I
Penulis juga berharap kritik dan saran yang membangun untuk buku ini.
Sebab, penulis sangat menyadari bahwa buku yang disusun ini masih jauh dari
kesempurnaan. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
II
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
PIYAMA ANAK............................................................................................. 11
III
1.1. PENDAHULUAN
A. Pengertian Busana Pria
1
1. Busana (clothing)
Busana (clothing) merupakan busana sebagai penutup badan. Busana dibagi
menjadi dua bagian penggunaannya yaitu busana luar dan busana dalam.
Busana luar dapat dibagi dalam beberapa tujuan yaitu:
c. Busana resmi, di waktu siang, malam, undangan upacara makan dan lain-
lain tujuan dalam pergaulan yang diatur (protocolair, formal)
Sebagai busana luar, busana pria dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
c. Celana (slacks)
d. Jaket (jacket)
e. Rompi
2
2. Pelengkap (furnishing)
a. Krah (collars)
b. Dasi (ties)
d. Sabuk (belt)
i. Topi
3. Memiliki garis yang tegas, artiya bahwa garis-garis yang digunakan dalam
busana pria pada umumnya mengggunakan garis garis yang lurus
3
1. Mode busana pria untuk kesempatan resmi, terdiri dari mode pakaian untuk
pelantikan, pernikahan dan kesempatan kuliah
2. Mode busana pria untuk kesempatan rekreasi, terbagi atas pakaian untuk
kesempatan rekreasi ke gunung dan ke pantai
4. Mode busana pria untuk kesempatan khusus, terdiri atas kesempatan yang
bersifat keagamaan dan busana untuk melayat.
1. Warna bahan
Untuk memperoleh keserasian warna dalam berbusana ada beberapa hal yang
harus diperhatikan yaitu:
4
tubuh seseorang. Oleh karena itu, dalam memilih warna sebaiknya menyesuaikan
dengan bentuk tubuh. Untuk pria gemuk dianjurkan untuk menggunakan waran
dingin, karena warna dingin memberi kesan menguruskan tubuh. Untuk pria
bertubuh kurus dianjurkan menggunakan warna panas, karena warna panas
memberi kesan menggemukkkan tubuh.
Ditinjau dari usia si pemakai, remaja dianjurkan mengggunakan warna
panas karena warna panas memberi kesan menenangkan, sedangkan untuk pria
dewasa dianjurkan menggunakan warna dingin karena memberi kesan semangat
dan bergairah. Berdasarkan kepribadian, pria pendiam dianjurkan menggunakan
warna dingin dan pria periang dianjurknan menggunakan warna panas, warna
panas memberi kesan lincah,riang dan gembira.
Corak bahan busana yang digunakan untuk busana pria pada umumnya
bahan yang polos, bercorak geometris, flora, fauna dan abstrak atau
kombinasinya. Ada motif yang berbentuk besar dan ada yang berbentuk kecil.
Untuk mendapatkan keserasian antara si pemakai dan corak bahan busana, perlu
diperhatikan pemilihan corak bahan dengan bentuk tubuh si pemakai. Untuk pria
yang bertubuh gemuk dianjurkan untuk memilih corak busana yang besar atau
agak besar, untuk pria yang bertubuh kecil sebaiknya memilih busana dengan
motif kecil atau sedang.
5
busana pria pada umumnya menggunakan bahan yang agak tebal, kaku dan berat
untuk celana panjang, safari dan jaket, untuk kemaja pada umumnya tidak
menggunakan bahan yang melangsai, tipis atau trasparan. Masing-masing tekstur
memberi pengaruh yang berbeda-beda terhadap penampilan suatu busana. Tekstur
bahan busana yang berkilau akan memberi kesan membesarkan permukaan bahan
busana, sehingga ini tidak cocok untuk orang yang memiliki bentuk tubuh besar.
Pemilihan bahan untuk busana pria, selain hal-hal tersebut di atas, juga
perlu diingat akan kenyamanan pemakaian bahan tersebut. Perlu disesuai cuaca
dan temperatur udara. Dalam pemilihan bahan busana perlu disesuaikan dengan
daerah dan ruang misalnya bahan kapas, sutera, lenan dan rayon sangat cocok
untuk cuaca panas. Bahan wol tepat digunakan untuk malam hari.
Diukur dari puncak bagian depan kebawah sampai ruas bawah ibu jari.
