Anda di halaman 1dari 43

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)


Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

BAHAN AJAR/DIKTAT

Ilustrasi Fesyen Digital


2021101815
3 SKS

PENDIDIKAN TATA BUSANA


FAKULTAS TEKNIS
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

VERIFIKASI BAHAN AJAR

Pada hari ini sabtu tanggal 07 bulan Agustus tahun 2021 Bahan Ajar Mata Kuliah
Ilustrasi Fesyen Digital Program Studi Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik
telah diverifikasi oleh Ketua Program Studi Pendidikan Tata Busana UNNES .

Semarang, 07 Agustus 2021


Ketua Prodi
Pendidikan Tata Busana Tim Penulis

Dr. Sri Endah Wahyuningsih, M. Pd. Muh Fakhrihun Na’am


NIP. 196805271993032010 NIP. 197503132005011002

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi hidayah, kekuatan, kesehatan, dan ketabahan kepada kami sehingga
penyusunan bahan ajar Menggambar Ilustrasi Fesyen Digital Program Studi
Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik ini terselesaikan.
Bahan ajar ini disusun dengan tujuan menyediakan materi mata kuliah
menggambar mode tata kecantikan untuk mahasiswa pendidikan tata kecantikan
semester II sesuai dengan Standar Isi. Materi dan tugas pembelajaran secara
terpadu mengembangkan kecakapan hidup dalam arti luas dan peningkatan
wawasan keilmuan.

Materi dan tugas-tugas pembelajaran dalam bahan ajar ini diorganisasikan


ke dalam dua siklus pembelajaran, yaitu siklus lisan, siklus tulis, dan siklus
parktik. Sementara siklus lisan menekankan pengembangan keterampilan
berbahasa lisan (menyimak dan berbicara), siklus tulis mengembangkan
keterampilan dalam berbahasa gambar, dan siklus paraktik mengembangkan
keahlian mahasiswa dalam menggambar baik secara manual atau aplikasi
komputer. Selain itu, untuk keperluan pengayaan dan evaluasi, setiap unit
dilengkapi dengan tugas terstruktur berupa pekerjaan rumah dan review.

Penyusunan buku ajar ini terselesaikan atas dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya penyusunan buku ini. Walaupun kami telah
menyusun bahan ajar ini dengan upaya yang sungguh-sungguh, karena berbagai
keterbatasan kami, buku ini masih memiliki sejumlah kekurangan. Sehubungan
dengan hal tersebut, kami mengharapkan masukan dari berbagai pihak, untuk
perbaikan lebih lanjut.

Penulis

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

DESKRIPSI MATAKULIAH

Menggambar mode, adalah mengeluarkan ide dan gagasan ke dalam


bentuk karya yang didorong oleh emosi yang sangat kuat sehingga menimbulkan
suatu karya yang indah, inovatif, dan memiliki estetika yang tinggi. Menggambar
mode juga merupakan nirmana mode yaitu menciptakan sesuatu yang baru
tentang mode. Dalam mata kuliah menggambar mode ini tidak terbatas hanya
mode saja akan tetapi hal-hal yang mendukung dan masuk di dalam wilayah
mode tersebut, misalnya mempelajari dan memahami mode itu sendiri,
mengambar desain busana berdasarkan proporsi tubuh, macam-macam bentuk
rambut, menggambar wajah baik dengan teknik manual dan program coreldraw,
potoshop.
Pada menggambar mode mahasiswa dilatih untuk memahami sumber ide,
mencari sumber ide sebagai dasar penciptaanya. Mahasiswa diarahkan
berdiskusi sebelum menciptakan karya, pemahaman dan diskusi tersebut
misalnya mengenai perubahan kebisasaan-kebiasaan sosial, kemajuan-
kemajuan di bidang mode, desain ilustrasi busana. Mahasiswa mendapatkan
penegetahuan tentang menggambar mode dan pengetahuan tentang kecantikan
serta yang ada di dalamya. Mempelajari busana, baik tradisional, modern,
tentang pengetahuan rias, dan adat istiadat.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

DAFTAR ISI
Prakata i
Daftar Isi ii
Menggambar Mode Tata Kecantikan 1
Deskripsi Singkat 1
Capaian pembelajaran pertemuan 1
A. Definisi menggambar Mode Busana 1
B. Ruang Lingkup Menggambar desain ilustrasi dengan digiltel corel, 4
photoshop, AI
C. Sejarah Singkat Perkembangan Mode 4
D. Rangkuman
Pertanyaan 14
Daftar Pustaka 94

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

Mampu memahami perkembangan mode, kecantikan, mengkonservasi


seni dan budaya yang berkaitan dengan desain mode busana digitel, Mahasiswa
dapat memahami konsep seni dan desain, mahasiswa dapat mendesain desain
ilustrasi dengan digitel, mahasiswa dapat mengambar mode tata kecantikan baik
dengan metode manual atau program aplilkasi komputer baik coreldraw, AI dan
photosop. Dalam mata kuliah ini mahasiswa memahami faktor-faktor
perkembangan mode serta mewujudkan karya mode, kecantikan yang
diwujudkan berdasarkan ide dan gagasan dari eksplorasi sumber ide. Mahasiswa
dapat menciptakan karya baik dengan menggunakan program komputer.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

A. Definisi Menggambar Mode


1. Konsep seni dan desain
a. Seni
Dalam Ensiklopedia Indonesia disebutkan bahwa yang disebut seni
atau kesenian itu meliputi penciptaan dari segala macam hal atau benda
yang karena keindahan bentuknya senang orang melihat atau
mendengarnya.
Seni adalah segala kegiatan dan hasil karya manusia yang
mengutarakan pengalaman batinnya yang karena disajikan secara unik dan
menarik memungkinkan timbulnya penga-laman atau kegiatan batin pula
pada diri orang lain yang menghayatinya. Hasil karya ini lahirnya bukan
karena dido-rong oleh hasrat memenuhi kebutuhan hidup manusia yang
paling pokok, melainkan oleh kebutuhan spiritualnya, untuk melengkapi dan
menyempurnakan derajat kemanusiaannya. Dengan batasan seperti ini
kiranya apa saja yang layak un-tuk disebut seni dapat masuk kedalamnya
(Soedarso, 2000: 2).
Menurut Thomas Munro, seorang filsuf dan teoris seni dalam Evolution
in the Arts, menyatakan bahwa baginya seni adalah alat buatan manusia
yang dibuat untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang
melihatnya.
Adapun pengertian seni dari sumber lain adalah
1. Suatu perasaan atau ide yang timbul dari dalam jiwa seseorang terhadap
suatu rangsangan dari dalam maupun luar dirinya sebagai pengalaman
estetik, yang diungkapkan ke dalam suatu bentuk dengan keterampilan dan
teknik tertentu menggunakan media, sehingga menimbulkan perasaan puas
bagi dirinya maupun orang lain melalui penginderaannya masing-masing.
2. Penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam jiwa seseorang,
dilahirkan dengan perantaraan berbagai media (sarana, bahan dan alat
dalam bidang seni), diwujudkan dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh
indera.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Maka karya seni merupakan hasil ciptaan manusia merupakan luapan


perasaan dipadukan dengan pengetahuan dan usaha sehingga lahir dalam
bentuk yang konkret dan dapat dirasakan oleh panca indra manusia,
mempunyai rasa indah dan menggugah hati

