Oleh
Nikenia Vindy Pradani
(17050404045)
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya
penulis dapat menyelesaikan “Laporan Perencanaan Praktik Manajemen Busana Pria” dengan
baik.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa
ajaran Agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam
semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan laporan ini yang
menjadi tugas mata kuliah Manajemen Busana Pria. Disamping itu, penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada :
1. Dosen mata kuliah Manajemen Busana Pria, Dra. Ratna Suhartini, M.Si yang telah
membimbing dan memberi materi kuliah tentang busana wanita.
2. Orang tua yang selalu memberi dukungan dan doa kepada penulis.
3. Teman-teman yang membantu dan memberi dukungannya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................................
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................
C. Tujuan Laporan ............................................................................................................
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................................
B. Saran ............................................................................................................................
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Busana pria adalah bahan tekstil yang dikenakan oleh kaum pria sebagai penutup tubuh,
baik secara langsung melekat pada tubuh maupun tidak. Busana pria pada dasarnya terdri dari
dua bagian utama yaitu: bagian atas yang berupa (kemeja/shirt, singlet, vest, jas, piyama,
kimono), baigan bawah yang berupa (celana panjang/pantalon, celana pendek, celana
piyama). Busana pria pun memiliki ciri-ciri yaitu sederhana baik dilihat dari model,
penggunaan warna, corak, tekstur, dan praktis dalm arti mudah dipakai serta dibuka, mimiliki
garis yang tegas artinya garis-garis yang digunakan dalam model busana pria pada umumnya
menggunakan garis-garis yang lurus. Dalam pembuatan busana pria diperlukan keahlian dan
keterampilan dalam memilih bahan sampai menjahit. Keaalian dan keterampilan tersebut bisa
didapat dengan belajar pada lembaga pendidikan baik formal maupun non formal.
Mata kuliah Manajemen Busana Pria pada kurikulum Program Studi Pendidikan Tata
Busana dipelajari secara teori dan praktik. Mata kuliah ini diajarkan pada semester 5 dengan
bobot 3 sks yang memiliki beberapa topik yaitu konsep dasar busana pria tentang pengertian
busana pria, model yang cocok untuk busana pria, bahan, warna, corak, teknik menjahit
busana pria, celana formal pria, teknik mengukur busana pria, membuat pola kemeja,
membuat pola jaket, membuat pola celana formal dan casual, merancang bahan kemeja,
merancang bahan jaket dan celana.
Kualitas hasil pembelajaran tugas pembuatan busana casual pria merupakan salah satu
komponen yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran manajemen
busana pria. Kualitas mempunyai beragam intrepetasi, tidak dapat didefinisikan secara
tunggal dan tergantung pada konteksnya. Produk praktik manajemen busana pria adalah jaket
dan celana casual.
Hasil praktik manajemen busana pria yang diparktikkan mulai dari mengambil ukuran,
desain yang dipersiapkan, pembuatan pola jaket dan celana, pembuatan jaket dan celana
casual, rancangan bahan jaket dan celana casual, sampai teknik jahit jaket dan celana.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud busana casual pria?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam pembuatan busana casual pria (jaket dan celana
casual) ?
3. Bahan apa saja yang dibutuhkan dan berapa banyak bahan yang dibutuhkan dalam
pembuatan busana caual pria (jaket dan celana) ?
4. Berapa jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat busana casual pria (jaket dan
celana casual) ?
5. Bagaimana menyusun perkiraan waktu dan sistematika kerja ?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan busana casual pria
2. Mengetahui dan memahami langkah-langkah dalam pembuatan busana casual pria
3. Mengetahui bahan apa saja yang dibutuhkan dan berapa banyak bahan yang
dibutuhkan dalam pembuatan busana casual pria
4. Mengetahui jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat busana casual pria
5. Mengetahui perkiraan waktu dan sistematika kerja.
D. Manfaat
Pelaksanaan pembuatan busana casual pria (jaket dan celana casual) dapat menambah
pengetahuan atau wawasan mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana mengenai busana
casual pria dengan disertai pengetahuan detail busana, langkah-langkah pembuatan,
hingga jumlah kebutuhan bahan dan biaya yang diperlukan dalam pembuatan busana
casual pria tersebut. Diharapkan dengan tugas ini, dapat menjadi bekal bagi mahasiswa
S1 Pendidikan Tata Busana di lingkup yang lebih luas dalam mempersiapkan diri untuk
mengajarkan ilmu.
BAB II
Rasional Teori dan Kegiatan Praktek
Busana Pria
1. Definisi Busana Pria
Busana pria adalah bahan tekstil dan sejenisnya yang dikenakan kaum pria
sebagai penutup tubuh, baik secara langsung melekat pada tubuh maupun tidak.
Busana pria pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama yaitu :
a. Bagian Atas : Busana yang dikenakan pada bagian atas badan atas berupa
singlet, kemeja/shirt, hem, vest, jas, jacket, piyama, kimono, bathrobe (baju
mandi), dsb.
b. Bagian bawah : Busana yang dikenakan pada bagian pinggang ke bawah
berupa celana panjang /pantalon, celana pendek, celana piyama, dsb.
a. Definisi Jaket
Jaket adalah busana luar yang dikenakan sesudah busana luar. Biasanya pada
pembuatan jaket ini selalu diberi lapisan dalam agar tebal melindungi tubuh
dari udara dingin. Bahan lapisannya bisa sama dengan bahan luar, hanya
warna dan motifnya berbeda sehingga bisa dipakai bolak-balik. Tingkat
kesulitan pembuatan jaket ini terletak pada pemasangan lapisan, pemasangan
elastik ( bila ada ) dan pemasangan ritsliting
b. Definisi Celana
Celana adalah busana luar bagian bawah yang dipakai oleh pria, yang
biasanya secara resmi dikenakan dengan kemeja. Tingkat kesulitan
pembuatan celana panjang terletak pada belahan golbi dan pembuatan saku
dalam. Sebelum mengambil ukuran celana panjang, perhatikan terlebih
dahulu bentuk pinggang, panggul dan kaki dari si pemakai. Karena bentuk
tubuh seseorang bermacam-macam misalnya pinggang ramping, panggul
besar dan sebagainya. Ketepatan dalam mengambil ukuran akan dapat
mempengaruhi bentuk pola dan keindahan serta kenyamanan celana panjang
bila dipakai
2. Persiapan Desain Jaket
3. Persiapan Desain Celana Casual Cargo
...............
4. Desain Produksi I
5. Desain Produksi II
6. Daftar Ukuran
NO Nama Ukuran Ukuran
1 Lingkar leher 46
2 Lingkar badan 96
3 Lebar dada 38
4 Lingkar pinggang 83
5 Lebar bahu 46
6 Panjang punggung 44
7 Lebar punggung 39
8 Panjang lengan 64
9 Lingkar pergelangan tangan 28
10 Tinggi ketiak 23
11 Panjang jaket 73
11 Tinggi duduk 28
12 Lingkar paha 77
13 Lingkar kaki 44
14 Panjang celana 103
2. Diadora
3. Katun batik
4. Rib
2. Kain asahi
3. Resleting
4. Benang
5. Elastis
6. Kancing
Penyusunan telah berusaha agar perencanaan praktek ini dapat menambah pengetahuan
bagi penyusun dan pembaca. Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan-
kekurangan dalam pembuatan perencanaan praktek ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat penyusun harapkan, untuk kesempurnaan perencanaan praktek ini.
Dalam laporan ini telah dibahas mengenai teori dari busana yang dibuat, desain busana yang
dibuat, pola busana, rancangan bahan, rancangan harga, sistematika kerja, hingga
perencanaan waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan busana yang dibuat.
Penyusun berharap semoga perencanaan praktek ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca,
khususnya para mahasiswa dibidang Tata Busana dalam membuat perencanaan yang akan
dibuat.