2. Lingkar badan
Diukur pada badan yang terbesar dalam keadaan menghembuskan nafas.
3. Lingkar leher
Diukur sekeliling leher dengan posisi pita ukuran terletak tegak pada lekuk
leher.
4. Lebar punggang
Diukur dari ujung bahu belakang kiri sampai ujung bahu kanan.
5. Rendah bahu
Diukur dari ruas tulang leher kebawah sampai perpotongan lebar
punggung.
6. Lingkar lengan atas
Diukur keliling dari ujung bahu muka melalui ketiak keujung bahu
belakang.
7. Panjang lengan
Diukur dari ujung bahu kebawah sampai pergelangan nadi.
8. Lingkar siku
6
Diukur keliling siku
9. Lingkar pergelangan tangan
Diukur keliling pergelangan nadi
1. Panjang kemeja
diukur dari bahu tertinggi ke bawah sampai ruas ibu jari
2. Panjang lengan pendek
diukur dari ujung bahu atau puncak lengan ke bawah ± 5 cm di atas siku.
Lengan panjang : diukur dari ujung bahu ke bawah sampai 3 cm di bawah
tulang pergelangan
3. Lingkar badan
diukur keliling badan terbesar
4. Lingkar leher
diukur sekeliling leher terendah
5. ½ lingkar ujung lengan
diukur sekeliling lengan kemudian dibagi dua + 2½ cm untuk lengan
pendek. Atau diukur pada lipatan lengan kemeja ke sisi lengan
6. Lebar punggung
diukur dari ujung bahu kiri ke ujung bahu kanan
7. Rendah bahu
diukur dari tulang leher ke bawah sampai garis pertolongan
8. Panjang punggung
dari ruas tulang leher ke bawah sampai pinggang Rendah punggung :
diperoleh dari ukuran kerung lengan dibagi dua, dikurangi 2 cm
7
2. Cara Mengambil Ukuran Celana Pantalon Anak Laki-Laki
1. Panjang celana
Diukur dari ban panjang sebelah kanan ke bawah sampai akhir lipatan
celana
2. Lingkar pinggang
Diukur keliling ban pinggan celana, diambil angka pertemuan pita meter
3. Lingkar pesak
Diukur dari ban depan kebawah melalui selakang sampai pada akhir ban
belakang
4. Lingkar panggul
Diukur bagian panggul terbesar diambil angka pertemuan pita meter
5. Lingkar paha
Diukur keliling paha terbesar, diambil ½ lingkar paha ditambah 1,5 cm
6. Lingkar lutut
Diukur keliling lutut, dibagi dua ditambah 3 – 4 cm
7. Lingkar kaki
Diukur lipatan celana depan sampai belakang
8. Panjang lutut
Diukur dari ban pingggang kanan kebawah sampai batas lutut
8
Standar Ukuran atau Nomor
No KEMEJA S M L
14 141/2 15 151/2 16 161/2
1. Panjang Kemeja 69 70 71 72 73 74
2. Lebar Punggung` 42 43 44 45 46 47
3. Lingkar Badan 84 88 92 96 98 100
4. Lingkar Leher 36 37 38 39 40 41
5. Panjang Lengan 55 56 57 58 59 60
6. ½ Ling. Lengan 16 161/2 17 171/2 18 181/2
7. Rendah Bahu 3 31/2 31/2 4 4 41/2
8. Rendah Punggung 19 191/2 20 201/2 21 211/2
9. Panjang Punggung 38 39 40 41 42 43
CELANA
PANJANG
9
1.2. POLA DASAR ANAK LAKI-LAKI
Ukuran yang Diperlukan:
1. Lingkar badan = 64 cm
2. Panjang punggung = 23 cm
3. Lebar punggung = 26 cm
4. Lingkar leher = 30 cm
5. Lebar bahu = 9 cm
6. Lebar dada = 25 cm
Pola Depan:
