Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Pengetahuan Busana ...

(Shinta Fitria Dewi) 1

PENGARUH PENGETAHUAN BUSANA TERHADAP PERILAKU KONSUMSI BUSANA PADA


SISWA JURUSAN TATA BUSANA SMK N 3 KLATEN

Penulis I : Shinta Fitria Dewi


Penulis II : Dr. Sri Wening, M.Pd
Instansi : Pendidikan Teknik Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Email : shinta.fitria@student.uny.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan tingkat pengetahuan busana pada siswa
jurusan tata busana SMK N 3 Klaten, 2) mendeskripsikan perilaku konsumsi busana pada siswa jurusan
tata busana SMK N 3 Klaten, dan 3) mengetahui adanya pengaruh pengetahuan busana terhadap perilaku
konsumsi busana pada siswa jurusan tata busana SMK N 3 Klaten. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI kompetensi
keahlian tata busana SMK N 3 Klaten sebanyak 130 orang. Ukuran sample penelitian sebanyak 95 orang
ditentukan dengan tabel Isaac dan Michael. Selanjutnya sampel tiap kelas ditentukan dengan teknik
simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk mengukur variabel
pengetahuan busana dan angket untuk variabel perilaku konsumsi busana. Analisis data deskripsi
dilakukan dengan analisis deskriptif dan regresi sederhana yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat
analisis meliputi uji normalitas dan linieritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pengetahuan
busana siswa jurusan tata busana SMK N 3 Klaten termasuk dalam kategori baik (56,8%) dengan nilai
modus 31 dan mean 29,4. 2) perilaku konsumsi busana siswa jurusan tata busana SMK N 3 Klaten
termasuk dalam kategori sedang (49,4%) dengan nilai modus 44 dan mean 52,9. 3) terdapat pengaruh
antara pengetahuan busana terhadap perilaku konsumsi busana siswa jurusan tata busana SMK N 3
Klaten dibuktikan dengan besarnya nilai signifikansi < 0,05 dan nilai F hitung sebesar 30,957 sehingga
Ha diterima dengan koefesien determinasi (r2) sebesar 0,250 yang artinya 25% perubahan pada variabel
perilaku konsumsi busana (Y) dipengaruhi oleh variabel pengetahuan busana (X) sedangkan 75%
lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penilitian ini.

Kata kunci: pengetahuan busana, perilaku konsumsi, tata busana.

THE EFFECT OF FASHION KNOWLEDGE ON FASHION CONSUMPTION BEHAVIORS


AMONG STUDENTS OF FASHION DESIGN DEPARTMENT OF SMKN 3 KLATEN

ABSTRACT
This study aims to: 1) describe the levels of fashion knowledge among students of Fashion Design
Department of SMKN 3 Klaten, 2) describe their behavior clothing consumptions, and 3) find out the
effect of their fashion knowledge on their clothing consumption behaviors. This was a quantitative study
with a correlation approach. The research population comprised the students of Grade XI of Fashion
Design Expertise Competency of SMKN 3 Klaten. The sample size of 95 students was determined by
Isaac and Michael’s table. Then, the sample for each class was determined by the simple random
sampling technique. The data collection techniques included a test to measure the variable of fashion
knowledge and a questionnaire to measure the variable of fashion consumption behaviors. The data
analysis techniques consisted of the descriptive analysis and simple regression. The analysis assumption
tests were tests of normality and linearity.The results of the study are as follows. 1) The fashion
knowledge among students of Fashion Design Department of SMKN 3 Klaten is in the good category
(56,8%) with a mode of 31 and a mean of 29,4. 2) Their fashion consumption behaviors are in the
medium category (49,4%) with a mode of 44 and a mean of 52,9. 3) There is a positive effect of their
fashion knowledge on their fashion consumption behaviors, indicated by the significance value < 0,05
and the F value 30,957 with coefficient of determination (r2) of 0.250, which means that 25% of the
variance in the variable of fashion consumption behaviors (Y) can be affected by the variable of fashion
knowledge (X) while the remaining 75% is affected by other variables not examined in this study.