Penggolongan Seni
a. Seni suara
Seni Suara yaitu semua hasil karya seni yang dalam proses
penciptaannya menggunakan media suara atau bunyi, yang dapat
dinikmati melalui indera pendengaran.
b. Seni rupa
Seni Rupa yaitu semua hasil karya seni yang dalam proses
penciptaanya menggunakan media bentuk/materi dan rupa, yang dapat
dinikmati melalui indera penglihatan serta perabaan.
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan
media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini
diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume,
warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
c. Seni Tari
Seni tari adalah semua hasil karya seni yang dalam proses
penciptaannya menggunakan media gerak manusia dan bersifat audio
visual.
Seni Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki
media ungkap atau substansi gerak, dan gerak yang terungkap adalah
gerak manusia. Gerak- gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau
gerak keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif.
d. Seni sastra
Seni Sastra adalah semua hasil karya seni yang bersifat audio dan
visual, dimana sastra lisan menggunakan media suara dan sastra tulisan
menggunakan media tulisan kata-kata.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

e. Seni (drama) teater


Seni Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian
yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks atau naskah (kalau
ada) penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses
pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca,
pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti). Proses penjadian
drama ke teater disebut proses teater atau disingkat berteater. Teater
berasal dari kata theatron yang diturunkan dari kata theaomai (bahasa
yunani) yang artinya takjub melihat atau memandang.
Adapun sifat-sifat seni menurut panca indera, adalah:
1. Audio adalah semua hasil karya seni yang dapat diamati/dinikmati
melalui panca indera pendengaran/telinga.
2. Visual adalah semua hasil karya seni yang dapat diamati/dinikmati
melalui panca indera penglihatan/mata.
3. Audio Visual adalah semua hasil karya seni yang dapat
diamati/dinikmati melalui panca indera pendengaran dan penglihatan
(telinga dan mata).
Tabel Penggolongan Seni
No Media Seni Pelaku
1. Kata-kata Sastra Sastrawan
2. Suara Suara Komponis
3. Gerak Tari Koreografer
4. Materi Rupa Pelukis/desainer
5. Kata, Suara, Gerak,
Drama Dramawan
Materi

b. Desain
Pengertian desain

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

➢ Pola rancangan yang merupakan hasil rumusan pemikiran yang


mempertimbangkan beberapa hal, antara lain: bentuk fungsional dan
bentuk penampilan benda.
➢ Pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda (setiap
benda buatan dibuat melalui proses perencanaan dan pola rancangan
tertentu).

Penggolongan Desain
1. Desain Struktural adalah pola rancangan yang memperhitungkan segi-
segi bentuk fungsional dan sisi ergonomik (mengacu pada kegunaan
benda, struktur bentuk dan konstruksinya, skala ruang, bahan &
keawetannya serta segi-segi ergonomik, baik fisik mencakup antropometri
yaitu postur & ukuran tubuh manusia, maupun non fisik mencakup
persepsi seseorang terhadap karya seni).
2. Desain Dekoratif adalah pola rancangan yang memperhitungkan segi-segi
keindahan (daya tarik) dan penampilan benda, dengan tujuan untuk
mempertinggi mutu desain struktur.
Desain yang baik adalah desain yang berhasil menampilkan desain
struktur dan desain dekoratif secara terpadu dan serasi. (memiliki daya
kreasi, daya pakai, daya jual, daya fungsi).
1. Syarat-syarat Desain
a. Desain Struktural:
✓ Bentuk benda harus disesuaikan secara teliti dengan kegunaan dan
fungsi benda tersebut.
✓ Ukuran bagian-bagian dari benda pakai disesuaikan secara teliti
dengan ukuran bagian-bagian tubuh si pemakai.dan dibuat dari
bahan yang sesuai terutamayang langsung bersentuhan dengan
benda pakai.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

✓ Memperhatikan sisi ergonomik (hal yang menyangkut kesesuaian


hubungan antara benda pakai dengan kenyamanan dan kebutuhan
memakai).
b. Desain Dekoratif
✓ Hiasan harus digunakan secara terbatas (tidak berlebihan), cukup
ruang untuk latar belakang yang dapat memberikan efek
kesederhanaan.
✓ Letak hiasan harus sesuai dengan bentuk strukturnya, sehingga
kehadiran benda akan memancarkan kegunaan sekaligus
penampilan yang serasi.
✓ Bahan untuk hiasan disesuaikan dengan bahan desain strukturnya
dan sesuai dengan pemeliharaannya.

B. Ruang Lingkup Menggambar Mode


Unsur-Unsur Desain
Pengertian Unsur Desain
Menurut Sri Widarwati (2000:7) unsur-unsur busana adalah segala
sesuatu yang dipergunakan untuk menyusun suatu rancangan. Codjijah,
Wisri A. Mamdy (1982) berpendapat bahwa unsur desain adalah segala
sesuatu yang digunakan untuk membuat karya seni rupa yang
mempunyai suau wujud (rupa). Sedangkan menurut Prapti Karomah dan
Sicilia Sawitri (1986:35) unsur-unsur desain adalah segala sesuatu yang
disusun untuk mendapatkan desain. Dan menurut Ernawati (2008:202)
Unsur desain merupakan unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan
desain sehingga orang lain dapat membaca desain tersebut. Berdasarkan
uraian diatas bisa disimpulkan bahwa unsur adalah segala sesuatu yang
digunakan untuk membuat suatu rancangan karya seni/ desain sehingga
dapat dibaca atau dimengerti oleh orang lain dalam hal ini adalah
rancangan busana.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Macam-macam Unsur Desain


A. Unsur Desain Garis
Kata padanan ‘garis’ dalam bahasa Inggris yaitu line yang antara lain
mencakup pengertian: ‘A mark used to define a shape or represent a
contour’ (The American Heritage Dictionary of the English Language,
Third Edition, 1992) yang jelas menunjukkan arti ‘garis’ sebagai tanda
pembatas atau garis luar (outline) sebuah obyek.
Susunan Garis Dan Efeknya
a. Sifat Garis Lurus
1) Garis lurus tegak memberi kesan keluhuran (vertikal), dan
menghasilkan kesan stabil, megah, kuat, tetapi statis dan kaku.
2) Garis lurus mendatar memberi perasaan tenang (horizontal), akan
menghasilkan kesan tenang, damai tetapi pasif.
3) Garis lurus miring merupakan kombinasi sifat lurus tegak dan sifat
lurus mendatar (diagonal), yang mempunyai sifat lebih hidup
(dinamis), tetapi tampak tidak seimbang.
b. Sifat Garis Lengkung, garis lengkung memberi suasana luwes,
kadang-kadang bersifat riang dan gembira, ringan dinamik serta kuat.
c. Sifat Garis Majemuk merupakan gabungan dari garis lurus dengan
garis lengkung, memberi kesan semangat, gairah, tetapiu ada kesan
bahaya dan mengerikan.

