Anda di halaman 1dari 21

Panduan Praktikum

GENETIKA TANAMAN

Nama

:_______________________________________

NIM

:_______________________________________

Kelompok :_______________________________________
Asisten

:_______________________________________

LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2
20111. MATERI GENETIK dan PEMBELAHAN SEL
I. Materi Genetik
Suatu molekul pembawa informasi genetik harus berupa (1) molekul besar
(makromolekul); (2) beraneka ragam; (3) dapat dibedah menjadi kode-kode
genetik yang dapat dikutip (trasnkripsi) dan diterjemahkan (translasi) menjadi
protein dan (4) molekul pembawa informasi genetik harus bersifat kekal agar
dapat diperbanyak da diwariskan ke generasi selanjutnya.
Bagian utama sebuah sel adalah nucleus san sitoplasma.Di dalam nucleus
terdapat benang-benang halus yang disebut kromatin.Bila sel siap membelah,
benang-benang halus itu dipintal membentuk kromosom.Kromosom adalah suatu
struktur padat yang terdiri dari dua komponen molekul, yaitu protein dan
DNA.Struktur padat kromosom hanya dapat terlihat dengan jelas pada tahap
metaphase saat pembelahan sel.
Ada dua macam asam nukleat yang telah dikenal. DNA terdapat hampir
seluruhnya dalam kromosom organisme tingkat tinggi. DNA dalam sel haploid
untuk semua organisme pada dasarnya sama dan jumlahnya berubah-ubah
dengan adanya replikasi kromosom. Jumlah dan jenis protein di dalam sel haploid
berubah-ubah tidak tergantung pada jumlah kromosom. Asam nukleat yang lain
adalah RNA yang terdapat dalam inti dan sitoplasma.
DNA terdiri dari gula deoksiribosa, gugus fosfat dan empat basa organik
(timin, adenine, sitosin, dan guanin). Pasangan basa dari nukleotidanya adalah AT, G-S. Sementara RNA terdiri atas gula 5 karbon (ribose), basa nitrogen yang
terdiri dari golongan purin yang sama dengan DNA, namun golongan pirimidin
yang berbeda, yaitu sitosin dan urasil, serta gugus fosfat. Sehingga pasangan
basa nukleotidanya adalah A-U, G-S.
Pengemasan DNA dalam kromosom secara ringkas dapat dijabarkan
sebagai berikut: untai DNA dipintal pada suatu set protein, yaitu histon menjadi
suatu bentukan yang disebut unit nukleosom. Unit-unit nukleosom tersusun
padat membentuk benang yang lebih padat dan terpintal menjadi lipatan-lipatan
solenoid.Lipatan solenoid tersusun memadat menjadi lengan kromatid.Lengan
kromatid kembar disebut kromosom.
Total informasi genetis yang disimpan dalam DNA suatu sel disebut genom.
Genom (jumlah set dasar kromosom terkecil) DNA tersusun atas gen-gen. Tiap
gen mengandung satu unit informasi mengenai suatu karakter yang dapat
diamati. Gen bertanggung jawab terhadap suatu sifat-sifat genetik. Gen terletak

3
di dalam kromosom, dengan kata lain gen adalah fragmen DNA di dalam
kromosom.
Letak gen suatu gen pada kromosom disebut lokus. Letak gen-gen yang
terdapat pada suatu kromosom disimbolkan dengan garis-garis pendek horizontal
melewati garis panjang vertical. Alel berasal dari kata latin allelon yang berarti
bentuk lain, adalah versi alternatif gen yang menjelaskan adanya variasi pada
pewarisan suatu sifat.
Setiap kromosom dalam genombiasanya dapat dibedakan satu dengan
yang lain satu diantaranya ialah posisi sentromer yang membagi kromosom
dalam dua lengan yang panjangnya berbeda. Kromosom dengan sentromer yang
terletak ditengah-tengah lengan kromatid disebut kromosom metasentrik.
Kromosom akrosentrik atau submetasentrik mempunyai lengan-lengan yang
berbeda panjangnya. Jika sentromer suatu kromosom berada di atau dekat sekali
dengan salah satu ujung kromosom disebut telosentrik.
II. Pembelahan sel
Hal yang mendasar pada pembelahan sel adalah sel-sel induk harus
mewariskan materi genetic dan perangkat metabolic yang cukup agar sel anakan
yang terbentuk dapat mandiri. Terdapat dua cara pembelahan sel pada
tumbuhan tingkat tinggi, yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.
Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel somatic, sedangkan pembelahan meiosis
terjadi pada sel-sel gamet.
Mitosis ialah pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan yang
masing-masing sel anakannya mengandung jumlah kromosom sama dengan
induknya. Mitosis terjadi selama pertumbuhan. Pada tumbuhan mitosis terjadi
pada sel-sel meristem pada ujung akar dan ujung tunas batang.
Meiosis merupakan pembelahan reduksi, dimana jumlah kromosom dalam
inti akan mengalami reduksi (pengurangan), sehingga sel-sel baru hasil
pembelahan hanya mempunyai separuh dari kromosom induk. Meiosis terjadi
pada sel-sel kelamin yaitu pada saat pembentukan gamet (gametogenesis).Pada
tanaman sel-sel ini terdapat dalam kepala sari atau bakal buah dari bunga yang
masih kuncup.
Gametogenesis

pada

tanaman

terbagi

menjadi

dua

yaitu

mikrosporogenesis (jantan) dan makrosporogenesis (betina). Proses sporogenesis


dimulai dengan terbelahnya sel induk mikrospora menjadi 2 sel anakan (dyad).
Ini merupakan pembelahan heterotipe (tipe yang berlainan) dan kemudian 2 sel
anakan yang terbentuk akan membelah menjadi 4 sel anak (tetrad). Ini

4
merupakan meiosis II atau pembelahan homotipe (tipe yang sama), untuk
kemudian masing-masing sel hasil pembelahan akan berkembang menjadi sel
kelamin jantan/betina.
1. Tujuan
Tujuan dari praktikum adalah agarmahasiswa dapat memahami
1. materi genetik, kromosom, kromosom homolog, kromatid dan sister
kromatid menggunakan alat bantu
2. proses gametogenesis dalam sel gamet tanaman menggunakan model.
2. Alat dan Bahan
Spidol (alat tulis) beraneka warna (minimal 2 warna berbeda)
3. Kegiatan
A. Model Kromosom
a. Gambarlah beberapa model (bentuk) kromosom beserta dengan
pasangannya.
b. Amati model kromosom tersebut dan jawablah pertanyaan berikut
-

sebutkan macam-macam kromosom yang ditunjukan oleh model

tunjukan dan sebutkan bagian-bagian kromosom

pasangkan masing-masing kromosom dengan homolognya

B. Gametogenesis
a. Gambarlah model sel yang memiliki 4 set kromosom, yang terdiri dari 1
set kromosom berbentuk metasentrik, 1 set kromosom berbentuk
akrosentrik

dan

set

kromosom

berbentuk

telosentrik.

Tandai

kromosom homolog pada tiap pasangan kromosom dengan warna yang


berbeda (warna tua - muda).
b. Empat pasang kromosom tersebut masing-masing memiliki gen yang
terdapat dalam lokus gen, yaitu AaBbCc. Tandailah masing-masing
kromatid dengan menggunakan kertas yang telah diberi kode gen
dengan menganggap bahwa:
-

lokus gen A ada pada pasangan kromosom metasentrik (salah


satunya membawa alel A sedangkan homolognya membawa alel
a)

lokus gen B ada pada pasangan kromosom akrosentrik (salah


satunya membawa alel B sedangkan homolognya membawa alel
b)

5
lokus gen C ada pada pasangan kromosom telosentrik (salah

satunya membawa alel C sedangkan homolognya membawa alel


c)
c. Tunjukan proses gametogenesis dari sel tersebut!

LATIHAN SOAL
1. Satu untaian pita nukleotida mengandung basa purin dan pirimidin.
a. Dapatkah Anda membedakan apakah pita tersebut DNA atau RNA?
Sebutkan perbedaannya!
b. Bila pita tersebut adalah DNA dengan urutan basa A-G-T-T-C-G-A-G-A,
maka bagaimanakah urutan basa pada pita komplementernya?
c. Tentukan urutan pita RNA dari DNA komplementer yang terbentuk!
2. Suatu tanaman bergenotip :
a. Dd
b. AaBBCc
c. aAaBbBcCc
d. AAAaBbbbCcccDDddEEEe
Bila setiap gen terletak pada kromosom berbeda, berapa jumlah ploidi dari
masing-masing genotip, berapa genom dari masing-masing genotip,
berapa jumlah kromosom pada sel somatic, berapa jumlah kromosom pada
gamet?
3. Three genes (A, B and C) are found on three diferrent chromosomes. For the
following

diploid

genotypes,

describes

all

of

the

possible

gamete

combinations and their predicted rations


a. AaBBCc
b. AABbCC
c. AaBbCc
d. AabbCc
4. Maize plant has ten couples of chromosomes that have been found in somatic
cell. Might you describe number of chromosomes of
a. Pericarp

f. Pollen tube

b. Petal

g. Aleuron

c. Embryo

h. Endosperm

d. Pollen

i. Filament

6
e. Anther

j. Stylus

PEMBELAHAN SEL Pengamatan mikroskopis (meiosis dan mitosis)


a.

Alat dan Bahan


Alat :
1. Mikroskop

6. Pinset

2. Kaca preparat

7. Burnsen

3. Jarum bertangkai

8. Kertas tissue

4. Cutter
5. Beaker glass

9. Pipet
10. Termometer

Bahan :
1. Larutan fiksasi
2. HCl 1N
3. Pewarna acetocarmin 45%
4. Aquadest steril
5. Spirtus
6. Kuncup bunga pepaya, sedap malam atau bawang merah
7. Akar bawang mereh
b.

Cara Kerja
Meiosis
1. Ambil bahan yang akan diamati
2. Masukan bahan kedalam HCl 1N selama 1 menit
3. Ambil bagian kepala sarinya saja letakkan di atas preparat kemudian
ditetesi acetocarmin
4. Tekan atau tusuk-tusuk kepala sari dengan jarum agar sel-sel induk
pada serbuk sari dapat dipisahkan
5. Panaskan di atas burnsen
6. Tutup dengan kaca penutup, balikan dan letakkan di atas tissue
7. Lakukan squash dengan ibu jari sambil putar ke kanan hingga
diperoleh preparat tipis dengan sel-sel yang terpisah
8. Lakukan pengamatan dengan mikroskop pada pembesaran 10X10;
10X40 dan 10X100
9. Dokumentasikan hasil pengamatan

Mitosis
1. Ambil bahan yang akan diamati
2. Masukan bahan kedalam HCl 1N selama 1 menit
3. Ambil bagian akar bawang merah letakkan di atas preparat
kemudian ditetesi acetocarmin
4. Potong-potong akar bawang tersebut dengan menggunakan cutter
5. Panaskan di atas burnsen
6. Tutup dengan kaca penutup, balikan dan letakkan di atas tissue
7. Lakukan squash dengan ibu jari sambil putar ke kanan hingga
diperoleh preparat tipis dengan sel-sel yang terpisah
8. Lakukan pengamatan dengan mikroskop pada pembesaran 10X10;
10X40 dan 10X100
9. Dokumentasikan hasil pengamatan

Pembahasan
1. Bagaimana hasil pengamatan tersebut dibandingkan dengan gambar
literature?
2. Apa saja yang ditemukan selama pengamatan dibawah mikroskop?
3. Fase apakah yang paling banyak ditemukan?Jelaskan!
4. Apakah kromosom terlihat? seperti apakah bentuknya dan berapa
jumlahnya?
5. Apa yang dapat saudara jelaskan hubungan antara umur berbunga
dengan tahapan-tahapan meiosis?

9
2. POLA PEWARISAN SIFAT
Karakter tetua diwariskan kepada keturunannya, namun dari semua
karakter tersebut tidak semuanya muncul.Hal ini terjadi karena gen yang
mengontrol karakter yang diwariskan ada yang bersifat dominan dan ada yang
resesif. Karakter yang dikendalikan oleh gen dominan akan menutupi karakter
yang dikendalikan oleh gen resesif. Karakter yang dikendalikan oleh gen resesif
akan muncul jika gen tersebut berkumpul pada satu individu.
Mekanisme pewarisan karakter pertama kali dikemukakan oleh Mendel yang
melakukan eksperimen dengan menyilangkan tanaman ercis (Pisum sativum sp.).
Keberhasilan Mendel dalam eksperimennya disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain :

Tanaman

kapri

bersifat

menyerbuk

sendiri,

sehingga

dengan

sendirinya membentuk galur murni.

Ada 7 pasang kromosom (satu pasang = satu karakter)

Tujuh karakter yang diamati bersifat dominan sempurna, yaitu tinggi


tanaman, bentuk biji, warna biji, warna bunga, letak bunga, warna polong
dan bentuk polong.

Masing-masing den pengendali karakter-karakter tersebut berada


pada kromosom yang berbeda.
Berdasarkan hasil eksperimen ini, Mendel mengemukakan kesimpulan

penting yang selanjutnya dikenal sebagai Hukum Mendel I atau Hukum


Pemisahan

(Law

of

Segregation)

dan

Hukum

Mendel

II

atau

Hukum

Pengelompokkan secara Bebas (Law of Independent Assortment).


Hukum Mendel I menyatakan bahwa pada persilangan dengan satu sifat
beda (monohibrid) akan terjadi segregasi atau pemisahan dari pasangan gen,
sehingga terjadi gamet yang berbeda yang memiliki satu alel. Sebagai dasar
segregasi satu pasang alel terletak pada lokus yang sama dan kromosom
homolog. Kromosom homolog ini memisah secara bebas pada anafase I meiosis
dan tersebar ke dalam gamet-gamet yang berbeda.
P:
Gamet :

Tinggi

DD

dd

F1 :

Pendek

Tinggi

10
(Dd)
Menyerbuk sendiri (Dd x Dd)

F2 :
Gamet

Gamet

DD
(tinggi)
Dd
(tinggi)

D
D

Dd
(tinggi)
dd
(pendek
)

Tinggi (D_) : pendek (dd) = 3 : 1


DD : Dd : dd = 1 : 2 : 1
Hukum Mendel II menyatakan pada persilangan dengan dua sifat beda
(dihibrid) atau lebih, pada waktu pembentukan gamet terjadi kombinasi yang
bebas antara pasangan alel yang berlainan. Apabila ada dua pasang gen yang
tidak bertaut terdapat dalam F1 dihibrid maka fenotip F2akan memperlihatkan
perbandingan 9:3:3:1. Jika tanaman dihibrid diuji silang (test cross) maka akan
menghasilkan perbandingan 1:1:1:1. Semakin banyak jumlah pasangan alil yang
terlibat akan memperbanyak jumlah fenotip dan genotip pada turunan kedua.
Variasi genetika mendel terjadi pada dominan sebagian, multiple alel dan
kodominan, pewarisan poligenik, interaksi gen dan pengaruh lingkungan pada
aksi gen.
P:

Kuning, halus

Hijau, keriput

GGWW
Gamet

ggww

GW

gw

F1 :

Kuning, halus
GgWw

Menyerbuk sendiri (GgWw x GgWw )

F2 :
Gamet

Gamet

GW

Gw

gW

gw

GW

GGWW
(kuning,halu
s)

GGWw
(kuning,halus)

GgWW
(kuning,halus)

GgWw
(kuning,halus)

11
GGWw
(kuning,halu
s)
GgWW
(kuning,halu
s)
GgWw
(kuning,halu
s)

Gw
Gw
Gw

GGww
(kuning,keripu
t)
GgWw
(kuning,halus)

GgWw
(kuning,halus)

Ggww
(kuning,keriput)

ggWW
(hijau,halus)

ggWw
(hijau,halus)

Ggww
(kuning,keripu
t)

ggWw
(hijau,halus)

ggww
(hijau,keriput)

Beberapa metode digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dihibrid,


dua diantaranya ialah menggunakan papan periksa genotip dan fenotip serta
menggunakan metode percabangan. Kedua metode tersebut menitikberatkan
pada pengetahuan mengenai persilangan monohybrid. Berdasar pada contoh
persilangan diatas maka:
Papan periksa genotip
WW
Ww
ww

GG
1/16 GGWW

Gg
1/8 GgWW

gg
1/16 ggWW

Papan periksa fenotip


Kuning

Hijau

Halus
Keriput
Metode Percabangan
GG

WW =
Ww =
ww =

Gg

WW =
Ww =
ww =

gg

WW =
Ww =
ww =

2.1 Tujuan
Tujuan

dari

persilangan

praktikum
monohybrid,

adalah

agarmahasiswa

dihibrid

dan

dapat

polihibrid

melakukan

model

sehingga memudahkan

pemahaman pola pewarisan sifat berdasarkan Mendelians Law

12
2.2 Alat dan Bahan
Kancing beraneka warna dan kamera

2.3 Kegiatan
A. Monohibrid
a. Perhatikan contoh persilangan monohybrid pada materi di atas
(karakter tinggi tanaman)
b. Coba persilangan dengan menggunakan kancing sebagai model
genotip tinggi dan genotip rendah
c. Tunjukan dan sebutkan fenotip:
-

Genotip dan fenotip parental

- Genotip dan fenotip progeny/Filial

(F)
-

Gamet

Proses persilangan

- Persilangan F1
- Genotip dan fenotip F2

d. Tuliskan perbandingan genotip dan fenotip pada F 1 dan F2!


e. dokumentasikan hasil praktikum tersebut
B. Dihibrid
a. Perhatikan contoh persilangan dihybrid pada materi di atas (karakter
warna biji dan bentuk biji)
b. Tunjukan dan sebutkan
-

Genotip dan fenotip parental

- Genotip dan fenotip progeny/Filial

(F)
-

Gamet

Proses persilangan

- Persilangan F1
- Genotip dan fenotip F2

Cat : gunakan metode percabangan dan papan periksa


c. Tuliskan perbandingan genotip dan fenotip pada F 1 dan F2!
C. Polihibrid
Persilangan tanaman ercis yang memiliki karakter warna bunga, letak
bunga, letak polong dan warna polong berbeda.karakter warna bunga
ungu dominan sedangkan putih bersifat resesif, karakter letak bunga aksial
dominan sedangkan letak bunga terminal bersifat resesif, karakter warna
polong hijau dominan sedangkan kuning bersifat resesif, karakter bentuk
polong mulus dominan sedangkan berlekuk bersifat resesif
a. Tunjukan dan sebutkan:
-

Genotip dan fenotip parental


(F)

- Genotip dan fenotip Progeny/Filial

13
-

Gamet

- Persilangan F1

Proses persilangan

- Genotip dan fenotip F2

Cat : gunakan metode percabangan


b. Tuliskan perbandingan genotip dan fenotip pada F 1 dan F2!
LATIHAN SOAL
1. Persilangan antara sepasang alel parental homosigot dominan dan homosigot
resesif menghasilkan 32 anakan pada generasi F2. Sesuai dengan rasio
mendel, berapa banyak keturunan yang menunjukan sifat resesif ?jelaskan!
2. Letak bunga tanaman ercis diketahui pada ketiak daun yang bersifat dominan
terhadap bunga yang terletak pada ujung batang. Sedangkan bunga
berwarna merah dominan terhadap putih. Tanaman hibrida dengan bunga
merah pada ketiak daun disilangkan dengan galur murni fenotip yang sama.
Jelaskan bagaimana rasio fenotip dan genotip dari keturunannya!
3. As Mendel discovered, gray seed color in peas is dominant to white. In the
following

experiment,

parents

with

known

phenotypes

but

unknown

genotypes produced the listed progeny :


Parents
Gray X White
Gray X Gray
White X

Progeny
Gray
White
82
78
118
39

0
50
White
Gray X White
74
0
Gray X Gray
90
0
Determined the genotypes of parents !
4. Pada

tanaman

gandum

karakter

ketahanan

terhadap

penyakit

karat

dikendalikan oleh gen resesif sedangkan tanaman yang peka dikendalikan


oleh gen dominan. Jika terdapat galur yang tahan dan galur yang peka,
kemudian diharapkan pada keturunan F1 nya terdapat genotip tahan
terhadap penyakit karat.
a. Buatlah bagan persilangan dari tetua betina peka dan tetua jantan
tahan
b. Tentukanlah genotip parental yang disilangkan dan keturunan F1?
5. Jika genotip F1 yang tahan penyakit karat yang back cross dengan tetua
tahan, bagaimanakah keturunannya?A tall pea plant with axial flowers is
crossed to a dwarf plant with terminal flowers. Tall plants and axial flowers
are dominant traits. The following offspring were obtained: 27 tall and axial

14
flowers, 23 tall and terminal flowers, 28 dwarf and axial flowers, 25 dwarf and
terminal flowers. What are the genotypes of the parents ?
6. Tumbuhan ercis dengan sifat tinggi, biji

bulat dan bewarna kuning. Ketiga

karakter tersebut disebabkan oleh sebuah gen dominan pada masing-masing


dari ketiga lokus yang berpasangan secara bebas. Genotif resesiftt,bb dan kk
menghasilkan tumbuhan pendek dengan biji yang keriput dan hijau.
a. Jika varietas galur murni yang tinggi dan berbiji keriput kuning disilangkan
dengan varietas galur murni yang pendek dan berbiji hijau bulat, berapa
rasio fenotip yang diharapkan pada F1 dan F2
b. Berapa persentase F2 yang diharapkan pada genotip TtBbKk dan
TtBbkk ?
7. Consider three yellow round peas, labeled A, B, and C. Each of them was
grown into plant and crossed to a plant grown from a green wrinkled pea.
Exactly 100 peas issuing from each cross were sorted into phenotypic classes
as follows:
A:
B:

51 yellow round

C : 24 yellow round

49 green round

26 yellow wrinkled

100 yellow round

25 green round
25 green wrinkled

What were the genotype of A, B, and C?

15
3. INTERAKSI GEN
Setiap gen memiliki pekerjaan sendiri-sendiri untuk menumbuhkan karakter
tapiada beberapa gen yang berinteraksi atau dipengaruhi oleh gen lain
untukmenumbuhkan karakter. Gen-gen tersebut mungkin ada pada kromosom
yang sama(berangkai) mungkin pula ada pada kromosom yang berbeda satu
sama lain.Keadaan saling mempengaruhi dari beberapa gen ini dinamakan
interaksi gen.Karena ada interaksi maka perbandingan fenotipe keturunan hibrid
akanmenyimpang dari teori Mendel. Rasio fenotip yang dihasilkan tidak lagi 3:1
atau 9:3:3:1, peristiwa ini

dikenal dengan Penyimpangan Hukum Mendel.

Interaksi gen dibedakan menjadi dua yaitu interaksi interalellik dan interaksi
intraalellik. Interaksi interalellik adalah interaksi antar alel pada lokus yang
berbeda sedangkan interaksi intraalellik adalah interaksi pada alel pada lokus
yang sama.
Interaksi diantara lokus-lokus tersebut akan mengubah pola distribusi dalam
populasi F2 Suatu gen atau lokus yang menekan atau menyembunyikan kerja
suatu gen pada lokus lain disebut epistasis. Gen atau lokus yang ditekan disebut
hipostasis. Epistasis yang terjadi pada dua lokus gen, jumlah fenotip yang muncul
pada keturunan dari induk-induk dihibrida akan kurang dari empat. Terdapat
enam tipe rasio epistasis yang dikenal yaitu sebagai berikut;
1. Epistasis Dominan (12:3:1)
2. Epistasis Resesif (9:3:4)
3. Epistasis Dominan-Resesif (13:3)
4. Epistasis Dominan-Ganda (15:1)
5. Epistasis Resesif Ganda (9:7)
6. Gen Ganda dengan Efek Kumulatif (9:6:1)
3. 1 Tujuan
Tujuan

dari

praktikum

adalah

agarmahasiswa

dapat

melakukan

model

persilangan karakter-karakter yang merupakan ekspresi dari interaksi gen (gen


hipotasis

dan

gen

epitasis)

sehingga

memudahkan

pewarisan sifat yang merupakan penyimpangan mendel.

LATIHAN SOAL

pemahaman

pola

16
1. Bentuk lobak bisa jadi panjang (PP), bulat (PP), ataupun oval (PP).
Warnanya bisa merah (MM), putih (MM), atau ungu (MM). Jika galur lobak
putih berbentuk panjang disilangkan dengan galur lobak merah berbentuk
bulat,
a. Berapa proporsi fenotipik yang diharapkan pada F1 dan F2?
b. Jika dua galur lobak disilangkan dan menghasilkan keturunan yang
terdiri atas 16 lobak putih panjang, 31 lobak ungu oval, 16 lobak putih
oval, 15 lobak merah panjang, 17 lobak merah oval, dan 32 lobak ungu
panjang. Apa fenotip galur parentalnya?
2. In the Japanese morning glory (Pharbitis nil), purple flower color can be
produced by dominant alleles of either two separate gene pairs (A_bb or
aaB_), A_B_ produces blue petals and aabb produces scarlet petals. For each
of the following cross result, deduce the genotypes of parents and progeny
Parents
Blue X Scarlet
Purple X
Purple
Blue X Blue
Blue X Purple
Purple X
Scarlet

Blue
1/4
1/4

Progeny
Purple
1/2
1/2

3/4
3/8

1/4
4/8

1/2

1/2

Scarlet
1/4
1/4
1/8
-

3. Red kernel color in wheat result from the presence of at least one dominant
allele of each of two independently segregating genes (that is R_B_
genotypes have red kernels). Kernels on rrbb plants are white, and the
genotypes R_bb and rrB_ result in brown kernel color. Suppose that plants of
a variety that is true breeding for red kernels are crossed with plants true
breeding for white kernels.
a. What is the expected phenotype of the F1 plants?
b. What are the expected phenotypic classes in the F 2 progeny and their
relative proportions?
4. Sebuah galur murni jagung (CCRR) yang menunjukkan aleuron berwarna
diujisilangkan dengan galur yang aleuronnya tidak berwarna. Kira-kira 56%
dari F2 memiliki aleuron berwarna, sedangkan sisanya tidak berwarna.
Sebuah galur murni (AARR) dengan aleuron berwarna, jika diujisilangkan,
juga menghasilkan rasio fenotipik yang sama pada F2:
a. Berapa rasio fenotipik yang diharapkan pada F2 jika sebuah galur murni
dengan aleuron berwarna bergenotip AACCRR diujisilangkan?

17
b. Berapa proporsi F2 tak berbawarna yang merupakan aaccrr?
c. Berapa rasio genotipik yang terdapt diantara F2 yang aleuronnya
berwarna?
5. In corn, three dominant alleles called A, C, and R, must be present to produce
colored seeds. Genotypes A_C_R_ are colored : all others are colorless. A
colored plants of known genotype. With aaccRR, it produces 25 percent
colored ; and with AAccrr, it produces 50 percent colored seeds. What is the
genotype of the colored plant?
6. Dua galur ercis manis berbunga putih (Latyrus odoratus) disilangkan
menghasilkan F1 dengan bunga ungu saja. Persilangan secara acak antara F1
menghasilkan 96 keturunan tanaman, 53 memperlihatkan bunga berwarna
ungu dan 43 bunga putih.
a. Bagaimana rasio fenotip yang diperlihatkan pada F2?
b. Tipe interaksi bagiamana yang terlibat?
c. Bagaimana perkiraan genotip galur-galur parentalnya?
7. Pada

tanaman

kapri

bunga

putih

disilangkan

dengan

bunga

putih

menghasilkan keturunan F1 semuanya ungu. Keturunan F2 terbagi dari 350


bunga putih dan 450 bunga ungu.
a. Berapa rasio fenotip pada F2?
b. Tipe interaksi yanbg terjadi?
c. Genotip parental F1 dan F2 ungu?
8. Pada gandum warna biji merah tergantung adanya gen dominan R dan B
bersama. Bila kedua gen tersebut berada dalam keadaan resesif, maka warna
biji akan putih, rrB- dan R-bb menghasilkan warna coklat. Persilangan antara
dua tumbuhan yang berbiji coklat keturunannya: merah: coklat: putih.
a. Carilah

genotip

tumbuhan

berbiji

persilangan tersebut
b. Tipe epistasis apa yang terlihat disini.

coklat

yang

digunakan

dalam

18
4. PELUANG dan UJI CHI SQUARE
4.1 Peluang
Istilah peluang digunakan untuk menjelaskan terjadinya suatu peristiwa
yang tidak dapat dipastikan. Peluang merupakan perbandingan antara peristiwa
yang diharapkan dengan semua peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu
objek. Peluang terjadinya suatu peristiwa berkisar antara 0-1.
Dalam genetika ilmu peluang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang
pemisahan gen-gen ke dalam gamet-gamet, berkumpulnya kembali gen-gen di
dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai kombinasi genetis serta untuk
menentukan peluang yang terjadi pada keturunannya.
Untuk menghitung peluang yang terjadi pada peristiwa genetik yang terjadi
secara acak, dapat diterapkan hukum-hukum peluang yang didasarkan pada
bebas atau tidaknya suatu peristiwa terjadi. Dan hasil peluang yang ada dapat
digunakan untuk:
a. Menggambarkan mekanisme kerja dari peristiwa genetis, misalnya dari
persilangan Aa x Aa menghasilkan A- : aa. Dari peristiwa ini diketahui
bahwa mekanisme kerjasnya adalah dominan-resesif.
b. Menduga hasil tertentu dan hasil persilangan, isalnya merah dominan
terhadapputih.

Diketahui

hubungannya

dominan

penuh.melalui

persilangan dapat diketahui banyaknya merah dan putih.


c. Membantu menduga rasio fenotip dari keturunan berdasarkan mekanisme
genetis tertentu.
Peluang atas terjadinya sesuatu adalah sama dengan perbandingan antara
sesuatu tersebut terhadap peristiwa keseluruhannya. Dalam bentuk rumus :
4.2 Uji Chi Square
Percobaan persilangan yang dilakukan tidak akan selalu mendapatkan hasil
seperti yang dirumuskan oleh hukum Mendel bahkan akan memperoleh hasil
yang jauh menyimpang dari hukum Mendel. Keadaan ini dapat disebabkan
adanya penyimpangan Hukum Mendel. Namun dapat pula tidak disebabkan oleh
faktor apapun, dengan kata lain masih dapat dikatakan hasil tersebut dikatakan
benar berdasarkan Hukum Mendel.
Rumus Chi Square dinyatakan dengan rumus:
2

X =

(fo fh)2
fh

Ket :X2 = chi kuadrat


Fo= frekuensi yang diobservasi/diperoleh melalui
pengamatan di lapang
Fh = frekuensi yang diharapkan

19
Rumus ini akan menguji rasio fenotip praktis dapat dipertanggungjawabkan
dengan rasio fenotip teoritis berdasarkan hukum Mendel. Apabila frekuensi yang
diperoleh dengan frekuensi yang diharapkan, maka beda antara frekuensi yang
diperoleh hanya disebabkan oleh faktor kebetulan saja. Dalam perhitungan harus
diperhatikan besarnya derajat bebas (db) yang besarnya sama dengan jumlah
kelas fenotip dikurangi satu (db=n-1). Bila persilangan monohybrid menghasilkan
keturunan dengan perbandingan 3:1 (dominan penuh) berarti ada dua kelas
fenotip sehingga db= 2-1= 1. Apabila sifat intermediet dengan perbandingan
1:2:1 maka db= 3-1= 2.
Agar lebih jelas, berikut ini akan diberikan sebuah contoh: Suatu persilangan
antara sesama individu dihibrid (AaBb) menghasilkan keturunan yang terdiri atas
empat macam fenotipe, yaitu A-B-, A-bb, aaB-, dan aabb masing-masing
sebanyak 315, 108, 101, dan 32. Untuk menentukan bahwa hasil persilangan ini
masih memenuhi nisbah teoretis ( 9 : 3 : 3 : 1 ) atau menyimpang dari nisbah
tersebut perlu dilakukan suatu pengujian secara statistika. Uji yang lazim
digunakan adalah uji X2 (Chi-square test) atau ada yang menamakannya uji
kecocokan. Untuk melakukan uji X2 terhadap hasil percobaan seperti pada contoh
tersebut di atas, terlebih dahulu dibuat tabel sebagai berikut.
Tabel 2.1. Contoh pengujian hasil persilangan dihibrid
Kelas

fenotip

(hasil

(hasil

e
A-B-

percobaan)
315

diharapkan)
9/16 x 556 =

yang

108

AaB-

101

2,25
3,75

3/16 x 556 =

3,25

0,10
1

1/16 x 556 =

2,75

34,75
Jumlah

0,13
5

104,25
32

0,01
6

3/16 x 556 =
104,25

Aabb

d2/E

E]

312,75
A-bb

[O-

556

0,21
8
X2h

556

0,470
Tabel 2.2. Tabel X2
Deraja
d
Bebas
1
2

Peluang
0,95

0,80

0,50

0,20

0,05

0,01

0,005

0,004
0,103

0,064
0,446

0,455
1,386

1,642
3,219

3,841
5,991

6,635
9,210

7,879
10,597

20
3
4
5
6
7
8
9
10
15
20
25
30

0,352
0,711
1,145
1,635
2,167
2,733
3,325
3,940
7,261
10,851
14,611
18,493

1,005
1,649
2,343
3,070
3,822
4,594
5,380
6,179
10,307
14,578
18,940
23,364

2,366
3,357
4,351
5,348
6,346
7,344
8,343
9,342
14,339
19,337
24,337
29,336

4,642
5,989
7,289
8,558
9,803
11,030
12,242
13,442
19,311
25,038
30,675
36,250

7,815
9,488
11,070
12,592
14,067
15,507
16,919
18,307
24,996
31,410
37,652
43,773

11,345
13,277
15,086
16,812
18,475
20,090
21,666
23,209
30,578
37,566
44,314
50,892

12,838
14,860
16,750
18,548
20,278
21,955
23,589
25,188
32,801
39,997
46,928
53,672

LATIHAN SOAL
1. Suatu tanaman mentimun memiliki 3 kuncup bunga yang muncul secara
berurutan.

Bagaimana

probabilitas

untuk

mendapatkan

bunga

jantan

pertama dan bunga betina ketiga?

2. Pada pea garden, warna kuning kotiledon dominan terhadap warna hijau. Persilangan
tetua heterozigot menghasilkan 10 biji. Berapakah peluang akan diperoleh tanaman yang
menghasilkan biji:
a. semua hijau

c. 4 biji kuning, 6 biji hijau

b. semua kuning

d. 3 biji kuning, 7 biji hijau

3. Warna bunga anggrek Catelya dikendalikan oleh gen yang bersifat epistasis
resesif. A_B_ = ungu, A_bb = merah, aaB_ dan aabb = putih. Dari persilangan
2 anggrek Catelya berbunga ungu heterozigot, diambil 12 tanaman secara
acak. Berapa kemungkinan warna bunga:
a. 6 merah, 6 putih

c. 3 ungu, 4 merah, 5 putih

b. 8 ungu, 4 merah

d. 1 ungu, 7 merah, 4 putih

4. Tomat-tomat murni berdaging merah disilangkan dengan tomat-tomat berdaging kuning


menghasilkan F1 yang semuanya merah. Diantara 400 tumbuhan F2, 90 adalah kuning.
Ujilah data tersebut menggunakan chi square!
5. Pada ercis, warna kotiledon kuning dominan terhadap warna hijau dan bentuk polong
gembung dominan terhadap bentuk polong yang berkerut. Bila kedua sifat ini dianggap
bergabung dalam dihirida yang menyerbuk sendiri, maka keturunannya muncul dalam
jumlah berikut : 193 kotiledon hijau dan gembung, 61 kotiledon hijau dan berkerut, 556
kotiledon kuning dan gembung, serta 184 kotiledon kuning berkerut. Ujilah data tersebut
dengan chi square dan tentukan peristiwa yang berperan!
6. Tanaman menyerbuk sendiri dibiarkan menyerbuk secara alami dan ternyata dihasilkan
banyak biji. Ketika biji-biji tersebut ditanam, menghasilkan 72 tanaman berbunga ungu,

21
28 tanaman berbunga merah, dan 28 tanaman berbunga putih. Peristiwa apakah yang
berperan di sini? Apakah hasil percobaan tersebut dapat dianggap benar?
7. Bunga-bunga tanaman pukul empat merah disilangakan dengan yang
berbunga putih menghasilkan keturunan merah jambu saja. Diantara
keturunan F1 disilangkan secara acak agar diperoleh 113 merah: 129 putih:
242 merah jambu. Apakah percobaan ini diterima?
8. Semai-semai jagung hijau kekuningan disebabkan oleh suatu gen yang
disebut virescent (v4). Warna kulit biji yang tua disebut pericarp coklat
diatur oleh gen dominan Ch. Sustu galur virescent (v4) disilangkan dengan
galur homozigot untuk perikarp coklat. F1 kemudian diujisilangkan. Keturunan
yang dihasilkan dicatat fenotipnya dengan hasil-hasil sebagai berikut: 216
semai hijau pericarp pucat: 287 pericarp coklat: 293 semai virescent pericarp
pucat: 204 semai virescent pericarp coklat. Apakah hasil-hasil ini sesuai
dengan hipotesis pemilihan bebas.

Anda mungkin juga menyukai