GENETIKA TANAMAN
Nama
:_______________________________________
NIM
:_______________________________________
Kelompok :_______________________________________
Asisten
:_______________________________________
2
20111. MATERI GENETIK dan PEMBELAHAN SEL
I. Materi Genetik
Suatu molekul pembawa informasi genetik harus berupa (1) molekul besar
(makromolekul); (2) beraneka ragam; (3) dapat dibedah menjadi kode-kode
genetik yang dapat dikutip (trasnkripsi) dan diterjemahkan (translasi) menjadi
protein dan (4) molekul pembawa informasi genetik harus bersifat kekal agar
dapat diperbanyak da diwariskan ke generasi selanjutnya.
Bagian utama sebuah sel adalah nucleus san sitoplasma.Di dalam nucleus
terdapat benang-benang halus yang disebut kromatin.Bila sel siap membelah,
benang-benang halus itu dipintal membentuk kromosom.Kromosom adalah suatu
struktur padat yang terdiri dari dua komponen molekul, yaitu protein dan
DNA.Struktur padat kromosom hanya dapat terlihat dengan jelas pada tahap
metaphase saat pembelahan sel.
Ada dua macam asam nukleat yang telah dikenal. DNA terdapat hampir
seluruhnya dalam kromosom organisme tingkat tinggi. DNA dalam sel haploid
untuk semua organisme pada dasarnya sama dan jumlahnya berubah-ubah
dengan adanya replikasi kromosom. Jumlah dan jenis protein di dalam sel haploid
berubah-ubah tidak tergantung pada jumlah kromosom. Asam nukleat yang lain
adalah RNA yang terdapat dalam inti dan sitoplasma.
DNA terdiri dari gula deoksiribosa, gugus fosfat dan empat basa organik
(timin, adenine, sitosin, dan guanin). Pasangan basa dari nukleotidanya adalah AT, G-S. Sementara RNA terdiri atas gula 5 karbon (ribose), basa nitrogen yang
terdiri dari golongan purin yang sama dengan DNA, namun golongan pirimidin
yang berbeda, yaitu sitosin dan urasil, serta gugus fosfat. Sehingga pasangan
basa nukleotidanya adalah A-U, G-S.
Pengemasan DNA dalam kromosom secara ringkas dapat dijabarkan
sebagai berikut: untai DNA dipintal pada suatu set protein, yaitu histon menjadi
suatu bentukan yang disebut unit nukleosom. Unit-unit nukleosom tersusun
padat membentuk benang yang lebih padat dan terpintal menjadi lipatan-lipatan
solenoid.Lipatan solenoid tersusun memadat menjadi lengan kromatid.Lengan
kromatid kembar disebut kromosom.
Total informasi genetis yang disimpan dalam DNA suatu sel disebut genom.
Genom (jumlah set dasar kromosom terkecil) DNA tersusun atas gen-gen. Tiap
gen mengandung satu unit informasi mengenai suatu karakter yang dapat
diamati. Gen bertanggung jawab terhadap suatu sifat-sifat genetik. Gen terletak
3
di dalam kromosom, dengan kata lain gen adalah fragmen DNA di dalam
kromosom.
Letak gen suatu gen pada kromosom disebut lokus. Letak gen-gen yang
terdapat pada suatu kromosom disimbolkan dengan garis-garis pendek horizontal
melewati garis panjang vertical. Alel berasal dari kata latin allelon yang berarti
bentuk lain, adalah versi alternatif gen yang menjelaskan adanya variasi pada
pewarisan suatu sifat.
Setiap kromosom dalam genombiasanya dapat dibedakan satu dengan
yang lain satu diantaranya ialah posisi sentromer yang membagi kromosom
dalam dua lengan yang panjangnya berbeda. Kromosom dengan sentromer yang
terletak ditengah-tengah lengan kromatid disebut kromosom metasentrik.
Kromosom akrosentrik atau submetasentrik mempunyai lengan-lengan yang
berbeda panjangnya. Jika sentromer suatu kromosom berada di atau dekat sekali
dengan salah satu ujung kromosom disebut telosentrik.
II. Pembelahan sel
Hal yang mendasar pada pembelahan sel adalah sel-sel induk harus
mewariskan materi genetic dan perangkat metabolic yang cukup agar sel anakan
yang terbentuk dapat mandiri. Terdapat dua cara pembelahan sel pada
tumbuhan tingkat tinggi, yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.
Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel somatic, sedangkan pembelahan meiosis
terjadi pada sel-sel gamet.
Mitosis ialah pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan yang
masing-masing sel anakannya mengandung jumlah kromosom sama dengan
induknya. Mitosis terjadi selama pertumbuhan. Pada tumbuhan mitosis terjadi
pada sel-sel meristem pada ujung akar dan ujung tunas batang.
Meiosis merupakan pembelahan reduksi, dimana jumlah kromosom dalam
inti akan mengalami reduksi (pengurangan), sehingga sel-sel baru hasil
pembelahan hanya mempunyai separuh dari kromosom induk. Meiosis terjadi
pada sel-sel kelamin yaitu pada saat pembentukan gamet (gametogenesis).Pada
tanaman sel-sel ini terdapat dalam kepala sari atau bakal buah dari bunga yang
masih kuncup.
Gametogenesis
pada
tanaman
terbagi
menjadi
dua
yaitu
4
merupakan meiosis II atau pembelahan homotipe (tipe yang sama), untuk
kemudian masing-masing sel hasil pembelahan akan berkembang menjadi sel
kelamin jantan/betina.
1. Tujuan
Tujuan dari praktikum adalah agarmahasiswa dapat memahami
1. materi genetik, kromosom, kromosom homolog, kromatid dan sister
kromatid menggunakan alat bantu
2. proses gametogenesis dalam sel gamet tanaman menggunakan model.
2. Alat dan Bahan
Spidol (alat tulis) beraneka warna (minimal 2 warna berbeda)
3. Kegiatan
A. Model Kromosom
a. Gambarlah beberapa model (bentuk) kromosom beserta dengan
pasangannya.
b. Amati model kromosom tersebut dan jawablah pertanyaan berikut
-
B. Gametogenesis
a. Gambarlah model sel yang memiliki 4 set kromosom, yang terdiri dari 1
set kromosom berbentuk metasentrik, 1 set kromosom berbentuk
akrosentrik
dan
set
kromosom
berbentuk
telosentrik.
Tandai
5
lokus gen C ada pada pasangan kromosom telosentrik (salah
LATIHAN SOAL
1. Satu untaian pita nukleotida mengandung basa purin dan pirimidin.
a. Dapatkah Anda membedakan apakah pita tersebut DNA atau RNA?
Sebutkan perbedaannya!
b. Bila pita tersebut adalah DNA dengan urutan basa A-G-T-T-C-G-A-G-A,
maka bagaimanakah urutan basa pada pita komplementernya?
c. Tentukan urutan pita RNA dari DNA komplementer yang terbentuk!
2. Suatu tanaman bergenotip :
a. Dd
b. AaBBCc
c. aAaBbBcCc
d. AAAaBbbbCcccDDddEEEe
Bila setiap gen terletak pada kromosom berbeda, berapa jumlah ploidi dari
masing-masing genotip, berapa genom dari masing-masing genotip,
berapa jumlah kromosom pada sel somatic, berapa jumlah kromosom pada
gamet?
3. Three genes (A, B and C) are found on three diferrent chromosomes. For the
following
diploid
genotypes,
describes
all
of
the
possible
gamete
f. Pollen tube
b. Petal
g. Aleuron
c. Embryo
h. Endosperm
d. Pollen
i. Filament
6
e. Anther
j. Stylus
6. Pinset
2. Kaca preparat
7. Burnsen
3. Jarum bertangkai
8. Kertas tissue
4. Cutter
5. Beaker glass
9. Pipet
10. Termometer
Bahan :
1. Larutan fiksasi
2. HCl 1N
3. Pewarna acetocarmin 45%
4. Aquadest steril
5. Spirtus
6. Kuncup bunga pepaya, sedap malam atau bawang merah
7. Akar bawang mereh
b.
Cara Kerja
Meiosis
1. Ambil bahan yang akan diamati
2. Masukan bahan kedalam HCl 1N selama 1 menit
3. Ambil bagian kepala sarinya saja letakkan di atas preparat kemudian
ditetesi acetocarmin
4. Tekan atau tusuk-tusuk kepala sari dengan jarum agar sel-sel induk
pada serbuk sari dapat dipisahkan
5. Panaskan di atas burnsen
6. Tutup dengan kaca penutup, balikan dan letakkan di atas tissue
7. Lakukan squash dengan ibu jari sambil putar ke kanan hingga
diperoleh preparat tipis dengan sel-sel yang terpisah
8. Lakukan pengamatan dengan mikroskop pada pembesaran 10X10;
10X40 dan 10X100
9. Dokumentasikan hasil pengamatan
Mitosis
1. Ambil bahan yang akan diamati
2. Masukan bahan kedalam HCl 1N selama 1 menit
3. Ambil bagian akar bawang merah letakkan di atas preparat
kemudian ditetesi acetocarmin
4. Potong-potong akar bawang tersebut dengan menggunakan cutter
5. Panaskan di atas burnsen
6. Tutup dengan kaca penutup, balikan dan letakkan di atas tissue
7. Lakukan squash dengan ibu jari sambil putar ke kanan hingga
diperoleh preparat tipis dengan sel-sel yang terpisah
8. Lakukan pengamatan dengan mikroskop pada pembesaran 10X10;
10X40 dan 10X100
9. Dokumentasikan hasil pengamatan
Pembahasan
1. Bagaimana hasil pengamatan tersebut dibandingkan dengan gambar
literature?
2. Apa saja yang ditemukan selama pengamatan dibawah mikroskop?
3. Fase apakah yang paling banyak ditemukan?Jelaskan!
4. Apakah kromosom terlihat? seperti apakah bentuknya dan berapa
jumlahnya?
5. Apa yang dapat saudara jelaskan hubungan antara umur berbunga
dengan tahapan-tahapan meiosis?
9
2. POLA PEWARISAN SIFAT
Karakter tetua diwariskan kepada keturunannya, namun dari semua
karakter tersebut tidak semuanya muncul.Hal ini terjadi karena gen yang
mengontrol karakter yang diwariskan ada yang bersifat dominan dan ada yang
resesif. Karakter yang dikendalikan oleh gen dominan akan menutupi karakter
yang dikendalikan oleh gen resesif. Karakter yang dikendalikan oleh gen resesif
akan muncul jika gen tersebut berkumpul pada satu individu.
Mekanisme pewarisan karakter pertama kali dikemukakan oleh Mendel yang
melakukan eksperimen dengan menyilangkan tanaman ercis (Pisum sativum sp.).
Keberhasilan Mendel dalam eksperimennya disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain :
Tanaman
kapri
bersifat
menyerbuk
sendiri,
sehingga
dengan
(Law
of
Segregation)
dan
Hukum
Mendel
II
atau
Hukum
Tinggi
DD
dd
F1 :
Pendek
Tinggi
10
(Dd)
Menyerbuk sendiri (Dd x Dd)
F2 :
Gamet
Gamet
DD
(tinggi)
Dd
(tinggi)
D
D
Dd
(tinggi)
dd
(pendek
)
Kuning, halus
Hijau, keriput
GGWW
Gamet
ggww
GW
gw
F1 :
Kuning, halus
GgWw
F2 :
Gamet
Gamet
GW
Gw
gW
gw
GW
GGWW
(kuning,halu
s)
GGWw
(kuning,halus)
GgWW
(kuning,halus)
GgWw
(kuning,halus)
11
GGWw
(kuning,halu
s)
GgWW
(kuning,halu
s)
GgWw
(kuning,halu
s)
Gw
Gw
Gw
GGww
(kuning,keripu
t)
GgWw
(kuning,halus)
GgWw
(kuning,halus)
Ggww
(kuning,keriput)
ggWW
(hijau,halus)
ggWw
(hijau,halus)
Ggww
(kuning,keripu
t)
ggWw
(hijau,halus)
ggww
(hijau,keriput)
GG
1/16 GGWW
Gg
1/8 GgWW
gg
1/16 ggWW
Hijau
Halus
Keriput
Metode Percabangan
GG
WW =
Ww =
ww =
Gg
WW =
Ww =
ww =
gg
WW =
Ww =
ww =
2.1 Tujuan
Tujuan
dari
persilangan
praktikum
monohybrid,
adalah
agarmahasiswa
dihibrid
dan
dapat
polihibrid
melakukan
model
sehingga memudahkan
12
2.2 Alat dan Bahan
Kancing beraneka warna dan kamera
2.3 Kegiatan
A. Monohibrid
a. Perhatikan contoh persilangan monohybrid pada materi di atas
(karakter tinggi tanaman)
b. Coba persilangan dengan menggunakan kancing sebagai model
genotip tinggi dan genotip rendah
c. Tunjukan dan sebutkan fenotip:
-
(F)
-
Gamet
Proses persilangan
- Persilangan F1
- Genotip dan fenotip F2
(F)
-
Gamet
Proses persilangan
- Persilangan F1
- Genotip dan fenotip F2
13
-
Gamet
- Persilangan F1
Proses persilangan
experiment,
parents
with
known
phenotypes
but
unknown
Progeny
Gray
White
82
78
118
39
0
50
White
Gray X White
74
0
Gray X Gray
90
0
Determined the genotypes of parents !
4. Pada
tanaman
gandum
karakter
ketahanan
terhadap
penyakit
karat
14
flowers, 23 tall and terminal flowers, 28 dwarf and axial flowers, 25 dwarf and
terminal flowers. What are the genotypes of the parents ?
6. Tumbuhan ercis dengan sifat tinggi, biji
51 yellow round
C : 24 yellow round
49 green round
26 yellow wrinkled
25 green round
25 green wrinkled
15
3. INTERAKSI GEN
Setiap gen memiliki pekerjaan sendiri-sendiri untuk menumbuhkan karakter
tapiada beberapa gen yang berinteraksi atau dipengaruhi oleh gen lain
untukmenumbuhkan karakter. Gen-gen tersebut mungkin ada pada kromosom
yang sama(berangkai) mungkin pula ada pada kromosom yang berbeda satu
sama lain.Keadaan saling mempengaruhi dari beberapa gen ini dinamakan
interaksi gen.Karena ada interaksi maka perbandingan fenotipe keturunan hibrid
akanmenyimpang dari teori Mendel. Rasio fenotip yang dihasilkan tidak lagi 3:1
atau 9:3:3:1, peristiwa ini
Interaksi gen dibedakan menjadi dua yaitu interaksi interalellik dan interaksi
intraalellik. Interaksi interalellik adalah interaksi antar alel pada lokus yang
berbeda sedangkan interaksi intraalellik adalah interaksi pada alel pada lokus
yang sama.
Interaksi diantara lokus-lokus tersebut akan mengubah pola distribusi dalam
populasi F2 Suatu gen atau lokus yang menekan atau menyembunyikan kerja
suatu gen pada lokus lain disebut epistasis. Gen atau lokus yang ditekan disebut
hipostasis. Epistasis yang terjadi pada dua lokus gen, jumlah fenotip yang muncul
pada keturunan dari induk-induk dihibrida akan kurang dari empat. Terdapat
enam tipe rasio epistasis yang dikenal yaitu sebagai berikut;
1. Epistasis Dominan (12:3:1)
2. Epistasis Resesif (9:3:4)
3. Epistasis Dominan-Resesif (13:3)
4. Epistasis Dominan-Ganda (15:1)
5. Epistasis Resesif Ganda (9:7)
6. Gen Ganda dengan Efek Kumulatif (9:6:1)
3. 1 Tujuan
Tujuan
dari
praktikum
adalah
agarmahasiswa
dapat
melakukan
model
dan
gen
epitasis)
sehingga
memudahkan
LATIHAN SOAL
pemahaman
pola
16
1. Bentuk lobak bisa jadi panjang (PP), bulat (PP), ataupun oval (PP).
Warnanya bisa merah (MM), putih (MM), atau ungu (MM). Jika galur lobak
putih berbentuk panjang disilangkan dengan galur lobak merah berbentuk
bulat,
a. Berapa proporsi fenotipik yang diharapkan pada F1 dan F2?
b. Jika dua galur lobak disilangkan dan menghasilkan keturunan yang
terdiri atas 16 lobak putih panjang, 31 lobak ungu oval, 16 lobak putih
oval, 15 lobak merah panjang, 17 lobak merah oval, dan 32 lobak ungu
panjang. Apa fenotip galur parentalnya?
2. In the Japanese morning glory (Pharbitis nil), purple flower color can be
produced by dominant alleles of either two separate gene pairs (A_bb or
aaB_), A_B_ produces blue petals and aabb produces scarlet petals. For each
of the following cross result, deduce the genotypes of parents and progeny
Parents
Blue X Scarlet
Purple X
Purple
Blue X Blue
Blue X Purple
Purple X
Scarlet
Blue
1/4
1/4
Progeny
Purple
1/2
1/2
3/4
3/8
1/4
4/8
1/2
1/2
Scarlet
1/4
1/4
1/8
-
3. Red kernel color in wheat result from the presence of at least one dominant
allele of each of two independently segregating genes (that is R_B_
genotypes have red kernels). Kernels on rrbb plants are white, and the
genotypes R_bb and rrB_ result in brown kernel color. Suppose that plants of
a variety that is true breeding for red kernels are crossed with plants true
breeding for white kernels.
a. What is the expected phenotype of the F1 plants?
b. What are the expected phenotypic classes in the F 2 progeny and their
relative proportions?
4. Sebuah galur murni jagung (CCRR) yang menunjukkan aleuron berwarna
diujisilangkan dengan galur yang aleuronnya tidak berwarna. Kira-kira 56%
dari F2 memiliki aleuron berwarna, sedangkan sisanya tidak berwarna.
Sebuah galur murni (AARR) dengan aleuron berwarna, jika diujisilangkan,
juga menghasilkan rasio fenotipik yang sama pada F2:
a. Berapa rasio fenotipik yang diharapkan pada F2 jika sebuah galur murni
dengan aleuron berwarna bergenotip AACCRR diujisilangkan?
17
b. Berapa proporsi F2 tak berbawarna yang merupakan aaccrr?
c. Berapa rasio genotipik yang terdapt diantara F2 yang aleuronnya
berwarna?
5. In corn, three dominant alleles called A, C, and R, must be present to produce
colored seeds. Genotypes A_C_R_ are colored : all others are colorless. A
colored plants of known genotype. With aaccRR, it produces 25 percent
colored ; and with AAccrr, it produces 50 percent colored seeds. What is the
genotype of the colored plant?
6. Dua galur ercis manis berbunga putih (Latyrus odoratus) disilangkan
menghasilkan F1 dengan bunga ungu saja. Persilangan secara acak antara F1
menghasilkan 96 keturunan tanaman, 53 memperlihatkan bunga berwarna
ungu dan 43 bunga putih.
a. Bagaimana rasio fenotip yang diperlihatkan pada F2?
b. Tipe interaksi bagiamana yang terlibat?
c. Bagaimana perkiraan genotip galur-galur parentalnya?
7. Pada
tanaman
kapri
bunga
putih
disilangkan
dengan
bunga
putih
genotip
tumbuhan
berbiji
persilangan tersebut
b. Tipe epistasis apa yang terlihat disini.
coklat
yang
digunakan
dalam
18
4. PELUANG dan UJI CHI SQUARE
4.1 Peluang
Istilah peluang digunakan untuk menjelaskan terjadinya suatu peristiwa
yang tidak dapat dipastikan. Peluang merupakan perbandingan antara peristiwa
yang diharapkan dengan semua peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu
objek. Peluang terjadinya suatu peristiwa berkisar antara 0-1.
Dalam genetika ilmu peluang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang
pemisahan gen-gen ke dalam gamet-gamet, berkumpulnya kembali gen-gen di
dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai kombinasi genetis serta untuk
menentukan peluang yang terjadi pada keturunannya.
Untuk menghitung peluang yang terjadi pada peristiwa genetik yang terjadi
secara acak, dapat diterapkan hukum-hukum peluang yang didasarkan pada
bebas atau tidaknya suatu peristiwa terjadi. Dan hasil peluang yang ada dapat
digunakan untuk:
a. Menggambarkan mekanisme kerja dari peristiwa genetis, misalnya dari
persilangan Aa x Aa menghasilkan A- : aa. Dari peristiwa ini diketahui
bahwa mekanisme kerjasnya adalah dominan-resesif.
b. Menduga hasil tertentu dan hasil persilangan, isalnya merah dominan
terhadapputih.
Diketahui
hubungannya
dominan
penuh.melalui
X =
(fo fh)2
fh
19
Rumus ini akan menguji rasio fenotip praktis dapat dipertanggungjawabkan
dengan rasio fenotip teoritis berdasarkan hukum Mendel. Apabila frekuensi yang
diperoleh dengan frekuensi yang diharapkan, maka beda antara frekuensi yang
diperoleh hanya disebabkan oleh faktor kebetulan saja. Dalam perhitungan harus
diperhatikan besarnya derajat bebas (db) yang besarnya sama dengan jumlah
kelas fenotip dikurangi satu (db=n-1). Bila persilangan monohybrid menghasilkan
keturunan dengan perbandingan 3:1 (dominan penuh) berarti ada dua kelas
fenotip sehingga db= 2-1= 1. Apabila sifat intermediet dengan perbandingan
1:2:1 maka db= 3-1= 2.
Agar lebih jelas, berikut ini akan diberikan sebuah contoh: Suatu persilangan
antara sesama individu dihibrid (AaBb) menghasilkan keturunan yang terdiri atas
empat macam fenotipe, yaitu A-B-, A-bb, aaB-, dan aabb masing-masing
sebanyak 315, 108, 101, dan 32. Untuk menentukan bahwa hasil persilangan ini
masih memenuhi nisbah teoretis ( 9 : 3 : 3 : 1 ) atau menyimpang dari nisbah
tersebut perlu dilakukan suatu pengujian secara statistika. Uji yang lazim
digunakan adalah uji X2 (Chi-square test) atau ada yang menamakannya uji
kecocokan. Untuk melakukan uji X2 terhadap hasil percobaan seperti pada contoh
tersebut di atas, terlebih dahulu dibuat tabel sebagai berikut.
Tabel 2.1. Contoh pengujian hasil persilangan dihibrid
Kelas
fenotip
(hasil
(hasil
e
A-B-
percobaan)
315
diharapkan)
9/16 x 556 =
yang
108
AaB-
101
2,25
3,75
3/16 x 556 =
3,25
0,10
1
1/16 x 556 =
2,75
34,75
Jumlah
0,13
5
104,25
32
0,01
6
3/16 x 556 =
104,25
Aabb
d2/E
E]
312,75
A-bb
[O-
556
0,21
8
X2h
556
0,470
Tabel 2.2. Tabel X2
Deraja
d
Bebas
1
2
Peluang
0,95
0,80
0,50
0,20
0,05
0,01
0,005
0,004
0,103
0,064
0,446
0,455
1,386
1,642
3,219
3,841
5,991
6,635
9,210
7,879
10,597
20
3
4
5
6
7
8
9
10
15
20
25
30
0,352
0,711
1,145
1,635
2,167
2,733
3,325
3,940
7,261
10,851
14,611
18,493
1,005
1,649
2,343
3,070
3,822
4,594
5,380
6,179
10,307
14,578
18,940
23,364
2,366
3,357
4,351
5,348
6,346
7,344
8,343
9,342
14,339
19,337
24,337
29,336
4,642
5,989
7,289
8,558
9,803
11,030
12,242
13,442
19,311
25,038
30,675
36,250
7,815
9,488
11,070
12,592
14,067
15,507
16,919
18,307
24,996
31,410
37,652
43,773
11,345
13,277
15,086
16,812
18,475
20,090
21,666
23,209
30,578
37,566
44,314
50,892
12,838
14,860
16,750
18,548
20,278
21,955
23,589
25,188
32,801
39,997
46,928
53,672
LATIHAN SOAL
1. Suatu tanaman mentimun memiliki 3 kuncup bunga yang muncul secara
berurutan.
Bagaimana
probabilitas
untuk
mendapatkan
bunga
jantan
2. Pada pea garden, warna kuning kotiledon dominan terhadap warna hijau. Persilangan
tetua heterozigot menghasilkan 10 biji. Berapakah peluang akan diperoleh tanaman yang
menghasilkan biji:
a. semua hijau
b. semua kuning
3. Warna bunga anggrek Catelya dikendalikan oleh gen yang bersifat epistasis
resesif. A_B_ = ungu, A_bb = merah, aaB_ dan aabb = putih. Dari persilangan
2 anggrek Catelya berbunga ungu heterozigot, diambil 12 tanaman secara
acak. Berapa kemungkinan warna bunga:
a. 6 merah, 6 putih
b. 8 ungu, 4 merah
21
28 tanaman berbunga merah, dan 28 tanaman berbunga putih. Peristiwa apakah yang
berperan di sini? Apakah hasil percobaan tersebut dapat dianggap benar?
7. Bunga-bunga tanaman pukul empat merah disilangakan dengan yang
berbunga putih menghasilkan keturunan merah jambu saja. Diantara
keturunan F1 disilangkan secara acak agar diperoleh 113 merah: 129 putih:
242 merah jambu. Apakah percobaan ini diterima?
8. Semai-semai jagung hijau kekuningan disebabkan oleh suatu gen yang
disebut virescent (v4). Warna kulit biji yang tua disebut pericarp coklat
diatur oleh gen dominan Ch. Sustu galur virescent (v4) disilangkan dengan
galur homozigot untuk perikarp coklat. F1 kemudian diujisilangkan. Keturunan
yang dihasilkan dicatat fenotipnya dengan hasil-hasil sebagai berikut: 216
semai hijau pericarp pucat: 287 pericarp coklat: 293 semai virescent pericarp
pucat: 204 semai virescent pericarp coklat. Apakah hasil-hasil ini sesuai
dengan hipotesis pemilihan bebas.