PRAKTIKUM 5
“STOMATA”
NIM : F1077151026
KELAS : IV-B
KELOMPOK :4
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
ABSTRAK
Stomata merupakan bagian daun yang berfungsi untuk pertukaran gas dan
terletak pada jaringan epidermis. Setiap tumbuhan memiliki bentuk serta letak
stomata yang berlainan tergantung tipe tumbuhan dan habitatnya. Praktikum ini
bertujuan untuk mengamati tipe-tipe stomata pada tumbuhan dikotil dan
monokotil serta mengamati struktur epidermis daun dikotil dan monokotil. Dimana
pada praktikum ini mengamati stomata dari daun tumbuhan monokotil yaitu
Oryza sativa dan Nymphaea sp. serta pada daun tumbuhan dikotil yaitu Ficus sp.
dan Arthocarpus integra. Adapun metode pelaksanaan praktikum ini yaitu dengan
mengamati preparat awetan daun dan preparat segar daun yang telah disayat
bagian epidermisnya. Pengamatan ini menggunakan mikroskop. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa secara umum stomata daun terdiri dari sel
tetangga, sel penutup, dan porus. Daun Oryza sativa memiliki tipe stomata
Gramineae dan sel penutupnya berbentuk Halter. Daun Nymphaea sp. memiliki
tipe stomata menonjol dan sel penutup berbentuk Halter. Daun Ficus sp. memiliki
tipe stomata kriptofor dan sel penutup berbentuk ginjal. Dan daun Arthocarpus
intergra memiliki tipe stomata amaryllidaceae dan sel penutup berbentuk ginjal.
Perbedaan tipe stomata ini dikarenakan kondisi lingkungan, habitat tanaman,
dan anatomi dari tumbuhan itu sendiri.
ABSTRACK
Stomata of the leaves is a part that serves for gas exchange and is located in the
epidermal tissue. Each plant has the shape and location of the stomata are
different depending on the type of vegetation and habitat. Practicum aims to
observe the types of stomata in plants dicots and monocots and dicots observe
the structure of the leaf epidermis and monocots. Where in this lab observed the
stomata of the leaves of monocots are Oryza sativa and Nymphaea sp. as well
as on the leaves of plants dicotyledonous ie Ficus sp. and Arthocarpus integra.
As for the practical implementation of this method is to observe the preparations
preserved leaves and fresh preparations of leaves that have slashed
epidermisnya section. This observation using a microscope. The results showed
that in general the leaf stomata consists of neighboring cells, cell cover, and
porous. Oryza sativa leaves have stomata types Gramineae and cell Halter
shaped lid. Leaves Nymphaea sp. has a prominent stomata and cell-type shaped
cover Halter. Leaves of Ficus sp. kriptofor have stomata and cell types kidney-
shaped cover. And leaf stomata Arthocarpus intergra have Amaryllidaceae and
cell types kidney-shaped cover. Different types of stomata is due to
environmental conditions, habitat plants, and the anatomy of the plant itself.
Oleh sebab itu dilakukan praktikum ini untuk melihat keragaman tipe
stoma pada tumbuhan sehingga dapat membandingkan tipe stomata antara
tumbuhan daun tumbuhan monokotil yaitu Oryza sativa dan Nymphaea sp.
Serta pada daun tumbuhan dikotil yaitu Ficus sp. dan Arthocarpus integra.
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengamati tipe-tipe stomata pada
tumbuhan dikotil dan monokotil serta mengamati struktur epidermis daun dikotil
dan monokotil.
Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau
porus, jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi
oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup, dimana sel penutup
tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan
bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang- lubang yang ada
diantaranya. Sel-sel penutup tanaman dikotil umumnya berbentuk ginjal,
sedangkan monokotil mempunyai bentuk seragam dan strukturnya spesifik yang
jika dilihat dari permukaan sel terlihat sempit di bagian tengah dan membesar
pada ujungnya. Stomata terdiri atas sel penjaga dan sel penutup yang dikelilingi
oleh beberapa sel tetangga (Fahn 1992).
Stomata ini berfungsi sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada
proses fotosintesis, sebagai jalan penguapan (transpirasi), dan sebagai jalan
pernapasan (respirasi). Stomata sangat penting bagi tumbuhan karena pori
stomata merupakan tempat terjadinya pertukaran gas dan air antara atmosfer
dengan system ruang antar sel yang berada pada jaringan mesofil di bawah
epidermis. Hal ini sangat menyebabkan stomata sangat berperan dalam proses
transpirasi dan fotosintesis (Campbell 2003).
1. Tipe Amaryllidaceae
Sel penutup jika dilihat dari atas berbentuk ginjal. Dinding punggung tipis,
tetapi dinding perutnya lebih tebal, dinding atas dan bawah terjadi penebalan
kutikula. Sel-sel tetangga berbatasan dengan sel penutup. Stomata tipe ini
biasanya terdapat pada kebanyakan tanaman dikotil, tetapi kadang-kadang
ada juga pada monokotil.
