Anda di halaman 1dari 5

4.

3 Stomata
Berdasarkan hasil praktikum, dapat dilihat bahwa pada daun tanaman paku
sarang burung (Asplenium nidus) memiliki stomata berjumlah 4 dan pada daun
tanaman belimbing hutan atau belimbing rawa (Cossinia pinnata) berjumlah 26.
Stomata yang diamati adalah daun bagian bawah. Pada daun tanaman paku sarang
burung (Asplenium nidus) stomata terlihat sangat jelas, tetapi pada daun tanaman
belimbing hutan atau belimbing rawa (Cossinia pinnata) stomata kurang terlihat
jelas. Hal ini terjadi karena pada saat pemberian kutek terlalu tebal, sehingga stomata
menjadi tertutup dan tersamarkan oleh banyaknya kutek yang diberikan. Bisa juga
terjadi karena daun terlalu lunak, ataupun isolasi yang digunakan mengandung
gelembung.
Adapun data hasil dari praktikum stomata sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil pengamatan stomata
Gambar/ jenis tanaman Jumlah Stomata

paku sarang burung (Asplenium nidus)

26

belimbing hutan atau belimbing rawa


(Cossinia pinnata)

Menurut Nurmaya Papuangan, dkk (2014) stomata terletak pada sisi atas dan
bawah daun, atau hanya terletak pada permukaan bawah saja. Daun dengan
pertulangan menyirip seperti pada tumbuhan dikotil, stomatanya tersebar, sedangkan
daun monokotil dengan pertulangan sejajar, seperti pada Graminae, stomatanya
tersusun berderet sejajar. Distribusi stomata sangat berhubungan dengan kecepatan
dan intensitas transpirasi pada daun, yaitu misalnya letak satu sama lain dengan jarak
tertentu. Dalam batas tertentu, maka makin banyak porinya makin cepat penguapan.
Jika lubang-lubang itu terlalu berdekatan, maka penguapan dari lubang yang satu
akan menghambat penguapan lubang dekatnya.
Menurut Achmad Yozar Perkasa, dk (2017) kerapatan stomata dipengaruhi oleh
faktor lingkungan diantaranya yaitu, intensitas cahaya, temperatur, kelembapan dan
konsentrasi CO2 di udara. Kerapatan stomata meningkat pada tanaman yang memiliki
laju respirasi yang tinggi dan konsentrasi asam absisat. Kerapatan stomata sangat
bergantung pada konsentrasi CO2 yaitu apabila konsentrasi CO2 mengalami
kenaikan, jumlah stomata persatuan luas jumlahnya akan lebih sedikit.
Menurut Riri Nur Syiam, dkk (2021) stomata pada tumbuhan merupakan derivat
jaringan epidermis pada daun. Stomata berupa lubanglubang yang masing-masing
dibatasi oleh sel penutup, yaitu sel-sel epidermis yang telah mengalami perubahan
bentuk dan fungsi. Stomata berfungsi untuk pertukaran gas. Adapun bagian-bagian
stomata sebagai berikut:
1. Sel Penutup (Guard Cell): Sel penutup disebut juga sel penjaga. Sel penutup terdiri
dari sepasang sel yang kelihatannya simetris dan umumnya berbentuk ginjal. Sel-
sel penutup merupakan sel-sel aktif (hidup). Pada sel-sel penutup terdapat
kloroplas.
2. Celah (Aperture=porus): Di antara kedua sel penutup terdapat celah (porus) yang
berupa lubang kecil. Sel penutup dapat mengatur menutup atau membukanya
porus berdasarkan perubahan osmosisnya.
3. Sel Tetangga (Subsidiary Cell): Sel tetangga merupakan sel-sel yang berdampingan
atau yang berada di sekitar sel-sel penutup. Sel-sel tetangga dapat terdiri dari dua
buah atau lebih yang secara khusus melangsungkan fungsinya secara berasosiasi
dengan selsel penutup.
4. Ruang Udara Dalam (Substomata Chamber): Ruang udara merupakan suatu ruang
antarsel yang besar dan berfungsi ganda dalam fotosintesis, transpirasi, dan juga
respirasi. Keadaan keempat bagian tersebut berbeda pada saat stomata terbuka dan
tertutup.
Perbedaan yang terlihat antara ukuran dan jumlah stomata tumbuhan diakibatkan
oleh pengaruh lingkungan seperti cahaya dan kelembaban. Stomata mempunyai
fungsi pada tumbuhan sebagai tempat yang dilalui oleh gas CO2 dan O2 dan hal ini
berkaitan dengan proses penguapan atau yang disebut dengan proses transpirasi.
Proses transpirasi dipengaruhi banyak faktor, baik faktor dalam maupun luar.
Faktor dalam yang memengaruhi proses transpirasin antara lain:
1. Lebar tidaknya bukaan porus pada stomata akan memengaruhi sedikit banyaknya
air yang keluar dari tubuh tumbuhan tersebut. Faktor yang memengaruhi membuka
dan menutupnya stomata adalah tingkat cahaya dan kelembaban. Pada sebagian
besar tumbuhan, cahaya menyebabkan stomata membuka. Pada tingkat
kelembaban, sel-sel pengawal kehilangan turgornya mengakibatkan menutupnya
stomata.
2. Jumlah dan ukuran stomata yang dipengaruhi oleh genotip dan lingkungan.
3. Jumlah daun, makin luas daerah permukaan daun, makin banyak transpirasi.
4. Penggulungan atau pelipatan daun apabila lingkungan kurang menguntungkan.
Tumbuhan yang hidup di daerah daratan sering mendapatkan masalah dari segi
ketersediaan air untuk kelangsungan hidupnya, hal ini dapat memengaruhi
berbagai mekanisme seluler, biokimia, dan fisiologi tanaman dalam tubuhnya
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Perkasa, A. Y., Siswanto, T., Shintarika, F., & Aji, T. G. (2017, September). Studi
Identifikasi Stomata pada Kelompok Tanaman C3, C4 dan CAM. Pertanian
Presisi, I, I.

Syiam, R. N., Amalia, L., & Putri, D. I. (2021, juni). Analisis Perbedaan Bentuk,
Ukuran dan JumlahStomata Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsskal)
danKangkung Darat (Ipomoea reptans Poir). Life Science, III, 12-18.

Papuangan, N., Nurhasanah, & Djurumudi, M. (2014, September). Jumlah Dan


Distribusi Stomata Pada Tanaman Penghijauandi Kota Ternate. Bioedukasi,
III, 1.

Anda mungkin juga menyukai