1. Buatlah garis siku A, B, C, dan D
A – B = ½ Lingkar badan + 2 cm = (64 ÷ 2) + 2 cm = 34 cm
C – D = A – B = 34 cm
A – C = Panjang punggung + 1,5 cm = 23 cm + 1,5 cm = 24,5 cm
B – D = A – C = 24,5 cm
A – K = ⅙ Lingkar leher + ½ cm = (30 cm ÷ 6) + ½ cm = 5,5 cm
A – L = (A - K) + 1 cm = 5,5 cm + 1 cm = 6,5 cm
K – L = Kerung leher depan
A – I = ½ A – B = 34 cm ÷ 2 cm = 17 cm
C – R = A – I = 17 cm
I – J = Turun 2,5 cm
R – H = ½ R – J = (24,5 cm – 2,5 cm) ÷ 2 = 11 cm
2. Hubungkan titik K – J
K – P = Lebar bahu = 9 cm
C – G = R – H = 11 cm
L – M = ½ L – G = 3,5 cm
M – S = ½ Lebar dada = 25 ÷ 2 = 12,5 cm
3. Hubungkan titik P – S – H menjadi kerung lengan badan depan
C – C1= Turun 1 cm
4. Hubungkan titik C1 – R
Pola Dasar Kemeja Anak Laki-Laki
10
Sumber: Soekarno, Rasmini (2003)
Bagian atas:
a. Menggunakan garus leher bulat
b. Menggunakan saku tempel
c. Menggunakan serip pada bagian garis leher dan pada bagian ujung lengan
Bagian bawah:
a. Panjang celana sampai mata kaki
b. Bagian lingkar pipa celana menggunakan serip
3. Bukaan
a. Belahan pada tengah muka baju menggunakan 5 buah kancing
b. Bagian pinggang celana menggunakan karet elastik
11
4. Bahan tekstil
a. Menggunakan bahan katun polos, bermotir garis atau kotak
5. Daya pakai : Baju tidur
Desain Sajian
Lingkar badan = 62 cm
Lingkar leher = 30 cm
Panjang punggung = 24 cm
12
Lebar bahu = 8 cm
Lebar punggung = 25 cm
Lebar dada = 24 cm
A – B = 62 ÷ 2 + 21 cm
C – D = A – B = 31 cm
A – C = P. punggung = 1½ = 24 + 1½ = 25½
B – D = A – C = 25½ cm
A – K = ⅙ L. leher + ½ cm = (30 ÷ 6) + ½ = 5½
A – L = (A – K) + 1 cm = 5 ½ + 1 = 6 ½
A – I = ½ A – B = 31 cm ÷ 2 = 15,5 cm
C – R = A – L = 15,5 cm
I – J = Turun 2½ cm
R–H=½R–J
Hubugkan Titik K – J
K – P = Lebar bahu = 8 cm
C–G=R–H
L–M=½L–G
M – S = ½ L. dada = 24 cm ÷ 2 = 12 cm
C – C’ = Turun 10 cm
Hubungkan titik C – R
B – F = Turun 1½ cm
13
B – O = A – K = 5½ cm
Tariklah garis O – J
O – Q = L. bahu = 8 cm
D–E=R–H
E–N=½E–F
N – T = ½ L. punggung = 25 cm ÷ 2 = 12,5 cm
Ukuran lengan:
Panjang lengan = 35 cm
14
Lingkar kerung lengan = 34 cm
Tinggi puncak = 8 cm
A – B = Panjang lengan = 35 cm
C–D=C–E
A–G=H–B=¼A–B
A–I=⅓A–B
15
Ukuran celana piyama anak:
Lingkar pinggang = 59 cm
Lingkar panggul = 71 cm
Panjang celana = 60 cm
A – B = Lebar ban 4 cm
A – D = Panjang celana = 60 cm
C – F = ¼ Lingkar pangggul
F – E = 3 cm
C – F = 20 cm – 3 cm = 17 cm
C – G = ½ C – F = 17 cm ÷ 2 = 8½ cm
B – I = C – G = 8½ cm
A – K = ¼ Lingkar pinggang = 52 cm ÷ 4 = 13 cm
Hubugkan K – E
F – L = C – M = 6 cm
D – N = C – G = 8½ cm
O – P = O – Q = 13½ cm ÷ 2 = 6,75 cm
Q – D = ½ Lingkar kaki
A – B = Lebar ban 4 cm
A – C = ⅓ Lingkar pesak + 3 cm
A – D = Panjang celana
16
C’ – F = 3 cm
C’ – E = 2 cm
Hubungkan titik K’ ke L – E
F – L = C – M = 6 cm
P – Q = ½ Lingkar lutut
17
c. Uraian Pola Baju Piyama Anak laki
18