2. Tipe Helleborus
Sel penutup jika dilihat dari atas berbentuk ginjal, tetapi pada dinding
punggung dan perut tipis. Dinding atas dan bawah lebih tebal
3. Tipe Graminea
Bentuk sel penutup seperti halter, dinding sel penutup bagian tengah tebal
yang merupakan penopang pada halter tersebut. Masing-masing ujung
dindingnya tipis, sedangkan dinding atas dan bawah tebal. Stomata tipe ini
hanya terdapat pada Gramineae/Poaceae dan Cyperaceae.
4.Tipe Mnium
Bentuk sel penutup pada stomata ini adalah juga berbentuk seperti ginjal.
Dinding perutnya tipis, adapun dinding lainnya dapat dikatakan tipis ataupun
tebal. Stomata bentuk ini terdapat pada golongan Bryophyta serta
Pteridophyta.
(Parera,2011).
METODELOGI
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2017 pada pukul 07.30
– 09.30 WIB di Laboratorium Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Tanjungpura, Pontianak .
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu alat yang
digunakan berupa mikroskop, kaca objek (Object Glass), kaca penutup (Cover
Glass), silet, gelas kimia, dan pipet tetes. Sedangkan bahan yang digunakan
yaitu Preparat awetan daun Ficus sp. , Preparat segar daun Nymphaea sp.
(teratai), Preparat segar daun Oryza sativa (Padi) , Preparat segar daun
Arthocarpus integra (Nangka), dan air.
Cara kerja pada praktikum ini yaitu menyiapkan semua alat dan bahan
yang akan digunakan selama praktikum. Untuk preparat awetan yaitu preparat
awetan daun Ficus sp. yang telah disiapkan kemudian diamati dengan
menggunakan mikroskop dari perbesaran lemah hingga kuat. Setelah stomata
tampak, maka gambarlah lalu beri keterangan serta tuliskan tipe stomatanya.
Untuk preparat basah yaitu Preparat segar daun Nymphaea sp. (teratai),
Preparat segar daun Oryza sativa (Padi) , dan Preparat segar daun Arthocarpus
integra (Nangka) terlebih dahulu membuat sayatan epidermis dari masing-
masing daun dan letakkan pada gelas objek dan tetesi dengan air lalu tutup
dengan kaca penutup. kemudian diamati dengan menggunakan mikroskop dari
perbesaran lemah hingga kuat. Setelah stomata tampak, maka gambarlah lalu
beri keterangan serta tuliskan tipe stomatanya.
HASIL PENGAMATAN
Nama Preparat : Daun padi (Oryza sativa) Keterangan
Perbesaran : 4 x 10
1. Sel Tetangga
2. Sel penjaga/penutup
3. Porus
Gambar Literatur
(An'amillah,2013).
Perbesaran : 4 x 10
1. Sel Tetangga
2. Sel penjaga/Penutup
3. Porus
(An'amillah,2013).
Perbesaran : 4 x10
Gambar Literatur
(Purnawan,2014).
Nama Preparat : Daun Nangka ( Keterangan
Arthocarpus integra)
Perbesaran : 4 x 10
1. Sel tetangga
2. Porus
3. Sel penjaga/penutup
Gambar Literatur
(Purnawan,2014).
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini bahan yang digunakan yaitu Preparat awetan daun
Ficus sp. , Preparat segar daun Nymphaea sp. (teratai), Preparat segar daun
Oryza sativa (Padi) , Preparat segar daun Arthocarpus integra (Nangka), dan air.
Dimana pada preparat awetan dapat alngsung diamati dengan menggunakan
mikroskop, sedangkan pada preparat segar harus di sayat terlebih dahulu bagian
epidermisnya. Kemudian diamati di bawah mikroskop dengan telebih dahulu
diletakkan bagian epidermis pada kaca objek dan ditutup dengan kaca penutup
setelah preparat ditetesi air.
Adapun pada praktikum ini daun tumbuhan monokotil yaitu Oryza sativa
dan Nymphaea sp. dan daun tumbuhan dikotil yaitu Ficus sp. dan Arthocarpus
integra.
Pada daun Nympheae sp. stomatanya terdiri atas sel tetangga, sel
penjaga/penutup, dan porus. Sedangkan tipe stomatanya menonjol dengan sel
penutup yang berbentuk halter. Tipe stomata menonjol karena stomata terdapat
diatas permukaan daun dimana sel penutupnya lebih tinggi dari pada sel
epidermisnya. Stomatanya berada diatas permukaan daun yang terapung diatas
air dengan tujuan agar lebih mudah melakukan penguapan air, agar daun tidak
busuk.
