Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktikum Botani

“Stomata”

Disusun oleh:
Nama : Muhammad Fadyl Amru Riawan
NIM : 205040200111003
Kelas :A
Asisten : Khikmatul Faizah N.I

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Daun merupakan alat yang berperan penting bagi sebuah tumbuhan dimana sebagai
tempat tumbuhan membuat makanannya sendiri (fotosintesis). Didalam daun terdapat sebuah
mulut daun yang berfungsi sebagai jalannya pertukaran gas-gas yang disebut stomata.
Stomata merupakan sebuah celah yang menyerupai seperti bentuk mulut yang di batasi oleh
dua sel penutup. Menurut beberapa penelitian stomata memiliki bentuk yang beragam sesuai
dengan jenis tumbuhannya. Perbedaan ini di pengaruhi oleh banyak faktor baik dari
lingkungan, habitat maupun anatomi tumbuhan tersebut. Stomata sering melakukan kegiatan
pada pagi hari dan malam hari dengan membuka dan menutup celahnya. Ketika membuka
stomata membantu daun mengambil cahaya, sedangkan untuk mengurangi proses penguapan
stomata menutup. Proses terjadinya pembukaan dan penutupan stomata di pengaruhi oleh
beberapa faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri (internal) dan faktor dari luar diri
tumbuhan tersebut (eksternal).
Stomata sendiri terletak pada bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara terutama
pada daun, batang dan rhizoma. Namun dengan demikian stomata biasanya terletak paa bagian
bawah daun walaupun tidak menutup kemungkinan ada stomata yang terletak pada bagian atas
daun untuk beberapa spesies tumbuhan. Untuk itu pada raktikum kali ini praktikan akan
membahas tuntas perihal stomata ini baik fungsi, bagian bagian serta perihal lainnya.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui definisi stomata

2. Mengetahui fungsi stomata

3. Mengetahui bagian-bagian stomata

4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata

5. Mengetahui perbedaan antara stomata tanaman monokotil, dikotil dan tanaman darat
serta air.

1.3 Manfaat

Agar praktikan mengerti dan memahami tentang stomata, mulai dari defenisi, fungsi,
bagian-bagian, faktor yang mempengaruhi stoma dapat terbuka maupun menutup serta
perbedaan antara tanaman monokotil, dikotil, darat dan tanaman air.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi stomata

Stomata merupakan lubang lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel
epidermis khusus yang disebut sel penutup (guard cell) dimana sel penutup tersebut adalah sel
epidermis yang telah mengalami kejadian atau perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur
besarnya lubang lubang yang ada diantarnya. (Ingeswari,2016)

Stomata adalah derivat epidermis dengan struktur khusus yang berfungsi sebagai tempat
sirkulasi undara antar jaringan dengan udara luar (Haryanti,2010)

Stomata are microscopic pores formed by pairs of guard cells in the epidermis of
terrestrial plants; they are essential for gas exchange with the environment and controlling water
loss. (Zeng dan He, 2010) “Stomata adalah pori mikroskopis yang dibentuk oleh pasangan sel
pelindung di epidermis tanaman terestrial; mereka penting untuk pertukaran gas dengan
lingkungan dan mengendalikan kehilangan air”.

2.2 Fungsi stomata

Berdasarkan pernyataan Mashud dan Palma (2018), stomata memegang peranan penting dalam
proses kelanjutan tumbuhan. Berikut ini ialah beberapa fungsi dari stomata yaitu sebagai
berikut:
1. Berperan penting dalam keberhasilan proses fotosintesis dengan menghasilkan senyawa
organik.
2. Sebagai tempat terjadinya sebuah proses dimana karbondioksida dan oksigen bertukar.

3. Sebagai pengatur bagi sutau tumbuhan agar tidak terjadi banyak kehilangan air pada
tumbuhan (respirasi).

2.3 Bagian-bagian stomata

Menurut Wardhani (2019), stomata memiliki beberapa bagian-bagian diantaranya ialah :


a) Sel penjaga atau sel penutup

Sel penjaga ini sering disebut dengan sel penutup. Diberi nama sel penjaga karena
sel ini memiliki tugas yaitu menjaga berbagai bentuk apapun yang hendak masuk ke
dalam stomata. Pada umumnya sel ini memiliki beberapa ciri diantaranya ialah terdiri
dari duah buah sel yang berpasangan membentuk sebuah gumpalan seperti ginjal
manusia, bagian dalamnya terdapat banyak plastid yang mengandung zat hijau daun
(klorofil), dan sel ini merupakan sel yang hidup (aktif).
b) Sel tetangga

Sel ini disebut sebagai sel tetangga karena letaknya itu berdampingan dengan sel
penjaga dengan jumlah yang lebih dari satu. Sel ini mengatur dalam lebah celah sel
dalam proses gerakan menutup stomata.
c) Celah sel

Celah ini membentuk sebuah lubang atau porus kecil yang mengatur dalam
penutupan dan pembukaan berdasarkan perubahan osmosis yang di lakukan oleh sel
penjaga.
d) Ruang udara dalam.

