Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN RESMI

KAITAN STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN

DISUSUN OLEH:

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

1) Resa Pahlawan

2) Inuoi Widhi Hakiki (15308141043)

3) Wicak Aji Pangestu (15308144009)

4) Norma Fauziyah (15308144008)

5) Isdini Ganishwardhani (15308144004)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


A. Judul

Kaitan antara Struktur dan Fungsi Jaringan

B. Tujuan

1.Mengetahui struktur-struktur spesifik (morfologis dan atau anatomis) padaindividu yang hidup
di lingkungan tertentu.
2.Mengetahui adanya hubungan struktur-struktur spesifik tersebut dengan kegunaan / fungsi
tertentu bagi organisme yang bersangkutan.

C. Latar Belakang

Pemahaman seorang mahasiswa tentang kaitan antara struktur dan fungsi jaringan belum
tentu semuanya paham. Kemungkinan hanya beberapa anak saja yangmengerti. Dengan ini,
disini dilakukan pengamatan dan percobaan denganmenggunakan tanaman eceng gondok dan daun
waru. Dengan tujuan agar mahasiswamengetahui struktur-struktur spesifik (morfologis dan atau
anatomis) pada individuyang hidup di lingkungan tertentu. Serta agar mahasiswa mengetahui
adanyahubungan struktur-struktur spesifik tersebut dengan kegunaan / fungsi tertentu
bagiorganisme yang bersangkutan.Selain itu kesulitan yang menonjol adalah pada pembuatan
preparat dankurangnya pemahaman tentang jaringan tumbuhan. Kesulitan ini
kemungkinandirasakan sulit karena kurangnya bekal tentang bagaimana pembuatan preparat.
Dan juga dengan adanya percobaan ini diharapkan dapat lebih mengembangkan paramahasiswa
dalam bereksprimen.

D. Dasar Teori

Persoalan struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan didekati dengan mengamati gejala
struktur pada beberapa organ dengan fungsi.
fungsi khusus seperti pada :
1.Alat pengapung pada Euchornia crasipes.
2.Penyimpan makanan pada wortel dan ubi jalar3.

Sebaran stomata pada tumbuhan air dan darat(Paidi, 2012: 25)Satuan terkecil pada tumbuhan
adalah sel, suatu wadah kecil berisi substansihidup, yaitu protoplasma, diselubungi oleh dinding
sel. Dalam setiap sel hidupberlangsung proses metabolisme. Dinding sel melekat pada yang lain
dengan adanya perekat antar sel. Pengelompokkan sel seperti itu, yang berbeda struktur
ataufungsinya atau atau keduanya dari kelompok sel lain, disebut jaringan. Jaringan yangsecara
umum terdiri dari sel-sel yang sama bentuk serta fungsinya disebut jaringansederhana. Jaringan
yang terdiri atas lebih dari satu macam sel namun asalnya samadisebut jaringan kompleks atau
majemuk ( Estiti, 1995:6 ).