Pada daun Ficus sp. stomatanya juga terdiri dari sel tetangga, sel
penjaga/penutup dan porus. Memiliki tipe stomata kriptofor yaitu tipe stomata
yang letaknya tenggelam terdapat dalam permukaan daun,terdapat pada
tumbuhan yang berdaun tebal. Menurut (Sugiharningsih, 2013) Stoma
kriptophore yaitu stoma yang sel penutupnya berada jauh dipermukaan daun,
biasanya terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah kering yang dapat
langsung menerima radiasi matahari. Dengan demikian fungsinya untuk
mengurangi penguapan yang berlebihan, membantu fungsi epidermis,
mempunyai lapisan kutikula yang tebal serta rambut-rambut. Sedangakan sel
penutup dari stomata. Stomata Ficus sp. mempunyai sel penutup yang berbentuk
ginjal.
Dan pada daun Arthocarpus integra juga ditemukan stomata yang terdiri
dari sel tetangga, sel penjaga/penutup dan porus. Arthocarpus integra ini memiliki
tipe stomata amaryllidaceae dengan sel penutup berbentuk ginjal. Menurut
(Parera,2011). Sel penutup jika dilihat dari atas berbentuk ginjal. Dinding
punggung tipis, tetapi dinding perutnya lebih tebal, dinding atas dan bawah
terjadi penebalan kutikula. Sel-sel tetangga berbatasan dengan sel penutup.
Stomata tipe Amaryllidaceae ini biasanya terdapat pada kebanyakan tanaman
dikotil, tetapi kadang-kadang ada juga pada monokotil.
Jika diperhatikan bahwa semua stomata dari hasil pengamatan terdiri dari
sel tetangga, sel penjaga/penutup, dan porus. Menurut (Maulana,2012) sel
penutup disebut juga sel penjaga. Sel penutup terdiri dari sepasang sel
yang kelihatannya simetris dan umumnya berbentuk ginjal. Sel-sel penutup
merupakan sel-sel aktif (hidup). Pada sel-sel penutup terdapat kloroplas. Celah
(Aperture = porus) di antara kedua sel penutup terdapat celah (porus) yang
berupa lubang kecil. Sel penutup dapat mengatur menutup atau
membukanya porus berdasarkan perubahan osmosisnya. Sel Tetangga
(Subsidiary Cell) sel tetangga merupakan sel-sel yang berdampingan atau yang
berada di sekitar sel-sel penutup. Sel-sel tetangga dapat terdiri dari dua buah
atau lebih yang secara khusus melangsungkan fungsinya secara berasosiasi
dengan sels-el penutup.
Ada banyak tipe-tipe stomata ditinjau dari berbagai sudut
A. Ditinjau dari bentuk dan letak penebalan dinding sel penutup serta arah
membukanya sel penutup, yaitu Menurut (Parera,2011):
1. Tipe Amaryllidaceae
Sel penutup jika dilihat dari atas berbentuk ginjal. Dinding punggung tipis,
tetapi dinding perutnya lebih tebal, dinding atas dan bawah terjadi penebalan
kutikula. Sel-sel tetangga berbatasan dengan sel penutup. Stomata tipe ini
biasanya terdapat pada kebanyakan tanaman dikotil, tetapi kadang-kadang
ada juga pada monokotil.
2. Tipe Helleborus
Sel penutup jika dilihat dari atas berbentuk ginjal, tetapi pada dinding
punggung dan perut tipis. Dinding atas dan bawah lebih tebal
3. Tipe Graminea
Bentuk sel penutup seperti halter, dinding sel penutup bagian tengah tebal
yang merupakan penopang pada halter tersebut. Masing-masing ujung
dindingnya tipis, sedangkan dinding atas dan bawah tebal. Stomata tipe ini
hanya terdapat pada Gramineae/Poaceae dan Cyperaceae.
4.Tipe Mnium
Bentuk sel penutup pada stomata ini adalah juga berbentuk seperti ginjal.
Dinding perutnya tipis, adapun dinding lainnya dapat dikatakan tipis ataupun
tebal. Stomata bentuk ini terdapat pada golongan Bryophyta serta
Pteridophyta.
KESIMPULAN
Mutaqin, A.Z., Ruly, B., Tia, S., Mohamad, N., Radewi, S. F. 2016. Studi Anatomi
Stomata Daun Mangga (Mangifera indica) Berdasarkan Perbedaan
Lingkungan. Jurnal Biodjati. Vol 1(1).
Parera, A. 2011. Tipe-Tipe Stomata dan Manfaat Trikoma bagi Manusia. (Online).
(https://andreparera.wordpress.com/2011/09/08/tipe-tipe-stomata-dan-
manfaat-trikoma-bagi-manusia/), diakses tanggal 9 Januari 2017.