Keywords: fashion knowledge, consumption behaviors, fashion design


2 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2019

PENDAHULUAN buruk pula tata cara perilaku berbusananya


dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Pengetahuan busana sangat penting pengetahuan sangat penting demi
sebagai pengantar pemahaman dan latihan terciptanya sebuah perilaku yang baik.
praktik atau bekal untuk seseorang yang Pengenalan yang tepat, benar, dan luas
akan terjun dalam bidang busana, penting sekali dalam rangka
khususnya pada pihak pihak yang ingin mengaplikasikan pengetahuan busana bagi
mengenal busana lebih jauh, seperti para diri sendiri ataupun untuk orang lain dalam
siswa jurusan tata busana, para pemula atau kehidupan sehari-hari. Pengetahuan busana
profesi yang menyangkut busana, dan para dijadikan sebagai pedoman atau sebagai
guru-guru bidang busana. Pengetahuan pegangan dalam berperilaku berbusana
busana adalah ilmu yang mempelajari yang baik dan benar sesuai estetika dan
bagaimana memilih, mengatur dan karakteristik seseorang.
memperbaiki busana sehingga diperoleh Ketika memutuskan akan membeli
busana yang seras, indah sesuai dengan suatu produk busana sebagai seseorang
kepribadian dan kesempatan pemakaian. Di yang mempelajari tentang pengetahuan
SMK N 3 Klaten pengetahuan busana busana tentunya akan memikirkan terlebih
diajarkan pada mata pelajaran Dasar dahulu busana yang akan dibeli. Mulai dari
Desain. Terdapat beberapa aspek kualitas sampai fungsi atau kegunaan
pengetahuan busana yang diajarkan pada busana tersebut. Kaitannya dengan perilaku
mata pelajaran tersebut seperti: estetika konsumsi busana, pengetahuan busana
berbusana, etika berbusana, bahan busana, dapat diterapkan sebagai bahan
warna dan corak busana. Dengan bekal pertimbangan dalam memilih busana yang
pengetahuan busana yang sudah diajarkan akan dibeli, mulai dari model busana
para siswa diharapkan dapat lebih baik tersebut, warna busana, corak busana
dalam mencipta suatu desain busana yang sampai bahan yang digunakan. Sebagai
akan mereka ciptakan, namun dalam seseorang yang bijak dalam membeli suatu
pembelajaran ini siswa juga diharapkan produk tertentu umumnya akan mengikuti
dapat mengaplikasikan atau menerapkan proses pengambilan keputusan tertentu
pengetahuan busana yang sudah mereka yang mengikuti langkah-langkah seperti:
pelajari dalam kehidupan sehari hari. pengenalan kebutuhan, pencarian
Seseorang yang paham tentang informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pengetahuan busana tentunya dapat pembelian dan perilaku pasca pembelian.
berperilaku lebih cermat dalam tata cara Proses ini merupakan pedoman untuk
berbusana baik dalam menyerasikan mempelajari perilaku konsumsi seseorang
busana, memilih busana yang akan dipakai dalam pengabilan keputusan pembelian.
maupun memilih busana sebelum Hal ini sejalan dengan pendapat Kotler dan
memutuskan untuk membeli. Hal ini sejalan Keller (2009: 18) yang menyatakan bahwa
dengan pendapat Izwerni (1994:2) yang perilaku membeli merupakan sebuah
menyatakan bahwa “semakin tinggi tingkat perilaku dimana seseorang mempunyai
pendidikan dan pengetahuan busana kemampuan dan keinginan dalam memilih,
seseorang, semakin baik pula tata cara atau menggunakan, mengkonsumsi suatu
perilaku berbusananya dan sebaliknya”. produk sesuai dengan keinginan dan
Artinya adalah semakin tinggi tingkat kebutuhan. Artinya mereka sadar akan
pendidikan dan pengetahuan busana yang barang yang ingin mereka beli sudah sesuai
dimiliki seseorang maka akan semakin baik dengan kebutuhan. Seperti halnya dalam
tata cara perilaku berbusananya, dan membeli sebuah busana. Dengan bekal
sebaliknya semakin rendah tingkat pengetahuan busana yang sudah mereka
pendidikan dan pengetahuan busana yang pelajari mereka seharusnya dapat memilih
dimiliki seseorang maka akan semakin busana sesuai dengan kebutuhan mereka
Pengaruh Pengetahuan Busana ... (Shinta Fitria Dewi) 3

dan karakteristik diri mereka sehingga pendapat Notoadmodjo (2002: 25)


