Anda di halaman 1dari 9

KERAPATAN DAN BUKAAN STOMATA TANAMAN C3 DAN C4

Widya Iswara Kusuma (G011191229)


Departemen Budidaya Pertanian, Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian,
Universitas Hasanudin, Makassar

( widyaiswarakusuma66@gmail.com)

ABSTRAK
Stomata merupakan modifikasi sel epidermis daun berupa sepasang sel penjaga
yang bisa menimbulkan celah sehingga uap air dan gas dipertukarkan antara bagian
dalam dari stomata dengan lingkungan.. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengamati
karakteristik stomata dan kaitannya dengan aktivitas transpirasi tanaman tempuyung
(Sonchus arvensis L.) di lingkungan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Praktikum
ini dilaksanakan di BTN Kodam VII/WRB, Jln. Teratai, Blok. A2 No.19, Sudiang,
Makassar. Hasil yang didapatkan yaitu Berdasarkan pengamatan karakteristik stomata
dapat ditarik suatu simpulan bahwa jumlah stomata lebih banyak ditemukan di
permukaan bawah daun tanaman tempuyung (Sonchus arvensis L.), baik di
permukaan atas maupun bawah daun lebih banyak stomata yang terbuka, kerapatan
stomata lebih tinggi di bagian permukaan bawah daun, jenis stomata yang ditemukan
yaitu anomositik dan anisositik.

Kata Kunci : Kerapatan, Stomata, Tempuyung

PENDAHULUAN atas daun (Hamim, 2010).


