Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN

PRAKTIKUM 5

“STOMATA”

NAMA : PUTRI ANGGRAINI

NIM : F1077151026

KELAS : IV-B

KELOMPOK :4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2017
ABSTRAK

Stomata merupakan bagian daun yang berfungsi untuk pertukaran gas dan
terletak pada jaringan epidermis. Setiap tumbuhan memiliki bentuk serta letak
stomata yang berlainan tergantung tipe tumbuhan dan habitatnya. Praktikum ini
bertujuan untuk mengamati tipe-tipe stomata pada tumbuhan dikotil dan
monokotil serta mengamati struktur epidermis daun dikotil dan monokotil. Dimana
pada praktikum ini mengamati stomata dari daun tumbuhan monokotil yaitu
Oryza sativa dan Nymphaea sp. serta pada daun tumbuhan dikotil yaitu Ficus sp.
dan Arthocarpus integra. Adapun metode pelaksanaan praktikum ini yaitu dengan
mengamati preparat awetan daun dan preparat segar daun yang telah disayat
bagian epidermisnya. Pengamatan ini menggunakan mikroskop. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa secara umum stomata daun terdiri dari sel
tetangga, sel penutup, dan porus. Daun Oryza sativa memiliki tipe stomata
Gramineae dan sel penutupnya berbentuk Halter. Daun Nymphaea sp. memiliki
tipe stomata menonjol dan sel penutup berbentuk Halter. Daun Ficus sp. memiliki
tipe stomata kriptofor dan sel penutup berbentuk ginjal. Dan daun Arthocarpus
intergra memiliki tipe stomata amaryllidaceae dan sel penutup berbentuk ginjal.
Perbedaan tipe stomata ini dikarenakan kondisi lingkungan, habitat tanaman,
dan anatomi dari tumbuhan itu sendiri.

Kata kunci : Stomata, Tipe stomata, sel penutup.

ABSTRACK

Stomata of the leaves is a part that serves for gas exchange and is located in the
epidermal tissue. Each plant has the shape and location of the stomata are
different depending on the type of vegetation and habitat. Practicum aims to
observe the types of stomata in plants dicots and monocots and dicots observe
the structure of the leaf epidermis and monocots. Where in this lab observed the
stomata of the leaves of monocots are Oryza sativa and Nymphaea sp. as well
as on the leaves of plants dicotyledonous ie Ficus sp. and Arthocarpus integra.
As for the practical implementation of this method is to observe the preparations
preserved leaves and fresh preparations of leaves that have slashed
epidermisnya section. This observation using a microscope. The results showed
that in general the leaf stomata consists of neighboring cells, cell cover, and
porous. Oryza sativa leaves have stomata types Gramineae and cell Halter
shaped lid. Leaves Nymphaea sp. has a prominent stomata and cell-type shaped
cover Halter. Leaves of Ficus sp. kriptofor have stomata and cell types kidney-
shaped cover. And leaf stomata Arthocarpus intergra have Amaryllidaceae and
cell types kidney-shaped cover. Different types of stomata is due to
environmental conditions, habitat plants, and the anatomy of the plant itself.

Keywords: Stomata, stomata type, cell cover.


PENDAHULUAN

Salah satu organ yang sangat memegang peranan penting dalam


kehidupan tumbuhan adalah daun.Daun merupakan tempat terjadinya proses
fotosintesis yang menghasilkan berbagai bahan makanan untuk pertumbuhan.
Duan tersusun atas berbagai jaringan, salah satunya yaitu jaringan epidermis.
Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar dari dari daun. Pada jaringan
epidermis terdapat stomata. Stomata berasal dari hasil diferensiasi sel
epidermis.

Stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingioleh


dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell). Stomata
merupakan bagian daun yang memiliki fungsi yang sangat penting bagi
tumbuhan yakni untuk pertukaran gas dan juga berperan dalam fotosintesis.
Akan tetapi setiap tumbuhan memiliki bentuk serta letak stomata yang berlainan
yang dipengaruhi oleh tipe/golongan maupun habitat tumbuhan itu sendiri.

