Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI FISIOLOGI TUMBUHAN


STOMATA

Disusun Oleh:
NAMA : NURHASANAH
NIM : F1071171006
KELAS : V-A1
KELOMPOK : 2 (DUA)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2019
TRANSPIRASI
Abstrak

Stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis
khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel penutup tersebut adalah sel-sel
epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk. Stomata berfungsi sebagai jalan
masuknya CO2 dan keluarnya O2 dari udara pada proses fotosintesis, sebagai jalan penguapan
(transpirasi), dan sebagai jalan pernapasan (respirasi). Dalam praktikum ini dilakukan pengamatan
pada preparat segar pada daun , Rhoe discolor,Chlorophylum comosum, Iresti herbsii, Passiflora
foetida . Praktikum dilaksanakan pada hari Kamis,31 Maret 2019 di laboratorium pendidikan
biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura, Pontianak. Dibuat
sayatan tipis dari masing-masing daun yang telah disiapkan dan meletakkannya pada gelas objek
dan menetesinya dengan air. Kemudian preparat tersebut diamati di bawah mikroskop hingga
ditemukan bagian sel epidermisnya dan bentuk dan tipe stomatanya. Pada daun Iresti herbsii
memiliki Tipe stomata graminae. Pada daun Chlorophylum comosus memiliki Tipe stomata
kriptofor. Pada Passiflora foetida memiliki tipe stomata paneropor. Pada daun Rhoe discolor.
Memiliki tipe stomata berbentuk ginjal. Tipe stomata yang berbeda ini dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan, habitat tanaman tersebut dan anatomi tanaman itu sendiri.

Kata kunci : Rhoe discolor,Chlorophylum comosum, Iresti herbsii, Passiflora foetida .,


Stomata,tipe menonjol, dan kriptofor

Abstract

Stomata are oval-shaped small holes surrounded by two special epidermal cells called

cover cells (Guard Cells), where the closing cells are epidermal cells that have undergone a

change in shape. Stomata function as a way to enter CO2 and the release of O2 from the air in

the process of photosynthesis, as a way of evaporation (transpiration), and as a way of breathing

(respiration). In this practicum, observations were made on fresh preparations on leaves, Rhoe
discolor, Chlorophylum comosum, Iresti herbsii, Passiflora foetida. The practicum was held on

Thursday, 31 March 2019 in the biology education laboratory of the Teaching and Education

Faculty of Tanjungpura University, Pontianak. A thin incision is made from each leaf that has

been prepared and put it on the object glass and dripping it with water. Then the preparations are

observed under a microscope until the epidermis cell parts are found and the shape and type of

the stomato are found. Iresti herbsii leaves have graminae stomata type. Chlorophylum comosus

leaves have cryptophorous stomata. In Passiflora foetida has paneroporous stomata type. On

Rhoe discolor leaves. Has a kidney-shaped stomata type. Different types of stomata are

influenced by environmental conditions, habitat of the plant and the anatomy of the plant itself.

Keywords: Rhoe discolor, Chlorophylum comosum, Iresti herbsii, Passiflora foetida., Stomata,

