Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KEWIRAHUSAHAAN

USAHA GARMENT Toko Warna Warni


SAIJOO PUNJABI

disusun oleh:
Isdini Ganishwardani (15308144006)
M. Luqmanul Hakim (15308144007)
Norma Fauziyah (15308144008)
Wicak Aji P. (15308144009)
Aulia Devi Purnama (15308144012)
KELOMPOK 6
BIOLOGI E

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk menjalankan usaha, kita dapat mendirikan usaha dari berbagai bidang
usaha yang terdapat dilingkungan masyarakat. Usaha yang kita bangun dapat merupakan
usaha yang kita bangun dari awal atau usaha yang kita teruskan dari usaha keluarga.
Usaha keluarga yang dijalankan biasanya juga dapat dihubungkan dengan usaha yang
dibangun oleh nenek moyang kita, contohnya pada usaha garment yang dimiliki oleh Ibu
Saijoo Punjabi yang merupakan usaha yang dimiliki oleh orang keturunan India.
Menghubungkan toko kain dengan rute perjalanan yang telah dijalankan oleh para
keluarga India, pada level internal, toko kain bisa dibaca sebagai kelanjutan dari budaya
yang dibawa oleh para pendatang tersebut. Toko kain merupakan simbol dimulainya
hidup baru di tanah orang, pondasi dari rumah yang didirikan setelah masa kedatangan.
Peneliti yang berbasis di Inggris, Irit Rogoff (2000) dalam Terra Infirma: Geographys
Visual Culture1, menyebutkan bagaimana memori dan simbol kultural diobyekkan dan
dimuseumkan ke dalam budaya yang dibawa. Performativitas para keluarga India yang
didemonstrasikan dalam toko-toko mereka, merupakan hasil seleksi dan modifikasi atas
budaya yang dibawa dari tempat asal.
Komunitas India yang tinggal di Jakarta biasanya berasal dari keturunan
kelompok masyarakat Punjabi yang berasal dari India Utara. Komunitas Punjabi sendiri
banyak terdapat di pesisir Jawa, terbanyak di Surabaya, dan beberapa di Bandung dan
Yogyakarta. Kebanyakan profesi dari keturunan Punjabi adalah pedagang, baik pedagang
textile, export import, dan lain sebagainya. Raam Punjabi adalah salah seorang keturuna
Punjabi yang terkenal sebagai boss film film di Indonesia. Komunitas yang berdiam di
Sumatera kebanyakan berasal dari India Selatan atau daerah Tamil. Sebagian besar dari
keturunan ini bekerja di sektor perkebunan. Tokoh yang terkenal dari keturunan Tamil
adalah Marimutu Sinivasan, boss kapas Indonesia.
Di Yogyakarta, tidak ada wilayah khusus yang menjadi pusat pemukiman orang-
orang keturunan India. Tempat tinggal mereka cenderung berpencar. Namun satu hal
yang menyatukan mereka, yaitu toko kain. Sebagian besar warga India Indonesia di
Yogyakarta berprofesi sebagai pedagang dan/atau memiliki toko kain. Seperti layaknya

1
Rogoff, Irit. 2000. Terra Infirma: Geography's Visual Culture. Abingdon and New York :
Routledge.
usaha keluarga lainnya, toko-toko kain ini telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari
dari satu generasi ke generasi lainnya. Toko-toko kain ini telah merekam upaya-upaya
para keluarga pendatang dari India untuk berkomunikasi dengan konteks lokal di
Yogyakarta. Komunitas orang Indonesia keturunan India bersifat tertutup. Mereka hanya
berdiam diri di beberapa daerah tertentu.
Toko kain pendatang India pertama didirikan pada 1918 di jalan Malioboro oleh
Chimandas Danani. Toko ini dinamakan Kohinoor (Gunung Permata), Chimandas
mengelola Kohinoor dengan bantuan istrinya Gianibai sampai menjelang akhir hayatnya
pada 1942. Perkawinan mereka yang tidak membuahkan anak mendorong mereka untuk
mengangkat anak lelaki bernama Ashok Danani, ia pula yang kelak mewarisi Kohinoor
di masa kini. Kemudian Ashok menyewakan bangunan toko yang diwariskan dari ayah
angkatnya di Jalan Malioboro pada seorang pedagang konveksi India, Saijoo Punjabi,
yang kemudian menggunakan nama baru toko Warna-warni.
Oleh karena itu, kami melakukan wawancara dengan pengusaha garment untuk
mengetahui berapa omzet dan penghasilan yang dihasilkan dari usaha keluarga tersebut
dan apa saja kesulitan yang dihadapi dalam menjalankan bisnis tersebut.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui berapa omzet dan penghasilan yang dihasilkan dari usaha
keluarga tersebut.
2. Untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dihadapi dalam menjalankan bisnis
tersebut.