Oleh sebab itu dilakukan praktikum ini untuk melihat keragaman tipe
stoma pada tumbuhan sehingga dapat membandingkan tipe stomata antara
tumbuhan daun tumbuhan monokotil yaitu Oryza sativa dan Nymphaea sp.
Serta pada daun tumbuhan dikotil yaitu Ficus sp. dan Arthocarpus integra.

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengamati tipe-tipe stomata pada
tumbuhan dikotil dan monokotil serta mengamati struktur epidermis daun dikotil
dan monokotil.

Adapun permasalahan pada praktikum ini yaitu bagaimana tipe stomata


pada daun tumbuhan monokotil dan dikotil, apa fungsi dari bagian-bagian
stomata, serta apa saja tipe-tipe stomata.

Epidermis daun merupakan jaringan terluar pada tumbuhan,epidermis


daun mengandung kipas-kipas dan stomata yang terdapat pada kedua
permukaan bawah saja,dibawah epidermis biasanya terdapat hipodermis,yang
merupakan derivat dari epidermis. Epidermis atas biasanya dilindungi oleh
kutikula atau lilin sebagai penahan terjadinya penguapanyang terlalau besar.
Epidermis juga dapat termodifikasi menjadi trikoma yang berasal dari penonjolan
epiderms, dapat berbentuk rambut, duri, gelembung atau tabung yang berfungsi
untuk melindungi dan memantulkan radiasi cahaya matahari. Selain itu pada
epidermis juga terdapat stomata, yaitu celah yang dibatasi oleh sel penutup.
Lapisan epidermis atas berfungsi melindungi bagian dibawahnya. Stomata
berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara dan dengan menghubungkan
ruang-ruang antar sel di dalam jaringan parenkim dengan atmosfer. Pada
tumbuhan darat, stomata terletak dipermukaan bawah daun, sedangkan pada
tumbuhan air terdapat di atas permukaan daun (Lakitan,1996) .

Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau
porus, jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi
oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup, dimana sel penutup
tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan
bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang- lubang yang ada
diantaranya. Sel-sel penutup tanaman dikotil umumnya berbentuk ginjal,
sedangkan monokotil mempunyai bentuk seragam dan strukturnya spesifik yang
jika dilihat dari permukaan sel terlihat sempit di bagian tengah dan membesar
pada ujungnya. Stomata terdiri atas sel penjaga dan sel penutup yang dikelilingi
oleh beberapa sel tetangga (Fahn 1992).

Stomata pada umumnya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang


berwarna hijau, terutama sekali pada daun-daun tanaman. Pada submerged
aquatic plant atau tumbuhan yang hidup dibawah permukaan air terdapat alat-
alat yang strukturnya mirip dengan stomata, padahal alat-alat tersebut bukanlah
stomata. Pada daun-daun yang berwarna hijau stomata terdapat pada
satu permukaannya saja (Kertasaputra, 1988).

Stomata dapat dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya, yaitu :

a. Bagian selpenutup/selpenjaga (guard cell).

b. Bagian yang merupakan sel tetangga.

c. Ruang udara dalam (Loveless, 1991)