dapat terhindar dari perasaan kecewa “perilaku yang didasarkan oleh
setelah membeli busana akibat merasa pengetahuan akan lebih langgeng daripada
kurang cocok dengan busana tersebut. perilaku yang tidak didasari oleh
Berdasarkan hasil observasi melalui pengetahuan”. Ini artinya apabila suatu
metode wawancara pada siswa kelas XI perilaku didasari oleh pengetahuan,
jurusan tata busana SMK N 3 Klaten kesadaran maka perilaku tersebut akan
kenyataanya diperoleh informasi bahwa bersifat langgeng dan berangsur-angsur
para siswa mengaku pernah merasa kecewa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
setelah membeli produk busana padahal di sehingga tercipta perilaku yang positif,
sekolah mereka sudah diajarkan tentang sebaliknya apabila perilaku itu tidak
ilmu pengetahuan busana. Kekecewaan didasari oleh pengetahuan dan kesadaran
tersebut disebabkan karena siswa tidak maka perilaku tersebut tidak akan
memperhatikan karakterisitik diri mereka berlangsung lama dan tercipta perilaku
dalam memilih busana yang akan mereka negatif. Penelitian ini dilakukan untuk
beli, seperti: bentuk tubuh, warna kulit, mendeskripsikan realita penerapan
warna busana, bahan busana. Hal ini pengetahuan busana siswa jurusan tata
dibuktikan dengan adanya siswa yang busana terhadap perilaku konsumsi produk
membawa baju yang sudah dibeli kesekolah busana, dikarenakan ilmu yang paling baik
untuk ditawarkan kepada teman temannya ialah ilmu yang diamalkan dalam
karena merasa tidak cocok dengan baju kehidupan sehari-hari yang berarti ilmu
yang sudah dibeli. Beberapa siswa juga tersebut telah dipahami dengan baik oleh
mengaku cenderung berbusana berdasakan siswa. Oleh karena itu pemilihan subyek
gaya atau trend yang sedang berlaku.. Siswa penelitian adalah siswa jurusan tata busana
juga mengatakan bahwa jika ia memakai SMK N 3 Klaten yang sebelumnya telah
trend fashion terbaru membuatnya merasa mendapat ilmu tentang pengetahuan
bangga dan mencitrakan status tertentu, busana.
pakaian yang ia kenakan adalah ekspresi Berdasarkan uraian di atas maka,
keseluruhan yang ada pada dirinya. penelitian ini mempunyai tujuan yang
Disamping adanya perubahan gaya atau relevan dengan permasalahannya,
trend, diyakini pula adanya perubahan pada sedangkan tujuan penelitian secara rinci
individu. Siswa yang ingin dianggap dapat dituliskan sebagai berikut: 1) Untuk
keberadaannya dan diakui eksistensinya mendeskripsikan tingkat pengetahuan
oleh lingkungan dan teman temannya akan busana pada siswa jurusan tata busana SMK
berusaha menjadi sama dengan lingkungan N 3 Klaten, 2) Untuk mendeskripsikan
tersebut. Kebutuhan untuk diterima dan perilaku konsumsi busana pada siswa
menjadi sama dengan orang lain dapat jurusan tata busana SMK N 3 Klaten, 3)
diekspresikan melalui busana yang Untuk mengetahui adanya pengaruh
dikenakannya. pengetahuan busana terhadap perilaku
Siswa yang mengambil jurusan tata konsumsi busana pada siswa jurusan tata
busana tentunya bisa lebih cermat ketika busan SMK N 3 Klaten. Sehingga
berperilaku membeli sebuah produk busana berdasarkan permasalahan yang disebutkan
karena mereka sudah dibekali dengan ilmu di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
pengetahuan busana. Apabila perilaku penelitian yang bertujuan untuk megetahui
didasari oleh pengetahuan maka kesadaran “Pengaruh Pengetahuan Busana Terhadap
perilaku tersebut akan bersifat langgeng dan Perilaku Konsumsi Busana Pada Siswa
bekal pengetahuan yang didapatkan akan Jurusan Tata Busana SMK Negeri 3
berangsur-angsur diterapkan dalam Klaten.”
kehidupan sehari-hari sehingga tercipta
perilaku yang positif. Hal ini sejalan dengan
4 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2019

METODE PENELITIAN Data, Instrumen, dan Teknik


Jenis Penelitian Pengumpulan Data
Jenis penelitian ini adalah penelitian Teknik pengumpulan data
kuantitatif yang menekankan analisisnya menggunakan tes berbetuk soal pilihan
pada data-data numerical atau berupa angka ganda untuk variabel pengetahuan busana
yang diperoleh dengan metode statstik dan quesioner atau angket untuk variabel
sehingga diperoleh signifikasi hubungan perilaku konsumsi busana. Materi tes yang
antar variabel yang diteliti. Pendekatan digunakan untuk mengukur variabel
yang digunakan pada penelitian ini adalah pengetahuan busana disesuaiakan dengan
pendekatan korelasional. silabus dasar desain dikarenakan
Data yang diperoleh dalam penelitian ini pengetahuan busana bukanlah suatu mata
dikonversikan dalam bentuk angka yang pelajaran yang berdiri sendiri melainkan
kemudian dianalisis menggunakan analisis
masih menjadi bagian materi dari mata
statistik untuk mengetahui pengaruh
pelajaran dasar Desain. Materi pengetahuan
pengetahuan busana terhadap perilaku
konsumsi busana pada siswa kelas XI busana juga disesuaikan dengan terori yang
jurusan tata busana SMK N 3 Klaten. digunakan pada pebelitian ini, mencangkup
materi tentang estetika berbusana, warna
Waktu dan Tempat Penelitian dan juga bahan busana. Variabel perilaku
konsumsi busana diukur dengan angket
Waktu penelitian ini yaitu pada bulan
yang berisi tentang tahapan tahapan
Agustus 2018 sampai selesai. Penelitian
dilaksanakan di SMK N 3 Klaten yang pengambilan keputusan sebelum membeli
beralamat di Jl. Merbabu No. 11 Klaten. menurut Kotler. Terdapat 5 tahapan
pangambilan keputusan sebelum membeli
Subjek Penelitian dan Obyek Penelitian yaitu: 1. Pengenalan Kebutuhan, 2.
Pencarian Informasi, 3. Evaluasi Alternatif,
Populasi dalam peneltian ini adalah 4. Keputusan Pembelian, 5. Perilaku
siswa jurusan Tata Busana SMK N 3 Klaten
Pascapembelian. Angket pada penelitian ini
yang berjumlah 130 siswa. Ukuran sample
menggunakan penliaian Skala Likert yang
penelitian sebanyak 95 siswa ditentukan
dengan teknik probability simple random terdiri dari 4 alternatif jawaban.
sampling. Penentuan banyaknya sampel
ditentukan dengan menggunakan tabel Validitas Instrumen
Isaac dan Michael. Validitas isi dengan menggunakan
pendapat ahli (expert judgement).
Prosedur Konsultasi ini dilakukan dengan dosen
Penelitian ini dilakukan dengan pembimbing untuk melihat kekuatan item
pengumpulan data menggunakan instrumen butir, selanjutnya hasil konsultasi tersebut
penelitian berbentuk tes pilihan ganda dijadikan masukan untuk menyempurnakan
untuk vaiabel pengetahuan busana dan instrumen sehingga layak untuk mengambil
angket untuk variabel perilaku konsumsi data. Validitas Kontrak dimaksudkan untuk
busana. Teknik pengolahan data menunjukkan sejauh mana instrumen
menggunakan statistik deskriptif dan pengetahuan busana dan perilaku konsumsi
analisis regresi sederhana. busana mampu mengungkap suatu data
yang diukur. Kemudian instrumen tersebut
diuji cobakan Hasil uji coba instrumen
pengetahuan busana menunjukkan bahwa
dari 40 butir soal tes sebanyak 5 butir soal
gugur, sehingga sebanyak 35 digunakan
Pengaruh Pengetahuan Busana ... (Shinta Fitria Dewi) 5

dalam penelitian ini dan untuk hasil uji coba HASIL PENELITIAN DAN
instrument perilaku konsumsi busana PEMBAHASAN
menunjukkan bahwa dari 25 butir angket
sebanyak 3 butir yang gugur sehingga Hasil Penelitian
sebanyak 22 butir yang digunakan dalam
penelitian ini. 1. Variabel Pegetahuan Busana

