Anda di halaman 1dari 26

BENTUK DETAIL BUSANA

Bagian-bagian busana terdiri dari beberapa bentuk/dtail yang menyusun busana tersebut dan
memberi kesan serta keindahan untuk pemakai busana tersebut.berikut bagian-bagian busana
terdiri dari:

1. Dasar Garis Leher

Garis leher merupakan bagian pakaian yang terletak paling atas.

Bentuk garis leher banyak variasinya, yang umum di pakai yaitu bentuk leher bulat. Selain
bentuk bulat, ada juga bentuk perahu, bentuk hati, bentuk segitiga bentuk U, V dan lain-lain.
Bentuk leher ini dapat divariasikan sesuai dengan yang diinginkan.

Faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam menggambar garis leher adalah menentukan
garis tengah muka pakaian, garis pangkal leher muka dan belakang, dan batas antara bahu
dan leher.

Garis leher harus disesuaikan dengan proporsi tubuh pemakai agar tampak serasi dan dapat
memperbaiki penampilan.Orang yang berleher pendek gunakan garis leher yang lebih turun
dari pangkal leher. Seperti garis leher V,persegi,heart,sweat heart.Berfungsi memberi kesan
meninggikan leher. Sedangkan untuk yang berleher tinggi agar tampak lebih proporsional
jangan gunakan garis leher yang terlalu turun karena akan memberi kesan leher tampak lebih
tinggi.

Garis leher juga dibedakan saat pemakaian atau kesempatan.Seperti pada saat pesta gunakan
garis leher yang lebih menarik seperti sabrina,decollete,cowl,off shoulder,heart,sweet
heart.saat acara-aca;lra santai atau formal gunakan garis leher yang lebih simpel dan nyaman
untuk di pakai serta serasi dengan tubuh. Seperti garis leher V,bulat ,persegi ,dan variasi garis
leher lainya.Berikut macam-macam bentuk garis leher:

M N O P

Keterangan gambar:

1. Bulat
2. Persegi
3. V
4. U
5. Bentuk Hati

Variasi dari garis leher ini antara lain sweet heart.

1. Bateau

Garis leher arah melebar,bisa disebut juga garis leher perahu.garis leher ini memberi kesan
lebar pada dada.
2. Off shoulder

Sama dengan bateau hanya saja lebih lebar,karena garis leher ini di mulai dari puncak lengan
dan membentuk seperti perahu dan terdapat variasi di sekelilingnya.

1. Camisol

Garis leher ini hanya di kaitkan oleh 2 ban bahu.

1. Halter

Garis leher yang mengunakan ban sesuai bentuk leher pemakai.

1. Cowl

Garis leher yang terjadi karena guntingan kain serong didrapirkan pada bagian depan. Bentuk
garis leher ini biasa dibuat dengan bahan yang lembut.

1. Strapless

Garis leher ini bagian atas terbuka,seperti kemben.

1. Decolete

Garis leher berbentuk V yang rendah tanpa garis bahu.

1. Segi empat.
2. Zig-zag.
3.
4.
5.

B.DASAR KERAH

Kerah adalah bagian dari sebuah pakaian, yaitu bentuk bagian terpisah untuk
menyelesaikan garis leher. Kerah sama halnya seperti garis leher hanya saja kerah berdiri
sendiri mempunyai pola tersendiri sedangkan garis leher hanya mengikuti bentuk pola badan.

Dalam pemilihan kerah perlu di perhatikan beberapa hal,antara lain model


,keserasian,kesempatan,dan jatuhnya saat di pakai.Kerah mempunyai variasi model yang
banyak,untuk menentukan keserasian dengan bentuk tubuh maka harus memilih kerah yang
tepat.Tubuh yang mempunyai leher tinggi mungkin lebih bebas saat memilih kerah dalam
sebuah model busana.Namun,orang yang mempunyai leher pendek hindari pemakaian kerah
yang tinggi seperi krah Sanghai,Hight,Turtle,dsb. Sedangkan orang yang gemuk dan pendek
hindari penggunaan kerah yang berbentuk bulat seperti Pater Pan,Bib,Lapel,dsb.Karena akan
memberi kesan lebih gemuk lagi.Gunakan saja kerah yang bersudut seperti kerah
Kemeja,Noched,Selendang.