C. Manfaat
BAB III
PEMBAHASAN

Toko textil warna-warni merupakan toko sekaligus gudang yang menjual aneka
bahan kain, gordyn, baju jadi dan penjahitan. Toko ini beralamat dijalan Suryatmajan no.
12 H, Suryatmajan, Danurejan, Yogyakarta 55122. Ibu Saijoo Punjabi selain memiliki
toko textil warna-warni, juga memiliki empat toko cabang di kompleks jalan
Malioboro. Toko textil warna-warni memiliki jam operasional gudang : 09.30 16.00
dan keempat toko dijalan Mlioboro memiliki jam operasional toko : 09.30-21.00.
Latar belakang berdirinya usaha ini karena adanya sejarah mengenai masyarakat
pendatang dari India di Indonesia dan usaha keluarga yang sudah dijalankan dari generasi
ke generasi. Ibu saijoo pertama kali ke Yogyakarta pada tahun 1975 dan usaha garment
warna-warni sudah berdiri. Bisnis ini merupakan usaha warisan keluarga yang tidak
diketahui kapan berdirinya namun masih beroperasi sampai sekarang. Bentuk usaha yang
dimiliki yaitu personal. Dalam menjalankan usaha beliau menggunakan dana sendiri dan
dana pinjaman dari bank konvensional maupun pinjaman mitra bisnis yang dirasa
dananya bisa cepat digunakan. Dalam usahanya, pembayaran oleh costumer dilakukan
secara tunai. Omzet dan profit bulanan tidak tetap tergantung ada tidaknya pemborong.
Omzet bulanan yang didapat bila sedang ramai bisa lebih dari 5 juta, sedangkan jika
sedang sepi pembeli, omzet yang didapat kurang dari 1 juta. Untuk laporan keuangan
dibuat secara rutin oleh karyawan bagian keuangan.
Selain gudang tekstil warna-warni , Ibu Saijoo memiliki 4 toko yang menjual
baju jadi. Total karyawan dari gudang dan toko 50 orang. Semua karyawan direkrut
langsung oleh suami ibu Saijoo. Tidak ada pelatihan atau briefing khusus untuk karyawan
namun ada teguran keras jika melakukan kesalahan atau menyimpang dari etika
perdagangan.
Biasanya, kerugian terjadi saat suatu kain yang dijual tidak laku terjual karena
sedikit peminat dan masih dijual dengan harga normal. Sehingga daripada hanya
disimpan digudang, Ibu Saijoo menjual kain tersebut dangan harga yang lebih murah dari
harga normal. Bahkan perbedaan harga yang ditawarkan sangat jauh dari harga beli kain
tersebut. Namun hal itu harus dilakukan agar cash flow tetap berjalan. Dalam
berwirausaha, cash flow adalah komponen terpenting dan harus dimiliki setiap pengusaha.
Dalam menjalankan bisnisnya, Ibu Saijoo banyak menghadapi para pesaing di
bidang usaha tersebut. Namun Ibu Saijoo tidak memiliki strategi marketing khusus untuk
mendapatkan banyak pembeli, beliau hanya mengandalkan adanya costumer tetap.
Karena toko ini sudah berdiri sejak lama, toko ini hanya memiliki costumer tetap dan
beberapa pembeli karena toko warna-warni tidak pernah mengiklankan toko tersebut,
jadi pembeli yang datang bisa dikatakan sedikit. Namun mereka yang biasanya membeli
kain di toko tersebut, membeli dengan harga borongan. Sehingga harga yang dijual
memiliki harga yang murah namun tetap bersaing dengan toko kain yang lain. Toko ini
juga memiliki strategi agar costumer tetap berlangganan di toko tersebut, yaitu dengan
selalu menjunjung tinggi etika berdagang (ramah, sopan dan sabar). Dengan etika
tersebut, costumer merasa nyaman saat memilih kain di toko dan merasa percaya dengan
pelayanan yang diberikan. Sampai saat ini Ibu Saijoo tidak ada rencana untuk membuka
cabang toko textil warna-warni.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa omzet dan profit bulanan tidak tetap tergantung ada
tidaknya pemborong. Omzet bulanan yang didapat bila sedang ramai bisa lebih dari 5
juta, sedangkan jika sedang sepi pembeli, omzet yang didapat kurang dari 1 juta.
Kesulitan yang di hadapi pada usaha tekstil ini adalah bila melangalami
kerugian, kerugian terjadi saat suatu kain yang dijual tidak laku terjual karena sedikit
peminat dan masih dijual dengan harga normal. Sehingga daripada hanya disimpan
digudang, Ibu Saijoo menjual kain tersebut dangan harga yang lebih murah dari harga
normal. Bahkan perbedaan harga yang ditawarkan sangat jauh dari harga beli kain
tersebut.
B. Saran
Sebaiknya toko warna-warni harus mempromosikan toko tersebut agar
costumer semakin bertambah dan orang-orang semakin tahu tentang keberadaan toko
tersebut. Karena toko tersebut tidak boleh hanya mengandalkan adanya costumer tetap.

Anda mungkin juga menyukai