prominent type, and cryptophores


BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Daun merupakan organ vital yang dimiliki oleh tumbuhan dan hampir seluruh
tumbuhan memiliki daun. Hal ini sesuai dengan pernyataan Tjitrosoepomo (1989)
dimana daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan
tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tanaman. Bagian batang tempat duduknya
atau melekatnya daun disebut buku-buku (nodus) batang dan tempat di atas daun yang
merupakan sudut antara batang dan ketiak (axilla). Daun biasanya berwarna hijau yang
disebut klorofil.
Sebagai bagian dari tumbuhan, daun memiliki susunan layaknya organ dari
tumbuhan, terutama daun memiliki epidermis. Epidermis pada daun adalah lapisan sel
terluar dimana yang diselubungi oleh kutikula. Pada epidermis sendiri mengandung
stomata. Hal ini sesuai dengan pernyataan Lakitan (1996) dimana Epidermis daun
merupakan jaringan terluar pada tumbuhan,epidermis daun mengandung kipas-kipas dan
stomata yang terdapat pada kedua permukaan bawah saja,dibawah epidermis biasanya
terdapat hipodermis,yang merupakan derivat dari epidermis. Epidermis atas biasanya
dilindungi oleh kutikula atau lilin sebagai penahan terjadinya penguapan yang terlalau
besar. Epidermis juga dapat termodifikasi menjadi trikoma yang berasal dari penonjolan
epiderms, dapat berbentuk rambut, duri, gelembung atau tabung yang berfungsi untuk
melindungi dan memantulkan radiasi cahaya matahari. Selain itu pada epidermis juga
terdapat stomata, yaitu celah yang dibatasi oleh sel penutup. Lapisan epidermis atas
berfungsi melindungi bagian dibawahnya.
B. DASAR TEORI
Stomata memiliki mekanisme buka tutup dimana yang dipengaruhi oleh tekanan
turgor, dan juga perubahan dari konsentrasi dari karbon dioksida, perubahan kandungan
asam absisat, dan pengaruh dari kadar cahaya. Pada kondisi yang ekstrim seperti panas
berlebih, stomata dipaksa menutup agar mengurangi laju transpirasi dan pada saat
kelebihan air stomata akan membuka selebar-lebarnya agar mempercepat laju transpirasi
agar tumbuhan tidak kelebihan air. Hal ini bertujuan untuk sebagai alat adaptasi. Hal ini
sesuai dengan pernyataan dari Lestari (2006) dimana stomata terdiri atas sel penjaga dan
sel penutup yang dikelilingi oleh beberapa sel tetangga. Mekanisme menutup dan
membuka-nya stomata tergantung dari tekanan turgor sel tanaman, atau karena perubahan
konsentrasi karbondioksida, berkurangnya cahaya dan hormon asam absisat. Stomata
berperan penting sebagai alat untuk adaptasi tanaman terhadap cekaman kekeringan. Pada
kondisi cekaman kekeringan maka stomata akan menutup sebagai upaya untuk menahan
laju transpirasi. Senyawa yang banyak berperan dalam membuka dan menutupnya stomata
adalah asam absisat. Mekanisme membuka dan menutup stomata pada tanaman yang
toleran terhadap cekaman kekeringan sangat efektif sehingga jaringan tanaman dapat
menghindari kehilangan air melalui penguapan. Tipe stomata yang berbeda dipengaruhi
olek kondisi lingkungan, habitat tanaman tersebut dan anatomi tanaman itu sendiri.
Tanaman dengan kondisi kekurangan air memiliki stomata dengan kerapatan rendah serta
memiliki sel buliform berukuran besar dengan kerapatan relative besar Sedangkan pada
kondisi kelebihan air memiliki stomata dengan kerapatan tinggi. Pendapat ini juga
diperkuat oleh pernyataan Arifin (2010) yang menyatakan bahwa sel yang mengelilingi
stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang
menyebabkan gerakan sel penutup. Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi
atau lebih rendah dari sel epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis
lainnya disebut faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan
disebut kriptopor. Campbell et al (2003) menyatakan juga bahwa masing-masing stomata
diapit oleh sepasang sel penjaga, yang berbentuk sperti ginjal pada tumbuhan dikotil dan
berbentuk halter pada tumbuhan monokotil. Sel-sel penjaga dikelilingi oleh sel tetangga
epidermal disekitar ruangan udara sampai ke jaringan ruangan udara pada daun. Sel
penjaga mengontrol diameter stomata dengan cara mengubah bentuk yang akan melebarkan atau
menyempitkan celah di antara kedua sel tersebut. Ketika sel penjaga mengambil air
melalui osmosis, sel penjaga akan membengkak dan semakin dalam keadaan turgid. Pada
sebagian besar tumbuahn dikotil di dinding sel-sel penjaganya mempunyai ketebalan yang
tidak seragam, serta mikrofibril selulosa yang diorientasikan ke suatu arah sehingga sel-sel
penjaga itu menutup kearah atas ketika mereka dalam keadaan turgid. Hal ini
meningkatkan ukuran celah antar sel, ketika sel kekuranagn air dan menjadi lembek serta
mengkerut sel-sel tersebut akan mengecil secara bersamaan kemudian menutup ruangan
diantaranya.

