Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI

MEMBUAT PREPARAT STOMATA PADA BERBAGAI JENIS DAUN

Disusun Oleh:

Donna Fitria (A. 171038)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS DJUANDA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang

Pengertian Stoma adalah lubang atau celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan
yang berwarna hijau yang dibatasi oleh sel khusus yang disebut sel penutup. Sel penutup
dikelilingi oleh sel – sel yang bentuknya sama atau berbeda dengan sel – sel epidermis lainnya
dan disebut sebagai sel tetangga. Sel tetangga adalah sel yang berperan penting dalam perubahan
osmotik yang mengatur dalam lebar celah dan gerakan sel penutup.
Sel penutup pada stomata dapat terletak sama tinggi dengan permukaan epidermis atau
panerofor atau stomata dapat lebih rendah dari permukaan epidermis (kriptofor). Stomata dapat
juga lebih tinggi dari permukaan epidermis yang sering dikatakan sebagai sel penutup tipe
menonjol.
Sedangkan sel penutup biasanya berbentuk ginjal bila kita perhatikan dari atas, akan tetapi pada
suku rerumputan (Poaceae) sel menutup berbentuk berbeda dengan dua sel tetangga diantara tiap
sel penutup stomata. Stomata dapat dikelompokkan berdasarkan susunan sel – sel tetangga.
Stomata pada tumbuhan Dicotyledoneae dapat dikempokkan menjadi 4 tipe yaitu sebagai berikut
:
1) Tipe Anomositik / Ranuculaceae, adalah tipe sel tetangga yang memiliki kesamaan bentuk dan
ukuran dengan sel epidermis disekitarnya. Tipe ini umumnya dijumpai pada stomata tumbuhan
keluarga Cucurbetaceae, Malvaceae, Caparidaceae, dan Ranuculaceae.

2) Tipe Anisositik / Cruiferae, yaitu sel penutup dikelilingi oleh tiga buah sel tetangga yang tidak
berukuran sama. Tipe ini dapat anda temukan pada stomata tumbuhan anggota keluarga
Solanaceae dan Cruciferae.

3) Tipe Parasitik / Rubiceae, tipe sel penutup yang didampingi oleh satu sel tetangga atau lebih
dengan sumbu panjang sel tetangga sejajar dengan sumbul sel penutup serta celah. Tipe ini dapat
anda perhatikan pada stomata tumbuhan anggota keluarga Mimosaceae, Magnoliaceae, dan
Rubiceae.

4) Tipe Diasitik, yaitu tipe stomata yang dikelilingi oleh 2 sel tetangga. Dinding bersama dari
kedua sel tetangga tegak lurus terhadap sumbu panjang sel penutup serta celah. Anda dapat
menemukan stomata tipe ini pada tumbuhan anggota keluarga Acanthaceae dan
Caryophyllaceae.

Stomata juga dapat dikelompokkan berdasarkan asal dari sel tetangga dan sel penutupnya.
Berikut tipe tipe stomata berdasarkan asal sel tetangga dan sel penutupnya yaitu :
a) Mesogen, yaitu kedua sel berasal sama.
b) Perigen apabila sel tetangga tidak mempunyai asal yang sama dengan sel penutup.
c) Mesoperigen, yaitu apabila sel tetangga sedikitnya satu saja memiliki asal yang sama
dengan sel penutup. Stomata biasa ditemukan pada bagian tumbuhan yang berhubungan
dengan udara, terutama di daun, batang biasa, dan rizom. Tidak pada akar dan seluruh
permukaan beberapa tumbuhan yang bersifat parasit tanpa klorofil misalnya Monotropa
dan Neottia. Akan tetapi, pada Orobanche, meskipun tanpa klorofil stomata ditemukan
pada batangnya.
Stomata terdapat pada beberapa tumbuhan air yang melayang tetapi tidak umum. Stomata
dapat juga ditemukan pada daun mahkota, tangkai sari (contohnya pada Colchicum), daun buah,
dan biji, tetapi biasanya stomata tersebut tidak berfungsi. Di bawah stomata dan menuju
langsung ke arah mesofil ada ruang antar sel yang disebut ruang substomata
Sedangkan fungsi utama stomata adalah untuk memungkinkan gas seperti karbon dioksida,
uap air dan oksigen untuk bergerak dengan cepat masuk dan keluar dari daun. Stoma mengambil
CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis.
Stomata ibarat hidung kita dimana stomata mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2,
sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Selain stomata, tumbuhan tingkat
tinggi juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang. Stomata ditemukan pada semua
bagian di atas tanah tanaman termasuk kelopak bunga, tangkai, lembut rumputan batang dan
daun. Mereka terbentuk pada tahap awal perkembangan ini berbagai organ tanaman dan karena
itu mencerminkan kondisi lingkungan di mana mereka tumbuh. Fungsi stomata selanjutnya
adalah untuk sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis dan sebagai jalan
penguapan(transpirasi). Stomata dapat membuka dan menutup yang berdasarkan pada ketentuan
– ketentuan tertentu untuk berlangsungnya aktivitas tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang diantaranya adalah adanya faktor turgiditas. Turgiditas disini merupakan kandungan
air yang dapat mempengaruhi kerja stomata. Stomata akan terbuka apabila terdapat kandungan
air yang sangatlah melimpah.