d. Rancangan Bahan
19
e. Rancangan Harga
Harga
No. Bahan Dipakai Dibeli Jumlah
Satuan
Jumlah Rp60.500
a. Analisa Desain
1. Style : Piyama Pria Dewasa
a. Baju dan celana Panjang
b. Baju lengan panjang
2. Detail
Bagian atas:
a. Menggunakan kerah siler
b. Menggunakan saku tempel
20
c. Menggunakan serip dan bis isi pada bagian ujung lengan, dan ujung celana
Bagian bawah:
a. Panjang celana sampai mata kaki
b. Bagian lingkar pipa celana menggunakan serip
3. Bukaan
c. Belahan pada tengah muka baju menggunakan 5 buah kancing
d. Menggunakan karet ban pada bagian pinggang
4. Bahan tekstil
a. Menggunakan bahan katun polos, bermotir garis atau kotak
5. Daya pakai : Baju tidur
: Busana rumah
Desain Sajian
21
b. Pola Piyama Pria Dewasa
Lingkar pinggul = 86 cm
Lingkar leher = 36 cm
Panjang punggung = 46 cm
Lebar bahu = 14 cm
Dada atas = 39 cm
Punggung bawah = 38 cm
Panjang dada = 39 cm
Panjang baju = 62 cm
A-B = A-a + 1 cm
A-C = A-a – 1 cm
I-J = G-H
22
P-Q = 8 cm, lapisan piyama
Terlebih dahulu ukur H-J pada pola depan yang sudah dibuat.
H-S = J-R
W-X = D-a
S-Y = E-G
23
Keterangan Pola Saku
Ukuran:
Selangkang = 62 cm
Panjang Celana = 97 cm
Keterangan :
B-F = B-B dari G turunkan 1 cm, buat garis ke F dari G yang sudah diturunkan
24
Pola Celana Piyama Dewasa
A-a = 13 cm
D = ½ A-B
25
Pola Lengan Piyama Pria
c. Uraian Pola
26
27
d. Uraian Bahan
28
e. Rancangan Harga
a. Analisis Desain
1. Style : Kimono anak laki-laki
2. Detail : Menggunakan ger, lengan panjang dan panjang kimono
sampai mata kaki
3. Bukaan : Bukaaan pada tengah muka tanpa kancing
4. Bahan tekstil : Katun, flannel atau batik.
5. Daya pakai : Pakaian di rumah atau di kamar
b. Pola Kimono Anak
Mula-mula gambar pola dasar dan di atas pola itu dibuat persegi panjang A – B –
C – D.
B–C=A–D
A – D = Panjang kimono
29
B – F = Panjang lengan sesuka hati
D1 – G = 20 atau 25 cm
E3 – G1 = 20 cm – 25 cm
30
c. Uraian Pola
31
d. Rancangan Bahan
32
e. Rancangan Bahan dan Harga
Harga
No. Nama Bahan Diperlukan Dibeli Total
Satuan
Total Rp77.000
a. Analisis Desain
1. Style : Kamar jas
2. Detail :
a. Menggunakan kerah setali
b. Lengan panjang
c. Panjang baju sedikit di bawah lutut
d. Menggunakan saku tempel di bagian pinggul kiri dan kanan
e. Tali pinggang
f. Serip pada ujung lengan dan pangkal saku menggunakan bahan polos yang
warnanya serupa dengan warna kerah dan tali pinggang
3. Bukaan : Belahan pada tengah muka tanpa menggunakan kancing
4. Bahan tekstil : Katun bercorak kombinasi polos
33
Desain Sajian
Ukuran:
1. Panjang kamar jas : 95 cm
2. Lebar punggung : 43 cm
3. Lingkar badan : 88 cm
4. Lingkar leher : 36 cm
5. Panjang lengan : 57 cm
6. Rendah bahu : 4 cm
7. Rendah punggung : 19 cm
8. Panjang punggung : 40 cm
9. ½ Lingkar lengan : 16 cm
34
Cara menggambar pola badan belakang:
1. Membuat garis siku A – B – C – D – E – F dan G