Unsur bentuk
Bentuk merupakan suatu bidang kecil yang terjadi karena dibatasi
oleh sebuah kontur atau garis bisa pula warna. bentuk adalah macam
rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar elips, bulat segi empat dan lain
sebagainya.
Macam-macam bentuk
1. Bentuk berdasarkan dimensi

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

a) Bentuk 2 dimensi.merupakan bentuk yang hanya dapat dilihat dari


satu sudut saja, seperti foto, tulisan dibuku dan lain sebagainya.
b) Bentuk 3 dimensi, merupakan bentuk yang dapat dilihat dan diraba
atau dipegang, mempunyai panjang dan lebar, tekstur. Seperti bola,
balok, sepatu dan lain sebagainya.
2. Bentuk berdasarkan cara membuat
a) Bentuk geometris, bentuk yang biasanya menggunkan bangun ruang
sebagai bentuk dasarnya, sebagai contoh kotak jahit yang bnetuk
dasarnya adalah balok.
b) Bentuk bebas, bentuk yang tidak terikat oleh bentuk apapun,
biasanya bentuk alam seperti pepohonan, bunga dan lain sebagainya.
3. Bentuk berdasarkan ukuran
a) Besar
b) Sedang
c) Kecil

Unsur tekstur
Pengertian Tekstur
Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang
dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Pada prakteknya, tekstur
sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda,
misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, dan lain sebagainya. Tekstur
merupakan media atau bahan yang nyata kelihatan dari kain dari apa
busana itu dibuat. Misalnya ada tekstur kain yang kaku, lembut, halus,
kasar, tebal, tipis, tembus terang, mengkilap dan kusam. Secara singkat
tekstur itu dapat didefinisikan permukaan sesuatu yang kualitasnya dapat
dilihat, bisa diraba, atau dapat dirasakan dan bisa dimanipulasi.
Macam-macam Tekstur
A. Tekstur yang Mengkilap

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Bahan yang mengkilap lebih banyak memantulkan cahaya


sehingga membuat si pemakai lebih kelihatan gemuk. Sebaliknya
tekstur yang lebih kusam dapat mengurangi ukuran suatu obyek. Bahan
yang mempunyai sifat campuran memantulkan dan menyerap cahaya
misalnya beledu. Bahan ini kadang-kadang memantulkan cahaya
dan menyerap cahaya. Beledu yang teksturnya tidak mengkilap tidak
mempengaruhi ukuran bentuk badan si pemakai.
B. Tekstur yang Kasar dan Halus
Bahan yang teksturnya kasar memberi tekanan si pemakaianya kelihatan
lebih gemuk, sebaliknya bahan yang lembut tidakmempengaruhi ukuran
asalkan tidak mengkilap.
C. Tekstur yang Kaku
Bahan yang teksturnya kaku dapat menyembunyikan atau
menutupi bentuk badan yang kaku ini tidak mengikuti bentuk badan,
sebaliknya menampakkan seseorang kelihatan gemuk.
D. Tekstur yang Lemas
Bahan dengan tekstur lemas bila diterapkan pada siluet H akan
memperlihatkan bentuk badan dengan jelas. Akan tetapi, bila bahan
lemas ini untuk model dengan kerut-kerut dapat memberi efek gemuk dan
luwes.
E. Tekstur yang Tembus Terang
Walaupun bahan tembus terang ini sering dibuat kerut-kerut atau
lipit-lipit, tetapi tidak dapat menutupi kekurangan-kekurangan pada bentuk
badan. Bahan tembus terang ini untuk orang yang berbadan gemuk
ataupun kurus karena bahan ini akan memperlihatkan garis-garis bentuk
badan dengan jelas.

Unsur Warna dan Value


Pengertian Warna

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, warna ialah kesan yang


diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang
dikenainya, corak rupa seperti, biru dan hijau; kasta golongan: tingkatan
(dalam masyarakat). (Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi III, 2002:
75). Warna merupakan unsur desain yang paling menonjol dan dapat
mengungkapkan suasana perasaan atau watak benda yang dirancang
(Ernawati, 2008: 205). Menurut Sri Ardiati Kamil (1986: 77) warna adalah
sebuah elemen disain yang sangat penting untuk pakaian.
Warna dapat menunjukkan sifat dan watak yang berbeda-beda dan
mempunyai variasi yang sangat banyak. Misalnya warna panas, warna
dingin, warna lembut, warna ringan, warna sedih, warna gembira dan
sebagainya maka ini disebut juga dengan watak warna.
Menurut Erawati dkk (2008) teori warna dapat dikelompokkan
menjadi:
(1) Warna primer, warna ini disebut juga dengan warna dasar atau
pokok, karena warna ini tidak dapat diperoleh dengan pencampuran hue
lain. Warna primer ini terdiri dari merah, kuning dan biru.
(2) Warna Sekunder, warna ini merupakan hasil pencampuran dari dua
warna primer, warna sekunder terdiri terdiri dari orange, hijau dan ungu.
(3) Warna intermediet, warna ini dapat diperoleh dengan dua cara
yaitu dengan mencampurkan warna primer dengan warna sekunder yang
berdekatan dalam lingkaran warna atau dengan cara mencampurkan dua
warna primer dengan perbandingan 1 : 2. Ada enam macam warna
intermediet yaitu: kuning, hijau, biru, hijau, biru ungu, merah ungu, merah
orange, kuning orange
(4) Warna tertier. Warna tertier adalah warna yang terjadi apabila dua
warna sekunder dicampur. Warna tertier ada tiga yaitu tertier biru, tertier
merah dan tertier kuning.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

(5) Warna kwarter. Warna kwarter adalah warna yang dihasilkan oleh
pencampuran dua warna tertier. Warna kwarter ada tiga yaitu kwarter
hijau, kwarter orange dan kwarter ungu.
Setiap warna mempunyai tiga sifat yang disebut dimensi atau ruang
warna. Tiga dimensi warna tersebut adalah yaitu Hue, Value dan
Intensitas. Hue adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan
keluarga warna atau nama warna. Keluarga warna terdiri dari warna
panas (Merah, Jingga, dan Kuning), dan warna dingin (Biru, Hijau, dan
Ungu). Orang selalu menghendaki warna baru. Karenanya selalu
memberi nama baru untuk warna setiap musim. Warna baru itu adalah
hue yang sama dengan kombinasi yang berlainan. Value adalah istilah
yang digunakan untuk menunjukkan nilai gelap terangnya suatu warna,
misalnya biru tua dan biru muda. Intensitas adalah kuat atau lemahnya
suatu warna, tentang kecerahan dan kekusaman. Warna kusam termasuk
warna tenang atau warna dingin. Warna cerah termasuk warna keras.

