Anda di halaman 1dari 6

Daun Majemuk Menyirip (Pinnatus)

Yang dinamakan daun majemuk menyirip ialah daun majemuk yang anak daunnya
terdapat dikanan kiri ibu tangkai daun. Dan tersusun seperti sirip pada ikan, Biasanya daundaun majemuk menyirip memiliki ukuran anak daun yang kecil.
Daun majemuk menyirip dapat dibedakan dalam beberapa macam:
a) Daun majemuk beranak daun satu (unifoliolatus). Tanpa penyelidikan yang teliti daun
ini tentu daun ini akan disebut sebagai daun tungga, tetapi disini tangkai daun
memperlihatkan suatu persendian (articulation), jadi helaian daun tidak langsung
terdapat pada ibu tungkai. Sesungguhnya pada daun ini juga terdapat lebih dari satu
helaian daun, hanya saja yang lainnya telah tereduksi, sehingga tinggal satu anak daun
saja. Daun yang demikian ini biasanya dapat kita jumpai pada berbagai jenis pohon
jeruk, contohnya a.l. jeruk besar (Citrus maxima Merr.), jeruk nipis (Citrus
aurantifolia Sw.), dll.
b) Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus). Biasanya disini terdapat anak
daun yang berpasang-pasangan di kanan kiri ibu tulang, oleh itu jumlah anak daunnya
biasanya menjadi gena. Akan tetapi, mengingat pada suatu daun majemuk menyirip
anak daunnya tidak selalu berpasang-pasangan. Maka untuk menemukan suatu daun
majemuk menyirip atau tidak, orang tidak lagi menghitung jumlah anak daun. Tetapi
melihat pada ujung ibu tangkainya. Jika ujung ibu tngkai daunnya terputus artinya
pada ujung ibu tangkai tidak terdapat satu anak daun. Sehingga ujung ibu tangkai
beba, atau kadang-kadang tertutup oleh suatu pucuk kecil yang mudah runtuh, maka
hal itu berarti daun yang menyirip genap. Dengan keterangan ini jelaskan, bahwa satu
daun menyirip genap mungkin jumlah anak daun yang gasal. Daun majemuk menyirip
genap a.l. terdapat pada pohon asam (Tamarindus indica L).yang anak daunnya
berpasang-pasangan jadi jumlah anak daun benar genap. Daun majemuk menyirip
genap tetapi jumlah anak daunnya gasal dapat kita jumpai misalnya pada pohon leci
(Litchi chinensis Sonn.) dan kepulasan (Nepphelium mutabite B.).

Daun leci

Gembong Tjitrosoepomo, morfologi tumbuhan, yogyakarta, UGM,2005

c) Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus). Juga disini yang menjadi pedoman
ialah ada atau tidaknya satu anak daun yang menutup ujung ibu tangkainya. Ditinjau
dari jumlah anak daunnya akan kita dapati bilangan yang benar-benar gasal jika anak
daun bepasangan, sedangkan di ujung ibu tangkai terdapat anak daun yang tersendiri (
biasanya anak daun ini lebih besar dari pada yang lainnya), seperti terlihat pada daun
pacar cina (Aglaia odorata Lour) dan mawar (Rosa sp.). sebagai kebalikan daun
majemuk menyirip genap yang dapat mempunyai anak daun gasal, daun majemuk
gasal dapat juga mempunyai jumlah anak daun yang genap seperti yang dapat kita
jumpai pada pohon pacar cina.
Selain dari itu dapat pula suatu daun majemuk menyirip dibedakan lagi menurut
duduknya anak-anak daun pada ibu tangkai., dan juga menurut besar kecilnya anak-anak
daun yang terdapat pada satu ibu tangkai, hingga kita dapati pula:
a) Daun majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasang-pasangan, yaitu jika
duduknya anak daun pada ibu tangkai berhadap-hadapan.
b) Daun majemuk menyirip dengan anak daun berseling, jika anak daun pada ibu tangkai
duduknya berseling.
c) Daun majemuk menyirip dengan anak daun berselang-seling, yaitu jika anak daun
pada ibu tangkai berselang-seling pasangan anak daun yang lebar dengan pasangan
anak daun yang sempit, misalnya pada nak daun tomat (Solanum lycopersicum L.)
Daun mawar

Pada suatu daun majemuk dapat pula terlihat, bahwa anak daun tidak langsung duduk
pada ibu tangkainya, melainkan pada cabang ibu tangkai tadi. Dalam hal yang demikian,
daun majemuk lalu dinamakan daun majemuk rangkap atau daun majemuk ganda. Biasanya
hanya daun majemuk menyiriplah yang dapat mempunyai sifat demikian, oleh sebab itu pula
kalau ada daun majemuk ganda, maka biasanya adalah daun majemuk yang menyirip.
Daun majemuk menyirip ganda dapat dibedakan menurut letak anak daun pada
cabang tingkat berapa dari ibu tangkainya. Dengan demikian daun majemuk menyirip ganda
dapat dibedakan dalam:
a) Majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus), jika anak daun duduk pada cabang tingkat
satu dari ibu tangkai,
Gembong Tjitrosoepomo, morfologi tumbuhan, yogyakarta, UGM,2005

b) Majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus), jika anak-anak daun duduk pada cabang
tingkat dua dari ibu tangkai,
c) Majemuk menyirip ganda empat, dst.
Pada umumnya jarang dapat ditemukan daun yang menyirip ganda lebih dari tiga.
Daun yang menyirip ganda dibedakan lagi dalam:
a) Menyirip ganda dengan sempurna, yaitu jika tidak ada satu anak daun pun yang
duduk pada ibu tangkai,
b) Menyirip ganda tidak sempurna, jika masih ada anak daun yang duduk langsung pada
ibu tangkainya.
Yang menyirip ganda tidak sempurna biasanya hanyalah daun majemuk yang menyirip gasal
aja, sedang yang dengan sempurna yang menyirip genap.
Berikutnya diberikan beberapa contoh daun yang menyirip ganda:
a) Daun majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna, misalnya daun kembang
merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.) dan daun lamtoro ( Leucaena glauca Benth.).

b) Daun majemuk menyirip gasal ganda dua tidak sempurna, misalnya daun kirinyu
(Sambucus javanica Bl.),

Gembong Tjitrosoepomo, morfologi tumbuhan, yogyakarta, UGM,2005

c) Daun majemuk menyirip gasal rangkap tiga tidak sempurna, misalnya daun kelor
(Moringa oleifera Lamk.),

Daun Majemuk Menjari (Palmatus atau Digitatus)


Yang disebut daun majemuk menjari ialah daun majemuk yang semua anak daunnya
yang tersusun memencar pada ujung ibu tangkainya seperti letaknya jari-jari pada tangan.
Mengenai daun majemuk menjari ini tidak ada hal-hal yang begitu rumit seperti pada
daun majemuk yang menyirip.

Berdasarkan jumlah anak daunnya daun majemuk menjari dapat dibedakan seperti
berikut:
a) Beranak daun dua (Bifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat dua anak
daun, misalnya daun nam-nam (Cynometra cauliflora L.),
b) Beranak daun tiga (trifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat tiga anak
daun, misalnya pada pohon para (Heveabrasiliensis Muell.).
c) Beranak daun lima ( quinquefoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat lima
anak daun, misalnya daun maman (Gynandropsis pentaphylla D.C.),
Gembong Tjitrosoepomo, morfologi tumbuhan, yogyakarta, UGM,2005

d) Beranak daun tujuh (septemfoliolatus), jika ada tujuh anak daun pada ujung
ibu tangkainya, misalnya daun randu (Caeba petandra Gaertn.)
Jika daun majemuk menjari mempunyai tujuh anak daun atau lebih, maka dapat
dikatakan saja beranak daun banyak (polyfoliolatus), tidak usah lagi dihitung jumlah anak
daun yang tepat, seperti misalnya pada pohon randu ( Caeba petandra Gaerthn.).
Seperti misalnya dengan daun majemuk menyirip yang menyiripnya dapat bersifat
ganda, maka dapat pula terjadi daun majemuk menjari yang bersifat ganda, mislanya:

Daun majemuk menjari beranak daun tiga ganda dua (biternatus). Sebagai
contoh: Aegopodium dan Aquilegia vulgaris.

Daun Majemuk Bangun Kaki (Pedatus)


Daun ini memounya susunan sepoerti daun majemuk menjari, tetapi dua anak daun
paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan pada tangkai anak daun yang
disampingnya, seperti terdapat pada Arisaema filiforme ( Aracae)

Daun Majemuk Campuran (Digitatopinnatus)


Yang dimaksud dengan daun majemuk campuran adalah suatu daun majemuk ganda
yang mempunya cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti menjari dan terdapat pada
ujung ibu tangkai daun. Tetapi pada cabang-cabang ibu tangkai ini terdapat anak-anak daun
yang tersusun menyiri. Jadi daun majemuk campuran adalah campuran susunan yang menjari
dan menyirip, misalnya daun putri malu (Mimosa pudica L.).

Jika diteliti benar, ternyata daun putri malu tidak merupakan daun majemuk campuran
sejat, tetapi adalah daun majemuk menyirip gandadua yang sempurna. Hanya saja pada daun
Gembong Tjitrosoepomo, morfologi tumbuhan, yogyakarta, UGM,2005

ini letak kedua pasangan cabang ibu tangkainya tadi sedemikian dekat satu sama lain, hingga
seakan-akan terdapat empat cabang tangkai pada ujung ibu tangkai daunnya.

Gembong Tjitrosoepomo, morfologi tumbuhan, yogyakarta, UGM,2005

Anda mungkin juga menyukai