Di tahun 1875, Sachs membagi jaringan dalam tiga sistem berdasakan kesinambungan topografi,
yakni sistem dermal, sistem jaringan pembuluh, dansistem jaringan dasar. Sistem dermal meliputi
epidermis dan periderm. ( Estiti, 1995: 7 ).Epidermis merupakan jaringan penyusun tubuh
tumbuhan paling luar danumumnya terdiri dari selapis sel saja. Fungsi dari epidermis untuk
melindungi bagiandalam organ tumbuhan terhadap penguapan, kerusakan-kerusakan mekanik,
perubahntemperatur dan sebagainya. Epidermis mempunyai sel-sel silika dan sel-sel gabus.Sifat
dari sel epidermis adalah selnya hidup, letaknya rapat satu sama lain tanpa ruangantar sel,
dinding luar yang berbatasan dengan udara relatif lebih tebal dibandingdengan dinding sebelah
dalam, plastida umumnya berupa leukoplas ( Ratnawati, dkk.2012: 27 )Periderm terdiri dari
jaringan gabus / felem , kambium gabus / felogen, dan feloderm, yakni sel hidup yang dibentuk
oleh felogen ke arah dalam. Felogenmembentuk felem ke arah luar, dan feloderm membentuk
felem kearah dalam ( Estiti,1995: 8 ).Sistem jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem.
Xilem dan floemdisebut jaringan pengangkut. Jaringan xilem berfungsi sebagai pengangkut air
danzat-zat hara dari akar ke bagian tubuh lain. Floem berfungsi sebagai pengangkut
hasilasimilasi dari daun ke tempat-tempat penyimpanan makanan dan bagian tubuh
lain.( Ratnawatidkk, 2012: 33)Sistem jaringan dasar mencakup jaringan yang membentuk dasar
bagitumbuhan, namum sekaligus juga dapat menunjukkan spesialisasi. Jaringan dasarutama
adalah parenkim dengan semua ragamnya,kolenkim yakni jaringan yangberdinding tebal dan sel
tetap hidup,sklerenkim, yakni jaringan yang berdinding tebaldan seringkali berkayu sehingga keras
dengan sel yang biasanya mati. ( Estiti, 1995:8).Trikoma yaitu tonjolan epidermis yang terdiri dari
satu atau lebih sel. Sel-seltrikoma dapat mengadakan penebalan sekunder, ada yang kehilangan
protoplasmanya. trikoma atau rambut daun. Sedangkan pada daun eceng gondok dipegang teras
licinmungkin disebabkan karena tidak adanya trikoma.

E. Pembahasan

Pada pembahasan kali ini, akan membahas mengenai apa itu stomata, fungsi stomata dan
bentuk stomata. Pada bagian epidermis bawah dan epidermis atas daun terdapat stomata.
Fungsi utama stomata adalah untuk memungkinkan gas seperti karbon dioksida, uap air dan
oksigen untuk bergerak dengan cepat masuk dan keluar dari daun. Stomata mengandung CO2
dari udara untuk di jadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis.
Fungsi stomata selanjutnya adalah sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses
fotosintesis dan sebagai jalan penguatan (transpirasi). Sel yang mengelilingi stomata atau biasa
disebut dengan sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan
sel menutup. Stomata terdapat pada beberapa tumbuhan air yang melayang tetapi tidak
umum. Stomata juga dapat di termukan pada daun mahkota, tangkai sari, daun buah, dan biji.
Adapun bentuk/tipe stomata dibagi menjadi 4, yaitu: Tipe anomositik / Ranuculaceae, Tipe
anisositik/ Cruiferae, Tipe parasitik/Rubiceae, dan Tipe Diasitik. Pengamat kali ini menggunakan dua
sampel bagian tumbuhan, yang pertama adalah daun talok/kersen dan yang kedua adalah kubis/ bunga
kol. Selain mengamati stomata praktikum kali ini juga mengamata adanya trikoma yang nampak, berikut
pembahasan lebih rinci :

1. Daun Talok/kersen
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Muntingiciae
Genus : Muntingia
Spesies : Muntingia calabura

a) Stomata pada permukaan atas daun talok/kersen

Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan pada permukaan atas daun talok/kersen, Dari hasil
praktikum dapat dimtemukan stomata pada permukaan atas daun talok, tampak bulatan kecil
pada gambar lebih banyak terdapat pada tepi sampel cetakan permukaan atas daun yang
diamati. stomata ini memiliki Tipe parasitik/Rubiceae, tipe sel penutup yang didampingi oleh satu se l
tetangga atau lebih dengan sumbu panjang sel tetangga sejajar dengan sumbul sel penutup serta celah.
Tipe ini dapat diperhatikan pada stomata tumbuhan anggota keluarga Mimosaceae, Magnoliaceae, dan
Rubiceae.