Sel penutup terdiri dari sepasang sel yang kelihatannya simetris,


umumnya berbentuk ginjal, pada dinding sel atas dan bawah tampak adanya alat
yang berbentuk birai (ledges), kadang-kadang birai tersebut hanya terdapat pada
dinding sel bagian atas. Adapun fungsi birai pada dinding sel bagian atas
itu adalah sebagai pembatas ruang depan (Front Cavity) diatas porusnya
sedangkan pembatas ruang belakang (Basic Cavity) antara porus dengan ruang
udara yang terdapat dibawahnya. Keunikan dari sel penjaga adalah serat halus
sellulosa (cellulose microfibril) pada dinding selnya tersusun melingkari sel
penjaga, pola susunan ini dikenal sebagai miselasi Radial (Radial Micellation).
Karena serat sellulosa ini relatif tidak elastis, maka jika sel penjaga menyerap air
mengakibatkan sel ini tidak dapat membesar diameternya melainkan
memanjang. Akibat melekatnya sel penjaga satu sama lain pada kedua ujungnya
memanjang akibat menyerap air maka keduanya akan melengkung kearah
luar. Kejadian ini yang menyebabkan celah stomata membuka .Sel tetangga
pada stomata adalah sel-sel yang mengelilingi sel penutup (guard cell). Sel-sel
tetangga ini terdiri dari dua buah sel atau lebih yang secara khusus
melangsungkan fungsi secara berasosiasi dengan sel-sel penutup. Ruang udara
dalam (sub stomatal chamber) merupakan suatu ruang antar sel
(intersellular space) yang besar, yang berfungsi ganda bagi fotosintesis dan
transpirasi (Kertasaputra,1988).

Stomata ini berfungsi sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada
proses fotosintesis, sebagai jalan penguapan (transpirasi), dan sebagai jalan
pernapasan (respirasi). Stomata sangat penting bagi tumbuhan karena pori
stomata merupakan tempat terjadinya pertukaran gas dan air antara atmosfer
dengan system ruang antar sel yang berada pada jaringan mesofil di bawah
epidermis. Hal ini sangat menyebabkan stomata sangat berperan dalam proses
transpirasi dan fotosintesis (Campbell 2003).

Stomata daun adalah sarana utama pertukaran gas pada tumbuhan.


Stomata berbentuk pori-pori kecil, biasanya di sisi bawah daun, yang dibuka atau
ditutup di bawah kendali sepasang sel berbentuk pisang yang disebut sel
penjaga. Ketika terbuka, stomata memungkinkan CO2 untuk memasuk ke daun
untuk melakukan sintesis glukosa, dan juga memungkinkan untuk air (H2O) dan
oksigen bebas (O2) untuk keluar. Selain membuka dan menutup stomata
(perilaku stomata), tanaman menggunakan kontrol atas pertukar gas mereka
dengan memvariasikan kepadatan stomata dalam daun ketika mereka baru
diproduksi (seperti pada musim semi atau musim panas). Stomata per satuan
luas (kepadatan stomata) bisa mengambil banyak O2, dan semakin banyak air
yang dapat dilepaskan. Jadi, lebih tinggi kerapatan stomata dapat sangat
memperkuat potensi untuk kontrol perilaku atas kehilangan kadar air dan
penyerapan CO2 (Grant dan Vatnick, 2009).

Mekanisme menutup dan membuka-nya stomata tergantung dari tekanan


turgor sel tanaman, atau karena perubahan konsentrasi karbondioksida,
berkurangnya cahaya dan hormon asam absisat (Lakitan 1996).

Stomata regulate the exchange of gases between leaves and the


atmosphere, and thus control the water use efficiency of photosynthesis, i.e., the
balance between water loss and CO2 uptake. Stomatal diffusion resistance, and
hence conductance, is directly related to the size and spacing of stomata on the
leaf surface and so guard cell length and stomatal density can both be
considered important ecophysiological parameters. Other comparative studies
have indicated that xeric species typically have higher stomatal densities than
mesic species and sun leaves typically have higher stomatal densities than
shade leaves (Holland and Andrew, 2007)

Stomata mengatur pertukaran gas antara daun dan atmosfer, dan


mengendalikan efisiensi penggunaan air fotosintesis, yaitu, keseimbangan antara
kehilangan air dan menyerap CO2. Perkembangan stomata (sekitar 400 juta
tahun yang lalu) karena dianggap sebagai peristiwa penting dalam evolusi
tanaman darat canggih. Resistensi difusi stomata, dan karenanya konduktansi,
secara langsung berkaitan dengan ukuran dan jarak dari stomata pada
permukaan daun dan panjang sel penjaga dan kerapatan stomata keduanya
dapat dianggap parameter ekofisiologis penting. Studi banding lain telah
menunjukkan bahwa spesies xeric biasanya memiliki kepadatan stomata lebih
tinggi dari spesies mesic dan matahari daun biasanya memiliki kepadatan
stomata lebih tinggi dari daun naungan (Holland and Andrew, 2007, Terjemahan)