Reliabilitas Instrumen Data variabel pengetahuan busana siswa


kelas XI Jurusan Tata Busana SMK N 3
Dalam penelitian ini uji reabilitas di
Klaten diperoleh melalui instrumen
hitung dengan menggunakan dua rumus
kuosioner dalam bentuk tes pilihan ganda
sesuai dengan bentuk instrumennya. Untuk
dengan jumlah item sebanyak 35 butir soal.
instrumen berbentuk soal tes digunakan
Jumlah responden sebanyak 95 siswa
rumus Kuder Richardson 20 sedangkan
dengan skor yang digunakan yaitu 0 – 1 (0:
untuk instrumen berbentuk angket
Salah, 1: Benar).
digunakan rumus Cronbach’s Alpha dari
variabel yang diuji. Dalam pandangan
Tabel 2. Pengkategorian Skor Variabel
Djemari Mardapi (2005: 78) meskipun
Pengetahuan Busana
besaran indeks reabilitas membentang dari
0 sampai 1, koefisien yang dapat diterima
Kategori Jumlah Presentase
minimal 0,7.
Baik ( > 29,3) 54 56,8%
Sedang (25,7 – 29,3) 36 37,8%
Tabel 1. Hasil Reliabilitas Penelitian
Rendah ( < 25,7) 5 5,4%
Variabel Nilai Keterangan
Reliabilitas Siswa yang mendapatkan nilai dalam
kategori baik yaitu siswa yang
Pengetahuan 0,920 Reliabel mendapatkan skor diatas 29,3 sebanyak 54
Busana siswa (56,8%), kategori sedang yaitu siswa
yang mendapatkan skor antara 25,7 – 29,3
Perilaku 0,914 Reliabel sebanyak 36 siswa (37,8%), kategori rendah
Konsumsi yaitu siswa yang mendapatkan skor
Busana dibawah 25,7 sebanyak 5 siswa (5,4%).

Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh dari laporan
disajikan dalam bentuk deskripsi data dari
masing-masing variabel. Analisis data yang
dimaksud meliputi pengujian mean,
median, modus, tabel distribusi frekuensi,
kecenderungan variabel dan histogram.
Teknik analisis uji hipotesis menggunakan
analisis regresi sederhana yang sebelumnya
dilakukan uji prasyarat analisis meliputi uji Gambar 1. Pie Chart Kecenderungan
normalitas dan linieritas. Variabel Pengetahuan Busana
6 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2019

2. Variabel Perilaku Konsumsi Busana bahwa sebaran data pada kedua variabel
dalam penelitian ini berdistribusi normal dan
Data tentang perilaku konsumsi hasil uji linieritas menunjukan bahwa nilai
busana pada penelitian ini diperoleh melalui signifikansi deviation from linearity adalah
instrumen angket dengan jumlah item 0,157 yang mana lebih besar dari 0,05 maka
sebanyak 22 butir pernyataan. Jumlah dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
responden sebnayak 95 siswa dengan skor yang linier antara pengetahuan busana
yang digunakan yaitu 1 - 4 (4: Selalu, 3: dengan perilaku konsumsi bidang busana
Sering, 2: Kadang – Kadang, 1: Tidak
Pernah). 4. Uji Hipotesis

Tabel 3. Pengkategorian Skor Variabel a. Koefisien Korelasi


Perilaku Konsumsi Busana Sebelum melakukukan uji hipotesis dengan
teknik analisis regresi sederhana perlu
Kategori Jumlah Presentase diketahui hubungan atau besarnya nilai
Baik ( > 58,3) 25 26,3% korelasi (r) antara kedua variabel
Sedang (47,7 – 58,3) 47 49,4%
Rendah 23 24,3% Tabel 4. Nilai Korelasi (r)
R R square
Siswa yang mendapatkan nilai dalam 0,500 0,250
kategori baik yaitu siswa yang
mendapatkan skor diatas 58,3 sebanyak 25 Tabel diatas menjelaskan besarnya nilai
siswa (26,3%), kategori sedang yaitu siswa korelasi/ hubungan (r) sebesar 0,500 dan
yang mendapatkan skor antara 47,7 – 58,3 dijelaskan besarnya presentase pengaruh
sebanyak 47 siswa (49,4%), kategori rendah variabel bebas terhadap variabel terikat
yaitu siswa yang mendapatkan skor yang disebut koefisien determinasi yang
dibawah 47,7 sebanyak 23 siswa (24,3%). merupakan hasil dari penguadratan R. Dari
tabel tersebut diperoleh koefisien
determinasi ( R square) sebesar 0,250 yang
mengandung pengertian bahwa 25%
perubahan pada variabel perilaku konsumsi
busana (Y) dapat dipengaruhi oleh variabel
pengetahuan busana (X). Sedangkan 75%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.