Kerah sesuai kesempatan dapat di bedakan juga menjadi beberapa,seperti saat acara
formal,gunakan bentuk krah yang sederhana seperti krah Rever,Kemeja,Sanghai,Noched,dsb.
Dan saat acara pesta lebih bebas lagi dalam pemilihan variasi kerah ,seperti kerah
Cape,Hight,Bib,dsb.

Bentuk kerah ada bermacam-macam, menurut bentuk dasarnya terdapat 15 bentuk,yaitu:

Keterangan Gambar Kerah :

 A – Clerical, kerah yang digunting lurus sempit dan berdiri supaya dapat berdiri
dengan baik diberi lapisan pengeras.
 B – Chinese, sama dengan kerah Clerical, keduanya merupakan kerah tagak, sering
kali disebut dengan nama kerah Sanghai atau kerah Cina.
 C – Turtle neck, adalah kerah dengan bentuk tinggi seperti kerah sweater.
 D – Peterpan, merupakan kerah rebah berbentuk bulat. dari sejarahnya mula-mula
dipakai oleh Peterpan kerah ini sering dipakai untuk model pakaian anak
 E – Eton, kerah berdiri yang digunakan pada jaket pendek: awal mulanya kerah ini
dipakai oleh siswa-siswa di Perguruan Eton, Inggris.
 F – Kerah kemeja, bentuk kerah berdiri yang biasa digunakan untuk kemeja pria.
 G – Notched, kerah berdiri yang sempit, biasa digunakan untuk jas laki-laki.
 H – Selendang, kerah bentuk setali dengan badan.
 I – Kerah kelasi, kerah bagian belakang bentuknya persegi dan bagian depan
membentuk V Ciri khasnya memakai hiasan tiga ban kecil pada pinggiran kerah
 J – Lapel. disebut juga kelepak yaitu kerah yang setali dengan bagian muka atau
dada.
 K – Bib .semacam pas bahu yang agak rendah dengan kerah rebah bulat.
 L – Bertha, seperti kerah cape lebar menutupi bahu dibuat dari bahan renda atau
bahan lain.
 M – Cape, pada desarnya adalah bagian yang lerpisah dari pakaian, digunting
lingkaran atau selengah lingkaran; Cape pendek dijahitkan pada leher gaun disebut
kerah cape.
 N – Scarf, kerah yang dibentuk dari kain persegi panjang atau segitiga yang dililitkan
pada leher.
 O – Surplice, kerah bentuk setali dengan garis penutup melampaui tengah muka.

C.DASAR LENGAN

Lengan merupakan bagian dari busana yang berfungsi untuk melindungi tangan dari cuaca
panas maupun dingin, menutupi bagian ketiak hingga pangkal lengan, dan memperindah
busana serta memanipulasi bentuk tubuh. Bagian lengan dibuat menempel dan dijahit
menyatu dengan lubang lengan badan bagian atas. Dalam desain fashion dikenal berbagai
macam bentuk lengan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya.

Lengan selain berfungsi untuk melindungi juga untuk memberi kesan keindahan dan
keserasian.dalam pemilihan model lengan harus di sesuaikan dengan proporsi tubuh dan
acara. Sesuai dengan proporsi maksudnya agar dalam pemakaian tubuh akan tampak lebih
proporsional.orang yang gemuk dan pendek hindari pemakaian lengan yang berkerut-kerut
seperti Poff,Strook,Balon,dsb.gunakan lengan dengan model simpel agar memberi kesan
kecil pada tubuh.

Lengan disesuaikan dengan acara atau kesempatan.Saat pesta gunakan lengan yang modelnya
terlihat lebih rumit atau mewah seperti Lengan Tulip,Pofff,Ballon,Strook,dsb. Kalaupun tidak
trkadang menggunakan Lengan Suai saja namun di beri aksen agar tampak lebih
mewah.dalam acara formal lebh baik gunakan model lengan yang simpel dan tidak terlalu
ribet seperti Lengan Licin,Kemeja,Dsb.