Stomatal movements are not synchronous across a leaf. The lack of uniformity in
stomatal function is termed patchiness, patchy stomata, stomatal heterogeneity or
nonuniform leaf photosynthesis. These terms mean that stomatal apertures vary across the
leaf at any given point in time. In selected cases, the lack of uniformity relates to leaf
structure. For example, in heterobaric leaves the mesophyll is divided into compartments
with structural barriers, usually bundle sheath extensions, that prevent the diffusion of
carbon dioxide between compartments. In sunflower leaves fumigated with sulfur
dioxide, stomata near the veins close while those further away remain open. Stomatal
movements within an areole (the smallest area of mesophyll served by a vein) tend to be
similar. Stomatal patchiness may be driven by hydraulic considerations. An advantage of
such a model is that there is no need for signalling molecules to regulate movements. The
mechanism for patchy function remains elusive.( Daley et al, 1989)
Stomata merupakan lalu lintas utama dari pertukaran gas pada tumbuhan. Stomata
yang berbentuk pori-pori ketika membuka memungkinkan CO2 masuk kedalam daun
serta H2O dan O2 untuk keluar melalui stomata. Perilaku buka tutup ini akan semakin
dapat terkontrol apabila kerapatan dari stomata semakin tinggi. Mengacu kepada
pernyataan Grant dan Vatnick (2009) bahwa stomata daun adalah sarana utama
pertukaran gas pada tumbuhan. Stomata berbentuk pori-pori kecil, biasanya di sisi bawah
daun, yang dibuka atau ditutup di bawah kendali sepasang sel berbentuk pisang yang
disebut sel penjaga. Ketika terbuka, stomata memungkinkan CO2 untuk memasuk ke daun
untuk melakukan sintesis glukosa, dan juga memungkinkan untuk air (H2O) dan oksigen
bebas (O2) untuk keluar. Selain membuka dan menutup stomata (perilaku stomata),
tanaman menggunakan kontrol atas pertukar gas mereka dengan memvariasikan
kepadatan stomata dalam daun ketika mereka baru diproduksi (seperti pada musim semi
atau musim panas). Stomata per satuan luas (kepadatan stomata) bisa mengambil banyak
O2, dan semakin banyak air yang dapat dilepaskan. Jadi, lebih tinggi kerapatan stomata
dapat sangat memperkuat potensi untuk kontrol perilaku atas kehilangan kadar air dan
penyerapan CO2.

Secara morfologi, terdapat 5 tipe stomata pada tumbuhan dikotil, yaitu:


1. Tipe anomosit ( Ranunculaceous)
Pada tipe anomosit, sel penutup dikelilingi sejumlah sel tertentu yang tidak dapat
dibedakan bentuk dan ukurannya dari sel epidermis yang lain.
2. Tipe anisosit (Cruciferous)
Pada tipe anisosit, sel penutup dikelilingi oleh tiga sel tetangga yang tidak sama ukurannya.
3. Tipe parasit (Rubiaceous)
Pada tipe parasit, setiap sel penutup didampingi oleh satu atau lebih sel tetangga yang
letaknya sejajar dengan stomata. Tipe ini biasa terdapat pada Rubiaceae, Magnoliaceae,
Convolvulaceae, dan Mimosaceae, beberapa genus dari Papilionaceae seperti Ononis,
Arachis, Phaseolus, dan Psoralea, dan berbagai spesies dari familia lain.
4. Tipe diasit (Caryophillaceous)
Pada tipe diasit, setiap stomata dikelilingi oleh dua sel tetangga yang letaknya memotong
stomata.
5. Tipe aktinosit
Tipe aktinosit merupakan variasi dari tipe diasit. Stomatanya dikelilingi sel tetangga yang
teratur menjari.
(Melcalfe dan Chalk, 1950)
Berdasarkan letak dari sel penutup nya, terdapat 3 tipe stomata
1. Tipe paneropor
- Sel penutup terletak sejajar dengan permukaan helaian daun
- Terdapat pada tumbuhan yang tergolong Xerophyta
2. Tipe kriptopor
- Stomata letaknya tenggelam pada permukaan daun
- Terdapat pada tumbuhan Xerophyta dan tumbuhan yang berdaun kaku serta tebal
3. Tipe menonjol
- Sel penutup lebih tinggi dari pada sel-sel epidermis
- Terhadap pada tumbuhan air yang daunnya terapung