Ruangan ini membntuk sebuah ruangan antar sel yang lumayan besar dimana
nantinya akan dua fungsi dalam fotosintesis, transpirasi, dan respirasi.

(Meriko, 2018) ( Gardjito dan Handayani, 2015)

2.4 Faktor yang mempengaruhi membuka dan menutup stomata

Stomata dapat membuka dan menutup dengan ukuran yang berbeda, ukuran pembukaan stomata
ini akan berpengaruh pada keluar masuknya CO2 dan O2. Menurut Asriyani (2017) Faktor yang
mempengaruhi membuka da menutupnya stomata antara lain:

• Faktor eksternal, Intensitas cahaya matahari, konsentrasi CO2 dan asam absitas (ABA).
Cahaya matahari merangsang sel penutupan menyerap ion air dan K+, sehingga stomata
membuka pada pagi hari. Konsentrasi CO2 yang rendah didalam daun juga menyebabkan
stomata terbuka
• Faktor internal (jam biologis), jam biologis memicu serapan ion pada pagi hari sehingga
terbuka, sedangka pada malam hari terjadi pembebasan ion yang menyebabkan stomata
tertutup

2.5 Perbedaan stomata pada tanaman monokotil dan dikotil.


Sumber : (Nanda,2020)

Jumlah stomata pada setiap tumbuhan berbeda beda, perbedaan stomata dikotil dan monokotil
yaitu pada daun dikotil yang memiliki tulang menyirip stomatanya menyebar, sedangkan pada
daun monokotil stomata terletak bersusun sejajar. Perbedaan stomata pada tanaman monokotil dan
dikotil dapat dilihat dari pembagian tipenya. Berikut adalah pembagian tipenya:

• Tipe stomata pada daun dikotil


- Tipe anomosit (ranunculaceous), sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel tertentu
yang tidak bisa dibedakan secara bentuk dan ukuran dari sel epidermis
- Tipe anisosit (cruciferous), sel penutup dikelilingi sel tetangga yang berbeda ukuran
- Tipe parasit (rubiaceous), sel penutup didampingi oleh satu atau lebih sel tetangga
- Tipe diasit (caryophillaceous), setiap stomata dikelilingi dua sel tetangga
- Tipe aktinosit, variasi dari tipe diasit.
• Tipe stomata pada daun monokotil
- Sel penutup terdiri 4-6 sel tetangga
- Sel penutup terdiri 4-6 sel tetangga 2 diantaranya berbentuk bulat dan lebih kecil
- Sel penutup didampingi oleh 2 sel tetangga
- Sel penutup tidak memiliki sel tetangga
(Haryanti,2010)

2.6 Perbedaan stomata tanaman darat dan tanaman air

Stomata mampu membantu dan mengatasi masalah yang terjadi di bagian daun
tumbuhan. Stomata terletak di permukaan daun baik di permukaan atas maupun
permukaan bawah. Jadi dapat diketahui adanya perbedaan stomata antara tanaman darat
dan tanaman air. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dipaparkan oleh Retno (2015)
bahwa terdapat perbedaan tipe stomata antara tumbuhan air dan darat. Pada tumbuhan darat
seperti pada daun kembang sepatu, memiliki tipe stomata yang parasitik atau disebut sel
penutupnya itu selalu beriringan dengan sel tetangga yang letaknya selalu sejajar dengan
sumbu dimana sel penutup ini membuka celah. Sedangkan pada tanaman air tipe
stomatanya itu adalah anisositik artinya ada 3 buah sel tetangga yang bentuk dan
strukturnya tidak sama besar bertugas untuk mengelilingi sel penutup. Menurut Wasis dan
Irianto (2008) mengatakan bahwa stomata yang terdapat di daun tanaman darat itu lebih
kecil bentuk maupun ukuran dibandingkan dengan tanaman air dan pada tanaman darat
stomatanya banyak terdapat di permukaan daun bagian bawah sedangkan pada tanaman
air stomatanya lebih banyak terdapat di permukaan daun bagian atas.
BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan bahan

Alat Fungsi
Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
Kamera Untuk dokumentasi kegiatan
Kutek Untuk melapisi spesimen
Bening
Selotip Untuk menutupi bagian spesimen
yang di