Lengan di kelompokkan menjadi 3 jenis,yaitu:

1.Menurut Panjangnya

 Lengan pendek

Lengan yeng panjangnya 5-6 cm di atas siku.

 Lengan setengah panjang

Lengan bisa dikatakan setengah panjang apabila panjangnya di atas siku atupun pas pada
siku.

 Lengan tiga perempat

Lengan tiga per empat adalah lengan yang panjangnya dari bahu sampai dengan pertengahan
lengan bawah.

 Lengan Panjang

Lengan panjanng adalah lengan yang panjangnya dari bahu sampai batas pergelangan tangan.

2. Menurut model/bentuknya

 Lengan suai.

lengan pas tanpa kerut pada bahu disebut pula lengan licin.

 Lengan puff.

lengan pendek berkerut pada bagian bahu dan lengan bawah.

 Lengan cape.

lengan berbentuk setengah lingkaran, dipasang tanpa kerut di bagian kerungnya.

 Lengan slit

lengan dengan belahan di pertengahan lengan, memakai sehelai ban sempit pada garis
lengan bawah.

 Lengan peasant.

lengan panjang tiga perempat penuh kerutt-kerut pada bahu dan lengan bawah

 Lengan kemeja.
lengan panjang dengan sedikit kerut pada pergelangan tangan dan manset.

 Lengan bishop.

lengan licin pada bahu dan gembung pada bagian bawah. panjang sampai pergelangan tangan
dengan manset lebar.

 Lengan balon.

lengan gembung pada bagian pertengahan panjang lengan sehingga menyerupai balon.

 Lengan lancing.

lengan licin pada bahu dan mengembang

 Lengan Tulip,

lengan terdiri dari 2 bagian dan bertumpu pada puncak lengan.sehingga seperti bunga tulip.

 Lengan Kop/Kepal

Lengan yang mempunyai kepala pada bagian ujung bagian bahu .kepala dapat berupa kerut
atupun lipit sesuai selera sehingga bahu dapat terangkat.

 Lengan strook

Lengan yang trebuat dari kain lajr panjang kemudian di kerut.biasanya di sebut juga dengan
lengan kupu-kupu.

 Lengan lentera

Sama halnya dengan lengan loncengnamun bagian bawahnya di kerut dan diselesaikan
dengan rompok.

3.Menurut letaknya di badan

 Lengan Kimono

Lengan yang di gunting setali,dapat dibuat longgar dapat pula di buat suai sesuai
keinginnan.sisipan atau kikik dapat dibuat ddi bagian ketiak apabila lengan ini di buat suai
atau panjang,agar dapat bergerak bebas.

 Lengan Raglan

lengan ini mempunyal garis lengan dari kerung leher, ini merupakan ciri khas dari lengan
tersebut.

 Lengan Dolman
Lengan yang mempunyai kerung lengan agak dalam dan longgar. garis kerung lengan mulai
dari bahu sampai tujuh setengah cm di atas garis pinggang.

 Dropshoulder

Lengan yang di pasangkan di luar garis erung lengan.


Lengan (Sleeve)
Lengan adalah bagian busana yang menutupi tangan. Menurut
bentuknya, lengan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu.
- Lengan yang dipasangkan (set in sleeves).
- Lengan yang menjadi satu dengan badan (sleeves cut in one piece with the
bodice).
1) Lengan yang dipasangkan (set in sleeves)
Lengan yang dipasangkan adalah lengan yang secara konstruksi berdiri
sendiri sehingga terdapat jahitan atau sambungan pada kerung lengan.

2) Lengan yang menjadi satu dengan badan (sleeves cut in one piece with the
bodice)
Lengan yang menjadi satu dengan badan, adalah lengan yang tidak
terdapat potongan atau sambungan pada kerung lengan.

