Anda di halaman 1dari 8

ABSTRAK

Stomata adalah lubang pada epidermis, masing-masing dibatasi oleh dua sel penjaga.
Fungsi utamanya adalah untuk memungkinkan gas seperti karbon dioksida, uap air dan oksigen
bergerak cepat masuk dan keluar dari daun. Terdapat perbedaan bentuk dan susunan stomata
pada tumbuhan yang berbeda habitat serta tipe daun (monokotil da dikotil). Untuk melihat
perbedaan tersebut dilakukan praktikum ini dengan mengamati preparat daun segar Oryza
sativa, Nymphaea sp., dan Arthocaarppus integra serta preparat awetan daun Ficus sp.
menggunakan mikroskop. Dari hasil pengamatan di dapat bahwa pada tumbuhan monokotil
memiliki stomata berbentuk halter (memanjang) sedangkan pada dikotil berbentuk ginjal. Ipe
stomata pada daun Oryza sativa yaitu tipe Graminae, pada Ficus sp. yaitu tipe kriptopor, pada
Nymphaea yaitu tipe Menonjol, dan pada Arthocarpus integra yaitu tipe panetopor.
Kata kunci: Stomata, monokotil, dikotil.
PENDAHULUAN
Stoma adalah lubang atau celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan yang
berwarna hijau yang dibatasi oleh sel khusus yang disebut sel penutup. Sel penutup dikelilingi
oleh sel sel yang bentuknya sama atau berbeda dengan sel sel epidermis lainnya dan
disebut sebagai sel tetangga. Sel tetangga adalah sel yang berperan penting dalam perubahan
osmotik yang mengatur dalam lebar celah dan gerakan sel penutup. Sel penutup pada stomata
dapat terletak sama tinggi dengan permukaan epidermis atau panerofor atau stomata dapat
lebih rendah dari permukaan epidermis (kriptofor). Stomata dapat juga lebih tinggi dari
permukaan epidermis yang sering dikatakan sebagai sel penutup tipe menonjol. Sedangkan sel
penutup biasanya berbentuk ginjal bila kita perhatikan dari atas, akan tetapi pada suku
rerumputan (Poaceae) sel menutup berbentuk berbeda dengan dua sel tetangga diantara tiap
sel penutup stomata. Stomata dapat dikelompokkan berdasarkan susunan sel sel tetangga.
Stomata pada tumbuhan Dicotyledoneae dapat dikempokkan menjadi 4 tipe yaitu sebagai
berikut :
a. Tipe Anomositik / Ranuculaceae, adalah tipe sel tetangga yang memiliki kesamaan
bentuk dan ukuran dengan sel epidermis disekitarnya. Tipe ini umumnya dijumpai pada
stomata

tumbuhan

Ranuculaceae.

keluarga

Cucurbetaceae,

Malvaceae,

Caparidaceae,

dan

b. Tipe Anisositik / Cruiferae, yaitu sel penutup dikelilingi oleh tiga buah sel tetangga yang
tidak berukuran sama. Tipe ini dapat anda temukan pada stomata tumbuhan anggota
keluarga Solanaceae dan Cruciferae.
c. Tipe Parasitik / Rubiceae, tipe sel penutup yang didampingi oleh satu sel tetangga atau
lebih dengan sumbu panjang sel tetangga sejajar dengan sumbul sel penutup serta
celah. Tipe ini dapat anda perhatikan pada stomata tumbuhan anggota keluarga
Mimosaceae, Magnoliaceae, dan Rubiceae.
d. Tipe Diasitik, yaitu tipe stomata yang dikelilingi oleh 2 sel tetangga. Dinding bersama
dari kedua sel tetangga tegak lurus terhadap sumbu panjang sel penutup serta celah.
Anda dapat menemukan stomata tipe ini pada tumbuhan anggota keluarga Acanthaceae
dan Caryophyllaceae.
Stomata juga dapat dikelompokkan berdasarkan asal dari sel tetangga dan sel penutupnya.
Berikut tipe tipe stomata berdasarkan asal sel tetangga dan sel penutupnya yaitu :
a. Mesogen, yaitu kedua sel berasal sama.
b. Perigen, apabila sel tetangga tidak mempunyai asal yang sama dengan sel penutup.
c. Mesoperigen, yaitu apabila sel tetangga sedikitnya satu saja memiliki asal yang sama
dengan sel penutup.
Stomata biasa ditemukan pada bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara,
terutama di daun, batang biasa, dan rizom. Tidak pada akar dan seluruh permukaan beberapa
tumbuhan yang bersifat parasit tanpa klorofil misalnya Monotropa dan Neottia. Akan tetapi,
pada Orobanche, meskipun tanpa klorofil stomata ditemukan pada batangnya. Stomata
terdapat pada beberapa tumbuhan air yang melayang tetapi tidak umum. Stomata dapat juga
ditemukan pada daun mahkota, tangkai sari (contohnya pada Colchicum), daun buah, dan biji,
tetapi biasanya stomata tersebut tidak berfungsi. Di bawah stomata dan menuju langsung ke
arah mesofil ada ruang antar sel yang disebut ruang substomata.
Sedangkan fungsi utama stomata adalah untuk memungkinkan gas seperti karbon dioksida,
uap air dan oksigen untuk bergerak dengan cepat masuk dan keluar dari daun. Stoma
mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil
fotosintesis. Stomata ibarat hidung kita dimana stomata mengambil CO2 dari udara dan
mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Selain stomata,
tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang. Stomata
ditemukan pada semua bagian di atas tanah tanaman termasuk kelopak bunga, tangkai, lembut
rumputan batang dan daun. Mereka terbentuk pada tahap awal perkembangan ini berbagai

organ tanaman dan karena itu mencerminkan kondisi lingkungan di mana mereka tumbuh.
Fungsi stomata selanjutnya adalah untuk sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses
fotosintesis dan sebagai jalan penguapan(transpirasi). Stomata dapat membuka dan menutup
yang berdasarkan pada ketentuan ketentuan tertentu untuk berlangsungnya aktivitas tersebut.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah adanya faktor turgiditas.
Turgiditas disini merupakan kandungan air yang dapat mempengaruhi kerja stomata. Stomata
akan terbuka apabila terdapat kandungan air yang sangatlah melimpah.
Pada praktikum kali ini , yaitu tentang Stomata bertujuan untuk mengamati tipe-tipe stomata
pada tumbuhan dikotil dan monokkotil serta mengamati struktur epidermis daun dikotil dan
monokotil.
Adapun masalah yang terdapat pada praktikum stomata adalah mengenai bagaimana tipetipe stomata pada tumbuhan dikotil dan monokotil serta letak dan bagian-bagian dari stomata.
METODOLOGI
Praktikum tentang Stomata, dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2016 di laboratorium
pendidikan biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Tanjungpura Pontianak,
pukul 15.00-selesai WIB.
Adapun alat dan bahan yang digunakan saat praktikum ini, yaitu mikroskop, silet, pipet
tetes, objek glass, dan kaca penutup. Sedangkan bahan yang digunakan berupa preparat Ficus
sp. , daun Oryza sativa, daun Nymphaea sp. dan daun Arthocarpus integra.
Metode pada praktikum ini yaitu preparat awetan daun Ficus sp., preparat segar daun
Oryza sativa, daun Nymphaea sp, dan daun Atrhocarpus integra. Masing-masing disiapkan
untuk disayat setipis mungkin bagian bawah epidermis dengan silet dan diletakkan pada gelas
objek dan ditetesi dengan air secukupnya serta ditutupi dengan kaca penutup. Kemudian
diamati dengan mikroskop dengan perbesaran yang lemah ke perbesaran yang besar. Setelah
itu, diamati stomata dan sel epdermisnya lalu digambar serta diberi keterangan, tulislah tipe
stomata dari masing-masing tumbuhan daun tersebut.

DATA HASIL PENGAMATAN

No Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan

Pengamatan preparat segar daun dikotil

Nama preparat: Arthocarpus integra

Perebesaran: 10 x 10

3
4
5

Pengamatan preparat segar daun monokotil

Tipe stomata panetoper


1

Nama preparat : Nympheae sp.

Perbesaran: 10 x 10

3
4
5

Pengamatan preparat segar daun monokotil

Tipe stomata menonjol


1

Nama preparat : Oryza sativa

Perbesaran: 10 x 10

3
4
5

Pengamatan preparat awetan daun dikotil

Tipe stomata gramine


1

Nama preparat : Ficus sp.

Perbesaran: 10 x 10

3
4
5
Tipe stomata kriptofer

PEMBAHASAN
Stomata adalah sarana utama pertukaran gas pada tumbuhan vaskuler. Stomata
memiliki pori-pori kecil, biasanya disisi bawah daun, yang dibuka atau ditutup di bawah kendali
sepasang sel berbentuk pisang yang disebut sel penjaga. Fungsi utama stomata adalah untuk
memungkinkan gas seperti karbon dioksida, uap air, dan oksigen bergerak cepat masuk dan
keluar dari daun, yang terjadi baik pada bagian permukaan atas daun maupun bawah daun.
Masing-masing stomata diapit oleh sepasang sel penjaga, yang membentuk seperti
ginjal pada tumbuhan dikotil dan berbentuk seperti halter pada tumbuhan monokotil. Sel-sel
penjaga dikelilingi oleh sel tetangga epidermal disekitar ruangan udara, sampai kejaringan
ruangan udara pada daun. Sel penjaga mengontrol diameter stomata dengan cara mengubah
bentuk.
Stomata dapat dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya. Yaitu:
a. bagian sel penutup/sel penjaga (guard cell)
b. Bagian yang merupakan sel tetangga, dan
c. ruang udara dalam
(Kertasaputra, 1988).
Sel penutup terdiri dari sepasang sel yang kelihatannya semetris, umumnya berbentuk
ginjal, pada dinding sel atas dan bawah tampak adanya alat yang berbentuk birai (ledges),
kadang-kadang birai tersebut hanya terdapat pada dinding sel bagian atas. Adapun fungsi birai
pada dinding sel bagian atas itu adalah sebagai pembatas ruang depan (Front Cavity) diatas
porusnya sedangkan pembatas ruang belakang (Basic Cavity) antara porus dengan ruang
udara yang terdapat dibawahnya. Keunikan dari sel penjaga adalah serat halus sellulosa
(cellulose microfibril) pada dinding selnya tersusun melingkari sel penjaga, pola susunan ini
dikenal sebagai miselasi Radial (Radial Micellation). Karena serat sellulosa ini relatif tidak
elastis, maka jika sel penjaga menyerap air mengakibatkan sel ini tidak dapat membesar
diameternya melainkan memanjang. Akibat melekatnya sel penjaga satu sama lain pada kedua
ujungnya memanjang akibat menyerap air maka keduanya akan melengkung ke arah luar.
Kejadian ini yang menyebabkan celah stomata membuka. (Kertasaputra, 1988).
Dapat dilihat dari hasil pengamatan bahwa pada daun Ficus sp. memiliki tipe stomata
yang berupa tipe siklositik dimana sel penutupnya berbentuk ginjal dan dikelilingi oleh empat
buah sel tetangga atau lebih yang tersususn secara teratur membentuk lingkaran kecil yang
mengelilingi stomata, sedangkan berdasarkan letak sel penutupnya terhadap permukaan

epidemis tanaman Ficus sp ini memiliki tipe kriptopor yaitu tipe stomata yang letaknya tengelam
terdapat dalam permukaan daun.
Pada daun Arthocarpus integra memiliki tipe stomatanya berupa tipe diasitik dan
memiliki sel penutup berbentuk ginjal dan dikelilingi oleh dua buah sel tetangga dengan dinding
pemisah yang tegak lurus, sedangkan menurut letak sel penutupnya terhadap permukaan
epidermis maka Arthocarpus integra ini memiliki tipe stomata kriptopor yaitu tipe stomata yang
letaknya tenggelam terdapat dalam permukaan daun,terdapat pada tumbuhan yang berdaun
tebal.
Pada daun Nymphaea sp. memilki tipe stomata menonjol dimana sel penutupnya lebih
tinggi dari pada sel epidermisnya, terdapat pada tumbuhan air yang daunnya terapung.
Sedangkan pada daun Oryza sativa tipe stomatanya adalah tipe Gramineae dengan
ciri-ciri sel penutup berbentuk halter, bagian ujung-ujungnya membesar, dinding sel pada ujungujung yang membesar relative tipis daripada dinding sel bagian bawahnya dan arah membuka
sel penutupnya sejajar dengan permukaan epidermis.

Berdasarkan

hubungan

stomata

dengan

sel

epidermis

tetangganya,

stomata

dikelompokkan menjadi berbagai tipe. Meskipun terdapat tipe yang berbeda pada familia yang
sama, bahkan dalam daun dari spesies yang sama, struktur stomata rumit dapat digunakan
untuk mempelajari taksonomi. Secara morfologi, ada lima stomata pada dikotil, yaitu :
a. Tipe anomositik (Ranunculaceous)
Pada tipe anomosit, sel penutup dikelilingi sejumlah sel tertentu yang tidak dapat
dibedakan bentuk dan ukurannya dari sel epidermis yang lain. Tipe ini biasa terdapat
pada Ranunculaceae, Geraniaceae, Capparidaceae, Cucurbitaceae, Malvaceae,
Tamaricaceae, Scholpulariaceae, dan Papaveraceae
b. Tipe Anisositik (Cruciferous)
Pada tipe anisosit, sel penutup dikelilingi oleh tiga sel tetangga yang tidak sama
ukurannya. Tipe ini antara lai terdapat pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum, dan
Sedum.
c. Tipe Parasitik (Rubiaceous)
Pada tipe parasit, setiap sel penutup didampingi oleh satu atau lebih sek
tetangga yang letaknya sejajar dengan stomata. Tipe ini biasa terdapat pada Rubiaceae,
Magnoliaceae, Convolvulaceae, dan Mimosaceae, beberapa genus dari Papilionaceae,
dan berbagai spesies dari familia lain.

d. Tipe Diasitik (Caryophillaceous)


Pada tipe diasit, setiap stomata dikelilingi oleh dua sel tetangga yang letaknya
memotong stomata. Tipe ini antara lain

terdapat pada Caryophillaceae dan

Acanthaceae.
e. Tipe Aktinosit
Tipe aktinosit merupakan variasi dari tipe diasit. Stomatanya dikelilingi sel
tetangga yang teratur menjari. Tipe ini antara lai terdapat pada the (Camellia sinensis).
Ditinjau dari bentuk dan letak penebalan dinding sel penutup serta arah membukanya
sel penutup :
1.
2.
3.
4.

Tipe Amaryllidaceae
Tipe Gramineae
Tipe Mnium
Tipe Heleborus

Ditinjau dari letak sel-sel penutup terhadap permukaan epidermis :


1. Tipe paneropor. Misal pada Mesophyta
2. Tipe kriptopor. Misal pada Xerophyta(Pinus sp dan Ficus sp)
3. Tipe menonjol (misal : Teratai)
Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat
dibagi menjadi tiga tipe, yaitu (Dwijoseputro 1984):
1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang

berdekatan

dengan sel induk stomata.


3. Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang
satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang
lainnya tidak demikian.
Membuka Dan Menutupnya Stomata
Masing-masing stomata diapit oleh sepasang sel penjaga. Sel penjaga mengontrol
diameter stomata dengan cara mengubah bentuk yang akan menyempitkan atau melebarkan
celah diantara kedua sel tersebut. Ketika sel penjaga mengambil air melalui osmosis, sel
penjaga akan membengkak. Ketika sel kehilangan air, menjadi lembek, serta mengkerut, sel-sel
tersebutakan mengecil secara bersamaan kemudian menutup ruangan diantaranya (Campbell,
2004).

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa kebanyakan preparat segar memiliki stomata
yang tertutup, hal ini dikarenakan kondisi tumbuhan yang sudah layu sehingga air banyak
keluar dari dalam sel.
Stomata akan membuka jika tekanan turgor kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan
tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel penjaga. Proses
masuknya air tersebut berasal dari tekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Tinggi
rendahnya potensial air ini bergantung pada jumlah bahan yang terlarut (solute) di dalam cairan
sel. Semakin banyak jumlah bahan yang terlarut maka potensial osmotik sel akan semakin
rendah. Semakin rendah potensial osmotik sel maka semakin rendah pula turgiditas sel. Jika
sel bersifat flacid (kendor), stomata akan menutup (Lakitan, 2004).
Tabel 1. Penyebab Membuka dan Menutupnya Stomata

N
O
1
2
3
4
5
6

STOMATA MEMBUKA
Air Masuk ke dalam sel
Zat terlarut keluar dari sel
Intensitas cahaya tinggi
Suhu tinggi
Kelembaban udara rendah
Ion kalium terakumulasi di dalam sel

STOMATA MENUTUP
Air keluar dari sel
Zat terlarut masuk ke dalam sel
Intensitas cahaya rendah
Suhu rendah
Kelembaban udara tinggi
Ion kalium keluar sel

Anda mungkin juga menyukai