A. Rumuan Masalah
1. Menjelaskan pengertian jaringan epidermis
2. Menjelaskan pengertian stomata
3. Menjelaskan fungsi stomata
4. Bahas hasil kerja
5. Menjelaskan perbedaan stomata tanaman dikotil dan monokotil

B. Tujuan
1. Mengamati tipe-tipe stomata dari sel-sel epidermis
2. Mengamati struktur epidermis daun dikotol dan monokotil
BAB II
METODOLOGI
Pada praktikum kali ini yaitu mengenai stomata dimana yang bertujuan untuk mengamati
tipe-tipe stomata pada tumbuhan dikotil dan monokotil serta mengamati struktur epidermis daun
dikotil dan monokotil. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis,31 Oktober 2019 di
Laboratorium Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tanjungpura. Dalam praktikum kali ini, digunakan preparat daun monokotil Rhoe discolor dan
Chlorophylotum comosum dengan preparat daun dikotil Iresti herbstii dan daun Passiflora
foetida

Adapun langkah kerja dari praktikum kali ini dimulai dengan membuat sayatan epidermis
bawah dari masing-masing daun dan diletakkan pada gelas objek dan ditetesi dengan air. Lalu
diperiksa dengan mmenggunakan mikroskop dengan pembesaran kuat. Langkah berikutnya
dilakukan penggambaran dari stomata dan sel epidermisnya yang kemudian dilengkapi dengan
keterangan. Terakhir tipe stomata yang diamati di identifikasi dan dituliskan.

Pada pengamatan Rhoe discolor dengan perbesaran 4 X 10 diperoleh pengamatan sebagai


tanaman monokotil, terlihat bagian stomata yakni celah, sel penjaga dan sel tetangga. yang
memiliki sel penutup yang berbentuk halter, yaitu pada bagian ujung sel penutup membesar,
dinding sel pada ujung-ujung juga membesar, relatif tipis dari pada dinding sel bagian bawah dan
sel penutup membuka ke arah sejajar dengan permukaan epidermis. Tipe daun padi (Rhoe
discolor) ini terdapat pada famili gramineae.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN.
A. Hasil pengamatan