Berdasarkan panjangnya lengan terdiri dari bagian-bagian sebagai


berikut.
1) Cap Sleeve, yaitu lengan yang panjangnya hanya sampai puncak tangan.
2) Short Sleeve, yaitu lengan yang panjangnya sampai pertengahan pangkal tangan.
3) Elbow, yaitu lengan yang panjangnya sampai siku.
4) Three Quarter Length, yaitu lengan yang panjangnya tiga perempat panjang
tangan.
5) Wrist, yaitu lengan yang panjangnya sampai mata tangan.
A. Pengertian

Bagian-bagian busana adalah bagian-bagian yang terdapat dalam sebuah


pakaian (busana). Busana Atas

1. Garis leher
Garis leher merupakan bagian pakaian yang terletak paling atas. Bentuk garis
leher banyak variasinya, yang umum di pakai yaitu bentuk leher bulat. Selain bentuk
bulat, ada juga bentuk perahu,bentuk hati, bentuk segitiga bentuk U, V dan lain-lain.
Bentuk leher ini dapat divariasikan sesuai dengan yang diinginkan. Faktor-faktor
yang penting diperhatikan dalam menggambar garis leher adalah menentukan garis
tengah muka pakaian, garis pangkal leher muka dan belakang, dan batas antara
bahu dan leher. Menggambar garis leher disesuaikan dengan arah anatomi,
misalnya arah lurus menghadap ke depan, menyamping atau miring ¾. Arah berdiri
ini menentukan letak garis leher yang akan digambar. Untuk desain yang
menonjolkan garis leher hendaklah dibuat menghadap ke depan atau miring ¾.
Berikut ini adalah contoh beberapa macam garis leher:
Gambar ini merupakan tiga macam dasar garis leher yaitu: A (garis leher
bulat), B (garis leher persegi) dan C (garis leher V).
Dari tiga macam dasar garis leher diatas, dapat dibuat berbagai macam variasi garis
leher, diantaranya :

Keterangan :
A. Garis leher bulat
B. Garis leher persegi
C. Garis leher V
D. Garis leher U
E. Garis leher bentuk hati
F. Garis leher bateu : ( garis leher tinggi dengan arah melebar. Garis
leher idisebut juga garis leher bentuk perahu )
G. Garis leher off shoulder : ( garis leher tinggi arah melebar tanpa garis
bahu )
H. Garis leher camisol : ( berasal dari nama pakaian dalam yang dipakai
dibawah blus tembus terang. Garis leher ini mempunyai dua ban bahu
yang agak lebar. Banyak digunakan pada pakaian sore atau pakaian
musim panas )
I. Garis leher halter : ( berarti jerat. Garis leher ini menggunakan sehelai ban
lurus atau digunting menurut bentuk pada leher. pada umumnya model
backless )
J. Garis leher cowl : ( garis leher yang terjadi karena sehelai kain yang
digunting serong, didraperikan pada bagian depan. Garis leher ini harus
dibuat dari bahan yang lembut
K. Garis leher strapless : (garis leher yang terbuka pada bagian atas,
menyerupai kemben
L. Garis leher decollete : ( garis leher terbuka berbentuk V yang rendah
tanpa garis bahu.