Jumlah stomata dan indeks stomata daun sangat dipengaruhi oleh


jenis pohon dan lokasi tempat tumbuh. keadaan lingkungan mempengaruhi
frekuensi stomata. Daun tanaman yang tumbuh pada lingkungan kering dan
dibawah cahaya dengan intensitas tinggi cenderung memiliki stomata yang
banyak. jumlah stomata akan berkurang dengan menurunnya intensitas cahaya
(Mutaqin,dkk, 2016).

Tipe- tipe Stomata


A. Ditinjau dari bentuk dan letak penebalan dinding sel penutup serta arah
membukanya sel penutup, yaitu :

1. Tipe Amaryllidaceae

Sel penutup jika dilihat dari atas berbentuk ginjal. Dinding punggung tipis,
tetapi dinding perutnya lebih tebal, dinding atas dan bawah terjadi penebalan
kutikula. Sel-sel tetangga berbatasan dengan sel penutup. Stomata tipe ini
biasanya terdapat pada kebanyakan tanaman dikotil, tetapi kadang-kadang
ada juga pada monokotil.

2. Tipe Helleborus

Sel penutup jika dilihat dari atas berbentuk ginjal, tetapi pada dinding
punggung dan perut tipis. Dinding atas dan bawah lebih tebal

3. Tipe Graminea

Bentuk sel penutup seperti halter, dinding sel penutup bagian tengah tebal
yang merupakan penopang pada halter tersebut. Masing-masing ujung
dindingnya tipis, sedangkan dinding atas dan bawah tebal. Stomata tipe ini
hanya terdapat pada Gramineae/Poaceae dan Cyperaceae.

4.Tipe Mnium

Bentuk sel penutup pada stomata ini adalah juga berbentuk seperti ginjal.
Dinding perutnya tipis, adapun dinding lainnya dapat dikatakan tipis ataupun
tebal. Stomata bentuk ini terdapat pada golongan Bryophyta serta
Pteridophyta.
(Parera,2011).

B. Ditinjau dari letak sel-sel penutup terhadap permukaan epidermis :


1. Tipe paneropor. Misal pada Mesophyta
2. Tipe kriptopor. Misal pada Xerophyta(Pinus sp dan Ficus sp)
3. Tipe menonjol (misal : Teratai) (Fahn, 1992).

Stoma phanerophore yaitu stoma yang sel-sel penutupnya terletak pada


permukaan daun, seperti pada tumbuh-tumbuhan hidrophyt. Stoma yang
letaknya dipermukaan daun ini dapat menimbulkan banyaknya pengeluaran
secara mudah dan selain itu epidermisnya tidak mempunyai lapisan kutikula.
Stoma kriptophore yaitu stoma yang sel penutupnya berada jauh dipermukaan
daun, biasanya terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah kering yang dapat
langsung menerima radiasi matahari. Dengan demikian fungsinya untuk
mengurangi penguapan yang berlebihan, membantu fungsi epidermis,
mempunyai lapisan kutikula yang tebal serta rambut-rambut. Biasanya sering
terdapat pada tumbuhan golongan kaktus (Sugiharningsih, 2013).

C. Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga,


stomata dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu):
1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm
yang berdekatan dengan sel induk stomata.
3. Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya
berbeda, yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya
sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian. (Dwijoseputro,1984).
D. Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di
samping sel penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:
1. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda
ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada
Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae.
2. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar.
Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
3. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan
sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah.
Pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
4. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus
terhadap sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae,
Acanthaceae.
5. Aktinositik,stomatanya dikelilingi sel tetangga yang teratur
menjari. Misalnya pada Camellia sinensis. (Dwijoseputro,1984).

METODELOGI
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2017 pada pukul 07.30
– 09.30 WIB di Laboratorium Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Tanjungpura, Pontianak .

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu alat yang
digunakan berupa mikroskop, kaca objek (Object Glass), kaca penutup (Cover
Glass), silet, gelas kimia, dan pipet tetes. Sedangkan bahan yang digunakan
yaitu Preparat awetan daun Ficus sp. , Preparat segar daun Nymphaea sp.
(teratai), Preparat segar daun Oryza sativa (Padi) , Preparat segar daun
Arthocarpus integra (Nangka), dan air.

Cara kerja pada praktikum ini yaitu menyiapkan semua alat dan bahan
yang akan digunakan selama praktikum. Untuk preparat awetan yaitu preparat
awetan daun Ficus sp. yang telah disiapkan kemudian diamati dengan
menggunakan mikroskop dari perbesaran lemah hingga kuat. Setelah stomata
tampak, maka gambarlah lalu beri keterangan serta tuliskan tipe stomatanya.
Untuk preparat basah yaitu Preparat segar daun Nymphaea sp. (teratai),
Preparat segar daun Oryza sativa (Padi) , dan Preparat segar daun Arthocarpus
integra (Nangka) terlebih dahulu membuat sayatan epidermis dari masing-
masing daun dan letakkan pada gelas objek dan tetesi dengan air lalu tutup
dengan kaca penutup. kemudian diamati dengan menggunakan mikroskop dari
perbesaran lemah hingga kuat. Setelah stomata tampak, maka gambarlah lalu
beri keterangan serta tuliskan tipe stomatanya.

HASIL PENGAMATAN
Nama Preparat : Daun padi (Oryza sativa) Keterangan

Perbesaran : 4 x 10

1. Sel Tetangga
2. Sel penjaga/penutup
3. Porus

Tipe stomata : Gramineae

Tipe sel penutup : Berbentuk


Halter

Gambar Literatur

(An'amillah,2013).

Nama Preparat : Daun Teratai (Nymphaea Keterangan


sp.)

Perbesaran : 4 x 10

1. Sel Tetangga
2. Sel penjaga/Penutup
3. Porus

Tipe Stomata : Menonjol

Tipe sel penutup : Berbentuk


Halter
Gambar Literatur

(An'amillah,2013).

Nama Preparat : Daun Ficus sp. Keterangan

Perbesaran : 4 x10

1. Epidermis adaxial (atas)


2. Epidermis abaxial (bawah)
3. Sel tetangga
4. Sel penjaga/penutup
5. Porus
3
Tipe stomata: kriptofor

Tipe sel penutup: berbentuk ginjal

Gambar Literatur

(Purnawan,2014).
Nama Preparat : Daun Nangka ( Keterangan
Arthocarpus integra)

Perbesaran : 4 x 10

1. Sel tetangga
2. Porus
3. Sel penjaga/penutup

Tipe stomata : amaryllidaceae

Tipe sel penutup : berbentuk ginjal

Gambar Literatur

(Purnawan,2014).

PEMBAHASAN

Praktikum ini bertujuan untuk mengamati tipe-tipe stomata pada


tumbuhan dikotil dan monokotil serta mengamati struktur epidermis daun dikotil
dan monokotil. Stomata merupakan lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang
dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell),
dimana sel penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami
kejadian perubahan bentuk. Stomata berfungsi sebagai jalan masuknya CO2
dari udara pada proses fotosintesis, sebagai jalan penguapan (transpirasi), dan
sebagai jalan pernapasan (respirasi)

Pada praktikum ini bahan yang digunakan yaitu Preparat awetan daun
Ficus sp. , Preparat segar daun Nymphaea sp. (teratai), Preparat segar daun
Oryza sativa (Padi) , Preparat segar daun Arthocarpus integra (Nangka), dan air.
Dimana pada preparat awetan dapat alngsung diamati dengan menggunakan
mikroskop, sedangkan pada preparat segar harus di sayat terlebih dahulu bagian
epidermisnya. Kemudian diamati di bawah mikroskop dengan telebih dahulu
diletakkan bagian epidermis pada kaca objek dan ditutup dengan kaca penutup
setelah preparat ditetesi air.

Adapun pada praktikum ini daun tumbuhan monokotil yaitu Oryza sativa
dan Nymphaea sp. dan daun tumbuhan dikotil yaitu Ficus sp. dan Arthocarpus
integra.

Hasil pengamatan menunjukkan pada daun Oryza sativa ditemukan adanya


stomata yang terdiri dari sel tetangga, sel penjaga/penutup, dan porus. Pada
Oryza sativa tipe stomatanya yaitu Gramineae dan sel penutupnya berbentuk
Halter. Sel penutup yang berbentuk halter, yaitu pada bagian ujung sel penutup
membesar, dinding sel pada ujung-ujung juga membesar, relatif tipis dari pada
dinding sel bagian bawah dan sel penutup membuka ke arah sejajar dengan
permukaan epidermis. Tipe daun padi (Oryza sativa) ini terdapat pada famili
gramineae.

Pada daun Nympheae sp. stomatanya terdiri atas sel tetangga, sel
penjaga/penutup, dan porus. Sedangkan tipe stomatanya menonjol dengan sel
penutup yang berbentuk halter. Tipe stomata menonjol karena stomata terdapat
diatas permukaan daun dimana sel penutupnya lebih tinggi dari pada sel
epidermisnya. Stomatanya berada diatas permukaan daun yang terapung diatas
air dengan tujuan agar lebih mudah melakukan penguapan air, agar daun tidak
busuk.

Pada daun Ficus sp. stomatanya juga terdiri dari sel tetangga, sel
penjaga/penutup dan porus. Memiliki tipe stomata kriptofor yaitu tipe stomata
yang letaknya tenggelam terdapat dalam permukaan daun,terdapat pada
tumbuhan yang berdaun tebal. Menurut (Sugiharningsih, 2013) Stoma
kriptophore yaitu stoma yang sel penutupnya berada jauh dipermukaan daun,
biasanya terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah kering yang dapat
langsung menerima radiasi matahari. Dengan demikian fungsinya untuk
mengurangi penguapan yang berlebihan, membantu fungsi epidermis,
mempunyai lapisan kutikula yang tebal serta rambut-rambut. Sedangakan sel
penutup dari stomata. Stomata Ficus sp. mempunyai sel penutup yang berbentuk
ginjal.

Dan pada daun Arthocarpus integra juga ditemukan stomata yang terdiri
dari sel tetangga, sel penjaga/penutup dan porus. Arthocarpus integra ini memiliki
tipe stomata amaryllidaceae dengan sel penutup berbentuk ginjal. Menurut
(Parera,2011). Sel penutup jika dilihat dari atas berbentuk ginjal. Dinding
punggung tipis, tetapi dinding perutnya lebih tebal, dinding atas dan bawah
terjadi penebalan kutikula. Sel-sel tetangga berbatasan dengan sel penutup.
Stomata tipe Amaryllidaceae ini biasanya terdapat pada kebanyakan tanaman
dikotil, tetapi kadang-kadang ada juga pada monokotil.

Bentuk stomata pada tumbuhan dikotil yaitu berbentuk ginjal sedangkan


pada monokotilnya berbentuk halter (memanjang). Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Salisbury & Ross (1995) bahwa stomata khas pada dikotil terdiri dari
dua sel penjaga berbentuk ginjal, sel penjaga rumputan dan teki cenderung lebih
memanjang (berbentuk halter). Sel penjaga mengandung sedikit kloroplas,
sedangkan sel epidermis tetangganya tidak punya, kecuali pada paku-pakuan
dan beberapa angiosperma air (Salisbury & Ross 1995).