Nama Preparat : Adam hawa (Rhoe


dicolor)
Keterangan

Perbesaran : 40 kali

1. Sel tetangga
2. Sel penutup
3. Porus

Tipe stomata : Amaryllidaceae

Sel penutup : berbentuk ginjal

Nama Preparat : Daun Lili paris


(Chlorophytum comosum).
Keterangan

Perbesaran : 40 kali

1. Sel tetangga
2. Sel penutup
3. Porus

Tipe stomata : kriptofor

Sel penutup : berbentuk ginjal


Nama preparat : Erpah (Iresti herbstii)
Keterangan
Perbesaran : 40 kali

1. Sel tetangga
2. Sel penutup
3. Porus

Tipe stomata : Graminiae

Sel penutup : berbentuk halter

Nama preparat : Rombusa putih


(Passiflora foetida.)
Keterangan

Perbesaran : 40 kali

1. Sel tetangga
2. Sel penutup
3. Porus

Tipe stomata : Menonjol

Sel penutup : berbentuk halter

B. Pembahasan
Epidermis pada daun adalah lapisan sel terluar dimana yang diselubungi oleh kutikula.
Pada epidermis sendiri mengandung stomata. Hal ini sesuai dengan pernyataan Lakitan
(1996) dimana Epidermis daun merupakan jaringan terluar pada tumbuhan,epidermis daun
mengandung kipas-kipas dan stomata yang terdapat pada kedua permukaan bawah
saja,dibawah epidermis biasanya terdapat hipodermis,yang merupakan derivat dari
epidermis. Epidermis atas biasanya dilindungi oleh kutikula atau lilin sebagai penahan
terjadinya penguapan yang terlalau besar. Epidermis juga dapat termodifikasi menjadi
trikoma yang berasal dari penonjolan epiderms, dapat berbentuk rambut, duri, gelembung
atau tabung yang berfungsi untuk melindungi dan memantulkan radiasi cahaya matahari.
Selain itu pada epidermis juga terdapat stomata, yaitu celah yang dibatasi oleh sel penutup.
Lapisan epidermis atas berfungsi melindungi bagian dibawahnya.

Stomata ialah bagian dari daun yang berbentuk layaknya lubang pori-pori yang kecil dan
berbentuk lonjong. Bentuk dari stomata ini terbentuk dari sel penutup yang berjumlah 2
dimana yang dikelilingi oleh beberapa sel tetangga. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari
Kertasapura (1988) yang menyatakan bahwa stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang
berarti lubang atau porus, jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang
dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana se
lpenutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk dan
fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang ada diantaranya. Stomata pada umumnya terdapat
pada bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau, terutama sekali pada daun-daun tanaman.
Pada submerged aquatic plant atau tumbuhan yang hidup dibawah permukaan air terdapat alat-alat
yang strukturnya mirip dengan stomata, padahalalat-alat tersebut bukanlah stomata. Pada
daun-daun yang berwarna hijau stomata terdapat pada satu permukaannya saja.

Adapun langkah kerja dari praktikum kali ini dimulai dengan membuat sayatan epidermis
bawah dari masing-masing daun dan diletakkan pada gelas objek dan ditetesi dengan air.
Lalu diperiksa dengan mmenggunakan mikroskop dengan pembesaran kuat. Langkah
berikutnya dilakukan penggambaran dari stomata dan sel epidermisnya yang kemudian
dilengkapi dengan keterangan. Terakhir tipe stomata yang diamati di identifikasi dan
dituliskan.

Pada pengamatan Rhoe discolor dengan perbesaran 4 X 10 diperoleh pengamatan sebagai


tanaman monokotil, terlihat bagian stomata yakni celah, sel penjaga dan sel tetangga. yang
memiliki sel penutup yang berbentuk halter, yaitu pada bagian ujung sel penutup membesar,
dinding sel pada ujung-ujung juga membesar, relatif tipis dari pada dinding sel bagian bawah
dan sel penutup membuka ke arah sejajar dengan permukaan epidermis. Tipe daun padi
(Rhoe discolor) ini terdapat pada famili gramineae.
Berdasarkan hasil pengamatan pada Rhoe discolor dengan perbesaran 40 X 10 diperoleh
pengamatan sebagai tanaman monokotil, terlihat bagian stomata yakni celah, sel penjaga
dan sel tetangga. yang memiliki sel penutup yang berbentuk halter, yaitu pada bagian ujung
sel penutup membesar, dinding sel pada ujung-ujung juga membesar, relatif tipis dari pada
dinding sel bagian bawah dan sel penutup membuka ke arah sejajar dengan permukaan
epidermis. Tipe daun padi (Rhoe discolor) ini terdapat pada famili gramineae.

Pada preparat segar Passiflora floetida dengan perbesaran 4 X 10 diperoleh pengamatan


sebagai tanaman dikotil, terlihat bagian stomata yakni celah, sel penjaga dan sel tetangga.
yang memiliki tipe stomata panerofor dengan bentuk sel penutup terletak sejajar dengan
permukaan helaian daun.

Pada preparat segar Chlorophylum comosum. dengan perbesaran 4 X 10 diperoleh


pengamatan sebagai tanaman monokotil, terlihat bagian stomata yakni celah, sel penjaga
dan sel tetangga. yang memiliki tipe stomata merupakan tipe menonjol, karena stomata
terdapat diatas permukaan daun. Selain itu memiliki struktur epidermis memanjang dan
tidak beraturan. Letak dari stomatanya berada diatas permukaan daun yang terapung diatas
air sehingga memudahkan untuk melakukan penguapan air, agar tidak terjadi kelebihan air
yang menyebabkan daun membusuk.