2. Kerah
Kerah adalah bagian dari sebuah desain pakaian, yang terletak pada bagian
atas pakaian. Dalam menggambar busana perlu mempertimbangkan bentuk wajah
dan leher. Bentuk leher tinggi sebaiknya menggunakan kerah tinggi atau menutupi
sebagian leher seperti krah kemeja, kerah mandarin dan lain-lain. Sebaliknya leher
yang pendek/rendah, pilih kerah yang agak rebah seperti kerah rebah, ½ berdiri,
cape/palerin, dan variasi kerah-kerah yang terletak. Selain berfungsi untuk
memperindah, kerah juga berfungsi memberi kenyamanan pada pemakai seperti
mempertimbangkan iklim pada suatu daerah. Kerah terdiri atas beberapa ukuran
mulai dari yang kecil seperti kerah rebah sampai yang lebar seperti kerah cape.
Kerah juga bermacam-macam bentuknya yaitu kerah yang terletak, ½ berdiri, berdiri.
Berikut ini digambarkan beberapa macam kerah.
Keterangan :
A. Clerical : kerah yang digunting lurus sempit dan berdiri supaya dapat berdiri
dengan baik diberi lapisan pengeras.
B. Chinese : sama dengan kerah Clerical, keduanya merupakan kerah tagak,
sering kali disebut dengan nama kerah Sanghai atau kerah Cina.
C. Turtle neck : adalah kerah dengan bentuk tinggi seperti kerah sweater.
D. Peterpan : merupakan kerah rebah berbentuk bulat. dari sejarahnya mula-
mula dipakai oleh Peterpan kerah ini sering dipakai untuk model pakaian anak
E. Eton : kerah berdiri yang digunakan pada jaket pendek: awalmulanya
kerahini dipakai oleh siswa-siswa di Perguruan Eton, Inggris.
F. Kerah kemeja : bentuk kerah berdiri yang biasa digunakan untuk kemeja
pria.
G. Notched : kerah berdiri yang sempit, biasa digunakan untuk jas laki-laki.
H. Selendang : kerah bentuk setali dengan badan.
I. Kerah kelasi : kerah bagian belakang bentuknya persegi dan bagian
depan membentuk V Ciri khasnya memakai hiasan tiga ban kecil pada
pinggiran kerah
J. Lapel : disebut juga kelepak yaitu kerah yang setali dengan begian muka
atau dada.
K. Bib : semacam pas bahu yang agak rendah dengan kerah rebah bulat.
L. Bertha : seperti kerah cape lebar menutupi bahu dibuat dari bahan renda
atau bahan lain.
M. Cape : pada desarnya adalah bagian yang lerpisah dari pakaian, digunting
lingkaran atau selengah lingkaran; Cape pendek dijahitkan pada leher gaun
disebut kerah cape.
N. Scarf : kerah yang dibentuk dari kain persegi panjang atau segitiga yang
dililitkan pada leher.
O. Surplice : kerah bentuk setali dengan garis penutup melampaui tengah muka.

3. Lengan
Lengan adalah bagian pakaian yang menutupi puncak lengan bahkan sampai
ke ujung lengan sesuai dengan keinginan. Hal yang perlu diperhatikan dalam
menggambar lengan adalah garis batas lingkar kerung lengan. Ini akan
memudahkan dalam menggambarkan desain lengan sesuai dengan model yang
diinginkan. Lengan ada yang modelnya suai, berkerut dan ada juga lengan setali.
Berikut dapat dilihat beberapa macam model lengan, diantaranya :
Keterangan :