Pengertian Kombinasi Warna


Untuk menghasilkan karya yang indah, warna-warna tersebut
dipadukan agar dihasilkan suatu kombinasi warna yang harmoni. Standar
warna harmoni dapat menolong seseorang untuk mengkombinasikan
warna agar berhasil dengan baik. Standar warna harmoni ini didasarkan
pada harmoni dari warna-warna yang bersesuaian dan harmoni dari
warna-warna yang kontras.
Susunan warna harmoni diperlukan dalam seluruh aspek kehidupan
manusia seperti pada bidang busana, interior, eksterior dan lain
sebagainya. Dalam bidang-bidang tersebut warna adalah hal yang tak
dapat terpisahkan dalam membuat sesuatu tampak indah, maka
diperlukan kombinasi warna yang sesuai. Ada beberapa macam
kombinasi warna antara lain:

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Macam – macam Kombinasi Warna


Kombinasi warna harmoni dari warna-warna yang bersesuaian
Ada dua macam harmoni yang bersesuaian yaitu: kombinasi warna
monokromatis dan kombinasi warna analog.
a. Kombinasi warna monokromatis
Kombinasi ini menggunakan satu warna atau senada, tetapi berbeda
dalam valuenya. Pada pakaian misalnya rok biru tua dikombinasikan
dengan blus biru muda, atau gaun ungu muda ikat pinggang dan kerah
warna ungu tua. Hitam, putih dan abu-abu dapat digunakan pada setiap
kombinasi warnanya yang serasi atau harmoni.
b. Kombinasi warna analog (analogus)
Kombinasi analog adalah kombinasi warna yang menggunakan
warna warna yang letaknya berdekatan dalam lingkaran warna. Misalnya
kuning, kuning-hijau, dan hijau
Kombinasi warna kontras/kombinasi warna harmoni dari warna-
warna yang kontras :
Kombinasi harmoni warna-warna kontras adalah kombinasi warna-warna
yang letaknya bertentangan/bersebrangan pada lingkaran warna.
a. Kombinasi kontras dua warna
Kombinasi kontras dua warna atau komplemen adalah kombinasi
warna yang menggunakan warna-warna yang letaknya bertentangan atau
bersebrangan dalam lingkungan warna. Warna-warna kontras pada
lingkaran warna Prang adalah : Kuning dengan Ungu, Merah dengan
Hijau, Biru dengan Jingga dan seterusnya.
b. Kombinasi kontras segi tiga
Kombinasi kontras segitiga adalah kombinasi warna yang
menggunakan tiga warna yang sama jaraknya dalam lingkaran warna,
sehingga apabila ketiga warna tersebut dihubungkan akan terbentuk
segitiga sama sisi. Misalnya: merah (M), biru (B) dan kuning (K) atau

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Jingga (J), hijau (H) dan ungu (U) atau kuning-jingga (KJ), biru-hijau (BH)
dan Merah Ungu (MU).
c. Kontras Berpasangan
Kombinasi kontras berpasangan adalah kombinasi yang
menggunakan dua pasang warna kontras yang letaknya berdekatan
dalam lingkaran warna. Misalnya pada Lingkaran Prang, warna kuning (K)
dan U dipasangkan dengan biru ungu (BU) dan kuning hijau (KJ), atau
anda dapat mengkombinasikan warna merah (M) dan hijau (H)
dipasangkan dengan merah ungu (MU) dan kuning hijau (KH).
d. Kombinasi kontras terbagi
Kombinasi kontras terbagi adalah kombinasi yang menggunakan 3
warna yang letaknya dalam lingkaran warna membentuk segitiga sama
kaki. Misalnya pada lingkaran warna Prang, warna kuning (K) dengan biru
ungu (BU) dan merah ungu (MU), atau hijau (H) dengan merah ungu
(MU) dan merah jingga (MJ), dan seterusnya.

Prinsip-Prinsip Desain
1. Prinsip Desain
Prinsip desain merupakan pedoman atau cara yang digunakan dalam
mengatur unsur desain, sehingga didapat efek tertentu pada setiap desain
2. Macam-macam Prinsip Desain
a. Perulangan
Perulangan adalah cara menyusun unsur desain yang dilakukan
berulang-ulang, sehingga diperoleh suatu efek baru pada rancangan.
Macam-macam perulangan:
1) Perulangan unsur garis atau arah pada bidang.
2) Perulangan unsur bentuk atau ukuran pada bidang.
3) Perulangan unsur warna pada bidang.
4) Perulangan unsur tekstur pada bidang.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

b. Peralihan
Adalah cara mengatur unsur desain secara beralih, bisa pada garis,
bentuk, warna atau tekstur. Misanya besar kecilnya piring makan yang
ditumpuk jadi satu hal ini merupakan peralihan bentuk dari besar ke-kecil.
c. Kontras
Adalah pengaturan unsur-unsur desain dengan cara berlawanan, bisa
berlawanan pada garis, tekstur, bentuk dan warna. Perpaduan unsur-unsur
secara tajam, pertentangan adalah dinamik dari eksstensi menarik
perhatian. Kontras merangsang minat, kontras menghidupakn desain,
kontras merupakan bumbu komposisi dalam pencampaiaan bentuk. Akan
tetapi perlu diingat bahwa kontras yang berlebih akan merusak komposisi,
ramai dan berserakan.
d. Harmoni
Apabila unsur desain yang disusun mempunyai persamaan dan
persesuaiaan dengan objek yang ada atau benda yang akan dibuat,
dilakukan dengan perulangan, peralihan dan kontras. Harmoni atau selaras
merupakan perpaduan dari unsur-unsur yang berbeda dekat. Jika unsur-
unsur disatukan berdampingan maka akan timbul kombinasi tertentu dan
timbulah keserasian atau harmoni.
Seperti contohnya susunan arsitek klasik yang biasanya
menggunakan susunan harmonis, begitu pula pada seni batik, musik dan
seni tari klasik tradisional, selalu menggunakan susunan laras atau tata
laras.
a. Proporsi atau Perbandingan
Prinsip yang mengatur hubungan unsur desain dalam tata letak
yang baik, sehingga mencapai keselarasan yang baik antar keseluruhan
unsur desain yang ada. Jadi proporsi tergantung pada tipe dan besarnya
bidang, warna, garis, dan tekstur dalam beberapa area.
b. Keseimbangan