Stomata merupakan modifikasi sel Stomata umumnya terdapat pada
epidermis daun berupa sepasang sel bagian bawah daun, tetapi ada
penjaga yang bisa menimbulkan celah beberapa jenis tumbuhan yang
sehingga uap air dan gas dipertukarkan stomatanya dapat dijumpai pada
antara bagian dalam dari stomata permukaan atas dan bawah daun yang
dengan lingkungan.Stomata biasanya dibatasi oleh dua sel penutup yang
ditemukan pada bagian tumbuhan yang biasanya berbentuk berlainan dengan
berhubungan dengan udara terutama di sel epidermis disekitarnya, misalnya
daun, batang dan rizoma.Stomata berbentuk ginjal atau halter. Stomata
terdapat pada bagian bawah daun, berbentuk ginjal umumnya terdapat
tetapi ada beberapa jenis tumbuhan, pada tumbuhan dikotil sedangkan
stomata dapat dijumpai pada bentuk halter terdapat pada tumbuhan
permukaan atas dan bawah daun.Ada monokotil. Stomata selain di daun
pula tumbuhan yang hanya terdapat pada bunga tetap tidak
mempunyai stomata pada permukaan fungsional.Ada pula tumbuhan yang
hanya mempunyai stomata pada pembentukan gula pada tanaman
permukaan atas daun, yaitu pada melalui proses fotosintesis (Lakitan,
bunga lili air.Adanya stomata pada 2005).
daun memungkinkan terjadinya Mekanisme membuka dan
pertukaran gas. Hal ini berguna untuk menutupnya stomata dapat dilihat dari
CO2, respirasi dan transpires. Tiap hubungan air dengan sel-sel penutup di
stoma terdiri atas porus, sel penutup mana aktivitas stomata terjadi karena
dan sel tetangga pada stoma terdapat hubungan air dari sel-sel penutup dan
kloroplas yang berfungsi dalam proses sel-sel pembantu.Bila sel-sel penutup
fotosintesis sedangkan sel tetangga menjadi turgid dinding sel yang tipis
yaitu sel yang mengelilingi stoma menggembung dan dinding sel yang
biasanya dari dua sampai lima sel tebal yang mengelilingi lobang (tidak
epidermis. Menurut fungsi, bentuk, dapat menggembung cukup besar)
ukuran dan susunan sel-sel epidermis menjadi sangat cekung, karenanya
tidaklah sama atau berbeda pada membuka lobang. Oleh karena itu
berbagai jenis tumbuhan, demikian membuka dan menutupnya stomata
juga dengan tipe stomata (Hamim, tergantung pada perubahan-perubahan
2010). turgiditas dari sel-sel penutup, yaitu
Stomata sangat berperan dalam kalau sel-sel penutup turgid lobang
beberapa hal yang penting diantaranya membuka dan sel-sel mengendor pori
dalam proses fotosintesis. Bila stomata atau lobang menutup (Budiarti, 2000).
pada tumbuhan rusak akibat polutan Mekanisme pengendalian
makamengakibatkan terhambatnya stomata pada proses stomata membuka
pertumbuhan tanaman. Padahal dapat dilakukan dengan bantuan
fotosintesis adalah proses dasar pada cahaya matahari yang dapat
tumbuhan untuk menghasilkan merangsang sel penjaga menyerap ion
makanan. Makanan yang dihasilkan K+ dan air, sehingga stomata dapat
akan menentukan ketersediaan energi membuka pada pagi hari. Pada saat
untuk pertumbuhan dan perkembangan cekaman air, zat pengatur pada tumbuh
tumbuhan itu sendiri (Herianto, 2007). asam absisat diproduksi di dalam daun
Proses menutupnya stomata yang menyebabkan membran menjadi
akan terjadi pada saat sel penjaga bocor sehingga terjadi kehilangan ion
kehilangan air sehingga turgor sel K+ dari sel penjaga dan menyebabkan
penjaga menurun dan stomata sel penjaga mengkerut yang
menutup. Pada dasarnya proses mengakibatkan stomata akan menutup.
membuka dan menutupnya stomata Tekanan parsial CO2 yang rendah
bertujuan untuk menjaga dalam daun akanmenyebabkan pH sel
keseimbangan antara kehilangan air menjadi lebih tinggi. Pada pH yang
melalui proses transpirasi dengan tinggi yaitu antara 6-7 akan
merangsang penguraian pati menjadi daun tanaman C3 dan C4 di sekitar
gula, sehingga stomata akan terbuka. kalian (misal : kakao, pisang, jagung,
Dengan adanya cahaya maka dll), kuteks bening, dan selotip bening.
fotosintesis akan berjalan, sehingga Sedangkan alat yang digunakan
karbon dioksida (CO2)dalam daun yaitu mikroskop elektron, obyak gelas,
akan berkurang dan stomata terbuka dan kotak alat.
(Budiarti, 2000). Adapun metode praktikum yang
Laju transpirasi dan dilakukan yaitu:
pembukaan stomata menunjukkan a.Bersihkan mikroskop dengan
adanya variasi diurnal. Pada saat menggunakan lap halus.
waktu pagi sekitar pukul 07.00 saat b.Bubungkan mikroskop dengan
intensitas cahaya rendah, laju sumber listrik, kemudian nyalakan
transpirasi dan pembukan stomata lampu mikroskop.
akansangat rendah juga. Selanjutnya c. Tempatkan preparat sampel pada
terjadi peningkatan laju transpirasi dan meja preparat dari mikroskop, dan
pembukaan stomata sekitar pukul posisikan tepat dibawah lensa.
11.00 sampai 13.00, dengan d. Jepit preparat dengan alat penjepit
meningkatnya pencahayaan. Setelah yang ada pada meja preparat .
itu terjadi penurunan sekitar jam 15.00 e. Angkat meja preparat ke atas dengan
kemudian meningkat lagi pada pukul menggunakan pengtur makro pada
16.00, selanjutnya terjadi penurunan. mikroskop secara hati-hati, kemudian
Daun tanaman akanmenunjukkan geser ke bawah secara perlahan
pembukaan stomata paling tinggi dengan menggunakan pengatur mikro
terjadi pada pagi hari (08.00), sampaiketemu gambar stomata dan
kemudian semakin menurun pada gambar sel mesofil daun.
siang hari sampai sore hari f. Bila belum menemukan gambar
(Dwidjoeseputo, 2010). stomata, geser ke kiri atau ke kana
Tujuan penelitian ini yaitu untuk prepart anda dengan menggunakan
mengamati karakteristik stomata dan pengatur pada mikroskop sampai anda
kaitannya dengan aktivitas transpirasi menemukan gambar stomata.
tanaman tempuyung (Sonchus arvensis g. Apabila telah menemukan gambar
L.) di lingkungan UIN Maulana Malik stomata, posisikan mikrometer persis
Ibrahim Malang. memotong dan membelah stomata
pada pertengahan stomata.
METODE PRAKTIKUM h. Hitung panjang dan lebar bukaan
Praktikum ini dilaksanakan di stomata berdasarkan skala pada
BTN Kodam VII/WRB, Jln. Teratai, micrometer okuler.
Blok. A2 No.19, Sudiang, Makassar. i. Hitung jumlah stomata yang saudara
Bahan yang digunakan yaitu lihat pada bidang pandang mikroskop,
misalnya pada gambar 2b = 5 stomata. Tabel 2. Pengamatan daun ke-5
j. Menggeser pengamatan ke kiri dan tanaman tempuyung (Sonchus
kekanan kemudian amati kembali arvensis L.) perbesaran 40x10
panjang, lebar dan jumlah stomata
pada bidang pandang, sihingga untuk 1
preparat anda akan mengamati 3 kali.
k. Menghitung kerapatan stomata dan
luas bukaan stomata.

HASIL
Hasil pengamatan stomata tanaman
tempuyung (Sonchus arvensis L.)
meliputi jumlah stomata di permukaan
atas dan bawah, jumlah stomata yang
terbuka dan tertutup di permukaan atas
dan bawah, kerapatan stomata
permukaan atas dan bawah, serta jenis
stomata permukaan atas dan bawah
dapat dilihat dalam tabel 1, 2, dan 3

Tabel 1. Pengamatan daun ke-4


Tabel 3.Pengamatan daun ke-6
tanaman tempuyung (Sonchus
tanaman tempuyung (Sonchus
arvensis L.) perbesaran 40x10.
arvensis L.) perbesaran 40x10

Tanaman Sonchus arvensis L.


atau nama lokalnya yang lebih dikenal
dengan nama tempuyung ini termasuk
tumbuhan liar sejenis rerumputan dan
termasuk famili asteraceae. Tanaman
ini tidak membutuhkan persyaratan kisaran waktu tersebut kondisi cahaya
khusus untuk tumbuh. Dari masih bisa dikatakan terang, hal
segerombolan jenis rerumputan dalam demikian memacu terbukanya stomata.
suatu komunitas tumbuhan vegetasi Berdasarkan data, jumlah stomata
bawah biasanya didapati 1-2 tanaman yang terbuka lebih banyak bila
tempuyung. Tanaman ini juga bisa dibandingkan dengan jumlah stomata
tumbuh baik di daerah yang tercemar yang tertutup baik di permukaan atas
maupun daerah bebas dari polusi. maupun permukaan bawah daun.
Berdasarkan hasil pengamatan Proses membuka dan menutupnya
mengenai bagian dalam atau anatomi stomata sangat dipengaruhi oleh
tanaman Sonchus arvensis L. terkait cahaya. Sel penutup mengandung
dengan karakteristik stomata yang amilum, dimana konsentrasinya lebih
dimiliki tanaman tersebut ada beberapa tinggi pada malam hari dari pada siang
parameter pengamatan. Pertama, karena telah berubah menjadi glukosa.
jumlah stomata tanaman Sonchus Adanya cahaya membangkitkan
arvensis L. dari permukaan atas klorofil untuk fotosintesis, sehingga
maupun bawah. Dengan perbesaran kadar CO dalam sel tersebut menurun
40x10 didapati jumlah stomata bagian (mereduksi menjadi CHO). Kenaikan
atas baik daun ke-4, 5, dan 6 tidak pH lingkungan memacu posporilase
begitu banyak jumlahnya rata-rata mengubah amilum menjadi glukosa-1-
berkisar antara 4- 15 stoma. pospat. Terjadi kenaikan osmose
Sebaliknya, di permukaan bawah daun sehingga air masuk dari sel tetangga ke
ke4, 5,dan 6 didapati jumlah stomata sel penutup, bertambahnya volume
yang cukup banyak hingga mencapai menyebabkan turgor, sehingga
kisaran 70 stoma. Hal demikian, terbukalah porus stomata.
keberadaan stomata di bagian bawah Karakteristik selanjutnya dari segi
lebih banyak bila dibandingkan dengan jenis stomata, rata-rata jenis stomata
permukaan atas daun sesuai dengan baik daun ke 4, 5, dan 6 menunjukkan
pernyataan Salisbury dan Ross (1991) jenis anomositik meskipun ada pula
yang menyatakan bahwa kadang yang berbeda jenis stomatanya yaitu
stomata hanya terdapat di permukaan anisositik. Menurut hidayat (1995)
bawah daun, tetapi sering ditemui di dikatakan termasuk jenis anomositik
kedua permukaan, meskipun lebih jika sel penutup dikelilingi oleh
banyak terdapat di bagian bawah. sejumlah sel yang tidak berbeda
Parameter pengamatan yang kedua, ukuran dan bentuknya dari sel
jumlah stomata yang terbuka dan epidermis lainnya. Sedangkan yang
tertutup baik di permukaan atas termasuk jenis anisositik jika sel
maupun bawah. Pengamatan dilakukan penutup dikelilingi tiga buah sel
pada pukul 14.00 yang mana dalam tetangga yang tidak sama besar.
Didapati meskipun dalam satu antara rongga antar sel dan atmosfer.
tumbuhan bisa ditemukan jenis Pada saat tekanan uap air di atmosfer
stomata yang berbeda. Kerapatan lebih rendah dari rongga antar sel,
stomata bisa ditentukan ketika telah maka uap air dari rongga tersebut akan
diketahui luas bidang pandangnya. keluar. Namun ada faktor-faktor lain
Untuk luas bidang pandang dengan yang juga berpengaruh baik secara
perbesaran 40x10 sebesar langsung maupun tidak langsung
0,19625/mm2. Kerapatan stomata terhadap laju transpirasi, seperti
daun ke-4, 5, dan 6 baik permukaan intensitas cahaya, kelembapan, suhu
atas maupun bawah jelas berbeda udara, kecepatan angin, dan kadar air
kerapatannya. Hal demikian bisa tanah. Distribusi stomata sangat
terlihat dari jumlah stomata yang berhubungan dengan kecepatan dan
ditemukan. Rata-rata di permukaan intensitas transpirasi pada daun, yaitu
bawah daun lebih banyak ditemukan misalnya letak satu sama lain dengan
stomata, hal tersebut tentunya jarak tertentu. Dalam batas tertentu,
berpengaruh terhadap nilai maka makin banyak porinya makin
kerapatannya. Semakin banyak jumlah cepat penguapan. Jika lubang-lubang
