DISUSUN OLEH:
1) Resa Pahlawan
B. Tujuan
1.Mengetahui struktur-struktur spesifik (morfologis dan atau anatomis) padaindividu yang hidup
di lingkungan tertentu.
2.Mengetahui adanya hubungan struktur-struktur spesifik tersebut dengan kegunaan / fungsi
tertentu bagi organisme yang bersangkutan.
C. Latar Belakang
Pemahaman seorang mahasiswa tentang kaitan antara struktur dan fungsi jaringan belum
tentu semuanya paham. Kemungkinan hanya beberapa anak saja yangmengerti. Dengan ini,
disini dilakukan pengamatan dan percobaan denganmenggunakan tanaman eceng gondok dan daun
waru. Dengan tujuan agar mahasiswamengetahui struktur-struktur spesifik (morfologis dan atau
anatomis) pada individuyang hidup di lingkungan tertentu. Serta agar mahasiswa mengetahui
adanyahubungan struktur-struktur spesifik tersebut dengan kegunaan / fungsi tertentu
bagiorganisme yang bersangkutan.Selain itu kesulitan yang menonjol adalah pada pembuatan
preparat dankurangnya pemahaman tentang jaringan tumbuhan. Kesulitan ini
kemungkinandirasakan sulit karena kurangnya bekal tentang bagaimana pembuatan preparat.
Dan juga dengan adanya percobaan ini diharapkan dapat lebih mengembangkan paramahasiswa
dalam bereksprimen.
D. Dasar Teori
Persoalan struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan didekati dengan mengamati gejala
struktur pada beberapa organ dengan fungsi.
fungsi khusus seperti pada :
1.Alat pengapung pada Euchornia crasipes.
2.Penyimpan makanan pada wortel dan ubi jalar3.
Sebaran stomata pada tumbuhan air dan darat(Paidi, 2012: 25)Satuan terkecil pada tumbuhan
adalah sel, suatu wadah kecil berisi substansihidup, yaitu protoplasma, diselubungi oleh dinding
sel. Dalam setiap sel hidupberlangsung proses metabolisme. Dinding sel melekat pada yang lain
dengan adanya perekat antar sel. Pengelompokkan sel seperti itu, yang berbeda struktur
ataufungsinya atau atau keduanya dari kelompok sel lain, disebut jaringan. Jaringan yangsecara
umum terdiri dari sel-sel yang sama bentuk serta fungsinya disebut jaringansederhana. Jaringan
yang terdiri atas lebih dari satu macam sel namun asalnya samadisebut jaringan kompleks atau
majemuk ( Estiti, 1995:6 ).
Di tahun 1875, Sachs membagi jaringan dalam tiga sistem berdasakan kesinambungan topografi,
yakni sistem dermal, sistem jaringan pembuluh, dansistem jaringan dasar. Sistem dermal meliputi
epidermis dan periderm. ( Estiti, 1995: 7 ).Epidermis merupakan jaringan penyusun tubuh
tumbuhan paling luar danumumnya terdiri dari selapis sel saja. Fungsi dari epidermis untuk
melindungi bagiandalam organ tumbuhan terhadap penguapan, kerusakan-kerusakan mekanik,
perubahntemperatur dan sebagainya. Epidermis mempunyai sel-sel silika dan sel-sel gabus.Sifat
dari sel epidermis adalah selnya hidup, letaknya rapat satu sama lain tanpa ruangantar sel,
dinding luar yang berbatasan dengan udara relatif lebih tebal dibandingdengan dinding sebelah
dalam, plastida umumnya berupa leukoplas ( Ratnawati, dkk.2012: 27 )Periderm terdiri dari
jaringan gabus / felem , kambium gabus / felogen, dan feloderm, yakni sel hidup yang dibentuk
oleh felogen ke arah dalam. Felogenmembentuk felem ke arah luar, dan feloderm membentuk
felem kearah dalam ( Estiti,1995: 8 ).Sistem jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem.