A – B = 2 cm
A – C = 4 cm rendah bahu
B – D = 19 cm rendah punggung
B – E = 40 cm panjang punggung
T – N = Naik 5 cm
A – N = ⅒ Lingkar leher = 38 cm ÷ 6 = 6⅓ cm
3. Menentukan lebar punggung
Titik P naik 2 cm
4. Menentukan besar badan kamar jas
D – V = R – P = 22 cm
V – Z = Titik Z ke dalam 2 cm
6. Menentukan besar pinggang
E – X = (D – L) dikurangi 2 cm = 25 cm ˗ 2 cm = 23 cm
7. Menentukan besar pigggul
35
F – Y = (D – L) ditanbah 1 cm = 25 cm + 1 cm = 26 cm
G – Q = (F – Y) ditambah 3 cm = 26 cm + 3 cm = 29 cm
Titik Q = naik 2 cm
A – B = 2 cm
A – C = 4 cm (rendah bahu)
T – D = 19 cm (rendah punggung)
B – E = 40 cm (panjang punggung)
E – F = 18 cm (garis pinggul)
2. Membuat kerung leher
H – K = N – P = Lebar bahu
D – L = D – L badan belakang = 25 cm
5. Menentukan besar perut
E – M = E – X = 23 cm
6. Menentukan besar pingggul
F – N = F – Y = 26 cm
G – O = 29 cm
36
Pola Badan Atas Jas Kamar
H – J = Ke kanan 1,5 cm
E – X = Ke kanan 7 cm
G – Z = Ke kanan 8 cm
H – P = Ke kiri 1 cm
S – Q = 4 cm
37
Q – P = H – S = 9 cm
I – R = 6 cm
V – U = 9 cm lebar bukaan
X – Y = Turun 3 cm
W – Y = 6 cm
Z – J = 5 cm
C – F – P = ½ (F - D) dikurangi 2 cm
A–L=L–K
F–R=⅓F–A
B – T = 7 cm
K – N = 4 cm
38
c. Uraian Pola
39
d. Rancangan Bahan
40
e. Rancangan Harga
Harga Per
No. Nama Bahan Dibutuhkan Dibeli Total
Satuan
Rp 97.000
a. Analisis Desain
1. Style : Teluk belanga
2. Detail :
a. Menggunakan kerah sanghai
b. Lengan panjang menggunakan kikik
c. Saku tempel pada sebelah dada kiri ditambah dengan di pingggul kiri dan
kanan
3. Bukaan
a. Belahan pada tengah muka dengan tiga buah kancing
4. Bahan busana
a. Menggunakan bahan katun polos berwarna
5. Daya pakai
a. Acara keagamaan
41
Desain Sajian
Punggung atas = 42 cm
Panjang lengan = 59 cm
C – B 61 cm = Panjang bahu
E – C 21 cm = D – A
42
G – D 59 cm = Panjang lengan
I – F 5 cm = I – L
J – E 7 cm = I – F ditambah 2 cm
K – C 2 cm = Tetap
L – I 6 cm =
M – B 20 cm = Belahan dada
O – N 41 cm
P – N 13 cm
Q – C 19 cm = Tetap
R – Q 6,5 cm
S – R 14 cm
T – R 16 cm
U – B 10 cm
V – U 6 cm
Pola kerah
X – W 4 cm
Y – X 1,5 cm
Z – Y 3,4 cm
Pola Kerah
43
c. Uraian Pola
44
d. Rancangan Bahan
45
e. Rancangan Harga
Total Rp77.000
Pola Depan:
5. Buatlah garis siku A, B, C, dan D
A – B = ½ Lingkar badan + 2 cm = (64 ÷ 2) + 2 cm = 34 cm
C – D = A – B = 34 cm
A – C = Panjang punggung + 1,5 cm = 23 cm + 1,5 cm = 24,5 cm
B – D = A – C = 24,5 cm
A – K = ⅙ Lingkar leher + ½ cm = (30 cm ÷ 6) + ½ cm = 5,5 cm
A – L = (A - K) + 1 cm = 5,5 cm + 1 cm = 6,5 cm
K – L = Kerung leher depan
A – I = ½ A – B = 34 cm ÷ 2 cm = 17 cm
C – R = A – I = 17 cm
46
I – J = Turun 2,5 cm
R – H = ½ R – J = (24,5 cm – 2,5 cm) ÷ 2 = 11 cm
6. Hubungkan titik K – J
K – P = Lebar bahu = 9 cm
C – G = R – H = 11 cm
L – M = ½ L – G = 3,5 cm
M – S = ½ Lebar dada = 25 ÷ 2 = 12,5 cm
7. Hubungkan titik P – S – H menjadi kerung lengan badan depan
C – C1= Turun 1 cm
8. Hubungkan titik C1 – R
Pola Dasar Kemeja Anak Laki-Laki
47
Pola Kerah
c. Uraian Pola
48
d. Rancangan Bahan
e. Rancangan Harga
49
1.9. KEMEJA PRIA DEWASA LENGAN PANJANG
a. Analisis Desain
50
Desain Sajian
51
Pola Kemeja Lengan Panjang
A – A1 = A1 – A2 = 2 cm
A – A2 = 4 cm
A2 – D = ½ lebar punggung + 1 cm
C- C1 = E – E1 = 1,5 cm
D – D1 dibagi menjadi 3 untuk membuat kerung lengan, jarak titik yang di bawah
dengan lengkung kerung lengan 2,5 cm
52
Pola Badan Atas Kemeja Pria Lengan Panjang
Keterangan Pola Lengan
A – B = C – D = panjang lengan – lebar manset
A–C = ½ lingkar kerung lengan – 1 cm
C – C1 = ½ A – C dikurangi 1 cm
B – D1 = ½ panjang manset + 2 cm
D1 – B1 = 6 cm B1 – B2 = panjang belahan
D1- D2 = keluar 0,5 cm
A dihubungkan dengan C1, A – C1 = dibagi menjadi 3 bagian untuk membuat
lengkung lengan dimana jarak titik di atas 2 cm
Selisih lengkung lengan depan dan belakang 0,5 cm
53
Pola Manset ( Skala 1 : 4 )
A – B = C – D = lingkar pergelangan lengan
A – C = B – D = lebar manset 4 cm
C – C1 = C – C2 = D – D1 = D – D2 = 1,5 cm
Hubungkan titik A – C2 – C1 – D1 – D2 – B – A sehingga membentuk p ola
manset
Pola Belahan ( skala 1 : 4 )
Keterangan Pola Belahan Bagian Bawah
A – B = C – D = 13 cm
A – C = B – D = 4 cm
A – A1 = C A1 = 2 cm
B – B1 = D – B1 = 2 cm
Hubungkan titik A – C – D – B – A sehingga membentuk pola belahan bagian
bawah
Keterangan Pola Belahan Bagian Atas
A – B = 17 cm
A – A1 = A – A2 = 2 cm
B – B1= B – B2 = 2,5 cm
B3 tengah-tengah B – B1
B1 – B5 = B – B4 = 1 cm
A2 – A3 = 12 cm
Hubungkan titik A1 – A – A2 – A3 – A4 – B4 – B3 – B5 – A1 sehingga
membentuk belahan manset bagian atas
Pola Krah ( Skala 1 : 4 )
54
Keterangan Pola Daun Krah
A – B = C – D = ½ lingkar leher
A – C = B – D = 6 cm
A turun 1 cm C naik 1 cm
B keluar 1 cm
Hubungkan titik-titik A1 – C1 – D – B1 – B – A1, sehingga membentuk daun
krah
Keterangan Pola Kaki Krah
A – B = C – D = ½ lingkar leher + 2 cm
A – C = B – D = 4 cm
C naik 1 cm, D naik 1,5 cm
B masuk 1 cm, B1 turun 0,5 cm
Hubungkan titik-titik A – C1 – D1 – B2 – A, sehingga membentuk kaki krah
c. Uraian Pola
55
56
d. Rancangan Bahan
57
e. Rancangan Harga
Menggunakan bahan keper, teteron atau bahan tekstil polos yang agak tebal
5. Daya pakai
a. Sekolah
b. Rekreasi
c. Bermain
58
Desain Sajian
59
C – E = ½ Lingkar paha – 2 cm = 22 cm – 2 cm = 20 cm
E – F = 3 cm
C – F = 20 cm – 3 cm = 17 cm
C – G = ½ C – F = 17 cm ÷ 2 = 8½ cm
B – I = C – G = 8½ cm
J – K = ¼ Lingkar pinggng = 52 cm ÷ 4 = 13 cm
I – J = I – K = 13 cm ÷ 2 = 6½ cm
J – J = K – K = Tambahan untuk kerut 2 cm
Hubungkan K1 – F
K1 turun ½ cm
F – L = C – M = 6 cm
Hubungkan K1 – L – E
D – N = C – G = 8½ cm
N – O = 1 cm
P – Q = ½ Lingkar lutut - 1½ cm = 20 cm – 1½ = 18½ cm
O – P = O – Q= 18½ cm ÷ 2 = 9¼
Titik Q turun 1½ cm
Keterangan Menggambar Pola Belakang
K – V = 2 cm
Hubungkan F – V
V – V1 = Naik 2 cm
V1 – W = ¼ Lingkar pinggang = 52 cm ÷ 4 = 13 cm
W – W1 = V1 – X = 2½ cm (tambahan untuk kerut)
C – C1 = E – E1 = 2 cm
P – P1 = Q – Q1 = 1½ cm
Hubungkan titik W1 – C1 – P1 – 1 – X – W1 menjadi pola belakang
60
c. Uraian Pola
61
d. Rancangan Bahan
62
e. Rancangan Harga
Harga
No. Nama Bahan Dibutuhkan Dibeli Total
Satuan
Total Rp57.000
Menggunakan bahan keper, tetoron atau tekstil polos yang agak tebal
5. Daya pakai
a. Rekreasi
b. Pakaian rumah
63
Desain Sajian
64
D – C = C – B dibagi 2
E – B = (selangkangan – 11 cm – 8 cm) ÷ 2 = 21,5 cm
F–E=B–A
G – E = D – C = 3,5 cm
H – E = G – E + 1 cm, batas gulbi
I – B = B – A dibagi 2
J – I = ⅛ Lingkar pinggang
K – I = J – I, K turun 1 cm. Untuk orang gendut turun 2 – 3 cm
L – F = L ditengah G dan F
M – A = L - F. Buat M – L berupa garis pertolongan lurus ke atas sampai garis K
–L
N – M = Lebar ujung celana dipotong 5 cm, dibagi 4, turunkan N kiri 1 cm.
Buatlah garis miring N – N
O – N = G – E + 1,5 cm. P – G = O – N + 3 cm, dari P turun 1 cm
Q – H = 2 cm tetap, untuk celana anak cukup 1,5 cm
R – K = 3 cm, hubungkan R – Q
S – R = (lingkar pingggang ÷ 4) + 2,5 untuk kupnat garislah R – S – F – N – O – P
Lebar saku paspoal = 12 cm
65
c. Uraian Pola
d. Rancangan Bahan
66
e. Rancangan Harga
Harga
No. Nama Bahan Dibutuhkan Dibeli Total
Satuan
Total Rp44.000
a. Analisis Desain
1. Style : Celana panjang anak laki-laki
2. Detail :
a. Panjang celana sampai mata kaki
b. Dua saku tempel pada bagian depan dan satu pada bagian belakang
c. Menggunakan ban pinggang dan karet pada bagian sisi kiri kanan
pinggang
3. Bukaaan : Ritsleting dan golbi pada bagian tengah muka
4. Bahan tekstil : Keper, Tetoon dan lain-lain
5. Daya pakai : Busana rekreasi dan pesta
67
b. Pola Celana Panjang Anak Laki-Laki
Cara Menggambar Pola Celana Anak Laki-Laki
Ukuran yang diperlukan
1. Panjang celana = 70 cm
2. Lingkar pinggang = 56 cm
3. Lingkar pesak = 45 cm
4. ½ Lingkar paha = 21 cm
5. ½ Lingkar lutut = 17 cm
6. ½ Lingkar kaki = 23 cm
7. Lingkar pinggul = 66 cm
Cara Menggambar Pola Bagian Depan
1. Membuat garis siku A – B – C – D – E
2. A – B = Lebar ban pinggang = 3 cm
3. A – C = ⅓ Lingkar pesak ditambah 4 cm = (45 cm ÷ 3) + 4 cm = 19 cm
4. A – D = Panjang lutut = 41 cm
5. A – E = Panjang celana = 75 cm
Menentukan Besar Pinggang
1. C – K = ½ Lingkar paha dikurangi 3 cm = 18 cm
2. K – L = Ke kiri 2,5 cm
3. C – L = 18 cm – 2,5 cm = 15,5 cm
4. C – R = ½ C – L = 7,75 cm
5. C – R = ½ C – K = 18 cm ÷ 2 = 9 cm
Menentukan lingkar pinggang
B – T = C – R = 7,5 cm
N – P = ¼ Lingkar pinggang = 56 cm ÷ 4 = 14 cm
T – N = T – P = 14 cm ÷ 2 = 7 cm, titik P turun ½ cm
L – S = C – U = Naik 4,5 cm garis pinggul
Menentukan besar kaki
E – X = C – R = 7,75 cm
