Anda di halaman 1dari 48

PELAYANAN

KEFARMASIAN DI
RUMAH (HOME
PHARMACY CARE)
Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik

Direktorat jenderal Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

Departemen Kesehatan RI

2008
Pelayanan kefarmasian di rumah oleh
apoteker adalah :
pendampingan pasien oleh apoteker dalam
pelayanan kefarmasian di rumah dengan
persetujuan pasien atau keluarganya.

Untuk pasien yang tidak atau belum dapat


menggunakan obat atau alat kesehatan secara
mandiri
Pasien yang memiliki kemungkinan
mendapatkan resiko masalah terkait dengan obat misalnya :
lanjut usia,
lingkungan sosial,
karakteristik obat,
kompleksitas penggunaan obat,
kebingungan atau kurangnya pengetahuan dan ketrampilan
tentang bagaimana menggunakan obat atau alat kesehatan agar
tercapai efek yang terbaik
Tujuan :
a. Terlaksananya pendampingan pasien oleh apoteker untuk
mendukung efektifitas, keamanan dan kesinambungan pengobatan.
b. Terwujudnya komitmen , keterlibatan dan kemandirian pasien dan
keluarga dalam penggunaan obat dan atau alat kesehatan yang tepat.
c. Terwujudnya kerjasama profesi kesehatan, pasien dan keluarga
PELAYANAN YANG DAPAT
Jenis pelayanan kefarmasiaanDIBERIKAN
di rumah yang dapatAPOTEKER
dilakukan oleh
apoteker, meliputi :
1.Penilaian/pencarian (assessment) masalah yang berhub dengan
pengobatan
2.Identifikasi kepatuhan dan kesepahaman terapeutik
3.Penyediaan obat dan atau alat kesehatan
4.Pendampingan pengelolaan obat dan atau alat kesehatan di rumah , misal
cara pemakaian obt asma, penyimpanan insulin
5. Evaluasi penggunaan alat bantu
pengobatan dan penyelesaian masalah
sehingga obat dapat dimasukkan ke
dalam tubuh secara optimal.
6. Pendampingan pasien dalam
penggunaan obat melalui infus /
obat khusus
7. Konsultasi masalah obat
8. Konsultasi kesehatan secara umum
9. Dispensing khusus (misal obat khusus,
unit dose)
10. Monitoring pelaksanaan, efektivitas dan
keamanan penggunaan obat termasuk
alat kesehatan pendukung pengobatan
11. Pelayanan farmasi klinik lain yang
diperlukan pasien
12. Dokumentasi pelaksanaan pelayanan
kefarmasian dirumah
PERAN APOTEKER
Kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah tidak dapat diberikan kepada
semua pasien

Mengingat waktu pelayanan cukup lama dan berkesinambungan.

Diperlukan seleksi pasien, dengan menentukan prioritas pasien yang


dianggap perlu mendapatkan pelayanan kefarmasian di rumah .
Pasien yang perlu mendapat pelayanan kefarmasian di rumah :

1.Pasien yangmenderita penyakit kronis dan memerlukan perhatian


khusus tentang penggunaan obat, interaksi obat dan efek samping
obat.
2.Pasien dengan terapi jangka panjang misal pasien TBC,
HIV/AIDS, DM
3. Pasien dengan resiko adalah pasien dengan usia 65 tahun atau lebih,
dengan salah satu kriteria atau lebih, regimen obat sebagai berikut :
a. Pasien minum obat 6 macam atau lebih setiap hari
b. Pasien minum 12 dosis atau lebih setiap hari
c. Pasien minum salah satu dari 20 macam obat dalam tabel yang
telah diidentifikasi tidak sesuai untuk pasien geriatri
d. Pasien dengan 6 macam diagnosa atau lebih
Tabel : 20 macam obat yang secara umum
dipertimbangkan karena tidak sesuai untuk pasien usia
lanjut
Diazepam Indomethacin
Flurazepam Cyclandelate
Pentobarbital Methocarbamol
Amitriptyline Trimethibenzamide
Isoxsuprine Phenylbutazon
Cyclobenzaprine Chlorpropamide
Orphenadrine Propoxyphene
Chlordiazepokside Pentazicine
Meprobamate Dipyridamole
Secobarbital Carisoprodol
Peran apoteker dalam pelayanan kefarmasian di rumah
meliputi :

1. Penilaian sebelum dilakukan


pelayanan kefarmasian dirumah (Preadmission
Assessment).

Apoteker harus memastikan bahwa untuk setiap pasien


yang dirujuk mendapatkean pelayanan kefarmasiaan
dirumah telah dilakukan penilaian kelayakan untuk
pelayanan tersebut, yang meliputi :
a. Pasien, keluarga setuju dan mendukung
b. Pasien, keluarga adalah orang yang akan diberikan pendidikan
tentang cara pemberian pengobatan yang benar
c. Apoteker pemberi layanan memiliki akses ke rumah pasien
d. Adanya keterlibatan dokter dalam penilaian dan pengobatan pasien
secara terus menerus
e. Obat yang diberikan tepat indikasi, dosis, rute dan
cara pemberian obat
f. Ada uji laboratorium yang sesuai untuk dilakukan
monitoring selama pelayanan kefarmasiaan di rumah.
g. Adanya dukungan finansial dari keluarga

Kesimpulan penilaian sebaiknya disampaikan kepada


semua tenaga kesehatan yang terlibat dan
didokumentasikan
Sebelum pelayanan dimulai, apoteker harus menjelaskan :

• manfaat dan tanggung jawab pasien


• Kewajiban yang berhubungan dengan
pembayaran
Biaya pelayanan kefarmasiaan di rumah
meliputi :
a.Jasa pelayanan kefarmasian mencakup
pemberian bantuan, tindakan intervensi
langsung maupun konsultasi
b. Penggantian biaya pemakaian obat dan
alkes yang digunakan secara langsung oleh
pasien
2. Penilaian dan pencatatan data awal pasien
Data base :
Penilaian fisik dilakukan oleh tenaga kesehatan lain yang terlibat
dalam pelayanan di rumah. Harus ada tanggung jawab dan
komitmen bersama dari setiap tenaga kesehatan untuk berbagi
informasi yang berhubungan dengan pasien
3. Penyeleksian produk, alat-alat kesehatan dan alat-
alat tambahan yang diperlukan.

Apoteker yang berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain


bertanggung jawab dalam menyeleksi alat infus, obat tambahan
dan alat-alat tambahan
Fakto-faktor yang terlibat dalam memilih
alat infus dan alat tambahan adalah sebagai
berikut :

a. Stabilitas dan kompabilitas peralatan infus yang


digunakan
b. Kemampuan alat infus menerima sejumlah
volume obat yang tepat dan pelarut lain serta
dapat menyampaikan dosis dengan kecepatan
yang tepat
c. Kemampuan pasien atau pemberi layanan dalam
mengoperasikan infus
d. Adanya potensi komplikasi dan ketidakpatuhan pasien
e. Waktu yang memungkinkan bagi pasien untuk menerima
infus
f. Fitur pengamanan dari peralatan infus
4. Menyusun rencana pelayanan
kefarmasian di rumah.

• Rencana disusun oleh apoteker bekerjasama dengan


pasien, keluarga dan berkoordininasi dengan tenaga
kesehatan lain.
• Rencana dibuat saat dimulainya terapi dan secara teratur
dikaji dan diperbaharui
• Rencana dikomunikasikan ke semua tenaga kesehatan
yang terlibat
Rencana dan perubahannya harus didokumentasikan dalam
catatan penggunaan obat pasien.

Rencana sebaiknya mencakup hal-hal sbb :


- Gambaran masalah aktual dan masalah terkait
obat (DRP) dan cara mengatasinya
- Gambaran dari hasil terapi yang dilakukan
- Usulan pendidikan dan konseling untuk pasien
-Rencana khusus monitoring yang akan dilakukan
5. Melakukan koordinasi penyediaan
pelayanan.

Kegiatannya meliputi :
a. memberikan informasi kepada pasien dan keluarga
tentang berbagai pelayanan kesehatan yang
tersedia di masyarakat
b. membuat kesepakatan dengan pasien dan
keluarga tentang pelayanan kefarmsiaan yang
diberikan
c. Mengkoordinasikan rencana pelayanan kefarmasiaan
kepada tenaga kesehatan yang terlibat berdasarkan jadwal
kunjungan yang telah dibuat.
d. Bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien sepanjang
rentang perawatan yang dibutuhkan pasien
e. Berfokus tujuan akhir meningkatkan kemandirian dan
kualitas hidup pasien
f. Melakukan rujukan dan keputusan penghentian pelayanan
6. Melakukan pendidikan pasien dan konseling
• Apoteker bertanggung jawab memastikan bahwa pasien
menerima pendidikan dan konseling tentang terapi
pasien
• Apoteker harus mudah dihubungi jika ada pertanyaan
atau munculnya masalah terkait obat (DRP)
• Apoteker menyediakan informasi tambahan dalam
bentuk tulisan untuk memperkuat informasi yang
diberikan secara lisan
Konseling dan pendidikan pasien
didokumentasikan dalam catatan penggunaan obat pasien

Dalam menentukan informasi yang diberikan dalam


pendidikan dan konseling , apoteker membutuhkan
pendapat dari profesional kesehatan , yang meliputi :
a. Gambaran pengobatan, mencakup obat, dosis,
cara pemberian, interval dosis , lama pengobatan
b. Tujuan pengobatan dan indikator pengobatan
c. Teknik penilaian untuk untuk monitoring efektivitas
terapi
d. Pentingnya mengikuti rencana perawatan
e. Teknik aseptik
f. Perawatan peralatan untuk pembuluh darah
g. Petujuk cara pemberian obat
h. Pemeriksaan obat dan peralatan yang digunakan
i. M anajemen inventarisasi di rumah dan prosedur
penyelamatan peralatan
j. Potensi munculnya efek samping obat, interaksi
obat, interaksi obat-makanan (DTP), kontra indikasi,
reaksi yang tidak diharapkan (ROTD) dan cara
mengatasinya
k. Petunjuk penyiapan, penanganan dan
pembuangan obat, peralatan dan pembuangan biomedis
l. Informasi cara menghubungi tenaga kesehatan
yang terlibat dalam pengobatan pasien
m. Prosedur emergensi
7. Pemantauan terapi obat
Apoteker secara terus menerus bertanggung jawab melakukan
pemantauan terapi obat dan evaluasi penggunaan obat sesuai rencana.
Hasil pantauan disampaikan kepada tenaga kesehatan yang terlibat
Apoteker berkolaborasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lain
membuat protokol pemantauan terapi
• Apoteker diperbolehkan mengetahui hasil laboratorium
• Apoteker menyiapkan analisa interpretasi dari informasi
laboratorium dan membuat rekomendasi untuk penyesuaiuan dosis
dan keputusan apakah terapi diulanjutkan atau dihentikan.
• Semua hasil panatauan di dokumentasikan dalam catatan
penggunaan obat pasien
Kriteria penghentian pelayanan kefarmasiaan di rumah
-Hasil pelayanan tercapai sesuai tujuan
- Kondisi pasien stabil
- Keluarga sudah mampu melakukan pelayanan
di rumah
- Pasien di rawat kembali di rumah sakit
- Pasien menolak pelayanan lebih lanjut
- Pasien pindak ke tempat lokasi lain
- Pasien meninggal dunia
Aktivitas pelayanan kefarmasiaan di rumah membutuhkan
dokumentasi :
1. Prosedur tetap pelayanan kefarmasian di rumah
2. Catatan penggunaan obat pasien
3. Lembar persetujuan (informed consent) untuk
apoteker dan pasien
4. Kartu kunjungan
I. Prosedur tetap (Protap) Pelayanan kefarmasiaan di rumah :
1. Penilaian awal pasien untuk identifikasi masalah
kefarmasiaan yang perlu ditindaklanjuti
2. Menjelaskan permasalahan dan manfaat
pelayanan kefarmasiaan di rumah
3. Menawarkan pelayanan kefarmasiaan di rumah
4. Menunjukkan lembar persetujuan , apabila setuju
diminta memberikan tanda tangan
5. Mengkomunikasikan pada tenaga kesehatan lain
yang terkait
6. Membuat rencana pelayanan , disampaikan dan
didiskusikan waktu dan jadwal yang cocok dengan
pasien dan keluarga, dokter yang merawat
7. Melakukan pelayanan sesuai jadwal
8. Mendokumentasikan
Keuntungan/ manfaat HPC
1. Memberi kesempatan pasien untuk bertanya
tentang obat yang mungkin dokter tidak punya
waktu untuk untuk menjelaskan.
2. Membantu pasien mengerti lebih baik tentang obat
dan bagaimana meminumnya.
3. Mengurangi resiko terhadap masalah yang terkait
obat
4. Menyempurnakan kesehatan
II. Catatan penggunaan obat pasien
Catatan ini bersifat rahasia dan hanya boleh
ditulis serta disimpan oleh apoteker

III. Lembar persetujuan (Informed consent)


Bukti tertulis kesepakatan bersama antara pasien
dan apoteker untuk pelayanan kefarmasiaan di
rumah.
Lembar persetujuan ini dibuat untuk memberikan
gambaran hak dan kewajiban pasien dan apoteker
Lembar persetujuan sekurang-kurangnya memuat :
Nama pasien
Alamat pasien
Umur pasien
Permasalahan yang dihadapi pasien
Bentuk pelayanan kefarmasiaan yang
direncanakan apoteker
Hak dan kewajiban apoteker maupun pasien
Tandatangan pasien maupun apoteker
IV. KARTU KUNJUNGAN
- Merupakan bukti kehadiran apoteker dalam melakukan
pelayanan kefarmasiaan di rumah
- Membuat catatan sederhana dan mudah
dimengerti oleh pasien
- Perkembangan kondisi pasien
Kartu kunjungan sekurang-kurangnya berisi :
Nama pasien
Nama apoteker
Tanggal dan jam kunjungan
Catatan apoteker

Kartu kunjungan disimpan oleh pasien dan apoteker


Contoh :
kartu kunjungan
Nama pasien :
Alamat :
Nama apoteker :
No telp/HP :
--------------------------------------------------------------------------------
Tgl & Jam Catatan apoteker Ket.
Kunjungan
-----------------------------------------------------------------------------------
--
Contoh
CATATAN PENGGUNAAN OBAT PASIEN
DATA PASIEN
Nama Pasien : Jenis kelamin :
Alamat : Umur :
No telp/HP : Tinggi/BB :
Pekerjaan : Gol. Darah :
--------------------------------------------------------------------------------------------
No Tgl Jam Data dokter Kasus Terapi yna diberikan Catatan
plynn Nama Sp Almt Tg R/ nama cara pelyn
obat pemb aptk
-------------------------------------------------------------------------------------------------

Lanjutan Catatan Penggunaan Obat Pasien

Dibawah tabel terdapat ruang untuk catatan.

Catatann masalah terkait obat yang dijumpai dan


penyelesainnya
…………………………………………………………………………
………………………..
…………………………………………………………………………
………………………..
…………………………………………………………………………
………………………..
…………………………………………………………………………
………………………..
PERSETUJUAN (INFORMED
CONSENT)
PELAYANANKEFARMASIAAN DI
RUMAH (HOME PHARMACY CARE)
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama pasien :
Tempat/Tgl lahir:
Alamat :
No. Telp :
Penanggung jawab (Keluarga)
Nama :
Alamat :
No. Telp :
Hubungan dng pasien :
LANJUTAN
Setelah mendapat penjelasan tentang permasalahan yang terkait dengan
obat ……………….. Yang memerlukan pelayanan kefarmasiaan
dirumah melalui :
a. Pengkajian masalah yang berhubungan dengan penggunaan obat
b. Pengawasan kepatuhan dan kesepahaman terapetik
c. Penyediaan obat dan /alat kesehatan
d. Pendampingan pengelolaan obat dan atau alkes di rumah
e. Evaluasi penggunaan alat bantu pengobatan.
f. Konseling
g. Monitoring pelaksanaan, efektivitas dan keamanan obat
h. …………………
LANJUTAN

Maka bersama ini menyatakan persetujuan menerima pelayanan


kefarmasian di rumah oleh apoteker/tim pelayanan kefarmasiaan di
rumah.
Hak Pasien/Keluarga :
1. Ikut menentukan rencana pelayanan kefarmasn di rumah
2. Menerima pelayanan yang sesuai dengan standar/pedoman
yang berlaku
3. Memperoleh informasi yang berkaitan dengan pelayanan
yang sedang dilakukan
4. Memperoleh perlindungan hukum atas tindakan yang
menyimpang dari standar prosedur
LANJUTAN
Kewajiban Pasien/Keluarga :
1. Bekerjasama dan membantu apoteker untuk mendukung
tercapainya tujuan pelayanan kefarmasian di rumah
2. Mematuhi rencana pelayanan kefarmasiaan yang telah
dibuat berdasar kesepakatan dengan apoteker.
3. Membayar pelayanan yang diterima sesuai dengan tarif
yang berlaku
4. Memperlakukan apoteker sesuai dengan norma yang
berlaku berdasrkan etika, norma agama dan sosial budaya
tanpa diskriminasi berdasrkan ras, warna kulit, agama,
jenis kelamin, usia atau asal-usul kebangsaan
LANJUTAN
Hak Apoteker :
1. Menerima jasa pelayanan sesuai tarif yang berlaku
2. memperoleh informasi yang sebenarnya dar pasien/keluarga
pasien tentang keadaan pasien yang terkait dengan pelayanan
kefarmasiaan yang diberikan
3. Memperoleh perlakuan yang sesuai dengan norma yang berlaku
Kewajiban Apoteker :
1. Memberikan pelayanan kefarmasiaan yang sesuai dengan
standar/pedoman yang berlaku
2. Mematuhi rencana pelayanan kefarmasian yang telah dibuat
berdasarkan kesepakatan dengan pasien/keluarga
LANJUTAN
3. Memberikan informasi kepada pasien yang berkaitan
dengan pelayanan yang sedang dilakukan.

Saya memahami bahwa pelayanan kefarmasiaan di rumah


merupakan salah satu upaya meningkatkan keberhasilan
pengobatan yang sedang saya jalani. Saya percaya bahwa apoteker
yang memberikan pelayanan kefarmasian di rumah akan menjaga
hak-hak saya dan kerahasiaan pribadi saya sebagai pasien, sesuai
dengan peraturan yang berlaku
………………, ………….. 20 …..
(nama & tanda tangan pasien/klg)

Anda mungkin juga menyukai