stomata, kerapatan stomata juga itu terlalu berdekatan, maka
semakin rapat dan berdekatan jaraknya penguapan dari lubang yang satu akan
antara stomata satu dengan lainnya. menghambat penguapan lubang
Stomata merupakan celah dalam dekatnya. Hal ini karena jalan yang
epidermis yang dibatasi oleh 2 sel ditempuh molekul-molekul air yang
epidermis khusus yakni sel penutup. lewat lubang itu tidak lurus melainkan
Stomata terdapat pada semua bagian membelok akibat pengaruh sudutsudut
tumbuhan di atas tanah, tetapi paling sel-sel penutup. Bentuk stomata yang
banyak ditemukan pada daun. Stomata oval lebih memudahkan mengeluarkan
erat kaitannya dengan aktivitas air daripada bentuk bundar. Selain
transpirasi. Transpirasi merupakan faktor luar yang mempengaruhi laju
proses hilangnya air dari dalam transpirasi, faktor dalam misalnya
jaringan tumbuhan melalui kutikula, ketebalan daun, jumlah stomata/mm2,
stomata maupun lentisel. Sebagian adanya kutikula, banyak sedikitnya
besar transpirasi terjadi melalui trikoma atau bulu daun, dan bentuk
stomata, walaupun dapat pula melalui serta lokasi stomata di permukaannya
kutikuler. Stoma yang lebih membuka juga mempengaruhi laju transpirasi.
akan meningkatkan konduktivitasnya, Pemilihan tempat atau lokasi
sehingga transpirasinya lebih cepat. pengambilan sampel juga berkaitan
Menurut Dardjat Sasmitamihardja dan dengan laju transpirasi. Karena
Arbayah Siregar (1994), bila stomata pemilihan lokasi didasarkan pada
membuka maka akan ada penghubung tingkat pencemaran yang dihasilkan
oleh kendaraan bermotor. Tumbuhan dan menutupnya stomata yang
dapat tercemar logam berat melalui keduanya diatur oleh kelembapan
penyerapan akar dari tanah atau relatif, konsentrasi SO2, dan CO pada
melalui stomata daun dari udara. konsentrasi tinggi menyebabkan
Masuknya partikel timah hitam ke stomata menutup. Gas SO2 bila masuk
dalam jaringan daun sangat ke dalam tubuh tumbuhan akan
dipengaruhi oleh ukuran dan jumlah bersifat toksik, maka untuk mencegah
dari stomata. Semakin besar ukuran gas SO2 tidak banyak masuk ke tubuh
dan banyaknya jumlah stomata maka tumbuhan adalah dengan mengurangi
semakin besar pula penyerapan timah stomata yang membuka karena gas SO
hitam pada daun. Meskipun dan gas-gas yang lain masuk tubuh
mekanisme masuknya timah hitam ke tumbuhan melalui stomata. Semakin
dalam jaringan daun berlangsung banyak stomata membuka dan semakin
secara pasif, kemungkinan akumulasi besar ukuran stomata maka akan
timah hitam di dalam jaringan daun semakin banyak pula kemungkinan
akan lebih besar. Timah hitam ini akan jumlah polutan yang dapat masuk ke
terakumulasi di dalam jaringan dalam tubuh tumbuhan.
palisade. Sebagian besar bahan-bahan
pencemar udara mempengaruhi KESIMPULAN
tanaman melalui daun, mekanisme Berdasarkan pengamatan
tanaman untuk pertahanan dari zat karakteristik stomata dapat ditarik
pencemar udara adalah melalui suatu simpulan bahwa jumlah stomata
pergerakan membuka dan menutupnya lebih banyak ditemukan di permukaan
stoma. Membuka dan menutupnya bawah daun tanaman tempuyung
stomata merupakan mekanisme (Sonchus arvensis L.), baik di
adaptasi sehingga tangapan terhadap permukaan atas maupun bawah daun
konsentrasi gas yang diemisikan oleh lebih banyak stomata yang terbuka,
kenalpot kendaraan bermotor yang kerapatan stomata lebih tinggi di
bersifat toksik terhadap tanaman bagian permukaan bawah daun, jenis
terutama SO2 dan CO2. Membukanya stomata yang ditemukan yaitu
stomata dipengaruhi oleh konsentrasi anomositik dan anisositik. Kerapatan
CO, cahaya, suhu, potensial air daun, stomata dan jumlah stomata yang
kelembapan, angin dan laju membuka erat hubungannya dengan
fotosintesis. Berdasarkan penelitian aktivitas transpirasi karena sebagian
Malhotra dan Khan (1984) besar transpirasi dikeluarkan melalui
menunjukkan bahwa membukanya mulut daun (stomata). Lokasi
stomata berkurang jika kadar CO2 di pengambilan sampel juga
ruang antar sel bertambah, kehadiran mempengaruhi keadaan stomata.
CO2 di udara merangsang membuka
DAFTAR PUSTAKA

Budiarti, 2000. Pengantar
FisiologiTumbuhan. Gramedia.
Jakarta.

Dwidjoseputro.  2010. Pengantar
Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Hamim, 2010.Fungsi Air dan


Perannya pada Tingkat
Selular dan Tumbuhan
secara Utuh.

Herianto, 2007.Fisiologi Tumbuhan.


Yogyakarta: UGM
Press.Jakarta: Erlangga.

Hidayat, E. B. (1995). Anatomi


Tumbuhan Berbiji. Bandung:
ITB Press
LAMPIRAN

Gambar 1. Screenshoot Jurnal

Anda mungkin juga menyukai