Y – Z = ½ Lingkar kaki – 1,5 cm
Menentukan besar lutut
D – W = ½ Lingkar lutut – 2 cm
68
Membuat pola celana belakang
Dari pola depan
Perubahannnya:
N – F = Ke kiri 2 cm
C – O = Ke kiri 1 cm
P – H = Naik 3 cm
K – M = Ke kanan 2 cm, pada pinggul terdapat titik G lurus
Dibagian lutut
W – W = Ke kanan 4 cm
Dibagian kaki
Z – Z1 = Ke kanan 3 cm
Titik Z1 turun ½ cm dari garis lurus Y
69
c. Uraian Pola
d. Rancangan Bahan
70
e. Rancangan Harga
Harga
No. Nama Bahan Diperlukan Dibeli Total
Satuan
Total Rp53.000
a. Analisis Desain
1. Style
Celana panjang pria dewasa
2. Detail
a. Bagian depan celana
- Menggunakan dua kupnat di sisi kiri dan dua kupnat di sisi kanan
- Menggunakan saku sisi kiri dan kanan
- Menggunakan resleting pada tengah muka
- Menggunakan gulbi
- Menggunakan sengkelit
b. Bagian belakang celana
- Menggunakan satu kupnat di sisi kiri dan satu kupnat di sisi kanan
- Menggunakan ban pinggang
- Menggunakan saku passpoile
- Menggunakan sengkelit
3. Bahan Tekstil
- Bahan woll polos, dll
- Memakai pengeras pada ban pinggang
71
4. Kesempatan
- Dipakai untuk kesempatan ke kantor
Desain Sajian
72
Keterangan Pola Celana Pria Dewasa
Pola Depan
A-C = Panjang celana
A-B = 1/3 Lingkar pesak + 5cm
A-Q = Panjang lutut
B - D = B - E = ¼ Lingkar paha - 4 cm
D-F = 3 cm (Tarik garis vertikal F – H)
H-I = 1 cm
I - I1 = 18 cm
H - H1 = 4cm
I-N = ¼ Lingkar Pinggang + 4 cm (untuk kup)
I-Y = 1/10 Lingkar Pimggang
Y - K = L – M = 2 cm
K-L = 3 cm
N-O = 3 cm
O-F = 13 cm
Q - R = Q - S = ¼ Lingkar lutut - 2 cm
C - C1 = C - C2 = ¼ Lingkar ujung kaki - 2 cm
Pola Belakang
A - C = ¼ Lingkar Pinggang + 2cm (untuk kup)
Titik B = ½ A – C
B - B1 = 2 cm
D - E = 5 cm
E - F + E - H = ½ Lingkar Panggul
I - Y = 8 cm
K - M = 4 cm
L - N = 4cm
73
74
c. Uraian Pola
75
d. Rancangan Bahan
76
e. Rancangan Harga
77
DAFTAR PUSTAKA
Astuti. (2010). Konsep Dasar Busana Pria. Modul Mata Kuliah Busana Pria.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Luna, Hikari dan Amira. (2015). Mahir Menjahit Tingkat Dasar dan Terampil.
Jawa Tengah. CV Sahabat.
Pratiwi, Jati. (2001). Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Yogyakarta. Kanisius.
Soekarno. (2002). Buku Penuntun Membuat Pola Busana. Tingkat Dasar. Jakarta.
Pustaka Utama.
Soekarno dan Rasmini. (2003). Teknik Pembuatan Pola dan Perubahan Model
Pakaian Wanita dan Pria Sistem Tailoring. Tingkat Dasar. Jakarta.
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Widya, Husna. (2015). Pelajaran Menjahit Busana Wanita dan Anak. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
http://www.artikata.com/arti-334073-kemeja.html.
https://www.fesyendesign.com/belajar -merancang-bahan-dan-harga/
htttp://kursusjahityogya.blogspot.com/2016/01/caramengukurkemejapria.html?=I
http://ahyanajilbab.com/ukuran-baju-anak-standar-terlengkap/
78