Anda di halaman 1dari 34

ANATOMI DAUN

1. RISMA DYARUMMAYA
2. USWATUN HASANAH
3. SYAHRUDIN MAULANA
4. BERNANDINUS A JEBARUS
Fungsi utama Daun
Tempat terjadinya fotosintesis, pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis
dijaringan parenkim palisade, sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis
terjadi pada jaringan spons. Sebagai organ pernapasan

Di daun terdapat stomata yang berfungsi sebagai organ respirasi.

Tempat terjadinya transpirasi

Tempat terjadinya gutasi

Alat perkembangbiakan vegetatif, misalnya pada tanaman cocor bebek “tunas


daun”.
STRUKTUR ANATOMI DAUN
1. EPIDERMIS
Epidermis pada daun
bervariasi dalam hal jumlah Ciri-Ciri :
lapisan, struktur, susunan Epidermis tersusun
stomata, bentuk trikoma sangat rapat. Dan
dan kehadiran sel-sel yang dilapisi oleh Kutikula.
terspesialisasi. Terdapat stomata
Epidermis pada daun
terdapat 2 jenis yaitu
Fungsi : proteksi dan Epidermis Atas dan
pertukaran gas. Epidermis Bawah
Epidermis Atas.
Epidermis atas : permukaan
atau sisi adaksial.
Umumnya satu lapisan sel.
Kloroplas sedikit atau tidak
ada sama sekali.
Sel terlihat transparan
sehingga memungkinkan
cahaya matahari menembus
lapisan sel tersebut.
Terdapat Kutikula :
mengurangi penguapan air yg
berlebihan.
Epidermis bawah

Epidermis bawah :
permukaan atau sisi
abaksial.
Terdapat stomata.
Sel penutup mengandung
kloroplas, berfungsi untuk
mengatur membuka dan
menutupnya stomata serta
mengendalikan pertukaran
gas.
2. mesofil

Jaringan parenkematis yang terdapat


diantara epidermis.
Berdiferensiasi membentuk jaringan
fotosintetik yang mengandung klorofil.
Pada beberapa tumbuhan, jaringan
mesofil tersusun atas sel-sel yg
seragam dan tidak terdiferensiasi
menjadi palisade dan spons.
3. Parenkim Palisade

 Sel memanjang berbentuk batang, tersusun dalam barisan, tegak lurus permukaan
daun.
 Terdiri dari satu atau beberapa lapis sel yang mengandung kloroplas.
 Terspesialisasi untuk meningkatkan efisiensi fotosintesis.
 Terdapat tepat dibawah epidermis atas.
 Pada tumbuhan xerofit (hidup dalam kondisi kering), palisade terdapat pada dua
sisi/permukaan daun.
 Bentuk dan susunan sel pada palisade memungkinkan kloroplas terlokalisasi pada
posisi yang paling strategis untuk menyerap cahaya matahari secara maksimum.
4. Parenkim spoons

Bentuk tidak teratur, bercabang-


cabang dengan banyak ruang
antar sel.

 Lokasi : dibawah palisade


 Fungsi utama : penyimpanan
gula dan asam amino yang
disintetis di lapisan palisade.
 Membantu proses pertukaran
gas pada siang hari.
5. stomata
Stomata adalah bukaan-bukaan kecil di daun yang jika
membuka secara maksimal hanya selebar 0,0001 mm.

 Stomata diapit oleh sepasang sel penjaga yang mirip dengan


dua sosis yang melengkung.
 Pada tumbuhan darat, stomata banyak terdapat pada bagian
bawah daun, sedangkan pada tumbuhan yang hidup di air
stomata banyak terdapat pada permukaan atas daun.
 Jumlah stomata per mm² berbeda-beda pada setiap tumbuhan.
Daun dikotil yang memiliki pertulangan menyirip stomatanya
tersebar, sedangkan pada daun monokotil stomata terletak
bersusun sejajar.
Tipe Daun Berdasarkan Letak Stomata.

• Stomata terdapat pada epidermis


AMFISTOMATIK atas dan epidermis bawah.

• Stomata hanya terdapat pada


HIPOSTOMATIK epidermis bawah.

• Stomata hanya terdapat pada


EPISTOMATIK epidermis atas.
6. Jaringan Pengangkut
Fungsi xylem dan floem

xilem
Floem
 sebagai pengangkut air dan
zat zat yang terlarut mengantarkan hasil
didalamnya dari akar menuju
fotosintesis keseluruh
daun
bagian tumbuhan.
Tipe daun berdasarkan struktur anatomi

DORSIVENTRAL • Daun yang memiliki parenkim palisade


hanya disalah satu sisi daun (sisi adaksial
/ BIFASIAL atau abaksial)

ISOLATERAL / • Daun yang memiliki parenkim palisade


ISOBILATERAL pada kedua sisi daun.

• Jaringan mesofil tersusun atas sel-sel


UNIFASIAL yang seragam dan tidak terdiferensiasi
menjadi palisade dan spoons.
Anatomi Daun dikotil dan monokotil
Ciri-ciri daun dikotil dan monokotil

DIKOTIL monokotil

•Menyirip •Sejajar
•Menjari •Melengkung
Contoh Daun dikotil
Contoh daun monokotil
Perkembangan daun

HISTOGENESIS
DIFERENSIASI PERKEMBANGAN ASAL USUL HELAI
INISIASI JARINGAN HELAI
AWAL AKSIS DAUN DAUN
DAUN
INISIASI

 Diawali pembelahan periklin


dalam kelompok kecil sel pada
sisi pucuk.
 Jumlah lapisan sel yang mulai
membelah dan posisinya pada
pucuk beragam pada
tumbuhan yang berbeda.
DIFERENSIASI
AWAL

 primordium daun menonjol


dari pucuk batang sebagai
penyokong yang mempunyai
bentuk papila kecil atau
tonjolan.
 Penyokong daun terdiri atas
lapisan protoderm dan untaian
prokambium, yang tumbuh
secara akropetal dan tidak
seberapa jauh dari kambium
batang
PERKEMBANGAN
AKSIS DAUN

Pada kebanyakan daun Dikotil dan


Gymnospermae, perkembangan aksis daun
mendahului helai daun.
primordia menjadi bentuk seperti kerucut yang
runcing dengan sisi adaksial pipih (rata).
Ujung kerucut ini merupakan sebagai meristem
apikal.
ASAL USUL
HELAI DAUN

 Selama pemanjangan awal dan penebalan aksis daun muda, sel


bagian tepi adaksial terus membelah dengan cepat.
 Pada Angiospermae, biasanya inisial ini akan membelah hanya
ke arah antiklin dan penambahan sel baru terjadi ke arah
protoderm abaksial dan adaksial
 Pada daun majemuk menjari dan menyirip, helai daun lateral
berkembang dari meristem pinggiran adaksial dan aksis daun
muda sebagai dua deretan papila.
 perkembangan helai daun ada yang terjadi secara akropetal
ataupun bisepetal
HISTOGENESIS
JARINGAN
HELAI DAUN

 Pertumbuhan daun ini dikendalikan


oleh faktor genetis, tetapi juga
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
luar dan dalam. Faktor luar yang
memengaruhi daun antara lain seperti
pasokan air, nutrisi, panjang hari, dan
intensitas sinar.
 Pada helai daun, sel meristem berlapis
sehingga relatif mudah untuk melacak
asal-usul epidermis, jaringan palisade
dan spons, serta berkas pengangkut
ABSISI DAN PENGGUGURAN DAUN
Pemisahan aktif daun dari cabang, tanpa
meninggalkan luka, disebut absisi daun.
Absisi juga merupakan adaptasi yang
bermanfaat guna melepaskan daun tua,
buah masak, dan bunga yang tidak akan
menghasilkan buah, serta merupakan cara
pemangkasan diri jika jumlah cabang
terlampau banyak
Absisi daun biasanya disiapkan di dekat
dasar tangkai daun atau pangkal daun.
Daerah pengguguran ini secara histologi
dapat dibedakan dengan jaringan yang lain
yaitu bagian luarnya ditandai dengan
adanya lekukan dangkal atau adanya
perbedaan warna epidermis
Tanggalnya daun atau
gugurnya daun tidak perlu
selalu berasosiasi dengan
peristiwa pelarutan dinding
sel atau lamela tengah. Di
kebanyakan monokotil dan
beberapa dikotil basah,
tekanan fisik mengakibatkan
pemisahan daun.
Pertanyaan .
1. Perbedaan Daun Dikotil dan Monokotil. (Bu Ilmi)
 Daun dikotil memiliki :
1. Jaringan epidermis, terdiri dari satu lapis sel kecuali tanaman ficus (karet), letaknya
menyusun lapisan permukaan atas dan bawah daun. Lapisan epidermis tumbuhan
dikotil berfungsi melindungi lapisan sel di bagian dalam dari kekeringan dan menjaga
bentuk daun agar tetap.
2. Jaringan kutikula, merupakan penebalan dari zat kutin, letaknya melapisi permukaan
atas dan bawah daun. Zat kutin pada kutikula berfungsi mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.
3. Stomata, melapisi permukaan atas dan bawah daun, berfungsi sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara serta sebagai sel penjaga sebagai pengatur membuka dan
menutupnya stomata
4. Rambut dan kelenjar, yang berfungsi sebagai alat pengeluaran
5. Mesofil, terletak diantara lapisan epidermis atas dan bawah, berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis.
6. Urat daun, terletak pada helai daun, berfungsi sebgai transportasi zat.
Daun dikotil memiliki :
1. Epidermis dan kutikula, terletak pada Lapisan permukaan atasdan
bawah daun. Jaringan ini berfungsi melindungi lapisan sel di bagian
dalam dari kekeringan dan mencegah penguapan air melalui
permukaan daun.
2. Stomata, terletak berderet di antara urat daun. Berfungsi sebagai
jalan masuk dan keluarnya udara.
3. Mesofil, terletak pada cekungan di antara urat daun. Berfungsi
Membuat zat makanan melalui fotosintesis.
4. Urat daun, terletak pada helai daun. Berfungsi sebagai transportasi
zat.
2. Contoh Daun Bifasial, Isobilateral
dan Unifasial (Sandy)
Bifasial : Daun Mangifera indica, Plumeria alba.
Isobilateral: Jagung, pinang-pinangan
(Palmae), kelapa, pisang-
pisangan (Musaceae), anggrek, bawang-
bawangan
(alliaceae) vanili, jahe, kunyit.
Unifasial : Oryza sativa, Zea mays
3. Macam-macam  Tipe anomositik (tipe Ranunculaceae) :
jumlah sel tetangga tiga atau lebih, satu
Stomata (Ayu Nur Aliza) sama lain sukar dibedakan.
 Tipe anisositik (tipe Cruciferae) : jumlah sel
tetangga tiga atau lebih, satu sel jelas lebih
kecil dari sel lainnya.
 Tipe diasitik (tipe Caryophyllaceae) :
Jumlah sel tetangga dua, bidang
persekutuan menyilang celah stomata.
 Tipe parasitik (tipe Rubiaceae) : Jumlah sel
tetangga dua, bidang persekutuan segaris
dengan celah stomata.
 Tipe aktinositik, suatu variasi dari stomata
tipe anomositik yaitu stomata dengan sel -
sel tetangga yang pipih dan mengelilingi
stomata dalam susunan berbentuk
lingkaran.
 Tipe siklositik, suatu variasi dari stomata tipe
dioptik yaitu stomata yang sel tetangga
dikelilingi oleh dua sel epidermis.
Daftar Pustaka

 https://tatangsma.com/2014/10/perbedaan-struktur-daun-dikotil-dan-
monokotil.html
 https://brainly.co.id/tugas/1190211
 https://brainly.co.id/tugas/20349013
 https://dosenbiologi.com/tumbuhan/anatomi-daun
 http://nurfaisyah.web.id/tipe-tipe-stomata/

Anda mungkin juga menyukai