari jika makalah ini banyak sekali
memiliki kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, kami akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu kepada sumber yang bisa
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab itu, kritik dan saran dati pembaca sangat
kami harapkan untuk perbaikan penulisan makalah kedepannya
18
LAMPIRAN
19
20
21
22
23
24
25
26