1.2 Tujuan Praktikum

a) Mengetahui cara pembuatan preparat stomata.


b) Mengetahui perbedaan stomata pada tanaman dikotil monokotil, dan tanaman yang hidup
di air maupun di darat.
c) Mengetahui bagaimana bentuk dan fungsi stomata pada daun tanaman serta factor yang
mempengaruhi membuka dan menutup stomata.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau porus, jadi stomata
adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus
yang disebut sel penutup ( guard cell ), dimana sel penutup tersebut adalah sel-sel epidermis
yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk an fungsi yang dapat mengatur besarnya
lubang-lubang yang ada diantaranya.

Stoma adalah bentuk tunggal dari stomata yang berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma
mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis. Stoma juga mengeluarkan O2
sebgai hasil dari fotosintesis. Stoma ibarat hidung bagi manusia,akan tetapi stoma mengambil
CO2 dan mngeluarkan CO2. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga menggunakan inti sel
untuk bernafas.

A. Fungsi Stomata di Tumbuhan

Fungsi yang paling penting dan utama dari stomata adalah pertukaran gas. Secara sederhana
kita dapat mengatakan bahwa tumbuhan mengambil CO2 dari atmosfer dan memberikan keluar
O2 yang digunakan oleh hewan dan manusia. Nah ini bisa dipahami di bawah judul berikut.

1. Fotosintesis adalah suatu proses manufaktur makanan di pabrik dengan bantuan sinar
matahari dioksida, karbon dan air. Tumbuhan mengambil karbon dioksida dari atmosfer
yang diambil melalui stomata. Molekul air dipecah menjadi hidrogen dan oksigen dan
oksigen yang kemudian dilepaskan di atmosfer sebagai produk-oleh. Oksigen ini juga
dirilis melalui bukaan stomata. Oleh karena itu kita dapat mengatakan bahwa media
pertukaran gas adalah stomata. Ini adalah media respirasi seluler pada tumbuhan.
Pekerjaan yang hidung lakukan bagi kita mirip dengan stomata dalam tumbuhan.

2. Transpirasi adalah proses penguapan air dari permukaan tumbuhan. Hal ini dilakukan
melalui bukaan stomata. Hal ini membantu tumbuhan untuk mendapatkan dingin dan
juga membantu dalam transfer mineral dan bahan lainnya ke berbagai bagian tumbuhan.
Sebagai tumbuhan mengambil air dari tanah, bukaan menyerap mineral lainnya. Tapi
untuk mentransfer mineral ke permukaan tumbuhan, air di permukaan tumbuhan harus
menguap. Setelah itu menguap, maka akan mengalami tekanan yang akan memaksa akar
untuk menyerap air dari tanah dan akan ditransfer ke ujung tumbuhan. Pekerjaan utama
dari penguapan air dilakukan dengan stomata.

B. Bagian-bagian Stomata
1. Sel Penutup ( guard cell )
Sel penutup terdiri dari sepasang sel yang simetris, berbentuk ginjal, pada dinding sel atas
dan bawah terdapat alat yang berbentuk seperti birai ( ledges = rigi-rigi ).
Fungsinya :

 Sebagai pembatas ruang sepan diatas porusnya.


 Sebagai pembatas ruang belakang antara porus dengan ruang udara yang terdapat di
bawahnya.

2. Sel Tetangga

Sel tetangga merupakan sel-sel yang memang berdampingan atau berada disekitar sel-sel
penutup atau dapat dikatakan juga mengelilingi sel-sel penutup. Sel-sel tetangga dapat terdiri
dari 2 buah atau lebih secara khusus melangsungkan fungsinya dengan berasosiasi dengan sel-sel
penutup.

3. Ruang Udara Dalam ( substomata Chamber )

Merupakan suatu ruang antar sel ( intercellular space ) yang besar, berfungsi ganda yaitu bagi
fotosintesis dan transpirasi dan juga respirasi.
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

1. Bahan

 Daun jagung (Zea mays)


 Daun teratai (Nymphaea alba)
 Daun jambu batu (Psidium Guajava)
 Daun beringin (Ficus spp)
 Daun cocor bebek ( Kalanchoe sp.).

2. Alat

 Mikroskop
 Kutek bening
 Solasi
 Pensil
 Penggaris
 Kertas kerja
 Label
 Preparat bersih
 Gunting

3. Cara Kerja

1. Daun- daun yang sudah diambil permukaan atas dan bawahnya dibersihkan ditiup atau
dengan tissue untuk menghilangkan debu/kotoran.
2. Olesi dengan kutek, dibiarkan 10 menit, supaya kering
3. Olesan yang sudah kering ditempeli isolasi dan diratakan
4. Isolasi dikelupas/diambil pelan-pelan, lalu tempelkan pada gelas benda
5. Diratakan dan diberi label pada sebelah kiri dengan keterangan jenis tanamannya.
6. Amati bagian stomata daun dibawah mikroskop.
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
4.2. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop pembesaran 40x, menunjukan bahwa
baik tanaman dikotil yang tumbuh di daratan banyak mempunyai stomata dipermukaan bawah
daun, misalnya pada daun tanaman jambu biji, pada permukaan atas daun tidak terdapat stomata
sedangkan pada permukaan bawah daun, stomata terlihat sangat banyak. Kebalikan dari tanaman
jambu biji diatas, pada tanaman air seperti teratai tidak terdapat stomata pada permukaan bawah
daun, melainkan banyak terdapat stomata di permukaan atas daun ini disebabkan karena Stomata
berfungsi untuk mengatur penguapan air dari tubuh tumbuhan, juga mengatur masuknya CO2
dari udara dan keluarnya O2 ke udara saat fotosintesis, dan ke arah sebaliknya saat respirasi.
Selanjutnya ada beberapa tanaman yang menunjukan bahwa stomata ada di kedua permukaan
daunnya, misalnya cocor bebek dan dan beringin.
Letak stomata pada daun dikotil umunya tersebar sedangkan pada monokotil terlatak
berderet-deret sejajar sesuai dengan susunan epidermisnya misalnya jagung dan padi. Hai ini
diduga ada kaitannya dengan sifat genetis dan morfologis pada tanaman dikotil dan monokotil.
Gembong 1978 menyatakan bahwa pada umumnya daun-daun tanaman dikotil mempunyai
helaian menjari atau menyirip, sedangkan monokotil umumnya sejajar atau melengkung. Hal ini
menyebabkan perkembangan distribusi stomatanya juga mengikuti kaidah tersebut. Sebenarnya
jika dilihat ukurannya , stomata mempunyai ukuran diameter yang berbeda-beda ada yang kecil
ada yang besar, Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada daun-daun tanaman monokotil
ukuran stomatanya relatif lebih kecil , sehingga terlihat sangat padat daripada stomata daun
dikotil.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum dan pengamatan dapat disimpulkan bahwa struktur stomata
tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki tipe-tipe stomata, jumlah stomata, struktur epidermis
dan bentuk stomata yang berbeda. Pada jumlah stomata dengan daun yang sejenis pun memiliki
jumlah stomata yang berbeda dan pada epidermis bawah maupun atas pun berbeda. Pada hasil
praktikum ini daun teratai memiliki stomata terbanyak di epidermis atas, sedangkan daun Zea
mays dan jambu biji memiliki stomata terbanyak di epidermis bawah, tetapi Secara umum
jumlah stomata yang paling banyak berada di epidermis bawah. Bentuk stomata kebanyakan dan
bahkan mutlak biasanya pada daun tumbuhan dikotil berbentuk ginjal sedangkan tumbuhan
monokotil berbentuk halter (memanjang).
DAFTAR PUSTAKA

Haryanti Sri.2010. Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XVIII. UNDIP.


Dwijoseputro, D. 1978. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT Gramedia Fahn, A . 1992.
Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada Press
Gembong T. 1978. Morfologi Tumbuhan. Jakarta : PT Gramedia
Hidayat, E.B. 1985. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB
Loveless. A.R. 1987. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk daerah Tropik. Jakarta : PT
Gramedia Pandey, B.P. 1982. Palnt Anatomy. S Chand and Company. New Delhi
Suradinata, T. S. 1997. Struktur Tumbuhan. Bandung : F. Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam ITB

Anda mungkin juga menyukai