Adapun terdapat beberapa macam tipe stomata yang diketahui,yaitu :

Berdasarkan teori Haberlandt, stomata dikelompokkan menurut bentuk dan letak penebalan
dinding sel penutup dan arah membukanya sel penutup. Adapun tipe-tipenya yaitu:

 Tipe Amaryllidacae: sel penutup bentuk ginjal, dinding perut dan punggung lebih tipis dari
pada dinding luar dan dalam sehingga kedudukannya stabil, arah membukanya sejajar
permukaan epidermis. Contoh pada tanaman bakung.
 Tipe Graminae: sel penutup bentuk halter, arah penebalan sejajar dengan dinding sel, sel-sel
luar bagian ujung tipis, arah membukanya sejajar permukaan epidermis. Contoh pada
Poaceae, Cyperaceae.
 Tipe Mnium: sel penutup bentuk ginjal, dinding perut luar dan dalam lebih tipis daripada
dinding punggung, arah membukanya tegak lurus pada permukaan epidermis. Contoh pada
jenis Lumut dan Pteridophyta.
 Tipe Halleborus: sel penutup bentuk ginjal, sel bagian dalam dan luar tebal, arah
membukanya merupakan resultan dari arah yang sejajar dan tegak lurus permukaan
epidermis. Contoh jenis Dicotyledonae.
Menurut Metcalfe dan Chalk, stomata dapat dikelompokkan menurut jumlah dan letak sel
tetangga. Adapun beberapa tipenya yaitu :

1. Anomositik atau tipe Ranunculaceae. Sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak
berbeda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya.
2. Anisositik atau tipe Cruciferae. Sel penutup dikelilingi oleh tiga buah sel tetangga yang
tidak sama besar.
3. Parasitik atau tipe Rubiupaceae. Setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga sejajar
dengan sumbu sel penutup serta celah.
4. Diasitik atau tipe Carycophyllaceae. Setiap stomata dikelilingi dua sel tetangga. Dinding
bersama dari kedua sel tetangga itu tegak lurus terhadap sumbu melalui panjang sel
penutup serta celah.
5. Aktinositik, jumlah sel tetangga 4 atau lebih, yabng susunannya melingkar dan sel-selnya
memanjang kearah radial terhadap sel penutup.
Pada tumbuhan dikotil, stomata dibagi menjadi 5 macam berdasarkan letaksel tetangga,
yaitu:

-Tipe anomositik (Ranunculaceous)

Sel penutup dikelilingi sejumlah sel tertentu yang tidak dapat dibedakan bentuk dan
ukurannya dari sel epidermis yang lain. Tipe ini biasa terdapat pada Cucurbitaceae,
Malvaceae dll

-Tipe anisositik (Cruciferous)

Sel penutup dikelilingi oleh tigasel tetangga yang tidak sama ukurannya. Tipe ini antara
lain terdapat pada Nicotiana, Solanum, dan Sedum.

-Tipe parasitik (Rubiaceous)

Setiap sel penutup didampingi olehsatu atau lebih sel tetangga yang letaknya sejajar
dengan stomata. Tipe ini biasa terdapat pada Magnoliaceae, Papilionaceae seperti
Arachis, Phaseolus.

-Tipe diasitik (Caryophillaceous)

Setiap stomata dikelilingi olehdua sel tetangga yang letaknya memotong stomata. Tipe
ini terdapat pada Caryophyllaceae dan Acanthaceae.

-Tipe aktinositik

Merupakan variasi dari tipe diasit. Stomatanyadikelilingi sel tetangga yang


teraturmenjari. Tipe ini antara lain terdapat pada teh (Camellia sinensis).