A. Lengan kimono : lengan yang digunting setali dengan bagian badan.


B. Lengan suai : lengan pas tanpa kerut pada bahu disebut pula lengan licin.
C. Lengan puff : lengan pendek berkerut pada bagian bahu dan lengan bawah.
D. Lengan cape, lengan berbentuk setengah lingkaran, dipasang tanpa kerut di
bagian kerungnya.
E. Lengan slit : lengan dengan belahan di pertengahan lengan, memakai
sehelai ban sempit pada garis lengan bawah.
F. Lengan peasant : lengan panjang tiga perempat penuh kemt-kerut pada
bahu dan lengan bawah.
G. Lengan raglan : lengan ini mempunyal garis lengan dari kerung leher, ini
merupakan ciri khas dari lengan tersebut.
H. Lengan dolman : mempunyai kerung lengan agak dalam dan longgar. garis
kerung lengan mulai dari bahu sampai tujuh setengah cm di atas garis
pinggang.
I. Lengan kemeja : lengan panjang dengan sedikit kerut pada pergelangan
tangan dan manset.
J. Lengan bishop : lengan licin pada bahu dan gembung pada bagian bawah.
panjang sampai pergelangan tangan dengan manset lebar.
K. Lengan balon : lengan gembung pada bagian pertengahan panjang lengan
sehingga menyerupai balon.
L. Lengan lonceng : lengan licin pada bahu dan mengembang pada bagian
bawah, panjang bervariasi.
Bound Cuff Manset yang dijahit tindas
dengan lengan bajunya,
biasanya dari bahan yang
kontras warna atau
motifnya sebagai batasan
Ajustable Cuff Manset yang dapat disetel
ukurannya dengan besar
kecilnya pergelangan
tangan (disetel pada letak
kancing¬nya).
Bell-shaped Cuff Manset dengan bentuk
serupa Ion-ceng, bahan
dipotong setengah ling-
karan, atau pola manset
yang dikem¬bangkan.
Belted Cuff Manset memakai sabuk
kecil yang bisa disetel
longgar atau kencang
sesuai keperluan,
merupakan ciri khas lengan
baju "trench coat"
(se¬macam lengan baju jas
hujan).
Bow Cuff Manset yang dipotong
menjadi bagian lengan
baju, ditali simpulkan
sebagai pita. Nama lainnya
adalah Knot Cuff.
Buttoned Cuff Manset yang dikuatkan
dengan kancing, ini
berbeda dengan manset
kemeja (shirt cuff) dan
kegunaannya. Dalam hal ini
seolah-olah manset
di¬pakai sebagai kancing
hias (kancing-kancing
lapis).
Circular Cuff Manset yang mengembang
penuh, dipotong di atas
bahan lingkaran penuh (full
circle). Nama lainnya
adalah Wind cuff, Extention
cuff.
Closed Cuff Manset tertutup, artinya
manset yang tidak
memakai kancing penutup
serta lubang kancing. Oleh
karena itu di¬usahakan
manset tersebut ukurannya
memudahkan pemakaian
lengan bajunya.
Convertible Cuff Manset yang bisa dikuatkan
baik oleh kancing maupun
kancing manset (cuff link).
Drawstring Cuff Manset dengan selongsong
(casing) dan tali kor atau
pita dari bahan yang sama.
Elastisized Cuff Manset yang
penyelesaiannya memakai
elastic.
Faced Cuff Manset yang
penyelesaiannya me makai
lapisan tambahan sesuai
modelnya.
Folded Cuff Manset yang
penyelesaiannya meli pat
dan dikuatkan dengan
kancing.
French Cuff Manset dua lapis yang
melipat balik dan dikuatkan
dengan kancing
Gauntlet Cuff Desain manset yang
diambil dari bentuk sarung
tangan kesatria pada
manset (cuff link).
Hailed Cuff Desain manset yang hanya
pada bagian atas saja dari
model lengan baju dua
bagian (two piece sleeve),
alias saparuh manset saja.
Imitation Cuff Desain manset memakai
lidah man-set yang bisa
dipindahkan letak
kan¬cingnya menyesuaikan
pergelangan tangan si
pemakai.
Knitted Cuff Sebuah manset dari bahan
rajut (rib knitting), model
yang sering terlihat pada
lengan baju blouson atau
jaket.
Laced Cuff Bentuk manset yang
dikuatkan oleh tali-tali.
Mock Cuff Desain model manset
tiruan.
Piping Cuff Manset pas yang
penyelesaiannya dengan
bisban kecil dan tanpa
penutup kancing.
Pointed Shape Cuff Manset berbentuk lancip.
Removable Cuff Sejenis manset yang bisa
dipindahkan letak
kancingnya
Ribbon Cuff Manset yang penyelesaian
dengan tali pita dan
ukurannya bisa disesuaikan
Roll-UpCuff Model tanpa manset, hanya
keliman lengan baju yang
digulung ke atas
membentuk manset dan
dengan ban berkancing
untuk mena han gulungan
mansetnya.
Rounded Cuff Manset bundar yang
dipasang mem balik lebar
ke atas, penyelesaian
pergelangan tangannya
dengan lapisan dalam (facing).
Ruched Cuff Model tanpa manset, hanya
keliman lengan bajunya
yang dikerut keatas sesuai
panjang lengannya.
Ruffle Cuff Manset yang dipotong
bundar dan dikerut pada
pergelangannya sehingga
menghasilkan manset
gelombang besar.
Shaped Cuff Manset tambahan lepas
yang diben¬tuk menurut
modelnya, yaitu mem¬balik
ke atas.
Shirt Cuff with Vent and Manset yang populer untuk
Placket lengan baju kemeja (shirt)
khususnya, dan juga untuk
lengan blus, lengan gaun,
lengan jaket, dan bahkan
untuk le¬ngan mantel pada
umumnya. Manset ini
biasanya dilengkapi dengan
buka¬an plaket
Single Cuff Konstruksi manset satu
lapis tanpa diberi lipatan
balik.
Slit Cuff Dasar keliman lengan baju
yang Nama lainnya adalah
variasi belahan.
Straight Cuff Manset yang lurus pas dari
lengan baju sampai
mansetnya. Satu bagian
manset dengan lipatan luar
yang dijahit tindas.
Tab Cuff Manset berupa sepotong
ban lepas dengan kancing,
panjang setengah lingkaran
lengan bajunya.
Tailored Cuff Manset klasik untuk lengan
baju dua bagian (two piece
sleeve), dikuatkan oleh
deretan kancing-kancing
bias. Nama lainnya adalah
Suits cuff. Umumnya jenis
manset ini dipakai untuk
lengan baju jas (suits),
jaket, atau mantel.
Tiered Cuff Manset dengan
penyelesaian kerutan (frills)
atau lipit (pleats) dan dapat
dikembangkan sehingga
terdiri dari dua bagian atau
lebih (menumpuk). Manset
satu bagian disebut: Frilled
cuff.
Tucked Cuff Manset dengan model ploi
berhadap an yang dijahit
tindas
Turned-Up Cuff Manset yang lurus dari
lengan baju sampai
kelimannya, membalik

