Anda di halaman 1dari 7

STRUKTUR STOMATA BEBERAPA DAUN TUMBUHAN PAKU, MONOKOTIL

DAN DIKOTIL
[Structure of Stomata on Some Fern, Monocots and Dicots Leaves]

Della Septia Putri*, Sarah Savira dan Zainab Al-Karimah


Progam Studi Pendidikan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun Muka, Rawamangun, Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
Telepon: (021) 4894909
*email: dellasptr@gmail.com

ABSTRACT
A study has been conducted to determine the structure of stomata in some fern, monocots and dicots
leaves. The fern that has been observed were bird's-nest fern (Asplenium sp.) and stag fern
(Platycerium sp.). Whereas, for monocots plants were Rhoeo discolor and Canna sp. And for dicots
plants were avocados (Porsea americana) and gardenia (Gardenia augusta). Observations showed that
avocados (Porsea americana), gardenia (Gardenia augusta), bird’s-nest fern (Asplenium sp.), And
staghorn fern (Platycerium sp.) had anomocytic stomata type. Then, Rhoeo discolor and Canna sp.
had parasitic stomata type.

Key words : stomata, fern, monocots, dicots

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mengamati struktur stomata beberapa daun tumbuhan paku,
monokotil dan dikotil. Tumbuhan paku yang diamati adalah paku sarang burung (Asplenium sp.) dan
paku tanduk rusa (Platycerium sp.). Sedangkan, untuk tumbuhan monokotil adalah Rhoeo discolor dan
Canna sp. Serta untuk tumbuhan dikotil adalah alpukat (Porsea americana) dan kaca piring (Gardenia
augusta). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa alpukat (Porsea americana), kaca piring (Gardenia
augusta), paku sarang burung (Asplenium sp.), dan paku tanduk rusa (Platycerium sp.) memiliki
stomata tipe anomositik. Lalu, Rhoeo discolor dan Canna sp. memiliki stomata tipe parasitik.

Kata Kunci : stomata, tumbuhan paku, monokotil, dikotil

PENDAHULUAN ada di dunia dengan jumlah lebih dari

Indonesia merupakan negara dengan 20.000 spesies. Dengan diversitas yang

tingkat keragaman hayati yang sangat tinggi, maka banyak hal yang dapat

tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi dieksplor untuk memperkaya pengetahuan.

geografisnya. Terletak diantara dua benua Dari berbagai jenis tumbuhan yang

dan dua samudra merupakan hal yang ada di Indonesia, ada enam spesies yang

sangat menguntungkan bagi negara ini. dijadikan sebagai bahan observasi.

Memiliki sekitar 25% dari spesies yang Tumbuhan tersebut antara lain alpukat,
kaca piring, Canna indica, Rhoeo discolor, Apabila lingkungan dalam kondisi kering,
paku sarang burung, dan paku tanduk rusa. maka stomata akan menutup untuk
Penelitian dilakukan dengan mengamati menahan laju transpirasi. Menurut Lestari
bagian stomata pada daun dari keenam (2006), tipe stomata yang berbeda
bahan tersebut. dipengaruhi oleh kondisi lingkungan,
Pengamatan stomata dilakukan habitat tanaman, dan anatomi tanaman itu
karena merupakan organ penting yang sendiri. Tanaman dengan kondisi
digunakan tumbuhan dalam proses lingkungan yang kekurangan air memiliki
fotosintesis. Stomata ini berfungsi sebagai stomata dengan kerapatan rendah serta
jalan masuknya CO2 dari udara pada memiliki sel buliform berukuran besar
proses fotosintesis, sebagai jalan dengan kerapatan relative besar.
penguapan (transpirasi), dan sebagai jalan Sedangkan pada kondisi kelebihan air
pernapasan (respirasi). Stomata sangat memiliki stomata dengan kerapatan yang
penting bagi tumbuhan karena pori stomata tinggi.
merupakan tempat terjadinya pertukaran Tipe stomata pada daun sangat
gas dan air antara atmosfer dengan sistem bervariasi. Berdasarkan hubungan stomata
ruang antar sel yang berada pada jaringan dengan sel epidermis sel tetangga ada
mesofil di bawah epidermis. Hal ini sangat banyak tipe stomata. Klasifikasi ini
menyebabkan stomata sangat berperan terpisah dari klasifikasi berdasarkan
dalam proses transpirasi dan fotosintesis perkembangan. Walaupun tipe yang
(Moore, 1988). berbeda dapat terjadi pada satu familia
Stomata terdapat pada permukaan yang sama atau dapat juga pada daun dari
atas dan bawah daun, namun jumlahnya spesies yang sama. Struktur aparatus
berbeda. Pada sebagian besar tanaman, stomata dapat digunakan dalam studi
jumlah stomata lebih banyak di permukaan taksonomi (Fahn, 1991). Tipe stomata pada
bawah daun dibandingkan dengan atas tumbuhan berdasarkan susunan sel
(Campbell et al. 1999). Stomata pada epidermis yang berdekatan dengan sel
tumbuhan tersusun atas beberapa sel tetangga ada 5 yaitu sebagai berikut:
penutup, sel penjaga, serta dikelilingi oleh a. Anomositik. Merupakan tipe
beberapa sel tetangga. Mekanisme stomata dengan sel penutup
menutup dan membukanya stomata dikelilingi oleh sejumlah sel yang
tergantung pada tekanan turgor. Stomata tidak berbeda ukuran dan
juga berperan dalam adaptasi terhadap bentuknya dari sel epidermis
kekeringan yang terjadi di lingkungan. lainnya.
b. Anisositik. Merupakan tipe bagian bawah daun (abaksial) dari Rhoeo
stomata dengan sel penutup discolor, Canna sp. , kaca piring
dikelilingi oleh tiga buah sel (Gardenia augusta), alpukat (Porsea
tetangga yang tidak sama besar. Americana), daun paku sarang burung
c. Parasitik. Merupakan tipe stomata (Asplenium sp.), dan paku tanduk rusa
dengan setiap sel penutup diiringi (Platycerium sp.).
sebuah sel tetangga sejajar dengan Langkah-langkah yang dilakukan
sumbu sel penutup serta celah. dalam pengamatan dimulai dari daun-daun
d. Diasitik. Merupakan tipe stomata sampel yang didapat dan dilakukan sayatan
dengan setiap stomata dikelilingi pada bagian abaksial, setelah itu diletakkan
dua sel tetangga. Dinding bersama di atas kaca objek, diteteskan air lalu
dari kedua sel tetangga itu tegak ditutup. Selanjutnya, diamati di bawah
lurus terhadap sumbu melalui mikroskop dengan perbesaran 10 x 10.
panjang sel penutup serta celah. Setelah itu, difoto dengan kamera
e. Aktinositik. Merupakan tipe handphone Oppo A57.
stomata dengan jumlah sel tetangga
4 atau lebih, yang susunannya HASIL
melingkar dan sel-selnya Pada tanaman alpukat (Porsea
memanjang ke arah radial terhadap Americana), ditemukan stomata dengan
sel penutup. tipe anomositik. Sementara pada daun kaca
piring (Gardenia augusta), ditemukan
BAHAN DAN CARA KERJA stomata bertipe parasitik. Lalu, di bagian
Penelitian ini dilakukan pada bulan bawah (abaksial) daun Canna sp. dan
september hingga oktober 2018. Dalam Rhoeo discolor terdapat adanya stomata
pengamatan ini diambil sampel dari daerah dengan tipe yang sama, yaitu tipe parasitik.
Jakarta dan sekitarnya. Pengamatan di
lakukan di lab H kampus A, Universitas PEMBAHASAN
Negeri Jakarta. Alpukat (Porsea Americana) dan
Dalam pengamatan diambil sampel kaca piring (Gardenia augusta) merupakan
dan diamati saat pagi hari, diperlukan alat tumbuhan dikotil, di kedua tumbuhan ini
berupa mikroskop cahaya, kaca objek dan didapat tipe stomata sebagai berikut. Pada
cover glass, pipet tetes, cawan petri/gelas preparat basah daun alpukat (Porsea
arloji, dan silet. Struktur stomata diambil Americana) ditemukan sejumlah stomata.
dengan sayatan membujur pada permukaan Stomata ini berada pada permukaan bawah
daun. Dilihat dari strukturnya, stomata ini
bertipe anomositik. Dari hasil pengamatan,
terdapat stomata dengan dua sel penjaga
serta dikelilingi oleh sel tetangga yang
bentuknya menyerupai sel epidermis pada
daun, sehingga sel tetangganya tidak dapat
dibedakan.

Gambar 2. Daun Gardenia augusta.


A.Epidermis ,B. Celah stomata, C. Sel
penutup

Selanjutnya, Rhoeo discolor dan


Canna sp. merupakan tumbuhan
monokotil. Pada kedua jenis tumbuhan
tersebut didapatkan tipe stomata sebagai
berikut.
Pada potongan membujur di bagian
Gambar 1. Daun Porsea Americana. A.
abaksial dari daun Rhoeo discolor ini,
Stomata, B. Epidermis
terlihat stomata dengan tipe parasitik.
Gambar 3 dan 4 memperlihatkan tipe
Sementara pada preparat basah daun
parasitik dengan perbesaran 10 x 10 pada
kaca piring (Gardenia augusta), ditemukan
mikroskop. Dikatakan tipe parasitik karena
stomata dengan jumlah yang lebih sedikit
sel penutupnya dikelilingi oleh lebih dari
dibandingkan dengan alpukat. Stomata ini
satu sel tetangga, jika dilihat dari
juga terletak di permukaan bawah daun.
mikroskop terdapat adana empat sel
Pada kaca piring, stomata terlihat bertipe
tetangga yang mengelilingi dan sejajar
parasitic. Strukturnya memiliki sel penutup
dengan sel penutup.
serta sel penjaga, dan dikelilingi oleh sel
tetangga yang sejajar dengan sel penutup.
Gambar 3. potongan abaksial Rhoeo Gambar 5. Daun Canna sp. A. Stomata, B.

discolor . A. Stomata, B. Sel tetangga Sel tetangga

Dari kedua jenis tumbuhan ini


memiliki jenis stomata yang sama, yaitu
parasitik. tipe parasitik adalah sel penutup
diiringi sebuah sel tetangga atau lebih
dengan sumbu panjang sel tetangga sejajar
dengan sumbu sel penutup dan celah
(Nugroho et al., 2006 dalam Anu et al.,
2017).
Gambar 4. A. Sel penutup, B. Sel
Menurut Haryanti (2010),
tetangga, C. Stomata
mengatakan bahwa Parasitik/Rubiaceous
yaitu tiap sel penjaga bergabung dengan
Pada potongan membujur canna satu atau lebih sel tetangga, sumbu
bagian abaksial dengan perbesaran 10 x 10 membujurnya sejajar dengan sumbu sel
juga terlihat terdapat adanya stomata tetangga dan apertur ,terdapat pada
dengan tipe parasitik, karena dikelilingi Rubiaceae dan Magnoliaceae. Dikatakan
oleh sel tetangga dan sejajar dengan sel tipe parasitik karena sel penutupnya
penutup. Namun, tidak terlihat seberapa dikelilingi oleh lebih dari satu sel tetangga,
banyak jumlah sel tetangganya, karena jika dilihat dari mikroskop terdapat adana
terliaht kurang fokus dan berbayang. empat sel tetangga yang mengelilingi dan
sejajar dengan sel penutup.
Lalu, paku sarang burung
(Asplenium sp.), dan paku tanduk rusa
(Platycerium sp.) merupakan tumbuhan
paku. Pada daun paku tanduk rusa
(Platycerium sp.) terlihat celah stomata, sel
penutup, kloroplas dan epidermis. Daun ini
memiliki stomata dengan sel penjaga yang
dikelilingi oleh sejumlah sel yang bentuk
dan ukurannya tidak berbeda dengan sel
epidermis lainnya.

Gambar 7. A. Stomata, B. Epidermis

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang
telah dilakukan didapat dua tipe stomata,
yaitu anomositik dan parasitik. Tipe
stomata anomositik dapat dilihat pada daun
dari tumbuhan alpukat (Porsea
Gambar 6. Daun Platycerium sp. A. Celah Americana), kaca piring (Gardenia
stomata, B. Sel penjaga, C. Kloroplas. D. augusta), paku sarang burung (Asplenium
Epidermis sp.), dan paku tanduk rusa (Platycerium
sp.). Tipe stomata parasitik dapat dilihat
Kemudian pada daun paku sarang pada daun Rhoeo discolor dan Canna sp.
burung (Asplenium sp.), melalui
perbesaran mikroskop 10x10 terlihat
UCAPAN TERIMA KASIH
stomata anomositik. Tipe stomata daun ini
Terima kasih kepada Ibu Dra.
sama dengan tipe pada daun paku tanduk
Ratna Dewi Wulaningsih M.Si sebagai
rusa (Platycerium sp.).
dosen pembimbing mata kuliah Anatomi
Tumbuhan yang telah membantu dalam
kelancaran penelitian struktur stomata.

DAFTAR PUSTAKA
Anu, O., Rampe, H., & Pelealu, J. 2017.
Struktur Sel Epidermis dan Stomata
Daun Beberapa Tumbuhan Suku
Euphorbiaceae. Jurnal MIPA
UNSRAT Online 6(1): 69 – 73
Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG.
1999. Biologi Jilid 2, Edisi ke-2.
Jakarta: Erlangga
Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan.
Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada Press
Haryanti,s., 2010. Jumlah dan Distribusi
Stomata pada Daun Beberapa
Spesies Tanaman Dikotil dan
Monokotil. Buletin Anatomi dan
Fisiologi 18 (2) : 21 – 28
Lestari, E.G. 2006. Hubungan antara
kerapatan stomata dengan
ketahanan kekeringan pada
Somaklon Padi Gajahmungkur,
Towuti, dan IR 64. Jurnal
Biodiversitas 7(1): 44-48
Moore at al,. 1988. Botany. USA:
McGraw-Hill companies Inc.

Anda mungkin juga menyukai