Xilem dan floemdisebut jaringan pengangkut. Jaringan xilem berfungsi sebagai pengangkut air
danzat-zat hara dari akar ke bagian tubuh lain. Floem berfungsi sebagai pengangkut
hasilasimilasi dari daun ke tempat-tempat penyimpanan makanan dan bagian tubuh
lain.( Ratnawatidkk, 2012: 33)Sistem jaringan dasar mencakup jaringan yang membentuk dasar
bagitumbuhan, namum sekaligus juga dapat menunjukkan spesialisasi. Jaringan dasarutama
adalah parenkim dengan semua ragamnya,kolenkim yakni jaringan yangberdinding tebal dan sel
tetap hidup,sklerenkim, yakni jaringan yang berdinding tebaldan seringkali berkayu sehingga keras
dengan sel yang biasanya mati. ( Estiti, 1995:8).Trikoma yaitu tonjolan epidermis yang terdiri dari
satu atau lebih sel. Sel-seltrikoma dapat mengadakan penebalan sekunder, ada yang kehilangan
protoplasmanya. trikoma atau rambut daun. Sedangkan pada daun eceng gondok dipegang teras
licinmungkin disebabkan karena tidak adanya trikoma.
E. Pembahasan
Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai apa itu stomata, fungsi stomata dan
bentuk stomata. Pada bagian epidermis bawah dan epidermis atas daun terdapat stomata.
Fungsi utama stomata adalah untuk memungkinkan gas seperti karbon dioksida, uap air dan
oksigen untuk bergerak dengan cepat masuk dan keluar dari daun. Stomata mengandung CO2
dari udara untuk di jadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis.
Fungsi stomata selanjutnya adalah sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses
fotosintesis dan sebagai jalan penguatan (transpirasi). Sel yang mengelilingi stomata atau biasa
disebut dengan sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan
sel menutup. Stomata terdapat pada beberapa tumbuhan air yang melayang tetapi tidak
umum. Stomata juga dapat di termukan pada daun mahkota, tangkai sari, daun buah, dan biji.
Adapun bentuk/tipe stomata dibagi menjadi 4, yaitu: Tipe anomositik / Ranuculaceae, Tipe
anisositik/ Cruiferae, Tipe parasitik/Rubiceae, dan Tipe Diasitik. Pengamat kali ini menggunakan dua
sampel bagian tumbuhan, yang pertama adalah daun talok/kersen dan yang kedua adalah kubis/ bunga
kol. Selain mengamati stomata praktikum kali ini juga mengamata adanya trikoma yang nampak, berikut
pembahasan lebih rinci :
1. Daun Talok/kersen
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Muntingiciae
Genus : Muntingia
Spesies : Muntingia calabura
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan pada permukaan atas daun talok/kersen, Dari hasil
praktikum dapat dimtemukan stomata pada permukaan atas daun talok, tampak bulatan kecil
pada gambar lebih banyak terdapat pada tepi sampel cetakan permukaan atas daun yang
diamati. stomata ini memiliki Tipe parasitik/Rubiceae, tipe sel penutup yang didampingi oleh satu se l
tetangga atau lebih dengan sumbu panjang sel tetangga sejajar dengan sumbul sel penutup serta celah.
Tipe ini dapat diperhatikan pada stomata tumbuhan anggota keluarga Mimosaceae, Magnoliaceae, dan
Rubiceae.
Pada pengamatan permukaan bawah daun talok dengan cara cetakan dapat diperhatikan bentuk
stomatanya, pada gambar terdapat bulatan kecil warna hitam. Tidak sejelas bentuk stomata pada
permukaan atas daunnya karena waktu praktikum yang terbatas pelaksanaan pengamatan bagian ini
dilakukan paling terakhir sehingga hanya sebentar dilakukan perekatannya sehingga bagian daun yang
menempel tidak banyak, adapun stomata yang diamati jarang-jarang terlihat namun tetap nampak.
Berdasarkan literatur stomata ini memiliki Tipe parasitik/Rubiceae, tipe sel penutup yang didampingi
oleh satu se l tetangga atau lebih dengan sumbu panjang sel tetangga sejajar dengan sumbul sel
penutup serta celah. Tipe ini dapat diperhatikan pada stomata tumbuhan anggota keluarga
Mimosaceae, Magnoliaceae, dan Rubiceae.
Selain mengamati bentuk stomata, pada permukaan atas daun talok/kersen juga terdapat trikoma
yang dapat diamati. Trikoma adalah alat tambahan pada epidermis yang berupa
tonjolan/rambut-rambut dijumpai pada seluruh organ : daun, batang, bunga, buah, akar;
tetapi terutama terdapat pada daun biasanya disebut rambut daun. Fungsi trikoma pada
daun adalah untuk mengurangi besarnya penguapan, mengurangi gangguan
hewan/manusia, meneruskan rangsang (trikoma
kaya akan plasma). Trikoma yang terdapat pada permukaan atas daun talok termasuk
Trikoma multiseluler (bersel banyak) : merupakan 1 deretan sel/beberapa
lapis (deretan) sel. Ada yang terdiri dari bagian tangkai + bagian kepala;
bercabang seperti pohon (dendroid) atau dapat juga mempunyai cabang
yang memanjang dan mendatar (stellate hairs). Terbukti bentuk trikoma pada permukaan
atas daun talok memiliki cabang-cabang halus menyerupai rambut.
Pada pengamatan stomata permukaan atas kubis, dari hasil praktikum dapat ditemukan stomata
pada permukaan atas kubis, tampak bulatan kecil pada gambar tersusun tersebar namun rapi,
jumlahnya tidak sebanyak yang terdapat pada permukaan atas daun talok, karena pada dasarya
stomata memang lebih banyak terdapat pada daun sedangkan pengamatan kali ini digunakan
sampel kubis atau bunga kol tepatnya pada bagian mahkota bunga. stomata ini memiliki Tipe
parasitik/Rubiceae, tipe sel penutup yang didampingi oleh satu se l tetangga atau lebih dengan sumbu
panjang sel tetangga sejajar dengan sumbul sel penutup serta celah. Tipe ini dapat diperhatikan pada
stomata tumbuhan anggota keluarga Mimosaceae, Magnoliaceae, dan Rubiceae.
Pada pengamatan daun sawo bludru pada bagian atas dan bawah tidak terdapat
stomata.
5. Daun Waru
Daun Waru adalah tumbuhan yang biasa hidup di darat dan memiliki klasifikasi
sebagai berikut:
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Lilopsida
Ordo : Alismatales
Familia : Butomaceae
GEnus : Eichornia
Trikoma pada permukaan bawah daun waru terlihat sangat jelas sekali. Trikoma
tersebut terlihat menonjol pada permukaan bawah daun terletak pada jaringan
epidermis dab berbentuk bintang. Pada bagian permukaan bawah daun ditemukaan ada
trikoma berbentuk bintang sebanyak 10 buah. Ditemukannya trikoma pada permukaan
bawah daun waru menunjukan bahwa struktur morfologi daun waru yang kasar
disebabka adanya trikoma atau rambut daun pada permukaan daun tersebut. Menurut
Wibisono, Trikoma yaitu tonjolan epidermis yang terdiri dari satu atau lebih sel. Sel-sel
trikoma dapat mengadakan penebalan sekunder, ada yang kehilangan protoplasmanya.
Trikoma dapat dikelompokkan dalam beberapa golongan yaitu trikoma non glandular
(bukan rambut kelenjar) dan trikoma glandular (rambut kelenjar) (Wibisono, 1987)
6. Daun Durian
Klasifikasinya :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Capparales
Familia : Brassicaceae
Genus : Brassica
Tanaman sawi memiliki daun berbentuk lonjong dan bulat, lebar berwarna hijau mudah
dan tua. Serta tidak memiliki bulu. Daun pada tanaman ini memiliki tangkai daun
panjang dan pendek, sempit atau lebar berwrna putih hingga berwarna hijau, bersifat kuat
dan halus. Pada daun sawi hijau, terdapat dua macam stomata yaitu berbentuk ginjal dan
terdapat tiga sel penjaga.
I. Diskusi
1.Struktur morfologis tangkai daun pada eceng gondok : Mempunyai tangkai daunyang
menggelembung atau berongga dan pangkal tangkai daun menggelembung,ujung dan pangkalnya
meruncing. Sedangkan pada daun waru : batang lurusseperti batang-batang pada umumnya,
pangkalnya datar.
2.Struktur sel pada bagian dalam tangkai daun ececng gondok : Pada tangkai daunenceng
gondok terlihat adanya sel-sel yang bercabang-cabang. Dan diantara sel-sel tersebut terdapat
rongga-rongga yang merupakan ruang udara yang cukupbesar, sehingga banyaknya rongga udara yang
terbentuk menyebabkan tanamanini dapat mengapung di permukaan air. Parenkim dengan ruang atau rongga
udarayang besar ini disebut aerenkim. Dan selain parenkim dapat terlihat dengan jelas juga
trikosklereida yaitu berupa sel yang bentuknya memanjang seperti rambutdan agak bergelombang,
dan biasanya keras. Sedangkan pada tangkai daun waru :ditemukan trikoma berbentuk bintang yang
terdiri atas banyak sel dan mempunyaidua bagian yaitu kepala dan batang. Juluran pada trikoma
ini berjumlah 8,berwarna transparan.
3.Keseluruhan organ tanaman padi terdiri dari dua kelompok, yaitu organ vegetatif dan
organ generatif. Bagian-bagian vegetatif meliputi akar, batang dan daunsedangkan bagian
generatif terdiri dari malai, gabah, dan bunga. Sejak berkecambah sampai panen tanaman padi
memerlukan waktu 3-6 bulan, yangkeseluruhannya terdiri dari dua fase pertumbuhan yaitu
vegetatif dan generatif.Sedangkan pada tanaman darat batang ada dua jenis, dikotil dan
monokotil.Batang tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil memiliki kekhasan
susunananatominya masing-masing. Pada tumbuhan dikotil, batang terdiri atas bagiankayu dan
kulit yang dapat dipisahkan. Diantara keduanya terdapat lapisancambium. Cambium tersusun
dari sel-sel yang selalu membelah, seperti meristempucuk. Letak cambium di bagian tepi batang
sehingga jaringan meristem itudisebut meristem lateral. Daerah ujung batang merupakan pusat
pertumbuhankarena sel-sel penyusun jaringannya selalu membelah yang disebut meristempucuk.
Pada tumbuhan monokotil, daerah pangkal ruas batang menjadi titik tumbuhnya. Hal itu terjadi
karena pada daerah tersebut terdapat jaringan yang
selalu membelah, disebut meristem interkalar. Oleh karena itu, ruas batang dapatbertambah
panjang. Contohnya adalah pada bambu, tebu,jagung dan rumput-rumputan.4.
Panjang kaki belakang katak air lebih panjang daripada katak darat. Hal ini jugaberkaitan dengan
cara hidup berdasarkan tempat hidupnya. Pada katak air, ukurankaki yang lebih panjang
memudahkan ketika berenang, sedangkan kaki pada katak darat lebih pendek memudahkan
untuk melompat. Selaput jari antar jari kaki padakatak berfungsi untuk memudahkan dalam
berenang ataupun melompat.5.
Kulit tubuh pada katak air licin dan lembut sedangkan kulit tubuh pada katak daratkasar. Kulit
tubuh katak air licin, hal ini memudahkan katak air untuk berenangdalam air. Pada katak darat
kulitnya kasar, tidak berlendir, dan ada tonjolan dikulit, ini sesuai dengan keadan habitatnya
yaitu darat yang cukup menantang. Jikakatak darat mempunyai kulit licin dan berlendir seperti
halnya pada katak air,kemungkinan besar kulitnya akan mudah terluka oleh benda-benda
disekitarnya.
J. Kesimpulan
Struktur-struktur spesifik yang teramati dalam praktikum ini menekankan pada jumlah
stomata baik pada permukaan atas maupun permukaan bawah daun. Selain itu juga diamati ada
atau tidaknya trikoma danb berbentuk seperti apa trikoma tersebut.Baik pada tumbuhan air atau
darat semua bagian atas jumlah stomaatnya lebih sedikitdibandingkan dengan permukaan bagian bawah
yang lebih banyak mengandungstomata. Pada bagian atas juga tidak menunjukkan adanya trikoma.
Trikoma terlihatpada bagian bawah daun yang berbentuk bintang.Jumlah stomata yang teramati baik
tumbuhan air ataupun darat lebih banyak permukaan bawah daripada permukaan atas. Hal ini
merupakan adaptasi daritumbuhan tersebut untuk meminimalisasi hilangnya air dari daun.
K. Daftar Pustaka