ke atas
Valentino Cuff Desain manset panjang pas
dari pergelangan tangan ke
atas, mema kai sederetan
kancing-kancing hias,

baik dengan lubang


kancingnya atau

pun memakai' sengkelit


(loops).
Winged Cuff Bentuk desain manset yang
menye rupai sayap seekor
burung.
Wrapped Cuff Manset lengan baju yang
dibalut dengan seutas tali
pita atau Nama

lainnya adalah Pointed cuff.


Zipped Cuff Manset lengan baju yang
diberi tali kor nguat tutup
tarik (ritz).
Berdasarkan letak dan cara pembuatannya, terdapat dua macam saku. Pertama saku tempel
atau saku luar. Saku ini dijahit pada sisi luar pakaian, sehingga bentuknya terlihat, dan
seolah-olah menempel pada pakaian. Saku luar biasanya diterapkan pada kemeja dengan
bentuk persegi empat atau persegi lima.

Jenis saku yang kedua adalah saku dalam. Saku ini dijahit dari sisi dalam pakaian sehingga
tidak tampak dari luar. Biasanya yang terlihat adalah lajur atau garis yang merupakan tempat
untuk memasukkan tangan. Terdapat tiga macam saku dalam. Pertama, saku dalam tanpa
lajur. Saku ini biasanya tidak terlihat, dia dibuat pada garis jahit rok atau celana, juga bisa
pada bagian-bagian lain. Selain lurus, bisa juga berbentuk “L”.
Kedua adalah saku passe poille. Saku ini memiliki belahan dua lajur (atas dan bawah), bagian
tengahnya adalah tempat memasukkan tangan. Saku model ini bisa menggunakan tutup, bisa
juga tidak. Biasanya diterapkan pada blus, kemeja, atau celana.
Ketiga adalah saku vest. Saku ini memiliki belahan satu lajur pada bagian mulut, dan dapat
ditambahkan tutup. Model ini biasanya diterapkan pada jas, kemeja, jaket, ataupun celana.
Kantong Tempel (Patch Pockets)

Kantong tempel adalah kantong yang dijahitkan pada bagian luar pakaian.
Bentuk kantong antara lain :
Bentuk empat persegi panjang sudut bundar
Bentuk empat persegi panjang sudut bundar yang dihias dengan tuck
Bentuk empat persegi panjang sudut bundar yang dihias dengan renda
Bentuk empat persegi panjang
Bentuk empat persegi panjang sudut runcing

Kantong Dalam (Inside Pockets)

Kantong dalam adalah kantong yang tersembunyi yang kelihatan dari bagian baik
pakaian.
Kantong dalam kampuh
Yaitu kantong yang dibuat pada kampuh pakaian dan bukaannya pada bagian baik
pakaian.
Kantong sejalan apabila kantong digunting sejalan dengan bagian pakaian oleh karena itu
tidak ada sambungan pada bukaan kantong
Kantong terpisah yaitu bagian kantong yang digunting terpisah dari bagian pakaian sesuai
dengan pola dan pada bukaan kantong ada kampuh.
Kantong sambungan yaitu bagian kantong digunting terpisah dari bagian pakaian tetapi
bagian pakaian pada bukaan kantong dilebarkan sehingga kampuh berada pada bagian
kantong.
Kantong samping
Yaitu kantong dalam dengan bukaan kantong miring dan garis pinggang ke garis sisi panggul.

Kantong bercelah

Yaitu kantong dalam yang mempunyai bis pada bukaan kantongnya.


Kantong berbis (bound pockets/ passé voile)
Kantong klep (flap pocket)
Kantong vest (separate welt pocket/ satu bis)
Saku (pocket)
Saku (pocket)
Saku adalah salah satu bagian dari busana, biasanya di sebut sebagai kantong kecil rata yang
dijahitkan pada busana. Saku berfungsi untuk menyimpan sesuatu dan juga sebagai hiasan.
Pemasangan saku dapat mempengaruhi penampilan busana secara keseluruhan, misalnya
letak saku terlalu tinggi atau rendah, saku terlalu kecil sehingga tidak dimanfaatkan.

Ada dua macam saku yaitu :


1.Saku luar ( saku tempel )
2.Saku dalam ( saku bobok ).

1)Saku luar (saku Tempel)


Saku luar (saku tempel) adalah saku yang di pasang dibagian luar pakaian dengan disetik
pada bagian luar atau di setik pada bagian dalam saku.
Saku temple berupa sehelai kain yang di bentuk persegi, setengah lingkaran atau variasi dari
bentuk – bentuk tersebut dan dipasang melekat di atas pakaian. Untuk keserasian
diperhatikan kesesuaian bentuk saku dan ukuran saku dengan jenis busana atau si pemakai.

2)Saku Dalam (bobok)


Saku dalam (saku bobok) adalah saku yang terletak pada bagian dalam pakaian, bagian luar
hanya terlihat lubang atau kelepaknya saja. Saku ini bisa di buat tegak, miring, sudut atau
datar.

Ada tiga macam saku dalam (bobok) yaitu :


1.Saku Passepoille
Saku passepoille adalah saku yang pada bagian lubangnya diselesaikan dengan kumai/bahan
seorang atau bahan melebar
2.Saku Vest
Saku vest adalah saku dalam yang bagian lubangnya terdapat klep diarahkan keatas dan
dijahit pada sebelah kiri dan kanan kleep.
3.Saku Kleep
Saku kleep adalah saku dalam (bobok) yang pada bagian lubangnya terdapat kleep yang di
arahkan ke bawah.
4.Saku Variasi
Saku variasi adalah saku dalam yang di buat pada garis hiasan atau bentuk lain.
Saku vest
Saku passepoille
Saku dalam variasi
Saku dalam variasi
saku sisi
saku kleep
Belahan (Closing)
Belahan adalah pengikat yang ada pada dua bagian busana dan di satukannya.
Untuk mengikat busana, diantaranya menggunakan:

-kancing hias (buttons),


-kancing tekan (snaps),
-kancing kait (hook),
-resleting (zipper),
-perekat (velcro),
-sengkelit (lacing),
-gesper (buckle).

Anda mungkin juga menyukai