Kutek
Kaca Untuk tempat meletakkan spesimen
preparat yang

akan di amati
Mikroskop Sebagai alat untuk mengamati
spesimen

Bahan Fungsi
Daun Sebagai spesimen yang di amati
Jagung
Daun Sebagai spesimen yang di amati
Mangga
Daun Sebagai spesimen yang di amati
Teratai

3.2 Cara kerja


3.3 Analisis perlakuan

Sebelum melakukan praktikum, praktikan menyiapkan dahulu alat dan bahan yang
dibutuhkan saat praktikum. Kemudian, melakukan identifikasi dengan melapisi spesimen
daun jagung, mangga, dan teratai dengan kutek bening dan tunggu sampai kering. Setelah
itu tutuplah bagian yang dilapisi kutek tadi dengan selotip. Kemudian tunggu beberapa
saat dan lepaskanlah kembali selotip tersebut dari daun tiap spesimen tadi. Lalu cobalah
untuk meletakkan tiap-tiap spesimen tersebut pada kaca preparat dan mulailah mengamati
stomata pada ketiga spesimen daun tersebut.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Klasifikasi tanaman

4.1.1 klasifikasi tanaman jagung

Kingdom : plantae

Divisio : spermatophyta

Sub divisi : angiospermae

Kelas : monocotyledone

Ordo : graminae

Family : graminaceae

Genus : zea

Spesimen : zea mays L. (Bahiyah,2012)

(Job’s Tears,2007)

4.1.2 klasifikasi tanaman mangga

Kingdom: Plantae;

Diviso:Spermatophyta;

Kelas: Dicotyledoneae;

Ordo: Sapindales;

Famili: Anacardiaceae;

Genus: Mangifera;

Spesies: Mangifera indica L. (Qubais,2015)


(Pracaya,2011)

4.1.3 klasifikasi tanaman teratai

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermathophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Nymphaeales

Famili : Nymphaeaceae

Genus : Nymphaea

Spesies : Nymphaea pubescens L (Kurniadi,2019)

(Kurniadi,2019)

4.2 Pembahasan

a) Daun Jagung

(Nurlia, 2016)
Daun jagung memiliki stomata di kedua permukaannya yaitu pada bagian atas dan bagian
bawah. Pada permukaan daun yang bagian bawah lebih rapat dibandingkan stomata pada
permukaan atas daun. Sedangkan untuk tipe yang di miliki oleh stomata ini adalah termasuk
kedalam tipe Gramineae,dikarenakan panjang celah sel tetangga di stomata berada sejajar
dengan celah stomat induk dan pada sel penutupnya membentuk sebuah halter yang dimana sel
penjaga mengalami pemanjangan sehingga bagian tengahnya tampak lebih sempit namun di
bagian ujungnya membesar.
b) Daun Mangga

(Khairani, 2020)

Pada daun mangga, stomanya memiliki tipe anomosotik, dapat di lihat bahwa sel
penutupnya bertugas mengelilingi banyak sel yang berbeda bentuk serta ukurannya dari tiap sel
tersebut. Dari tiap-tiap sel penutup tersebut dapat dilihat membentuk sebuah gumpalan seperti
ginjal. Pada tipe ini banyak terdapat pada daun yang memiliki jenis pertulangan daun sehingga
menyebabkan stomata tersebut tersebar dengan tidak teratur.

c) Daun Teratai
(Saputri, 2016)

Daun teratai memiliki tipe stomata yang sama dengan daun mangga yaitu tipe
anomosotik. Di lihat dari gambar dan ciri-cirinya, tipe anomosotik ini memiliki sel penutup yang
membentuk sebuah gumpalan seperti ginjal juga. Selain itu stomata pada daun ini juga tesebar
dengan bebas tanpa beraturan. Tetapi ukuran stomata pada daun teratai yang muda lebih besar
daripada daun tanaman teratai yang tua.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Stomata merupakan sebuah celah seperti lubang yang tercipta di epidermis serta
dibatasi oleh dua sel penutup yang isinya terdapat plastid yang mengandung zat hijau
daun. Stomata sangat berperan penting dalam proses fotosintesis pada tumbuhan. Dengan
adanya stomata kebutuhan tanaman akan air dan zat hijau daun akan tersedia dengan
baik. Selain itu stomata memiliki fungsi utama yaitu mengatur masuk dan keluarnya
oksigen dan karbondioksida.

Stomata pada setiap tumbuhan berbeda beda tergantung pada jenis tanaman itu
sendiri. Tipe -tipe ini memiliki perbedaan yang signifikan misalnya stomata pada
tumbuhan dikotil dan monokotil juga memiliki berbagai tipe stomata yang fungsinya
tetap satu yaitu mengatur masuk dan keluarnya oksigen dan karbondioksida, serta
membantu keberhasilan proses fotosintesis.