b. Analisis Regresi Sederhana


Gambar 2. Pie Chart Kecenderungan
Variabel Perilaku Konsumsi Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Sederhana
Busana
Koefisien Constan F t Sig.
3. Uji Prasyarat Analisis hitung hitung
1,394 12,054 30,957 5,562 ,000
Uji prasyarat analisis yang digunakan pada
penelitian ini adalah uji normalitas dan uji Berdasarkan data yang diperoleh dapat
linieritas. Berdasarkan hasil uji normalitas disusun persamaan regresi sederhana
dengan print out SPSS versi 16, didapatkan sebagai berikut :
hasil signifikan dengan kolmogorov-
smirnov sebesar 0,555, nilai tersebut lebih Y = 12,045 + 1,394 x
besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
Pengaruh Pengetahuan Busana ... (Shinta Fitria Dewi) 7

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa para siswa lebih paham dan memahami
apabila skor pengetahuan busana (X) sama semua aspek pengetahuan busana yang
dengan 0 maka perilaku konsumsi busana sudah diajarkan. Bekal pengetahuan dan
(Y) mempunyai skor 12,045. Sedangkan ketrampilan yang baik akan membuat
apabila skor pengetahuan busana naik 1% seseorang bertindak lebih hati-hati dalam
maka skor untuk perilaku konsumsi busana berperilaku dan dapat mengambil sikap atau
akan naik sebesar 1,394. Koefisien regresi keputusan yang bijaksana untuk
tersebut bernilai positif, sehingga dapat menyelesaikan suatu permasalahan sesuai
dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X dengan bidang keahliannya. Seperti hal nya
terhadap Y adalah positif. Dibuktikan juga berperilaku dalam mendesain busana yang
dengan nilai F hitung sebesar 30,957 dan t akan mereka ciptakan, memilih busana
hitung sebesar 5,562 dengan tingkat yang akan mereka pakai maupun
signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak berperilaku dalam memilih busana sebelum
dan Ha diterima yang berarti “Ada pengaruh mereka memutuskan untuk membeli
antara pengetahuan busana terhadap produk busana tersebut.
perilaku konsumsi busana Klaten”
2. Perilaku Konsusmsi Busana Siswa
Pembahasan Jurusan Tata Busana SMK N 3 Klaten
Pencapaian perilaku konsumsi
1. Pengetahuan Busana Siswa Jurusan Tata busana siswa jurusan tata busana SMK N 3
Busana SMK N 3 Klaten Klaten termasuk dalam kategori sedang.
Pencapaian tingkat pengetahuan Hal ini mencerminkan secara umum siswa
busana yang baik mencerminkan secara jurusan tata busana SMK N 3 Klaten belum
umum siswa jurusan tata busana SMK N 3 menerapkan secara maksimal pengetahuan
Klaten memahami dengan baik materi busana yang sudah mereka pelajari
pengetahuan busana yang sudah diajarkan. disekolah ke dalam kehidupan sehari – hari
Seorang siswa yang mempunyai termasuk dalam mengkonsumsi produk
pengetahuan yang baik maka akan semakin busana. Meskipun mereka sudah
baik pula ketrampilan yang dimilikinya. memahami dengan baik pengetahuan
Hal ini sejalan dengan pendapat Izwerni busana yang dipelajari disekolah namun
(1994:2) yang menyatakan bahwa “semakin pada kenyataanya mereka belum benar
tinggi tingkat pendidikan dan pengetahuan benar menerapkan pengetahuan busana
busana seseorang, semakin baik pula tata sebagai pertimbangan dalam pengambilan
cara atau perilaku berbusananya dan keputusan sebelum memutuskan membeli
sebaliknya”. Artinya adalah semakin tinggi sebuah produk busana. Siswa hanya
tingkat pendidikan dan pengetahuan busana sekedar memiliki pengetahuan busana yang
yang dimiliki seseorang maka akan semakin baik tetapi belum bisa menerapkan secara
baik tata cara perilaku berbusananya, dan maksimal dalam membeli sebuah produk
sebaliknya semakin rendah tingkat busana. Hal ini tidak sejalan dengan
pendidikan dan pengetahuan busana yang pendapat Kotler dan Keller (2009:118)
dimiliki seseorang maka akan semakin yang menyatakan bahwa perilaku membeli
buruk pula tata cara berbusananya. merupakan sebuah prilaku dimana
Meskipun demikian ditemukan dari hasil seseorang mempunyai kemampuan dan
penelitian masih terdapat aspek keinginan dalam memilih, menggunakan
pengetahuan busana yang dimiliki rendah dan mengkonsumsi atau bahkan
pemahamannya oleh para siswa yaitu menginginkan suatu produk sesuai
tentang bahan busana. Tentunya para siswa keinginan dan kebutuhan. Rendahnya
sudah harus menguasai tentang ini, oleh perilaku konsumsi busana siswa jurusan
karena itu di dalam pembelajaran tentang tata busana SMK N 3 Klaten bisa saja
bahan busana perlu dikuatkan agar supaya
8 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2019

didorong oleh hal hal lain yang tidak ditentukan oleh variable lain yang tidak
dibahas dalam penelitian ini. diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan
hasil perhitungan dan analisis data tersebut
3. Pengaruh Pengetahuan Busana Terhadap menjawab hipotesis penelitian bahwa,
Perilaku Konsumsi Busana Pada Siswa “Terdapat pengaruh positif antara
Jurusan Tata Busana SMK N 3 Klaten pengetahuan busana dengan perilaku
Tingkat pengetahuan busana konsumsi busana siswa jurusan tata busana
berpengaruh positif terhadap perilaku SMK N 3 Klaten”
konsumsi busana. Berdasarkan hasil
analisis regresi sederhana diperoleh nilai F SIMPULAN DAN SARAN
hitung sebesar 30,957 dan t hitung sebsar Simpulan
5,564 dengan taraf signifikansi sebesar
0,000. Hal ini sejalan dengan pendapat Berdasarkan hasil penelitian dan
Notoadmodjo (2002: 25) “perilaku yang pembahasan, maka dapat diambil
didasarkan oleh pengetahuan akan lebih kesimpulan dari penelitian tentang
langgeng daripada perilaku yang tidak pengaruh pengetahuan busana terhadap
didasari oleh pengetahuan”. Ini artinya perilaku konsumsi busana siswa jurusan
apabila suatu perilaku didasari oleh tata busana SMK N 3 Klaten sebagai
pengetahuan, kesadaran maka perilaku berikut:
tersebut akan bersifat langgeng dan 1. Pengetahuan busana siswa jurusan tata
berangsur-angsur diterapkan dalam busana SMK N 3 Klaten termasuk
kehidupan sehari-hari sehingga tercipta dalam kategori baik dengan nilai
perilaku yang positif, sebaliknya apabila modus 31 dan mean 29,4. Tingkat
perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan kategori pengetahuan busana secara
dan kesadaran maka perilaku tersebut tidak luas mencangkup baik (56,8%), sedang
akan berlangsung lama dan tercipta perilaku (37,8%) dan rendah (5,45%).Tingkat
negatif. Sama halnya dalam perilaku pencapaian pengetahuan busana yang
mengkonsumsi produk busana, jika baik mencerminkan secara umum
perilaku tersebut didasari oleh pengetahuan siswa jurusan tata busana SMK N 3
busana maka akan tercipnya sebuah Klaten telah memahami dengan baik
perilaku konsumsi busana yang baik dan materi pengetahuan busana yang sudah
positif, membeli busana berdasarkan diajarkan.
sebuah kebutuhan da sisesuaikan dengan 2. Perilaku konsumsi busana siswa jurusan
karakteristik. Dalam persamaan regresi tata busana SMK N 3 Klaten termasuk
menunjukkan bahwa apabila skor dalam kategori sedang dengan nilai
pengetahuan busana (X) sama dengan 0 modus 44 dan mean 52,9. Tingkat
maka perilaku konsumsi busana (Y) kategori perilaku konsumsi busana
mempunyai skor 12,045. Sedangkan secara luas mencangkup baik (26,3%),
apabila skor pengetahuan busana naik 1% sedang (4,4%), dan rendah (24,3%)
maka skor untuk perilaku konsumsi busana Pencapaian yang sedang ini
akan naik sebesar 1,394. Koefisien regresi mencerminkan secara umum siswa
tersebut bernilai positif, sehingga dapat jurusan tata busana SMK N 3 Klaten
dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X belum menerapkan dengan baik
terhadap Y adalah positif. Harga koefisien pengetahuan busana yang sudah mereka
determinasi X terhadap Y sebesar 0,250. pelajari disekolah kedalam kehidupan
Hal ini menunjukkan bahwa variable sehari hari termasuk dalam membeli
pengetahuan busana memiliki pengaruh produk busana. Siswa hanya sekedar
terhadap perilaku konsumsi busana siswa memiliki pengetahuan busana yang baik
jurusan tata busana SMK N 3 Klaten tetapi belum bisa menerapkan secara
sebesar 25% sedangkan untuk 75% lainnya maksimal dalam perilaku konsumsi
busana.
Pengaruh Pengetahuan Busana ... (Shinta Fitria Dewi) 9