Jika diperhatikan bahwa semua stomata dari hasil pengamatan terdiri dari
sel tetangga, sel penjaga/penutup, dan porus. Menurut (Maulana,2012) sel
penutup disebut juga sel penjaga. Sel penutup terdiri dari sepasang sel
yang kelihatannya simetris dan umumnya berbentuk ginjal. Sel-sel penutup
merupakan sel-sel aktif (hidup). Pada sel-sel penutup terdapat kloroplas. Celah
(Aperture = porus) di antara kedua sel penutup terdapat celah (porus) yang
berupa lubang kecil. Sel penutup dapat mengatur menutup atau
membukanya porus berdasarkan perubahan osmosisnya. Sel Tetangga
(Subsidiary Cell) sel tetangga merupakan sel-sel yang berdampingan atau yang
berada di sekitar sel-sel penutup. Sel-sel tetangga dapat terdiri dari dua buah
atau lebih yang secara khusus melangsungkan fungsinya secara berasosiasi
dengan sels-el penutup.
Ada banyak tipe-tipe stomata ditinjau dari berbagai sudut
A. Ditinjau dari bentuk dan letak penebalan dinding sel penutup serta arah
membukanya sel penutup, yaitu Menurut (Parera,2011):

1. Tipe Amaryllidaceae

Sel penutup jika dilihat dari atas berbentuk ginjal. Dinding punggung tipis,
tetapi dinding perutnya lebih tebal, dinding atas dan bawah terjadi penebalan
kutikula. Sel-sel tetangga berbatasan dengan sel penutup. Stomata tipe ini
biasanya terdapat pada kebanyakan tanaman dikotil, tetapi kadang-kadang
ada juga pada monokotil.

2. Tipe Helleborus

Sel penutup jika dilihat dari atas berbentuk ginjal, tetapi pada dinding
punggung dan perut tipis. Dinding atas dan bawah lebih tebal

3. Tipe Graminea

Bentuk sel penutup seperti halter, dinding sel penutup bagian tengah tebal
yang merupakan penopang pada halter tersebut. Masing-masing ujung
dindingnya tipis, sedangkan dinding atas dan bawah tebal. Stomata tipe ini
hanya terdapat pada Gramineae/Poaceae dan Cyperaceae.

4.Tipe Mnium

Bentuk sel penutup pada stomata ini adalah juga berbentuk seperti ginjal.
Dinding perutnya tipis, adapun dinding lainnya dapat dikatakan tipis ataupun
tebal. Stomata bentuk ini terdapat pada golongan Bryophyta serta
Pteridophyta.

B. Ditinjau dari letak sel-sel penutup terhadap permukaan epidermis Menurut


(Fahn, 1992).:

1. Tipe paneropor. Misal pada Mesophyta

2. Tipe kriptopor. Misal pada Xerophyta(Pinus sp dan Ficus sp)


3. Tipe menonjol (misal : Teratai)

Menurut (Sugiharningsih, 2013)Stoma phanerophore yaitu stoma yang sel-


sel penutupnya terletak pada permukaan daun, seperti pada tumbuh-
tumbuhan hidrophyt. Stoma yang letaknya dipermukaan daun ini dapat
menimbulkan banyaknya pengeluaran secara mudah dan selain itu
epidermisnya tidak mempunyai lapisan kutikula. Stoma kriptophore yaitu
stoma yang sel penutupnya berada jauh dipermukaan daun, biasanya
terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah kering yang dapat langsung
menerima radiasi matahari. Dengan demikian fungsinya untuk mengurangi
penguapan yang berlebihan, membantu fungsi epidermis, mempunyai lapisan
kutikula yang tebal serta rambut-rambut. Biasanya sering terdapat pada
tumbuhan golongan kaktus.

C. Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga,


stomata dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu menurut (Dwijoseputro 1984):
1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm
yang berdekatan dengan sel induk stomata.
3. Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya
berbeda, yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya
sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian.
D. Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di
samping sel penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu menurut
(Dwijoseputro 1984).:
1. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda
ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada
Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae.
2. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar.
Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
3. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan
sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah.
Pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
4. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus
terhadap sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae,
Acanthaceae.
5. Aktinositik,stomatanya dikelilingi sel tetangga yang teratur
menjari. Misalnya pada Camellia sinensis.
Menurut ( Lestari, 2005 ) bahwa tipe stomata yang berbeda ini dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan, habitat tanaman tersebut dan anatomi tanaman itu
sendiri. Tanaman dengan kondisi kekurangan air memiliki stomata dengan
kerapatan rendah serta memiliki sel buliform berukuran besar dengan kerapatan
relative besar, sedangkan pada kondisi kelebihan air memiliki stomata dengan
kerapatan tinggil.

KESIMPULAN

Stomata merupakan lubang kecil yang terletak di bagian epidermis yang


memiliki fungsi sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses
fotosintesis, sebagai jalan penguapan (transpirasi), dan sebagai jalan
pernapasan (respirasi). Stomata terdiri dari sel tetangga, porus, dan sel
penjaga/penutup. Daun Oryza sativa memiliki tipe stomata Gramineae dan sel
penutupnya berbentuk Halter. Daun Nymphaea sp. memiliki tipe stomata
menonjol dan sel penutup berbentuk Halter. Daun Ficus sp. memiliki tipe stomata
kriptofor dan sel penutup berbentuk ginjal. Dan daun Arthocarpus intergra
memiliki tipe stomata amaryllidaceae dan sel penutup berbentuk ginjal.
Perbedaan tipe stomata ini dikarenakan kondisi lingkungan, habitat tanaman,
dan anatomi dari tumbuhan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

An'amillah, A. 2013. Macam-Macam Stomata. (Online).(


https://abisjatuhbangunlagi.wordpress.com/tag/macam-macam-stomata/),
diakses tanggal 17 januari 2017.

Campbell et al. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta : Erlangga

Dwijoseputro. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Gramedia.

Fahn A . 1992. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada Press.

Grant, B. and Vatnick. 2009. Environmental Correlates of Leaf Stomata Density.


Journal of Biology. Vol 1.

Holland, N and Andrew,D. R. 2007. Stomatal Length Correlates With Elevation Of


Growth In Four Temperate Species. Journal of Sustainable Forestry. Vol
25(1).

Kartasaputra, A.G.1988. Pengantar Anatomi Tumbuhan tentang sel dan jaringan.


Jakarta: Bina Aksara .

Lakitan B. 1996. Fisiologi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jakarta :


Rajawali Pers.

Lestari. 2005. Hubungan antara Kerapatan Stomata dengan Ketahanan


Kekeringan pada Somaklon Padi Gajahmungkur, Towuti . Bogor : Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya
Genetik Pertanian (Balitbiogen).

Loveless, A.R . 1991 .Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik .


PT.Gramedia:Jakarta

Maulana, P. 2012. Struktur dan fungsi Stomata. (Online).


(http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2012/12/struktur-dan-fungsi-
stomata-mulut-daun-tumbuhan.html), diakses tanggal 17 Januari 2017.

Mutaqin, A.Z., Ruly, B., Tia, S., Mohamad, N., Radewi, S. F. 2016. Studi Anatomi
Stomata Daun Mangga (Mangifera indica) Berdasarkan Perbedaan
Lingkungan. Jurnal Biodjati. Vol 1(1).

Parera, A. 2011. Tipe-Tipe Stomata dan Manfaat Trikoma bagi Manusia. (Online).
(https://andreparera.wordpress.com/2011/09/08/tipe-tipe-stomata-dan-
manfaat-trikoma-bagi-manusia/), diakses tanggal 9 Januari 2017.

Purnawan, L. 2014. Tipe – Tipe Stomata. (Online).(


http://tipetipestomata.blogspot.co.id/), diakses tanggal 17 januari 2017.

Salisbury, Frank B. dan Ross, Cleon W. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung:


ITB.

Sugiharningsih, N. 2013. Stomata. (Online).


( http://bioselisthebest.blogspot.co.id/2013/05/stomata.html), diakses
tanggal 17 Januari 2017.

Anda mungkin juga menyukai