b) Stomata pada permukaan bawah daun talok/kersen

Pada pengamatan permukaan bawah daun talok dengan cara cetakan dapat diperhatikan bentuk
stomatanya, pada gambar terdapat bulatan kecil warna hitam. Tidak sejelas bentuk stomata pada
permukaan atas daunnya karena waktu praktikum yang terbatas pelaksanaan pengamatan bagian ini
dilakukan paling terakhir sehingga hanya sebentar dilakukan perekatannya sehingga bagian daun yang
menempel tidak banyak, adapun stomata yang diamati jarang-jarang terlihat namun tetap nampak.
Berdasarkan literatur stomata ini memiliki Tipe parasitik/Rubiceae, tipe sel penutup yang didampingi
oleh satu se l tetangga atau lebih dengan sumbu panjang sel tetangga sejajar dengan sumbul sel
penutup serta celah. Tipe ini dapat diperhatikan pada stomata tumbuhan anggota keluarga
Mimosaceae, Magnoliaceae, dan Rubiceae.

c) Trikoma pada permukaan atas daun talok/kersen

Selain mengamati bentuk stomata, pada permukaan atas daun talok/kersen juga terdapat trikoma
yang dapat diamati. Trikoma adalah alat tambahan pada epidermis yang berupa
tonjolan/rambut-rambut dijumpai pada seluruh organ : daun, batang, bunga, buah, akar;
tetapi terutama terdapat pada daun biasanya disebut rambut daun. Fungsi trikoma pada
daun adalah untuk mengurangi besarnya penguapan, mengurangi gangguan
hewan/manusia, meneruskan rangsang (trikoma
kaya akan plasma). Trikoma yang terdapat pada permukaan atas daun talok termasuk
Trikoma multiseluler (bersel banyak) : merupakan 1 deretan sel/beberapa
lapis (deretan) sel. Ada yang terdiri dari bagian tangkai + bagian kepala;
bercabang seperti pohon (dendroid) atau dapat juga mempunyai cabang
yang memanjang dan mendatar (stellate hairs). Terbukti bentuk trikoma pada permukaan
atas daun talok memiliki cabang-cabang halus menyerupai rambut.

2. Bunga kol/kubis putih


Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Brassicales
Famili : Brassicaciae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica oleacea

d) Stomata pada permukaan atas kubis

Pada pengamatan stomata permukaan atas kubis, dari hasil praktikum dapat ditemukan stomata
pada permukaan atas kubis, tampak bulatan kecil pada gambar tersusun tersebar namun rapi,
jumlahnya tidak sebanyak yang terdapat pada permukaan atas daun talok, karena pada dasarya
stomata memang lebih banyak terdapat pada daun sedangkan pengamatan kali ini digunakan
sampel kubis atau bunga kol tepatnya pada bagian mahkota bunga. stomata ini memiliki Tipe
parasitik/Rubiceae, tipe sel penutup yang didampingi oleh satu se l tetangga atau lebih dengan sumbu
panjang sel tetangga sejajar dengan sumbul sel penutup serta celah. Tipe ini dapat diperhatikan pada
stomata tumbuhan anggota keluarga Mimosaceae, Magnoliaceae, dan Rubiceae.

3. Daun Tumbuhan sawo bludru


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ericales
Famili : Sapotaceae
Genus : Chysophylum
Spesies : Chysophylum cainito

a. Permukaan atas daun sawo bludru


Pada perbesaran 40 kali, kami tidak menemukan adanya stomata maupun trikoma
terlihat pada bagian ini. Menurut lliteratur, pada daun tanaman darat seharusnya
terdapat stomata baik di bagian permukaan atas maupun permukaan bawah daun.

b. Permukaan bawah daun sawo bludru


Melalui mikroskop, dengan perbesaran 40 kali, terlihat trikoma berbentuk memanjang
dengan ujung runcing seperti duri. Menurut Susetyoadi Setjdo (2004), trikoma yang
terdapat pada permukaan bawah daun sawo bludru adalah trikoma non glanduler
(rambut biasa) yang terdiri atas satu sel. Tumbuhan sawo bludru merupakan salah satu
tanaman tingkat tinggi yang hidup di darat, oleh karena itu trikoma berada pada
permukaan bawah daun dengan fungsi untuk mengurangi penguapan lebih banyak
daripada bagian atas daun .

c. Permukaan bawah daun sawo bludru yang dikerok


Dengan perbesaran 40 kali seperti pada pengamatan yang lain, terdapat trikoma
berbentuk memanjang dan memiliki ujung runcing. Sebelumnya, kami telah melakukan
pengamatan pada bagian permukaan bawah daun sawo bludru yang belum dikerok.
Trikoma yang berada pada permukaan bawah daun sawo bludru merupakan trikoma
yang sama yang ada pada kerokan ini. Hanya saja, pada pengamatan ini, trikoma terlihat
lebih jelas daun utuh.

Pada pengamatan daun sawo bludru pada bagian atas dan bawah tidak terdapat
stomata.

4. Daun Tumbuhan sawo putih


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotilidoneae
Ordo : Rhoeardales
Famili : Cruciferae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica pekinensia

a. Pada permukaan atas daun tanaman sawi putih


Melalui perbesaran 400 kali, pada permukaan atas daun tanaman sawi putih terdapat
stomata dengan jumlah yang cukup banyak. Stomata tersebut berbentuk seperti bunga
mawar yang merekah.

b. Pada permukaan bawah tanaman sawi putih


Menurut literatur Neil A. Champbell dan Jane B. Reece (2000) umumnya stomata pada
bagaian sawi putih banyak terdapat di bagian bawah daun , karena 90% air dikeluarkan
pula melalui stomata. Tanaman sawi putih biasa hidup pada daerah dengan jumlah air
melimpah, stomata pada bagian bawah daunnya seharusnya lebih banyak untuk
mempercepat penguapan sehinggatubuh tanaman tidak membusuk karena kelebihan
air. Akan tetapi pada pengamatan, tumbuhan ini memiliki stomata yang banyak pada
bagian atas permukaan daun, stomata berbentuk seperti mawar dan kecil kecil, namun
pada perbesaran sama stomata pada bagian bawah daun terlihat jarang. Saat
perbesaran dinaikan hingga 1000 kali terlhat stomata bagian bawah daun yang sangat
berdekatan dan besar-besar. Beberapa hal yang memungkinkan kesalahan dalam
praktikum adalah: praktikan salah memberi kode pada preparat sehingga preparat
tertukar, perbesaran yang berbeda sehingga terlihat bagian permukaan daun lebih
sedikit mengandung stomata..

5. Daun Waru

Daun Waru adalah tumbuhan yang biasa hidup di darat dan memiliki klasifikasi
sebagai berikut:

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Filum : Magnoliophyta

Kelas : Lilopsida

Ordo : Alismatales

Familia : Butomaceae

GEnus : Eichornia

Spesies : Eichornia crassipes

Setelah permukaan daun Waru diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran


100x terlihatnya adanya jaringan epidermis daun yang biasa disebut jaringan pelindung.
Jaringan epidermis tersebut mempunyai derivat yaitu trikoma dan stomata.

Trikoma pada permukaan bawah daun waru terlihat sangat jelas sekali. Trikoma
tersebut terlihat menonjol pada permukaan bawah daun terletak pada jaringan
epidermis dab berbentuk bintang. Pada bagian permukaan bawah daun ditemukaan ada
trikoma berbentuk bintang sebanyak 10 buah. Ditemukannya trikoma pada permukaan
bawah daun waru menunjukan bahwa struktur morfologi daun waru yang kasar
disebabka adanya trikoma atau rambut daun pada permukaan daun tersebut. Menurut
Wibisono, Trikoma yaitu tonjolan epidermis yang terdiri dari satu atau lebih sel. Sel-sel
trikoma dapat mengadakan penebalan sekunder, ada yang kehilangan protoplasmanya.
Trikoma dapat dikelompokkan dalam beberapa golongan yaitu trikoma non glandular
(bukan rambut kelenjar) dan trikoma glandular (rambut kelenjar) (Wibisono, 1987)

Trikoma memiliki fungsi yaitu sebagai pelindung tubuh tumbuhan yaitu


epidermis bagian luar. Trikoma juga berfungsi untuk melindungi jaringa epidermis dari
kemungkinan adanya kerusakan-kerusakan mekanik serta perubahan temperatur.

6. Daun Durian
Klasifikasinya :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Bombaceae
Genus : Durio
Spesies : Durio zibethinus Murr
Umumnya warna lamina daun bewarna hijau muda dan hijau gelap, warna daun
suatu jenis tumbuhan dapat berubah menurut keadaan tempat tumbuhnya dan erat
sekali hubungannya dengan persediaan air dan makanan serta penyinaran.
Permukaan daun bagian atas umumnya berlekuk mengikuti pola tulang daun,
tetapi ada juga yang rata ataupun halus. Permukaan bawah daun tanaman durian
memiliki warna yang berbeda dengan permukaan atasnya yang didominasi warna
hijau. Sementara permukaan bawah daun bewarna putih kehijauan, krem, cokelat
muda dan cokelat. Struktur daun agak tebal, bagian terlebar daunnya ada yang
terdapat di pangkal, di tengah dan di ujung. Bentuk pangkal daun ada yang
menumpul, membundar, tepi daun rata dan bergelombang. Trikoma pada daun durian
mempunyai bentuk bintang berasal dari serutan bagian bawah daun durian.
Permukaan bawah daun durian mempunyai stomata berbentuk mirip bunga.
7. Daun sawi hijau

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Tracheobinonta

Super Divisio : Spermatophyta

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliophyta

Sub kelas : Dileniidae

Ordo : Capparales

Familia : Brassicaceae

Genus : Brassica

Spesies : Brassica juncea L.

Tanaman sawi memiliki daun berbentuk lonjong dan bulat, lebar berwarna hijau mudah
dan tua. Serta tidak memiliki bulu. Daun pada tanaman ini memiliki tangkai daun
panjang dan pendek, sempit atau lebar berwrna putih hingga berwarna hijau, bersifat kuat
dan halus. Pada daun sawi hijau, terdapat dua macam stomata yaitu berbentuk ginjal dan
terdapat tiga sel penjaga.
I. Diskusi

1.Struktur morfologis tangkai daun pada eceng gondok : Mempunyai tangkai daunyang
menggelembung atau berongga dan pangkal tangkai daun menggelembung,ujung dan pangkalnya
meruncing. Sedangkan pada daun waru : batang lurusseperti batang-batang pada umumnya,
pangkalnya datar.
2.Struktur sel pada bagian dalam tangkai daun ececng gondok : Pada tangkai daunenceng
gondok terlihat adanya sel-sel yang bercabang-cabang. Dan diantara sel-sel tersebut terdapat
rongga-rongga yang merupakan ruang udara yang cukupbesar, sehingga banyaknya rongga udara yang
terbentuk menyebabkan tanamanini dapat mengapung di permukaan air. Parenkim dengan ruang atau rongga
udarayang besar ini disebut aerenkim. Dan selain parenkim dapat terlihat dengan jelas juga
trikosklereida yaitu berupa sel yang bentuknya memanjang seperti rambutdan agak bergelombang,
dan biasanya keras. Sedangkan pada tangkai daun waru :ditemukan trikoma berbentuk bintang yang
terdiri atas banyak sel dan mempunyaidua bagian yaitu kepala dan batang. Juluran pada trikoma
ini berjumlah 8,berwarna transparan.
3.Keseluruhan organ tanaman padi terdiri dari dua kelompok, yaitu organ vegetatif dan
organ generatif. Bagian-bagian vegetatif meliputi akar, batang dan daunsedangkan bagian
generatif terdiri dari malai, gabah, dan bunga. Sejak berkecambah sampai panen tanaman padi
memerlukan waktu 3-6 bulan, yangkeseluruhannya terdiri dari dua fase pertumbuhan yaitu
vegetatif dan generatif.Sedangkan pada tanaman darat batang ada dua jenis, dikotil dan
monokotil.Batang tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil memiliki kekhasan
susunananatominya masing-masing. Pada tumbuhan dikotil, batang terdiri atas bagiankayu dan
kulit yang dapat dipisahkan. Diantara keduanya terdapat lapisancambium. Cambium tersusun
dari sel-sel yang selalu membelah, seperti meristempucuk. Letak cambium di bagian tepi batang
sehingga jaringan meristem itudisebut meristem lateral. Daerah ujung batang merupakan pusat
pertumbuhankarena sel-sel penyusun jaringannya selalu membelah yang disebut meristempucuk.
Pada tumbuhan monokotil, daerah pangkal ruas batang menjadi titik tumbuhnya. Hal itu terjadi
karena pada daerah tersebut terdapat jaringan yang
selalu membelah, disebut meristem interkalar. Oleh karena itu, ruas batang dapatbertambah
panjang. Contohnya adalah pada bambu, tebu,jagung dan rumput-rumputan.4.
Panjang kaki belakang katak air lebih panjang daripada katak darat. Hal ini jugaberkaitan dengan
cara hidup berdasarkan tempat hidupnya. Pada katak air, ukurankaki yang lebih panjang
memudahkan ketika berenang, sedangkan kaki pada katak darat lebih pendek memudahkan
untuk melompat. Selaput jari antar jari kaki padakatak berfungsi untuk memudahkan dalam
berenang ataupun melompat.5.

Kulit tubuh pada katak air licin dan lembut sedangkan kulit tubuh pada katak daratkasar. Kulit
tubuh katak air licin, hal ini memudahkan katak air untuk berenangdalam air. Pada katak darat
kulitnya kasar, tidak berlendir, dan ada tonjolan dikulit, ini sesuai dengan keadan habitatnya
yaitu darat yang cukup menantang. Jikakatak darat mempunyai kulit licin dan berlendir seperti
halnya pada katak air,kemungkinan besar kulitnya akan mudah terluka oleh benda-benda
disekitarnya.
J. Kesimpulan

Struktur-struktur spesifik yang teramati dalam praktikum ini menekankan pada jumlah
stomata baik pada permukaan atas maupun permukaan bawah daun. Selain itu juga diamati ada
atau tidaknya trikoma danb berbentuk seperti apa trikoma tersebut.Baik pada tumbuhan air atau
darat semua bagian atas jumlah stomaatnya lebih sedikitdibandingkan dengan permukaan bagian bawah
yang lebih banyak mengandungstomata. Pada bagian atas juga tidak menunjukkan adanya trikoma.
Trikoma terlihatpada bagian bawah daun yang berbentuk bintang.Jumlah stomata yang teramati baik
tumbuhan air ataupun darat lebih banyak permukaan bawah daripada permukaan atas. Hal ini
merupakan adaptasi daritumbuhan tersebut untuk meminimalisasi hilangnya air dari daun.
K. Daftar Pustaka

Hidayat B, Estiti. 1995.Anatomi tumbuhan Berbiji.Bandung : ITB.

Paidi. 2012.Buku Petunjuk Praktikum Biologi Umum.


Yogyakarta : UniversitasNegeri Yogyakarta.

Pelangilova B, Annisa.http://blog.student.uny.ac.id/pelangilova /2010/10/11/katak-darat-vs-


katak-air/ diunduh tanggal 19 November pada jam 04.05.

Ratnawati, dkk. 2012.Petunjuk Praktikum Anatomi dan Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta :


Universitas Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai