ABSTRAK
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut,dari larutan yang
konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yangkonsentrasi zat pelarutya rendah melalui
selaput atau membran selektif permeabelatau semi permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang
dipisahkan oleh selaputsemipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh
selaputsemipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan
glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dandipisahkan oleh selaput selektif
permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah
menuju larutan glukosa yangkonsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air
berlangsungdari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasiairnya
rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zatterlarutnya lebih tinggi
dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan.sebagai larutan hipertonis. sedangkan
larutan yang konsentrasinya sama denganlarutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika
larutan yang terdapat di luar sel,konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel
dikatakan sebagailarutan hipotonis. Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau
potensial air. Potensial air merupakan alat diagnosis yang memungkinkan penentuan secara tepat
keadaan status air dalam sel atau jaringan tumbuhan.Untuk mengukur tekanan osmosis dan
potensial air digunakanlah alat yaitumikroskop, pisau, silet, pinset tabung reaksi, gelas objektif,
dan gelas penutup.Bahan yang digunakan yaitu daun
Rhoe discolor
, larutan gula dengan konsentrasi0,14M ; 0,20M ; 0,26M. Sedangkan pada percobaan penetapan
potensial air jaringan tumbuhan, bahan yang digunakan yaitu kentang, akuades, larutan
guladengan konsentrasi 0,05M ; 0,15M ; 0,30M ; 0,45M ; 0,60M
.
Berdasarkan praktikum Osmosis yang dilakukan diketahui bahwa semakin tinggi nilaimolaritas
larutan gula, maka sel akan semakin cepat terplasmolisis. Dan pada praktikum potensial air
mengatakan bahwa air bergerak dari potensial air tinggike potensial air yang rendah.
Perpindahan atau pergerakan molekul air dari potensial air yang tinggi kepotensial air yang
rendah disebut dengan osmosis.
Ψs = pote
nsial osmotik
Ψp = potensial tekanan
atau turgor
Ψm = potensial matriks (Ismail, 2011)
Menurut Ismail 2011, potensial osmotik adalah potensial yang disebabkanoleh zat-zat terlarut.
Tandanya selalui negatif. Potensial tekanan adalah potensialyang disebabkan oleh tekanan
hidrostatik isi sel pada dinding sel. Nilainyaditandai dengan bilangan positif, nol, atau dapat juga
negatif. Penambahantekanan (terbentuknya tekanan turgor) mengakibatkan potensial tekanan
lebih positif. Potensial matriks disebabkan oleh ikatan air pada koloid protoplasma dan
permukaan (dinding sel). Potensial matriks bertanda negatif, tetapi pada umumnya pada sel-sel
bervakuola, nilainya dapat diabaikan. Oleh karena itu, persamaandiatas dapat disederhanakan
menjadi :
Ψw = Ψs + Ψp (PA = PO + PT)
Potensial air jaringan ditentukan dengan cara merendam potongan jaringandalam suatu seri
larutan sukrosa atau manmitol (non-elektrolit) yang diketahuikonsentrasinya (Ismail, 2011).
Analisis kuantitatif potensial air. Pengaruh gabungan dari tekanan dankonsentrasi zat terlarut ini
terhadap potensial air ditulis dalam persamaan berikutini :
Ψ = Ψp + Ψs
METODOLOGI
Praktikum mengenai tekanan osmosis cairan sel dan potensial air,dilaksanakan pada tanggal 3
April 2014 di Laboratorium Pendidikan Biologi,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Tanjungpura Pontianak, pukul 13.00 WIB
–
selesai. Adapun alat dan bahan yang digunakan saat praktikum ini, yaitu Alat yang digunakan
berupa mikroskop, pisau silet, pinset,kaca objek, kaca penutup, cork borer dengan garis tengah
1cm untuk membuat potongan umbi kentang, pisau silet, timbangan analitik, gelas piala, dan
gelasaqua. Sedangkan bahan yang digunakan berupa daun
Rhoe discolor
yang masihsegar, larutan gula dengan konsentrasi 0,14M ; 0,20M ; 0,26M.
Solanumtuberosum
L, akuades dan larutan sukrosa 0,05M ; 0,15M ; 0,30M ; 0,45M ;0,60M.Langkah kerja pada
praktikum ini sebagai berikut : Cara kerja tekananosmosis pada
Rhoe discolor
yaitu yang pertama dua gelas aqua disiapkan dankemudian diisi larutan sukrosa ke dalam gelas
kira-kira 1/3 bagian, 1 gelas untuk1 konsentrasi. Lapisan tipis epidermis berwarna ungu daun
Rhoe discolor
disayatmenggunakan pisau silet. Diusahakan menyayat hanya selapis saja. Sayatantersebut
diperiksa dengan menggunakan mikroskop. Apabila sayatan cukuprepresentatif, sayatan tadi
dimasukkan kedalam gelas aqua dan dicatat waktumulai perendaman. Sayatan dibiarkan dalam
larutan selama 15 menit. Setelah 15menit sayatan epidermis tadi diperiksa dari berbagai
konsentrasi sukrosa denganmikroskop. Dicari larutan gula dimana 50% dari jumlah sel epidermis
tadi telah terplasmolisis yang keadaan ini disebut insipient plasmolisis. Sel pada keadaaninsipient
plasmolisis memiliki potensial osmotic sama dengan potensial osmotiklarutan yang digunakan.
Potensial osmotik sel pada insipient plasmolisisditentukan.Cara kerja potensial air pada
Solanum tuberosum
L yaitu yang pertama duagelas piala atau gelas beaker disiapkan dengan masing-masing tabung
diisi dengan100 ml larutan berikut ini: akuades, sukrosa dengan konsentrasi 0,05 molar;
0,15molar ; 0,30 molar; 0,45 molar dan 0,60 molar. Tahap-tahap berkut ini harusdilakukan
dengan cepat. Umbi kentang dibuat 12 silinder dengan bor yang bergaris tengah 1 cm, dengan
panjang 4 cm. Bagian luar kulitnya dihilangkan.Sebaiknya semua silinder umbi kentang dibuat
dari satu umbi saja dan diletakkandi sebuah wadah tertutup. Silinder kentang dipotong dengan
pisau silet menjadiirisan-irisan tipis dengan tebal 1-2 mm. Irisan kentang dibilas dengan
akuadesdengan cepat dikeringkan dengan kertas hisap dan ditimbang. Selanjutnya dimasukkan
ke dalam salah satu larutan sukrosa yang telah disiapkan. Hal inidilakukan pada setiap silinder
kentang untuk masing-masing larutan berikutnya.Tepat 15 menit setelah direndam, irisan-irisan
tersebut dikeluarkan dari masing-masing tabung. Lalu dikeringkan dengan kertas handuk atau
hisap, semua hal inidilakukan untuk semua contoh percobaan. Untuk menghitung perubahan
beratdigunakan rumus berikut:
berat akhir−berat awal
% 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 = × 100%
berat awal
Kemudian dibuat grafik dan diplotkan persen perubahan berat pada ordinatdan konsentrasi
larutan sukrosa ( dalam molar ) pada absis. Potensial air jaringan
dapat diperoleh setelah dihitung potensial osmotik ( ᴪs) untuk masing-masingkonsentrasi larutan
sukrosa dan digunakan rumus berikut: -φs = C.i.R.T
Dimana :
-φs = Potensial air
I = Konstanta ionisasi sukrosa = 1
R= Konstanta gram (0,0831 bar/derajat mol)
T= Suhu absolut (C + 273)
Rumus diatas cukup digunakan untuk menghitung potensial osmotik suatularutan sukrosa
( -φs), selanjutnya potensial dari larutan-larutan lainnya dapatditentukan dengan menggunakan
𝑀1 M2
rumus berikut ini : 𝑠1 = 𝑠2
170−122 48
1. 0,14 M → ×100% = 170 ×100% = 28,24%
170
568−444 124
2. 0,16 M → ×100% = ×100% = 21,83%
568 568
268−191 77
3. 0,18 M → ×100% =268 ×100% = 28,73%
268
254−103 151
4. 0,20 M → ×100% = 254 ×100% = 59,49 %
254