Pada ketiga spesimen yang digunakan dapat di lihat bahwa terdapat beberapa
tipe stomata. Namun stomata yang terdapat pada daun mangga dan teratai memiliki tipe
yang sama yaitu anomosotik. Sedangkan pada daun tanaman jagung tipe stomatanya
memiliki tipe Gramineae yang membentuk sebuah halter yang akan menyebabkan sel
penjaga memanjang dengan menebalnya lapisan di bagian ujungnya sedangkan bagian
tengahnya menyempit.

5.2 Saran

Diharapkan dalam praktikum kali ini asisten praktikum dapat memberikan koreksi lebih
awal dan saling proaktif dalam menuntun praktikan membuat laporan praktikum agar
meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam pembuatan laporan praktikum. Dan apabila ada
kesalahan-kesalahan kecil,mohon untuk dimaklumi.
DAFTAR PUSTAKA

Asriyani, Lia (2017) IDENTIFIKASI PENENTUAN WAKTU OPTIMAL PEMBUKAAN


STOMATA ALANG-ALANG (Imperata cylindrica L.) DI UIN RADEN INTAN
LAMPUNG (Studi Deskriptif Sebagai Sumber Belajar Peserta Didik Materi Fotosintesis
SMA Kelas XII Semester Ganjil). Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

Bahiyah, Khoridatul (2012) Pengaruh posisi biji pada tongkol dan suhu penyimpanan terhadap
viabilitas biji jagung (Zea mays L.) pada berbagai umur simpan. Undergraduate thesis,
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Haryanti, S., 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies Tanaman Dikotil
dan Monokotil. Buletin Anatomi dan Fisiologi, 18(2), 21-28.

INGESWARI, NINDYA AYU (2016) KARAKTERISTIK STOMATA DAUN ANGSANA


(Pteracorpus indicus Will) BERDASARKAN KETINGGIAN TEMPAT YANG
BERBEDA SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI. Undergraduate (S1) thesis, University
of Muhammadiyah Malang.

Job’s Tears.htm. (2007). Teosinte(Madre de maize): The Origin of Corn.23 February 2007.

Khairani, N. 2020. Identifikasi Tipe Stomata Pada Tumbuhan Angiospermae di Kampus UIN
Ar-Raniry sebagai Referensi Praktikum Anatomi Tumbuhan (Doctoral dissertation, UIN
AR-RANIRY).

Mashud, N., & Palma, B. 2018. Stomata dan Klorofil Dalam Hubungannya Dengan Produksi
Kelapa.
Kurniadi, S. 2019. Identifikasi Serta Manfaat Tumbuhan Hidrofit yang Tumbuh di Kawasan
Kampus Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Jambi: Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin.

Nanda Khairani, 150207055 (2020) Identifikasi Tipe Stomata Pada Tumbuhan Angiospermae di
Kampus UIN Ar-Raniry sebagai Referensi Praktikum Anatomi Tumbuhan. Skripsi thesis,
UIN AR-RANIRY.

Nurlia T, N. T. 2016. Perbandingan Karakter Anatomi Stomata Pada Beberapa Spesies Family
Poaceae (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).
Pracaya, I. 2011. Bertanam mangga. Jakarta : Penebar Swadaya Grup.

Qubais, Asifatul (2015) Analisis variasi genetik beberapa varietas mangga (Mangifera indica L)
berdasarkan RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) dan penanda molekuler gen
PSY (Phytoene synthase). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim.

Retno, R. S. 2015. Identifikasi Tipe Stomata Pada Daun Tumbuhan Xerofit (Euphorbia
Splendens), Hidrofit (Ipomoea Aquatica), Dan Mesofit (Hibiscus Rosa-Sinensis).
Florea: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 2(2).

SAPUTRI, N. W. 2016. STRUKTUR DAN DISTRIBUSI STOMATA PADA TANAMAN


MARGA Nymphaea. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI.

Sarjani, T. M., Mawardi, M., Pandia, E. S., & Wulandari, D. 2017. Identifikasi Morfologi Dan
Anatomi Tipe Stomata Famili Piperaceae di Kota Langsa. Jurnal IPA & Pembelajaran
IPA, 1(2), 182-191.
W., Melotto, M., & He, S. Y. 2010. Plant Stomata: a Checkpoint of Host Immunity and Pathogen
Virulence. Current Opinion in Biotechnology, 21(5), 599-603.

Wardhani, Siti P. R. 2019. Intisari Biologi Dasar. Yogyakarta: Diandra Kreatif.

Wasis & Irianto, S, Y. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Departemen Pendidikan
Nasional.
Zeng, W., Melotto, M., & He, S. Y. 2010. Plant Stomata: a Checkpoint of Host Immunity and

Pathogen Virulence. Current Opinion in Biotechnology, 21(5), 599-603.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai