Anda di halaman 1dari 213

 Wahidatul Khotimah (A1J1 18 001)

 Hafifah (A1J1 18 002)

1. ORDO CASUARINALES ( Verticillatae )

bangsa ini hanya terdiri atas 1 suku yaitu suku casuarinaceae,


yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 Umumnya berbatang berkayu (pohon-pohon) yang habitusnya menyerupai
coniferinae.
 Cabanag-cabang yang muda berwarna hijau.
 Jelas berbuku-buku dengan daun-daun yang amat tereduksi menjadi seperti
selaput kecil dan tersusu berkarang.
 Bunga berkelamin tunggal.
 Penyerbukan secara anemogammi.
 Bunga jantan berupa benag-benang sari dan tersusun berkarang yang
seluruh karangan-karangan itu merupakan bulir pada ujung-ujung cabang
yang paling muda.
 Bunga betina dalam rangkaian berbentuk bongkol pada cabang-cabafn yang
pendek.
 Bakal buak terdiri atas 2 daun buah.
 Pembuahan secara kalozogami (pembuahan yang terjadi serbuk sari
menembus kalaza).
 Buahnya buah kurung yang bersayap dan diselubungi oleh 2 daun
pelindungannya yang menjadi berkayu.
 Bakal biji mempunyai 2 selaput biji.
 Sukku ini hanya terdiri ataas 1 marga. Semuanya terkenal dengan nama
cemara, seringkali ditanam sebagai tanaman hias atu ditepi-tepi jalan.
Casuarina equisetifolia l. ( cemara laut )

casuarina excelsa l. ( cemara norfolkk )

Casuarina junghuhniana ( cemara angin )


 Putri rahmasari (A1J1 18 003)
 Asmaul husna (A1J1 18 004)

2. ORDO FAGALES

Bangsa ini meliputi tumbuhan-tumbuhan yang berbatang kayu dengan


daun-daun tunggal serta daun-daun penumpu yang lekas runtuh. Bunga berkelamin
tunggal, tersusun dalam bunga majemuk yang menyerupai bunga lada dengan
penyerbukan secara anemogami. Hiasan bunga tidak ada atau menyerupai kelopak.
Bunga jantan dengan benang sari yang sama banyaknya dengan daun-duan hiasan
bunga, duduknya berhadapan atau benang sari terdapat dalam jumlah yang besar.
Bunga betina yang terdiri atas 2-6 daun buah, bakal buah tengelam, beruang 1-6
buahnya buah keras yang berisi satu biji. Biji tanpa endosperm dengan lembaga
yang lurus. Fagales meliputi

 Suku betulaceae
Terdiri atas yang tersebar atas pohon-pohon atau perdu dengan daun
tunggal yang tersebar dan daun penumpu yang lekas runtuh. Bunga
berkelamin tunggal berumah 1, tersusun dalam bunga majemuk yang
menyerupai bunga lada dan terdiri atas bagian-bagian yang bersifat simos.
Hiasan bunga tidak ada atau berupa tenda bunga yang kecil, bersilangan 4,
bebas atau berlekatan satu sama lain. Bunga jantan melekat pada daun
pelindungnya dengan 2-12 benang sari yang sering kali terbelah, dalam
bunga-bunga yang berbilangan 4 duduknya berhadapan dengan daun-duan
tenda bunga. Bunga betina dengan putik yang terdiri atas 2 daun buah dan
mempunyai 2 kepala putik, bakal buah beruang 2, tiap ruang dengan 2 atau
1 bakal biji, masing-masing dengan 1 selaput bij. Buahnya buah keras
dengan 1 biji, biji tanpa endosperm. Daun pelindung pada petumbuhan buah
membesar seperti sayap.
Suku ini meliputi 6 marga dengan ± 100 jenis yang tersebar
disebelah utara khatulistiwa
Betula : b. Nana, b. Pendula
Alnus : a. Incana, a.glutinosa
Capinus : c. Orientalis, c. Betulus
Ostriya : o. Carpinifolia, o, virginiana
Corylus : c. Avellane, c. Maxima

Gambar betula pendula (betulaceae)


caban
g dengan bunga majemuk yang menyerupai bunga lada (amentum)
Gambar carpinus betulus (betulaceae)
1. Cabang+ bunga
2. Cabang + buah

 Suku fagaceae
Suku ini memiliki ciri-ciri yaitu, merupakan tumbuhan berkayu
dengan daun-daun tunggal yang duduknya tersebar dan daun penumpu
yang lekas gugur. Bunga berkelamin tunggal dan berumah satu, jarang
sekali berumah 2, bunga dalam bunga majemuk seperti bunga lada. Bunga
jantan dengan daun-daun hiasan bunga dengan benang-benang sari yang
sama dengan daun-daun hiasan bunga atau lebih banyak. Seringkali dengan
sisa-sisa daun putik. Bunga jantan dengan tenda bunga yang kecil
bersilangan 6, bakal buah tenggelam, mempunyai 3-6 ruang, tiap ruang
dengan 2 bakal biji yang mempunyai 2 selaput biji. Buahnya kering dengan
1 biji, pangkalnya diselubungi oleh suatu badan berbentuk seperti mangkuk
dan piala yang disebut kubula. Biji tanpa endosperm dengan lembaga yang
besar.
suku ini meliputi 6 marga dengan ± 500 jenis yang tersebar di
daerah-daerah iklim sedang, subtropika, dan tropika tetapi tidak terdapat di
afrika (sebelah selatan gurun sahara). Diantaranya yaitu :
Castanea : c. Argentea (sarangan). Biji dapat dimakan
Fagus : f. Silvatica
Quersus : q. Suber (penghasil gabus), q. Uncloria, q. Petrea, q.
Robur.dari yang tumbuh di pulau jawa, dulu orang menggunakan buah

Gambar quercus robur


 Annisa Al Mumtahanah (A1J1 18 006)
 Dwi Febri Candra Dewi (A1J1 18 007)

3. ORDO MYRICALES

Myricales adalah salah satu bangsa/ordo anggota tumbuhan berbunga yang


termasuk dalam anak kelas monochlamydeae.bangsa ini hanya terdiri atas satu
suku yaitu suku myricaceae,yang terdiri atas tumbuhan-tumbuhan berkayu dengan
daun-daun tunggal yang tersebar.ciri-ciri dari ordo ini adalah :

• tumbuhan kayu dengan daun tunggal tersebar

• mempunyai daun penumpu atau tidak, daun terdapat sel minyak

• bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bulir tunggal atau majemuk

• bunga tanpa hiasan bunga

• bunga ♂ mempunyai 2-16 benang sari

• bunga ♀ dengan bakal buah menumpang, terdiri dari 2 daun buah, 1 ruang dan
1 bakal biji dengan 1 selaput biji

• buahnya buah batu, biji tanpa endosperm

• hanya terdapat 1 suku yaitu suku myricaceae

Suku ini meliputi marga myrica dengan kurang lebih 50 spesies yang
tersebar di amerika,eropa dan asia,misalnya:

a. Myrica cerifera

b. Myrica pensylvanica
Gambar a. Myrica cenifera Gambar b. Myrica
pensylvanica
 Nurhasni (A1J1 18 008)
 Fatimah Nuruttahirah (A1J1 18 009)

4. ORDO JUGLANDALES

juglandales merupakan ordo yang meliputi pohon –pohon dengan daun-


daun majemuk menyirip gasal yang duduknya tersebar, kadang-kadang
berhadapan. Daun penumpu tidak terdapat. Bunga berkelamin tunggal, anemogami
berumah 1. Bunga dengan tenda bunga yang biasanya berbilangan 4 beserta daun-
daun pelindung berkaitan dengan bakal buahnya. Bakal buah tenggelam, beruang 1
dengan 1 bakal biji yang mempunyai selaput biji. Buahnya buah semu yang
menyerupai buah batu atau buah keras yang diselubungi semacam kupula dengan
kulit luar tipis atau berdaging dengan kulit dalam keras. Biji tanpa endosperm.

Suku : juglandaceae

juglandaceae yaitu pohon-pohon dengan daun majemuk menyirip gasal


yang tersebar atau berhadapan tanpa daun, dan kaya akan zat-zat yang berbau sedap.
Bunga berkelamin tunggal, berumah 1, anemogami. Bunga jantan tersusun dalam
bulir yang terdiri atas banyak bunga , kebanyakan dengan hiasan bunga, bunga
betina dalam bulir yang lebih miskin akan bunga. Masing-masing bunga betina
dengan hiasan bunga, pada bagian bawah diselubungi badan yang menyerupai
kupula yang nanti akan menjadi selubung buah yang berdaging atau berubah
menjadi alat untuk berterbangan.

Marga dari juglandaceae terdiri dari 6 yaitu :

Juglans

juglans berasal dari kata latin juglans, yang artinya 'buah kenari, pohon buah
kenari'; juglans berasal dari turunan jovis glans, 'kacang dari [dewa] jupiter' pohon
buah kenari atau juglans adalah sebuah genus tumbuhan dari keluarga juglandaceae,
yang biji-bijinya dikenal sebagai buah kenari. Mereka adalah pohon deciduous,
yang memiliki tinggi 10–40 meter (33–131 ft), dengan daun-daun pinnate seukuran
200–900 milimeter (7,9–35,4 in). Juglans terdiri atas beberapa spesies antara lain :

1. juglans regia

2. juglans nigra

3. juglans major
Carya

carya merupakan genus pohon besar yang membawa kacang, genus ini
berupa tanaman yang berbunga yang memiliki dua kotiledon (daun embrionik)
dalam biji yang biasanya muncul saat perkecambahan. Bangsa juglandaceae ini
merupakan pohon yang biasanya dimakan berupa kacang-kacangan. Genus carya
terdiri atas beberapa spesies diantaranya yaitu :

1. carya ovale

2. Carya olivaeformis
3. Carya illinoinensis

Annamocarya

annamocarya adalah genus tanaman berbunga dalam famili juglandaceae ,


yang hanya mengandung satu spesies, annamocarya sinensis, asli cina barat daya
(guangxi, guizhou, yunnan) dan vietnam utara. Ini terkait dengan hickories , dan
sebelumnya termasuk dalam genus yang sama carya , seperti carya sinensis, tetapi
juga berbagi sejumlah karakteristik dengan kacang walnut dalam genus juglans . Itu
dikelompokkan dengan carya di caryinae subtribe. Kadang-kadang disebut hickory
tiongkok atau hickory berparuh .

ini adalah pohon cemara berukuran sedang hingga besar yang tumbuh
setinggi 30 m (98 kaki). Daunnya memiliki panjang 30-50 cm (12-20 in), dan
menyirip dengan 7-11 selebaran. Selebaran memiliki seluruh margin, yang
membedakannya dari carya, di mana selebaran memiliki margin bergerigi. Bunga-
bunga ini diproduksi di musim semi, dengan catkin jantan dalam kelompok lima
hingga delapan bersama-sama (tunggal di carya). Buahnya memiliki panjang 6–8
cm (2.4–3.1 in) dan lebar 4-6 cm (1.6–2.4 in), dengan paruh akut dan menonjol di
puncaknya. Contoh dari spesiesnya yaitu :
1. annamocarya sinensis

Cyclocarya

cyclocarya adalah genus tanaman berbunga dalam keluarga juglandaceae,


yang terdiri dari spesies tunggal cyclocarya paliurus (qing qian liu atau wheel
wingnut ), sebelumnya diperlakukan dalam genus pterocarya sebagai pterocarya
paliurus . Itu asli cina timur dan tengah. Ini adalah pohon gugur yang tumbuh
setinggi 30 m. Dedaunan mirip dengan pterocarya, dengan daun menyirip 20-25
cm panjang dengan lima hingga sebelas selebaran, selebaran terminal hadir,
selebaran berukuran panjang 5–14 cm dan lebar 2-6 cm. Bunganya adalah catkin,
jantan (serbuk sari) jantan diproduksi dalam kelompok (tidak tunggal seperti di
pterocarya ), jantan betina 25-30 cm pada saat jatuh tempo, membawa beberapa
kacang kecil bersayap dengan sayap bundar 2,5-6 cm diameter kanan bundar mur
(bukan dua sayap di samping seperti di pterocarya ). Genus ini hanya memiliki
spesies tunggal yaitu :
1. cyclocarya paliurus

Pterocarya

pterocarya adalah pohon gugur , setinggi 10–40 m, dengan daun menyirip


sepanjang 20–45 cm, dengan selebaran 11–25, tunas memiliki bilik empulur,
karakter bersama dengan kenari ( juglans ) tetapi tidak hickories (carya) dalam
keluarga yang sama. Bunga-bunga itu monoecious, dicatkin. Benih catkins ketika
matang (sekitar enam bulan setelah penyerbukan) terjumbai, panjang 15-45 cm,
dengan 20-80 biji digantung di sepanjang mereka. Bijinya berukuran kacang kecil
sekitar 5-10 mm, dengan dua sayap masing-masing sisinya. Pada beberapa spesies,
sayapnya pendek (5-10 mm) dan lebar (5-10 mm), di yang lain lebih panjang (10-
25 mm) dan lebih sempit (2-5 mm). Contoh spesiesnya antara lain :

1. pretocarya fraxinifolia
2. pretocarya stenoptera

3. pretocarya rhoifolia

Platicarya

platicarya adalah pohon gugur yang tumbuh setinggi 15 m. Daun biasanya


menyirip, panjang 15-30 cm dengan 7-15 selebaran (jarang sederhana, atau dengan
hingga 23 selebaran), selebaran terminal hadir; selebaran itu panjangnya 3–11 cm
dan lebar 1,5–3,5 cm. Bunganya adalah catkin ; jantan (serbuk sari) jantan memiliki
panjang 2–15 cm, jantan betina 2,5–5 cm pada saat jatuh tempo, keras dan berkayu,
dangkal menyerupai kerucut konifer dengan skala yang disusun secara spiral.
Contoh spesiesnya dapat ditemukan pada :
1. platicarya strobillacea
 Nanda Oktaviani Dwika M (A1J1 18 0010)
 Isratul Hayani (A1J1 18 0011)

5. ORDO SALICALES

Bangsa ini hanya terdiri dari satu suku yaitu suku Salicaseae, yang meliputi
tumbuh-tumbuhan yang berbatang kayu dengan daun-daun tunggal yang tersebar,
dan mempunyai daun-daun penumpu. Bunga berkelamin tunggal, berumah 2,
jarang sekali berumah 1, tersusun dalam bulir, tanpa hiasan bunga, atau jika ada
amat tereduksi dan tidak pernah menyerupai mahkota. Pada pangkal bunga terdapat
suatu badan seperti piala atau cakram yang seringkali dipandang sebagai hiasan
bunga yang tereduksi. Bunga betina dengan 2-8 benag sari, bunga jantan denga satu
putik yang terdiri atas 2 daun buah, dengan bakal buah yang duduknya menumpang,
mempunyai 1 ruang yang mengandung banyak bakal biji yang anatrop dengan 2-4
papan biji yang parietal. Bakal biji dengan 1 selaput biji.

Penyerbukan secara anemogami atau entomogami. Buahnya buah kendaga


yang membuka dengan 2 katup. Biji amat kecil degan seberkas rambut yang tumbuh
dari tali pusarnya, endosperm sedikit atau tidak ada.

Suku ini hanya terdiri dari 2 marga dengan ±330 jenis yang tersebar di
daerah-daerah iklim sedang di belahan utara bumi dengan beberapa jenis di daerah
tropika. Beberapa jenis sebagai contoh :

Populus : P. nigra, P. balsamifera, P. deltoides.

Salix : S.alba, S. fragilis, S. purpurea, S. amygdalina.

Cabang-cabang muda berbagai jenis mudah dibengkok-bengkokkan seperti


rotan dan banyak pula digunakan sebagai bahan anyaman.
Populus nigra

Populous balsamifer
Populous deltoids

Salix alba
Salix fragilis

Salix purpurea Salix amygdalina


 Atma Amalia Ramadhani (A1J1 18 00)
 Natalia Pasolon (A1J1 18 009)

6. ORDO URTICALES

Urticales meliputi terna, semak-semak maupun pohon-pohon dengan


kebanyakan daun-daun yang tersebar dan mempunyai daun penumpu. Bunga
kebanyakan berkelamin tunggal . Bunga jantan dengan jumlah benang sari yang
sama dengan jumlah daun-daun tenda bunga dan duduknya berhadapan denag
daun-daun tenda tersebut. Bunga betina dengan bakal buah menumpang, beruang 1
dengan 1 bakal biji. Penyerbukan secara anemogami, pembuahan kalazogami atau
bentuk-bentuk peralihan ke porogami. Buahnya merupakan buah keras atau buah
batu. Dalam epidermis daun seringkali terdapat sistolit-sistolit.

Ordo ini meliputi antara lain:

1. Family moraceae

Biasanya terdiri dari pohon-pohon yang bergetah, jarang berupa terna,


dengan daun-daun tunggal yang duduknya tersebar dengan daun-daun penumpu
yang lebar, yang kadang-kadang memeluk batang. Bunga berkelamin tunggal,
tersusun dalam bunga majemuk berbatas, yang berbentuk bongkol, tongkol atau
periuk.
Bunga-bunga tersebut telanjang atau dengan hiasan bunga yang tidak
gugur dan kemudian menjadi tebal berdaging. Bunga jantan dengan tenda bunga
yang terbilang 2 ‒› 6, kebanyakan 4, benang sari sama dengan daun hiasan
bunga, duduknya berhadapan dengan daun-daun hiasan bunga. Bunga betina
dengan bakal buah yang tenggelam sampai menumpang, dengan 1 atau 2
tangkai putik. Beruang 1 dengan 1 bakal biji yang bergantung atau terletak di
dasarnya. Buahnya merupakan buah semu majemuk, biji dengan endosperm
atau tidak, lembaga bengkok.
Family moraceae ini terdiri dari ± 70 genus dengan ± 1000 species yang
terutama tumbuh di daerah-daerah panas, banyak di antaranya yang berguna
bagi manusia.

Contoh genus dan species dari family ini :


 Genus ficus yaitu genus tumbuh-tumbuhan yang secara alamiah tumbuh di
kawasan tropis dengan sejumlah spesies hidup di zona ugahari. Terdiri dari
sekitar 850 spesies, jenis-jenis ficus ini mampu berupa pohon kayu, semak,
tumbuhan menjalar dan epifit serta hemi-epifit dalam familia moraceae.
Contoh speciesnya yaitu ficus elastica (karet), ficus benjamina (beringin),
ficus religiosa (pohon bodi), ficus glomerata (lo), ficus carica (buahnya
dimakan), ficus septica (awar-awar), ficus variegate (libo), dan lain-lain.

Gambar: karet (ficus elastica)

 Genus artocarpus kebanyakan anggotanya adalah pohon-pohon dengan


kualitas kayu yang baik, sementara sebagian lagi berupa perdu. Lembar
daunnya agak keras serupa jangat (kulit), dengan bulu-bulu halus terutama
di sisi bawahnya, bervariasi dari yang berukuran kecil dan bertepi rata
(misalnya pada cempedak) hingga yang berukuran besar dan berbagi dalam
seperti pada sukun dan mentawa. Ujung ranting tertutup oleh sepasang daun
penumpu (stipulae) yang meruncing, apabila besar memeluk ranting,
meninggalkan bekas bentuk cincin apabila gugur. Semua bagian, apabila
dilukai, mengeluarkan getah yang lekat dan putih seperti susu (lateks).
Artocarpus bersifat monoecious (berumah satu) di mana bunga jantan dan
betina berada di satu pohon. Bunga jantan maupun betina tersusun dalam
bongkol berkelamin tunggal, soliter atau berpasangan, muncul di ketiak, di
cabang-cabang, atau di batang utama (cauliflory). Setelah dibuahi, bunga
betina akan berkembang menjadi buah semu majemuk (syncarp), kecil
maupun besar sampai besar sekali (panjang sampai dengan 90 cm pada
nangka). Bijinya berukuran besar, tanpa endosperma, terlindung oleh
‘daging buah’ yang sebetulnya tenda bunga yang membesar;
perkecambahannya hipogeal. Contoh speciesnya yaitu artocarpus integra
(nangka), artocarpus communis (sukun), artocarpus champeden
(cempedak), artocarpus elastica (benda), dan lain-lain.

Gambar: nangka( artocarpus integra )

 Genus morus adalah sebuah genus yang terdiri dari 10–16 spesies pohon
tertentu yang asli berasal dari daerah panas sedang dan subtropis di asia,
afrika dan amerika. Mayoritas spesies asli berasal dari asia. Tumbuh cukup
cepat pada saat masih muda, tetapi kemudian tumbuh lambat dan tingginya
jarang melebihi 10–15 m, memiliki beberapa spesies yaitu morus alba,
morus migra (murbei) untuk pemeliharaan ulat sutra bombyx mori.
Gambar: morus alba
 Genus castilloa, contoh speciesnya yaitu : castiloa elastica menghasilkan
karet.

Gambar: castiloa elastica


 Genus antiaris, contoh speciesnya yaitu : antiaris toxicaria (pohon ancar
atau pohon upas, getahnya mengandung bisa untuk berburu).

Gambar: pohon ancar (antiaris toxicaria)


 Genus broussonetia, contoh speciesnya yaitu : broussonetia papirifera dan
broussonetia kampferi
gambar: broussonetia papirifera
2. Family cannabinaceae
Terna yang berbau aromatik, tanpa getah. Daun tunggal bertoreh
menjari, duduknya tersebar atau berhadapan, dengan daun-daun penumpu yang
bebas dan tidak gugur. Bunga berkelamin tunggal, berumah 2, tersusun dalam
bunga majemuk berbatas yang menyerupai tandan, bongkol, atau bunga lada.
Bunga jantan dengan 5 benang sari. Bunga betina dengan tenda bunga yang
berbentuk mangkuk, putik dengan 2 tangkai putik atau 2 kepala putik, bakal
buah dengan 1 ruang yang berisi 1 bakal biji. Buahnya merupakan buah batu
dengan biji yang mempunyai lembaga bengkok atau tergulung. Family ini
hanya meliputi 3 species yang terbagi dalam 2 genus, yaitu :
 Genus humulus, contoh speciesnya yaitu, humulus lupulus (hop) dari
rambut-rambut buah diperoleh zat yang rasanya pahit dan digunakan dalam
pembuatan bir.

Gambar : hop (humulus lupulus)


 Genus cannabis, contoh speciesnya yaitu, cannabis sativa (ganja) berguna
dalam obat-obatan, menghasilkan obat bius.
Gambar : ganja ( cannabis sativa )

3. Family ulmaceae
Pohon-pohon atau perdu yang tidak bergatah. Daun-daun tunggal
dengan pangkal yang tidak simetris, duduknya dalam 2 baris, mempunyai daun
penumpu yang dapat runtuh. Bunga berkelamin tunggal atau banci dengan tenda
bunga yang seringkali zigomorf, terpisah atau tersusun dalam bunga majemuk
berbatas yang menyerupai bunga payung. Tenda bunga berbilangan 4 (3‒› 8),
benang sari berhadapan dengan daun-daun tenda bunga, jumlahnya sama
dengan jumlah daun tenda bunga, kadang-kadang x 2 lipat, waktu bunga masih
kuncup tidak membengkok ke dalam. Bakal buah menumpang, dengan 2
tangkai putik, beruang 1 yang berisi 1 bakal biji yang anatrop. Buahnya
merupakan buah batu, seringkali bersayap. Family ini meliputi ± 14 genus
dengan ± 150 species, terutama terdapat dibelahan bumi utara. Berikut ini
contoh genus beserta speciesnya :
 Genus ulmus merupakan tumbuhan asli asia tengah sejak jaman miocene.
Tumbuhan ini lalu menyebar di belahan bumi utara, terutama kawasan
beriklim sedang dan pegunungan subtropis dan tropis yang tinggi di eurasia
dan amerika utara hingga ke indonesia. Genus ini merupakan tumbuhan
hermafrodit dengan bunga sempurna yang dapat diserbuki oleh angin.
Tumbuhan ini dapat bertahan pada jangkauan tingkat keasaman tanah yang
lebar namun membutuhkan drainase yang baik. Contoh speciesnya yaitu,
ulmus americana, ulmus campestris, ulmus laevis, ulmus fulva
menghasilkan kayu untuk bangunan, dan lainnya.

Gambar : ulmus americana


 Genus celtis, contoh speciesnya yaitu, celtis australis, celtis occidentalis
juga menghasilkan kayu bangunan.

Gambar: cetlis occidentalis

4. Family urticaceae
Kebanyakan berupa terna dan semak yang tidak bergetah. Daun tunggal,
tersebar atau berhadapan dengan penumpu/stipula yang seringkali tidak sama
besar. Bunga berkelamin tunggal jarang banci, tersusun dalam tukal – tukal atau
bongkol yang simos dan selanjutnya terkumpul dalam rangkaian yang
menyerupai tandan atau bunga lada. Bunga dengan tenda bunga yang berjumlah
4 → 5 (kadang – kadang 2 → 3), benang – benang sari sama banyaknya dengan
daun tenda bunga, berhadapan dengan daun tenda bunga, dalam kuncup
membengkok ke dalam, pada waktu bunga mekar lalu membengkok keluar.
Putik dengan 1 kepala putik yang berbentuk seperti bulu atau seberkas rambut
– rambut. Bunga dalam perbungaan ( cymosa, spika, capitulum ). Umumnya
uniseksualis, bunga jantan 4 stamen. Seringkali ada stamenodium, berupa sisik
terdapat pada bagian basis dari pistilum. Bakal buah beruang 1 dengan 1 bakal
biji pada dasarnya. Buahnya buah batu atau buah keras, biji mempunyai
endosperm, lembaga lurus. Family urticaceae meliputi ± 550 species yang
terbagi dalam ± 40 genus, contohnya yaitu :
 Genus urtica (jelatang-jelatangan) adalah salah satu anggota tumbuhan
berbunga. Contoh speciesnya yaitu, urtica urens yang berguna dalam obat-
obatan, urtica dioca dengan rambut-rambut gatal.

Gambar: urtica urens


 Genus boehmeria, contoh speciesnya yaitu, boehmeria nivea (rami,
menghasilkan bahan tekstil), boehmeria viridis, boehmeria altissima.

Gambar: boehmeria nivea


 Genus laportea, adalah genus tumbuhan dalam keluarga urticaceae ,
termasuk tumbuhan herba,baik tahunan atau abadi. Tumbuhan ini juga
memiliki rambut menyengat. Rambut yang menyengat dan tidak menyengat
rambut penyengat dapat pula ditemukan pada tanaman yang sama. Contoh
speciesnya yaitu, laportea microstigma, laportea sinuta, laportea stimulans
(kemaduh) dengan rambut-rambut gatal.

Gambar : laportea microstigma


 Hikmah Mukhtar (A1J1 18 014)
 Yuni Elysaputri (A1J1 18 015)

7. ORDO PIPERALES

Ordo piperales kebanyakan berupa terna. Hanya kadang-kadang berupa


tumbuh-tumbuhan dengan batang yang berkayu, daun tunggal, bunga amat kecil
berkelamin tunggal atau banci tanpa hiasan bunga. Biasanya tersusun dalam bulir
atau amentum, memiliki satu sampai sepuluh benang sari, bakal buah satu sampai
empat, apokarp atau sinkarp, masing-masing dengan satu bakal biji yang atrop. Biji
besar, mempunyai endosperm,lembaga kecil, kadang-kadang disamping
endosperm juga terdapat sperisperm. Terdapat tiga suka dalam ordo ini yaitu
piperaceae, seururaceae, dan chloranthaceae.

1. Suku piperaceae terdiri atas 13 marga dan diperkirakan mencapai sekitar 2.658
nama jenis yang valid. Suku ini berupa terna atau tumbuh-tumbuhan berkayu,
sering kali memanjat dengan menggunakan akar-akar pelekat, dengan daun-
daun tunggal yang duduknya tersebar atau berkarang dengan atau tanpa daun-
daun menumpu. Bunga tersusun dalam bunga majemuk yang disebut bunga lada
( amentum), masing-masing kecil tanpa hiasan bunga. Berkelamin tunggal atau
banci dengan satu sampai sepuluh benang sari, putik terdiri dari satu sampai
enam dan buah dengan satu sampai enam kepala putik. Beruang satu dengan satu
bakal biji. Buahnya buah batu atau buah buni, jadi dengan endosperm dan
perisperm. Dalam biji terdapat sel-sel minyak atsiri. Batang dengan berkas-
berkas pengangkutan yang paa penampang melintang tampak tersebar atau
tersusun dalam beberapa lingkaran. Suku piperaceae meliputi kurang lebih 1300
jenis yang terbagi dalam sepuluh marga. Hampir semua tumbuh di daerah
tropika, anggota suku piperaceae dapat tumbuh mulai dari kawasan pantai
sampai dengan ketinggian sekitar 2.000 m dpl. Habitat alami yang baik untuk
anggota suku piperaceae adalah di tempat yang lembab dan kaya akan humus.
Jenis-jenis piper yang telah dibudidayakan diantaranya yaitu sirih (piper betle)
dan lada (piper nigrum).
 Gambar piper betle

 Gambar piper nigrum

2. Saururaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga.menurut sistem


klasifikasi suku ini termasuk ke
dalam bangsa piperales, klad magnoliids.saururaceae terdiri dari herba abadi.
Daun spiral, sederhana, dan stipulate, stipula adnate ke tangkai daun.
Perbungaan berbentuk bracteate spike atau raceme, dengan involucrate bracts
yang membesar dan kelopak di beberapa taksa. Bunga berkelamin dua,
hypogynous . Tidak terdapat perhiasan bunga. Benang sari 3, 3+3, atau 4+4,
apostemonous, adnate ke dasar ginesium pada beberapa taksa. Kepala sari
membujur dehiscence. Ginesium adalah syncarpous atau apikal apocarpous,
dengan ovarium yang besar, 3-5 karpel, dan satu lokul. Style 3-5. Placentation
parietal (ke marjinal pada saururus); ovula yang orthotropous ke hemitropous,
bitegmic, 1-10 per ovarium. Buah merupakan kapsul apikal pecah. Biji
perispermous. Batang memiliki 1 atau 2 cincin vaskular bundel.
Gambar sarcandra glabra

3. Chloranthaceae adalah semak wangi atau tanaman herba , yang hanya


menghasilkan cabang samping pada pertumbuhan baru. Batangnya sebagian
besar berbentuk silindris, dengan ruas-ruas padat, ruas-ruas yang menebal di
banyak spesies, yang membawa daun-daun hijau yang disusun berpasangan di
sisi - sisi yang berlawanan dari batang, dengan ketentuan - ketentuan yang telah
menyatu dengan daun yang berseberangan. Bunga - bunga kecil duduk langsung
pada sumbu perbungaan . Kelopak tidak ada dalam keluarga ini, dan kadang-
kadang juga sepal . Bunganya dapat berupa hermafrodit atau jenis kelamin
terpisah. Buahnya berbiji atau berry , terdiri dari satu karpel .
Gambar saururus cernuus
 Dian Asri (A1J1 18 016)
 Rahmi (A1J1 18 017)

8. BANGSA PROTEALES

bangsa ini hanya terdiri atas satu suku yaitu suku proteaceae, dengan ciri-ciri
sebagai berikut ; biasanya terdiri atas pohon-pohon atau perdu, jarang berupa terna.
Daun tunggal atau menyirip, seperti belulang atau kaku, duduknya tersebar atau
berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga banci atau karenaadanya reduksi salah
satu alat kelaminnya menjadi berkelamin tunggal, biasanya tersusun sebagai bulir,
tandan atau bunga majemuk yang menyerupai tongkol. Masing-masing bunga
dengan hiasan yang menyerupai mahkota, berbilangan 4, aktinimorf atau zigomorf,
daun-daun hiasan bunga tersusun dalam lingkaran. Benang-benang sari berhadapan
dengan taju-taju hiasan bunga dan bebas. Bakal buah menumpang beruang satu
dengan yang lain pada bakal biji yang parietal., tiap bakal biji mempunyai 2 selaput,
penyerbukan entogami atau ornitogami. Buahnya buah kenda atau buah kurung, biji
tanpa endosperm, lembaga sering membunyai >2 daun lembaga.

Proteaceae terdiri atas kurang lebih 1200 jenis terbagi dalam lebih daripada 50
marga yang tersebar didaerah-daerah disebelah selatan khatulistiwa terutama di
australia dan afrika selatan. Contoh-contoh yaitu :

leucodendron argenteum( pohon perak )

pohon perak adalah pohon hias yang proporsional dan proporsional, setinggi
7-10 m, dengan batang yang kokoh dan kulit kayu abu-abu yang tebal. Cabang-
cabang tegak ditutupi dengan daun besar berbentuk tombak, yang saling tumpang
tindih batang, menyembunyikan cabang tebal. Daunnya berwarna perak keabu-
abuan, ditutupi pada kedua permukaan dengan ribuan rambut kecil, lembut, perak
dan dibatasi oleh rambut putih panjang. Kemilau perak karakteristik daun
disebabkan oleh rambut. Intensitas kemilau bervariasi dengan cuaca. Mereka paling
perak dalam cuaca panas dan kering, ketika rambut rata untuk melindungi daun agar
tidak mengering. Dalam cuaca basah mereka tidak cukup mempesona, karena
rambut berdiri lebih tegak untuk memungkinkan sirkulasi udara bebas. Bunga-
bunga berada di kepala yang lebat di ujung cabang. Daun yang mengelilingi kepala
bunga tidak berubah warna saat pohon berbunga, tetapi terbuka lebih lebar,
sehingga menangkap cahaya pada sudut yang berbeda dan bersinar perak yang lebih
terang daripada bagian daun lainnya. Pohon perak adalah spesies tanaman yang
terancam punah dalam famili proteaceae, yang endemik di sebagian kecil
semenanjung cape, afrika selatan. Mereka hidup 20 tahun. Penggunaan: spesimen
taman hias. Dedaunan peraknya yang indah digunakan dalam budidaya bunga.
Daun juga telah lama dikumpulkan, ditekan dan dikeringkan untuk hiasan. Kerucut
betina yang dikeringkan adalah dekoratif dan bola perak kecil dari kepala bunga
jantan kering digunakan

(a) gambar leucodendron argenteum


protea cynaroides

p. Cynaroides adalah semak berkayu dengan batang tebal dan hijau tua, daun
mengkilap. Kebanyakan tanaman setinggi satu meter saat dewasa, tetapi dapat
bervariasi sesuai dengan lokasi dan habitat dari ketinggian 0,35 hingga 2 meter (1
kaki 2 hingga 6 kaki 7 inci). "bunga" p. Cynaroides sebenarnya adalah kepala bunga
komposit (disebut perbungaan ) dengan koleksi bunga di tengahnya, dikelilingi oleh
bracts warna-warni yang besar, berdiameter sekitar 120 hingga 300 milimeter (5
hingga 12 in). Tanaman besar dan kuat menghasilkan enam hingga sepuluh kepala
bunga dalam satu musim, meskipun beberapa tanaman luar biasa dapat
menghasilkan hingga empat puluh kepala bunga pada satu tanaman. Warna bracts
bervariasi dari putih krem ke merah tua, tetapi bracts pink pucat dengan kemilau
keperakan adalah yang paling berharga
(b) gambar protea cynaroides

banksia serrata

semak atau pohon, setinggi 16 m di habitat yang menguntungkan, kadang-


kadang di lokasi pantai setinggi 3 m; kulit berkutil, ± gembur, abu-abu; branchlets
± tomentose. Daun berganti-ganti, ± penuh sesak, lonjong ke obovat sempit,
panjang 5-20 cm, lebar 15–40 mm, apeks terpotong tetapi dengan mukosa pendek,
atenuasi dasar, margin ± bergigi tetapi seluruh untuk 1–5 c. Dari dasar, permukaan
bawah berkarat-tomentose tetapi menjadi ± glabrous. Panjang bunga 7-15 cm.
Perianth c. Panjang 40 mm, abu-abu krem, gigih. Gaya melengkung lembut, krem,
gigih dan membungkuk ke bawah dalam buah. Folikel hingga 30, 25-35 mm, secara
jelas diberikan.

(c) gambar banksia serrata

selain contoh yang diatas masih banyak lagi marga-marga pada suku protaceae
seperti leuscospermum coenocarpum, myzodendron brachystachyum, macadamia
termifolia, grevillea preissei, dan lainnya.
 La Ode Muh Ilham (A1J1 18 019)
 Nur Azizah (A1J1 18 020)

9. ORDO SANTALALES

Tumbuh – tumbuhan berbatang berkayu atau terna yang seringkali bersifat


sebagai parasit dengan daun – daun tunggal yang tesebar atau berhadapan, tanpa
daun penumpu. Bunga mempunyai tenda bungan dengan daun – daun tenda bunga
seringkali terdapat hiasan bungayang rangkap dan benang- benang sari yang
tersususn dalam 1-2 lingkaran. Bakal buah tenggelam, beruang 1-3 tiap ruang
dengan satu bakal biji dengan tembuni yang dipusat kadang-kadang baal biji tidak
jelas terpisah dari papan bijinya tanpa selaput. Bangsa ini antaralain:

 Suku Santalaceae

Terna perdu atau pohon-pohon yang kadang-kadang hidup sebagai


setengah parasit dengan daun-daun tunggal yang duduknya tersebar atau
berhadapan. Mahkota tidak ada. Benang sari sama banyaknya dengan
jumlah daun kelopak, berhadapan dengan daun-daun kelopak. Buahnya
buah keras dengan 1 biji tanpa kulit biji, endosperm besar berdaging,
lembaga kecil. Suku ini meliputi 400 jenis terbagi dalam 30 marga yang
kebanyakan terdapat di daerah tropika diantaranya Santalum S. album
(cendana) yang banyak terdapat di Nusa Tenggara Timur (Sumba, Timor)
untuk diambil kayunya dan minyak. Contoh :
a. Osyris lanceolata

b. Commandra umbellata

 Suku Loranthaceae
Setengah parasit yang batangnya berkayu, tumbuh pada dahan
anggota-anggota Gymnospermae dan Dicotyledonae yang berkayu, dengan
daun-daun tunggal yang kaku seperti belulang, duduknya
bersilang/berhadapan atau berkarang tanpa daun penumpu. Cabang-
cabangnya berwarna hijau berfungsi sebagai alat untuk asimilasi. Tumbuh-
tumbuhan membentuk alat penghisap yang beraneka rupa. Pada
perkecambahan alat pelekatnya ada yang membentuk alat penghisap yang
pipih dan meleuas melekat pada inangnya.
Bakal buah tennggelam dalam sumbu bunganya, lembaga
menpunyai 2 kadang-kadang 3-6 daun lembga. Penyerbukan biasanya
secara entamogami atau ornitogami, tetapi terdapat pula anemogami. Antara
penyerbukan dan pembuahan terdapat perbedaan waktu yang lama.
Penyebaran biji/buah biasanya secara onitokori. Loranthaceae terdiri atas
lebih kurang 40 marga dengan 1.300 jenis yang tersebar didaerah tropika,
hanya sebagian kecil terdapat diluar daerah tropika, Contoh :

a. Loranthus L. Europeus

b. Phoradendron Undulatum
c. Viscum V. album

d. Dendrophtoe D. Pentandra

e. Scurrula Sc. Atropurpurea


f. Macrosolen M. Cochinchinensis

 Suku Balanophoraceae
Parasit-parasit sejati yang sama sekali tak mempunyai klorofil lagi
bisanya hidup pada akar tumbuh-tumbuhan berkayu dengan bagian-bagian
vegtatif yang mengalami reduksi yang amat mendalam. Pada tumbuh-
tumbuhan inang tedapat semacam rimpang yang serupa umbi dengan
percabangan-percabangan serupa yang langsung bersambungan dengan
akar tumbuhan inangnya.
Penyerbukan secara entomogami atau anemogami. Suku ini meliputi
lebih dai 100 jenis yang terbagi dalam 17 marga terutama dalam hutan-hutan
di daerah tropika contoh
a. Balanophora: B. elongata
b. Helosis

 Suku Cynomoriaceae
Parasit-parasit akar yang berwarna perang kemerah-merahan tanpa
klorofil mempunyai rimpang yang mengeluarkan akar-akar adventif dan
dari akar-akar inilah timbul haustoria yang melekat pada tumbuhan
inangnya. Batang tidak bercabang dengan daun-daun yang bebentuk sisik.
Habitus menyerupai Balanophoraceae tetapi jelas berbeda dalam bentuk
susunan rimpang dan terdapatnya selaput bakal biji.
Suku ini bersifat monotipik hanyabterdiri atas 1 marga dengan 1
jenis: Cynomorium coccineum, yang hidup sebagai parasit pada akar
berbagai macam tumbuhan halofita dipntai Laut Tengah dan padang-padang
rumput di Asia Barat. Dalam bangsa Santales masih termasuk beberapa
suku yang belum mendapatkan perhatian yang cukup dari para ahli ilmu
tumbuhan. Contohnya pada
a. Cynomorium coccineum
 Firyal Fatin Afifa Toparuni (A1J1 18 021)
 Trinita Aprilia Maharani (A1J1 18 022)

10. Ordo Polygonales

bangsa ini terdiri dari satu suku yaitu polygonaceae dengan cirri – cirri
sebagai berikut :

1. Umumnya berupa terna, perdu atau pohon – pohonan dengan daun – daun yang
duduknya tersebar dan mempunyai okrea yang memeluk batang.
2. Bunga dengan tenda bunga atau jelas dengan kelopak dan mahkota, banci atau
berkelamin tunggal, aktinomorf berbilang 2 - 3 dan 5.
3. Benang sari 4 – 12 , kebanyakan 6 – 9.
4. Putik terdiri 2 - 4 daun buah dengan tangkai putik yang sama dengan jumlah
buahnya, bakal buah menumpang, dikelilingi oleh sebuah cakram, beruang 1
dengan satu bakal biji yang atrop atau kadang – kadang anatrop.
5. Buahnya buah keras berbetuk pipih atau segi tiga, kadang – kadang diselubungi
tenda bunganya.
6. Biji mempunyai endosperm tanpa perisperm.

Contoh :

a. Rheum
Rheum palmanatum
Rheum officinale

b. Fagopyrum
Fagopyrum esculentum

c. Antigonon
Antigonon leptopus
d. Polygonum
Polygonum amplexicaule

Polygonum aviculare

Polygonum perfoliatum
e. Rumex
Rumex crispus

Rumex ambiguuus

Rumex sagittatus
 Riskatul Mukrrama (A1J1 18 024)
 Rina (A1J1 18 025)

11. ORDO CARYOPHYLLALES

Caryophylalles terdiri atas 9 familia antara lain: Amaranthaceae,


Portulaceae, Nytaginaceae, Cactacaea, Caryophillacaea, Aizoacaea, Basellacaea,
Chenopodiaceae, dan Phytalacaea.
1. Familia amarantaceae
Amarantaceae merupakan jenis tumbuhan herba, jarang ada yang
bersemak, maupun berkayu dan amaranthaceae juga merupakan jenis
tumbuhan yang banyak digunakan sebagai sayuran, akan tetapi banyak pula
yang ditanam sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini semuanya memiliki
bunga yang beragam dan tergantung dari jenis spesies maupun
genusnya.ciri-cirinya yaitu :
 Berumur pendek atau tumbuh-tumbuhan berbatang kayu,
 Dengan daun-daun yang kadang-kadang bersifat sukulen,
 Duduk daun berhadapan atau tersebar tanpa daun penumpu
 Susunan bunga menyerupai bunga chenopodiaceae
 Bunga berukuran kecil dan tunggal serta sering kehijau-hijauan
 Bunga terdapat dalam ketiak-ketiak daun atau tersusun dalam bunga
majemuk yang bersifat seperti dikasium yang selanjutnya tersusun
lagi dalam rangkaian-rangkaian yang menyerupai bulir, seringkali
berwarna kehijau-hijauan.
 Benangsari pada pangkalnya seringkali berlekatan menjadi buluh,
seringkali diantaranya terdapat pseudostaminodium yang bersifat
petaloid.
 Bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 1 bakal biji.
 Tangkai putik tidak ada atau berbentuk benang dengan kepala putik
yang berbentuk kancing atau terbelah.
 Bakal biji kampilotrop, tegak atau bergantungan pada tali pusar yang
basal. Buahnya buah buni, buak keras atau buah kering yang
membuka dengan sebuah tutup, kadang-kadang diselubungi tenda
bunga. Biji dengan lembaga yang bengkok melingkari
endospermnya.

contoh speciesnya:
a. Gomphrena globosa(bunga kenop)

b. Amaranthus hybridus( bayam kakap)

2. Familia portulaceae
Familia ini memiliki ciri-cirinya yaitu diantaranya:
 Portulacaceae merupakan tumbuhan basah
 Merupakan terna atau semak-semak kecil dengan daun-daun tunggal
yang tebal berdaging
 Duduk daun tersebar atau berhadapan atau dalam rozet,dengan
daun-daun penumpu yang tipis seperti selaput atau mengalami
metamorfosis menjadi seberkas rambut-rambut.
 Bunga umunya majemuk, terletak di ujung cabang, bunganya kecil,
kelopak hijau, dan umunya bertaju dan bersayap
 Mahkota bunga bentuk jantung, kepala putik 3-5, warnyana bunga
putih, kuning, merah muda.
 Menghasilkan buah tunggal, berbentuk kotak, berbiji banyak, dan
berwarna hijau.
 Biji umunya: bulat, kecil, mengkilat, hitam.
 Akar, tunggag dengan warna putih kotor
 Bunga banci aktinomorf

contoh species yaitu:


a. Calandrinia discolor

b. Portulaca grandiflora(bunga pukul sembilan)


3. Familia nyctaginacea
Familia ini memiliki ciri-cirinya yaitu diantaranya:
 Merupakan tumbuhan berkayu dengan daun-daun tunggal
 Duduk daun berhadapan atau tersebar, tanpa daun penumpu.
 bunga tersusun dalam kelompok-kelompok kecil yang seringkali
diselubungi oleh daun-daun pelindung yang berwarna menarik,
banci atau karena adanya reduksi berkelamin tunggal, aktinomorf,
atau sedikit zigomorf.
 Hiasan bugna tunggal, kebanyakan menyerupai mahkota, kadang-
kadang kecil sekali, berbilangan 5 dan berlekatan satu sama lain, di
luarnya sering terdapat daun-daun pembalut yang menyerupai
kelopak.
 Benang sari 1-10, tersusun dalam 2 lingkaran, duduk berseling
dengan taju-taju hiasan bunga.
 Bakal buah menumpang, beruang satu yang basal.
 Buah diselubungi oleh pangkal tenda bunga (yang mengeras),
bersama-sama membentuk buah semu, tidak pecah
 Buahnya buah kurung, dinding buah rapat dan berlekatan dengan
kulit biji.
 Penyerbukan secara entomogami atau kleistogami
 Lembaga lurus atau bengkok, biji mempunyai perisperm

contoh species yaitu :


a. Mirabilis jalapa(bunga pukul empat)
b. Bougainvillea spectabilis(bunga kertas ungu)

4. Familia cactaceae
Familia ini memiliki ciri-cirinya yaitu diantaranya:
 Daun-daun telah tereduksi menjadi duri-duri, jarang sekali terdapat
daun-daun yang normal, di dalam ketiaknya seringkali terdapat
berkas rambut-rambut.
 Kebanyakan xerofita atau kadang-kadang epifita, tanpa daun-daun.
 Batang tebal berdaging (dengan jaringan air) dengan bentuk yang
beraneka ragam, bulat, bersegi, silinder, seperti pilar, dll.
 Bakal biji dengan 2 selaput biji, buahnya buah buni yang berisi
banyak biji, biji dengan sedikit atau tanpa endosperm
 Bunga relatif besar, duduk diatas bantalan-bantalan daun,
aktinomorf atau sedikit zigomorf, banci, dengan sumbu bunga yang
panjang berbentuk buluh.
 Hiasan bunga terdiri atas sejumlah besar daun-daun hiasan bunga
terdiri atas sejumlah daun-daun hiasan bunga yang biasanya sukar
dibedakan yang mana kelopak dan mana mahkotanya, di bagian
bawah seringkali berlekatan menjadi suatu buluh.
 Benang sari , bakal buah tenggelam, mempunyai satu tangkai putik,
tersusun atas beberapa daun buah, beruang 1 dengan tembuni di
dinding.
contoh specie yaitu:

a. Pereskia aculeata

b. Opuntia vulgalaris(kaktus)

5. familia caryophllacea
Caryophyllaceae merupakan tumbuhan yang habitusnya berupa
herba dengan nodus yang mengembung sehingga bila daun gugur nodus
tetap terlihat.corollanya kadang ada bahkan ada yang tidak ada , jika ada
corollanya berkelipatan lima, familia caryophyllidae banyak
dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Ciri-cirinya :
 Terna atau kadang-kadang semak-semak kecil dengan daun-daun
yang sempit
 Daun merupakan daun tunggal, dengan duduk daun brseling
berhadapan
 Bungannya merupakan bunga tunggal, dan termasuk bunga
perigonium (tidak bisa dibedakan kalix corola), dan simetri bunga
actinomorph
 Bunga tersusun dalam bunga majemuk yang simos, banci atau
berkelamin tunggal, seringkali dengan daun-daun peralihan atas
yang steril sebagai selubung atau mempunyai kelopak dan mahkota,
hampir selalu berbilangan 5.
 Benang sari 5-10, tersusun dalam 1 atau 2 lingkaran.
 Bakal buah terdiri dari 25 daun buah, menumpang atau setengah
tenggelam, beruang 1 atau beruang banyak tidak sempurna
 Mempunyai 25 tangkai putik atau mempunyai 1 tangkai putik
dengan 25 kepala putik.
 Bakal biji , anatrop atau tampilotrop denga tembuni yang basah
atau di sudut-sudut pusat. Buahnya buah kendaga atau buah buni.
 Biji dengan perisperm dalam kendaga yang bengkok
 Penyerbukan secara entomogami, adakalanya autogami atau
kleistogami.

contoh species yaitu:


a. Herniaria hirsuta

b. Silene nutans
6. familia aizoaceae
Aizoaceae merupakan tumbuhan herbal atau semak, dan biasanya
daun succulents. Aizoaceae terdiri dari tumbuh-tumbuhanta hunan dan
jarang berduri. Ciri-cirinya yaitu :
 Daunnya biasanya berlawanan, kadang-kadang semua basa,
sederhana, dan exstipulat
 Bunga cymes, biseksual, dan actinomorfic
 Reproduksi parietal-septate
 Anggota aizoaceae tumbuh di daerah tropis dan subtropis daerah
terutama di afrika selatan
 daun sering sentris, tanpa struktur bifacial ( beberapa dengan lensa
apaikal melalui mana cahaya masuk ), sederhana, tak terbagi,sekulen
sering terete atau miring

contoh speciesnya:

a. Carpobrotus edulis

7. familia basellaceae
Familia/suku ini merupakan tumbuhan menahun, umumnya
membelit kekiri. Daun tersebar, tunggal tanpa daun penumpu.ciri-cirinya
yaitu:
 Bunga berkelamin dua, beraturan, dalam bulir atau tandan
 Tenda bunga berwarna, daunnya melekat, bercabgap atau berbagi 5
 Benang sari 5, tertanam di muka tahu tenda bunga, memiliki 1
tangkai putik dengan 3 tangkai kepala putik
 Bakal buah satu, menumpang, beruang satu dan bakal biji satu
 Terna berumur panjang, batang membelit, kadang-kadang sedikit
berkayu, dengan daun-daun yang tersebar seringkali bersifat sekulen
tanpa daun penumpu
 Bunga dalam bungamajemuk yang rasemos, banci jarang sekali
berkelamin tunggal, aktinomorfdengan 5 tenda dan bunga yang
berlekatan pada pangkalnya serta 2 daun pembalut seringkali
dikurangi daun-daun kelopak
 Benabg dari 5 berhadapan dengan daun-daun tenda bunga
 Bakal buah menumpang, berdaging dan diselubungi oleh daun-daun
tenda bunga yang tidak gugur
 Biji dengan sedikit endosperm dan lembaga yang bengkok

contoh speciesnya:

a. Basella rubra

8. Familia chenopodiaceae
Chenopodiaceae merupakan tanaman terna atau kaadang-kadang
tumbuhan berbatang berkayu dan suku ini adalah suatu suku yang besar,
meliputi ±1.400 jenis yang terbagi dalam ±100 marga. Ciri-cirinya yaitu :
 Daun-daunnya tunggal dan duduk daunnya tersebar jarang sekali
berhadapan, kadang-kadang bersifat sukulen, tanpa daun penumpu.
 Bunga kecil kehijau-hijauan, tersusun dalam bunga majemuk yang
rasemos, kebanyakan akktinomorf dengan tenda bunga yang
tunggal, banci, atau berkelamin tunggak.
 Tenda bunga berbilangan 1-5 atau sama sekali tidak ada. Benang
sari sama atau kurang daripada jumlah daun tenda bunga, duduknya
berhadapan dengan daun-daun tenda bunga, dalam kuncup
membengkok kedalam.
 Bakal buah menumpng atau setengah tenggelam, terdiri atas dua
daun buah dengan 2-5 kepala putik, beruang 1 dengan bakal biji
yang kampilotrop dengan tali pusar yang basal.buahnya buah keras
atau buah yang kalau masak membuka dengan sebuah tutup,
biasanya diselubungi daun-daun tenda bunga yang berdaging.
 Biji dengan perisperm yang dikelilingi oleh lembaga yang
tergulung.

contoh speciesnya:

a. Beta vulgaris

b. salicornia herbaceae
9. Familia phytolaccaceae
Famili ini memiliki ciri-cirinya yaitu diantaranya:
 Merupakan tumbuhan yang berbatang kayu dengan daun-daun
tunggal yang tersbar dan hamper tanpa daun penumpu
 Bunga amat kecil tersusun dalam bunga majemuk yang bersifat
simos atau rasemos,banci
 Susnan benagsari bermacam-macam ada yang sama jumlahnya
dengan jumlah daun-daun hiasan bunga,duduknya beseling atau
berhadapan dengan daun –daun hiaan bunga tersebut,dapat juga
terdapat jumlah benagsari yang besar
 Bekal buah menumpang terdiri dari 1- ∞ daun buah, sinkap atau
apokarp,tiap ruang dengan satu bekal biji
 Buanhya buah buni atau buah kendaga,beruang satu atau beuang
banyak yang dapat pecah menjadi bagian-bagian buah yang masing-
masing berisi 1 biji
 Mempunyai salut, perisperm bertepung, lembaga bengkok,
melingkari perisppermnya

contoh speciesnya:

a. Phytolacca americana
 Intan Pertiwi (A1J1 18 026)
 Risqa Fajaryani Savitri (A1J1 18 027)

12. BANGSA EUPHORBIALES (TRICCOCEA)

Terna atau tumbuh-tumbuhan berkayudengan daun tunggal atau majemuk yang


duduknya tersebar atau berhadapan, kebanyakan mempunyai daun penumpu.
Bunga tanpa hiasan bunga atau dengan hiasan bunga yang tunggal, jarang terdapat
kelopak dan mahkota, sering kali dalam bunga majemuk yang mempunyai susunan
khusus, kebanyakan aktinomorf, hamper selalu berkelamin tunggal. Bakal buah
biasanya terdiri atas 3 daun buah (jarang kurang atau lebih) yang berlekatan
membentuk 3 ruang, dengan ruang terdiri dari 1-2 bakal biji. Bangsa ini
mencangkup beberapa suku:

1. Suku euphorbiaceae
Terdiri atas tumbuhan berkayu, tetapi termasuk juga didalamnya
terna.karena adptasi terhadap lingkungan kadang mempunyai habitus
seperti coctaceae dan ada yang berfilokladium. Daun tunggal atau
majemuk, duduk tersebar atau berhadapan, dengan daun-daun penumpu
yang sering kali menyerupai kelenjar-kelenjar. Bunga hamper selalu
berkelamin tunggal, berumah 1 atau 2 dengan bentuk atau susunan yang
beraneka rupa, ada yang tanpa hiasan bunga, dengan hiasan bunga rangkap
atau tunggal, biasanya berangkai dalam bunga majemuk yang ganda. Dalam
suku ini terdapat susunan bunga yang khas, yang memberikan kesan seakan
merupakan bunga tunggal yang disebut siatium.
Bunga jantan dengan benang sari yang sama jumlahnya dengan daun-daun
hiasan bunga. Bunga betina dengan putik yan terdiri atas 3 daun buah dan
3 tangkai putik yang bebas atau berlekatan, bakal buah menumpang,
beruang 3 dan tiap ruang denga 1 bakal biji yang diatas mikropilnya
mempunyai jaringan tambahan yang disebut karinkula. Buah seperti buah
kendaga yang masak pecah menjadi 3 bagian buah dan berupa buah buni
(batu). Biji dengan endosperma yang besar, lembaga letaknya sentral. Suku
ini terbagi dalam kurang lebih 300 marga terutama tersebar didaerah
tropika. Contoh :

a. euphorbia
euphorbiaceae pullcherima (kayu racun), e. Hirta ( patikan)

b. Croton
Croton elut. Cascarill croton tiglium

Croton lacifera
c. codiaeum
codiaeum variegatum (puring)

d. havea
Havea brasiliensis (parah, penghasil karet)

e. manihot
Manihot utilissima (kitela pohon)
f. ricinus
Ricinus communis (jarak kapyar) menghasilkan minyak kastor, untuk
pelumas.

g. Jatropha
Jatropa curcas (jarak pagar)

h. Aleurites
aleurites moluccana (kemiri)

i. Mallotus
mallotus philippinensis, menghasilkan kamala ( obat cacing)

j. Phyllatus
phyllatus acidus (cerme) phyllatus emblika (kemlaka)
k. Acalypha
acalypha indica acalypha wilkesiana(tanaman hias)

l. Antidesma
Antidesma bunius (wuni)
m. Sauropus
sauropus adrogynus (katu)

n. Claoxylon
claoxylon longgifolium

2. Suku dichapetlaceae
Terdiri atas tumbuhan berkayu, kadang berupa liana, dengan daun-
daun tunggal bertepi rata, duduknya tersebar, mempunyai daun
penumpu.bunga kecil tersusun sebagai bunga majemuk yang terdapat dalam
ketiak-ketiak daun, aktinomorf atau zigomorf, banci atau berkelamin
tunggal. Sumbu bunga dengan sisik-sisik atau cakram yang berbentuk piala.
Hiasan bunga rangkap, berbilangan 5. Benang sari 5, semuanya fertile atau
2-4 bersifat staminodial, bebas atau berlekatan menjadi buluh, berlekatan
pula dengan mahkota. Putik dengan 2-3 tangkai putik, bakal buah
menumpang atau setengah tenggelam, beruang 2-3, tiap ruang dengan 2
bakal biji yang epitrop(bergantungan), masing-masing dengan dua selaput
bakal biji. Buahnya berbentuk batu dengan biji tanpa endosperma. Suku ini
terbagi menjadi 4 marga terutama didaerah afrika tropika. Contoh:
a. Dichopetalum
dichopetalum vestitum

b. Tapura
tapura guyanensis

3. Suku buxacaea
Umumnya berupa tumbuhan berkayu dengan daun-daun bertepi rata
yang duduknya tersebar atau berhadapan, tanpa daun-daun penumpu. Bunga
dalam ketiak daun, terpissah-pisah atau berupa bulir atau bongkol,
berkelamin tunggal, aktinomorf. Tenda bunga berwarna hijau berbilangan 4
atau lebih, pada bunga jantan, tenda bunga sering kali tidak terdapat. Bunga
jantan dengan 4 benang sari atau lebih, duduknya berhadapan dengan daun-
daun tenda bunga. Bunga betina mempunyai putik dengan 2-4 tangkai putik,
bakal buah yang menumpang, beruang 2-4, biasanya 3, dengan tiap ruang
1-2 bakal biji. Buahnya berbentuk kendaga yang kalau masak membuka
dengan membelah ruang (loculicide) atau buah batu. Biji dengan
endosperma dan kebanyakan mempunyai karunkula. Suku ini terbagi dalam
6 marga terutama tersebar didaerah subtropika dan daerah iklim sedang,
jarang didaerah tropika. Contoh:
A. Buxus
buxus sempervirens

4. Suku callitrichaceae
Terdiri atas terna yang tergolong dalam hidrofita denga daun-daun
tunggal yang duduknya berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga kecil,
berkelamin tunggal, berumah satu, telanjang, biasanya terdapat dalam
ketiak-ketiak daun. Bunga jantan dengan satu benang sari. Bunga betina
mempunyai putik dengan 2 tangkai putik, terdiri atas dua daun buah, bakal
buah beruang 2 masing-masing dengan 2 bakal biji, tetapi kemudian dengan
pembentukan sekat media menjadi beruang 4. Buahnya ketika masak pecah
menjadi 4 bagian buah yang masing-masing menyerupai buah batu. Biji
mempunyai endosperma. Suku ini ha nya terdiri atas satu marga dengan
kurang lebih 25 jenis yang tersebar luas. Contoh:
A. Callitricha
Callitriche verna
 Faradilla Aqidatul Izzah Z.R (A1J1 18 028)
 Annisa Muhaimin Hidayati (A1J1 18 030)

13. ORDO CERCIDIPHYLLACEAE

cercidiphyllaceae adalah keluarga kecil tumbuhan dicotyledonous


yang merangkumi hanya satu genus cercidiphyllum. Cercidiphyllaceae
terdiridari genus tunggal dan dua spesies pohon gugur dari cina dan jepang.
Tanaman yang penyerbukannya oleh angin. Bunganya tidak berkelamin dan
tidak memiliki bagian perianth, dan ada tanaman jantan dan betina yang
terpisah.struktur jantan dan betina yang tampak seperti bunga sebenarnya
adalah kumpulan bunga, masing-masing bunga direduksi menjadi beberapa
benang sari atau satu karpel.
Adapun genus dari family ini adalah cercidiphyllum.

1. Genus cercidiphyllum
Cercidiphyllum adalah genus yang memiliki dua spesies tanaman,
keduanya biasa disebut katsura. genus ini adalah satu-satunya anggota
keluarga monotip cercidiphyllaceae. Genus ini berasal dari jepang dan cina
dan tidak terkait dengan cercis (redbuds).
Spesies jenis cercidiphyllum japonicum, dapat mencapai 45 m (148
kaki) tingginya, dan merupakan salah satu kayu keras terbesar di asia.
Spesies lain, cercidiphyllum magnificum, jauh lebih kecil, jarang mencapai
ketinggian lebih dari 10 m (33 kaki). Cercidiphyllum menghasilkan taji di
sepanjang rantingnya.ini adalah batang pendek dengan daun jarak dekat.
Dedaunannya adalah dimorfik. Menurut uraian baru-baruini, tunas pendek
mengandung cordateluas atau reniform, daun berurat palm dengan margin
crenate; tunas Panjang beruang eliptik untuk daun bulat telur secara luas
dengan margin seluruh atau bergerigi halus. Ukuran daun bervariasi dari 3-
8 cm dan lebar 3-5.5 cm. Genus ini adalah dioecious, memiliki pohon jantan
dan betina terpisah.bunga-bunga kecil yang tidak mencolok diproduksi pada
awal musim semi dan diserbuki angin; buahnya adalah sekelompok 2-4
polong kecil, masing-masing polong sepanjang 1-2 cm dengan banyak biji
kecil, pipih dan bersayap. buah-buahan matang di musim gugur dan
melepaskan bijinya di musim gugur hingga musim dingin.daunnya
memiliki aroma manis yang kuat di musim gugur.
Katsur aadalah nama jepang untuk pohon ini. Nama ilmiah
cercidiphyllum mengacu pada kemiripan yang dekat dari daund engan
yang daricercis (redbuds); namun, dua genera yang tidak terkait ini dapat
dibedakan dengan mudah karena daun redbud adalah alternatif, bukan
sebaliknya.
Adapun spesies pada genus ini adalah c. Japonicum dan c. Magnificum
Gambar
(a) C. Japonicum, (b) c. Magnificum

(a) (b)

A. Family platanaceae
Platanaceae adalah keluarga tanaman berbunga yang termasuk
dalam ordoproteales. Keluarga ini telah diakui oleh hamper semua ahli
taksonomi, dan dibeberapa referensi digolongkan ke dalam ordo
hamamelidales. Keluarga ini hanya terdiri dari satu gen platanus yang masih
ada, dengan delapan spesies yang diketahui. Tumbuhan tersebut adalah pohon-
pohon tinggi dengan daun-daun yang bertoreh menjari, duduknya tersebar,
mempunyai daun-daun penumpu yang besar dan berlekatan. Bunga tersusun
dalam bongkol, berkelamin tunggal, berumah 1, mempunyai hiasan bunga
rangkap atau hanya kelopak, berbilangan 3-7, mahkota seperti selaput. Bunga
jantan memiliki 3-8 benang sari, sama dengan jumlah daun-daun mahkota,
tersusun dalam 2 lingkaran, kepala sari dengan penghubung ruang sari yang
berbentuk perisai. Bunga betina dengan 1-8 bakal buah yang apokarp,
menumpang, tiap bakal buah berisi 1-2 bakal biji yang bergantungan dan
mempunyai 1 selaput bakal biji. Buahnya buah keras yang berambut, biji
dengan sedikit endosperm. Asli daerah beriklim sedang dan subtropis di
belahan bumi utara. Tumbuhan pesawat London hibrida ini banyak ditanam di
kota-kota di seluruh dunia. Suku ini hanya terdiri atas 1 genus dengan 6 spesies
di eurasia dan amerika utara.
Adapun genus dari family ini adalah platanus.

1. Genus platanus
Platanus adalah genus yang terdiri dari sejumlah kecil spesies pohon
asli belahan bumi utara.genus ini adalah satu-satunya anggota keluarga
platanaceae yang masih hidup. Semua anggota platanus tingginya,
mencapai 30–50 m (98–164 kaki) tingginya. Semua kecuali p. Kerrii adalah
gugur, dan sebagian besar ditemukan di riparian atau habitat lahan basah
lainnya di alam, meskipun terbukti toleran kekeringan dalam
budidaya.pesawat london hibrida (platanus × acerifolia) telah terbukti
sangat toleran terhadap kondisi perkotaan, dan telah banyak ditanam di
london dan di tempat lain di inggris.
genus ini sering dikenal dalam Bahasa inggris sebagai pesawat atau
pohon pesawat. Beberapa spesies di amerika utara disebut sycamore
(terutama platanusoccidentalis), meskipun istilah sycamore juga merujuk
padaa raficussycomorus, tanaman yang awalnya dinamai demikian, dan ke
maple sycamore acer pseudoplatanus. Nama genus platanus berasal dari
ancientλάτανον yunanikuno, yang merujuk pada platanusorientalis.
Adapun spesies pada genus ini adalah p. Occidentalis, p. Orientalis, p.
Hispanica, p. Gentryi, p. Kerrii, p. Mexicana, p. Oaxacana, p. Racemosa, p.
Rzedowskii, dan p. Wrightii
Gambar
(a) p. Occidentalis, (b) p. Orientalis, (c) p. Hispanica, (d) p. Kerrii, (e) p.
Mexicana, (f) p. Racemosa, (g) p. Rzedowskii, (h) p. Wrightii

(a) (b)

(c) (d)
(e) (f)

(g) (h)

B. Family hamamelidaceae
tanaman ini memiliki habitus pohon atau perdu dengan daun-daun
tunggal yang tersebar, mempunyai daun-daun penumpu. Bunga amat kecil,
tersusun sebagai bunga majemuk dengan bentuk yang beraneka rupa. Berupa
bulir atau bongkol, masing-masing bunga dengan hiasan bunga rangkap,
kadang-kadang mahkota tidak ada atau bunga sama sekali telanjang, banci atau
berkelamin tunggal, aktinomorf. Kelopak dan mahkota berbilangan 4-5,
benang sari 4-5, jarang lebih atau kurang. Putik dengan 2 tangkai putik, bakal
buah kebanyakan tenggelam, beruang 2 yang kadang-kadang tidak sempurna,
tiap ruang dengan 1-∞ bakal biji yang bergantungan. Buahnya buah kendaga
yang beruang 2, kalau masak seringkali pecah sepanjang sekat-sekatnya
(septicide). Biji dengan sedikit endosperm dan lembaga yang lurus. Kurang
lebih 100 spesies dalam family ini, terbagi dalam 25 genus, tersebra di daerah
panas dan sedang kebanyakan di asia tenggara.
Adapun genus dari family ini adalah exbucklandia, rhodoleia, mytilaria,
chunia, disanthus, liquidambar, altingia, semiliquidambar, hamamelis,
loropetalum, tetrathryium, maingaya, embolanthera, dicoryphe, trichocladus,
ostrearia, neostrearia, noahdendron, molinadendron, forthergilla, parrotiopsis,
parrotia, sycopsis, distyliopsis, distylium, matudaea, eustigma, fortunearia,
sinowilsonia, dan corylopsis.

1. Genus fothergilla
fothergilla (witch-alder) adalah genus dari dua atau tiga spesies tanaman
berbunga dalam keluarga hamamelidaceae, asalnya asli dari hutan dan rawa-
rawa di amerika serikat bagian tenggara.
tumbuhan pada genus ini adalah semak daun sulung rendah yang
tumbuh setinggi 1-3 m (3-10 kaki) dengan ranting berbulu halus. Bunga
dengan bentuk seperti kuas diproduksi sebelum daun-daun di musim semi
dengan ujung spikes; bunganya tidak memiliki kelopak, tetapi memiliki
sekelompok benang sari putih Panjang dengan ukuran 2–3 cm.
Dedaunannya berganti-ganti, berbentuk bulat telur lebar, panjang 4-10 cm
danlebar 3-8 cm, dengan tepi bergigi kasar; bunganya mencolok karena
memiliki warna oranye cerah atau warna musim gugur merah.genus ini
dinamai fothergilla untuk menghormati dokter inggris dan kolektor tanaman
john fothergill (1712-1780).
Adapun spesies dari genus adalah f. Gardenii, f. Malloryi, f. Major dan f.
Monticol
Gambar.
(a) F. Gardenii, (b) f. Malloryi, (c) f. Major, (d) f. Monticola
(a) (b)

(c) (d)

2. Genus parrotiopsis
Parrotiopsis adalah tanaman langka dari himalaya barat.namanya
mengingatkan akan parrotia dan fitur serupa adala hdaunnya. Warnanya
hijau segar, kusut, dan mengkilap. Tanaman genus ini dibudidayakan
terutama untuk bunga-bunga yang tidak biasa yang keluar di pertengahan
musim semi. Tanaman ini memiliki kepala bunga kecil yang terbuat dari
banyak kepala sari kuning, dikelilingi oleh bracts bunga putih yang
mencolok. Mereka muncul di kayu telanjang dan pada saat mereka
memudar daun muncul. Tanaman ini merupakan semak tinggi dengan
cabang tegak. Dapat tumbuh di tempat yang dalam, subur, bebas larutan
asam yang lembab tapi kering. Pemangkasan dapat dilakukan pada akhir
musim dingin.
Adapun spesies dari genus ini adalah p. Involucrata dan p. Jacquemontiana
Gambar
(a) P. Jacquemontiana

(a)

3. Genus sycopsis
tanaman genus ini memiliki habitus seperti pohon dan semak yang
berwana hijau muda atau semi-hijau muda dengan daun yang kasar,
daunnya berbentuk lonjong atau bujur dan merupakan kelompok kecil dari
bunga tanpa kelopak di musim semi.
Adapun spesies dari genus ini adalah s. Sinensis
Gambar
(a) S. Sinensis
(a)

4. Genus distylium
distylium (winter-hazel) adalah genus dari sekitar 18
spesiessemakdanpohon yang selaluhijau di famili witch hazel,
hamamelidaceae, aslidari asia timurdantenggara.para
penelititelahmengakuiserbuk sari fosildistylium di antarapalynoflora
miocene sarmatiantengahdaricekunganlavanttal austria.sedimen yang
mengandungserbuk sari fosiltelahterakumulasi di
lingkunganlahanbasahdataranrendahdenganberbagai unit
vegetasidarihutancemara / koniferberdaunlebar / gugurberdaunbulat yang
mengelilingicekunganlahanbasah.kerabatkuncitaksafosil yang
ditemukandengandistyliumsaatiniterbataspadalingkunganberiklimhangat
yang lembab, menunjukkaniklimsubtropisselamamiosentengah di
austria.makrofosildistyliumdarimiosenbawahdan tengah,
diketahuidaritambanglignitformasikaltennortheim di pegununganrhön,
jermanutara, di manaiadikaitkandenganelemenkhas floras mastixioid yang
membuktikanfaselembabhangat optimal miosen.
Adapun spesies dari genus ini adalah d. Buxifolium, d. Chinense, d.
Chungii, d. Cuspidatum, d. Dunnianum, d. Elaeagnoides, d. Gracile, d.
Macrophyllum, d. Myricoides, d. Pingpienense, d. Racemosum, dan d.
Tsiangii.
Gambar
(a) D. Buxifolium, (b) d. Chinense, (c) d. Dunnianum, (d) d. Gracile,
(e) d. Macrophyllum, (f) d. Myricoides, (g) d. Racemosum

(a) (b)
(c) (d)
(e) (f)

(g)
5. Genus sinowilsonia
sinowilsoniaadalah genus tanamanmonotip yang
memilikispesiestunggal, merupakan
tanamanendemikdicina.terancamolehhilangnya habitat.tanaman
initersediadaripembibitankomersialkhusus.
Adapun spesies dari genus ini adalah s. Henryi
Gambar
(a) S. Henryi

(a)

6. Genus corylopsis
corylopsisadalah genus darihampir 30 spesiessemak di famili witch
hazel, hamamelidaceae, yang berasal aslidari asia
timurdenganmayoritasspesiesendemik di cinatetapidenganbeberapajuga di
jepang, korea, dan himalaya. Genus
inijugadikenaldarispesiespunahcorylopsisreedae yang
dijelaskandarifosildauneosenyang ditemukan di negara bagian washington,
as. Tanaman initumbuhsetinggi 2–6 m (6 kaki 7 in – 19 kaki 8 in),
seringkalidenganmahkotalebihlebardaritinggisemak.
Daunnyabulattelurdenganpuncakakutdan margin bergerigi, panjang 4-20
cm (2–8 in) danlebar 3–15 cm (1.2–5.9 in).bunga-bungainidiproduksi di
akhirmusimdingindenganpolagantungterjal 3–9 cm (1,2-3,5 in)
panjangdengan 5-30 bunga; setiapbungamemiliki lima kelopakkuningpucat,
panjang 4-9 mm. Buahnyaadalahkapsulkeringpanjang 10-12 mm,
berisiduabijihitammengkilap.
Adapun spesies dari genus ini adalah c. Alnifolia, c. Brevistyla, c.
Glabrescens, c. Glandulifera, c. Glaucescens, c. Griffithii, c. Henryi, c.
Himalayana, c. Microcarpa, c. Multiflora, c. Obovata, c. Omeiensis, c.
Pauciflora, c. Platypetala, c. Reedae, c. Rotundifolia, c. Sinensis, c. Spicata,
c. Stelligera, c. Trabeculosa, c. Veitchiana, c. Velutina, c. Willmottiae, c.
Yui dan c. Yunnanensis.
Gambar
(a) c. Glabrescens, (b) c. Glandulifera, (c) c. Griffithii, (d) c. Himalayana,
(e) c. Multiflora, (f) c. Pauciflora, (g) c. Platypetala, (h) c. Sinensis, (i) c.
Spicata, (j) c. Veitchiana, (k) c. Willmottiae, (l) c. Yunnanensis.
(a) (b)
(c) (d)
(e) (f)
(g) (h)
(i) (j)
(k) (l)

C. Family myrothamnaceae
habitusnya semak dioecious, aromatik, halus, stipula (daun
penumpu) bersubulasi, berpasangan, berhubungan dengan tangkai daun,
persisten. Meninggalkan aroma resin ketika dihancurkan, bunga sesil di ujung,
tegak, perbungaan seperti catkin. Perianth 0, bract (daun pelindung) hadir dan
persisten setelah buah jatuh. Bunga jantan: berkurang menjadi 5-6 benang sari,
kepala sari kemerahan. Bunga betina: zygomorfik, direduksi menjadi 2-3
karpel hijau, terhubung di pangkalan dan meruncing ke gaya melengkung ke
luar, menghadirkan stigma ungu yang menghadap ke dalam. Buah kapsul
dehiscent, memiliki banyak biji. Tersebar di afrika selatan dan madagaskar.
Terdiri dari 1 genus dan 2 spesies.
Adapun genus dari family ini adalah myrothamnus.

1. Genus myrothamnus
myrothamnusadalah genus tanamanberbunga, yang
terdiridariduaspesiessemakxerophytickecil, di bagianselatanafrikatropisdan
di madagaskar.myrothamnusdiakuisebagaisatu-satunya genus
dalamkeluargamyrothamnaceae.
Myrothamnaceaedimasukkandalamurutanhamamelidalesdalamsistemcronq
uist.
Adapun spesies pada genus ini adalah m. Flabellifolius, dan m. Moschata
Gambar
(a) m. Flabellifolius

(a)
 Nurnita (A1J1 18 031)
 Marfira Saif (A1J1 18 032)

14. BANGSA POLYCARPICAE (RANALES ATAU RANUNCULALES)

1. Definisi policarpicae
Ciri utama dari polycarpicae terdapat daun buah yang bebas dalam bunganya,
sehingga dari satu bunga dapat membentuk banyak buah (polycarpiceae ; poly
yang berarti banyak, carpos berarti buah). Sedangkan ciri umumnya adalah
tumbuhan dengan batang berkayu. Selain dari itu bagian-bagian bunga tersebut
(terutama daun-daun buahnya) kadang-kadang masih jelas sifatnya sebagai
sporofil dengan bakal-bakal biji (makrosporangium) yang terletak pada tepinya
(marginal).
Dalam bangsa polycarpicae termasuk sejumlah suku, diantaranya ialah :
a) Suku ranunculaceae atau ranaceae
Suku ini meliputi terna annual maupun parenial dan tumbuhan berkayu
dengan daun-daun tunggal atau majemuk yang duduknya tersebar atau
berhadapan. Bagian-bagian bunga jarang tersusun berkarang, bunga dengan
tenda bunga atau hiasan bunga yang telah jelas dapat dibedakan dalam
kelopak atau mahkota. Bunga aktinomorf atau zigomorf, hampir selalu
banci. Benang sari banyak, bebas. Bakal buah kebanyakan lebih dari satu,
jarang hanya satu, apokarp, jarang sinkarp, mempunyai banyak bakal biji
masing-masing dengan 1 sampai 2 integumen. Buahnya buah kurung, buah
keras, atau buah buni. Contohnya nigella sativa, suku ini meliputi 1.200 jenis
dari 30 marga. Adapun beberapa marga dari suku ini adalah sebagai berikut
:
1. Ranunculus merupakan anggota genus dikenal sebagai buttercup ,
spearwort , dan crowfoot air. Buttercups kebanyakan tanaman tahunan ,
tetapi kadang-kadang tahunan atau dua tahunan , herba , akuatik atau
terestrial, sering dengan daun dalam roset di pangkal batang. Daun
kurang memiliki ketentuan , memiliki batang , berurat palmately ,
seluruh, kurang lebih mendalam, atau senyawa, dan selebaran atau
segmen daun mungkin sangat halus dan linier pada spesies air. Bunga -
bunga hermafrodit adalah tunggal atau dalam sebuah cyme sebagian
besar sepal hijau dan biasanya lima kelopak kuning, kehijauan atau putih
yang kadang-kadang memerah dengan merah, ungu atau merah muda.
2. Hydrastis memiliki tanaman keras yang memiliki daun yang rimpang
dan palem serta bunga soliter kecil; dari timur laut amerika serikat dan
jepang. (tanaman) tanaman genus hydrastis, jepang dan e amerika utara,
seperti goldenseal, memiliki dedaunan mencolok dan buah merah hias.
3. Nigella merupakan tanaman tahunan dalam keluarga ranunculaceae,
tumbuh setinggi 20–90 cm, dengan daun yang terbelah halus; segmen
daunnya agak linier hingga seperti benang. Bunganya berwarna putih,
kuning, merah muda, biru pucat atau ungu pucat, dengan lima hingga 10
kelopak. Buahnya adalah kapsul yang terdiri dari beberapa folikel
bersatu, masing-masing mengandung banyak biji ; pada beberapa spesies
(misalnya nigella damascena ), kapsulnya besar dan menggembung.
4. Clematis sebagian besar terdiri dari tanaman merambat yang kuat,
berkayu, dan memanjat. Batang kayu cukup rapuh sampai beberapa
tahun. Daunnya berseberangan dan dibagi menjadi selebaran dan batang
daun yang melilit dan melingkar di sekitar struktur pendukung untuk
melabuhkan tanaman saat memanjat. Spesies beriklim sejuk berganti
daun , tetapi banyak dari spesies iklim yang lebih hangat berwarna hijau
abadi . Mereka tumbuh paling baik di tanah yang sejuk, lembab,
berdrainase baik di bawah sinar matahari penuh.
5. Delphinium memiliki daun sangat melengkung dengan tiga hingga
tujuh, runcing, runcing dalam bentuk palmate . Batang berbunga utama
tegak, dan sangat bervariasi ukurannya di antara spesies, dari 10
sentimeter di beberapa spesies alpine , pada sebagian besar spesies, setiap
bunga terdiri dari lima sepal seperti kelopak yang tumbuh bersama
membentuk kantung berlubang di bagian ujungnya, yang memberi nama
tanaman, biasanya kurang lebih biru gelap. Di dalam sepal ada empat
kelopak sejati, kecil, tidak mencolok, dan umumnya berwarna mirip
dengan sepal.
6. Aconitum memilki bunga yang seperti bunga buttercup, berbentuk
rumput-rumputan yang terdapat bagian di dalam tanah yang dapat hidup
lebih dari dua tahun yang biasa hidup di daerah yang bergunung-gunung
di belahan bumi bagian utara. Daunnya berbentuk menjari dengan tiap
daun terdiri dari 5-7 bagian yang setiap bagian tersebut terdiri lagi 3
bagian yang kasar dan terdapat duri tajam, mempunyai 2-10 daun bunga,
2 di bagian atas berbentuk besar yang terletak dalam suatu kelompok
yang ditopang oleh tangkai yang panjang. Aconitum memiliki sebuah taji
cekung yang berada di puncak paling atas yang memuat nektar.
7. Paeonia merupakan tanaman rempah yang tergolong tumbuhan tahunan
(perenial). Tinggi mulai dari 50 cm hingga 1,5 meter. Tinggi tanaman
yang merupakan tumbuhan semak dapat mencapai 2-3 meter. Tanaman
berbunga di akhir musim semi sampai awal musim panas. Bunga peony
ada yang berbau harum, warnanya bisa merah, merah tua, putih, merah
jambu, kuning, atau ungu.
8. Helleborus memiliki bunga lima kelopak seperti kelopak yang
mengelilingi cincin nektar kecil, seperti cangkir yang sebenarnya "
kelopak " dimodifikasi untuk menahan nektar . Sepal tidak jatuh seperti
kelopak, tetapi tetap pada tanaman, kadang-kadang selama berbulan-
bulan.
9. Anemon merupakan tanaman keras yang memiliki daun basal dengan
batang daun panjang yang bisa tegak atau bersujud. Daunnya sederhana
atau majemuk dengan daun daun berlubang, terbelah, atau tidak terbagi.
Margin daun bergigi atau seluruhnya. Bunga dengan 4–27 sepal
diproduksi secara tunggal, dalam kim 2-9 bunga, atau di umbel , di atas
sekelompok daun atau sepal seperti bracts. Putik memiliki satu ovula,
bunga-bunga memiliki nectaries , tetapi kelopak hilang di sebagian besar
spesies.
b) Suku lardizabalanceae
tumbuhan berkayu seringkali berupa liana, daun majemuk atau menyirip.
Bunga berpisah-pisah atau majemuk berbentuk tandan, aktinomorf, banci
atau berkelamin tunggal, berbilang tiga. Hiasan bunga terdiri atas 2 lingkaran
daun tenda bunga, 2 lingkaran daun-daun penghasil madu, 2 lingkaran
benang-benang buah apoarp, masing-masing berisi banyak atau hanya 1
bakal biji yang parietal. Buahnya buah buni, dan biji dengan endosperm dan
lembaga yang kecil. Contohnya akebia quinata, suku ini meliputi meliputi
±15 jenis dari 7 marga. Salah satu marganya adalah ;
1. Akebia merupakan genus tanaman merambat kayu yang terdiri dari dua
spesies asli asia tetapi diperkenalkan di tempat lain untuk dedaunan hias
dan pertumbuhan yang cepat. Akebia lima daun, untuk spesies anggur
coklat ( akebia quinata ) memiliki lima selebaran untuk setiap daun yang
disusun seperti jari-jari di tangan; tiga daun akebia ( akebia trifoliata )
memiliki tiga selebaran untuk satu daun. Bunga-bunga keunguan itu
berkelamin tunggal dan muncul dalam kelompok-kelompok kecil, dan
buah-buah ungu lonjong dapat dimakan, meskipun hambar.
c) Suku berberidaceae
terna perennial atau tumbuhan berkayu dengan daun tunggal atau majemuk
tanpa daun penumpu. Bunga terpisah-pisah atau tersusun dalam rangkaian
yang bersifat rasemos: hiasan bunga berupa tenda bunga atau jelas dapat di
bedakan dalam kelopak dan mahkota, berbilang 2 atau 3, banci, aktinomorf.
Hiasan bunga tersusun dalam 2-4 lingkaran, seringkali di susul dengan 2
lingkaran daun-daun madu dan 2 lingkaran benang-benang sari. Kepala sari
membuka dengan celah atau katup, bakal buah dengan 1 sampai banyak
bakal biji, masing-masing bakal biji dengan 1 sampai banyak bakal biji,
masing-masing bakal biji dengan 2 integumen.
Buahnya buah buni. Biji dengan endosperm dan lembaga yang kecil.
Contohnya berberis vulgaris, suku ini meliputi ±150 jenis dari 10 marga.
Beberapa contoh marga dari suku ini adalah ;
1. Berberis memiliki tunas dimorfik tunas panjang yang membentuk
struktur tanaman, dan tunas pendek. Daun pada tunas panjang bersifat
non- fotosintesis, daun-daun ini memiliki panjang 1-10 cm (0,39-3,94
in), sederhana, dan utuh, atau dengan margin berduri. Hanya pada bibit
muda daun berkembang pada tunas panjang. Bunga - bunga diproduksi
secara tunggal atau dalam bentuk ras hingga 20 pada satu kepala bunga
dengan enam sepal dan enam kelopak dalam lingkaran bergantian tiga,
sepal biasanya berwarna seperti kelopak. Buahnya berry kecil apabila
matang berwarna merah atau biru tua.
2. Epimedium merupakan tanaman keras herba , tumbuh dari rimpang
bawah tanah. Kebiasaan tumbuh mereka agak bervariasi. Beberapa
spesies dari marga ini memiliki batang soliter, yang lain memiliki
kebiasaan "berumbai", dengan beberapa batang tumbuh berdekatan.
Mungkin ada beberapa daun ke batang atau daun mungkin soliter,
dihasilkan dari pangkal tanaman. Masing-masing daun umumnya
majemuk, seringkali dengan tiga selebaran, tetapi juga dengan lebih
banyak, memiliki daun dengan empat sepal luar yang lebih kecil,
biasanya kehijauan dan luruh saat bunga terbuka.
d) Suku menispermaceae
kebanyakan berupa liana, daun tunggal berlekuk atau berbagi menjari,
dengan bunga yang kecil-kecil. Pada akar dan batang sering terdapat
pertumbuhan menebal sekunder yang abnormal.bunga dengan tenda bunga
tunggal atau ganda, berbilangan 3 atau 2, berkelamin tunggal, berumah 2,
aktinomorf. Hiasan bunga, bila dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota,
masing-masing membentuk 2 lingkaran, mahkotanya kecil dan tidak lekas
menarik perhatian. Bakal buah 3 atau banyak (kadang-kadang hanya 1), tidak
berlekatan 1 sama lain, masing-masing berisi 1 bakal biji yang mempunyai
integument. Buah berupa buah batu yang bengkok. Biji
tanpa endosperm. Contohnya menispermum canadense, suku ini meliputi ±
400 jenis dari 60 marga. Beberapa marga dari suku ini adalah :
1. Menispermum merupakan tanaman merambat berduri sulung, memiliki
bunga dioecious kecil, dan kelompok drupe kecil seperti anggur, memilki
bentuk biji yang menyerupai bulan sabit
2. Anamirta merupakan tanaman merambat kayu, tanaman ini bertangkai
besar; kulitnya "abu-abu gabal" dengan kayu putih. Bunga-bunga kecil,
putih kekuningan, dan beraroma manis bervariasi antara 6 hingga 10
sentimeter, buah yang dihasilkan adalah buah berbiji berdiameter sekitar
1 cm saat kering.
3. Jatrorrhiza merupakan tanaman merambat kayu (famili
menispermaceae) dari afrika timur dan mauritius yang memiliki daun
melengkung dan ras bunga yang panjang dan longgar.
4. Chondrodendron merupakan tanaman panjat berkayu dengan batang
yang dapat mencapai ketebalan 10 cm di pangkalan dan yang dapat
memanjat hingga 30 meter ke dalam kanopi hutan hujan dan memiliki
daun yang besar, mengkilap,dan berbentuk hati.
e) Suku magnoliaceae
tumbuhan berkayu dengan daun-daun tunggal yang duduknya tersebar, tanpa
atau dengan daun penumpu, kadang-kadang dengan daun penumpu yang
besar. Bunga banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf, kenamyakan
mempunyai hiasan bunga yang jelas dapat dibedakan dalam kelompok dan
mahkotanya, tetapi tidak jarang terdapat daun tenda bunga dalam jumlah
besar yang tersusun dalam spiral tanpa perbedaan yang jelas antara
kelompok dan mahkotanya. Benang sari banyak, teratur dalam spiral. Bakal
buah juga banyak, seperti benang sarinya tersusun dalam spiral pada ujung
sumbu bunga. Tiap bakal buah mengandung satu 1 atau beberapa bakal biji
yang melekat pada kampuh perut. Buahnya kendaga, buah kurung, atau buah
buni, yang terkumpul merupakan buah ganda. Biji dengan banyak
endosperm dan lembaga yang kecil. Contohnya magnolia macrophylla, suku
ini meliputi ±100 jenis dari 12 marga. Beberapa marga dari suku ini adalah
:
1. Magnolia memiliki perhiasan bunga yang tidak tersusun dalam
lingkaran berlapis, seperti kebanyakan bunga, tetapi tersusun secara
spiral dan bunganya tidak dirancang untuk diserbuki oleh lebah tetapi
kumbang.
2. Liriodendron memiliki batang biasanya berbentuk kolumnar, dengan
batang panjang yang bebas cabang membentuk mahkota kerucut dari
cabang ramping yang ringkas, memiliki akar yang dalam yang menyebar
luas. Daun pada pohon muda cenderung memiliki lobus yang lebih dalam
dan lebih besar dari pada pohon dewasa, bunganya berdiameter 3–10 cm
dan memiliki sembilan tepal - tiga sepal luar hijau dan enam kelopak
bagian dalam. Benang sari dan putik disusun secara spiral di sekitar
lonjakan pusat atau gynaecium ; benang sari rontok, dan putik menjadi
putera . Buahnya adalah agregat mirip kerucut dari samaras dengan
panjang 4-9 cm, yang masing-masing memiliki biji tetrahedral yang
kasar dengan satu ujung melekat pada lonjakan kerucut pusat dan tepi
lainnya melekat pada sayap.
3. Michelia memiliki cabang tumbuhan berbunga yang masih berciri
tumbuhan purba, memiliki perhiasan bunga yang tidak tersusun dari
mahkota bunga dan kelopak bunga, melainkan dari tenda bunga (tepal).
4. Ilicium memiliki semak cemara dan pohon kecil, daun disusun secara
bergantian dan ditanggung pada tangkai daun . Bunganya soliter,
memiliki beberapa tepal dalam dua atau tiga baris, bagian dalam seperti
kelopak dan bagian luar sering lebih kecil dan lebih seperti bracts .
Beberapa benang sari dan putik ada di tengah. Buahnya adalah kumpulan
folikel yang tersusun dalam lingkaran berbentuk bintang, satu biji ada di
setiap folikel.
f) Suku annonaceae
tumbuhan berkayu dengan daun tunggal yang duduknya tersebar atau
bereling, tanpa daun penumpu. Bunga banci, jarang berkelamin tunggal,
aktinomorf, biasanya berbilangan 3, seringkali mempunyai 2 lingkaran daun-
daun mahkota. Benang sari banyak, bakal buah 1 sampai banyak, bebas satu
sama lain, masing masing berisi banyak atau 1 bakal biji saja, letaknya pada
kampuh perut atau basal, tiap bakal biji mempunyai 2 integumen. Buah
kebanyakan berupa buah buni, kadang-kadang berupa buah ganda. Biji
dengan endosperm berbelah dan lembaga yang kecil. Contohnya annona
muricata, suku ini meliputi sekitar 800 jenis dari 80 marga. Adapun beberapa
marga dari suku ini adalah ;
1. Annona memiliki pohon - pohon tropis atau semak belukar yang hijau
tua , semi- hijau atau setengah gugur . Batang memiliki kulit tipis, daun
bisa kasar atau tipis dan agak lunak atau lentur, botak atau berbulu.
Batang berbunga naik dari axils, atau kadang-kadang dari tunas aksila
pada batang utama atau batang yang lebih tua, atau sebagai bunga soliter
atau seikat kecil bunga. Kelopak bagian dalam naik dan secara khas lebih
kecil, dan kelenjar nektar lebih gelap berpigmen. Banyak benang sari
yang berbentuk bola, berbentuk klub, atau melengkung dan berkerudung
atau menunjuk melampaui kantung antera. Sejumlah putik, melekat
langsung ke dasar, memiliki satu buah berdaging, bulat telur hingga bulat
dihasilkan per bunga.
2. Stelechocarpus memiliki pohon tegak, tidak merontokkan daun secara
serentak, tingginya mencapai 25 m. Tajuknya teratur berbentuk kubah
meruncing ke atas (seperti cemara) dengan percabangan mendatar atau
agak mendatar. Bunganya berkelamin tunggal, mula-mula berwarna
hijau kemudian berubah menjadi keputih-putihan, buahnya dengan 1-13
lembar daun buah bertipe mirip buah buni, panjang tangkai buahnya
mencapai 8 cm; daun buah yang matang hampir bulat bentuknya,
berwarna kecoklat-coklatan, diameternya 5-6 cm, bijinya berbentuk
menjorong.
3. Cananga memiliki batang pohon lurus, dengan kayu keras, daunnya
hijau halus, mengkilap, runcing dengan margin bergelombang.
Bunganya terkulai, panjang menguntit dengan 6 kelopak sempit
berwarna kuning kehijauan (visualisasi bentuk seperti bintang laut), dan
tanaman ini berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
4. Polyalthia merupakan memiliki bunga dengan enam kelopak dalam dua
lingkaran, kelopak bagian dalam melengkung ke dalam di atas pusat,
terdiri dari semak dan pohon yang banyak ditemukan di daerah tropis dan
sub-tropis dan merupakan tumbuhan yang tinggi, memiliki cabang
pendek, dan termasuk tumbuhan hias.
g) Suku myristicaceae
suku ini terdiri atas tumbuhan berkayu dengan daun tunggal yang duduknya
tersebar atau berseling. Bunga kecil dengan tenda bunga tunggal yang
berbilangan selalu berkelamin tunggal, aktinomorf, berumah 2. Tenda bunga
berlekatan, benangsari banyak (sampai 20), tangkai sari berlekatan
berbentuk buluh, kepala sari menghadap keluar. Bakal buah tunggal dengan
1 bakal biji yang anatrop dan terletak pada dasar bakal buah, mempunyai 2
integumen. Buahnya buah yang berdaging, bila masak membuka dengan 2
katup. Biji dengan salut bijim yang disebut “macis”, endosperm dan
perisperm yang berbelah, lembaga hanya kecil. Contohnya myristica arillus,
suku ini meliputi 250 jenis dari 15 marga. Salah satu marganya adalah ;
1. Myristica merupakan tanaman berbunga dikotil yang dianggap sebagai
yang paling primitif dari angiosperma yang masih ada. Pada tanaman
pala mempunyai daun yang agak bulat dan lonjong, kemudian daun dari
tanaman pala berujung runcing. Pada bagian atas daun tanaman pala,
memiliki warna hijau hingga hijau tua dan mengkilap. Sedangkan pada
bagian bawah daun dari tanaman pala, memiliki warna hijau kekuningan.
Setiap helai daun dari tanaman pala mempunyai pola tulang melengkung
yang tipis berkisar 8 – 11 pasang serta pada bagian ujung helai daunnya
terdapat rambut yang tipis. Sistem perakaran dari tanaman pala adalah
dangkal yang menyebabkan akar-akarnya muncul ke permukaan tanah.
Batang dari tanaman pala menyebar dan memiliki warna hitam keabuan
dan pada kulit batang dari tanaman pala, terdapat getah berwarna
kemerahan.
h) suku monimiaceae
tumbuhan berkayu, kebanyakan dengan daun-daun tunggal yang duduk
daunnya berhadapan tanpa penumpu.bunga jelas mempunyai kelopak dan
mahkota atau tenda bunga, banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf atau
zigomorf. Sumbu bunga berbentuk cakram atau piala.benang sari banyak
atau sedikit tersusun dalam 2 lingkaran. Bakal buah banyak, bebas satu sama
lain, masing-masing dengan satu bakal biji yang letaknya basal dan
mempunyai 2 integumen. Buahnya buah kurung yang terbungkus oleh dasar
bunganya. Biji dengan endosperm dan lembaga yang kecil. Contohnya
peumus boldus, suku ini meliputi 340 jenis dari 30 marga. Berikut beberapa
marga dari suku ini ;
1. Peumus memiliki daun dengan aroma yang kuat, kayu dan sedikit pahit
dan aroma seperti kapur barus , digunakan untuk tujuan kuliner, terutama
di amerika latin. Daunnya digunakan dengan cara yang mirip dengan
daun salam dan juga digunakan sebagai teh herbal.
2. Doryphora berupa pohon cemara atau semak-semak yang memiliki
tinggi pohon akan mencapai sekitar 100 kaki (30 m). Mereka memiliki
daun lauroid lanset hijau gelap sampai sedang dengan tepi bergerigi.
Daunnya memiliki bau sarsaparilla yang kuat saat ditumbuk.spesies dari
marga ini yaitu doryphora aromatica dan doryphora sassafras memiliki
sifat anti serangga. Bunganya berbentuk bintang putih. Mekar menutupi
pohon di tingkat kanopi di hutan hujan.
3. Atherosperma memiliki pohon kecil hingga sedang, tumbuh sekitar 6
hingga 25 m. Namun, di tasmania, ketinggiannya bisa mencapai lebih
dari 40 m dan lebar 1 m, daunnya panjang 3 hingga 10 cm dan lebar 8
hingga 25 mm. Bunga terbentuk di musim dingin, menghadap ke bawah
untuk menghindari hujan dan salju. Putih kelopak, dan kuning (dan
terkadang merah marun) di tengah. Kapsul buah matang dan terbuka
sekitar januari, melepaskan biji yang ditiup angin berbulu.
i) Suku lauraceae
tumbuh-tumbuhan berkayu dengan daun-daun tunggal. Bunga banci atau
berkelamin tunggal, dengan tenda bunga bersilangan 2 sampai 5, biasanya
berbilangan 3, tertanam pada tepi sumbu bunga yang berbentuk mangkuk
atau piala dan tersusun dalam 2 lingkaran. Benang sari tersusun dalam 3
sampai 4 lingkaran, tiap lingkaran terdiri atas sejumlah benang sari yang
sama dengan jumlah daun-daun tenda bunga dalam lingkarannya, yang pada
lingkaran dalam sering bersifat mandul sebagai staminodium. Kepala sari
membuka dengan katup. Bakal buah menumpang atau terdapat dalam
lekukan dasar bunganya, mempunyai 1 bakal biji yang anatrop dengan 2
integumen. Buah untuk sebagian terbalutoleh sumbu bunganya yang
membesar, berupa buah buni atau menyerupai buah batu. Contohnya laurus
nobilis, suku ini meliputi sekitar 1000 jenis dari 50 marga. Beberapa marga
dari suku ini adalah ;
1. Laurus merupakan genus dengan spesies berupa semak cemara atau
pohon kecil, ukurannya bervariasi dan kadang-kadang mencapai
ketinggian 7–18 m. Meiliki bunga dengan dioecious (unisexual), dengan
bunga jantan dan betina pada tanaman yang terpisah. Setiap bunga
berwarna kuning-hijau pucat, berdiameter sekitar 1 cm. Daunnya gundul,
panjang 6–12 cm dan 2–4 cm luas, pada beberapa daun tepinya
bergelombang. Buahnya berbiji kecil, seperti buah beri hitam yang
panjangnya sekitar 1 cm yang mengandung satu biji.
2. Cinnamomum merupakan marga yang memiliki spesies berupa kayu
manis. Umumnya, tumbuhan ini digunakan sebagai rempah-rempah,
tanaman hias, maupun tanaman hutan, memiliki pohon yang dapat
mencapai ketinggian 15 meter dan menghasilkan getah berwarna kuning
muda atau keputihan, dan memiliki buah tua yang berkulit tebal dan
berbau harum akan ditanaman sebagai pohon induk untuk reproduksi.
3. Persea merupakan genus habitus pohon dengan tinggi ± 10 m, memiliki
batang berkayu, bulat, bercabang, dan berwarna coklat kotor. Daun
tunggal, bulat telur, bertangkai, letak tersebar, ujung dan pangkal
runcing, berbulu, dan berwarna hijau. Memiliki bunga majernuk, bentuk
malai, berkelarnin dua, tumbuh di ujung ranting, benang sari dua belas,
ruang kepala sari empat, putih kotor, mahkota berambut, putih
kekuningan dan memiliki buah buni, bulat telur, berbintik-bintik atau
gundul, daging buah jika sudah masak lunak,hijau atau kuning keunguan.
Biji berbentuk bulat, dan keping biji putih kemerahan.
4. Sassafras merupakan genus dengan spesiesnya berupa pohon kecil,
biasanya setinggi sepuluh hingga dua belas kaki, tetapi kadang-kadang
dua puluh lima atau tiga puluh kaki. Batang pohon ditutupi kulit kayu
abu-abu gelap, berkerut, dan aromatik, memiliki cabang-cabang halus,
ranting kehijauan-kuning. Daun berganti-ganti, besar, bentuknya
bervariasi, meruncing di pangkal, berwarna hijau muda dan halus di atas,
berwarna keabu-abuan di bawahnya, lunak, berlendir, halus, berganti
daun. Bunga dioecious, dalam ras berkerumun dan corymbose, kecil,
kuning kehijauan, muncul dengan daun, telanjang; kelopak enam bagian,
menyebar; benang sari sembilan di bunga steril.
5. Eusideroxylon termasuk genus yang memiliki spesies dengan pohon
besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter sampai 120
cm. Kayu dari spesies marga ini juga tahan terhadap perubahan suhu,
kelembaban, dan pengaruh air laut sehingga sifat kayunya sangat berat,
keras, dan agak terpisah dari pepohonan lain dan dikelilingi jalur jalan
melingkar dari kayu jenis marga ini. Di bagian bawah pohon marga ini
terdapat bagian yang berlobang.
6. Cassytha merupakan tanaman parasit yang menempel pada tanaman
lain. Memiliki daun mereduksi menjadi sisik sangat kecil, tersusun spiral,
lekas luruh. Perbungaan bulir di ketiak. Bunga kecil, biseksual, melekat,
protoginus. Daun kelopak 3, membundar telur-segitiga, besar sekitar 2
mm, ujung menumpul, tidak berdaging, daun mahkota 3, lonjong-
membundar telur, agak berdaging, putih atau kekuningan. Buah pelok
membulat, diselubungi tajuk berdaging, berlendir, hitam jika matang,
lubang sempit di ujung. Biji 1, berselaput keras.
j) Suku hernandiaceae
suku ini terdiri atas tumbuhaan berkayu dengan daun penumpu. Bungan
dengan tenda bunga, banci atau berkelamin sari 3-5, duduknya berhadapan
dengan daun-daun tenda bunga dalam lingkaran yang paling luar. Bakal buah
tenggelam, beruang 1, berisi satu bakal biji anatrop yang bergantung dan
mempunyai 2 integumen. Buahnya keras yang bersayap, biji tanpa
endosperm dengan lembaga yang lurus. Contohnya hernandia peltata, suku
ini meliputi 22 jenis dari 4 marga. Salah satu marga dari suku ini adalah ;
1. Hernandia memiliki habitus berupa pohon dengan ketinggian ± 15 m,
memiliki batang yang tegak, berkayu, bulat, dan percabangan simpodial,
putih kotor. Memiliki daun tunggal, tersebar, lonjong, tepi daun rata,
ujungnya runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip, dan berwarna
hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, dalam satu malai terdapat dua
bunga jantan di pinggir dan bunga betina di tengah, di ketiak daun,
mahkota 8 helai, benang sari empat, kepala sari bulat, putik berbentuk
ganda, dan berwarna putih, memiliki buah berbentuk kotak, bulat, dan
berwarna hijau dan bijinya berbentuk bulat, pipih, dan berwarna coklat.
Sedangkan akarnya tunggang dan berwarna kuning kecoklatan.
k) Suku gomortegaceae
angggota-anggotanya terdiri atas pohon-pohon dengan daun tunggal yang
duduk berhadapan, tanpa daun penumpu. Kayunya berat, awet. Bunga
tersusun dalam tandan di ketiak-ketiak daun atau pada ujung-ujung cabang,
banci, aktinomorf. Hiasan bunga terdiri atas 6-10 daun kelopak yang
tersusun dalam spiral dan mempunyai bentuk dan warna seperti tenda bunga.
Mahkota tidak terdapat, benang sari banyak, tetapi hanya 2 sampai 3 yang
bersifat fertile, yang di bagian dalam masing-masing mempunyai 2 kelenjar
yang bertangkai pada tangkai sarinya. Kepala sari membuka dengan katup-
katup, menghadap ke dalam. Bakal buah tenggelam, beruang 2 sampai 3
dengan bakal biji dalam tiap ruang. Bakal biji mempunyai 2 integumen.
Buahnya buah batu, biji dengan banyak endosperm dan lembaga yang besar.
Contohnya gomotega nitidus, suku ini hanya terdiri atas 1 marga yaitu
1. Gomortega berupa pohon cemara, aromatik, kulit abu-abu dengan celah
longitudinal dangkal. Memiliki daun yang gugur, petiolat, sederhana,
utuh, obovate ke lanceolate, coriaceous. Batangnya memiliki simpul
unilacunar dan dengan dua jejak daun. Cabang-cabangnya berbentuk
segi empat. Buahnya adalah buah berbiji uni atau trilocular yellow,
biasanya dengan 1 (-2) biji, mesocarp berdaging, menyenangkan,
endocarp berbatu. Ada 1-2 biji per buah, dengan endosperma yang
banyak, berminyak, embrio besar, dikotil.
l) Suku calycanthaceae
merupakan tumbuhan perdu dengan daun-daun tunggal yang berhadapan,
tanpa daun penumpu. Bunga terpisah-pisah dalam ketiak daun, brbau sedap,
mempunyai tenda bunga yang banyak dan tersusun dalam spiral, dasar bunga
yang terbentuk piala, aktinomorf. Daun tenda menyerupai mahkota. Benang
sari berjumlah antara 20-30. Bakal buah kurang lebig 20 terletak pada dasar
sumbu bunga, bebas satu sama lain, masing-masing berisi 2 bakal biji yang
anatrop dan mempunyai 2 integumen. Buahnya buah kurung, berisi 1 biji.
Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm, lembaga dengan daun lembaga
yang tergulung. Contohnya calycanthus occidentalis, suku ini hanya terdiri
atas 5 jenis dari 1 marga, yaitu
1. Calycanthus berupa semak gugur , tumbuh setinggi 3-4. Memiliki daun
hijau cerah berseberangan, kulit kayu memiliki bau kapur barus yang
kuat yang dilepaskan ketika batang dikerok. Khas dari keluarga
calycanthaceae , bunga-bunga tidak memiliki sepal dan kelopak yang
berbeda, tetapi sebaliknya memiliki spiral tepal yang berbeda. Bunga-
bunga berbentuk teratai dapat menyerupai bunga magnolia kecil dan
memiliki buah yang berbentuk kapsul kering elips sepanjang 5-7 cm,
berisi banyak biji .
m) Suku eupomatiaceae
merupakan tumbuhan semak atau perdu dengan daun-daun penumpu. Bunga
terpisah-pisah, banci aktinomorf, mempunyai dasar bunga yang berbentuk
piala. Hiasan bunga hanya terdiri atas 1 daun pelindung yang mudah gugur
pada tepi dasar bunga yang berbentuk piala tadi. Benang sari banyak, yang
di bagian dalam steril dan petaloid. Bakal buah banyak, bebas satu sama lain,
terletak dalam dasar bunga, masing-masing banyak mengandung bakal biji.
Buahnya buah buni, dilingkari oleh sisa hiasan bunganya. Biji dengan
endosperm yang berbagi dan lembaga kecil. Contohnya eupomatia laurina,
suku ini hanya terdiri atas 2 jenis dari 1 marga yaitu
1. Eupomatia berupa pohon atau subshrubs rhizomatous dengan umbi
basal bertepung lembut, tidak ada atau ada di cabang-cabang. Memiliki
bunga sempurna, krem atau merah dan kuning, aktinomorfik, spiral,
epigini , soliter, aksila atau terminal, kadang-kadang dalam folikular 2-
3, dengan 1-2 bracts yang menyatu membentuk kaliptra. Sepal dan
kelopak tidak ada; benang sari 20-100, juga memiliki biji dengan
endosperma berdaging hingga berminyak, embrio lurus, kecil, dengan
dua kotiledon.
n) Suku Nymphaeaceae
hidrofita yang tumbuh di rawa-rawa atau daerah-daerah yang tergenang air,
terapung atau mempunyai akar yang dapat mencapai dasar air. Daun-daun
terapung di air atau tenggelam, tetapi ada pula yang muncul di atas air. Bunga
terpisah-pisah, aktinomorf dengan tenda bunga berbilangan 3 sampai banyak
yang berfugsi sebagai daun kelopak, atau hanya 6 daun tenda bunga yang
tersusun dalam 2 lingkaran. Benang sari 3 sampai banyak, sebagian besar
bersifat steril dan berubah menjadi bagian-bagian yang meyerupai daun-
daun mahkota. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, kadang-
kadang sama sekali tenggelam berjumlah 3 sampai banyak, bebas satu sama
lain atau berlekatan, seringkali tenggelam dalam dasar bunganya, masng-
masing beruang banyak, tiap ruang dengan satu sampel banyak bakal biji
yang laminal. Buahnya buah kurung atau menyerupai buah buni. Biji
mempunyai salut biji, kebanyakan dengan endosperm dan perisperm,
lembaga lurus. Contohnya nelumbo nucifera, suku ini mencakup 100 jenis
dalam 8 marga. Adapun beberapa marga dari suku ini adalah sebagai berikut
:
1. Nymphaea memiliki tanaman yang tumbuh di permukaan air yang
tenang. Bunga dan daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai
yang berasal dari rizoma yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam,
sungai atau rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun. Daun
berbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-
jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin
sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air.
Bunga terdapat pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari
rimpang, dan diameter bunga antara 5–10 cm.
2. Nelumbo memiliki tangkai berbentuk tabung yang kosong di tengahnya
untuk jalan lewat udara. Daun terdapat di permukaan air, keluar dari
tangkai yang berasal dari rimpang yang berada di dalam lumpur pada
dasar kolam, sungai, atau rawa. Tinggi tanaman sekitar satu meter hingga
satu setengah meter, daun tumbuh ke atas, tinggi di atas permukaan air.
Daun berbentuk bundaran penuh tanpa potongan, bergelombang di
bagian tepi, dengan urat daun berkumpul ke tengah daun. Diameter daun
dapat mencapai 60 cm. Permukaan daun mengandung lapisan lilin
sehingga air yang jatuh ke permukaan daun membentuk butiran air.
Bunga dengan diameter sampai 20 cm. Berwarna putih bersih, kuning
atau merah jambu, keluar dari tangkai yang kuat menjulang di atas
permukaan air.
3. Victoria adalah genus bunga lili air, dalam famili tumbuhan
nymphaeaceae , dengan daun hijau sangat besar yang terbentang rata di
permukaan air. Victoria amazonica memiliki daun berdiameter hingga 3
meter (9,8 kaki), di atas tangkai hingga 8 meter (26 kaki).
4. Nuphar memiliki bunga dengan kelopak jauh lebih kecil dari 4-6 sepal
berwarna kuning cerah, sedangkan di nymphaea , kelopaknya jauh lebih
besar dari sepal. Nuphar tetap di atas permukaan air pada scapes mereka,
daun melayang dan memiliki lekukan radial dari lingkar ke titik
perlekatan tangkai daun , tergantung pada spesiesnya. Beberapa spesies
memiliki daun yang melingkar dengan tangkai daun yang menempel di
tengah, memberikan tampilan peltate . Namun beberapa telah
memodifikasi versi morfologi daun misalnya daun nuphar sagittifolia
memiliki daun berbentuk sagitta memanjang.
5. Cabomba merupakan tumbuhan akuatik, memiliki daun terendam dalam
bentuk kipas, dan memiliki kelopak berwarna putih berbentuk oval, dan
biasanya sekitar 2,0 cm saat dikembangkan sepenuhnya. Kelopaknya
tidak seperti sepal di mana yang pertama memiliki dua nectaries
berbentuk telinga kuning di pangkalan. Kelopak juga memiliki tepi
keunguan. Bunga muncul dan dirancang untuk diserbuki di atas
permukaan air. Penyerbuk utama adalah lalat dan serangga terbang kecil
lainnya.
o) Suku ceratophyllaceae
tumbuhan air yang submers, dengan daun-daun yang berulang kali berbagi
menggarpu. Tanpa tangkai daun, tanpa daun penumpu, duduknya berkarang.
Tiap daun, mempunyai tenda bunga, berkelamin tunggal. Bunga ♂ dan ♀
dalam ketiak daun pada buku-buku yang berbeda, berumah satu. Daun tenda
bunga pada bunga ♀ 12 sangat kecil, benang sari 10-12, pada bunga ♀daun
tenda bunga 9-10. Bakal buah menumpang, dengan 1 bakal biji mempunyai
tangkai putik yang panjang. Buahnya buah keras dengan tangkai putik yang
mengeras pada ujungnya, dilingkari daun-daun tenda bunga yang tidak
luruh. Biji dengan endosperm tipis, lembaga yang besar dan lurus. Pucuk
lembaga telah jelas dan dalam biji telah menujukkan beberapa daun.
Contohnya ceratophyllum demersum, suku ini hanya terdiri atas 1 marga
ceratophyllum dengan 3 jenis yang kosmopolitik, diantaranya ialah :
ceratopyllum demersum.
1. Ceratophyllum berkembang dengan tenggelam biasanya mengambang
di permukaan dan tidak mentolerir kekeringan. Batang tanaman
panjangnya bisa mencapai 1–3 m. Pada interval sepanjang node batang
mereka menghasilkan cincin daun hijau terang, yang sempit dan jarang.
Daunnya bercabang yang rapuh dan kaku saat disentuh. Tanaman yang
tidak memiliki akar samsa sekali, tetapi kadang-kadang mereka
mengembangkan daun yang seperti akar untuk menenggelamkan diri
kedasar air. Bunga-bunga kecil dan tidak mencolok, dengan bunga jantan
dan betina pada tanaman yang sama.

Contoh contoh tanaman

1. Suku ranunculaceae, contohnya nigella sativa

2. Suku lardizabalaceae, contohnya akebia quinata


3. Suku berberidaceae, contohnya berberis vulgaris

4. Suku menispermaceae, contohnya menispermum canadense

5. Suku magnoliaceae, contohnya magnolia macrophylla


6. Suku annonaceae, contohnya annona muricata

7. Suku myristicaceae, contohnya myristica arillus


8. Suku monimiaceae, contohnya peumus boldus

9. Suku lauraceae, contohnya laurus nobilis

10. Hernandiaceae, contohnya hernandia peltata


11. Suku gomortegaceae, contohnya gomotega nitidus

12. Suku calycanthaceae, contohnya calycanthus occidentalis


13. Suku eupomatiaceae, contohnya eupomatia laurina

14. Suku nymphaeaceae, contohnya nelumbo nucifera


15. Suku ceratophyllaceae, contohnya ceratophyllum demersum
 Maharani (A1J1 18 033)
 Joni (A1J1 18 034)

15. ORDO ARISTOLOCHIALES

Aristolochiales meliputi terna atau liana dengan daun-daun tunggal tanpa


daun penumpu yang duduknya tersebar. Sebagian berupa parasit dengan bagian-
bagian vegetative yang sangat tereduksi. Bunga aktinomorf dengan tenda bunga
tunggal yang berwarna atau mempunyai hiasan bunga yang jelas dapat dibedakan
dalam kelopak dan mahkotanya. Bakal buah kebanyakan tenggelam, beruang 3-6
dengan timbuni sentral di ketiak, atau hanya beruang 1 dengan papan biji pada
dinding buah dengan bakal biji dalam jumlah yang besar.Bakal biji mempunyai 2
integumen. Biji dengan endosperm dan lembaga yang kecil.
Dalam bunga Aristolochiales tercakup beberapa suku saja, diantaranya :
1. Suku : Aristolochiaceae

Terna atau liana dengan daun-daun bangun jantung atau ginjal yang
mengandung sel-sel minyak, tanpa daun penumpu, duduknya tersebar. Bunga
banci, aktinomorf atau zigomorf dengan tenda bunga serupa kelopak atau
mempunyai kelopak serupa mahkota dan mahkota yang kecil. Benang sari 5 - 6
atau banyak, bebas atau berlekatan dengan tangkai putik. Bakal buah
tenggelam, beruang 4 - 5 dengan banyak bakal biji yang masing-masing
mempunyai 2 integumen. Buahnya buah kendaga, biji dengan endosperm
dan lembaga yang kecil.
Suku ini mencakup sampai 400 jenis, terbagi dalam 7 marga,
kebanyakan hidup di Amerika Selatan. Contoh :
a. Aristolochia kewensis

b. Aristolochia grandiflora

c. Aristolochia durior

d. Aristolochia europaeum
2. Suku : Rafflesiaceae

Umumnya terna berumah 2 atau berumah 1 yang hidup sebagai parasit


pada akar dan cabang-cabang berbagai tumbuhan inang, tidak mempunyai akar,
hanya tunas-tunas pendek dan daun-daun yang menyerupai sisik. Bagian
vegetative tubuhnya bersifat seperti talus atau tereduksi menjadi badan-badan
seperti miseliumnya jamur dan terdapat di dalam jaringan tumbuhan inangnya.
Bunga kecil sampai amat besar (pada Rafflesia arnoldi dapat mempunyai garis
tengah sampai mendekati 1m, dengan berat hamper 10 kg dan merupakan bunga
tersebar yang dikenal sampai sekarang), hampir selalu berkelamin tunggal,
aktinomorf dengan tenda bunga berbilangan 4 - 5. Benang sari banyak, terdapat
pada sisi bawah suatu badan berbentuk cakram yang terdapat di tengah-tengah
bunga. Bakal buah umumnya tenggelam dengan 4 - 8 papan biji pada
dindingnya, dapat juga bakal biji yang masing-masing mempunyai 2 integumen.
Buahnya buah buni dengan banyak biji, tiap biji mempunyai endosperm dan
lembaga yang kecil.
Suku ini meliputi 53 jenis yang terbagi dalam 8 marga terutama tumbuh
dalam 8 marga terutama tumbuh di daerah tropika dan subtropika. Contoh :

a. Rafflesia : R. arnoldi ( parasit pada akar-akar liana di hutan-hutan di sumatra)


b. R. padma, di P Nusakambangan dan bagian barat daerah Banyumas.

c. Pilostylus : P. thurberi, di Mexico.

d. Apodenthes : yang anggota-anggotanya ditemukan di Afrika dan Amerika


tropika.
e. Cytinus : yang anggotanya terdapat di sekitar Laut Tengah dan daerah ujung
selatan Afrika.

3. Suku : Hydnoraceae
Terna, parasit pada berbagai jenis semak merayap, daun tidak ada.
Bunga terpisah-pisah, banci, aktinomorf, dengan tenda bunga berbentuk tabung
yang berbagi 3 – 4.Benang sari 3-5, melekat pada dinding tabung tenda bunga
dan berlekatan ke samping, ruang sari banyak. Bakal buah tenggelam, beruang
1 dengan 3 kelompok tembuni pada dindingnya. Tiap tembuni dengan banyak
bakal biji yang masing-masng hanya mempunyai 1 integumen. Buahnya buah
buni. Biji dengan endosperm dan perisperm, lembaga belum sempurna.
Suku ini terdiri atas 18 jenis yang terbagi dala 2marga Hydnora dan
Presopanche, terdapat di Afrika tropika dan Amerika Selatan. Contoh :
- Hydnora longicolis.
 Muhammad Arsyad (A1J1 18 035)
 Putri Zakiah (A1J1 18 037)

16. ORDO ROSALES

Warga bangsa ini terdiri atas terna, semak, atau pohon dengan daun-daun
tunggal atau majemuk yang duduknya tersebar atau berhadapan, dengan atau tanpa
daun penumpu. Bunga banci, karena reduksi dapat menjadi berkelamin tunggal,
jelas mempunyai hiasan bunga yang dapat dibedakan antara kelopak dan
mahkotanya, mahkota berdaun mahkota bebas, kebanyakan berbilangan 5. Jumlah
benang sari sama dengan jumlah daun mahkota, ada yang 2 x lipat atau banyak,
jarang lebih sedikit daripada jumlah daun mahkotanya. Bakal buah sama dengan
jumlah daun mahkota atau kurang, bebas, dapat berupa bakal buah beruang banyak
dengan tembuni sentral. Dasar bunga berbentuk cakram. Melebar atau cekung
dengan bagian-bagian bunga (mulai kelopak sampai benang-benang sari) pada
tepinya. Bakal buah seringkali terdapat dalam cekungan dasar bunga dan
diselubungi dasar bunga itu, hingga letak bakal buah menjadi tenggelam. Suku dari
bangsa rosales terdiri atas:

1. Suku crassulaceae
Suku yang berupa terna atau semak dengan daun-daun tunggal atau
majemuk tanpa daun penumpu. Bunga tersusun dalam bunga majemuk yang
bersifat simos, aktinomorf, kebanyakan banci, mempunyai kelopak dan
mahkota yang kebanyakan berbilangan 5, tetapi ada juga yang berbilangan
3-32. Benang sari sama banyaknya debgan daun-daun mahkota atau 2 x
lipat. Bakal buah 3 atau lebih, bebas atau sebagian berlekatan, dengan sisik
kecil pada pangkalnya. Bakal biji banyak, tersusun dalam 2 baris pada
kampuh perut, masing-masing mempunyai 2 integumen. Buahnya bumbung
dengan biji-biji yang kecil tanpa endosperm.
Suku ini merupakan suku yang cukup besar, meliputi 1.300 jenis
yang terbagi dalam sekitar 30 marga, kebanyakan merupakan tumbuhan
daerah iklim sedang sampai daerah-daerah yang lebih panas, umumnya
terdapat di atas tanah-tanah berbatu cadas, yang menunjukkan bentuk-
bentuk adaptasi terhadap keadaan kurang air, oleh sebab itu umumnya
berupa sukulenta. Contoh tanaman dari suku ini adalah crassula columnaris.

2. Suku saxifragaceae
Terna atau tumbuhan berkayu, mempunyai daun tunggal atau
majemuk yang duduknya tersebar atau berhadapan dengan atau tanpa daun
penumpu yang kecil. Bunga umumnya banci, aktinomorf atau zigomorf,
dengan kelopak dan mahkota yang jelas berbeda, sering dengan kelopak saja
atau tanpa hiasan bunga , kebanyakan berbilangan 5. Benang sari 2 x lipat
jumlah daun-daun hiasan bunga atau sama banyak, jarang banyak sekali.
Bakal buah menumpang, bila berlekatan dengan dasar bunganya yang
cekung menjadi tenggelam atau setengah tenggelam dengan tangkai putik
yang bebas. Bakal biji banyak, terdapat pada tembuni yang tebal. Buah
berupa buah kendaga, mengandung banyak biji yang mempunyai
endosperm dengan lembaga yang lurus, kecil. Warga ini sangat heterogen,
mencakup 1.100 jenis, terbagi dalam kurang lebih 80 marga yang tersebar
di seluruh permukaan bumi, paling sedikit di daerah tropika. Contoh
tanaman dari suku ini adalah saxifraga flagellaris.
3. Suku cephalotaceae
Terna perenial dengan rimpang di bawah tanah yang pendek. Daun
dua macam, sebagian tunggal pipih, jorong, tidak bertulang, sebagian
berbentuk seperti piala pada nepenthaceae. Bunga dalam tandan pada ujung
batang, banci, aktinomorf, mempunyai tenda bunga yang berbilangan 6.
Benang sari 12, yang 6 lebih panjang dari 6 lainnya, mempunyai tangkai
sari yang bebas, kepala sari dengan 2 ruang sari dan membuka dengan celah
membujur. Bakal buah 6, bebas, menumpang, masing-masing dengan 1-2
bakal biji. Buahnya buah bumbung, bertangkai pendek, berambut, masing-
masing dengan satu biji. Biji mempunyai endosperm yang berdaging,
dengan lembaga kecil yang lurus. Suku ini bersifat monotipik, hanya terdiri
atas 1 jenis yang terdapat di australia barat daya, yaitu: cephalotus
follicularis.

4. Suku pittosproraceae
Pohon, perdu atau liana dengan saluran-saluran resin di luar floem,
kadang-kadang berduri. Daun tunggal, berseling atau berkarang, tanpa daun
penumpu. Bunga banci, jarang berkelamin tunggal, terpisah-pisah atau
tersusun dalam malai rata, masing-masing mempunyai 5 daun kelopak, 5
daun mahkota dan 5 benang sari yang duduknya berseling dengan daun-
daun mahkotanya. Kepala sari mempunyai 2 ruang sari, menghadap ke
dalam, membuka secara membujur atau membentuk liang. Bakal buah
menumpang, duduk atau bertangkai pendek, beruang 1 dengan 2-5 tembuni
pada dindingnya. Kadang-kadang beruang 2-5 dengan sekat-sekat yang
sempurna atau tidak, berisi banyak bakal biji masing-masing dengan 1
integumen. Buahnya buah kendaga atau buah buni, biji dalam daging buah,
jarang bersayap, mempunyai endosperm dan lembaga yang sangat kecil.
Suku ini meliputi 200 jenis yang terbagi dalam 9 marga, tersebar di
daerah tropika dan daerah-daerah lain yang beriklim panas. Contoh tanaman
dari suku ini adalah pittosporum viridiflorum.

5. Suku cunoniaceae
Pohon atau perdu dengan daun tunggal atau majemuk yang
duduknya berhadapan atau berkarang yang mempunyai daun penumpu.
Anak dau sering dengan tepi bergerigi dan berkelenjar. Daun penumpu
kadang-kadang besar, bersatu atau berpasangan dalam ketiak daun. Bunga
kecil banci, atau berkelamin tunggal (bila berkelamin tunggal berumah 2),
aktinomorf, terpisah-pisah atau tersusun dalam bunga majemuk berupa
bongkol atau malai. Hiasan bunga terdiri atas kelopak dan mahkota, kedua-
duanya berbilangan 4-6, kadang-kadang mahkota tidak terdapat. Benang
sari kebanyakan 2 x lipat jumlah daun mahkota dan duduk berseling dengan
daun-daun mahkota, tangkai sari bebas, kepala sari dengan 2 ruang sari,
membuka dengan celah membujur. Pada dasar bunga terdapat cakram.
Bakal buah menumpang, kadang-kadang tenggelam, bebas atau berlekatan
menjadi satu bakal buah dengan 2-5 ruang, tangkai putik yang bebas,
banyak atau sedikit bakal biji. Buahnya buah kendaga atau buah keras, biji
dengan banyak endosperm dan lembaga yang kecil.
Suku ini meliputi sekitar 250 jenis yang terbagi dalam 26 marga,
kebanyakan penghuni belahan bumi selatan. Contoh tanaman dari suku ini
adalah cunonia capensis.

6. Suku rosaceae
Terna atau tumbuhan berkayu, daun tunggal atau majemuk, duduk
tersebar atau berkarang, mempunyai sepasang daun penumpu, kadang-
kadang melekat pada pangkal tangkai daun. Bunga banci, aktinomorf,
jarang sekali zigomorf, hiasan bunga biasanya berbilangan 5, ada yang
berbilangan 3, 4, 6 atau 8, kadang-kadang jelas dapat dibedakan dalam
kelopak dan mahkotanya, kadang-kadang mahkota tidak terdapat. Dasar
bunga rata, berbentuk cawan, atau piala, di bagian tengah kadang-kadang
cembung. Hiasan bunga dan benag sari biasanya terdapat pada tepi dasar
bunga. Benang sari berjumlah 2-4 x lipat jumlah daun kelopak atau sangat
banyak, jarang hanya 1-5, dalam kuncup seringgkali bengkok ke dalam.
Tangkai sari bebas, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah
membujur. Bakal buah 1-banyak, bebas atau berlekatan satu sama lain,
kadang-kadang berlekatan dengan sumbu bunga, sehingga merupakan bakal
buah yang tenggelam. Dalam tiap bakal buah atau tiap ruang terdapat 2
bakal biji. Buah bermacam-macam, dapat berupa buah keras, buah kurung,
buah bumbung, atau buah apel, kadang-kadang pada dasar bunga yang
membesar dan tebal berdaging. Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm.
Suku ini tergolong suku yang besar, mempunyai sekitar 2.000 jenis
yang terbagi dalam kuranglebih 100 marga, tersebar di selutuh permukaan
bumi. Salah satu contoh tanaman dari suku ini adalah rosa gallica.

7. Suku brunelliaceae
Pohon atau perdu seringkali berduri atau berambut, daun tunggal
atau majemuk beranak daun 3 atau menyirip gasal. Duduk berhadapan atau
berkarang. Mempunyai daun penumpu. Bunga kecil, tersusun dalam
bongkol, tandan, atau bulir dalam ketiak daun atau pada ujung-ujung batang,
berkelamin tunggal, berumah 2, aktinomorf. Hiasan bunga terdiri atas
kelopak dan mahkota yang berbilangan 4-6, mahkota kadang-kadang tidak
terdapat. Benang sari 2 x lipat jumlah daun-daun hiasan bunga, terutama
pada dasar suatu cakram yang terdapat dalam bunga. Pada bunga betina
terdapat rudimen benang- benang sari 2-5 bakal buah yang bebas dengan 2-
5 tangkai putik yang bebas pula, masing-masing dengan sepasang biji yang
melekat pada kampuh perut. Buahnya buah lumbung dengan 2-3 biji. Biji
dengan endosperm berdaging, lembaga dengan daun lembaga yang pipih.
Suku ini hanya terdiri atas satu marga dengan 18 jenis yang tumbuh
di kepulauan antillen dan di pegunungan andes di amerika selatan.
Contoh: brunellia comocladifolia.

8. Suku connaraceae
Pohon, perdu atau tumbuhan memanjat dengan daun majemuk
beranak daun 1-3 atau menyirip gasal, duduknya berseling atau tersebar,
tanpa daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf atau agak zigomorf, tersusun
dalam rangkaian berbentuk tandan atau malai. Hiasan bunga berupa kelopak
dan mahkota yang berbilangan 5, kadang-kadang kelopak tidak gugur.
Benang sari 10 atau 5, pada pangkalnya tangkai sari sering berlekatan,
kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur. Bakal buah 1-5,
bebas, masing-masing mempunyai bakal buah beruang 1 dengan 2 bakal
biji. Kebanyakan hanya 1 bakal buah yang berkembang menjadi buah,
berupa buah bumbung berisi 1 biji. Biji sering mempunyai salut biji dengan
atau tanpa endosperm.
Dalam suku connaraceae tercakup kurang lebih 150 jenis yang
terbagi dalam kurang lebih 24 marga, terutama tersebar di daerah tropika.
Contoh : connarus : c. Monocarpus.
9. Suku leguminosae
Suku ini merupakan satu diantara 3 suku terbesar(leguminosae, gramineae,
dan orchidaceae) yang temasuk tumbuhan biji tertutup (angiospermae) yang
meliputi lebih dari 11.500 jenis yang terbagi dalam lebih dari 500 marga,
ciri khasnya ialah terdapatnya buah yang disebut buah polong, yaitu buah
yang berasal dari 1 daun buah dengan atau tanpa sekat-sekat semu, biji-biji
tedapat pada kambuh perut, bila masak, kering, pecah, sehingga biji
terlontar keluar, atau buah terputus-putus menjadi beberapa bagian menurut
sekat-sekat semunya, tetapi ada pula yang buahnya berdaging dan tidak
pernah pecah. Karena besarnya suku ini, lagi pula pada bunganya terdapat
sifat-sifat yang karakteristik, maka suku ini ada yang memecah menjadi 3
suku, yaitu:
a. Suku mimosaceae,
Dengan bunga banci yang aktinomorf, mempunyai kelopak
berbilangan 4-5 yang berlekatan dan mahkota terdiri atas daun-daun
mahkota yang sama jumlahnya dan bebas satu sama lain, benang sari 2
x lipat jumlah daun mahkota atau banyak, tangkai sari bebas atau
berlekatan. Bunga-bunga itu kebanyakan terangkai dalam bunga
majemuk berbentuk bongkol yang seringkali tampak seperti satu bunga
saja. Bakal buah menumpang, beruang 1, bakal biji dalam 2 baris pada
dinding bakal buah. Buah merupakan polong yang bila masak menjadi
kering dan terputus-putus menjadi beberapa bagian. Biji dengan sedikit
atau tanpa endosperm.
Suku ini mencakup terna, semak, perdu, dan pohon-pohon, kadang-
kadang berduri, daun-daun majemuk menyirip ganda, jarang sekali
mempunyai susunan yang lain, dengan atau tanpa daun penumpu.
Seluruhnya terdiri tidak kurang dari 1.500 jenis yang terbagi dalam
kurang lebih 40 marga, tersebar di seluruh bagian-bagian bumi yang
beriklim panas.
Salah satu contoh: mimosa pudica

b. Suku papilionaceae
Terna, semak, perdu, atau pohon dengan daun tunggal atau
majemuk. Bunga banci, zigomorf, kelopak berbilangan 5, pada pangkal
berlekatan, mahkota berbentuk kupu-kupu terdiri atas 5 daun mahkota
dengan susunan yang khas, 1 paling besar disebut bendera (vexillum), 2
disamping sama besar disebut sayap(ala), 2 lagi sempit berlekatan
disebut lunas (carina). Benang sari biasanya 10, berberkas 2, 1 bebas,
yang 9 lainnya dengan tangkai sari berlekatan, kepala sari membuka
dengann celah membujur. Buahnya berupa potongan polong yang bila
masak menjadi kering dan pecah, tetapi ada pula yang tidak pecah,
melainkan terputus-putus dalam bagian yang berisi 1 biji. Biji tanpa atau
sedikit endosperm. Cadangan makanan untuk lembaga terutama
tersimpan dalam daun lembaganya.
Diantara anggota-anggotanya banyak yang merupakan tanaman
penghasil komoditi yang berharga, merupakan bahan pangan dengan
nilai gizi yang tinggi karena kandungannya akan protein, lemak, dan
vitamin-vitamin dalam bijinya. Polong yang muda, demikian pula daun-
daun muda jenis tertentu banyak yang dimakan sebagai sayuran, selain
dari itu banyak pula diantara anggotanya yang dalam pertanian ditanam
sebagai pupuk hijau, karena adanya simbiosis anggota suku ini dengan
bakteri-bakteri penambat zat lemas dari udara. Banyak pula diantara
warga suku ini yang ditanam untuk makanan ternak.
Salah satu contoh: soja max (kedelai)

c. Suku caesalpiniaceae
Anggota suku ini berbeda dengan warga papilionaceae terutama
karena warga suku ini hampir semua berupa perdu atau pohon, boleh
dikatakan tidak ada yang berupa terna, daun hampir selalu majemuk
menyirip atau menyirip ganda, jarang sekali tunggal atau beranak daun
1. Selanjutnya terdapat perbedaan mengenai bunganya, ialah bahwa
pada suku ini bunga memang sering masih mempunyai mahkota yang
nyata berbentuk seperti kupu-kupu pula, tetapi ke 5 daun mahkota
bebas, tidak ada yang berlekatan atau dapat pula jumlah daun mahkota
kurang dari 5, bahkan sampai tidak ada. Benang sari 10, jarang lebih,
biasanya bebas atau berlekatan dengan bermacam-macam cara.
Buahnya buah polong yang jika masak menjadi kering kemudian pecah,
atau berdaging dan tidak membuka, seringkali bersayap. Biji dengan
endosperm tipis atau tanpa endosperm, lembaga besar.
contoh: caesalpinia pulcherrima (kembang merak)
 La Ode Arman (A1J1 18 038)
 Sulatri (A1J1 18 039)

17. ORDO MYRTALES

adalah salah satu bangsa tumbuhan berbunga yang termasuk dalam klad
asteridae, core eudikotil, eudikotil menurut sistem klasifikasi apg ii. Bangsa ini
juga diakui sebagai takson dalam sistem klasifikasi cronquist dan tercakup
dalam anak kelas rosidae, kelas magnoliopsida.
Ordo myrtales terdiri atas beberapa family yaitu:

 Family myrtaceae (jambu- jambuan) termasuk dalam suku jambu-jambuan.


Suku jambu-jambuan dicirikan dengan bunganya yang memiliki banyak kelopak
dengan cacah dasar lima, tetapi ada juga yang tidak memilikinya, dan banyak
benang sari. Bakal buahnya juga memiliki banyak bakal biji. Anggotanya yang
berbentuk pohon mudah dikenal dari kulit luar batangnya yang seperti kulit
mengering tipis dan terlepas-lepas.
Genus dari family myrtales yaitu syzygium.
syzygium adalah nama marga tumbuhan berbunga, anggota suku myrtaceae.
Marga ini beranggotakan sekitar 500 spesies,
Menyebar luas di wilayah tropis dan ugahari (subtropis) dunia lama. Contoh
spesies: syzygium aqueum ( jambu air)
 Family melastomataceae (senggani) ; merupakan tumbuhan perdu,
tegak, tinggi ½-4m, banyak bercabang, bersisik dan berambut. Daun tunggal,
bertangkai, letak berhadapan bersilang. Helai daun bundar telur memanjang
sampai lonjong, ujung lancip, pangkal membulat, tepi rata, permukaan
berambut pendekyang jarang dan kaku sehingga teraba kasar dengan 3 lubang
daun melengkung, panjang 2-20 cm, lebar 0,75-8,5cm, warnanya hijau.
Perbungaan majemuk keluar diujung cabang berupa malai rata dengan jumlah
bunga tiap malai 4-18 mahkota 5, warnanya ungu kemerahan. Buah masak
akan merekah dan berbagi dalam beberapa bagian, warnanya ungu tua
kemerahan. Biji kecil-kecil, warna coklet. Buahnya dapat dimakan, sedang
daun mudanya bias dimakan sebagai lalap atau disayur. Perbanyakan dengan
biji.
Genus dari family melastomataceae yaitu melastoma.
Melastoma adalah habitat teresterial. Habit herba. Akar tunggang. Batang;
arah tumbuh erectus (tegak lurus), teres (bulat), permukaan batang pilosus
(berbulu). Daun; bentuk daun ovate (bulat telur), ujung daun acutus (runcing),
pangkal daun rotundatus (membulat), permukaan daun pilosus (licin),
pertulangan dauncervinervis (melengkung), tepi daun integer (rata), warna
adaksial hijau tua, abaksial hijau muda, susunan daun opposite (berhadapan).
contoh spesies: melastoma candidum d (senggani)

 Family
lythraceae
(suku delima-
delimaan) ;
memiliki
daun
biasanya berpasangan (berlawanan), dan kelopak bunga muncul dari tepi tabung
kelopak, kelopak sering muncul kusut, bunga-bunga biseksual, radial atau
kadang-kadang bilateral simetris, dengan berkembang dengan
baik hypanthium . Bunga-bunga yang paling sering empat merous tetapi dapat
enam merous, dengan 4-8 sepal dan kelopak. Sepal mungkin berbeda, sebagian
menyatu untuk membentuk sebuah tabung, atau menyentuh tanpa tumpang
tindih. Kelopak tumpang tindih; mereka kadang-kadang tidak ada, biasanya ada
dua kali lebih banyak benang sari sebagai kelopak, diatur dalam dua whorls, dan
benang sari sering tidak sama panjangnya. Kadang-kadang, benang sari
dikurangi menjadi satu whorl, atau lebih banyak dengan beberapa uliran,
ovarium biasanya unggul , jarang semi-rendah, atau jarang rendah.
Genus dari family lythraceae yaitu lythrum
Lythrum merupakan tanaman tahunan herbaceous , yang dapat tumbuh setinggi
1-2 m, membentuk koloni klon dengan lebar 1,5 m atau lebih dengan banyak
batang tegak yang tumbuh dari satu massa akar kayu. Batangnya berwarna
kemerahan-ungu atau merah ke ungu dan berbentuk bujur sangkar. Daunnya
lanset , panjang 3-10 cm dan lebar 5-15 mm, berbulu halus dan sessile, dan
disusun berseberangan atau dalam lingkaran tiga. Contoh spesies : lythrum
salicaria (bunga bungur).

 Family punicaceae keluarga yang terdiri dari 1 genus tanaman, terkait dengan
lythraceae , di mana daunnya sederhana , berbentuk spiral, dan tanpa ketentuan
. Bunganya perigynous , dengan 5-8 sepal dan kelopak bunga , banyak benang
sari , dan banyak karpel yang sesuai dengan wadahnya . Buahnya duduk di
kelopak persisten, dengan kulit kasar, dan memiliki banyak biji dengan sebagian
daun berdaging. Ada 2 spesies yang terjadi dari eropa tenggara ke himalaya ( p.
Granatum ) dan socotra. P. Granatum adalah buah delima, yang banyak
dibudidayakan.
Genus dari family punicaceae yaitu punica.
Punica yaitu tanaman perdu atau pohon kecil tinggi 3-5 m. Batang berkayu,
ranting bersegi, percabangan banyak, lemah, berduri pada ketiak daunnya,
cokelat ketika masih muda, dan hijau kotor setelah tua. Contoh spesies: punica
granatum (delima)

 Family
onagraceae
Keluarga ditandai oleh bunga dengan biasanya empat sepal dan kelopak ; pada
beberapa genus, seperti fuchsia , sepal berwarna cerah seperti kelopak. Bijinya
umumnya sangat kecil.
Genus, seperti epilobium , mereka memiliki jumbai rambut dan tersebar, daun
umumnya berseberangan berbentuk lanset. Butir serbuk sari di banyak genera
secara longgar disatukan oleh benang viscin. Contoh spesies: epilobium
densiflorum.

 Family rhizophoraceae (bakau-bakauan) ; tumbuhan ini memiliki ciri-ciri yang


menyolok berupa akar tunjang yang besar dan berkayu, pucuk yang tertutup
daun penumpu yang meruncing, serta buah yang berkecambah serta berakar
ketika masih di pohon.
Genus dari family rhizophoraceae yaitu rhizophora.
Rhizophora merupakan mangrove sejati yang berada pada zona terluar yang
batang atau akarnya tergenang oleh air laut.
Contoh spesies : rhizophora apiculata (bakau minyak)
 Mochammad Irianto Satriawan (A1J1 18 040)
 Rahmaniar Anandari (A1J1 18 041)

18. BANGSA RHOEADALES (BRASSICALES).

Bangsa ini meliputi tumbuhan yang sebagian besar berupa terna dengan
daun-daun yang duduknya tersebar tanpa daun penumpu. Bunga umumnya
banci, aktinomorf, hiasan bunga berupa kelopak dan mahkota yang berdaun
lepas, berbilangan 2 – 4, kadang-kadang 3 – 5 .benang sari sama banyaknya
dengan daun mahkota atau lebih banyak. Bakal buah biasanya menumpang
dengan 2 tembuni atau lebih yang terdapat pada dinding buah, kadang-kadang
menjadi beruang banyak karena adanya pembentukan sekat-sekat. Dari segi
anatomi ada sifat-sifat yang karakteristik yaitu adanya buluh-buluh getah dan
sel-sel yang mengandung mirosin. Dalam bangsa ini tercakup sejumlah suku,
antara lain:

1. Suku papaveraceae.
Kebanyakan anggotanya berupa terna annual atau perenial, jarang
sekali berupa semak atau pohon, menghasilkan getah seperti susu atau getah
yang berwarna. Daun tersebar, di bagian ujung batang dekat bunga berhadapan
atau berkarang, helaian daun sering berbagi. Daun penumpu tidak
terdapat. Bunga terpisah-pisah, banci, aktinomorf. Daun kelopak 2, bebas,
daun mahkota 4, jarang lebih atau tidak ada, biasa mendapat kunjungan
serangga yang mengumpulkan serbuk sari. Benang sari banyak, bebas, kepala
sari beruang 2, membuka dengan retak membujur. Bakal buah menumpang,
terbentuk dari 2 daun buah atau lebih yang berlekatan, beruang 1 dengan
banyak bakal biji pada 2 – 16 tembuni yang terdapat pada dinding bakal buah,
dapat pula hanya 1 bakal biji pada dasarnya. Buah kebanyakan berupa buah
kendaga, jarang berupa buah keras, bila masak membuka dengan katup
katup atau liang. Biji kecil, kampuh licin atau berigi, kadang-kadang bersalut,
lembaga kecil dalam endosperm yang mengandung minyak atau
berdaging. Suku ini mencakup lebih dari 600 jenis tumbuhan, terbagi dalam
sekitar 42 marga, kebanyakan terdapat di daerah iklim sedang dan daerah-
daerah yang lebih panas di belahan bumi utara. Contoh-contoh: papaver: p.
Somniferum (apyun), penghasil candu, terutama di asia kecil (turki) dan
asia tenggara (“golden triangle, birma, thailand, laos). P. Rhoeas, daun-daun
mahkota bunganya (“petalarhoeados”) berguna dalam obat-obatan, p.
Orientale. Fumaria: f. Officinalis, f. Capreolata. Dicentra: d. Spectabilis, d.
Formosa. Corydalis: c. Cova, c. Solida, c. Lutea. Sanguinaria: s.
Canadensis. Chelidonium: ch. Majus.

Dicentra spectabilis

Corydalis cova

2. Suku capparidaceae.
Terna, semak atau pohon, kadang-kadang memanjat. Daun tunggal atau
majemuk menjari, sering mempunyai daun penumpu, duduknya tersebar,
kadang-kadang berhadapan.bunga umumnya banci, aktinomorf atau zigomorf,
biasanya tersusun dalam tandan.sumbu bunga sering membesar berbentuk
cincin, kadang-kadang memanjang menjadi androginofor (pendukung benang
sari dan putik) atau menjadi ginofor (pendukung putik) saja. Daun kelopak 4,
daun mahkota kebanyakan juga 4, dapat banyak atau malahan tidak ada.
Benang sari banyak atau hanya beberapa saja (4 – 6), sering kali ada
diantaranya yang tidak mempunyai kepala sari. Bakal buah menumpang diatas
ginofor, beruang 1 dengan tembuni pada dinding atau terbagi dalam beberapa
ruang oleh sekat-sekat semu. Bakal biji sedikit sampai banyak. Buahnya buah
kendaga atau buah buni, kadang-kadang buah batu. Biji bangun ginjal atau
berigi dengan sedikit atau tanpa endosperm, lembaga bengkok dengan
daun lembaga yang besar. Suku ini mencakup lebih dari 600 jenis tumbuhan,
terbagi dalam 45 marga, terutama terdapat di daerah-daerah iklim
panas. Contoh-contoh: capparis: c. Spinosa, c. Rupestris. Cleome: cl. Spinosa,
cl. Tetrandra, cl. Violacea, cl. Aspera. Gynandropsis: g. Gynandra (g.
Pentaphylla), g. Speciosa. Polanisia: p. Viscosa, p. Chelidonii. Cadaba: c.
Capparoides. Diantara warga capparidaceae ada beberapa yang dipelihara
sebagai tanaman hias, antara lain g. Speciosa, cleome spinosa.

Gynandropis gynandra
Cadaba capparoides
3. Suku cruciferae (brassicaceae)
Kebanyakan berupa terna annual atau perenial, jarang sekali berupa tumbuhan
berkayu. Daun tunggal atau majemuk, duduknya tersebar, tidak mempunyai
daun penumpu. Bunga banci, bilateral simetris atau aktinomorf, biasanya
tersusun dalam tan dan pada ujung-ujung batang, jarang mempunyai daun-daun
pelindung. Kelopak terdiri atas 4 daun kelopak yang tersusun dalam
2 lingkaran, daun mahkota 4, berseling dengan daun-daun mahkota. Benang sari
6 dalam 2 lingkaran, pada lingkaran luar terdapat 2 dan pada lingkaran dalam
terdapat 4 benang sari yang berhadapan dengan daun-daun mahkota dan lebih
panjang dari pada benang sari di lingkaran luar. Bakal buah menumpang terdiri
atas 2 daun buah yang berlekatan , beruang 1, bakal biji banyak, pada tepi
sekat semu, anatrop atau kampilotrop, seringkali beruang 2 karena adanya sekat
semu yang tipis seperti membran, atau oleh sekat-sekat melintang terbagi dalam
beberapa ruang. Buahnya berupa buah lobak (”siliqua”) bila masak membuka
dengan 2 katup, atau terputus menjadi beberapa bagian, jarang berupa buah
yang tertutup. Biji umumnya tanpa endosperm. Suku ini termasuk suku yang
besar, meliputi sekitar 3.000 jenis yang terbagi dalam ± 350 marga,
cosmopolitan tetapi paling banyak terdapat dalam daerah-daerah yang lebih
dingin di belahan bumi utara. Banyak sekali yang bermanfaat, merupakan
penghasil bahan pangan, terutama sayuran, tetapi juga ada yang menghasilkan
bumbu masak. Contoh-contoh: brassica: b. Nigra (mosterd ”hitam”), b.
Oleracea (kubis), b. Chinensis (sawi putih), b. Juncea (sawi hijau), b.
Napus, dan b. Rapa (umbinya sebagai sayuran). Nosturtium: n.
Officinale (jembak, cenil), n. Heterophyllum. Raphanus: r. Sativus (lobak,
radys). Lepidium: l. Sativum, l. Ruderale. Cheiranthus: ch. Cheiri. Sinapis: s.
Alba (mosterd putih), s. Arvensis. Cochlearia: c. Officinalis, dan c.
Armoracia, berkhasiat obat lunaria: l. Annua, l. Rediviva. Camelina: c. Sativa,
c. Microcarva.
Brassica chinensis

Nasturtium officinale

Raphanus sativus

4. Suku resedaceae.
Terna annual atau perenial, daun tunggal atau majemuk menyirip, duduk
tersebar, mempunyai daun penumpu yang kecil, kadang-kadang seperti
kelenjar. Bunga banci, jarang berkelamin tunggal, biasanya zigomorf, tersusun
dalam rangkaian berupa tandan atau bulir, kelopak tidak gugur, terdiri atas 4 –
8 daun kelopak, daun mahkota kecil, tidak lekas menarik perhatian, jumlahnya
8 atau tidak ada. Sumbu bunga memanjang membentuk ginofor, pada tempat
tertanamnya benang sari melebar membentuk cakram. Benang sari 3 – 40,
tangkai sari bebas atau berlekatan pada pangkalnya, kepala sari beruang dua,
menghadap kedalam. Bakal buah kebanyakan 1 (kadang-kadang terdapat
beberapa bakal buah yang bebas), dari atas sering terbuka, beruang 1 dengan 1
sampai banyak bakal biji yang terdapat pada tembuni pada dinding bakal buah.
Buahnya buah kendaga atau buah buni, biji banyak, bangun ginjal atau tapal
kuda, tanpa endosperm, lembaga bengkok atau tergulung, daun lembaga terlipat
ke bawah di samping ekornya. Resedaceae mencakup sekitar 60 jenis yang
terbagi dalam 6 marga, terutama di california dan daerah sekitar laut
tengah. Contoh-contoh: reseda: r. Odorata (tanaman hias), r. Arabica, r.
Luteola (penghasilluteolin). Oligemeris: o. Linifolia.

5. Suku moringaceae.
Pohon dengan daun majemuk menyirip ganda 2 sampai 3, duduknya tersebar,
tanpa daun penumpu, atau daun penumpu telah mengalami metamorfosis
menjadi kelenjar-kelenjar pada pangkal tangkai daun. Bunga banci, zigomorf,
tersusun dalam malai yang terdapat dalam ketiak-ketiak daun. Dasar bunga
bangun mangkuk, kelopak terdiri atas 5 daun kelopak, mahkota pun terdiri atas
5 daun mahkota, benang sari 5 ditambah dengan 5 lagi yang telah mandul
(staminodium). Bakal buah menumpang di atas ginofor pendek, beruang 1
dengan 3 tembuni pada dinding bakal buah, bakal biji banyak. Buahnya buah
kendaga yang membuka dengan 3 katup, bijibesar, bersayap, tanpa endosperm,
lembaga lurus. Warga suku ini dari segi anatomi mempunyai sifat yang khas,
yaitu terdapatnya sel-sel mirosin dan buluh-buluh gom dalam kulit batang dan
cabang. Selain dari itu, dalam musim-musim tertentu dapat menggugurkan
daun-daunnya (meranggas). Suku moringaceae hanya terdiri atas 1 marga yaitu
moringa dengan beberapa jenis saja, diantaranya yaitu: m. Oleifera, m. Arabica,
m. Pterygosperma, m. Peregrina.

Moringa oleifera
 Meina Kido (A1J1 18 042)
 Yusril (A1J1 18 043)

19. BANGSA SARRACENIALES

Sarraceniales, merupakan terna atau semak-semak dengan daun


tunggal yang duduknya tersebar dan mengalami metamorphosis menjadi alat-
alat untuk menangkap serangga. Bunga banci atau berkelamin tunggal,
aktinomorf, kebanyakan mempunyai hiasan bunga yang jelas dapat dibedakan
antara kelopak dan mahkotanya. Bakal buah menumpang dengan 2-5 ruang dan
3-5 tempuni pada dindingnya, bakal biji banyak, biji kecil, dan mempunyai
endosperm.
Bangsa ini mencakup 3 suku dan oleh sementara ahli dipandang
sebagai takson yang natural.
1. Suku droseraceae
Batang yang jelas, daun-daun tersebar dan merupakan rozet, dalam
kuncup tergulung kedalam, bunga banci, aktinomorf, tersusun dalam
rangkaian yang bersifatsimos. Kelopak terdiri dari 3-5 daun kelopak,
mahkota juga terdiri atas 4-5 daun mahkota benang sari 4-20, bakal buah
menumpang, mempunyai buah kendaga yang bila masak pecah membelah
ruang. Biji dengan endosperm berdaging, lembaga kecil lurus dengan daun
lembaga yang pendek.
Suku droseraceae diketahui memiliki 4 genus yang masih hidup,
sedangkan yang lainnya telah punah. Di antaranya yang masih hidup, yaitu
aldrovanda, drosera dan dionaea serta drosophyllum.
Contoh-contoh :
Keterangan
Gambar a dalechampia capensis
Gambar b drosophyllum lusitnicum
Gambar c dionaea muscipula
Gambar d aldrovanda vesiculosa

2. Suku sarraaceniaceae
Sarraaceniaceae merupakan terna perennial dengan daun-daun
berbentuk rosetakar, ujung tabung terdapat helaian daun kecil. Bunga banci,
aktinomorf terpisah-pisah atau membentuk rangkaian yang bersifat
rasemos, mempunyai 5-8 daun kelopak yang tersusun dalam spiral dan 5
daun mahkota, benang sari banyak, bakal buah menumpang beruang 3-5,
mempunyai banyak bakal biji, buahnya buah kendaga yang bila masak
pecah dengan membelah aruang, mempunyai biji yang banyak dan kecil
dengan endosperm seperti daging dan mempunyai lembaga yang kecil.
Suku sarraaceniaceae memiliki tiga genus sarracenia, heliamphora
dan darlingtonia.
Contoh-contoh :

Keterangan
Gambar a sarracenia purpurea
Gambar b heliomphora nutans
Gambar c darlingtonia californica

3. Suku nepenihaceae
Nepenihaceae merupakan terna atau semak-semak kecil, bunga
berkelamin tunggal, berumah 2, aktinomorf, berwarna hijau atau merah,
biasanya tersusun dalam rangkaian berupatan dan atau bulir. Kelopak
terdiriatas 2 daun kelopak yang bagian dalamnya berkelenjar madu, daun
mahkota juga berjumlah 2, benang sari 4-24, tangkai sarinya berlekatan
membentuk suatu kolom, bakal buah menumpang, beruang 4, berisi banyak
bakal biji, tangkai putik 1 atau tidak terdapat, kepala putik berlekuk-lekuk
,buahnya buah kendaga yang membuka dengan membelah ruang,
mempunyai biji yang panjang mempunyai endosperm dan lembaga yang
panjang.
Suku nepenihaceae ini hanya terdiri atas satu genus yaitu nepenthea
dengan sekitar 60 jenis terutama di indonesia dan malaysia, beberapa jeniste
dapat di madagaskar, australia.
Contoh-contoh :

Keterangan
Gambar a nepenthes ampullaria
Gambar b nepenthes tubaica
Gambar c nepenthes rafflesiana
Gambar d nepenthes maxima
 Muh. Nur Ikhsan (A1J1 18 045)
 Devi Nurfadhila (A1J1 18 050)

20. BANGSA PARIATALES (Cistales)

Terna atau tumbuhan berkayu dengan daun-daun yang


berhadapan atau tersebar, kebanyakan mempunyai daun-daun yang
berhadapan atau tersebar, kebanyakan mempunyai daun penumpu.
Bunga sebagian besar banci, mempunyai kelopak da mahkota yang
berbilangan 5. Benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun
mahkota atau lebih banyak. Bakal buah kebanyakan menumpang,
kadang-kadang tenggelam, biasanya beruang 1 dengan 3 papan biji
pada dindingnya, kadang-kadang lebih dari 1.

a. Suku Cistaceae
Terna atau semak-semak dengan aun-daun tunggal yang
duduknya berhadapan, daun dengan rambut kelenjar yang
menghasilkan minyak atsiri, rambut seringkali berbentuk bintang.
Bunga banci, aktinomorf, terpisah-pisah atau tersusun dalam
rangkaian yang bersifay simos,. Daun kelopak 3-5, daun mahkota
sampai 5 atau tidak terdapat, biasanya lekas gugur. Benang
saribanyak, bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 3-10 tembuni
pada dindingnya, tembuni sering menjorok ke dalam hingga
merupakan sekat-sekat yang tidak sempurna dan bakal buah menjadi
seakan-akan terbagi dalam beberapa ruang. Pada tiap tembuni terdapat
1-banyak bakal biji, masing-masing dengan 2 integumen. Buahnya
buah kendaga yang membuka dengan membelah ruang, mulai dari
ujung ke pangkal. Biji dengan endosperm, lembaga bengkok, terpilin
atau terlipat

Suku ini meliputi 175 jenis, terbagi dalam 8 marga,


tersebar di daerah-derah iklim sedang, banyak pula di daerah
Laut Tengah.
Contoh-contoh:
 Cistus: C. ladaniferus, C. polymorphus, C. villosus, C.
loretii, panghasil resin.
 Helianthemum, H. nummularium, H. kahiricum, H.
roseum, H. ovatum.
 Crocoanthemum: Cr. canandense, Cr. glomeratum.
 Fumana: F. vulgaris.

Cistus loretii(Cistaceae)

b. Suku Bixaceae
Pohon atau perdu, daun tunggal bertulang daun menjari yang
duduknya tersebar, mempunyai daun penumpu. Bunnga besar
membentuk rangkaian berupa malai, banci, aktinomorf. Daun kelopak
5, daun mahkota 5, benang sari banyak. Bakal buah menumpang,
beruang 1 dengan 2 tembuni pada dindingnya, pada tiap tembuni
terdapat bakal biji, masing-masing dengan integumen, tangkai putik
1. Buahnya buah kendaga, penuh dengan rambut-rambut atau gundul
di sebelah luarnya, membuka dengan 2 katupdi antara tembuni. Biji
dengan kulit luar berdaging berwarna merah, mempunyai endosperm,
lembaga besar dengan daun lembaga yang lebar dan melengkung pada
ujungnya.
Suku ini hanya terdiri atas 1 suku Bixa yang monotipik, asli
Amerika tropik. Bixa orellana, sering dipelihara sebagai tanaman
hias, dari bijinya diperoleh zat warna merah yang antara lain berguna
untuk mewarnai bahan makanan (mentega, keju). Daunnya (“folia
bixae”) berguna dalam obat-obatan.

Gambar Bixa orellana (Bixaceae)

c. Suku Tamaricaceae
Terna, semak, atau pohon dengan cabang-cabang yang
langsing dengan daun-daun tunggal kecil seperti sisik, duduknya
tersebar, tanpa daun penumpu. Bunga kecil, terpisah-pisah atau
membentuk rangkaian berupa bulir atau tandan, kebanyakan banci,
aktinomorf. Daun kelopak 4-6, tidak runtuh, bebas atau berlekatan
pada pangkalnya. Daun mahkota sama banyaknya dengan daun
kelopak, bebas atau hampir bebas. Benang sari sama banyaknya
dengan jumlah daun mhkota atau 2x lipat, atau bergelombol-
gerombol. Dasar bunga rata, membentuk suatu cakram. Bakal buah
menumpang, beruang1, dengan 2-5 tangkai putik, 2-5tembuni pada
dindingnya, pada masing-masingtembuni melekat banyak bakal biji,
tiap bakal biji mempunyai 2 integumen. Buahnya buah kendaga, biji
berambut, tanpa atau dengan endosperm, lembaga lurus.

Suku ini mencakup sekitar 100 jenis yang terbagi dalam 4


marga, terutama tersebar di daerah iklim sedang dan subtropika di
belahan bumi utara, banyak diantaranya bersifat halofit.
Contoh-contoh:
 Tamarix: T. parviflora, T. mannifera (penghasil manna), T.
gallica, T. tetandra.
 Myricoria: M. germanica.

Tamarix tetandra (Tamaricaceae)

d. Suku Frankeniaceae
Terna atau semak-semak kecil, daun kecil, berhadapan, tanpa
daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf, kelopak berlekuk 4-6, daun
mahkota 4-6, berkuku, di sebelah dalam mempunyai bagian tambahan
seperti sisik, yangkadang-kadang berlekatan. Benang sari 4-6 atau
banyak, tangkai sari bebas atau berlekatan pada pangkalnya, kepala
sari beruang 2, membuka dengan celah membujur. Bakal buah
menumpang, beruang 1 dengan 2-4 tembuni pada dindingnya, tiap
tembuni dengan 3-banyak bakal biji, masing-masing mempunyai 2
integumen. Tangkai putik bebas. Buahnya buah kendaga yang
membuka dengan membelah ruang, diselubungi oleh kelopak yang
tidak gugur. Biji dengan endosperm, lembaga lurus.

Frankeniaceae merupakan suatu suku yang anggota-


anggotanya menyukai tempat-tempat dengan kadar garam yang tinggi
(halofil) oleh karena itu sebagian besar merupakn penghuni daerah-
daerah tepi pantai atau padang rumput yang kering. Seluruhnya
meliputi sekitar 640 jenis yang terbagi dalam 4 marga.
Contoh-contoh:
 Frankenia: Fr. pulverulenta, Fr. grandifolia, Fr. bertaroana.

Frankenia grandiflora (Frankeniaceae)

e. SukuElatinaceae
Terna atau semak-semak kecil, daun tunggal, berhadapan atau
berkarang, masing-masing mempunyai sepasang daun penumpu.
Bunga kecil, dalam ketiak daun, membentuk rangkaian yang bersifat
simos, banci, aktinomorf.

Kelopak dengan 2-6 daun kelopak, daun mahkota sama


banyaknya dengan daun kelopak, tidak gugur. Benangsari sama
banyaknya dengan mahkota atau 2x lipat, bebas, kepala sari beruang
2, membuka dengan celah membujur. Bakal buah menumpang,
beruang 2-6, tiap ruang berisi banyak bakal biji di sudut-sudutnya,
masing-masing bakal biji mempunyai 2 integumen. Buahnya buah
kendaga, yang bila masak membuka menurut sekat-sekatnya. Biji
dengan sedikit atua tanpa endosperm, lembaga lurus atau bengkok
dengan daun lembaga yang pendek.
Suku ini meliputi sekitar 40 jenis, terbagi dalam 2 marga,
anggota-anggotanya merupakan penghuni daerah-daerah iklim
sedang, subtropika, sampai ke daerah tropika, jadi sedikit banyak
bersifat kosmopolit.
Contoh-contoh:
 Elatine: E. hexandra, E. americana, E. alsinastrum, E. triandra.

Elatine hexandra

f. Suku Violaceae
Terna atau tumbuhan berkayu, kadang-kadang berupa liana,
umumnya menahun. Bunga banci atau berkelamin tunggal,
aktinomorf atau zigomorf. Daun kelopak 5, kebanyakan bebas, tidak
gugur. Daun mahkota 5, tidak sama bentuk dan ukurannya, yang
paling bawah yang paling besar dan biasanya bertaji. Benang sari 5,
berseling dengan daun-daun mahkota, tangkai sari pendek, kepala sari
tegak, menghadap ke dalam. Putik dengan 1 tangkai putik yang
kadang-kadang terbelah, bakal buah menumpang, beruang 1 dengan
3-5 tembuni pada dindingnya, bakal biji banyak, anatrop, masing-
masing dengan 2 integumen. Buahnya buah kendaga atau buah buni,
bila masak membuka dengan membelah ruang, biji dengan
endosperm, lembaga lurus.
Suku ini mencakup 800-an jenis, terbagi dalam16 marga,
merupakan penghuni daerah-daerah iklim sedang sampai daerah
tropika.

Contoh-contoh:
 Viola: V. odorat, V. tricolor, V. papilionacea, V. alpina.
 Hybanthus: H. concolor, H. ipecacuanka.

Viola odorat

Viola tricolor (Violaceae)

g. Suku Canellaceae
Pohon dengan daun tunggal yang duduknya tersebar, tanpa
daun penumpu, berbau sedap (aromatik) karena adanya sel-sel minyak
atsiri dalambatang dan daun-daunnya. Bunga banci, aktinomorf. Daun
kelopak 3, daun mahkota 4-12, bebas atau berlekatan. Putik dengan
tangkai putik yang tebal pendek, bakal buah menumpang, beruang 1
dengan 2-5 tembuni pada dindingnya, pada tiap tembuni terdapat 2-
banyak bakal biji, masing-masing dengan 2 integumen. Buahnya buah
buni, berisi 2-banyak biji. Biji dengan endosperm berminyak atau
berdaging, lembaga lurus atau hampir lurus.

Warga suku ini dikenal sebagai keningar di hutan, hanya terdiri


atas 9 jenis yang terbagi dalam 5 marga, hampir semua terdapat di
Amerika tropika.
Contoh-contoh:
 Canella: C. winterana atau C. alba, penghasil “cortex canellae
albae” yang berguna dalam obat-obatan.









Canella winterana (Canellaceae)

h. Suku Flacourtiaceae
Semakatau pohon berkayu, daun tunggal, seringkali berlekuk,
duduk tersebar atau berhadapan, kadang-kadang mempunyai daun
penumpu kecil yang lekas gugur.

Bunga umumnya banci, jarang berkelamin tunggal,


aktinomorf, mempunyai dasar bunga yang membesar dengan suatu
cakram, kebanyakan tersusun dalam rangkaian yang bersifat simos,
dalam ketiak-ketiak daun atau pada ujung batang dan cabang. Daun
kelopak 2-15, kadang-kadang sukar dibedakan dari daun mahkotanya.
Daun mahkota biasanya sama banyaknya dengan daun kelopak, besar,
kecil, atau tidak ada, disebelah dalam pangkalnya dengan atau tanpa
sisik. Benang sari banyak. Bakal buah menumpang, beruang 1 dengan
2-10 tembuni pada dindingnya, jarang mempunyai lebih dari 1 ruang.
Bakal biji banyak, masing-masing dengan 2 integumen. Buahnya
buah buni atau buah kendaga, kadang-kadang amat besar. Biji kadang-
kadang dengan salut biji, endosperm berdaging, lembaga sedang, daun
lembaga kadang-kadang lebar.
Suku ini meliputi sekitar 800 jenis yang terbagi dalam 80
marga, yang menghuni daerah-daerah tropika.
Contoh-contoh:
 Flacourtia: F. rukam (rukam), F. indica (saradan), F.
inermis (lobi-lobi), buahnya dapat dimakan, dari buah lobi-lobi
sering dibuat sirup.
 Pangium: P. edule (pucung, keluak), bijinya melalui
pembenaman dalam tanah menghasilkan keluak yang banyak
digunakan sebagai bumbu masak (pindang/rawon), daunnya
sering digunakan sebagai racun ikan.
 Hydnocarpus: H. anthelminthica, penghasil minyak
“chaulmoogra” untuk obat cacing.
 Casearia: C. lasiophylla.
 Flacourtia rukam (Flacourtiaceae)

Flacourita indica
i. Suku Turneraceae
Terna anual atau parenial, dapat juga berupa semak atau pohon
berkayu, daun tunggal, tersebar, dengan atau tanpa daun penumpu.
Bunga banci, aktinomorf, sering mempunyai 2 lingkaran daun
pelindung, terpisah-pisah atau tersusun dalam berkas-berkas; yang
diketiak daun sering tampak seakan-akan muncul dari tangkai daun.
Kelopak, mahkota, dan benang sari masing-masing 5, benang sari
berseling dengan daun mahkota. Putik dengan 3 tangkai putik, bakal
buah menumpang, beruang 1,dengan 3 tembuni pada dindingnya,
masing-masing dengan 3 sampai banyak bakal biji yang mengandung
integumen. Buahnya buah kendaga yang mempunyai 3 katup yang
membuka dengan membelah ruang. Biji bersalut dengan endosperm
berdaging dan lembaga lurus.
Suku ini mencakup kira-kira seratusan jenis yang terbagi dalam
7 marga. Kebanyakan di Amerika dan Afrika.
Contoh:
 Turnera: T. ulmifolia, terna yang banyak terdapat dipinggir-
pinggir jalan; T. salicifolia; T. aphodisiaca, pengahasil “herba
damiana” yang berguna dalam obat-obatan.
 Piriqueta: P. racemosa.
Contoh :

Turnera ulmifolia Piriqueta racemosa


j. SukuPassifloraceae
Pohon atau semak-semak berkayu, banyak pula berupa
tumbuhan memanjat yang menggunakan sulur-sulur dahan yang
muncul dari ketiak-ketiak daun-daunnya. Daun tunggal, biasanya
berlakuk menjari, jarang menyirip, seringkali mempunyai kelenjar
pada tangkai daunnya, duduknya tersebar, kebanyakan mempunyai
daun penumpu yang kecil dan lekas gugur. Bunga banci, aktinomorf,
kadang-kadang berkelamin tunggal. Daun kelopak 5, tidak gugur,
bebas atau sebagian berlekatan. Daun mahkota juga 5, bebas atau
sedikit berlekatan. Di samping mahkota terdapat mahkota tambahan
terdiri atas badan-badan seperti tangkai sari atau sisik-sisik atau
seperti cincin yang tersusun dalam 2 lingkaran atau lebih, benang sari
5 atau sampai banyak, berlekatan pendek atau berbekas, seringkali
muncul dari ginofor. Putik dengan bakal buah yang seringkali duduk
di atas ginofor, mempunyai 3-5 tangkai putik yang bebas atau
berlekatan dengan kepala putikberbentuk bongkol. Bakal biji banyak,
pada 3-5 tembuni yang terdapat pada dinding bakal buah, masing-
masing dengan 2 integumen. Buahnya berupa buah kendaga atau buah
buni, tidak membuka atau membuka dengan membelah ruang melalui
3 katup. Biji dengan kulit biji bernoktah diselubungi salut biji yang
berdaging, mempunyai endosperm dengan lembaga yang lurus dan
besar.

Suku ini meliputi 600-an jenis yang terbagi dalam ±12 marga,
kebanyakan di Amerika tropik.
Contoh-contoh:
 Passiflora: yang mencakup ±2/3 seluruh anggota suku, banyak
ditanam untuk buahnya yang dapat dimakan atau sebagai tanaman
hias, diantaranya terdapat di Indonesia:
 P.quadrangularis (markisa), tanaman hias, buahnya dapat dimakan.
 P.edulis (buah negri, markisa), untuk pembuatan sirup.
 P. lunata (daun gopes), tanaman hias, bunganya sebagai sayuran.
 P. foetida, P. laurifolia.
 Smeathmannia: S. pubescens.

Passiflora lunata Passiflora edulis

k. Suku Caricaceae
Semak atau pohon kecil yang batangnya tidak berkayu, daun
tunggal berbagi atau majemuk menjari, duduknya tersebar menurut
rumus 3/8 biasanya terkumpul padaujung batang atau cabang, tanpa
daun penumpu.

Bunga banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf, poligam,


mempunyai dasar bunga yang berbentuk seperti lonceng. Kelopak
berlekuk 5 atau bertepi rata. Daun mahkota 5, pada bunga ϕ
berlekatan, pada bunga Ϙ berlekatan menjadi buluh yang pendek atau
bebas. Benang sari 10, tertanam pada mahkotanya, tangkai sari bebas
atau berlekatan pada pangkalnya, pada bunga ϕ dengan rudimen putik
atau tidak ada. Pada bunga Ϙ tidak terdapat rudimen benang sari atau
staminodium, putik dengan tangkai putik pendek, bebas atau tanpa
pangkal putik, bakal buah menumpang, beruang 1 atau beruang
terbagi menjadi 5 buah sekat-sekat semu. Bakal biji banyak pada 3-5
tembuni yang terdapat pada dinding bakal buah, masing-masing
dengan 2 integumen. Buahnya buah buni dengan daging buah yang
tebal dan lunak. Biji dengan endosperm dan lembaga yang lurus.

Suku ini mencakup 45 jenis, terbagi dalam 4 marga. Yang


paling terkenal ialah:

Carica: C. papaya (papaya). Banyak ditanam sebagai pohon


buah-buahn. Selain lezat dan segar, banyak makan buah pepaya
memudahkan buang air besar. Daun-daun yang muda dapat dimakan
sebagai sayur (lalab). Getahnya mengandung papine, digunakan untuk
melunakkan daging.

Carica papaya

l. Suku Loasaceae
Terna atau semak. Kadang-kadang berupa liana atau tumbuhan
membelit, kebanyakan seluruh tubuh berambut kasar, berkait, kadang-
kadang berupa rambut-rambut gatal. Daun tunggal, bertepi rata atau
bertoreh dengan berbagai cara, duduknya berhadapan, tanpa daun
penumpu. Bunga terpisah-pisah atau tersusun dalam rangkaian yang
simos atau seperti bongkol, banci, aktinomorf, dasar bunga berbentuk
buluh atau kerucut sungsang. Daun kelopak 4-7, biasanya 5, bagian
bawah melekat pada dasar bunga, bagian luarnya berigi yang kadang-
kadang terputar seperti spiral, tidak gugur. Daun mahkota sama
banyaknya dengan daun kelopak, bebas, berbuku, seringkali
berbentuk cekung. Benang sari banyak, jarang hanya sedikit (2-5), di
samping itu terdapat sejumlah staminodium yang berseling dengan
daun-daun mahkotanya, dan seringkali berubah menjadi kelenjar-
kelenjar madu. Putik dengan satu tagkai putik, bakal buah tenggelam
atau hampir tenggelam, beruang 1, dengan banyak atau sedikit bakal
biji pada 3-7 tembuni pada dindingnya, masing-masing bakal biji
hanya mempunyai 1 integumen. Buahnya buah kendaga dengan
dinding luar yang berigi, seringkali terpilin seperti spiral. Biji
seringkali kecil, dengan atau tanpa endosperm, lembaga lurus bangun
garis.

Suku ini meliputi sekitar 200 jenis yang terbagi dalam ±15
marga, hampir semuanya penghuni benua Amerika yang beriklim
tropika dan subtropika, kecuali 1 marga di Afrika (marga Kissenia).
Contoh :
Cajophora : Cajophora lateritia

Cajophora lateritia
m. Suku Droseraceae
Terna atau semak-semak kecil, seringkali tanpa batang yang
nyata, daun tunggal, tersebar atau tersusun sebagai roset akar, dalam
kuncup tergulung ke dalam, padanya terdapat kelenjar-kelenjar
bertangkai yang berperekat atau rambut-rambut kaku yang berguna
untuk menjebak serangga, tanpa daun penumpu. Bunga banci,
aktinomorf, biasanya tersusun dalam rangkaian yang bersifat simos.
Daun kelopak 4-5, sedikit banyak berlekatan pada pangkalnya, tidak
gugur. Daun mahkota sama jumlahnya dengan daun kelopak, hipogin,
jarang perigin. Benang sari 4-20, kadang-kadang hanya 5, hipogin,
tangkai sari bebas, jarang berlekatan pada pangkalnya, kepala sari
menghadap keluar, beruang 2, membuka dengan celah membujur.
Putik dengan 3-5 tembuni pada dinding atau dasarnya. Bakal biji
banyak, jarang hanya sedikit. Buahnya buah kendaga ayng membuka
dengan membelah ruang. Biji dengan endosperm berdaging, lembaga
lurus, kecil.

Suku ini mencakup sekitar 90 jenis yang terbagi dalam 4


marga, sebagian besar (±85 jenis) tergolong dalam
marga Drosera. Warga suku ini bersifat kosmopolit, terutama tumbuh
di tempat-tempat berpasir atau rawa-rawa.
Contoh:
 Drosera: D. rotundifolia, terna pemakan serangga,
kosmopolit.
 D. intermedia, D. pulchella, D. petiolaris.
 Drosophyllum: D. lusitanicum.
 Dionaea: D. muscipula.
 Androvanda: A. vesiculosa.
Contoh :

Drosera roundifolia Drosera intermedia

n. Suku Begoniaceae
Terna atau semak kecil, seringkali berbatang basah, kadang-
kadang menghasilkan umbi, dengan daun tunggal asimetrik, sering
berlekuk atau majemuk menjari, duduknya tersebar, mempunyai daun
penumpu,. Bunga berkelamin tunggal, berumah 1, aktinomorf atau
zigomorf, biasanya tersusun dalam rangkaian berupa anak payung
menggarpu. Bunga ϕ dengan 2 daun kelopak dan 2-6 daun mahkota,
4-banyak benang sari dengan tangkai sari yang bebas atau berlekatan
pada pangkalnya. Bunga Ϙ dengan hiasan bunga seperti pada bunga
ϕ, staminodium kecil atau tidak ada. Putik dengan 2-5 tangkai putik
yang bebas atau berlekatan pada pangkalnya, bakal buah tenggelam,
bersayap, beruang 3, kadang-kadang beruang 2-6 tetapi tidak
sempurna. Bakal biji banyak, masing-masing dengan 2 integumen,
terdapat pada tembuni yang terbagi-bagi. Buahnya buah kendaga atau
buha buni. Biji kecil, tanpa endosperm, lembaga lurus.

Suku ini mencakup lebih dari 800 jenis, hampir semua


tergolong dalam marga Begonia, kebanyakan di daerah tropika.
Banyak di antaranya digemari sebagai tanaman hias, mudah
dikembang biakan dengan stek daun.

Contoh:
 Begonia: B. rex-cultorum, B. semperflorens, B. maculata.

Begonia maculata

Begonia semperflorens
 Nurul Fitriyani Baharuddin (A1J1 18 046)
 Andika Juardin (A1J1 18 047)

21. BANGSA GUTTIFERALES

Kelompok bangsa ini sebagian besar berupa semak, perdu, atau pohon
dengan batang berkayu, daun tunggal berhadapan, dengan atau tanpa daun
penumpu. Bunga hampir selalu banci, dengan kelopak dan daun daun mahkota
yang bebas, kebanakan berbilangan lima.benang sari sama banyaknya dengan
jumlah daun mahkota, jika lebih berbekas. Putik degan bakal buah yang
menumpang, aporkap, atau sinkarp.Biji dengan endospern tidak mengandung zat
tepung.
Dari segi anatomi terdapat sifat sifat yang khas yaitu adanya sel sel spikula
dalam daging dannya dan terdapat saluran saluran atau rongga rongga yang berisi
resin terutama dalam kulit batang. Bangsa ini membawahi sejumlah suku
diantaranya yang penting ialah:

 Suku : DILLANEACEAE, semak atau pohon seringkali berupa liana


dengan daun tunggal bertepi rata atau bergigi yang duduknya tersebaratau
berhadapan ada kalanya berupa terna dengan daun daun pada pangkal
batangnya daun penumpu tidak ada atau seperti sayap menempel pada
tangkai dauan dan lekas runtuh.bunga kecil sampai sedang, banci
aktinomorf atau yhampir aktinomorf kadang kadang berkelamin tungga.
Daun kelopak 3- banyak, tidak gugur daun mahkota 2-5 lekas gugur
biasanya warna putih atau kuning. Benagn sari banyak jarang hanya 10 atau
kurang hipogin.putik terdiri atas bakal buah yang apokarp, menumpang, tiap
bagian, terdiri dari 1- banyak bakal biji masing masing dengan du
integumen. Buah bila masak terbuka berdasarkan sisi punggung ada yang
berupa buah buni. Biji mempunyai salut.endospern seperti daun lembaga
kecil.
Suku ini meliputi 300-an jenis, dalam 11 marga terutama terdapat didaerah
beriklim panas beberapa contoh- contohnya:
1. Dillenia :D. Indica

2. Hibertia :
a. H. eollubilis,

b. H. ericifolia

3. Ouratea : O. coccinea
 Suku : CAMELLICEAE, semak, perdu, atau pohon dengan daun tunggal
yang tersebar tanpa daun penumpu bunga biasanya terpisah pisah jarang
tersusun sebagai malal atau rangkaian yang bersifat rasemos aktinomorf
banci jarang berkelamin tunggal. Daun kelopak berjumlah 4-7 daun
mahkota 4- banyak, kadang kadang berlekatan pada pangkalnhya. Benang
sari banyak kadang kadang tersususn bergerombol. Beruang 2-10
kebanyakan beruangg 3-5 bakal biji 1- banayak dengan tembunidi sudut
sudut masing masing mempunyai dua integumen. Buahnya buah buni atau
buah kedaga yang pecah dengan membela ruang. Biji atau dengan tanpa
endospern, lembaga lurus atau bengkok.

Suku ini meliputi sekitar 400 jenis yang terdiri dalam lebih dari 20
margakebanyakan di daerah tropika dan subtropika. Beberapa contohnya :

1. Camellia (thea) :
a. sinensis (teh cina)
b. C. asamica teh srilangka, indonesia, dll.

c. C. japonica tanaman hias.

2. Schima : S. Walichi (puspa)


3. Eurya : E. Japonica (tanaman hias)

4. Gordonia : G exelsa, penghasil kayu, di asia tenggara.

 Suku : CLUSIACEAE, kebanyakan berupa pohon jarang kelenjar minyak


yang duduknya umum berhadapan dengan atau tanpa daun penumpu.
Bunga banci atau berkelamin tunggal aktinomorf, kelopak dan mahkota
mepunyai susunan dan letak yang amat bervariasi daun kelopak 2-6 daun
mahkota sama banyaknya dengan daun kelopak, benag sari banyak,
poliadelf, dan sebagian bersifat stamiodinal ( mandul) 3-5 baal biji banyak,
masing masing dengan 2 integumen buah dengan bentuk dan struktur yang
bermacam macam bila masak mebuka atau tidak biji tanpa endospern,
seringkali bersalut, lembaga besar.Clusiaceae meliputi sekitar 820 jenis
tersebar didaerah tropika dan kedaerah beriklim sedang. Dalam suku ini
termasuk anatara lain:
1. Hypericm :
a. H. perforatum, akarnya berguna dalam obat obatan,

b. H. hirsutum

2. Garcinia :
a. G. Dulcis (mundul),
b. G. Mangostana (manggistan)
komoditi kayu disamping itu juga minyak lemak damar dan kamfer.

 Suku : DIPTEROCARPACEAE Berupa pohon – pohon Daun tunggal,


tersebar, mempunyai daun penumpu Bunga banci, aktinomorf, daun
kelopak 5, di antaranya 2,3 atau semuanya kemudian berubah menjadi alat
seperti sayap yang membnatu pemencaran buahnya. Daun mahkota 5,
benang sari sebanyak 5, hampir selalu bebas semuanya. Bakal buah
menumpang atau hampir menumpang, tersusun atas 3 daun buah, beruang
3 atau 2 dengan 2 bakal biji dalam tiap ruang. Buah hanya berisi 1 biji Biji
tanpa endosperm. Kuncup daun dan sebagian besar ujung ranting yang
muda tertekan gepeng, diliputi oleh bulu halus berwarna merah coklat. Daun
tebal, bentuk bulat telur terbalik sampai bulat panjang dengan pangkal yang
menyempit, ukuran 12 – 25 cm, lebar 6 – 9 cm. Ujung helaian daun
melancip dengan lidah 1 cm panjangnya. Kedua permukaan daun licin,
dengan kekecualian pada urat daun primer dan urat daun sekundernya
kadang-kadang terdapat bulu. Bagian atas permukaan daun mengkilat.
Tangkai daun 2,5 – 4 cm, menebal pada ujung tangkai. Bunga dalam
kedudukan malai terletak diketiak. Daun kelopak bunga terpencar dalam
lingkaran dengan bentuk segitiga, satu sama lain sama besarnya. Bakal buah
sama panjang dengan tangkai putik. Daun kelopak pada buah mengarah
kebawah, tumbuh agak membesar, buah bulat, dengan ukuran diameter 1,5
cm, tertutup rapat oleh rambut-rambut berwarna coklat. Beberapa
contohnya antara lain :
1. Dryobalanops : D. Camphara

2. Hopea : H. odorata

3. Vatica : V. Papuana

4. Dipterocarpus : D. Turbinatus
5. Isoptera : I. Sumatrana
 Ulviyardes Dondan (A1J1 18 044)
 Neza Septevia (A1J1 18 051)

22. BANGSA MALVALES / COLUMNIFERAE

 Warga bangsa malvales disebut juga columniferae, mempunyai sebagai ciri


khasnya terdapatnya “columna”, yaitu bagian bunganya yang terdiri atas
perlekatan bagian bawah tangkai sarinya membentuk badan yang
menyelebungi putik dan bagiam pangkalnya berlekatan dengan pangkal
daun-daun mahkota, sehinggga bila mahkota bunga ditarik keseluruhannya
akan terlepas dari bunga bersama-sama dengan benang-benang sari dengan
meninggalkan kelopak dan bakal buah saja.
 Tumbuhan yang tergolong dalam bangsa ini kebanyakan berupa semak atau
pohon, ada pula yang merupakan terna yang anual. Daun tunggal, tersebar,
mempunyai daun penumpu.
 Bunga umumnya banci, aktinomorf, berbilangan 5, dengan daun-daun
kelopak yang berkatup dan daun-daun mahkota seperti sirap atau genting.
Benang sari banyak, tersusun dalam 2 lingkaran, yang dilingkaran luar
seringkali tereduksi yang dilingkaran dalam membentuk “columna”. Bakal
buah menumpang, beruang 2-banyak, dalam tiap ruang terdapat 1-banyak
bakal biji yang tegak, masing-masing dengan 2 integumen. Pada bagian-
bagian tertentu seperti daun dan kulit batang terdapat sel-sel atau saluran-
saluran lendir, dan diluar sering terdapat rambut-rambut berbentuk bintang.
dalam bangsa ini ada beberapa suku, diantaranya yang penting
adalah:
1. Suku tiliaceae
Kebanyakan berupa tumbuhan berkayu, jarang berupa terna. Daun
tunggal kedang-kadang berlekuk, mempunyai daun penumpu,
duduknya tersebar. Bunga banci, jarang berkelamin tunggal,
aktinomorf. Daun mahkota juga 4-5, kebanyakan bebas dengan
susunan seperti katup, kadang-kadang tidak terdapat. Benang sari
umumnya banyak atau 2 x jumlah daun mahkota, tidak berlekatan,
tetapi sering tersusun dalam 5-10 berkas. Bakal buah menumpang,
terdiri atas 2-banyak ruang, tiap ruang dengan 1-banyak bakal biji,
jarang beruang 1 dengan tembani pada dinding. Kadang-kadang
bunga mempunyai pendukung putik dan benang sari (androginofor).
Buah mempunyai beberapa ruang, menyerupai buah kendaga,
kadang-kadang terbagi dalam beberapa bagian yang kemudian
terpisah-pisah, kadang-kadang berupa buah keras dengan 1 biji. Biji
mempunyai endosperm, lembaga biasanya lurus.
suku ini mecakup lebih dari 500 jenis yang terbagi dalam
lebih dari 50 marga, kebanyakan tumbuh di daerah tropika.
Contohnya:
- Tilia: t. Platyphyllos dan t. Cordata (daunnya berkhasiat obat).
- Corchorus: c. Capsularis dan c. Olitorius (jute, guni),
menghasilkan serabut kulit yang digunakan untuk pembuatan
karung guni, c. Acutangulus.
- Triumfetta: t. Plasa, t. Tomentosa, t. Thomboidea, t. Indica.
- Spermannia: s. Africana.
- Grewia: g. Tomentosa, g. Guarumaefolia, gcolumnaris.

Tiliaceae platyphyllos corchorus capsularis

2. Suku elaeocarpaceae.
Tumbuhan yang dimasukkan dalam suku ini mempunyai ciri-ciri
yang serupa dengan ciri-ciri warga suku tiliaceae. Perbedaan hanya
terletak pada tidak terdapatnya saluran-saluran lendir dalam jaringan
tubuhnya. Dalam eleocarpaceae termasuk:
- Elaeocarpus: e. Ganitrus (jenitri) dan e. Grandiflorus, sering
digunakan sebagai tanaman hias.
- Muntingia: m.calabura (talok).

Elaeocarpus ganitrus muntingia calabura

3. Suku stereucullaceae.
pohon,semak (kadang-kadang berupa liana ) atau terna
dengan rambut-rambut bintang atau sisik-sisik, daun tunggal bertepi
rata, kadang-kadang berlekuk menjari atau majemuk, yang
duduknya tersebar, mempunyai daun penumpu yang lekas runtuh.
Bunga biasanya banci atau berkelamin tunggal, berumah 1,
aktinimorf, jarang dengan kedudukan terminal, seringkali pada
batang (kauliflor). Daun kelopak 3-5, sedikit banyak berlekatan,
tersusun seperti katup, daun mahkota 5 atau tidak ada, bebas atau
pada pangkal berlekatan dengan buluh yang berbentuk dari
perlekatan tangkai-tangkai sari, tersusun seperti genting. Benang
sari sering tersusun dalam lebih dari 1 lingkaran, yang sebelah luar
mandul, yang sebelah dalam berlekatan membentuk buluh atau sama
sekali bebas, kepala saru beruang 2, membuk dengan celah
membujur atau dengan liang diujung atasnya. Bakal buahnya
menumpang. Buanhnya buah kering atau buah buni. Biji dengan
endosperm berdaging atau tanpa endosperm, kadang-kadang
bersalut. Lembaga lurus atau bengkok.
contoh-contoh:
- Sterculla: s. Foetida (jangkang atau kepuh).
- Theobroma: t, cacao (coklat), t. Bicalor, t. Angustifolia.
- Cola: c. Vera dan c. Nitida
- Dombeya: d. Wallichii dan d. Acutangula
- Furmiana: f. Plantanifolia, f. Colorata

Cola vera dombeya wallichii


4. Suku bombacaceae.
Warga suku ini hampir selalu berupa pohon-pohon yang dapat
menjadi tingg besar, mempunyai sisik-sisik atau rambut-rambut
bintang, daun tunggal atau majemuk menjari, duduknya tersebar
dengan daun penumpu, bunga kadang-kadang besar dengan warna
yang menarik, banci, aktinomorf. Daun kelopak 4-5, biasanya
berlekatan, dalam kuncup tersusun seperti katup. Daun mahkota 5
tersusun seperti genting, dan dalam kuncup. Benang sari sama
banyaknya dengan jumlah daun mahkota dan duduk berhadapan
dengan daun-daun mahkota, bahkan dapat sampai banyak sekali.
Bila jumlahnya besar seringkali berlekatan membentuk buluh atau
tersusun dalam berkas-berkas. Kepala sari beruang 1-2 atau lebih,
serbuk sari dengan permukaan yang licin. Bakal buah menumpang
berisi 2-banyak bakal biji. Buahnya buah kendaga, sering kali pecah
dengan membelah ruang, sisi dalam kulitnya sering berambut.
suku ini hanya mencakup 140 jenis yang terbagi dalam 20-
an marga, terutama didaerah tropika.
Beberapa contoh penting ialah:
- Bombax (salmalia): b. Malabaricum (s. Malabarica) (randualas,
kapok hutan)
- Durio: d. Zibethinus (durian), d. Kutejensis (durian kutai)
Bombax malabaricum durio zibethinus
5. Suku malvaceace
Terna atau semak-semak, jarang berupa pohon, sering kali dengan
batang yang mempunyai serabut-serabut kulit, serta penutup
permukaan organ-organ tertentu yang berupa rambut-rambut
bintang atau sisik-sisik. Daun tunggal bertepi rata, kebanyakan
bertulang ,menjari, duduknya tersebar, mempunyai daun penumpu.
Bunga besar, banci aktinomorf, daun kelopak 4-5. Benang sari
banyak dengan tangkai sari yang berlekatan membentuk suatu
kolom yang yang berongga menyelubungi putik. Bakal buah
menumpang, buahnya buah kendaga atau buah berbelah.
contoh-contoh:
- Thespesia: t. Populnea (waru laut)
- Urena: u.lobata (pulutan)
- Sida: s. Retusa, s. Rhombifolia (sidaguri)
Thespesia populnea urena lobata sida retusa
 Liana Salinding (A1J1 18 048)
 Fariasa (A1J1 18 049)

24. BANGSA MALPIGHIALES

Malpighiales terdiri atas tumbuhan berbatang berkayu, seringkali


berupa liana, daun biasanya tunggal, duduk berhadapan dengan atau tanpa daun
penumpu. Bunga kebanyakan zigomorf dengan bidang simetri yang miring,
berbilangan lima, seringkali terdapat reduksi jumlah benang sari dan daun
buahnya. Putik biasanya terdiri atas 3 daun buah.

Suku dari Malpighiales adalah Malpighiaceae. Semak, pohon, atau


liana, daun tunggalyang duduk berhadapan, dengan atau tanpa daun penumpu.
Kelenjar terdapat pada tangkai daun atau sisi bawah helaian daun. Bunga banci
adakalanya poligam, aktinomorf. daun kelopak 5, tersusun seperti genting, di
sebelah luar sering mempunyai 2 kelenjar. Daun mahkota 5, berkuku, cakram
kecil. Benang sari biasanya 10, kadang-kadang beberapa diantaranya tidak
mempunyai kepala sari, tangkai sari sering berlekatan pada pangkalnya, kepala
sari beruang 2, sering bersayap, kadang-kadang terdapat di atas suatu ginofor,
beruang 3 atau 2-5, tiap ruang berisi 1 biji. Buahnya buah berbagi yang
bersayap, tiap bagian membuka pada sisi punggungnya, kadang-kadang berupa
buah keras atau buah batu. Biji tanpa endosperm, lembaga lurus atau bengkok.

Suku ini meliputi sekitar 500 jenis yang terbagi dalam 60 marga,
tersebar di daerah tropika, terutama di Amerika. Contohnya yaitu :

 Malpighia: Malpighia punicifolia (Penghasil zat samak), Malpighia


coccigera, Malpighia glabra (Barbados cherry).
 Acridocarpus: Acridocarpus natalitius

 Tetrapteris: Tetrapteris longibracteata


 Jumriyani (A1J1 18 052)
 Nurmin (A1J1 18 053)

24. BANGSA MALPIGHIALES

Malpighiales adalah salah satu bangsa tumbuhan berbunga yang termasuk


dalam kladrosidae, coreedikotil, eudikotil (system klasifikasi apg ii).

Terutama terdiri atas tumbuhan berbatang berkayu, seringkali berupa liana,


daun biasanya tunggal, duduk berhadapan dengan atau tampa daun penumpu.
Bunga kebanyakan sigomorf dengan bidang simetri yang miring, berbilangan 5,
seringkali terdapat reduksi jumlah benang sari dan daun buahnya. Putik biasanya
terdiri atas 3 daun buah.

Suku; malpighiaceae yaitu berupa semak, pohon, atau liana, daun tunggal yang
duduk berhadapan, dengan atau tanpa daun penumpu. Kelenjar terdapat pada
tangkai daun atau sisi atau sisi helaian daun. Bunga banci ada kalanya poligam,
aktinomorf. Daun kelompok 5, tersusun seperti genting, di sebelah kuar sering
mempunyai 2 kelenjar. Daun mahkota 5, berkuku, cakram kecil. Benang sari
biasanya 10, kadang-kadang beberapa di antaranya tidak mempunyai kepala sari,
tangkai sari sering berlekatan pada pangkalnya, kepala sari beruang 2, sering
bersayap, kadang-kadang terdapat di atas suatu ginofor, beruang 3 atau 2-5, tiap
ruang berisi 1 biji. Buahnya buah berbagi yang bersayap, tiap bagian membuaka
pada sisi punggungnya, kadang-kadang berupa buah keras atau buah batu. Biji
tampa endosperm, lembaga lurus atau bengkok.

Suku ini meliputi sekitar 500 jenis yang terbagi dalam 60 marga, terbesar di daerah
tropika terutama di daerah amerika.
Conto-contoh;

 Malpighia; m.punicifolia, penghasil zat semak,

 M. Coccigera, m. Glabora (barbados cherry).

 Acridocarpus; a. Natalitius

 Tetrapteris; t. Longgibracteata.
 Fadhillah Hajrianti (A1J1 18 054)
 Dian Asri Ratna Juni (A1J1 18 055)

26. ORDO RUTALES

Sebagian besar berupa tumbuhan berbatang berkayu (semak, peredu atau


pohon), jarang berupa terna (tumbuhan berbatang lunak). Kebanyakan mempunyai
daun majemuk, hampir selalu tanpa daun penumpu. Dalam bagian-bagian
vegetatifnya terdapat kelenjar minyak, balsam atau resin. Bunga dengan kelopak
dan mahkota berbilangan lima. Dengan daun kelopak dan daun-daun mahkota yang
bebas. Aktinomorf. Benang sari tersusun dalam satu sampai dua lingkaran. Putik
dengan bakal buah yang biasanya dikelilingi oleh sebuah cakram, beruang satu
sampai banyak, kebanyakan beruang liam, tiap ruang dengan satu sampai dua bakal
biji.

Rutales membawahi empat suku, yaitu; Rutaceae, Simaroubaceae,


Burseraceae, dan Meliaceae.

1. Suku Rutaceae
Warga suku ini hamper selalu berupa semak atau pohon jarang
berupa terna, dengan daun tunggal atau majemuk yang duduknya tersebar
atau berhadapan, tanpa daun penumpu. Dalam daun dan kulit batang
terdapat kelenjar-kelenjar minyak yang terjadi secara skizolisigen. Bunga
panici, aktinomorf atau zigomorf, berbilang empat sampai lima dalam
lingkaran benang-benang sari kebanyakan terdapat cakram. Kelopak terdiri
atas 4-5 daun kelopak yang bebas atau berlekatan dengan susunan seperti
genting. Daun-daun mahkota bebas, tersusun seperti genting atau katup.
Benang sari sama dengan jumlah daun mahkota atau dua kali lipa, jarnag
lebih, bebas, jarang berlektan. Kepala sari menghadap keadalam, bebruang
dau, mmembuka dengan celah membujur. Bakal buah menumpang, biasnya
beruang 4-5, kadang-kadang beruang 1-3 atau banyak, adakalanya terdapat
lebih dari satu bakal buah yang terpisah-pisah, tiap ruang berisi dua bakal
biji. Buah mempunyai bentuk dan susunan yang beraneka ragam, ada yang
sepeti buah buni, seperti buah batu atau berkulit tebal seperti belulang,
jarang berupa bauh kendaga. Bijidengan atau tanpa endosperm, lembaga
besar, lurus atau bengkok.
Suku ini meliputi lebih dari 1.500 jenis dengan sekitar 150 marga
tersebar di seluruh dunia sebagian besar di daaerah tropika. Banyak
diantaranya yang kemudian dibudidayakan karena mempunyai nilai
ekonomi yang tinggi.
Cntohnya ;
a. Citrus (jeruk) :
 C.nobilis, var. macrocarpa (jeruk keprok)

 C. aurantium (jeruk manis)


 C.maxima (jeruk besar, adas dan bali)

 C.aurantifolia (jeruk nipis)

 C.hystrix (jeruk purut)


 C.medica (jeruk sitrun)

b. Aegle : A.marmelos (maja)

c. Ruta:
 R. graveolens berkhasiat obat,
 R. divaricata

 R. Montana

d. Murraya : M. paniculata (kemuning) tanaman hias


e. Triphasia : T. trifolia ( jeruk kingkit )

f. Diktamnus : D. albus, akarnya berkhasiat obat

g. Pilocarpus : P. pinnatifolius ( P. jaborandi), daunya berkhsiat obat


h. Xanhoxylum :
 X. americanum,

 X. celebicum.
i. Fagara :
 F. petarota penghasil kayu besi dari Jamaika,

 F. flava kayu sutra Hindia Barat.


j. Chloroxylon : Ch. swietenia penghasil kayu sutera dari Indonesia

k. Feronia : F. limonia

2. Suku Simaroubaceae
Semak atau pohon, sering dengan kulit batang yang pait. Daun
majemuk menyirip, jarang tunggal, duduknya tersebar , jarang berhadapan,
tanpa daun penumpu, tanpa kelejar-kelenjar minyak. Bunga kecil,
bearkelamin tunggal atau poligam, jarang banci, antinomorf, tersusun dalam
bulir, tandan, atau malai. Kelopak berlekuk atau berbagi 3-7. Daun mahkota
3-7 bebas, kadang-kadang tidak ada atau berlekatan membentuk buluh.
Benang sari 3-18, tertanam pada dasar suatu cakram, kadang-kadang dengan
sisik-sisik pada pangkal tangkai sarinya. Bakal buah menumpang, beruang
2-5 atau pada bunga terdapat 2-5 bakal buah. Masing-masing beruang
satu,tiap ruang berisi 1-2 bakal biji. Buah tidak pecah, kadang-kadang
berupa samara. Biji dengan atau tanpa endosperm, lembaga lurus atau
bengkok.
Suku ini meliputi sekitar 200 jenis yang terbagi dalam 32 marga,
tersebar di daerah tropika dan di daerah iklim sedang yang agak panas.
Contohnya :
a. Simarouba :
 S. amara

 S. officinalis, kulit batangnya berkhasiat obat.


b. Quassia : Q. amara, kayunya berguna dalam obat-obatan.

c. Picrasma :
 P. excels, kayunya digunakan seperti kayu Q. amara

 P. javanica, kulit batangnya sering digunakan sebagai pemalsu


kulit kina.
3. Suku Burseraceae
Warga suku ini berupa perdu atau pohon dengan saluran resin
didalam kulit batangnya. Daun bernak daun tiga atau menyirip gasal,
duduknya tersebar, jarang berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga kecil,
kebanyakan berkelamin tunggal, aktinomorf, terangkai sebagai tandan.
Daun kelopak berlekuk atau berbagi 3-5 susunan seperti genting atau katup.
Daun mahkota 3-5, sedikit berlekatan. Benang sari sama banyaknya dengan
jumlah daun mahkota atau dua kali lipat, bebas satu dan yang lain. Kepala
sari beruang dua, membuka dengan celah membujur. Bakal buah
menumpang, beruang 2-5, tiap ruang dengan dua bakal biji. Buahnya buah
batu dengan 1-5 bagian, atau buah yang membuka dengan ktup-katup. Biji
tanpa endosperm, lembaga besar, daun lembaga terlipat.
Sekitar 600 jenis tergolong dalam suku ini. terbagi dalam 16
marga, tersebar didaerah tropika.
Contohnya;

a. Bursera :
 B. simaruba penghasil resin,
 B. odorata,

 B. microphylla.

b. Protium :
 P.icicariba,
 P. javanicum.

c. Canarium :
 C. commune (kenari)

 C. decumanum ( kenari besar ) biji sering dipakai sebagai


pengganti amandel.
d. Boswellia :
 B. carteri,

 B. bhandijana,menghasilkan kemenyan.

e. Commiphora :
 C. mol-mol, C.abyssinica, menghasilkan mira.
4. Suku Meliaceae
Semak atau pohon, jarang berupa terna, mempunyai kelejar
resin atau kelenjar minyak, daun majemuk menyirip, duduknya tersebar,
tanpa daun penumpu. Bunga kebanyakan banci, antinomorf. Kelopak sering
kali kecil, terdiri atas 4-5 daun kelopak, biasanya lima, berlektan satu
dengan yang lain.Mahkota terdiri atas jumlah daun mahkota yang sama
dngan jumlah daun kelopak, bebas atau berlekatan. Benang sari sama
banyaknya dengan jumlah daun mahkota atau dua kali lipat, kebanyakan
berlekatan membentuk suatu buluh. Bakal buah menumpang, jarang
setengah tenggelam, beruang 3-5, tiap ruang baerisi 1-2 bakal biji jarang
lebih. Tangkai putik satu, kepala putik berbenuk cakram atau bongkol.
Buahnya berupa buah buni, buah kendaga atau buah batu. Seringkali dengan
sumbuh pusat yang besar bersudut-udut. Biji dengan atau tanpa endosperm
sering kali bersayap.
Sekita 750 jenis tumbuan merupakan warga suku ini, terbagi
dalam kurang lebih 50 marga, tersebar didaeah-daerah iklim panas.
Contohnya :

a. Melia :
 M. azedarach (mindi kecil),
 M. dubia (mindi besar)

b. Aglaia : A. odorata (pacar cina), tanaman hias, buang sering digunakan


sebagai pewangi pakaian;

c. Lansium : L. domesticum, mencakup 3 varitas yang dikenal dengan


nama lokal; duku, langsat dan kokosan. Semua merupakan pohon buah-
buahan yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi.
d. Sondoricum :
 S. koetjape (kecapi, sentul) buahnya dapat dimakan,

 S. emarginatum (kecapi kera)


e. Swietenia :
 S.mahagoni (mahoni berdaun kecil) dan

 S. macrophiylla (mahoni berdaun besar), penghasil kayu


bangunan
f. Xylocarpus :
 X. moluccensis,

 X. granatum, penyusun hutan bakau.

g. Cedrella:
 C. odorata,
 C. celebica penghasil kayu sedar.

h. Dysoxylum : D.macrocarpum (mentaos), kayunya digunakan untuk


membut wayang kerucil atau wayang kelitik.
 Hijirudin (A1J1 18 056)
 Febi Yanti Agustin (A1J1 18 057)

28. ORDO BALSAMINALES

bangsa ini hanya membawahi satu suku saja, yaitu balsaminaceae yang
mempuyai ciri-ciri sebagai berikut: semua warganya berupa terna berbatang basah
atau sukulen dengan daun-daun tunggal yang duduknya tersebar atau berhadapan,
tanpa daun penumpu. Bunga banci, zigomorf, biasanya berwarna cerah, terpisah-
pisah atau tersusun seperti payung. Daun kelopak tiga, jarang lima, sering berwarna,
tidak sama bentuk dan ukurannya, yang paling bawah bertaji. Daun mahkota 5,
yang paling atas tegak di samping berlekatan. Benang sari 5, tangkai sari pendek,
lebar, di bagian atas berdekatan sehingga kepala sari bergandengan satu dengan
yang lain. Kepala sari beruang 2, berlekatan sekitar bakal buahnya. Bakal buah
menumpang, beruang 5, tiap ruang berisi beberapa bakal biji, tangkai putik pendek
atau tidak ada, kepala putik 1-5, sering tampak menempel pada ujung bakal buah.
Buahnya buah kandaga, membuka menjadi 5 bagian yang terpilin, jarang sekali
buah buni. Biji tanpa endosperm dengan lembaga yang lurus.

Suku ini membawahi sekitar 400 jenis yang hanya terbagi dalam 2 marga
yaitu: impatiens dan hydrocera, tersebar di daerah tropika di asia dan afrika.

Contoh:

Impatiens: i, balsamina (pacar air), tanaman hias; i, platypetala, i,


glandulifera, i, petalomena.

 impatiens platypetala
daun bertangkai, bulat
memanjang, meruncing, bersegi Klasifikasi
Kingdom : Plantae
tak dalam, 3-15 x 0,5-6,5 cm. Subkingdom : Tracheobionta

Bunga berdiri sendiri; maksudnya Superdivisi : Spermatophyta

2 daun kelopak samping bulat Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida
telur panjang, meruncin, pada
Subkelas : Rosidae
pangkalnya dengan taji yang
Ordo : Geraniales
panjangnya 1-4,5 cm, daun
Famili : Balsaminaceae
mahkota 5, panjang 1-3 cm, 4
Genus : Impatiens
daun mahkota samping bulat telur
Spesies : Impatiens platypetala Lindl
terbalik bentuk taji.

 Impatiens balsamena

Tanaman bunga pacar air ini tergolong kedalam keluarga atau family dari
balsaminaceae yakni tergolong kedalam tanaman dikotil yang mampu tumbuh
tahunan dan tumbuh di iklim tropis, tanaman bunga pacar air mempunya akar
atau perakaran yang serabut, yang menyebar disekeliling tanaman dengan
langsung menuju ke batang tanaman, batang dari tanaman bunga pacar air
mampu tumbuh setinggi 50-100 cm, mempunyai ciri batang yang tebal, tegak
dan berair, tanaman ini walau tergolong tanaman tahunan tetapi batang dari
tanaman tidak berkayu, bentuk daun menyirip panjang dengan panjang 5-12 cm
dengan urat daun yang lateral berjumlah 5-9 pasang, ditiap sisi pada daun
tanaman ini bergerigi dan Klasifikasi
berujung runcing atau lancip Super divisi Embryophyta

dengan lebar daun 1-3 cm, dan Divisi Tracheophyta

berwarna hijau, tanaman ini Sub divisi Spermatophyta


mempunyai bunga tunggal Kelas Magnoliopsida
dengan panjang tangkai pada Super ordo Asteranae
bunga 1-2 cm, warna dari bunga Ordo Ericales
ini bermacam-macam Family Balsaminaceae
diantaranya berwana puith, Genus Impatiens
merah, merah jambu dan ungu Species I. Balsamina
tergantung jenisnya.

Tanaman ini mempunyai buah berwarna hijau pada saat masih muda dan
kuning jika sudah tua, bentuk dari buah tanaman ini seperti kapsul bulat lonjong
dengan runcing/lancip pada ujungnya sedangkan biji dari tanaman ini berwarna
hitam dan berbentuk bulat dengan ukuran sekitar kurang dari 1 mm. Tanaman
bunga pacar air ini selain digunakan sebagai tanaman hias.
Gambar 1.2
 Tiani (A1J1 18 058)
 Mirda Wati M (A1J1 18 056)

28. ORDO BALSAMINALES

Bangsa ini hanya membawa satu suku saja,yaitu Balsaminaceae yang


mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Semua warganya berupa terna berbatang basah atau sukulen dengan daun-
daun tunggal yang duduknya tersebar atau berhadapan, tanpa daun
penumpu.
2. Bangsa banci, zigomorf, biasanya berwarna cerah,terpisah-pisah atau
tersusun seperti payung.
3. Daun kelopak 3,jarang 5,sering berwarna, tidak sama bentuk dan ukuranya,
yang paling bawah bertaji, daun mahkota 5, yang paling atas tegak yang di
samping dua-dua berlekatan.
4. Benang sari 5, tangkai sari pendek, lebar, dibagian atas berlekatan sehingga
kepala sari bergandengan satu dengan yang lain.
5. Kepala sari beruang 2, berlekatan sekitar bakal buahnya.
6. Bakal buah menumpang, beruang 5, tiap ruang berisi beberapa bakal biji,
tangkai putik pendek atau tidak ada, kepala putik 1 sampai 5, sering tampak
menempel pada ujung bakal buah.
7. Buahnya buah kendaga,membuka menjadi 5 bagian yang terpilih,jarang
sekali berupa buah buni.Biji tanpa endosperm dengan lembaga yang lurus
.
Suku ini membawahi sekitar 400 jenis yang hanya terbagi dalam 2
marga yaitu Impatiens dan Hydrocera,yang tersebar di daerah tropika di
Asia dan Afrika
Contoh Balsaminales

Impatiens balsamina (Pacar Air),


Impatiens platypetala

Impatiens gladulifera
Impatiens petalonema
 Selda Safitri (A1J1 18 061)
 Yulinda Krisna Dwipayanti (A1J1 18 062)

29. ORDO RHAMNALES

Sebagian besar warganya berupa tumbuhan berbatang berkayu dengan daun tunggal
atau majemuk dan bunga-bungan kecil yang berwarna kehijau-hijaunan.bunga
banci atau berkelamin tunggal,aktinomorf,berbilang empat atau lima,dengan daun-
daun mahkota yang sedikit banyak berlekatan ,dan kadang-kadang tidak ada.benang
sari dalam satu lingkaran berhadapan dengan daun-daun mahkota.dalam lingkaran
benng sari terdapat cakram.bakal buah beruang 2-5 sedikit banyak tenggelam ,tiap
ruang berisi 1-2 bakal buah yang apotrop.

Suku rhamnaceae

Suku rhamnaceae, semak atau pohon,jarang sekali berupa duduknya terbesar atau
berhadapan, dengan daun penumpu yang kecil.berwarna hijau banci,jarang poligan
atau berkelamin tunggal, berumah dua, tersusun dalam rangka yang bersipat
simos.kelopak berbentuk buluh ,berlekuk 4-5 kecil atau tidak ada.benang sari 4-
5,berhadapan dan diselubungi daun-daun mahkota.kepala putik beruang
dua,membukah dengan celah membujur,membatasi dinding buluh kelopak
disebelah dalam.bakal buah menumpang atau stengah tenggelam,beruang 1-4,tiap
ruang berisi 1 bakal biji dengan banyak endosperm,lembaga lurus besar.

dalam suku ini termasuk sekitar 500 jenis ,terbagi dalam kurang lebih 50
marga,tersebar didaerahiklim sedang sampai daerah tropika .contoh-contohnya
rhamnus: rh.cathartica, rh.frangula, rh.purshiana, buah yang pertama dan kulit
batang yang kedua dan ketiga mempunyai khasiat obat.

Zizyphus: z.jujuba (bidara,korma cina), z.celditifolia.gouania: g. Corylifolia,g


.domingensis ,g .leptostachya.columbrina: c .ferruginosa, c. Reclinata,penghasil
sejenis kayu besi dari hindia barat, c . Asiatica. Colletia : c .spinosa, c .cruciata.
Hovania : h .dulcis.

Suku vitaceae

Suku: vitaceae. Kebanyakan berupa semak yang memanjat dengan daun tunggal
atau majemuk yang tersebar atau berdapan,mempunyai daun penumpu dan alat-
alat pembelit yang berhadapan dengan daun.bunga kecil,berkelamin
tunggal,aktinomorf ,tersusun sebagai bulir ,tandan ,atau malai yang letaknya
berhadapan dengan daun.kelopak rata ,bergigi atau berlekuk 3-7 .daun mahkota 3-
7,berwarna hijau ,dengan susunan seperti katuk ,pada ujungnya sering
bergandengan dan runtuh bersama-sama .benagsari 4-5 berhadapan dengan daun-
daun mahkota tertanam pada bagian dasar suatu cakram yang dikelilinginya.kepala
sari bebas atau berlekatan,beruang 2, membuah dengan celah membujur.bakal buah
menumpang dan melekat pda cakram,beruang 2 tidak sempurna ,tiap ruang dengan
2 bakal biji , atau beruang 1-6 , tiap ruang dengan 1 bakal biji. Buahnya buah
buni, biji dengan kulit tebal dengan endosperm dan lembaga yang kecil.

warga suku ini kirs-kira meliputi 600 jenis ,terbagi dalam 11 marga ,marga
,m kebanyakan terdapat didaerah tropika .contoh-contohnya: vitis : v . Vinifera
(anggur) , penghasil buah anggur dan minuman anggur : v .discolor , v .lanceolaria.
Parthenocissus : p . Tricuspidata ,tanaman hias ; p . Quin quefolia. Cissus : c
.discolor , c . Cactiformis , c .repens . Leea : l . Aculeate , l.indica , l . Anggulata.

Anda mungkin juga menyukai