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Balance atau keseimbangan adalah hubungan yang


menyenangkan antar bagian - bagian dalam suatu desain sehingga
menghasilkan susunan yang menarik. (Ernawati, 2008: 212).
Ada dua jenis keseimbangan yaitu keseimbangan simetris
merupakan bentuk keseimbangan yang paling sederhana.
Keseimbangan asimetris berdasarkan pada kesamaan daya tarik pada
mata. Penyamaran obyek pada umumnya menarik bagi mata dan
menganggapnya sama. Salah satu elemen tersebut adalah perbedaan
value. Kontras dari terang dan gelap.
c. Pusat Perhatian
Dalam Kamus Indonesia-Inggris hal, 123, pusat perhatian dapat
dikatakan juga dominasi yaitu istilah dalam bahasa Inggris yang
digunakan untuk menterjemahkan kata kerja “domination” yang artinya
penjajah. Sementara kata yang memiliki kedekatan arti, misalnya
“dominance” artinya keunggulan, “dominant” artinya unggul, istimewa,
“domineer” artinya menguasai. Dominasi dapat disebut juga keunggulan,
keistimewaan, keunikan, keganjilan, atau kelainan. Setiap karya seni
harus memiliki dominasi agar menarik. Dominasi digunakan sebagai
daya tarik. Karena unggul, istimewa, unik, ganjil, maka akan menjadi
menarik atau menjadi pusat perhatian. Jadi dominasi bertugas sebagai
pusat perhatian dan daya tarik.
d. Irama
Irama adalah suatu pergerakan pandangan yang dapat
mengalihkan pandangan mata dari suatu bagian ke bagian yang lain (Sri
Widarwati 1993: 17). Menurut Arifah A. Riyanto (2003: 57) irama yang
merupakan suatu pergerakan yang teratur dari satu bagian kebagian
yang lainnya. Sedangkan menurut Widjiningsih (1982: 17) dalam seni
irama dapat diartikan sebagai suatu bentuk pergerakan dalam disain
tersebut berirama. Kemudian menurut Ernawati (2008: 212) Irama
dalam desain dapat dirasakan melalui mata dan dapat menimbulkan

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

kesan gerak gemulai yang menyambung dari bagian yang satu ke


bagian yang lain pada suatu benda, sehingga akan membawa
pandangan mata berpindah-pindah dari suatu bagian ke bagian
lainnya.
Menurut Ernawati (2008: 212) ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk menghasilkan suatu irama, yaitu:
(a) Pengulangan bentuk secara teratur
(b) Perubahan atau peralihan ukuran
(c) Melalui pancaran atau radiasi
(d) Melalui pertentangan
Berdasarkan beberapa pendapat di atas bisa ditarik kesimpulan
irama adalah suatu pergerakan yang teratur yang dapat mengalihkan
pandangan mata dari satu bagian kebagian yang lainya.

Pemahaman Menu Pada Progam Coreldraw X6 Pada Seputar Desain Pattren


Fashion Pattren
Desain pattren semakin berkembang, baik desain color blocking, landscape,
futuristic, maupun floral motive. Untuk semakin meramaikan desain ini, pada
subbab ini, anda akan membuat berbagai macam desain pattren.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Gb. 1 Memilih Bezier tool untuk menggambar


(wahana komputer, 2014: 2)

A. Color Blocking
Desain color blocking memadukan berbagai warna menjadi sebuah
paduan yang harmoni dan futuristik. Penggunaan guide color sangat
bermanfaat, dan akan diterapkan dalam membuat desain color blocking
ini.
Berikut Langkah-langkahnya:
1. Gunakan kombinasi Bezier dan Freehand tool
2. Gunakan Color Pallete
3. Gunakan Bezier Tool
4. Gunakan Pick tool
5. Gunakan Shape tool
6. Gunakan Ellipse tool
7. Pilihlah Interactive Blend tool
8. Pilih new path
9. Klik menu > break blend group apart
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

B. Floral Motif
Floral motif menambahkan aura feminin bagi wanita yang
memaikainya. Ada tiga motif bunga yang tengah populer, yaitu motif
bunga utuh, bunga artistik, dan bunga yang bercampur dengan motif lain
seperti geometri. Pada subbab ini, anda akan mengetahui langkah-
langkah dalam membuat desain motif bunga secara utuh menggunakan
efek power clip. Sebagai berikut langkah-langkahnya:
1. Gunakan kombinasi bezier dan freehand tool
2. Gunakan rectangular tool
3. Gunakan dockers transformation, namun buka dulu dengan klik
window > dockers > transformation
4. Gunakan bezier tool
5. Gunakan color pallete
6. Gunakan pick tool
7. Gunakan angel of rotation
8. Untuk menggunakan efek powerclip, klik menu effects > powerclip >
palace inside
9. Dan untuk mengakhiri, klik menu Effects > powerclip > Finish edting
this level

C. Pattren Landscape
Desain pattern landscape yang akan kita fahami langkahnya berupa
landscape laut. Desain ini akan fahami langkah-langkahnya dengan
kesan sederhana dan minimalis. Sebagaimana berikut:
1. Tekan tombol Crtl+F11 untuk membuka Fountain fill
2. Pilih type Linier.
3. Pada group menu color blend, pilih custom
4. Gunakan rectangular tool
5. Gunakan color palette
6. Gunakan bezier atau freehand tool

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

7. Gunakan pick tool


8. Tekan F12 untuk mengeluarkan outline pen
9. Pilih garis dot
10. Pengaturan corner dan line caps, lalu klik ok
11. Gunakan intersection atau trim pada dockers shaping
12. Gunakan align and distribute
13. Tekan tombol F11, klik Fountion fill
14. Tekan tombol Ctrl+G
15. Pilih shape tool
16. Pilih artistic media tool jenis preset
17. Gunakan angel of ratation
18. Buka menu effects > powerclip > edit content
19. Untuk mengakhiri, klik effect > powerclip > finish editing this level

D. Pattren Futuristik
Pattren futuristik berisi desain background radial dan artistik. Langkah-
langkahnya mudah karena hanya mengandalkan garis-garis yang tertata
secara artistik, berikut langkah-langkhanya:
1. Klik rectangular tool
2. Gunakan color palette
3. Pilih outline tool, klik no outline
4. Klik ellipse tool, pilih arc
5. Gunakan shape tool
6. Klik outline width
7. Klik arrange > convert outline to object
8. Pilih interactive drop shadow
9. Gunakan freehand tool
10. Klik shape tool, lalu klik conver line to curve
11. Pilih totate, lalu angle, dan klik tombol apply
12. Klik effect > powerclip > edit content

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

13. Untuk mengakhiri klik effect > powerclip > finish editing this level

Gb. 2 hasil pembuatan gambar menggunakan corelDRAW


(Wahana Komputer, 2014: 219)

Mengaktifkan Program adobe photoshop


Adobe photoshop meruapakan program yang dapat digunakan sebagai
editing gambar atau juga membuat desain tekstil. Berikut proses awal untuk
menjalankan program ini

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

1. Anda bisa memulai untuk menjalankan photoshop dengan memilih tombol


start yang ada pada taksbar
2. Pilih all programs > adobe > adobe photoshop 7/CS

Gb. 2 Cara mengaktifkan program adobe photoshop


(Permana, 2009: 28)

Mengenal tool dalam photoshop


Pada dasarnya dalam membuat suatu desain pada photoshop tentu kita
memanfaatkan tool-tool yang ada pada toolbox. Toolbox terdapat pada bagian
kiri window photoshop. Ada bermacam macam pilihan tool pada toolbox yang
telah tertata rapi, setiap tool juga masih terdiri dari subtool, ada beberapa tool
pada toolbox keterangan ada pada option bar. Berikut ini kita akan mengenal
beberapa tool yang sering digunakan dalam membuat desain.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Gb. 3 tool-tool pada photoshop sudah siap


(Permana, 2009: 30)

Penjelasan ini mengenai tool-tool baik toolbox beserta option bar juga pada
menu bar, hanya yang dipakai pada waktu membuat desain tekstil saja.
1. Pada menu bar, ada pilihan file, edit, image, layer, select, filter, view, window,
help.
2. Pada toolbox dan option bar, terdapat pilihan tool sebagai berikut; move tool,
magic wand tool, pencin tool, brush tool, paint bucket tool, gradient tool, burn
and dodge tool, type tool, eyedropper tool, zoom tool, marquee tool, lasso
tool, crop tool, clone stamp tool, eraser tool, dan blur and sharpen tool
3. Pallete dock merupakan tempat penyimpanan palet dan kotak dialog yang ada
di menu bar – window mulai dari file browser sampai paragraph.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Gb. 4 hasil pembuatan gambar menggunakan aplikasi photoshop


(wahana komputer, 2014: 90)

Menggambar Proporsi Tubuh


Membuat desain baju, diawali dengan menggambar proporsi tubuh,
sehingga dengan gambar bentuk proporsi tubuh yang tepat, desain baju yang
dihasilkan juga akan tampak lebih indah.
Ada banyak perbedaan dalam menggambar tubuh kondisi normal dan
tubuh untuk desain fashion. Pada bagian wajah, dibuat lebih oval, sedangkan
bagian leher, lengan dan kaki dibuat lebih panjang dan ramping. Latihan dasar
adalah dengan membuat proporsi tubuh dengan panjang kertas yang dipakai
untuk menggambar dengan pembagian komposisi seperti gambar di atas.
Setelah dibagi dalam beberapa bagian dasar, baru detail gambar tubuh
dilengkapi.
Sesudah terbiasa dengan pembagian proporsi tubuh, fashion designer
dapat mulai bermain dengan bentuk tubuh berbagai macam posisi dengan tidak
meninggalkan pembagian dasar proporsi tubuh.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Gb. 5 Kerangka Proporsi Tubuh


(Kojiro Kumagai, 1984: 58)

Setelah menggambar proporsi tubuh dengan berbagai macam posisi,


dimulailah menggambar baju yang ingin dirancang. Proses menggambar
rancangan baju ini lebih mudah, yaitu dengan menggambar baju pada gambar
tubuh yang sudah ada. Pada saat inilah, ide dan kreativitas seorang perancang
busana mulai dituangkan.
Dengan adanya gambar rancangan busana yang sesuai dengan proporsi,
ada tujuan yang ingin dicapai yaitu ide perancang busana dapat ditangkap oleh
klien yang meminta dirancangkan busanananya dan untuk selanjutnya
diharapkan ide perancang busana akan lebih mudah dapat ditangkap oleh
penjahit untuk diwujudkan dalam baju nyata yang diinginkan oleh perancang
busana.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Menggambar proporsi tubuh wanita, berbeda dengan proporsi tubuh pria


dan anak-anak. Untuk gambar proporsi tubuh pria, bentuk badan lebih kekar,
sedangkan untuk anak-anak juga lebih gemuk dan bagian kepala lebih besar.
Bagaian paling tersulit dalam menggambar manusia adalah kepala atau
wajah. Berbeda dengan anggota tubuh lain, wajah atau kepala memiliki ekspresi
yang unik. Para seniman telah banyak yang mempelajari serta menangkap
esensi iranian language pada wajah manusia, sehingga lahirlah teknik
menggambar sketsa wajah manusia dengan cepat dan benar. Hal pertama yang
perlu diketahui dalam teknik menggambar sketsa wajah adalah proporsi anatomi
wajah manusia. Proporsi wajah manusia baik pria dan wanita pada umumnya
sama. Wajah wanita seperti disebutkan diatas tidak terlalu berbeda proporsinya
dibanding wajah pria hanya wajah wanita biasanya sedikit lebih pipih bagian
pipinya. Untuk proporsi wajah dari samping tidak banyak bedanya.

Gb. 6 metode membuat bentuk wajah dari sisi depan


(hartatiati, 2006: 70)

Dilihat dari samping maka garis tengah vertikal lingkaran yang dibuat bukan lagi
garis tengah wajah tetapi menjadi posisi tempat telinga akan digambar. Baik
untuk pria dan wanita proporsi wajah dari samping sama saja.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Gb. 7 metode membuat bentuk wajah dari sisi samping


(hartatiati, 2006: 72)

Menggambar Wajah dengan teknik coreldraw


1. Buka Photoshopnya dahulu untuk membuat sempelnya, Import file yang
akan dibuat Vector (Ctrl+O) kalau sudah Klik Image > Adjustments >
Posterize > Klik ok. Kita pilih levelsnya 4 terus kita save pada komputer.
2. Selanjutnya kita buka CorelDrawnya Import file yang akan dibuat
vector (Ctrl+L).

Gb. 9 Bagian Muka


Gb. 8 Desain bagian mulut dan hidung
(wahana komputer, 2014: 213)
(wahana komputer, 2014: 213)

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Gb. 10 membuat goresan pada bagian mata dan hidung


(wahana komputer, 2014: 213)

Menggambar wajah dengan teknik photoshop


1. buatlah sketsa lukisan wajah menurut imajinasi anda. Anda bisa
menggunakan Photoshop langsung, atau menggunakan pensil dan kertas
lalu di scan, terserah anda.
2. Selanjutnya gunakan efek dan layer untuk mengisi warna dasar pada
lukisan wajah yang anda buat. Ingat untuk tetap menjaga agar setiap
warna ditempatkan pada layer masing-masing untuk memudahkan
pengeditan. Unutk mengisi helaian rambut, gunakan Brush Tools dengan
diameter dan pixel yang cukup halus agar rambut terlihat realistik.
3. Selanjutnya buatlah layer baru dan tambahkan efek warna coklat yang
lebih tua dari warna dasar. Semua ini anda dengan Brush Tools. Anda
bisa mengamati wajah anda sendiri di cermin untuk menentukan daerah
mana yang seharusnya terlihat lebih gelap.
4. Mainkan Brush Tools secara lebih teliti. Hal ini penting untuk mengisi
detail lukisan anda. Tanpa adanya detail seperti bulu mata, alis, bola
mata serta kerutan dan lipatan pada kulit, maka lukisan anda tidak akan
terlihat realistik. Jangan takut bereksperimen, karena ada UNDO.
5. Jika sudah benar, maka buatlah layer baru dan menambahkan warna
yang lebih gelap untuk memperkuat bayang dan garis pada lukisan anda.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Pastikan kekuatan lukisan wajah berapa pada sekitar mata. Karena


secara naluriah, bagian lukisan wajah yang paling pertama orang
perhatikan adalah mata.
6. Detal berikutnya, berikan detail yang kuat pada bibir, kerutan di bawah
mata, batang hidung dan seputar jari tangan. Pada saat ini pula,
sebaiknya anda persiapkan layer baru untuk warna Putih. Warna putih
adalah bagian terpenting dari proses ini. Karena pantulan sinar yang
digambaran dengan warna putih merupakan nyawa bagi setiap lukisan
wajah.
7. Berikan warna kontras pada bayangan tangan agar kerutan kulit dan otot
pada jari tangan lukisan anda terlihat nyata. Pada tahap ini pula, mulailah
memberikan warna merah pada bibir. Ingat, tetap membuat layer baru
untuk setiap warna yang berbeda.
8. Manfaatkan fitur yang disediakan Photoshop untuk menguji kualitas
warna yang anda buat dan pilihlah variasi warna yang terbaik menurut
anda. Jika dirasa perlu, anda bisa menambahkan filter atau efek lainnya.
Rajin-rajinlah bereksperimen dengan Photoshop.

Gb. 11. Wajah


(Permana, 2009: 399)

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Gb. 12 mengambar wajah dengan aplikasi photoshop


(Permana, 2009: 399)

Menggambar Rambut sebenarnya merupakan hal yang paling rumit


diantara anggota sket anggota wajah yang lain. Karena rambut biasanya
berwarna hitam dan mungkin ada yang khususnya masih pemula. Pasti hanya
memberi arsiran biasa tanpa mempertimbangkan sisi gelap dan terang dari
rambut tersebut. Padahal rambut itu memiliki kilauan tersendiri, dan terlihat
arsiran yang rapid-an terlihat garis-garis rambutnya.

Gb. 13 bentuk –bentuk rambut sebelum menggambar wajah

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Gb. 14 proses jadi pembuatan rambut sesuai dengan bentuknya


(hartatiati, 2006: 76)

C. Sejarah Singkat Perkembangan Mode


Manusia sudah mengenal mode dari berabad-abad lalu. Diawali dengan
pakaian-pakaian sederhana yang terbuat dari kulit kayu ataupun kulit
binatang. Kemudian seiring dengan perkembangan peradaban manusia,
maka cara berpakaian mereka pun semakin berubah dan menjadi lebih baik
dan lebih baik lagi dari sebelumnya. Manusia mulai mengenal kain dan
menciptakan sebuah baju yang lebih layak dan lebih bisa melindungi mereka
dari cuaca.
Masyarakat Eropa dan Amerika adalah masyarakat yang sangat concern
dengan perkembangan mode mereka. Meski pada awalnya mode Eropa dan
Amerika lebih menitikberatkan pada perkembangan baju para laki-laki namun,
kedepannya perkembangan mode wanita ternyata jauh lebih pesat dari yang
dibayangkan. Semakin lama mode wanita menjadi terpengaruh pada
image kecantikan yang terjadi pada masa tertentu.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Perkembangan mode tidak bisa terlepas dari hasil produk desain,


khususnya dibidang kecantikan. Karena Desain produk merupakan hal yang
sangat penting dalam bidang manufaktur. Desain produk yang baik akan
dapat meningkatkan jumlah dan harga jual dari produk, sehingga dapat
meningkatkan keuntungan secara optimal. Akan tetapi, desain produk yang
gagal mengakibatkan produk tidak terjual di pasaran. Hal ini, akan
menimbulkan kerugian tidak hanya dibidang desain saja, bidang yang lain pun
akan terkena imbasnya.
Desain produk yang baik, harus memenuhi tiga aspek penting yang sering
disebut segitiga aspek produk, yaitu kualitas yang baik, biaya rendah, dan
jadwal yang tepat. Selanjutnya segitiga aspek produk di atas dikembangkan
menjadi suatu persyaratan dalam desain, yaitu desain harus dapat dirakit,
didaur ulang, diproduksi, diperiksa hasilnya, bebas korosi, biaya rendah, serta
waktu yang tepat. Untuk itu dalam mendesain suatu produk, harus
memperhatikan secara detail tentang fungsi-fungsi dari produk yang didesain.
Guna mengetahui secara rinci tentang fungsi produk, dapat dilakukan dengan
beberapa metode pendekatan mikro (MC, MR, Equilibrium), Linier
Programming / Dualitas, dan Manajemen Keuangan (BEP).
Demikian pula tahap-tahap membuat sebuah produk kecantikan akan
melewati tahap-tahap sebagai berikut:
1. Market Research dan Feasibility Study Market Research
2. Brainstorming
3. Menentukan Tujuan dan Batasan Produk
4. Menggambar Produk
5. Review Produk
6. Membuat Prototype/Sample
7. Uji Coba
8. Poduksi Masal
9. Garansi

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Sumber Ide
Sumber ide adalah segala sesuatu yang dapat merangsang timbulnya
suatu kreasi (Widjiningsih, 1990), sedangkan menurut Sri Widarwati
(1996:58), sumber ide adalah sesuatu yang dapat dijadikan sumber informasi
oleh disainer untuk menciptakan disain-disain yang baru.
Secara garis besar sumber ide dapat dikelompkkan menjadi tiga
golongan, yaitu:
1) Sumber ide dari penduduk dunia atau pakaian daerah penduduk di
Indonesia, seperti kebaya jawa, kimono Jepang, pakaian penduduk Cina, dan
lain-lain.
2) Sumber ide dari benda-benda alam, seperti bentuk dan warna tumbuh-
tumbuhan, binatang, dan bentuk geometris.
3) Sumber ide dari peristiwa-peristiwa penting nasional maupun internasional,
seperti PON, Olimpiade, Sea Games, Asean Games, aupun Proklamasi
Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, dan lain-lain (Sri Widarwati, 1996).
Bagian-bagian yang dapat diambil untuk dijadikan sumber ide menurut
Sri Widarwati (1996) dapat diambil dari:
1) Ciri khususnya, misalnya kimono jepang yang diambil pada bagian kerah
atau lengan
2) Warnanya, bunga matahari yang berwarna kuning.
3) Bentuk dan siluetnya, misalnya bentuk burung merak.
4) Teksturnya, misalnya busana khas wanita Bangkok bahan yang
menggunakan bahan sutera.

Menurut Mark Mooring dalam Kamil yang dikutip oleh Sri Widarwati
(1996), dalam menciptakan model suatu busana yang baru melalui beberapa
langkah, yaitu:
1) membuat busana asli dengan bahan-bahan tekstil masa kini dan
disebarkan ke pasaran menurut musim yang sesuai dengan busana yang
diciptakan;
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

2) mengambil ide dari salah satu bagian yang asli dan diperbaharui.
Misalnya, pada bagian lengan, garis leher (neckline), atau sebagian dari
suatu embroidry;
3) mempelajari sejarah dari busana yang bersangkutan dan menikmati
keindahan dari busana tersebut. Setelah itu detail-detail yang pasti
dilupakan. Kemudian mulai dengan menciptakan koleksi baru tanpa meniru
model aslinya.
Mengkaji sumber ide berarti mengumpulkan semua bahan yang relevan
dengan sumber ide yang dipilih, kemudian memeriksa, menyelidiki, mencari
spesifikasi yang ada dalam tiap pengertian atau bahan dan merangkum
bahan-bahan tersebut sehingga mendapat data- data yang detail tentang
busana berupa siluet, warna, ciri khusus, tekstur, bahan tekstil, ukuran,
motif, hiasan busana dan pelengkap busana untuk kemudian digunakan
sebagai acuan dalam mendesain busana. Sintesis dari mengkaji sumber
ide ini kemudian disesuaikan dengan teknik pengambilan sumber ide
yaitu baik dari siluet, ciri khusus, warna maupun teksturnya untuk
menciptakan suatu desain baru.

Sumber Ide Sebagai Pengembangan Mode


1. Faktor-faktor penentu dalam kreasi baru
Sumber ide dapat berguna sebagai pengembangan busana, dalam karya
cipta desain. Penampilan kreasi baru merupakan perpaduan antara teori
desain mode, teknik menggambar, dan sumber ide. Tiga faktor ini
merupakan penentu karya cipta kreasi baru. Kreasi baru merupakan
modifikasi bentuk lama pengamatan suatu benda atau mode tradisional
menjadi ciptaan baru dengan harapan menjadi perhatian masyarakat dan
akan dipakai mereka.

2. Model kreasi baru


a. Menggambar sumber ide modifikasi daerah

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Gb. 15 gambar hasil modifikasi sumber ide berbasis daerah


(hartatiati, 2006: 105)
b. Menggambar desain rias pesta
c. Menggambar desain rias fantasi
d. Menggambar rias karakter

D. Rangkuman
Manusia sudah mengenal mode dari berabad-abad lalu. Diawali dengan
pakaian-pakaian sederhana yang terbuat dari kulit kayu ataupun kulit
binatang. Kemudian seiring dengan perkembangan peradaban manusia,
maka cara berpakaian mereka pun semakin berubah dan menjadi lebih baik
dan lebih baik lagi dari sebelumnya. Manusia mulai mengenal kain dan
menciptakan sebuah baju yang lebih layak dan lebih bisa melindungi mereka
dari cuaca.
Perkembangan mode tidak bisa terlepas dari hasil produk desain,
khususnya dibidang kecantikan. Karena Desain produk merupakan hal yang

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

sangat penting dalam bidang manufaktur. Desain produk yang baik akan
dapat meningkatkan jumlah dan harga jual dari produk, sehingga dapat
meningkatkan keuntungan secara optimal. Dalam mata kuliah menggambar
mode ini tidak terbatas hanya mode saja akan tetapi hal-hal yang mendukung
dan masuk di dalam wilayah mode tersebut, misalnya mempelajari dan
memahami mode itu sendiri, mengambar desain busana berdasarkan proporsi
tubuh, macam-macam bentuk rambut, menggambar wajah baik dengan teknik
manual dan program coreldraw, photosop.
Pada menggambar mode mahsiswa dilatih untuk memahami sumber ide,
mencari sumber ide sebagai dasar penciptaanya. Mahasiswa diarahkan
berdiskusi sebelum menciptakan karya, pemahaman dan diskusi tersebut
misalnya mengenai perubahan kebisasaan-kebiasaan sosial, kemajuan-
kemajuan di bidang mode, dan kecantikan.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Pertanyaan
1. Klipinglah macam-macam rias fantasi dan karakter!
2. Buatlah portofolio desain produk dan desain rias!
3. Apa perbedaan seni dengan desain?
4. Apa perbedan penggunaan aplikasi coreldraw dengan photoshop?
5.Gambarlah bentuk wajah dengan menggunakan teknik manual, coreldraw, dan
photoshop!

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Daftar Pustaka

____1992. The American Heritage Dictionary of the English Language. Third


Edition
____ 2014. Panduan Aplikatif dan Solusi (PAS); Ciptakan Model Fashionmu
Sendiri dengan CorelDRAW X6. Yogyakarta: Penerbit ANDI dan Wahana
Komputer
Arifah, Riyanto A. 2003. Disain Busana. Bandung: YAPEMDO Bandung
Chodiyah & Wisri A. Mamdy. (l982). Disain Busana. Jakarta: Dikmenjur
Depdikbud
Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Direktorat Jendral
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Kamagai Kojiro. 1984. Fashion Illustration. Chiodaku, Tokyo, Yapan: Grafhik
Sha
Kamil, Sri Ardiati. 1986. Fashion Design. Jakarta: CV. BARU Jakarta
Permana, Doddie K. 2009. Desain Tekstil Menggunakan Photoshop. Bandung:
Penerbit Informatika
Poerwadarminta, W.J.S. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi III. Jakarta:
Balai Pustaka. Hal. 75
Prapti K & Sicilia S. 1986. Pengetahuan Busana Dasar. Yogyakarta: IKIP
Yogyakarta
Soedarso Sp., 2000. Sejarah Perkembangan Seni Rupa Moderen, CV Studio
Delapan Puluh Enterprise, Jakarta, Bekerjasama dengan Badan Penerbit ISI
Yogyakarta
Sulistio, Hartanti. 2006. Rancang Busa; Terampil Membentuk Pribadi
Mempesona. Semarang: UNNES PRESS
Sri Widarwati, dkk. 1993. Disain Busana I. Yogyakarta: FPTK IKIP Yogyakarta
Sri Widarwati, dkk. 1966. Diktat Desain Busana II. Yogyakarta: FPTK IKIP
Yogyakarta
Sri Widarwati, dkk. 1996. Disain Busana II. Yogyakarta: FPTK IKIP Yogyakarta

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1 dari 42 27 Februari 2018

Thomas Munro. 1963. Evolution ini the Art. Cleveland: The Cleveland Museum of
Art, page 419
Widjiningsih. 1982. Disain Hiasan Busana dan Lenan Rumah Tangga.
Yogyakarta: FPTK IKIP Yogyakarta

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES

Anda mungkin juga menyukai