3. Terdapat pengaruh positif antara


pengetahuan busana terhadap perilaku 3. Besarnya pengaruh variabel
konsumsi busana siswa jurusan tata pengetahuan busana terhadap perlaku
busana SMK N 3 Klaten yang konsumsi busana sebesar 25% yang
ditunjukkan dengan nilai koefisien berarti bahwa sebesar 75% dipengaruhi
korelasi sebesar 0,500 dengan taraf oleh variabel lain yang tidak dijelaskan
signifikansi 5%. Berdasarkan hasil dalam penelitian ini. Sehingga bagi
analisis data diketahui r2 sebesar 0,250 peneliti selanjutnya perlu mengkaji
yang berarti 25% perubahan pada lebih dalam dan menambah variabel
variabel perilaku konsumsi busana (Y) penelitian lainnya yang diduga
dapat diterangkan oleh variabel mempengaruhi perilaku konsumsi
pengetahuan busana (X). Sedangkan busana seperti gaya hidup, trend mode,
75% dijelaskan oleh variabel lain yang uang saku, lingkungan, teman sebaya,
tidak diteliti dalam penelitian ini. lingkungan keluarga, dan lain
sebagainya.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan DAFTAR PUSTAKA
pengembangan, penyusun menyampaikan
saran sebagai berikut: Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian
1. Masih terdapat aspek pengetahuan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
yang belum benar benar dipahami oleh Rineka Cipta.
siswa yaitu tentang bahan busana,
terbukti dengan masih banyaknya Izwerni. (1994). Studi Tentang Pakaian
siswa yang menjawab salah pada Mahasiswa PKK Tata Busana
nomor soal yang membahas tentang FPTK IKIP Padang ke Kampus.
bahan busana. Sehingga perlu Padang: IKIP Padang.
penguatan materi tentang bahan busana Kotler Philip, K. L. (2008). Manajemen
supaya siswa dapat memahami semua Pemasaran Jilid 1 Edisi 13. Jakarta:
aspek pengetahuan busana dengan baik
Erlangga.
dan jelas serta selalu memotivasi untuk
meningkatkan pengetahuan busananya Mardapi, D. (2012). Pengukuran Penilaian
agar menjadi siswa yang benar–benar dan Evaluasi Pendidikan.
kompeten dibidangnya. Yogyakarta: Nuha Medika.
2. Perlu diarahkan dan ditekankan kepada
siswa bahnwa pengetahuan busana Notoadmodjo, S. (2002). Pengantar
bukan hanya sekedar teori yang cukup Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
dipelajari dan dipahami namun juga Perilaku Kesehatan. Yogyakarta:
harus bisa diterapkan kedalam Andi Offset.
kehidupan sehari hari termasuk dalam
mengkonsumsi sebuah produk busana Sugiyono. (2007). Metode Penelitian
agar suapaya terhindar dari hal hal yang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
tidak diingkan atau dirasakan setelah
membeli produk busana. Pengetahuan Sugiyono. (2012). Statistika untuk
busana dapat dijadikan sebagai Penelitian. Bandung: Alfabeta.
pertimbangan dalam berperilaku Universitas Negeri Yogyakarta. (2016).
berbusana yang baik dan benar Pedoman Tugas Akhir. Yogyakarta:
sebelum memutuskan pembelian
Universitas Negeri Yogyakarta.
produk busana sehingga tercipta
perilaku konsumsi busana yang baik.

Anda mungkin juga menyukai