Pada monokotil, stomata dibagi menjadi empat macam, yaitu :

1. Sel penutup dikelilingi oleh 4 sampai 6 sel tetangga. Tipe ini biasa terdapat pada
Araceae, Musaceae, Cannaceae, dan Zingiberaceae.
2. Sel penutup dikelilingi oleh 4 sampai 6 sel tetangga, 2 diantaranya berbentuk bulat dan
lebih kecil dari yang lain, terletak pada ujung sel penutup. Tipe ini terdapat pada spesies
dari Palmae, Pandanaceae,dan Cyclanthaceae.

3. Sel penutup didampingi oleh 2 sel tetangga. Tipe ini terdapat pada Pontederiaceae,
Flagellariaceae, Butomales, Alismatales,Cyperales.

4. Sel penutup tidak mempunyai sel tetangga. Tipe ini terdapat padaLiliales
(kecualiPontederiaceae), Dioscorales, Amaryllidales, Iridales,dan Orchidales.

Stomata khas pada dikotil terdiri dari dua sel penjaga berbentuk ginjal, sel penjaga
rumputan dan teki cenderung lebih memanjang (berbentuk halter). Sel penjaga
mengandung sedikit kloroplas, sedangkan sel epidermis tetangganya tidak punya(kecuali
pada paku-pakuan dan beberapa angiosperma air)
KESIMPULAN
Jaringan epidermis ialah jaringan terluar pada setiap bagian organ dari tumbuhan, yang
berfungsi untuk menutupi seluruh bagian tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, dan daun.
Fungsi utama dari jaringan epidermis ialah sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai
tempat pertukaran zat. Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan atas dan permukaan bawah
daun. Jaringan epidermis daun tidak mempunyai kloroplas kecuali pada bagian sel penutup
stomata.
Stomata merupakan lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel
epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel penutup tersebut adalah sel-
sel epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur
besarnya lubang- lubang yang ada diantaranya. Stomata berfungsi sebagai jalan masuknya CO2
dari udara dan keluarnya O2 pada proses fotosintesis, sebagai jalan penguapan (transpirasi), dan
sebagai jalan pernapasan (respirasi). Stomata terdiri atas sel penjaga dan sel penutup yang
dikelilingi oleh beberapa sel tetangga Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel
tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup.
Stomata pada daun memiliki dua tipe yakni tipe ginjal dan tipe halter. Tipe ginjal yaitu
stomata tampak terbelah 2 seperti ginjal manusia, Tipe halter yaitu pada bagian ujung sel penutup
membesar, dinding sel pada ujung-ujung juga membesar, relatif tipis dari pada dinding sel bagian
bawah dan sel penutup membuka ke arah sejajar dengan permukaan epidermis
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa terdapat
perbedaan tipe stomata dan juga struktur epidermis daun pada tumbuhan dikotil dan monokotil.
Pada tumbuhan Rhoe discolor dan Cholophylum comosum. memiliki stomata bentuk halter.
Sedangkan pada Iresti herbstii dan Passiflora floetida stomatanya berbentuk ginjal. Tipe stomata
pada daun Rhoe discolor yaitu tipe gramineae, pada Iresti herbstii yaitu tipe kriptopor, pada
Passiflora floetida. tipe menonjol, dan pada Chlorophylum comosum tipe Amaryllidaceae.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. 2010. Jaringan Epidermis Dan Derivatnya. Jakarta : Erlangga

Campbell et al. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Daley PF, Raschke K, Ball JT and Berry JA (1989) . Topography of photosynthetic activity of
leaves obtained from video images of chlorophyll fluorescence. Plant Physiology 90: 1233–
1238.

Fan.1991. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Grant, B. and Vatnick.2009.Environmental Correlates of Leaf Stomata Density.Journal of


Biology(1): 1-5.

Kartasaputra, A.G. 1998. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan, tentang Sel dan Jaringan.
Jakarta : Bina Aksara.

Lakitan B. 1996. Fisiologi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jakarta : Rajawali Pers.
Lestari, E.G. 2006. Hubungan antara kerapatan stomata dengan ketahanan kekeringan pada
Somaklon Padi Gajahmungkur, Towuti, dan IR 64. Jurnal Biodiversitas 7(1): 44-48

Tjitrosoepomo HS. 1989. Botani Umum. UGM Press. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai